Laporan 3 Protein
Laporan 3 Protein
Laporan 3 Protein
Laporan 3 Protein.pdf
Nurul Marfira
LAPORAN PRAKT IKUM BIOKIMIA"ANALISA KUALITAT IF PROT EIN DAN ASAM AMINO"
Dina Nur Mardiana
Fisika t ugas
Desi Ammelia
PENGENDAPAN, KOAGULASI DAN DENATURASI PADA
PROTEIN
Nurul Marfira, Giga Genggam G, Puspa Julistia P, SSi MSc.
Departemen Biokimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Sarjana
Institut Pertanian Bogor
2018
ABSTRAK
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun
1838. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
terkadang juga sulfur serta fosfor. Pada praktikum kali ini, metode uji kualitatif
yang digunakan adalah pengendapan protein oleh logam, garam, dan alkohol,
koagulasi protein dan denaturasi protein. Prinsip kerja semua uji ini adalah
penambahan zat yang dapat mengganggu struktur protein. Kestabilan struktur
protein dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, pH, radiasi dan pelarut
organik. Adapun sampel yang digunakan untuk uji ini adalah albumin yang
merupakan protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam serta
mengalami koagulasi saat terpapar panas.
Kata Kunci : albumin, denaturasi protein, koagulasi protein, pengendapan protein,
struktur protein.
PENDAHULUAN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada
tahun 1838. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
terkadang juga sulfur serta fosfor (Poedjiadi dan Supriyanti 2006). Protein terdiri
dari bermacam-macam golongan makromolekul heterogen dari polipeptida dengan
berat molekul yang tinggi. Dalam sel mereka berfungsi sebagai enzim, bahan
bangunan, pelumas dan molekul pengemban (Hart 2003).
Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul
unit pembangunan protein yang relatif sederhana dibangun dari rangkaian dasar
yang sama, dari 20 asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang
berikatan kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino
mempunyai rantai samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-
masing individu, kelompok 20 unit pembangunan ini dapat dianggap sebagai abjad
struktur protein. Protein memiliki peranan sebagai enzim, alat pengangkut dan
penyimpanan, pengatur pergerakan, penunjang mekanik, pertahanan tubuh atau
imunisasi, media perambatan impuls saraf, dan pengendalian pertumbuhan
(Lehninger 2010).
Protein memiliki struktur yaitu primer, sekunder, tersier dan kuartener.
Struktur primer protein dibentuk oleh asam amino yang tergabung dalam ikatan
polipeptida, seperti yang terlihat pada gambar 1. Pada struktur sekunder, rangkaian
polipeptida bersifat reguler dan memiliki pola lipatan berulang dari rangka protein.
Dua tipe umum struktur protein sekunder yaitu α-heliks dan β-sheet. Gambar
struktur sekunder dapat dilihat pada gambar 2. Struktur polipeptida yang terjadi dari
lipatan disebut struktur tersier. Struktur kuartener protein adalah asosiasi yang
terjadi antara dua atau lebih rangkaian polipeptida menjadi protein multisubunit
(Wibowo 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur protein antara lain a) Suhu.
Kenaikan suhu dapat menyebabkan rusaknya struktur protein sehingga protein
terdenaturasi. b) pH. Struktur ion protein tergantung pada pH lingkungannya.
Struktur protein terdiri dari beberapa asam amino, dimana asam amino ini dapat
bertindak sebagai ion positif, ion negatif atau berdwikutub (zwitterion). pH yang
rendah dan tinggi dapat menyebabkan terjadinya denaturasi dan merubah strukktur
dari protein. c) Radiasi. Radiasi dapat merusak struktur protein jika terkena sinar
radiasi terus menerus. d) Pelarut organik. Protein terdiri atas asam amino yang
memiliki struktur yang berbeda. Ikatan-ikatan yang terbentuk pada protein
mempengaruhi perubahan struktur protein bila dilarutkan dalam pelarut organik
(Poedjiadi dan Supriyanti 2006).
Albumin (bahasa latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam
dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung
albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid. Albumin diproduksi oleh hati
dalam bentuk prealbumin dan memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan
konsentrasiantara 30-50 g/l. Asam amino penyusun crude albumin berjumlah 19
macam. Albumin pada manusia terutama banyak mengandung asam aspartat dan
glutamat dan sangat sedikit triptofan (Santoso 2001). Praktikum bertujuan
mengetahui sifat dan struktur asam amino dan protein melalui uji-uji kualitatif, serta
mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein.
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, penjepit tabung, gelas piala, pipet
mohr, kertas saring, corong, batang pengaduk, penangas air dan alat-alat gelas
lainnya.
Bahan yang digunakan adalah albumin, HgCl 2 %, larutan Pb-asetat 5 %,
larutan AgNO3 5 %, garam (NH4)2SO4, akuades, larutan asam asetat 1 M, larutan
HCl 1 M, larutan NaOH 1 M, buffer asetat pH 4.7, dan etanol 95 %.
Prosedur
AgNO3 +++
HgCl2 ++
Pb-Asetat +
Keterangan : +++ = banyak endapan, ++= cukup banyak endapan, += sedikit endapan
Tabel 2 Hasil pengendapan albumin oleh garam
Sanpel Hasil Gambar
Filtrat -
Endapan +
1 +
2 _
3 +
1 -
2 -
3 +
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Buckle KA, Edwards RA., Fleet GH, Wootton M. 2014. Ilmu Pangan. Jakarta (ID)
: UI Press.
Deman JM. 2016. Kimia Makanan edisi kedua. Bandung (ID) : Penerbit ITB.
Fessenden RJ, Fessenden JS. 2005. Kimia Organik edisi ketiga. Jakarta (ID) :
Erlangga.
Hart H. 2003. Kimia Organik : Suatu Kuliah Singkat. Jakarta (ID) : Erlangga.
Hawab HM. 2004. Pengantar Biokimia. Malang (ID) : Bayumedia.
Lehninger A. 2010. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta (ID) : Erlangga.
Oktavia D. 2007. Kajian SNI 01-2886-2000 makanan ringan ekstrudat. Jurnal
Standarisasi. 9(1) : 1-6.
Poedjiadi A, Supriyanti FMT. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta (ID) : UI Press.
Santoso, A. H. 2001. Ekstraksi Crude Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus
striatus) : Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Serta Fraksinasi Albumin
Menggunakan Asam [skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian : Universitas
Brawijaya. Malang
Wibowo L. 2009. Deskripsi dan macam-macam tingkatan struktur protein.
Bandung (ID) : Gramedia Pustaka Utama.
Winarno FG. 2008. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka
Utama.