K1 Kasus CKD
K1 Kasus CKD
K1 Kasus CKD
1. Biodata
a. Identifikasi klien
1) Nama/nama panggilan : By. B
2) Tanggal lahir/usia : 16-05-2018/1 bulan 18 hari
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan :-
6) Alamat : Bontoduri 7
7) Tanggal masuk : 28-06-2018
8) Tanggal pengkajian : 04-07-2018
9) Diagnose medic : Acute Kidney Injury tipe Failure
10) Rencana terapi :-
b. Identitas orang tua
1) Ayah
a) Nama : Tn. M
b) Usia : 23 tahun
c) Pendidikan : SMP
d) Pekerjaan/sumber penghasilan: Wiraswasta
e) Agama : Islam
f) Alamat : Jalan Tinumbu
2) Ibu
a) Nama : Ny. N
b) Usia : 21 tahun
c) Pendidikan : SMP
d) Pekerjaan/sumber penghasilan: IRT
e) Agama : Islam
f) Alamat : jalan Tinumbu
c. Identitas saudara kandung
- - - - - -
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang :
1) Perut By.B sudah mengecil
2) By K sudah BAK namun dengan bantuan kateter
3) Terpasang nutrisi parenteral
4) Terpasang NGT, namun By.B masih dipuasakan
5) Hb 6,5 gr/dl, rencana transfusi PRC
b. Riwayat kesehatan lalu (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
1) Prenatal care
a) Pemeriksan kehamilan sebanyak: Setiap bulan
b) Keluhan ibu selama hamil: Tidak ada
c) Riwayat terkena sinar X: Tidak pernah
d) Riwayat terapi obat : Tidak pernah
e) Kenaikan BB selama hamil: kurang lebih 13 kg
f) Imunisasi tetanus: 2 kali
g) Golongan darah ibu: Tidak diketahui, golongan darah ayah: Tidak
diketahui
2) Natal
a) Tempat melahirkan: Ibu melahirkan By.B di grab ketika di perjalanan
menuju RS. Namun plasentanya dilahirkan di RS Khadijah
b) Lama dan jenis persalinan: Spontan
c) Penolong persalinan: Ibu orang tua By.B dan bidan
d) Cara untuk memudahkan persalinan: -
e) Komplikasi waktu lahir: -
3) Post natal
a) Kondisi bayi: BBL 2400 gram, PBL 47 cm
b) Kondisi bayi saat lahir : Bayi langsung menangis, tapi bayi tampak
sianosis
c) Usia Gestasi: 37 minggu
4. Riwayat nutrisi
a. Pemberian ASI
1) Pertama kali disusui hari setelah lahir: Dua hari setelah By. B lahir
2) Cara pemberian: Menggunakan dot dan diberikan setiap kali By.B lapar
dan menangis
3) Lama pemberian: Sejak 2 hari setelah lahir sampai By.B sakit
b. Pemberian susu formula
1) Alasan pemberian: By. B pernah diberikan susu formula ketika ASI ibu
By.B belum dapat keluar
2) Jumlah pemberian: Tidak dapat dinilai
3) Cara pemberian: Dengan dot
5. Pemeriksaan fisik
7 Telinga Simetris kiri dan kanan, puncak pinna berada pada garis
horizontal sejajar dengan luar kantus mata. Refleks
startle ada.
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (05-08-2019)
URINALISIS
Color Kuning tua Kuning
bening
RBC 464 14 – 3 Hematuria
WBC 33 14 – 5 Leukosituria
BACT 2 0–1 Tinggi
FUNGSI GINJAL
Ureum 39 10 – 50 Normal
Kreatinin 1,00 L(<1,3),P(<1.1) Normal
FUNGSI HATI
SGOT 40 < 38 Tinggi
SGPT 31 < 41 Normal
Albumin 3,2 3,5 – 5,0 Hipoalbumin
IMUNOSEROLOG
I LAIN
CRP kuantitatif 10,4 <5 Peningkatan
Prolaksitonin 0,15 < 0,05 infeksi dan
inflamasi
KIMIA DARAH
Natrium 159 136 – 145 Hipernatremia
Kalium 4,1 3,5 – 5,1 Normal
Klorida 134 97 – 111 Tinggi
1 DS: Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
- Klien tampak lemas
- Ibu klien
mengatakan bahwa
saat ini Bayi K
memiliki Hb rendah
yakni 6,5 gr/dl
sehingga akan
dilakukan transfusi
PRC
DO:
DO:
- Bentuk abdomen
tampak ada
pembesaran
- Warna urine kuning
tua
- Hasil laboratorium
Na : 159 (136 –
145)
Albumin: 3,2
gr/dl (3,5 -5,0)
- Kondisi bayi: BBL
2400 gram,
- PBL 47 cm
- Berat badan 3700
gram
- Panjang badan 49
- Lingkar Lengan
Atas: 8 cm
- Skor humpty
dumpty klien
dalam risiko tinggi
mengali jatuh (14)
Penyimpangan KDM
Penyempitan ureter
dan tubulus koletivus
Statis urin
Prosedur invasif
Peningkatan kerusakan ginjal
Tekanan onkotik
Aliran darah
perifer menurun
Perpindahan cairan
intravaskuler ke
intertisial Aliran O2 ke jaringan
menurun Kelemahan
Aktivasi
RAA MK: Risiko
CRT > 3 detik
Jatuh
Retensi Na dan
MK : Gangguan Perfusi
H2O jaringan perifer
Edema Pada bgian MK: Risiko jatuh, coba jelaskan lebih rinci kelemahan
bs mnyebabkan munculnya diagnose tsb (PKDM lebih dirincikan)
MK :
Kelebihan Volume Cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Coba cek diagnose curah jantung, liat Batasan karakteristiknya, kalau ada data yg mendukung,
masukkan sbg diagnosa
INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Domain 4. aktivitas/istrahat Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada klien dan keluarga 1. Untuk menambah pengetahuan klien
Kelas 4. respon keperawatan selama …x24 jam klien tentang perubahan sensasi dan keluarga klien
kardiovaskuler/pulmonal
diharapkan sirkulasi darah ke 2. Anjurkan keluarga klien untuk 2. Agar tidak terjadi laserasi pada klien
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer berhubungan jaringan perifer dengan Kriteria hasil: mengobservasi kulit dan melaporkan 3. Jika ada perubahan berarti sirkulasi
dengan penurunan konsentrasi 1. Klien dan keluarga klien jika ada laserasi perifer terganggu
hemoglobin di tandai dengan:
mengetahui tentang penyebab 3. Catat warna kulit dan temperature 4. Jika ada perubahan berarti sirkulasi
DS: perubahan sensasi 4. Monitor perubahan fungsi motorik perifer terganggu
2. Keluarga klien mau melakukan 5. Monitor penurunan nadi perifer 5. Agar mengetahui adanya perubahan
- Klien tampak lemas
observasi kulit klien dan 6. Observasi CRT CRT, perubahan itulah yang
- Ibu klien mengatakan bahwa
saat ini Bayi K memiliki Hb melaporkan jika ada laserasi 7. Kolaborasi transfusi darah menunjukkan perfusi jaringan perifer
rendah yakni 6,5 gr/dl 3. Tidak ada perubahan fungsi lancar atau tidak
sehingga akan dilakukan
motoric 6. Agar tidak terjadi gangguan perfusi
transfusi PRC
4. Tidak ada penurunan nadi perifer 7. Agar fungsi jaringan dan organ tidak
DO: 5. Tidak ada parestesi terganggu akibat asupan oksigen dan
- CRT = >3 detik 6. CRT < 3 detik nutrisi yang biasanya dibawa oleh sel
- Akral teraba dingin darah merah berkurang.
- Konjungtiva pucat
- Punggung kuku pucat
- Rencana transfusi PRC
- TTV:
S; 36,7o C
N: 144 x/menit
P: 44x/m
- Hasil Laboratorium
HGB: 6,5 gr/dl
(10.04-16.04)
RBC; 2.22 x 10^6/ul
(4.00-6.00)
HT; 22,6% (37.0-48.0)
2 Domain 2. Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada klien 1. Menambah pengetahuan klien dan
keperawatan selama 3x24 jam dan keluarga klien tentang indikator keluarga klien
Kelas 1. Hidrasi
diharapkan : kelebihan cairan 2. Untuk mengetahui keseimbangan
Kelebihan volume cairan Kelebihan volume cairan teratasi 2. Pertahankan catatan intake dan output cairan
berhubungan dengan gangguan dengan kriteria hasil: intake dan output yang akurat 3. Agar mengetahui klien mengalami
mekanisme regulasi 1. Keluarga pasien dapat 3. Monitor edema edema atau tidak
mengetahui indikator kelebihan 4. Monitor BB 4. Bertujuan untukmengetahui status
DS:
cairan 5. Monitor intake dan volume cairan klien melalui berat
2. Terbebas dari edema outpu cairan badan
- Bayi B masuk ke rumah sakit
3. Turgor kulit elastis 6. Kolaborasi pemberian 5. Dehidrasi bisa terjadi akibat
dengan keluhan perut
4. Tidak ada dyspneu/ortopneu diuretik pergeseran cairan meski asupan cairan
membesar disertai tidak BAK
5. Terbebas dari distensi vena 7. Monitor elektrolit secara keseluruhan cukup memadai.
yang dialami selama 8 hari
jugularis, 8. Memantau hasil lab 6. Diuretik membantu ekskresi cairan
DO: 6. Memelihara tekanan vena yang relevan dengan retensi cairan tubuh berlebih
sentral, tekanan kapiler paru, 9. Kolaborasi 7. Semua indikator status cairan dan
- Bentuk abdomen tampak ada output jantung dan vital sign pemasangan urin kateter urin terapi panduan
pembesaran DBN 8. Bertujuan untuk mengevaluasi
- Warna urine kuning tua 7. Terbebas dari kelelahan, ketidakseimbangan cairan dan
kecemasan atau bingung elektrolit klien
- Hasil laboratorium 9. Bertujuan untuk mengetahui jumlah
Na : 159 (136 – 145) cairan yang keluar serta memantau
Albumin: 3,2 gr/dl (3,5 - karakteristik urine dari pasien
5,0)
- Kondisi bayi: BBL 2400
gram,
- PBL 47 cm
- Berat badan 3700
- gram
- Panjang badan 49
- Lingkar Lengan Atas: 8 cm
4 Domain 11. Keamanan/ Setelah dilakukan tindakan Manajemen Lingkungan: Manajemen Lingkungan :
perlindungan keperawatan selama …x 24 jam Keselamatan Keselamatan
Kelas 2. Cedera fisik diagnosa dapat teratasi dengan
1. Identifikasi hal-hal yang 1. Untuk mencegah potensi jatuh
kriteria :
Risiko jatuh, dengan faktor membahayakan dilingkungan. 2. Untuk menghindari faktor risiko jatuh
risiko:
1. Tidak terjadi jatuh 2. Singkirkan bahan berbahaya dari 3. Untuk memberikan peringatakan
- Skor humpty dumpty klien 2. Tidak terjadi lecet pada kulit lingkungan jika diperlukan. bahwa klien beresiko tinggi jatuh
dalam risiko tinggi mengali 3. Keluarga mengetahui cara 3. Modifikasi lingkungan untuk 4. Untuk memastikan keamanan pasien
jatuh (14)
pencegahan jatuh pada pasien meminimalkan bahan berbahaya dan Pencegahan Jatuh
4. Tidak ada kejadian jatuh pada berisiko.
1. Memudahkan mengetahui pasien
pasien 4. Bantu pasien saat melakukan
yang memiliki risiko tinggi jatuh
perpindahan ke lingkungan yang
2. Memastikan keamanan dari tempat
lebih aman.
tidur pasien yang dapat menjadi
Pencegahan Jatuh factor penyebab jatuh
3. Memberikan edukasi kepada keluarga
1. Berikan penanda
dalam upaya pencegahan jatuh
2. Kunci kursi roda, tempat tidur atau 4. Memastikan penghalang tempat tidur
incubator pasien baik dan mencegah terjadinya
3. Ajarkan anggota keluarga mengenai risiko pasien jatuh
faktor resiko yang berkontribusi
terhadap adanya kejadian jatuh dan
bagaimana keluarga bisa
menurunkan resiko ini
4. Pasang pengaman tempat tidur
(tutup kaca incubator)
PRINSIP ETIK
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2016). Nursing
Intervention Classification (NIC) (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor (Eds.); Keenam).
Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (Eds.). (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Defenisi dan
Klasifikasi 2018-2020 (11th ed.). Jakarta : EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcome
Classification (NOC) (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor (Eds.); Kelima). Elsevier.