Word KLP 6a Modul 2
Word KLP 6a Modul 2
Word KLP 6a Modul 2
BLOK NEUROPSIKIATRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Makassar, 15 Juni 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
1
SKENARIO B
Seorang perempuan berusia 50 tahun, dibawah ke IGD RS dengan pusing
berputar secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pendengaran
menurun dan terasa penuh pada telinga kanan serta bersifat hilang timbul. Riwayat
keluhan berulang dan berkurang dengan sendirinya, serta memiliki menderita
hipertensi.
KATA SULIT
(-)
KATA KUNCI
1. Perempuan 50 thn.
2. Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu.
3. Pendengaran menurun.
4. Rasa penuh pada telinga kanan serta bersifat hilang timbul.
5. riwayat Keluhan berkurang dengan sendirinya.
6. Menderita hipertensi.
PERTANYAAN
1. Jelaskan mengenai vertigo dan jelaskan klasifikasinya?
2. Tuliskan bagaimana patofisiologi vertigo?
3. Apa hubungan vertigo dengan pendengaran menurun?
4. Apakah ada hubungan vertigo dengan riwayat hipertensi?
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis dari scenario?
6. Apa diagnosis banding dari scenario?
7. Jelaskan tatalaksana awal pada scenario?
8. Apa perspektif islam yang sesuai dengan dengan scenario?
2
JAWABAN
1. Jelaskan mengenai vertigo dan jelaskan klasifikasinya?
Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari Bahasa latin, vertere, yang
artinya memutar. Vertigo didefinisikan berbagai macam, namun pada garis besarnya
terdapat dua kelompok aliran, yaitu kelompok yang menganggap vestibulum sebagai
dasar kelainan, dan kelompok yang menganggap alat keseimbangan tubuh sebagai
rasa berputar tubuhnya atau sekitarnya yang disebabkan oleh gangguan labirin.
Menurut kelompok kedua, vertigo adalah gerakan sebenarnya atau hanya rasa
gerakan yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh di tingkat perifer
atau sentral.
Sekitar 100 macam penyakit dapat memberi gejala vertigo. Yang paling
sistematik, gejala vertigo disertai gejala lain, misalnya muka pucat, peluh dingin,
mual dan muntah. Diduga vertigo ini bersumber dari kelainan telinga (perifer).
Vertigo non sistematik, mempunyai gejala yang beragam, misalnya rasa kepala
ringan, seperti diayun, rasa terapung, atau rasa bergoyang yang sulit dilukiskan
dengan kata-kata tanpa gejala penyerta. Diduga disebabkan oleh kelainan system
vestibuler sentral.
trauma, perdarahan serebelum. Vertigo perifer adalah vertigo akibat kelainan pada
3
labirin dan N. Vestibularis. Penyebab pada labirin: BPPV, post trauma, Meniere,
Labirintis, toksik, oklusi & fistula labirin. Penyebab pada N. VIII: infeksi, inflamasi,
dibagi lagi menurut gejala penyertanya menjadi 3 kelompok yaitu: vertigo yang
disertai keluhan telinga, tanpa disertai keluhan telinga, dan timbulnya dipengaruhi
oleh perubahan posisi. Pengelompokan vertigo secara lengkap dapat dilihat pada tabel
1.[1]
4
2. Tuliskan bagaimana patofisiologi vertigo?
putar, sempoyongan, rasa seperti melayang atau merasakan badan atau dunia
vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan
a. Vertigo Vestibular
5
Vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa
a) Vertigo Sentral.
seperti:
1. penglihatan ganda.
2. sukar menelan.
5. kesadaran terganggu.
7. hilangnya koordinasi.
6
infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative illnesses (penyakit
b) Vertigo Perifer
2. jantung berdebar
3. hilang keseimbangan
10. berkeringat
7
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara
pendengaran).[2]
8
vertigo ophtalmologis; sedangkan vertigo yang disebabkan oleh
adalah pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur atau terlalu
kejadian tersebut :
9
dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata), ataksia atau
gejala vertigo.
10
6. Teori Sinap Merupakan pengembangan teori sebelumnya yang
parasimpatis.[3]
1. Tuli konduksi
Terjadi saat suara tidak tersampaikan dengan baik melalui saluran telinga
gangguan konduksi ini membuat suara terdengar lebih lembut dan sulit didengar.
11
Terjadi jika terdapat kerusakan pada telinga dalam (koklea) atau saraf dari
telinga dalam menuju otak. seringnya gangguan pendengaran ini sulit diobati
suara yang lemah. Walaupun volume suara telah dinaikkan, namun, suara yang
oleh adanya hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops ini sifatnya
hilang timbul yang diduga disebabkan oleh peningkatan tekanan pada arteri
didaerah apeks koklea helicotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat
menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah
apeks koklea, kemudian meluas mengenai bagian tengah dan basal koklea. Hal ini
Infeksi/autoimun
12
Inflamasi daerah
4. Apakah ada hubungan vertigo dengan riwayat hipertensi?
Aliran darah otak dipengaruhi terutama oleh 3 faktor yaitu tekanan untuk
13
pembuluh darah otak dan faktor darah itu sendiri Tekanan darah arterial
dan tekanan tidak terlalu tinggi maka tidak berbahaya. Namun bila
berlangsung bulan sampai tahun dapat terjadi hialinisasi otot pembuluh darah
dan diameter lumen menjadi tetap. Hal ini merupakan salah satu bentuk
Pada gangguan ini, satu atau lebih komponen sistem saraf menjadi malfungsi
setelah berfungsi normal beberapa tahun serta bersifat kronis, difus dan
a. Anamnesis
pasien. Pusing yang dikeluhkan dapat berupa sakit kepala, rasa goyang,
14
1) Bentuk serangan vertigo: Pusing berputar atau rasa goyang atau
melayang.
c) Suara
dingin ;
5) Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran seperti : tinitus atau tuli.
gentamisin, kemoterapi.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan umum
15
Pemeriksaan system kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan
darah pada saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari 30
mmHg.
2) Pemeriksaan neurologis:
sentral.
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX,
X, XI, XII.
16
Tes rhomberg dipertajam (Sharpen Rhomberg): Jika pada keadaan
Tes Fukuda, dianggap abnormal jika deviasi ke satu sisi lebih dari 30
Tes past pointing, pada kelainan vestibuler ketika mata tertutup maka
jari pasien akan deviasi ke arah lesi. Pada kelainan serebelar akan
c. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan fisis
b) CT Scan atau MRI Brain, untuk menentukan ada tidaknya lesi atau
tumor
17
d) EMG pada kasus neuropati
Meniere Disease
DEFINISI
spontan episodik rekuren, ketulian fluktuatif dan tinitus, sering disertai dengan rasa
and Neck Surgery sebagai sindrom idiopatik hidrops endolimfatik. Kelainan ini dapat
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) yang disebut
sebagai Meniere's disease atau hidrops endolimfatik idiopatik sekunder oleh karena
berbagai kelainan pada telinga dalam yang disebut sebagai Meniere's syndrome.
ETIOLOGI
penyakit ini:
5 Autoimun
18
6 Otosklerosis
otonom
11 Infeksi virus : ditemukan IgE spesifik untuk virus herpes simplex tipe I,II,
12 Trauma kapitis.
EPIDEMIOLOGI
Meniere's disease paling sering terdapat pada usia 40 dan 60 tahun, walaupun
usia lebih muda juga dapat terkena. Insiden diperkirakan antara 50-350 per 100000
per tahun (James&Burton, 2011). Di Amerika Serikat, prevalensi sekitar 200 per
100000 orang dan insidensi sekitar 15 per 100000 orang per tahun. Prevalensi
diperkirakan lebih rendah pada populasi di Jepang dan Skandinavia antara 20 sampai
45 per 100000 orang. Laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan. Sekitar ½-2/3
kasus menyerang hanya satu telinga. Pada kasus bilateral, telinga sebelahnya dapat
19
FAKTOR RISIKO
Pasien yang berisiko lebih besar termasuk orang-orang dengan penyakit virus
baru atau infeksi saluran pernapasan, mereka yang memiliki riwayat alergi, merokok,
stres, kelelahan, atau penggunaan alkohol, dan pasien yang memakai aspirin.
PATOFISIOLOGI
diopatik sebagai akibat dari balans cairan yang abnormal di telinga dalam dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Serangan vertigo merupakan akibat dari peningkatan
volume akut dari kompartemen endolimfatik dengan ruptur labirin membranosa dan
serangan vertigo.
GEJALA KLINIS
yang sama. Namun, yang disebut "Classic Meniere" dianggap memiliki empat gejala
berikut :
20
c) Tinnitus unilateral atau bilateral
d) Sebuah sensasi penuh atau tekanan dalam satu atau kedua telinga
DIAGNOSIS
pemeriksaan audiometri.
pemeriksaan audiometri.
TERAPI
1. Terapi farmakologi
21
2) Diuretik : Hdrochlorthiazide 50 mg/hari, acetazolamide 250 mg/hari
bertahap.
4) Anti histamin
2. Terapi diet
3) Hidrasi
5. Terapi rehabilitasi/adaptasi.
KOMPLIKASI
22
b. Satu tinjauan sistematis melaporkan keterlibatan bilateral organ vestibular
PROGNOSIS
tahun pertama penyakit dan menurun pada tahun-tahun berikutnya terlepas dari
Seperti halnya vertigo, kehilangan pendengaran adalah yang tertinggi pada tahun-
tahun awal penyakit dan stabil pada tahun-tahun berikutnya. Biasanya, tidak ada
DEFINISI
berhubungan dengan nistagmus ketika posisi kepala berubah terhadap gaya gravitasi
dan disertai gejala mual,muntah dan keringat dingin. Serangan biasa dipicu ketika
23
pasien merubah posisi kepala ke sisi yang terkena kemudian berguling ke sisi
ETIOLOGI
terbanyak adalah trauma kepala (17%) diikuti dengan neuritis vestibularis (15%),
migraine, implantasi gigi dan operasi telinga, dapat juga sebagai akibat dari posisi
tidur yang lama pada pasien post operasi atau bed rest total lama.[13]
EPIDEMIOLOGI
gangguan neurotologi dimana 17% pasien datang dengan keluhan pusing. Pada
populasi umum prevalensi BPPV yaitu antara 11 sampai 64 per 100.000 (prevalensi
2,4%).1,2,5,6 Dari kunjungan 5,6 miliar orang ke rumah sakit dan klinik di United
State dengan keluhan pusing didapatkan prevalensi 17% - 42% pasien didiagnosis
BPPV. Dari segi onset, BPPV biasanya diderita pada usia 50-70 tahun. Proporsi
antara wanita lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yaitu 2,2 : 1,5.[14]
FAKTOR RESIKO
Beberapa kasus BPPV dijumpai setelah mengalami jejas atau adanya trauma
pada kepala atau leher, adanya pada infeksi telinga tengah atau pernah melakukan
operasi stapedektomi dan adanya proses degenerasi pada telinga dalam juga
24
merupakan penyebab BPPV sehingga insiden BPPV meningkat dengan
bertambahnya usia. BPPV terjadi lebih umum pada usia lanjut dan pada orang yang
lebih tua akibat dari degenerasi sistem vestibular telinga bagian dalam, hal ini terjadi
akibat dari infeksi virus yang mempengaruhi telinga seperti yang menyebabkan
PATOMEKANISME
canalolithiasis) atau melekat pada cupula (cupulithiasis), yang merubah respon kepala
terhadap sudut kepala. Ketika ada perubahan posisi kepala dengan gravitasi,puing-
mengarah ke rasa rotasi palsu, dimana BPPV biasanya paling sering diakibatkanoleh
yang berasal dari makula pada utrikulus lepas dan bergerak dalam lumen dari salah
satu kanal semisirkular. Kalsium karbonat sendiri dua kali lipat lebih padat
pergerakan akseleratif lain. Ketika kalsium karbonat tersebut bergerak dalam kanal
25
GEJALA KLINIS
berkonsentrasi, dan mual. Kegiatan yang dapat menyebabkan timbulnya gejala dapat
berbeda-beda pada tiap individu, tetapi gejala dapat dikurangi dengan perubahan
posisi kepala mengikuti arah gravitasi. Gejala dapat timbul dikarenakan perubahan
posisi kepala seperti saat melihat keatas, berguling, atau pun saat bangkit dari tempat
tidur.
yang cepat ataupun terjadi sepanjang hidup, disertai gejala yang terjadi dengan pola
sedang yang berbeda-beda tergantung pada durasi, frekuensi, and intensitas. BPPV
DIAGNOSIS
tertentu, seperti berbaring atau bangun tidur, berguling di tempat tidur, melihat ke
sampai 30 detik dan tidak disertai dengan gejala tambahan selain mual pada beberapa
pasien.
26
Beberapa pasien yang rentan terhadap mabuk (motion sickness) mungkin
merasa mual dan pusing selama berjam-jam setelah serangan vertigo, tetapi
kebanyakan pasien merasa baik-baik saja di antara episode vertigo. Jika pasien
melaporkan episode vertigo spontan, atau vertigo yang berlangsung lebih dari 1 atau
2 menit, atau jika episode vertigo tidak pernah terjadi di tempat tidur atau dengan
perubahan posisi kepala, maka kita harus mempertanyakan diagnosis dari BPPV.
dilakukan dengan memeriksa pasien dari posisi berdiri ke posisi berbaring (hanging
position) dengan kepala di posisikan 45 derajat terhadap satu sisi dan leher
nystagmus yang terkait dalam durasi dengan vertigo subjektif yang dialami pasien,
dan hanya terjadi setelah memposisikan Dix-Hallpike pada sisi yang terkena.
Diagnosis presumtif dapat dibuat dengan riwayat saja, tapi nistagmus posisional
ada periode latensi antara selesainya manuver dan onset vertigo rotasi subjektif dan
nistagmus objektif. Periode latensi untuk onset nistagmus dengan manuver ini tidak
spesifik pada literatur, tapi berkisar antara 5 sampai 20 detik, walaupun dapat juga
27
berlangsung selama 1 menit pada kasus yang jarang. Yang kedua, vertigo subjektif
yang diprovokasi dan nistagmus meningkat, dan kemudian mereda dalam periode 60
BPPV tipe kanal lateral (horisontal) terkadang dapat ditimbulkan oleh Dix-
Hallpike manuver. Namun cara yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis
BPPV horisontal adalah dengan supine roll test atau supine head turn maneuver
pada manuver ini, menunjukkan dua tipe dari BPPV kanal lateral.
nistagmus horisontal yang bergerak (beating) ke arah telinga paling bawah. Ketika
pasien dimiringkan ke sisi lain, sisi yang sehat, timbul nistagmus horisontal yang
tidak begitu kuat, tetapi kembali bergerak ke arah telinga paling bawah.
b. Tipe Apogeotrofik. Pada kasus yang lebih jarang, supine roll test
menghasilkan nistagmus yang bergerak ke arah telinga yang paling atas. Ketika
kepala dimiringkan ke sisi yang berlawanan, nistagmus akan kembali bergerak ke sisi
Pada kedua tipe BPPV kanal lateral, telinga yang terkena diperkirakan adalah
telinga dimana sisi rotasi menghasilkan nistagmus yang paling kuat. Di antara kedua
tipe dari BPPV kanal lateral, tipe geotrofik adalah tipe yang paling banyak.
28
3. Diagnosis BPPV Tipe Kanal Anterior dan Tipe Polikanalikular
mengikuti posisi Dix-Hallpike. Bentuk ini mungkin ditemui saat mengobati bentuk
lain dari BPPV. Benign Paroxysmal Positional Vertigo kanal anterior kronis atau
persisten jarang. Dari semua tipe BPPV, BPPV kanal anterior tampaknya tipe yang
menunjukkan bahwa dua atau lebih kanal secara bersamaan terkena pada waktu yang
sama. Keadaan yang paling umum adalah BPPV kanal posterior dikombinasikan
dengan BPPV kanal horisontal. Nistagmus ini bagaimanapun juga tetap akan terus
mengikuti pola BPPV kanal tunggal, meskipun pengobatan mungkin harus dilakukan
TATALAKSANA
-Farmakologi
dilakukan. Beberapa pengobatan hanya diberikan untuk jangka pendek untuk gejala-
gejala vertigo, mual dan muntah yang berat yang dapat terjadi pada pasien BPPV,
29
Pengobatan untuk vertigo yang disebut juga pengobatan suppresant vestibular
perifer. Antihistamine mempunyai efek supresif pada pusat muntah sehingga dapat
mengurangi mual dan muntah karena motion sickness. Harus diperhatikan bahwa
-Non Farmakologi
ringan dan dapat sembuh secara spontan dalam beberapa bulan. Namun telah banyak
vertigo pada BPPV, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko jatuh pada
pasien. Keefektifan dari manuver-manuver yang ada bervariasi mulai dari 70%-
100%. Beberapa efek samping dari melakukan manuver seperti mual, muntah,
vertigo, dan nistagmus dapat terjadi, hal ini terjadi karena adanya debris otolitith yang
tersumbat saat berpindah ke segmen yang lebih sempit misalnya saat berpindah dari
berada pada posisi duduk minimal 10 menit untuk menghindari risiko jatuh.
30
Tujuan dari manuver yang dilakukan adalah untuk mengembalikan partikel ke
posisi awalnya yaitu pada makula utrikulus. Ada lima manuver yang dapat dilakukan
a. Manuver Epley
Manuver Epley adalah yang paling sering digunakan pada kanal vertikal.
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar 450, lalu pasien
berbaring dengan kepala tergantung dan dipertahankan 1-2 menit. Lalu kepala
ditolehkan 900 ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi lateral
dekubitus dan dipertahan 30-60 detik. Setelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada
b. Manuver Semont
Jika kanal posterior terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu kepala dimiringkan 450
ke sisi yang sehat, lalu secara cepat bergerak ke posisi berbaring dan dipertahankan
selama 1-3 menit. Ada nistagmus dan vertigo dapat diobservasi. Setelah itu pasien
pindah ke posisi berbaring di sisi yang berlawanan tanpa kembali ke posisi duduk
lagi.
c. Manuver Lempert
Manuver ini dapat digunakan pada pengobatan BPPV tipe kanal lateral.
Pasien berguling 3600, yang dimulai dari posisi supinasi lalu pasien menolehkan
kepala 900 ke sisi yang sehat, diikuti dengan membalikkan tubuh ke posisi lateral
31
dekubitus. Lalu kepala menoleh ke bawah dan tubuh mengikuti ke posisi ventral
dekubitus. Pasien kemudian menoleh lagi 900 dan tubuh kembali ke posisi lateral
selama 15 detik untuk migrasi lambat dari partikel-partikel sebagai respon terhadap
gravitasi.
Manuver ini digunakan pada BPPV tipe kanal lateral. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan kekuatan dari posisi lateral dekubitus pada sisi telinga yang sakit
e. Brandt-Daroff exercise
dilakukan sendiri oleh pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang tetap
simptomatik setelah manuver Epley atau Semont. Latihan ini juga dapat membantu
KOMPLIKASI
a. Canal Switch
lateral, dalam 6 sampai 7% dari kasus. Pada kasus ini, nistgamus yang bertorsional
b. Canalith Jam
32
Selama melakukan reposisi manuver, beberapa penderita akan merasakan
beberapa gejala, seperti vertigo yang menetap, mual, muntah dan nistagmus.[15]
PROGNOSIS
Pasien perlu untuk diedukasi tentang BPPV. Satu dari tiga pasien sembuh
dalam jangka waktu 3 minggu, tetapi kebanyakan sembuh setelah 6 bulan dari
serangan. Pasien harus diberitahu bahwa BPPV dapat dengan mudah ditangani, tetapi
harus diingatkan bahwa kekambuhan sering terjadi bahkan jika terapi manuvernya
berhasil, jadi terapi lainnya mungkin dibutuhkan. Beberapa studi menunjukkan bahwa
15% terjadi kekambuhan pada tahun pertama, kemudian 50% kekambuhan terjadi
33
Neuroma Akustik
Definisi
lambat progresif pada serabut saraf perifer, saraf kranial, dan saraf otonom. Sebagian
besar Schwannoma tumbuh pada sistem saraf pusat, sekitar 25-45% terjadi pada
daerah kepala dan leher dengan lokasi utama adalah pada telinga dalam
eksternus (KAE) sangat jarang. Saat ini sangat sedikit publikasi yang melaporkan
kasus tersebut.
Etiologi
dari gen Merlin. Fungsi gen Merlin adalah sebagai supresor tumor untuk mencegah
terjadinya Schwannoma vestibular. Dugaan lain adalah adanya kelainan bawaan yang
Epidemiologi
wanita 2 kali lebih sering daripada pria dan pada usia pertengahan. Schwannoma
maligna juga berasal dari nervus periver, bersifat rekuren, dan metastase dapat terjadi
secara dini. Hilangnya lengan kromosom 1p dan penambahan pada lengan kromosom
11q dijumpai pada beberapa Schwannoma, juga dijumpai hilangnya kromosom 22q.
Faktor resiko
34
Factor resiko terjadinya Schwannoma aurikula adalah trauma seperti luka
tusuk pada aurikula, paparan kebisingan secara konsisten, paparan radiasi kepala dan
leher sebelumnya, dan riwayat yang bersamaan memiliki adenoma paratiroid dan
Patofisiologi
frekuensi yang sama tampaknya merupakan saraf asal lesi. Sangat jarang
sentral dari otak. Konsekuensinya banyak pasien mengalami sedikit atau ada
ketidakseimbangan. Setelah tumor tumbuh dan cukup besar untuk mengisi internal
auditory canal, tumor terus tumbuh dengan mengikis atau memperluas tulang dan /
35
Vestibular Schwannoma dapat terus tumbuh sampai mencapai 3-4 cm di
dalam intrakranial sebelum muncul gejala efek massa yang besar. Nervus facialis
cukup tahan terhadap peregangan yang dikenakan oleh pertumbuhan tumor tanpa
kerusakan fungsi klinis yang jelas sampai tumor telah mencapai ukuran yang sangat
besar. Saraf koklea dan vestibular jauh lebih sensitif terhadap peregangan dan
kompresi tumor sehingga tumor kecil yang terbatas pada internal auditory canal dapat
berbatasan dengan permukaan lateral batang otak. Pertumbuhan lebih lanjut dapat
terjadi hanya dengan penekanan atau mendorong batang otak menuju sisi
kontralateral. Sebuah tumor dengan ukuran 2,0 cm biasanya meluas cukup jauh ke
Gejala klinis
muncul dari komponen vestibular nervus VIII (>90%), divisi sensori nervus
trigeminal (0.8%-8%), nervus fasialis (1.9%), nervus yang keluar dari foramen
jugularis (2.9%-4%), nervus hipoglosus, nervus ekstra okular, dan nervus olfaktorius.
Karena letak yang sangat dekat dengan area dari nervus kranialis, batang otak, dean
36
cerebelum, Schwannoma sudah menampakkan gejala bahkan ukuran tumor masih
kecil. Namun, sifat pertumbuhan yang lambat dapat mengaburkan gejala defisit
neurologi yang berkembang progresif. Hal ini menyebabkan tidak dijumpai adanya
Diagnosis
Saat ini metode deteksi dini terbaik adalah pemeriksaan audiometri yang akan
kontras gadolinium. Jika dicurigai defek NF-2, dilakukan MRI neuroaksis untuk
Penatalaksanaan
(1mg/kg/hari max 60mg/hari selama 10-14 hari di ikuti dengan tapering 10mg tiap 2
hari.
agar tercapai kontrol tumor dengan preservasi fungsi pendengaran, saraf fasialis, dan
saraf trigeminus. Pada tumor berukuran <2cm atau tumor yang tidak bertambah besar
atau tumbuh pelan tanpa progresifitas gejala cukup dilakukan observasi berkala
37
Terapi bedah merupakan pengobatan terpilih karena memiliki angka
berukuran >4cm, yang simtomatik dan tumor yang kambuh atau progresif
kelebihan dan kekurangan dalam hal kemudahan untuk reseksi total, preservasi fungsi
Komplikasi
vaskuler, dan cedera saraf kranialis sekitarnya, yaitu saraf fasialis, diikuti dengan
pascabedah adalah 80-90% pada tumor berukuran kecil (<1,5cm), namun menurun
menjadi 40-50% pada tumor berukuran besar (>4cm). Angka preservasi fungsi
pada 3050% pasien yang berhasil menjalani preservasi pendengaran pada awalnya
Prognosis
bulan, dan 9 bulan pasca operasi.1,3,6 Ekstirpasi Schwannoma yang tidak komplit
dapat menimbulkan kekambuhan setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Pasca
operasi dapat terjadi deformitas aurikula seperti cauliflower akibat iatrogenik. [16]
38
7. Jelaskan tatalaksana awal pada scenario?
Non Farmakologi
yang ringan dan dapat sembuh secara spontan dalam beberapa bulan. Namun
ada bervariasi mulai dari 70%-100%. Beberapa efek samping dari melakukan
manuver seperti mual, muntah, vertigo, dan nistagmus dapat terjadi, hal ini
terjadi karena adanya debris otolitith yang tersumbat saat berpindah ke segmen
yang lebih sempit misalnya saat berpindah dari ampula ke kanal 19 bifurcasio.
Setelah melakukan manuver, hendaknya pasien tetap berada pada posisi duduk
39
Tujuan dari manuver yang dilakukan adalah untuk mengembalikan partikel ke
posisi awalnya yaitu pada makula utrikulus. Ada lima manuver yang dapat
a. Manuver Epley
Manuver Epley adalah yang paling sering digunakan pada kanal vertikal.
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar 450 ,
menit. Lalu kepala ditolehkan 900 ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi
berubah menjadi lateral dekubitus dan dipertahan 30-60 detik. Setelah itu
40
b. Manuver Semont
posterior. Jika kanal posterior terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu
kepala dimiringkan 450 ke sisi yang sehat, lalu secara cepat bergerak ke
41
c. Manuver Lempert
Manuver ini dapat digunakan pada pengobatan BPPV tipe kanal lateral.
Pasien berguling 3600 , yang dimulai dari posisi supinasi lalu pasien
42
menolehkan kepala 900 ke sisi yang sehat, diikuti dengan membalikkan
lagi 900 dan tubuh kembali ke posisi lateral dekubitus lalu kembali ke
gravitasi.
43
d. Forced Prolonged Position
Manuver ini digunakan pada BPPV tipe kanal lateral. Tujuannya adalah
e. Brandt-Daroff exercise
dilakukan sendiri oleh pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang
tetap simptomatik setelah manuver Epley atau Semont. Latihan ini juga
menjadi kebiasaan.
44
Farmakologi
pusat muntah sehingga dapat mengurangi mual dan muntah karena motion
45
sickness. Harus diperhatikan bahwa benzodiazepine dan antihistamin dapat
penggunaannya diminimalkan.
Diazepam
Dosis :
Mula-mula berikan diazepam 0,1-0,2 mg/kg (dosis lazim anak > 5 tahun dan
dewasa adalah 2-10 mg; untuk anak > 30 hari hingga 5 tahun adalah 1-2 mg)
dewasa; pemberian untuk anak lebih dari 3 menit), tergantung pada tingkat
keparahan (pada kasus tetanus diperlukan dosis yang lebih besar); dapat diulang
Dosis oral adalah 0,1-0,3 mg/kg (dewasa 2-10 mg; pasien lanjut usia
(geriatrik) diperlukan dosis yang tidak melebihi 2,5 mg dengan interval yang
Dosis harus disesuaikan dengan tingkat respons dan toleransi pasien. Peringatan:
46
1) Ca-entry blocker (mengurangi aktivitas eksitatori SSP dengan menekan
50 mhg/hr.
Operasi dapat dilakukan pada pasien BPPV yang telah menjadi kronik
dan sangat sering mendapat serangan BPPV yang hebat, bahkan setelah
dikatakan indikasi untuk melakukan operasi adalah pada intractable BPPV, yang
biasa.
47
Terdapat dua pilihan intervensi dengan teknik operasi yang dapat dipilih,
yaitu singular neurectomy (transeksi saraf ampula posterior) dan oklusi kanal
posterior semisirkular. Namun lebih dipilih teknik dengan oklusi karena teknik
َ ٰ َوٱهَّلل ُ َأ ْخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُطُو ِن ُأ َّم ٰهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُمونَ َش ْيـًٔا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱَأْلب
َْص َر َوٱَأْل ْفـِٔ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” QS. An-Nahl : 78
DAFTAR PUSTAKA
2. Mardjono, Mahar & Sidharta, Priguna. (2012) Neurologi Klinis Dasar. Jakarta
: Dian Rakyat
48
3. Akbae, Muhammad. 2013. Diagnosis Vertigo. Makassar : Bagian Ilmu
2016
Jakarta : EGC.
Klinis Neurologi.
9. dr. Sri budhi Rianawati, Sp.S, dkk.2017. Buku Ajar Neurologi Kedokteran.
Hasanuddin.2016
49
12. Threenesia, Atika. Nova Iyos, Rekha. 2016. Benign Paroxysmal Positional
Lampung.
13. Edward, Yan. Roza, Yelvita. 2014. Diagnosis dan Tatalaksana Benign
Medan.
16. Sari, A. P., & Ruspita , D. A. (2017). Schwannoma aurikula dekstra yang
17. Melly Setiawati, dkk. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo. Bagian
http://ik.pom.go.id/v2016/katalog/DIAZEPAM.pdf
50
51