Buku Juklak 2022 P2L
Buku Juklak 2022 P2L
Buku Juklak 2022 P2L
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
TAHUN 2022
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN 2022
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 1
TAHUN 2022
2
KATA PENGANTAR
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
LAMPIRAN ........................................................................................ 31
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Hortikultura pada Tahun 2022 dilaksanakan sesuai
dengan Agenda Pembangunan Nasional untuk mendukung
pencapaian Prioritas Nasional (1) Penguatan Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas, dan diprioritaskan untuk
mendukung 3 (tiga) Program yaitu; a) Ketersediaan, Akses dan
Konsumsi Pangan Berkualitas, b) Nilai Tambah dan Daya Saing
Industri, c) Dukungan Manajemen.
Dalam implementasi 3 (tiga) program tersebut, Direktorat Jenderal
Hortikultura juga memperhatikan perkembangan perekonomian
Indonesia dan arahan Presiden atau Menteri Pertanian, salah
satunya perkembangan akibat meluasnya wabah COVID-19 di
Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, terjadi pelemahan ekonomi
di Indonesia, sehingga Presiden Jokowi meminta Kementerian dan
Lembaga melaksanakan program kegiatan Pemulihan Ekonomi
Nasional untuk menjaga daya beli masyarakat.
Kementerian Pertanian selaku pemegang kebijakan dalam menjamin
ketersediaan pangan terus melakukan berbagai upaya pemenuhan
kebutuhan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kemudahan
masyarakat dalam mengakses bahan pangan dengan kualitas yang
baik juga merupakan wujud terciptanya ketahanan pangan
masyarakat/keluarga tidak terkecuali untuk komoditas hortikultura.
Salah satu langkah Kementan untuk meningkatkan akses dan
kualitas pangan adalah dengan melakukan optimalisasi pekarangan.
Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan dan
lahan tidur/kosong yang tidak produktif dengan menerapkan
budidaya intensif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk
meningkatkan pendapatan keluarga. Optimalisasi lahan pekarangan
tersebut dituangkan dalam kegiatan “Pekarangan Pangan Lestari
(P2L)”.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-
sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan
secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,
1
aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan. Program
peningkatan ketahanan pangan di wilayah pedesaan dan perkotaan
dilakukan melalui peningkatan penyediaan pangan keluarga dengan
mengoptimalkan pemanfaatan lahan marginal dan ruang terbuka
untuk produksi sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.
Program P2L memiliki sasaran penerima kelompok yang tergabung
dalam Poktan/ Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Kelompok PKK.
Kegiatan P2L dilaksanakan dengan komponen kegiatan yang terdiri
dari sarana perbenihan, demplot, pertanaman dan sarana
pascapanen/pemasaran. Dengan keterbatasan gerak masyarakat
saat ini, kegiatan ini sangat cocok dilaksanakan karena aktivitas
hanya dilakukan di sekitar pekarangan rumah. Selain itu, kegiatan ini
juga memberikan manfaat dalam bentuk penyediaan pangan bagi
keluarga serta alternatif penambahan pendapatan rumah tangga.
Hasil atau manfaat dari kegiatan P2L dapat dirasakan oleh
masyarakat dalam waktu singkat karena komoditas yang
dikembangkan adalah sayuran dan tanaman obat yang relatif
memiliki umur pendek. P2L merupakan solusi agar lahan
pekarangan yang sempit masih mampu menunjang pendapatan
keluarga.
Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup
Direktorat Jenderal Hortikultura, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun 2022. Dengan adanya
Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan dapat dijadikan acuan
pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun 2022.
2
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas, ketertiban dan
transparansi serta akuntabilitas pengelolaan Pekarangan Pangan
Lestari.
C. Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
ini yang dimaksud dengan:
1. Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-
sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan
secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,
aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan.
2. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan
tempat tinggal/fasilitas publik dengan batas pemilikan yang jelas.
3. Lestari adalah keberlangsungan atau keberlanjutan kelompok
penerima manfaat dalam pengelolaan komponen kegiatan P2L.
4. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/non pemerintah.
5. Kelompok P2L adalah kelompok yang memenuhi kriteria
penerima manfaat pada tahun 2022 untuk melaksanakan
kegiatan sarana perbenihan, demplot, pertanaman, dan sarana
pascapanen.
6. Tim Teknis adalah tim yang melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan P2L antara lain
3
sosialisasi dan seleksi calon kelompok penerima manfaat,
melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai pelaksanaan program.
7. Penerima manfaat P2L adalah kelompok/lembaga masyarakat
yang memiliki legalitas sah dari pihak yang berwenang dan
memiliki kriteria sesuai dengan persyaratan Penerima Manfaat
Kegiatan P2L.
8. Sarana perbenihan adalah sarana yang berfungsi sebagai
tempat untuk perbanyakan benih bagi kelompok yang di
dalamnya terdapat rumah benih, dan sarana pendukung lainnya
yang terkait dengan perbenihan.
9. Benih adalah tanaman hortikultura atau bagian darinya yang
digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan
tanaman hortikultura sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2010
tentang Hortikultura;
10. Demplot adalah lahan percontohan sebagai tempat usaha
bersama kelompok untuk menghasilkan komoditas sayuran dan
tanaman obat yang berorientasi pasar.
11. Pertanaman adalah kegiatan budidaya yang dilakukan oleh
penerima manfaat di lahan pekarangan dan lahan tidur/kosong
yang tidak produktif di sekitar rumah/bangunan tempat tinggal.
12. Pascapanen adalah tindakan penanganan produk segar (fresh
handling practices) yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan
dari panen sampai pascapanen agar hasil pertanian siap dan
aman digunakan oleh konsumen.
13. Calon Penerima dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut
CPCL adalah kelompoktani/gapoktan/kelompok
masyarakat/kelompok PKK/ lembaga pemerintah /lembaga non
pemerintah pada lokasi yang akan diusulkan menerima bantuan
pemerintah.
14. Penerima manfaat adalah Poktan/ Gapoktan/ Kelompok Wanita
Tani/ Gapoktan Bersama/ kelompok PKK/ LMDH/ Lembaga Non
Pemerintah / Lembaga Pemerintah/ Kelompok Usaha Bersama,
santri tani milenial, kelompok masyarakat dan Lembaga
Keagamaan.
4
15. Geo-tagging adalah gabungan fitur kamera yang dapat
melakukan sinergi langsung dengan fitur GPS (Global
Positioning System) guna memberikan informasi secara realtime.
5
6
BAB II
LINGKUP KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI
Indikator Keberhasilan
Indikator Output:
Terlaksananya kegiatan P2L oleh kelompok penerima manfaat
sebanyak 1.650 kelompok.
Fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari disalurkan dalam bentuk
uang, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 Tentang Pedoman Umum
Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2022.
Pendampingan dan Pengawalan kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari dilaksanakan oleh Tim Teknis pada masing-masing Eselon II
7
lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura dengan rencana sebaran
lokasi kegiatan sesuai usulan lokasi kegiatan prioritas dan usulan
daerah.
8
10. Bersedia menerima bantuan dan memanfaatkan bantuan sesuai
peruntukan yang disampaikan melalui Surat Pernyataan
Kesanggupan (lampiran 9);
11. Bersedia menandatangani dokumen terkait (BAST dan dokumen
pendukung lainnya) sesuai persyaratan administrasi yang
diperlukan dengan bantuan petugas; dan
12. Bersedia melaporkan kegiatan P2L secara berkala dan lengkap
(lampiran 17).
9
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pelaksana Kegiatan
1. PUSAT
Pelaksana di tingkat pusat merupakan Satker Direktorat Jenderal
Hortikultura, dan mempunyai tugas sebagai berikut;
a) Membentuk Tim Teknis Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
Pusat dan Daerah berdasarkan usulan;
b) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pekarangan
Pangan Lestari;
c) Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
kepada petugas Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dan penerima manfaat;
d) Melakukan verifikasi usulan CPCL dari Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten/Kota;
e) Menetapkan penerima manfaat kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari oleh PPK disahkan oleh KPA;
f) Melakukan Pembinaan, pengawalan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan;
g) Menyusun laporan akhir kegiatan.
2. Provinsi
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau
Instansi yang menangani bidang Ketahanan Pangan di Provinsi
dan mempunyai tugas sebagai berikut;
a) Membantu petugas Pusat dalam melakukan pembinaan dan
pendampingan;
b) Berkordinasi dengan petugas Kabupaten/Kota dalam
melakukan pemantauan dan pelaporan kegiatan.
c) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan
pendampingan pelaksanaan kegiatan P2L oleh Kelompok;
11
3. Kabupaten/Kota
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau
Instansi yang menangani bidang Ketahanan Pangan di
Kabupaten/Kota dan mempunyai tugas sebagai berikut;
a) Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan mengusulkan
penerima manfaat;
b) Melakukan identifikasi kebutuhan jenis bahan dan alat yang
dibutuhkan dengan melibatkan pengurus dan anggota
kelompok secara bersama-sama yang didampingi dan
dibimbing oleh Tim Teknis.
c) Rencana kegiatan yang disusun meliputi jenis kebutuhan,
lokasi, waktu pelaksanaan, dan pelaksana untuk setiap
komponen kegiatan.
d) Bersama dengan calon penerima menyusun dan
mengesahkan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) berdasarkan
hasil identifikasi kebutuhan dengan mencantumkan:
- Nama dan alamat kelompok
- nama, NIK, dan alamat ketua kelompok yang dilengkapi
dengan fotocopy KTP
- nama, NIK dan alamat anggota kelompok
- nomor rekening a.n. kelompok
- nama cabang/unit bank BRI (Kecuali Provinsi Aceh).
e) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tersebut merupakan acuan
dalam melaksanakan kegiatan P2L bagi kelompok. Apabila
terjadi perubahan RUK, segera diajukan persetujuan oleh
Tim Teknis untuk dilakukan revisi RUK kepada PPK.
f) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan
pendampingan pelaksanaan kegiatan P2L oleh Kelompok;
g) Membantu petugas Pusat dalam pelaksanaan kegiatan,
pendampingan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
h) Membantu penerima manfaat dalam mendokumentasikan
bukti pengeluaran (kuitansi/bon pembelian) sesuai dengan
RUK dan mengubahnya dalam bentuk pdf.
12
i) Semua dokumen yang telah di pdfkan di upload ke dalam
aplikasi BAST BANPEM Kementan
B. Metode Pelaksanaan
a) Sarana Perbenihan
Sarana perbenihan terdiri dari rumah benih dan sarana
pendukung lainnya untuk memproduksi benih sayuran dan
tanaman obat. Dalam penyusunan RUK benih yang digunakan
harus bermutu (bersertifikat dan berlabel), adapun benih
lainnya diusahakan secara swadaya (tidak dimasukan ke dalam
RUK). Setiap kelompok harus membangun rumah benih untuk
menyediakan dan memenuhi kebutuhan benih kelompok
(demplot dan pertanaman) serta untuk menjaga keberlanjutan
kegiatan P2L. Benih yang dihasilkan juga dapat dijual ke pasar
sebagai sumber pendapatan kelompok.
13
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan sarana
pembenihan meliputi:
1) Penyediaan bangunan sarana perbenihan dengan
persyaratan:
a. Terletak ditanah milik kelompok (bukan sewa)/fasilitas
umum, lahan kosong/tidur dan berada dalam satu lokasi
dengan demplot, yang dapat digunakan oleh kelompok
P2L selama 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat
pernyataan penggunaan lahan (lampiran 23);
b. mudah dijangkau oleh anggota atau masyarakat yang
membutuhkan benih;
c. rumah benih dalam satu tahun dapat menghasilkan benih
sepanjang tahun, sebagai sumber benih untuk kebutuhan
demplot dan pertanaman pekarangan anggota serta
untuk dipasarkan.
d. spesifikasi dan desain rumah benih sebagaimana
lampiran 20
2) Penyediaan media tanam
3) Penyediaan sarana produksi pupuk dan bahan pengendali
OPT ramah lingkungan yang terdaftar di Kementan
4) Penyediaan benih sayuran, yang sesuai orientasi pasar,
karakteristik wilayah, kebutuhan anggota, dan potensi lahan.
5) Penyediaan peralatan kegiatan perbenihan, antara lain tray
semai, soilblock, dan polybag kecil.
b) Demplot
Demplot berfungsi sebagai tempat usaha bersama untuk
menghasilkan produk sayuran dan tanaman obat yang
berorientasi pasar. Setiap kelompok wajib membuat,
mengembangkan dan memelihara demplot sesuai dengan
budidaya sayuran dan tanaman obat yang dikembangkan oleh
anggota kelompok dan masyarakat lainnya. Pengembangan
demplot dilakukan sepanjang tahun dengan persyaratan yaitu
:
14
a. Terletak pada lokasi yang sama dengan rumah benih dan
berdekatan dengan lokasi pertanaman
b. Luas total demplot minimal 150 m2 atau dapat diganti
dengan 250 polybag (diameter 30 cm) dalam rak
tanam/vertikultur dan/atau wall planter.
c. Demplot berfungsi sebagai tempat usaha kelompok
d. Demplot menerapkan teknologi budidaya ramah
lingkungan.
e. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan dalam
demplot untuk pemenuhan kebutuhan pangan, dan bila
produksi berlebih dapat digunakan untuk peningkatan
pendapatan.
c) Pertanaman
Sayuran yang dibudidayakan di pertanaman dilaksanakan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga,
dan bila produksi berlebih dapat digunakan untuk peningkatan
pendapatan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pertanaman adalah:
15
a. Sistem budidaya sayuran dan tanaman obat dapat
dilakukan menggunakan media lahan dan/atau polibag
b. Setiap anggota kelompok diwajibkan menanam minimal 25
m2 atau setara dengan 50 polibag dalam rak
tanam/vertikultur dan/atau wall planter;
c. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan untuk
pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, dan bila produksi
berlebih dapat digunakan untuk peningkatan pendapatan
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan
pertanaman antara lain :
d) Sarana Pascapanen
Hasil produksi dari kegiatan P2L, baik dari demplot maupun
kelebihan produksi dari pertanaman anggota kelompok, dapat
dilakukan penanganan pasca panen sayur dan tanaman obat
yang baik agar hasil pertanian siap dan aman dijual.
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan pasca
panen contoh antara lain : penyediaan kontainer/keranjang,
selotip sayur, plastik, gunting panen serta alat pasca panen
lainnya.
16
Untuk meningkatkan kapasitas kelompok penerima manfaat
dalam pelaksanaan kegiatan P2L dilakukan Bimbingan Teknis
(Bimtek) oleh pusat bekerjasama dengan
Propinsi/Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, dan Instansi lain.
Materi bimtek meliputi teknis budidaya, pascapanen,
pengolahan dan pemasaran.
17
18
BAB IV
TATA KELOLA PENCAIRAN, PENYALURAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
19
atau bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan perjanjian
kerjasama antara penerima manfaat dengan PPK.
f. Perjanjian kerjasama, memuat :
- Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
- Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/ dibeli;
- Jenis barang yang akan dihasilkan/dibeli;
- Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
- Tata cara dan syarat penyaluran;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk
menghasilkan pekerjaan sesuai dengan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)/membeli barang sesuai dengan jenis dan
spesifikasi;
- Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan
akuntabel;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas
Negara;
- Sanksi; dan
- Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran.
g. Mekanisme pembayaran bantuan pemerintah dilakukan
melalui LS, UP, dan TUP. Pembayaran diutamakan melalui
mekanisme LS, sementara mekanisme UP dan TUP
digunakan pada saat kondisi mendesak.
h. Kelompok Masyarakat, Lembaga Pemerintah atau lembaga
non pemerintah penerima manfaat mengajukan permohonan
pembayaran (Lampiran 5) dengan dilampiri dokumen
pencairan dana sesuai dengan perjanjian kerjasama.
i. Pengajuan permohonan pembayaran secara sekaligus atau
bertahap dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh
penerima manfaat;
20
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani
oleh penerima manfaat sesuai format (Lampiran 12);
- Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat dan Dinas Ketahanan Pangan sesuai format
(Lampiran 7);
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak yang
ditandatangani oleh penerima manfaat dan diketahui oleh
Kepala Dinas Ketahanan Pangan sesuai format
(Lampiran 8);
- Surat Pernyataan Kesanggupan yang telah
ditandatangani oleh penerima manfaat yang menyatakan
sanggup melaksanakan kegiatan sesuai ketentuan
(Lampiran 9); dan
- Untuk kegiatan yang dilakukan pembayaran secara
bertahap, pengajuan permohonan pembayaran tahap II
dilampiri Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh penerima manfaat sesuai format
(Lampiran12) dan laporan kemajuan penyelesaian
pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan
penerima manfaat sesuai format (Lampiran 13).
j. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran
(administrasi dan fisik) sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah.
k. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan
kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP
setelah pengujian yang telah sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah.
l. Dalam hal pengujian, bila tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis, PPK menyampaikan informasi kepada penerima
manfaat untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
permohonan.
m. SPP untuk pembayaran secara sekaligus atau bertahap
disampaikan kepada PP-SPM dengan dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh
penerima manfaat dan PPK;
21
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani
oleh penerima manfaat dan disahkan oleh PPK.
n. Permohonan pencairan dana kepada PPK baik secara
sekaligus maupun bertahap, dilampirkan dengan Perjanjian
Kerjasama, Kuitansi bukti penerimaan uang. Untuk
pengajuan tahap kedua dilampirkan laporan kemajuan
penyelesiaan pekerjaan
o. Kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga
non pemerintah penerima manfaat dalam bentuk uang harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan
sesuai format (Lampiran 15 dan 17) kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, meliputi :
- Berita Acara Serah Terima, yang memuat :
1) Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa
dana;
2) Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian
Kerja Sama; dan
3) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan; dan
- Foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
Foto/video/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
dengan memuat geo tagging
p. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima manfaat Pemerintah
harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke
rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian
kerja sama
q. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban bantuan, PPK
melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
bantuan.
r. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil
verifikasi yang telah sesuai dengan perjanjian kerja sama.
s. Berita Acara Serah Terima dibuat sesuai format pada
Lampiran 16.
22
2. Ketentuan Teknis
Prinsip bantuan pemerintah dalam bentuk uang melalui
mekanisme transfer uang kepada rekening kelompok tani
penerima manfaat atau Dinas Ketahanan Pangan setempat yang
selanjutnya dibelanjakan oleh penerima manfaat sesuai dengan
Perjanjian Kerjasama (PKS). Format PKS sesuai dengan
Lampiran 3. Adapun ketentuan teknis dalam penyaluran Bantuan
P2L adalah sebagai berikut;
a. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota bertanggungjawab
terhadap kebenaran penerima manfaat yang diusulkan;
b. Memiliki rekening kelompok tani penerima manfaat atau Dinas
Ketahanan Pangan di wilayah setempat;
c. Pemberian bantuan dilaksanakan berdasarkan Perjanjian
Kerjasama antara PPK dengan penerima manfaat;
d. Bersedia menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan
(Lampiran 13) dan penyelesaian pekerjaan berupa Berita
Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan (BAST) kepada PPK
setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun (Lampiran
16).
e. Meng-input pertanggungjawaban bantuan uang ke dalam
aplikasi BAST Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian
meliputi dokumen BAST, SK Penerima, Rekening Penerima,
jenis barang, dan kwitansi pertanggungjawaban paling lambat
31 Desember 2022 atau paling lambat audited. Dalam hal
daerah penerima manfaat Pemerintah merupakan remote
area yang tidak terdapat sinyal telekomunikasi, foto/video/film
hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dapat tidak memuat
geo tagging.
f. Dalam hal terdapat sisa dana sampai dengan akhir tahun
anggaran (31 Desember 2022), penerima manfaat Pemerintah
harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke
rekening Kas Negara kepada PPK dan dilakukan input pada
aplikasi BAST Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian
sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen
tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan.
23
A. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan
pemerintah tahun anggaran 2022 dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait perpajakan.
B. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan
Negara dan/atau Kementerian dan/atau kelompok tani/Gapoktan
akan diberikan oleh aparat/pejabat yang berwenang atau
penanggungjawab kegiatan. Sanksi kepada oknum yang melakukan
pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
24
BAB V
PENGAWALAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
25
26
BAB VI
PENGENDALIAN BANTUAN PEMERINTAH
27
c. Sisa dana
d. Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja
Sama
e. Pernyataan bahwa bukti – bukti pengeluaran telah disimpan
8. Foto hasil pekerjaan yang diselesaikan dengan memuat geotagging
(mencantumkan koordinat lokasi hasil pekerjaan) kecuali remote
area yang tidak terdapat sinyal telekomunikasi
9. Scan dan rekapitulasi Kwitansi Pembelian Barang
10. Scan Laporan Pertanggungjawaban sesuai Lampiran PMK No
173/PMK.05/2016
11. Membuat berita acara kegiatan pengendalian Banpem.
Dalam pelaksanaannya, satuan kerja mengunggah dokumen-dokumen
pertanggungjawaban tersebut melalui Aplikasi BAST BANPEM dengan
alamat web http://bastbanpem.pertanian.go.id/2022 dan dikirim melalui
e-mail : [email protected], [email protected] atau
dengan surat yang ditujukan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura c.q Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Jl. AUP No.3
Pasar Minggu Jakarta Selatan, 12520.
Pelaporan pengendalian dan monitoring belanja 526xxx diperlukan
untuk mengetahui perkembangan sejauh mana pelaksanaan kegiatan
mulai dari Surat Penetapan Penerima (SK Penerima Manfaat) sampai
dengan Laporan Kegiatan dan bukti-bukti dokumen pendukungnya.
Pembuatan dan penyampaian laporan merupakan kewajiban bagi setiap
Satker yang mendapatkan Bantuan Pemerintah.
Periode pelaporan dapat dilakukan setelah kegiatan tersebut telah
selesai dilaksanakan dan secara keuangan telah dicairkan sampai
dengan terbit SP2D. Tujuan dari pelaporan belanja 526xxx adalah untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan telah
dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.
28
BAB VII
PENUTUP
29
30
LAMPIRAN
LAMPIRAN
31
32
Lampiran 1. Surat Pengantar Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)
KOP DINAS
...., Juni 2022
Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Usulan CPCL P2L
Sayuran dan Tanaman Obat TA. 2022
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Hortikultura
Cq. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
di
Jakarta
Bersama ini dengan hormat kami sampaikan SK Penetapan Calon Petani Calon
Lokasi (CPCL) Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun Anggaran 2022 dari
Dinas Ketahanan Pangan…. Kabupaten … dengan rincian CPCL sebagaimana
terlampir.
Cap Dinas
Nama
NIP
33
Lampiran 1. Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)
34
Lampiran 2.
PERJANJIAN KERJASAMA
Nomor: ..... ..............................
Dengan
DINAS KETAHANAN PANGAN/KELOMPOK TANI………………
Tentang
Pada hari ini ................ tanggal ......... bulan …………….. tahun Dua
Ribu Dua Puluh Dua kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama : ………………………….
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Fasilitasi
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Hortikultura dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa
Pengguna Anggaran.
Alamat : Jln. AUP no. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan,
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : _______
Jabatan : ……………, selaku penanggung jawab keuangan
untuk dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Dinas Ketahanan pangan/Kelompok Tani……….
Alamat : Dusun ............ Kecamatan........ Kabupaten .................,
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
35
PASAL 1
LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN
36
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/KU.010/01/2020
tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Pertanian;
16. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura/Selaku Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor 02/Kpts/HK.320/D/I/2022 tentang Pengangkatan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PP-SPM) Pada Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Hortikultura; dan
17. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022
Nomor : SP DIPA-018.04.1.625875/ 2022 Tanggal 14 Desember
2021.
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN
37
d. Menyetor sisa dana Bantuan Pemerintah yang tidak digunakan ke
Kas Negara
e. Membuat laporan pelaksanaan fisik dan keuangan penggunaan
dana bantuan pemerintah.
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 4
LOKASI PEKERJAAN
PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 6
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
38
c. Daftar perhitungan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), penggunaan
(realisasi) dan sisa dana.
d. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
e. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa
bantuan.
PASAL 7
SUMBER DAN JUMLAH DANA
PASAL 8
PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN
39
PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
PASAL 11
PERSELISIHAN
PASAL 12
LAIN – LAIN
40
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali
terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.
PASAL 13
PENUTUP
Mengetahui:
a.n Kepala Dinas Ketahanan Pangan ………………..
Nama………………
NIP ……………………
41
Lampiran 3.
TENTANG
Menimbang:
1. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan 4,
Peraturan Menteri Keuangan No.173/PMK.05/2016, PPK
setelah melakukan seleksi, selanjutnya menetapkan Penerima
manfaat Pemerintah yang di sahkan KPA
2. bahwa Penerima manfaat Pemerintah yang ditetapkan dalam
keputusan ini dipandang tepat dan mampu untuk
menerima/mengelola bantuan pemerintah
Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003.
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004.
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010
tentang Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 132);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik
42
Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata cara
Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Tahun 2018 Nomor 229, tambahan Lembaran Negara
Nomor 6267);
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Lembaran Negara
Tahun 2015 Nomor 85);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Tahun 2018 Nomor 33);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun
2019 Nomor 203);
8. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan
Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-
2024;
9. Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian
Pertanian;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005
tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran
dan Pendapatan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian; (Lembaran Negara Republik
43
Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/KU.010/01/2020
tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan
Kerja Lingkup Kementerian Pertanian;
16. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura/Selaku Kuasa
Pengguna Anggaran Nomor 02/Kpts/HK.320/D/I/2022 tentang
Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM)
Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura; dan
Memperhatikan:
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA SP
DIPA-018.04.1.625875/ 2022 Tanggal 14 Desember 2021
2. SK CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten..... No.....
3. Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi No.....
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU :
Menetapkan Penerima manfaat Pemerintah berupa Transfer
Uang/Barang (pilih salah satu) untuk Kegiatan .......... Tahun 2022
sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan ini.
KEDUA :
Penerima manfaat Pemerintah bertanggungjawab terhadap: a)
penggunaan dana dan/ atau penggunaan barang yang
dialokasikan sesuai dengan peruntukkannya b) melakukan
penanaman/pemasangan sesuai jadwal c) melakukan upaya
pencapaian target peningkatan produktivitas/penurunan susut
hasil/ penurunan luas serangan OPT (pilih salah satu) d)
menandatangani BAST serta dokumen yang dipersyaratkan
e)melaporkan hasil pekerjaan kepada PPK.
KETIGA :
Biaya yang diakibatkan atas kegiatan Bantuan Pemerintah ini
dibebankan pada DIPA …….. Tahun 2022.
44
KEEMPAT :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
Surat Keputusan ini maka akan ditinjau kembali untuk diadakan
perbaikan maupun perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di .....................
Disahkan oleh Pada tanggal..........................
Kuasa Pengguna Pejabat Pembuat Komitmen,
Anggaran
Ttd/stempel/
Ttd/stempel/ Nama/NIP
Nama/NIP ........................................
.......................................
NOMOR :
TANGGAL :
45
Lampiran 4.
(a)
CONTOH
RENCANA USULKAN KEGIATAN (RUK)
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
KELOMPOK…………………………………………………
Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen…………………………………
46
Biaya Anggaran Waktu
No. Keterangan Anggaran Volume
(Rp) (Rp) Pelaksanaan
47
Sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor…… tanggal ……. , Dana
Bantuan Pemerintah Pekarangan Pangan Lestari agar dipindah bukukan ke
rekening kelompok… Nomor Rekening………..pada cabang/unit
Bank………..di…….
Mengetahui
An. Kepala Dinas Pertanian Kota/Kab/Prov, Ketua Kelompok,
…………………… ……………………
……………………………
NIP
48
Lampiran 5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten
KOP DINAS
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Materai Rp 10.000,-
Rp10.000,
Nama
NIP
49
Lampiran 6. Usulan nama untuk Tim Teknis Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) Hortikultura
KOP DINAS
Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran :-
Perihal : Usulan Tim Teknis Kegiatan
Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Instansi : Dinas Ketahanan Pangan
Nomor Telp :…
NPWP :…
Cap Dinas
Nama
NIP
50
Lampiran 7. Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................
No.KTP : ..............................
Alamat : ...............................
Jabatan : ..............................
1. Tidak akan melakukan KKN dan akan mengikuti semua aturan dan
pedoman yang berlaku dalam proses penyaluran dan penggunaan dana
pada Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
51
Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari
Penerima Manfaat
52
Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesanggupan
(…………………..)
53
Lampiran 10. Berita Acara Pembayaran
Demikian, Berita Acara Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
betah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas.
54
Lampiran 11. Permohonan Pembayaran
….….., 2022
Nomor :
Perihal : Permohonan Pembayaran
Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ............................
di -
Jakarta
Mengetahui,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nama Lembaga/Poktan
Propinsi/Kabupaten …………
55
Lampiran 12. Kuitansi
AKUN/MAK……………..………………..
KUIT ANS I
Nomor...............................................
…. Juni 2022
Mengetahui, Yang menerima,
Ketua Tim Teknis
............. Materai 10.000
………………………
NIP…………………….
………………………………..
………………………………..
56
Lampiran 13. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
Nama : ..................................................
Jabatan : Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok Tani ....................
Alamat : ..................................................
Nama Pimpinan/Ketua
57
Lampiran 14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
58
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran
belanja yang telah dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Demikian surat pemyataan ini
dibuat dengan sebenamya.
Nama Pimpinan/Ketua
59
Lampiran 15. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan (Transfer
Uang)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN …………………………………………..
PADA KEGIATAN DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
NOMOR..................................
60
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana bantuan atas
kegiatan ………………. mengakibatkan Kerugian Negara, maka saya
bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Demikian Laporan Pertanggungjawaban bantuan ini dibuat dengan
sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
Materai
Rp10.000
,
…………………………….................
61
Lampiran 16. Berita Acara Serah Terima (BAST)
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Jabatan : PPK Satker ......................................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
62
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas
Negara sebesar................... sebagaimana Bukti Penerimaan Negara
(BPN).
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di
atas, untuk dipergunakan sebagaiman mestinya.
Nama Nama
NIP ...........................
63
Lampiran Berita Acara Serah Terima
Nomor :
Tanggal :
…………………………… ……………………………
……………………………
NIP
Keterangan:
1. Melampirkan bukti setor bila ada sisa dana (Nomor Transaksi Penerimaan
Negara/NTPN)
2. Melampirkan fotokopi transaksi buku rekening sampai dengan akhir tahun
*) Coret yang tidak perlu
64
Lampiran 17. Outline Laporan Kegiatan
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
4. PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
2. ….
65
Lampiran 18. Pilihan komoditas sayuran dan tanaman obat
Cabai
Bawang merah
Bawang daun
Tomat
Buncis
Kacang Panjang
Labu siam
Mentimun
Terong
Pare
Lobak
Sawi
Kangkung
Seledri
Selada
Pakcoy
Caisim
Bayam
Oyong
Jahe
Kunyit
Kencur
66
Lampiran 19. Outline Proposal Kegiatan
PROPOSAL
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN 2022
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. PROFIL KELOMPOK
3. PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
67
Lampiran 20. Spesifikasi dan desain rumah benih
68
Lampiran 21. Berita Acara Pengendalian
BERITA ACARA
PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN
LESTARI (P2L) TA.2022
KABUPATEN/KOTA : ………………………..
TANGGAPAN DARI
DINAS/UPTD
HAL-HAL YANG
SEBAGAI
MASIH PERLU
NO. TEMUAN SARAN TIM PENANGGUNG
PENYELESAIAN
JAWAB/ PELAKSANA
KEGIATAN
…..............………………
NIP ……………..…..
69
Lampiran 22. Papan Nama Pengenal Lahan P2L
Papan identitas P2L dibuat sebanyak 2 (dua) unit di Rumah Benih dan Lahan
minimal berisi informasi :
70
KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) Logo
TAHUN 2022 Kab/
kelompok
“DEMPLOT”
a. Kelompok :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab/Kota :
e. Propinsi :
f. Sumber Pembiayaan : APBN Ditjen Hortikultura Tahun 2022
71
Lampiran 23. Surat Perjanjian Penggunaan Lahan P2L
Pasal 1
JANGKA WAKTU
1). Perjanjian pinjam pakai lahan ini berlangsung selama 3 (tiga) Tahun,
terhitung sejak tanggal……………….dan berakhir pada
tanggal…………………….
2) Apabila PARA PIHAK sepakat untuk meperpanjang waktu pinjam
pakai lahan, maka dilakukan kesepakatan 3 (tiga) bulan sebelum
berkahir perjanjian pinjam pakai lahan ini.
72
Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 3
JAMINAN
Pasal 4
LARANGAN
Pasal 5
HAL-HAL LAIN
Pasal 6
PENYELESAIAN SENGKETA
73
Pasal 7
PENUTUP
_____________________ _____________________
Saksi 1
_______________________
Saksi 2
_______________________
74
75
76