Kasmi T (H041191084) - Tugas 3 Botani Pertamanan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kasmi T

Nim : H041191084
Mata Kuliah : Botani Pertamanan

Tugas 3
Bentuk-Bentuk Taman
1. Pengertian Taman
Menurut Poerwadarminta (1991), taman adalah sebuah kebun yang ditanami dengan
bunga-bunga dan sebagainya. Secara etimologis kata taman (Garden-Ing) berasal dari bahasa
Ibrani “gan” dan “oden” atau “eden”. Gan memiliki arti melindungi atau mempertahankan,
menyatakan secara tak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, tepatnya suatu kawasan
yang memiliki batas-batas fisik. Oden atau eden berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi
dalam bahasa inggris, perkataan garden memiliki makna gabungan dari kedua kata tersebut
yang berarti sebidang lahan dengan batas tertentu yang digunakan untuk suatu kesenangan
atau kegembiraan. Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan
dibuat oleh manusia, biasanya diluar ruangan, dibuat untuk menampilkan keindahan dari
berbagai tanaman dan bentuk alami.

2. Fungsi Taman
Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau yang telah
ada baik secara alami ataupun buatan diharapkan dapat menjalankan empat fungsi dan
memenuhi setiap kriteria yang terdapat pada masing-masing fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi ekologis
 Berfungsi sebagai paru-paru kota
 Berperan dalam mengatur iklim mikro
 Berfungsi sebagai peneduh
 Menjadi lokasi serapan air hujan
2) Fungsi sosial
 Menjadi media komunikasi warga
 Sebagai wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari
alam
 Mempunyai aksesbilitas yang mudah
 Menjadi tempat beraktivitas sosial seperti berolahraga dan rekreasi
 Menunjang kesehatan pengunjung
 Menjamin keamanan pengunjung
 Menjadikan pengunjung merasa nyaman
3) Fungsi ekonomi
 Menyediakan sumber produk yang bisa dijual seperti tanaman bunga, buah, daun, dan
sayur mayur
 Menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain-lain
4) Fungsi estetika
 Menunjang keindahan kota
 Menjadi pembingkai pemandangan untuk melembutkan kesan kaku dari bangunan
 Terjaga kebersihannya
 Indah dipandang
 Mempunyai proporsi vegetasi yang lebih dominan
 Kondisi sarana prasarana baik

3. Elemen Taman
Elemen-elemen pendukung lansekap dapat dibedakan atas dua macam, yaitu elemen
lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape) (Wahyuni, 2015).
a. Elemen Lunak (Softscape)
Elemen lunak adalah elemen pendukung yang biasanya merupakan vegetasi,
seperti pepohonan, perdu dan rerumputan (Wahyuni, 2015) Elemen lunak terdiri dari
makhluk hidup dengan semua karakternya, yang meliputi berbagai jenis tanaman dan
hewan, serta manusia yang ada di dalam taman (Mona & Murhanto, 2004). Elemen
tanaman merupakan elemen yang paling dominan digunakan di sebuah taman. Kehadiran
tanaman dapat menciptakan kesan ruang tertentu.
b. Elemen Keras (Handscape)
Elemen keras adalah elemen taman yang mempunyai sifat keras, tidak hidup, dan
hasil buatan manusia. Elemen keras meliputi bentuk permukaan tanah, perkerasan, jalan
setapak dan bangunan taman. Sebagian besar elemen keras terbuat dari material buatan
dan beberapa terbentuk secara alami. Contohnya, bentuk permukaan tanah. Akibat proses
alam, permukaan tanah bisa berupa dataran rata atau berbukit. Bentuk permukaan tanah
ini mempengaruhi keindahan karakter dari keseluruhan ruang luar, mencakup persepsi
terhadap suatu ruang, arah pandang, drainase air, iklim, serta organisasi kegunaan ruang
(Mona & Murhanto, 2004).
4. Media Tanam
1) Tanam Tali Ijuk
Kita sering melihat tanaman anggrek atau bromelia ditanam di batang pohon dengan
menempelkannya pada tali ijuk yang dililit-lilit pada batang pohon.
2) Rockwool
Rockwool adalah bahan berbentuk lembaran dengan ketebalan sekitar 7 cm. Bahan ini
biasa digunakan untuk media hidroponik atau pelapis dinding untuk peredam suara.
3) VGM (Vertical Garden Module)
Bentuknya seperti keranjang plastik tempat menampung media tanam. Modul ini
sangat praktis dan awet untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama (10 tahun).

5. Syarat Tumbuh
1) Penyiraman
Pada vertical garden dengan sistem pot atau multi pot, penyiraman dapat dilakukan 1-
2 kali sehari. Sementara itu, pada sistem pocket karpet, penyiraman dilakukan dengan
membasahi areal karpet sebanyak 4-5 kali sehari agar kelembapannya tetap terjaga.
2) Pemupukan
Agar tanaman selalu mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya,
kita juga mesti melakukan pemupukan secara berkala.
3) Pemangkasan
Untuk mengontrol pertumbuhan tanaman, perlu dilakukan pemangkasan maksimum
1-2 kali setahun. Pemangkasan tidak hanya berfungsi mengurangi ukuran tanaman,
tetapi juga untuk merangsang daun mengeluarkan tunas baru sehingga tanaman
tampak lebih rimbun.
4) Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama atau penyakit bisa dilakukan dengan memberikan pestisida atau
insektisida sesuai dengan kebutuhan tanaman. Aplikasinya diberikan melalui
penyemprotan atau dicampur bersamaan dengan penyiraman.
5) Kebutuhan Cahaya
Secara umum tanaman terbagi dua, yaitu tanaman butuh cahaya penuh (matahari
langsung) dan butuh naungan. Mengingat kebutuhan ini, maka tanaman yang
membutuhkan cahaya penuh ditempatkan di bagian paling atas. Secara bertahap ke
bawah, penempatannya diatur sehingga terjadi gradasi cahaya di mana tanaman yang
paling memerlukan cahaya minim ditempatkan paling bawah.
6) Jenis tanaman yang dapat digunakan
Tanaman yang digunakan membuat taman vertikal biasanya berupa tanaman
merambat. Namun tidak semua jenis tanaman ini bisa digunakan untuk taman
vertikal.

6. Tanaman yang cocok untuk Vertikal Garden


1) Sansevieria trifasciata, merupakan tanaman hijau yang baik untuk memulai dengan
menanam secara baris dalam palung membentuk dasar untuk tanaman lain.
2) Dischidia Ruscifolia, cocok untuk diletakkan di atas teralis. Tumbuh dalam pot
pedesaan dan akan menggantungkan jutaan atas daun kecil berbentuk hati di tepian.
Tumbuhan ini dapat ke atas melalui kotak teralis. Tumbuhan ini hijau dengan bunga
putih kecil di musim gugur. Tumbuhan ini cocok di zona suhu 10⁰C.
3) Dischidia Pectinoides, tumbuhan yang satu ini menarik karena beberapa daun
membengkak seperti balon dan memiliki bunga merah kecil. Untuk tanaman beberapa
kawat kasa mungil dapat dijepit dengan teralis untuk menambahkan dukungan
mendaki.

Daftar Pustaka
Hariyono, P. 2010. Konsep Taman Kota Pada Masyarakat Jawa Masa Kini. Jurnal Ilmiah
Online. 2(3): 1-3.

Kencana, P. 2008. Galeri Tanaman Hias Lanskap. Penebar Swadaya: Jakarta.

Poerwadarminta, W.J.S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

Wahyuni, E., dan Qomarun, Q. 2015. Identifikasi Lansekap Elemen Softscape dan Hardscape
pada Taman Balekambang Solo. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 13(2): 114-124.

Anda mungkin juga menyukai