Jurnal Pangan Fungsional Jahe

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

58 INOVASI, Volume XXII, Nomor2, Juli 2020

Manfaat dan Potensi Jahe Sebagai Sumber Pangan Fungsional

Jajuk Herawati1 , Indarwati2, dan Sophie Tita Hapsari3


Email : [email protected]
1,2
Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
3
Dokter Internship Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik

Abstrak
Jahe (Zingiber officinale) bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan
obat tradisional, jamu atau dibuat minuman berkhasiat. Secara umum jahe
memiliki. kandungan zat gizi dan senyawa kimia aktif yang berfungsi preventif.
Jahe merupakan salah satu jenis tanaman obat dan rempah yang dapat
bermanfaat sebagai sumber pangan fungsional. Keberadaan pangan fungsional
tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat atau konsumen, tetapi juga bagi
pemerintah maupun industri pangan. Jahe sebagai sumber pangan fungsional
lebih bersifat pencegahan terhadap penyakit. Dengan berjalannya waktu
kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, kondisi kesehatan
tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan dan pola hidup yang
sehat. Minuman kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur
zat gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh posistif
terhadap kesehatan tubuh. Untuk saat ini olahan jahe yang paling populer yaitu
serbuk Instan Jahe.
Kata kunci: jahe, preventif, pangan fungsional

Pendahuluan adanya perubahan gaya hidup back to nature


Tanaman obat dan rempah mungkin dan mahalnya obat-obatan modern yang
tidak sepopuler jenis tanaman lain, seperti membuat permintaan tanaman obat semakin
tanaman pangan, tanaman industri, maupun tinggi. Seiring dengan semakin
jenis hortikultura. Beberapa tanaman yang meningkatnya kesadaran masyarakat akan
biasanya digunakan untuk bumbu masak pentingnya hidup sehat tersebut, maka
maupun sebagai obat tradisional dan jamu tuntutan konsumenpun terhadap bahan
sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu. pangan juga bergeser. Bahan pangan yang
Indonesia masih menghadapi banyak kendala kini banyak diminati oleh konsumen bukan
dalam hal produksi tanaman obat, antara lain saja yang mempunyai komposisi gizi yang
belum profesionalnya budidaya tanaman obat, baik serta penampakan dan cita rasanya
ketidakmampuan petani dalam menjaga menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi
kualitas tanaman obat, dan masih minimnya fisiologis tertentu bagi tubuh, seperti dapat
perhatian industri tanaman obat terhadap menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol,
hasil-hasil penelitian ilmiah dalam upaya dan kadar gula darah, serta meningkatkan
pengembangan produk. Kendala lain dalam penyerapan kalsium.
produksi tanaman obat adalah masalah Dengan berjalannya waktu kesadaran
dukungan pembiayaan dalam masyarakat akan kesehatan semakin
mengembangkan usaha agribisnis, terutama meningkat, kondisi kesehatan tubuh tentunya
untuk petani skala kecil. tidak bisa lepas dari konsumsi makanan dan
Tanaman obat sangat bermanfaat pola hidup yang sehat. Banyak makanan dan
dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. minuman yang ditawarkan sebagai produk
Dalam dunia farmasi, tanaman obat suplemen yang dapat meningkatkan
merupakan sumber bahan baku obat kesehatan tubuh jika dikonsumsi. Minuman
tradisional maupun modern. Sekarang ini ada kesehatan merupakan minuman yang
kecenderungan masyarakat untuk mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat
mengkonsumsi obat tradisional, karena
Jajuk, Manfaat dan Potensi Jahe Sebagai Sumber Pangan Fungsional 59

gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan cukup penting karena berkaitan dengan
pengaruh posistif terhadap kesehatan tubuh. peningkatan produksi tanaman jahe.
Kecenderungan masyarakat untuk Jahe selain dapat diolah menjadi
mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat berbagai produk bahan makanan maupun
gizi serta untuk menjaga kesehatan semakin minuman, ternyata juga dapat digunakan
meningkat baik di negara maju maupun sebagai bahan pengawet alami. Masyarakat
berkembang. Di Indonesia, kecenderungan semakin menyadari untuk lebih selektif dalam
tersebut telah dimanfaatkan oleh industri mengkonsumsi makanan. Dari penelitian
farmasi dan makanan untuk mempromosikan Kawiji, Rohula, U., dan Erwin, N.H. (2011),
produk-produknya melalui pencantuman dikatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai
klaim kesehatan pada label produk maupun alternatif bahan pengawet yang lebih aman dan
iklannya. Berdasarkan data Badan POM, alami untuk produk sale pisang basah.
produk suplemen makanan meningkat cukup Jahe merupakan jenis rempah-rempah
pesat dalam dasawarsa terakhir, baik yang yang paling banyak digunakan dalam berbagai
diproduksi di dalam negeri maupun yang resep makanan dan minuman. Konsumsi
diimpor. ekstrak jahe dalam minuman fungsional dan
Dengan banyak munculnya penyakit obat tradisional dapat meningkatkan ketahanan
yang ditimbulkan karena cara mengkonsumsi tubuh dan mengobati diare. Jahe dipercaya
makanan yang salah, apalagi dalam kondisi masyarakat mempunyai kapasitas sebagai
pandemi adanya virus covid 19, maka perlu antimasuk angin, suatu gejala menurunnya
dicari suatu solusi sebagai salah satu daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
alternatif dalam upaya mengatasi oleh virus (influenza). Hal ini disebabkan
permasalahan yang ada. Jahe sebagai salah karena jahe mampu menaikkan aktivitas sel
satu tanaman rempah dan obat yang darah putih, yaitu sel natural killer (NK), di
mempunyai manfaat kesehatan karena dapat mana peningkatan aktivitas NK membuat
meningkatkan kekebalan/imun tubuh, tubuh tahan terhadap serangan virus karena sel
diharapkan dapat mengurangi permasalahan ini secara khusus mampu menghancurkan sel
yang ada dengan memanfaatkannya sebagai yang terinfeksi oleh virus. Sehingga akhir-
salah satu sumber pangan fungsional. akhir ini dengan adanya pandemi virus corona
(Covid-19), jahe banyak diburu oleh
Kajian Pustaka masyarakat sebagai salah satu rempah-rempah
Tinjauan Umum Jahe yang apabila dikonsumsi dapat meningkatkan
Jahe merupakan tanaman rimpang yang kekebalan tubuh manusia.
sangat populer sebagai rempah-rempah yang Manfaat dan Potensi Jahe sebagai Pangan
termasuk kelompok tanaman dengan memiliki Fungsional
banyak manfaat dan khasiat. Rimpang jahe Jahe yang merupakan salah satu
berbentuk jemari yang menggembung di ruas- tanaman obat dan rempah mempunyai manfaat
ruas tengah, dengan rasa dominan pedas yang bagi kehidupan masyarakat. Saat ini
disebabkan oleh senyawa zingeron. Rimpang semboyan “Back to Nature” banyak
jahe mengandung minyak atsiri yang didengung-kan, mulai dari perilaku hidup, pola
menyebabkan aroma jahe harum. Komoditas makan, hingga pengobatan. Seperti yang
ini tidak hanya dijual di pasar dalam negeri, disampaikan Salim, Z. Dan Ernawati, M.
namun sudah merambah ke pasar (2017) dalam tulisannya, bahwa Back to
mancanegara. Jahe adalah tanaman yang Nature bukan hanya menjangkit pada pola
diambil rimpangnya sudah banyak dikenal konsumsi masyarakat, namun sudah
masyarakat, namun budidaya, pemanfaatan, merambah ke sektor-sektor lain termasuk
dan khasiatnya belum banyak dikenal, padahal pengobatan.
sebenarnya selain berpotensi, tanaman jahe Jahe banyak digunakan masyarakat
mudah dibudidayakan dan memberikan sebagai tambahan olahan jamu, di mana
keuntungan yang cukup besar. ekstrak jahe merah memiliki aktivitas
Dalam budidaya tanaman jahe ada analgetik sebagai pereda nyeri, umumnya
beberapa tahapan yang harus dilakukan. digunakan untuk meredakan gejala demam dan
Setiap tahap mempunyai ciri tersendiri dan meredakan rasa nyeri yang dialami pada
memerlukan perlakuan khusus. Selain itu infeksi, peradangan otot dan sendi. Hal ini
lingkungan tumbuh merupakan faktor yang disebabkan seperti yang disampaikan dari
60 INOVASI, Volume XXII, Nomor2, Juli 2020

penelitian Febriani, Y., Hesti, R., Wiwin, W., mengandung komponen jenis tertentu,
Diah, L.A., dan Ayu, P. (2018), bahwa hasil bukannya berbagai jenis komponen fitokimia
skrining fitokimia menunjukkan bahwa akstrak yang secara alami terdapat dalam makanan.
etanol ampas jahe merah mengandung Pengembangan jenis pangan kaya serat,
senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, tanin, vitamin maupun fitokimia melalui teknologi
monoterpen, seskuitepen, dan kuinon. Sedang genetika, bioteknologi, fortifikasi dan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pemeliharaan tanaman merupakan pendekatan
Susila, A.H., Sumamo, dan Dewi, D. (2014), yang tepat untuk mendapatkan manfaat
maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe kesehatan yang optimal.
terbukti mampu menurunkan tanda inflamasi
eritema pada hewan coba tikus putih. Metode Penelitian
Akhir-akhir ini jahe banyak dibutuhkan Metode penelitian ini adalah studi
dan dikonsumsi masyarakat sebagai sumber kepustakaan (library research). Studi
pangan fungsional, yang berpotensi kepustakaan ini meliputi proses umum, yaitu
memberikan manfaat kesehatan bagi mengidentifikasi teori secara sistematis,
masyaraka. Untuk saat ini olahan jahe yang penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang
paling populer yaitu serbuk Instan Jahe. memuat informasi yang berkaitan dengan
Seperti yang disampaikan dari hasil penelitian topik penelitian.
Indarwati, Jajuk, H. Dan Tatuk, T.S. (2014), Penelitian dilaksanakan dengan
bahwa jahe dapat dibuat serbuk instan dengan pengumpulan data pustaka/karya tulis ilmiah
variasi teknik pengolahan. Dalam atau telaah untuk memecahkan suatu
pengembangan serbuk instan jahe sebagai permasalahan, yang pada dasarnya bertumpu
salah satu pangan fungsional, pelabelan pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap
merupakan hal yang penting karena dalam bahan-bahan pustaka yang relevan.
label tercantum keterangan tentang produk Kajian ini dilakukan dengan
tersebut termasuk klaim kesehatan. mengumpulkan informasi sebanyak-
Di Indonesia, pelabelan diatur dalam banyaknya dengan cara membaca, mencatat,
Undang-undang No. 7 tahun 1996 tentang dan mempelajari buku, jurnal, majalah, hasil-
pangan. Karena adanya klaim tersebut maka hasil penelitian, dan sumber-sumber lainnya
perlu disertakan bukti dari manfaat klaim yang menunjang, kemudian disusun secara
kesehatan tersebut. Hal ini penting untuk teratur untuk dikelola sebagai bahan
menjaga kepercayaan masyarakat akan penelitian.
manfaat pangan fungsional serta melindungi
masyarakat dari klaim yang tidak benar atau Pembahasan
berlebihan, dan yang lebih penting lagi dari Peluang dan Prospek Pengembangan
kemungkinan efek berbahaya dari produk Tanaman Jahe
tersebut. Selain pelabelan, serbuk instan jahe Pengembangan tanaman jahe sebagai
sebagai pangan fungsional harus memenuhi tanaman obat dan rempah di Indonesia
persyaratan organoleptik konsumen memiliki prospek yang baik. Pemakaian
(Anonimus, 2019). tanaman obat akhir-akhir ini cenderung
Sebagai tanaman obat dan rempah, jahe meningkat sejalan dengan berkembangnya
mempunyai potensi yang sangat besar sebagai industri obat tradisional maupun jamu,
sumber pangan fungsional. Upaya farmasi, kosmetik, makanan, dan minuman.
pengembangan selanjutnya untuk menjadi Tanaman obat yang dipergunakan biasanya
produk pangan fungsional komersial, maka dalam bentuk simplisia (bahan yang telah
diperlukan penelitian yang lebih dalam untuk dikeringkan dan belum mengalami perubahan
memperoleh data yang pasti tentang apapun).
komponen-komponen bioaktif yang ada, Laju produksi jahe Indonesia pada
keamanan, khasiat, serta sampai pada uji dasawarsa terakhir menurun 13,3 % per tahun,
farmakologi dan uji klinisnya untuk dan menempatkan Indonesia ke posisi 14
membuktikan klaim manfaat kesehatannya. negara eksportir jahe ke pasar dunia yang
Dibandingkan dengan mengkonsumsi semula sebagai negara pengekspor utama, hal
suplemen pangan, penggunaan pangan tersebut disebabkan oleh laju penurunan
fungsional lebih menguntungkan bagi produktivitas selama kurun waktu 2004 -
konsumen karena suplemen hanya 2011. Selama periode 2004 sampai 2011,
Jajuk, Manfaat dan Potensi Jahe Sebagai Sumber Pangan Fungsional 61

penurunan produktivitas mencapai 5,8 % per mengandung komponen-komponen yang


tahun dan penurunan luas panen 2,03 % per berguna bagi kesehatan.
tahun. Tanaman jahe sebagai salah satu
Penurunan produktivitas disebabkan tanaman obat dan rempah sangat populer
oleh penggunaan benih yang kualitasnya digunakan sebagai bahan baku obat tradisional
rendah, serangan hama dan penyakit, dan jamu, serta digunakan sebagai bahan
penerapan teknik budidaya tidak sesuai rempah dalam upaya meningkatkan cita rasa
anjuran, perubahan iklim, dan persaingan beraneka macam masakan, yang jika
dengan komoditas lain yang lebih dikonsumsi akan meningkatkan sistem
menguntungkan, hal tersebut berdampak pada kekebalan tubuh (immune system). Hal ini
penurunan luas panen. Untuk dapat dapat disebabkan karena jahe mempunyai sifat
bersaing di pasar bebas kebijakan penguatan spesifik sebagai tanaman obat yang bersifat
modal petani dan perbaikan infrastruktur pencegahan/preventif dan promotif melalui
disertai pendampingan penerapan teknik kandungan metabolit sekunder seperti gingiro,
budidaya sesuai dengan GAP (Good yang mampu meningkatkan sistem kekebalan
Agricultural Practices) dan GMP (Good tubuh. Mengkonsumsi jahe sebagai obat
Manufacturing Practices), serta penggunaan tradisional, jamu, maupun rempah berbagai
varietas unggul dan penggunaan benih yang macam masakan, tidak mempunyai sifat
sehat disertai sosialisasi teknik budidaya jahe kuratif yang berarti menyembuhkan, namun
yang baik dan benar perlu dilakukan (Pribadi, lebih ke arah pencegahan dengan
E.R., 2013). meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jahe (Zingiber officinale) adalah Jahe sangat popular digunakan sebagai
tanaman rempah-rempah yang merupakan bahan baku obat tradisional dan jamu, serta
salah satu produk lokal yang diandalkan demi berbagai produk olahan lainnya baik makanan
kebutuhan industri. Dalam perkembangannya, maupun minuman. Sayangnya, tanaman obat
kebutuhan komoditas jahe untuk bahan baku yang ada di Indonesia saat ini masih belum
industri meningkat terus seiring berjalannya dikembangkan menjadi obat herbal, dan lebih
waktu. permintaan jahe cenderung terus cenderung hanya untuk jamu. Jika tanaman
meningkat. Jahe di Indonesia memiliki obat ini mampu diproduksi sebagai Obat
peluang yang cukup besar untuk Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka
dikembangkan, karena selain iklim, kondisi maka akan mempunyai nilai jual yang lebih
tanah, dan letak geografis yang cocok bagi tinggi dan kemampuan daya saing yang lebih
pembudidayaannya. Oleh karena itu, kuat baik di pasar dalam negeri maupun
komoditas jahe layak dijadikan sebagai salah internasional. Indonesia sebagai salah satu
satu komoditas unggulan dalam usaha negara yang memiliki hutan hujan tropis
pengembangan agribisnis dan agroindustri terbesar di dunia memiliki potensi sebagai
yang berwawasan pedesaan. produsen tanaman obat dunia.
Menurut Prastowo (2007) Komoditas Jahe sebagai Sumber Pangan Fungsional
jahe saat ini masih menempati urutan teratas Tanaman rempah dan obat mempunyai
dalam penggunaan, sehingga masih memiliki potensi besar sebagai sumber makanan dan
peluang besar untuk dikembangkan terus minuman fungsional seiring dengan semakin
melalui pengembangan berbagai macam tingginya kesadaran masyarakat akan
produk olahan. Jahe dapat diolah menjadi pentingnya menjaga kesehatan. Keberadaan
berbagai macam jenis produk industri pangan pangan fungsional tidak hanya bermanfaat
seperti permen jahe, sirup jahe maupun instan bagi masyarakat atau konsumen, tetapi juga
serbuk jahe. bagi pemerintah maupun industri pangan. Bagi
Cerahnya prospek pangan fungsional konsumen, pangan fungsional bermanfaat
berbasis tanaman obat dan rempah juga untuk mencegah penyakit, meningkat-kan
ditunjang dengan semakin majunya penelitian imunitas, memperlambat proses penuaan, serta
dan pengembangan eksplorasi komponen meningkatkan penampilan fisik.
bioaktif dalam tanaman obat dan rempah. Menurut Badan POM, pangan
Selain itu, kemajuan teknologi pengolahan fungsional adalah pangan yang secara alami
pangan telah mampu menghasilkan produk- maupun telah melalui proses mengandung satu
produk makanan dan minuman yang secara atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
organoleptik disukai konsumen serta kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-
62 INOVASI, Volume XXII, Nomor2, Juli 2020

fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi seperti polusi lingkungan, ultraviolet, dan asap
kesehatan. Pangan fungsional dikonsumsi rokok.
sebagaimana layaknya makanan atau Di pasaran banyak beredar produk-
minuman, mempunyai karakteristik sensori produk antioksidan sintetik. Padahal
berupa penampakan, warna, tekstur dan cita penggunaan antioksidan sintetik ini telah
rasa yang dapat diterima oleh konsumen, serta dilaporkan memberi dampak buruk pada
tidak memberikan kontraindikasi dan efek kesehatan manusia. Produk antioksidan ini
samping terhadap metabolisme zat gizi lainnya juga dijual dengan harga yang mahal, padahal
jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan. komponen antioksidan tersebut terdapat di
Meskipun mengandung senyawa yang alam secara melimpah, seperti pada tanaman.
bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia
tidak berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang terkandung dalam tanaman mempunyai
yang berasal dari senyawa alami. peranan yang sangat penting bagi kesehatan
Ada tiga alasan yang mendukung termasuk fungsinya dalam pencegahan
peningkatan minat terhadap pangan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa
fungsional, yaitu tingginya biaya pemeliharaan senyawa fitokimia yang diketahui mempunyai
kesehatan, peraturan yang mendukung, dan fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol,
penemuan-penemuan ilmiah. Peningkatan saponin, glikosinolat, polifenol, inhibitor
biaya pemeliharaan kesehatan masyarakat protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida,
dalam persen terhadap Produk Nasional Bruto dan asam fitat. Senyawa-senyawa tersebut
(GNP) semakin meningkat di seluruh dunia. banyak terkandung dalam sayuran dan kacang-
Kebiasaan makan yang tidak baik dinilai oleh kacangan, termasuk tanaman rempah dan obat.
banyak kalangan berperan dalam menurunkan Berbagai penelitian membuktikan
kesehatan dan berhubungan dengan tingginya bahwa jahe mempunyai sifat antioksidan.
biaya pemeliharaan kesehatan. Manfaat Beberapa komponen utama dalam jahe seperti
komponen fitokimia dan pangan fungsional gingerol, shogaol, dan gingeron memiliki
telah dipublikasikan secara luas sehingga aktivitas antioksidan di atas vitamin E13.
pengetahuan dan minat konsumen terhadap Beberapa komponen bioaktif dalam ekastrak
bahan pangan kaya komponen fitokimia dan jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol,
pangan fungsional pun meningkat (Anonimus. diarilheptanoid dan curcumin mempunyai
2019). aktivitas antioksidan yang melebihi tokoferol.
Perubahan gaya/pola hidup masyarakat Rimpang jahe mengandung 0,8-3,3% minyak
yang berperilaku dari natural menuju pada atsiri dan ± 3% terkandung di dalam
kemajuan dan pola makan yang tidak sehat, rimpangnya antara lain vitamin A, B1, C,
diperparah dengan terciptanya kondisi lemak, protein, pati, damar, asam organik,
lingkungan yang polutif, telah membawa oleoresin (gingerin), dan volatile oil (zingeron,
dampak serius terhadap kesehatan. Banyaknya zingerol, zingeberol, zingiberin, borneol,
radikel bebas yang terkandung dalam tubuh sineol, dan feladren) oleoresin, bergantung
akibat tidak terkontrolnya konsumsi makanan pada klon jahe yang bersangkutan.
yang memiliki bahan oksidatif serta bahan Serbuk Jahe sebagai Produk Olahan
aktif dari polutan yang menyebabkan Makanan dan Minuman
kerusakan sel tubuh dan munculnya penyakit Indonesia merupakan negara yang
degeratif (Mahendra, B., 2005). memiliki kawasan hutan tropis terkaya nomor
Dunia kesehatan dan kedokteran saat ini dua di dunia setelah Brazil dan masih
banyak membahas tentang radikal bebas dan menyimpan banyak potensi tumbuhan sebagai
antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian bahan pangan, obat-obatan, bumbu dan
besar penyakit diawali oleh adanya reaksi rempah, bahan bangunan dan sebagainya.
oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Rempah-rempah merupakan bagian tanaman
Reaksi oksidasi terjadi setiap saat pada tubuh. yang bersifat aromatik dan dapat digunakan
Reaksi ini mencetuskan radikal bebas yang sebagai bumbu, penguat cita rasa, pengharum,
sangat aktif, yang dapat merusak struktur dan pewarna, dan pengawet makanan yang berasal
fungsi sel. Pembentukan radikal bebas dapat dari tanaman baik segar maupun kering yang
terjadi melalui proses metabolisme sel normal, dicampurkan pada masakan sebagai penyedap.
peradangan, kekurangan gizi, dan akibat Dalam kehidupan sehari-hari
respon terhadap pengaruh dari luar tubuh, masyarakat selalu bersentuhan dengan
Jajuk, Manfaat dan Potensi Jahe Sebagai Sumber Pangan Fungsional 63

tanaman rempah yang merupakan sumber susu telor madu jahe merupakan contoh
antioksidan alami yang mudah didapatkan minuman asal jamu yang dapat dikembangkan
serta murah dan dapat bermanfaat sebagai sebagai produk industri minuman fungsional
bumbu masakan. Data-data dalam artikel ini (Anonimus. 2019).
diharapkan dapat menjadi informasi tentang Bagi industri pangan, pangan fungsional
beberapa antioksidan alami yang berperan akan memberikan kesempatan yang tidak
sebagai penangkal radikal bebas yang terbatas untuk secara inovatif
berbahaya bagi kesehatan (Sari, A. N., 2016). memformulasikan produk-produk yang
Manfaat rempah-rempah tidak hanya mempunyai nilai tambah bagi masyarakat.
sebagai bumbu masakan. Rempah-rempah Selanjutnya bagi pemerintah, adanya pangan
juga memiliki kandungan yang dapat fungsional akan menurunkan biaya untuk
memberikan perlindungan terhadap tubuh dari pemeliharaan kesehatan masyarakat.
beragam penyakit, bahkan penyakit degeratif.
Dengan rajin mengkonsumsi jahe sebagai Penutup
salah satu rempah-rempah, akan mampu Dari hasil pemikiran ini, maka dapat
mengurangi terjadinya kerusakan sel-sel disimpulkan bahwa jahe merupakan hasil
maupun terjadinya peradangan. tanaman obat dan rempah yang mempunyai
Minuman yang dibuat dari ekstrak jahe manfaat kesehatan, dan berpotensi untuk
maupun serbuk instan jahe merupakan dikembangkan sebagai sumber pangan
minuman penghangat yang saat ini mulai fungsional. Jahe mempunyai prospek yang
banyak dicari orang untuk menyelesaikan cerah dengan peluang pengembangan produk
permasalahan kesehatan terutama dalam serbuk instan yang dapat diterima masyarakat
pencegahan penyakit (Supriani, 2019). Dasar secara luas masih terbuka lebar, hal ini
pertimbangan konsumen di negara-negara disebabkan karena berkembangnya pola hidup
maju dalam memilih bahan pangan bukan dan pola makan yang sehat dengan slogan
hanya bertumpu pada kandungan gizi serta “Back to Nature”. Perlu adanya standardisasi
kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya produk pangan fungsioanal yang merupakan
terhadap kesehatan tubuh. Fenomena tersebut peranan dari Badan POM.
melahirkan konsep pangan fungsional.
Pangan fungsional dibedakan dari Daftar pustaka
suplemen makanan atau obat berdasarkan Anonimus. 2019. Peluang Tanaman Rempah
penampakan dan pengaruhnya terhadap dan Obat Sebagai Sumber Pangan
kesehatan. Bila fungsi obat terhadap penyakit Fungsional. Healty Articles.
bersifat kuratif, maka pangan fungsional lebih Integrated Digital Media Adstars.
bersifat pencegahan terhadap penyakit. Indonesian Online Audience is
Berbagai jenis pangan fungsional telah beredar Growing.
di pasaran, mulai dari produk susu probiotik Aryanta, IWR. 2019. Manfaat Jahe untuk
tradisional seperti yoghurt, kefir dan coumiss Kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan.
sampai produk susu rendah lemak siap Volume 1, Nomor.2. Prodi Kesehatan
dikonsumsi yang mengandung serat larut. Juga Ayurweda, Fakultas Kesehatan.
produk yang mengandung ekstrak serat yang Universitas Hindu Indonesia.
bersifat larut yang berfungsi menurunkan Febriani, Y., Hesti, R., Wiwin, W., Diah, L.A.,
kolesterol dan mencegah obesitas. Untuk dan Ayu, P. 2018. Potensi
minuman, telah tersedia berbagai minuman Pemanfaatan Ampas Jahe Merah
yang berkhasiat menyehatkan tubuh yang (Zingiber officinale Roscoe) sebagai
mengandung komponen aktif rempah-rempah Obat Analgetik. Indonesian
seperti kunyit asam, minuman sari jahe, sari Journal of Pharmaceutical Science
temu lawak, beras kencur, serbat, dan bandrek. and Technology. Journal homepage:
Jamu yang disajikan dalam bentuk http://Jurnal.unpad.ac.id/ijpst/; 57 – 64.
minuman dapat dikategorikan sebagai Indarwati, Jajuk, H., dan Tatuk, T.S. 2014.
minuman fungsional asal karakteristik Uji Organoleptik Serbuk Instan
sensorinya diatur sedemikian rupa sehingga Beberapa Varistas Jahe dengan Variasi
dapat diterima oleh masyarakat luas. Minuman Teknik Pengolahan. Program Studi
seperti beras kencur, sari jahe, sari asam, Agroteknologi Fakultas Pertanian.
kunyit asam, sari temu lawak, bir pletok, dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
64 INOVASI, Volume XXII, Nomor2, Juli 2020

Kawiji, Rohula, U., dan Erwin, N.H. 2011.


Pemanfaatan Jahe (Zingiber officinale
Rosc) dalam Meningkatkan Umur
Simpan dan Aktivitas Antioksidan “Sale
Pisang Basah” Jurnal Teknologi Hasil
Pertanian. Vol. IV, No. 2. Universitas
Sebelas Maret
Mahendra, B. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat
Ampuh. Penerbit Swadaya.
Prastowo, Bambang. 2007. Booklet Teknologi
Unggulan Tanaman Jahe. Bogor: Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan.
Pribadi, E.R. 2013. Status dan Prospek
Peningkatan Produksi dan Ekspor Jahe
Indonesia
Perspektif Vol. 12 No. 2. Desember
2013. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebuhnan.
Robi, Y., Siti, M.K., dan Muflihati. 2019.
Etnobotani Rempah Tradisional di Desa
Empoto Kabupaten Sanggau
Kalimantan Barat. Jurnal Hutan
Lestari. Vol. 7 (1): 130 – 142.
Salim, Z. Dan Munadi, R. 2017. Info
Komoditi Tanaman Obat. Badan
Pengkajian dan Pengembangan
Perdagangan.
Sari, A. N. 2016. Berbagai Tanaman Rempah
sebagai Sumber Aktioksidan Alami.
Journal Of Islamic and Technology.
Vol. 2, No. 2. (www.jurnal.ar-
raniry.com/index.php.elkawnie.)
Supriani. 2019. Peranan Minuman dari
Ekstrak Jahecang untuk Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat. Jurnal
SainHealth. Vol. 3 No. 1. Edisi Maret
2019. p-ISSN: 2548-8333. e-2549-
2586. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Maarif Hasyim Latif
Sidoarjo.
Susila, A.H., Sumamo, dan Dewi, D. 2014.
Efek Ekstrak Jahe (Zingiber officinale
Rosc.) Terhadap Penurunan Tanda
Inflamasi Eritema pada Tikus Putih
(Rattus novergicus) Galur Wistar
dengan Luka Bakar Derajat II. Majalah
Kesehatan FKUB Volume 1, Nomor 4,
Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai