Askep Glukoma Nanda Nic Noc

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

n Diagnosa keperawatan Noc nic

o
1 Nyeri akut Kontrol nyeri dengan kriteria; Menejemen nyeri :
berhubungan dengan-mengenali kapan nyeri terjadi secara - lakukan pengkajian nyeri komprehensif
peningkatan TIO konsisten. Yang meliputi lokasi,karakteristik,onset/
-menggunakan tindakan Durasi, frekuensi,kualitas, intensitas , beratnya
pencegahan . nyeri dan faktor pencetus.
-mengenali apa yang terkait -kurangi atau eliminasi faktor faktor yang dapat
dengan gejala nyeri. mencetuskan atau meningkatkan nyeri
-menggunakan tindakan Mis: ketakutan,kelelahan.
pengurangan nyeri -berikan informasi mengenai nyeri ,
tanpa analgesik. Seperti penyebab. Berapa lama nyeri di
- menggambarkan faktor Rasakan dan antisipasiketidaknyamanan
penyebab . Akibat prosudur.
-menggunakan analgesik yang -ajarkan penggunaan teknik non farmako
terekomendasi. Logi seperti:hipnosis,relaksasi,bimbingan
antisipasif, terapi musik,terapi bermain,
-melaporkan nyeri yang Terapi aktifitas,akupressur,aplikasi panas/
terkontrol. Dingin,pijatan.
- melaporkan gejala yang tidak -gali pengetahuan dan kepercayaan pasien
terkontrol pada Mengenai nyeri.
profesional kesehatan. -berikan individu penurun nyeri yang
Optimal dgn resepan anagesik.
-dorong pasien untuk mendiskusikan peng
Alaman nyeri sesuai kebutuhan.
-periksa tingkat ketidaknyaman bersama
Pasien ,catat perubahan dalam catatan
Medis, informasikan petugas kesehatan
Lain yang merawat pasien .

2 Resiko mata kering Kontrol resiko gangguan Pencegahan mata kering :


dengan faktor kurang penglihatan dengan kriteria: -memonitor tanda tanda dan gejala mata
kualitas dan kuantitas kering ( merah, gatal,rasa terbakar,
air mata untuk -mencari informasi terkait belekan,nyeri di sekitar dan di dalam
melembabkan mata. kerusakan fungsi penglihatan. mata, kesulitan membuka mata saat
bangun dan menggerakan kelopakan,
-mengidentifikasi faktor penglihatan kabur)
resiko kerusakan fungsi -monitor refleks kedipan mata.
penglihatan. -monitor banyaknya air mata yang keluar
dengan mengguanakn tetes mata .
-mengenali faktor resiko -skirining kerusakan epitel kornea dengan
kerusakan fungsi penglihatan menggunakan pengujian terstandar.
-instruksikan kepada pasien untuk
menghindari membaca berkepanjangan
-melakukan pemeriksaan
dan berlama lama di depan komputer.
mata .
-gunakan pelumas dengan tepat / tetes
mata, salep . untuk menambah produksi
Menjalani skrinning glukoma.
air mata.
- periksa permukaan mata dan kornea
. terkait dengan efek dari perawatan dan
pengobatan profilaksis.
- -laporkan tanda abnormal dan
gejala mata kering kedokter,
.

3 Ansietas berhubungan Kontrol kecemasan diri dengan Pengurangan kecemasan :


dengan gangguan Kriteria: -gunakan pendekatan yang tenang dan
penglihatan -memantau intensitas Meyakinkan.
kecemasan secara konsisten. -identifikasi pada saat terjadi perubahan
-mengurangi penyebab Tingkat kecemasan .
kecemasan secara konsisten. -berikan informasi yang faktual teerkait
-mencari informasi untuk Diagnosis perawatan dan prognosis.
mengurangi kecemasan. -ciptakan atmosfer rasa aman untuk meni
-merencanakan strategi koping Ngkatkan rasa aman.
untuk situasi yang menimbulkan -dukung penggunaan mekanisme koping
stres. yang sesuai.
-menggunakan teknik relaksasi -lakukan usapan pada punggung atau
untuk mengurangi kecemasan. leher dengan cara yang tepat.
-memonitoring durasi tiap -instruksikan klien untuk menggunakan
episode cemas. teknik relaksasi.
-memantau manifestasi perilaku -kaji tanda verbal dan non verbal
dari kecemasan. kecemasan.

4. Defisiensi pengetahuan Pasien dapat mengetahui Pengajaran proses penyakit:


berhubungan dengan proses penyakit dengan kriteria: -kaji tingkat pengetahuan pasien terkait
kurang sumber -mengetahui tanda dan gejala dengan proses penyakit.
pengetahuan . penyakit. -jelaskan patofisiologis penyakit dan
- mengetahui proses perjalanan bagaimana hubungannya dengan
penyakit biasanya. anatomi dan fisiologi,sesuai kebutuhan.
-mengetahui efek fisiologis -review pengetahuan pasien pasien
penyakit. mengenai kondisi nya.
- mengetahui strategis untuk -jelaskan tanda dan gejala yang umum
mengurangi perkembangan dari penyakit sesuai kebutuhan.
penyakit. - identifikasi kemungkinan penyebab
-mengetahui komplikasi sesuai kebutuhan.
penyakit. - berikan informasi pada pasien sesuai
-mengetahui tanda dan gejala kebutuhan.
komplikasi penyakit. - diskusikan perubahan gaya hidup yang
-mengetahui efek psikososial mungkin di perlukan untuk mencegah
penyakit pada individu. komplikasi yang akan datang dan atau
Mengetahui efek psikososial mengontrol proses penyakit.
penyakit pada keluarga. -jelaskan komplikasi kronik yang mungkin
-mengetahui sumber sumber ada sesuai kebutuhan.
penyakit informasi penyakit -edukasi pasien mengenai tindakan untuk
spesifik dan terpercaya. mengontrol/meminimalkan gejala sesuai
kebutuhan.
-eksplorasi sumber sumber dukungan
yang sesuai kebutuhan.
-diskusikan pilihan terapi/ penanganan.
-berikan informasi mengenai
pemeriksaan dianostik yang tersedia,
sesuai kebutuhan.
5. Defisit perawatan Perawatan diri aktivitas sehari Bantuan perawatan :
diri(mandi, hari dengan kriteria; -pertimbangkan budaya pasien ketika
makan,pakaian,makan, -makan tidak terganggu. meningkatkan aktifitas.
eliminasi) berhubungan - memakai baju tidak terganggu. -pertimbangkan usia pasien ketika
dengan gangguan -tidak ke toliet terganggu. meningkatkan aktifitas perawatan diri.
penglihatan. -mandi tidak terganggu. -monitor kemampuan perawatan diri
-kebersihan tidak terganggu. secara mandiri .
- monitor kebutuhan pasien terkait
dengan alat alat kebersihan diri,alat
bantu untuk berpakaian , berdandan,
eliminasi dan makan.
-berikan lingkungan yang teraupetik
dengan memastikan lingkungan yang
hangat, santai,tertutup dan berdasarkan
pengalaman individu.
-berikan peralatan kebersihan
pribadi( sikat gigi, pasta, sabun dll).
- berikan bantuan sampai pasien mamapu
melakukan perawatan diri mandiri.
Bantu pasien menerima kebutuhan
terkait dengan kondisi
ketergantungannya.
-lakukan pengulangan yang konsisten
terhadap rutinitas kesehatan yang di
maksudkan untuk memebangaun
perawatan diri.
-dorong pasien untuk melakukan aktifitas
normal sehari hari samapi batas
kemampuan.
-ajarkan orang tua / keluaraga untuk
mendukung kemandirian dengan
membantu hanya ketika tidak mampu
melakukan perawatan diri.
6. Ketidakseimbangan Kebutuhan nutrisi pasien Menejemen nutrisi :
nutrisi kurang dari seimbang dengan kriteria: -tentukan status gizi pasien dan
kebutuhan tubuh -tidak ada frekuensi mual kemampuan pasien untuk memenuhi
berhubungan dengan muntah. kebutuhan gizi.
mual muntah. -tidak ada intensitas mual. -tentukan jumlah kalori dan jenis nutris
-tidak ada sekresi air ludah yang yang di butuhkan untuk mremenuhi
banyak. persyaratan gizi.
-tidak ada kehilangan berat - ciptakan yang optimal pada saat
badan. mengkonsumsi makan( bersih,
-tidak ada nyeri lambung. berfentilasi, santai, bebas dari bau yang
-tidak ada muntah proyektil. menyengat)
- berikan obat obatan sebelum makan
( anti muntah jika di perlukan)
-pastikan diet mencakup tinggi serat
untuk mencegfah konstipasi.
-monitor kalori dan asupan makanan.
7 Resiko jatuh dengan Tidak ada kejadian jatuh dengan Pencegahan jatuh :
faktor resiko gangguan kriteria: -identifikasi kekurangan baik kognitif atau
visual . -tidak jatuh saat berdiri. fisik dari pasien yang mungkin
-tidak ada jatuh saat berjalan. meningkatkan potensi jatuh pada
-tidak jatuh saat duduk. lingkungan tertentu,
-tidak jatuh sat naik tangga . -identifikasi perilaku dan faktor yang
-tidak jatuh saat di kamar mandi mempengaruhi resiko jatuh.
.- tidak jatuh saat membungkuk -kaji ulang riwayat jatuh bersama dengan
pasien dan keluarga.
- identifikasi karakteristik dari lingkungan
yang mungkin menungkatkan potensi
jatuh( lantai licin , tangga terbuka).
-sediakan alat bantu misalnya tongkat.
-dukung pasien untuk menggunakan
tongkat. Dengan tepat.
-instruksikan pasien menggunakan
tongkat dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai