Hukum Pemerintahan Daerah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Tugas individu

Nama : I ketut Samuel Cucumandalin


NIM : 2014101099
Kelas : 3C

1. Dari perspektif yuridis apa yang melatarbelakangi konsep E-Government di


Indonesia?
2. Apa yang adik-adik mahasiswa pahami mengenai konsep E-Government di
Indonesia tersebut?Jelaskan!
3. Aspe kemanfaatan apa yang diperoleh dari penyelenggaraan EGovernment?
Jelaskan!
4. Ditinjau dari perspetif adaptasi konsepsi Hukum Administrasi terhadap
perkembangan
TIK yang berimplikasi mendorong perubahandalam teknik penyelenggaraan
pemerintahan dengan menggunakan TIK (E-Government). Beri penjelasan
mengenai pernyataan tersebut Dari sudut pandang hukum!
5. Mengapa perlu pemahaman mengenai dampak positif dari teknologi sehingga
pengaturan pemanfaatannya mampu berdampak menguntungkan? Jelaskan!

JAWABAN

1. Secara yuridis, meskipun belum terdapat Undang-Undang yang secara khusus


mengatur tentang E-Government, sudah terdapat kerangka hukum berupa
peraturan perundang-undangan pada tingkat nasional atau pusat sebagai dasar
bagi daerah untuk mengimplementasikan E- Government dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Mengka j i pemanfaatan E-Government
(Electronic Government) dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Indonesia dengan menggunakan perspektif yuridis.

2. Indonesia dewasa ini selalu meningkatkan kualitasnya sebagai sebuah bangsa.


Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kekuatan ekonomi.
Tak mau ketinggalan, sektor pemerintahan juga ikut berinovasi.

Pemerintah kini sedang mengiemplementasikan sistem e-government di


Indonesia. E-government adalah sistem pemerintahan yang berbasis teknologi
komunikasi. Pada prinsipnya inovasi e-government ini adalah untuk
meningkatkan kualitas proses pelayanan dari lembaga pemerintah kepada
masyarakat melalui pelayanan online. Selain itu, melalui sistem e-government,
masyarakat bisa ikut mengontrol pekerjaan pemerintah.
Bentuk-bentuk dari penggunaan e-government adalah e-budgeting, e-
procurement, e-audit, e-catalog, e-payment, e-controlling, bahkan hingga e-
health. Pemerintah kota Surabaya bahkan sudah menerapkan sistem Surabaya
Smart Windows (SWS) yaitu sebuah layanan yang membuat masyarakat dapat
mengurus perizinan melalui smartphone. Bahkan, masyarakat dapat mencetak
sendiri dokumen-dokumen perizinan.

Sistem e-government ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat, tetapi juga
bagi pemerintah itu sendiri. Sistem e-government dapat mendukung kinerja
pemerintah dalam bidang government to business, governmentto citizen,
government to government, dan government to employees. Dampak positif
diterapkannnya sistem e-government di Indonesia adalah masyarakat dapat
menerima laporan kinerja pemerintah secara aktual dan transparan, rakyat juga
bisa dengan leluasa mengakses informasi seputar kinerja pemerintah. Selain itu
sistem e-government juga dapat menekan anggaran biaya. Dengan teknologi
online, pekerjaan juga tentunya akan lebih efesien, secara biaya dan waktu.

Pemerintah sudah memiliki strategi dalam menerapkan sistem e-government,


yaitu; 1/ Mengembangkan sistem pelayanan yang handal dan dapat terjangkau
masyarakat luas dengan cara pemerataan jaringan komunikasi yang merata di
seluruh wilayah Indonesia. 2/ Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan
pemerintah otonom secara holistik dengan cara menyiapkan SDM yang terbiasa
dengan teknologi. 3/ Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
optimal dengan cara memberikan informasi secara lengkap. 4/ Meningkatkan
peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan
teknologi informasi. 5/ Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui
tahapan yang realistik dan terukur yaitu melalui tahapan persiapan, pematangan,
pemantapan, dan pemanfaatan.

Cita-cita good and open government di Indonesia hanya bisa terwujud apabila
semua lapisan ikut bekerja. Tak hanya pemerintah yang memfasilitasinya lewat
e-government dan smart city, namun kita sebagai masyarakat juga harus ikut
berpartisipasi bekerja dan berperan aktif mendukung cita-cita ini. Tak hanya itu
para pelaku industri, dan lembaga pemerintah non-kementerian yang bergerak
di bidang riset juga diharapkan dapat bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita
ini.

3. Definisi AS Undang-undang e-Government 2002 juga menyinggung masalah


manfaat penerapan eGovernment , sehingga relatif selesai pada . Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kontrol pemerintah , yang melakukan hal berikut:
Efektivitas, efisiensi, dan kualitas dalam memberikan pelayanan. Berdasarkan
pemahaman tersebut, penulis memaparkan aspek hukum terkait pengembangan
e-government dalam konteks pemerintah daerah di Indonesia. Aspek hukum
yang dibahas dalam meliputi dasar pemikiran, dukungan suprastruktur berupa
kesepakatan yang ada di tingkat nasional atau pusat, dan tindakan daerah dalam
Kerangka implementasi e-government. Secara khusus, PIJ pada awalnya
berbentuk kerangka hukum.

4. Pada dasarnya hukum harus selalu beradaptasi dengan dinamika masyarakat.


Karena hukum bereaksi terhadap dinamika tersebut dengan menetapkan
peraturan. Salah satu dinamika sosial terpenting adalah penyebaran ICT,
khususnya Internet. Dalam konteks ketatanegaraan, penggunaan TIK dipandang
lebih agresif. Oleh karena itu, hukum administrasi harus mendorong
penggunaan TIK dalam penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pemerintah
daerah, sebagai hukum yang dijalankan oleh pemerintah. Dalam hal ini, konsep
good governance memiliki sisi yang lebih positif daripada kebalikannya bila
diterapkan sebagai asas atau asas hukum yang melandasi hubungan antara
pemerintah dengan rakyat atau warganya.

5. Semua produk teknologi pasti ada efek positif dan negatifnya, jadi termasuk
ICT. Dalam konteks tata kelola, penggunaan ICT diharapkan memiliki sisi yang
lebih baik. Oleh karena itu, hukum administrasi perlu mendorong penggunaan
ICT dalam penyelenggaraan negara, termasuk pemerintah daerah, sebagai dasar
penyelenggaraan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai