LK. 1.2. Eksplorasi Masalah - NURAINA
LK. 1.2. Eksplorasi Masalah - NURAINA
LK. 1.2. Eksplorasi Masalah - NURAINA
Masalah yang
N Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
telah
o. Masalah Penyebab Masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan
motivasi belajar 1. Menurut Setiawan, A. (2016) analisis melalui
peserta didik Beberapa faktor yang kajian literatur dan
menyebabkan motivasi belajar hasil wawancara
siswa rendah adalah kurang dengan guru, teman
dukungan dari orang tua, guru sejawat, pakar,
atau lingkungan sekitar. kepala sekolah dan
pengawas, maka
2. Widodo (2020) , motivasi didapatkan, Siswa
belajar siswa dipengaruhi oleh: masih memiliki
motivasi yang rendah
a. Faktor internal, terdiri dari: dikarenakan :
fisik, psikologis 1. Kondisi
internal siswa ;
b.. Faktor eksternal, terdiri dari: fisik dan
sosial, keluarga, lingkungan psikologis
pembelajaran, guru, sumber 2. Kurangnya
belajar, fasilitas belajar. perhatian
keluarga
3. Menurut Dimyati dan 3. Lingkungan
Mudjiono (2015), unsur yang belajar siswa
memengaruhi motivasi belajar yang kurang
adalah: nyaman dan
kondusif
4. Guru kurang
- Cita-cita
memberikan
- Kemampuan siswa
dorongan
- Kondisi siswa
motivasi
- Kondisi lingkungan
kepada peserta
- Unsur-unsur dinamis dalam
didik
belajar dan pembelajaran
5. Pembelajaran
- Upaya guru membelajarkan
di kelas yang
siswa
cenderung
monoton dan
Hasil Wawancara dengan tidak menarik
Kepala Sekolah SMA Negeri 4
Sarira Alla Manurun, S.Si.,
M.MPd. :
1. Siswa kurang memiliki
motivasi yang tinggi
terhadap cita cita atau
masa depannya. :
2. Peserta didik
kurang mendapat
perhatian dari orang tua
karena orang tua sibuk
bekerja dan rendahnya
kesadaran orangtua
Masalah yang
N Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
telah
o. Masalah Penyebab Masalah
diidentifikasi
tentang pentingnya
Pendidikan.
Hasil wawancara
dengan Pengawas
sekolah
Legiman, S.Pd., M.Pd :
1. Peserta didik tidak
mendapatkan
suasana /lingkungan
belajar yang kondusif
sehingga merasa tidak
nyaman dalam belajar
2. Siswa merasa jenuh
dengan model
pembelajaran yang
monoton.
Hasil wawancara
dengan Pakar (dosen)
Dr. Sri Rahayu, S.Pd.,
M.Pd :
1. Peserta didik kurang
mendapatkan
motivasi dari
orangtua,mereka
tidak mendapat
dukungan penuh di
lingkungan
keluarganya
2. Strategi
Pembelajaran yang
mereka dapatkan
dari guru kurang
menarik sehingga
siswa merasa jenuh
dan kurang
termotivasi.
HASIL WAWANCARA :
1. Pengawas
Legiman, M.Pd :
a. Guru belum memahami
pembelajaran
berdiferensiasi
b. Guru belum memahami
karakter dan gaya
belajar siswa
2. Hasil wawancara
dengan pakar (dosen)
Dr. Sri Rahayu, S.Pd.,
M.Pd :
a. Guru belum
melakukan
pemetaan kebutuhan
belajar siswa dan
karakter atau profil
siswa
b. Guru Belum
memahami
pembelajarn
berdiferensisasi
WAWANCARA Dengan
Kepala Sekolah ( Sarira Alla
Manurun, S.Si., M.M.Pd.) :
a. Kurangnya perhatian
orangtua, ketika
diundang ke sekolah
orang tua peserta
didik jarang hadir
b. Guru kurang intens
berkomunikasi
dengan orangtua
siswa, dan tidak
maksmimal dalam
kegiatan home visit
(kunjungan rumah)
PENGAWAS SEKOLAH
(Legiman, S.Pd., M.Pd) :
1. Kurangnya perhatian
orangtua terhadap
pendidikan peserta
didik , mereka
menyerahkan
sepenuhnya masalah
pendidikan anaknya
ke pihak sekolah
2. Rendahnya tingkat
pendidikan orang
tua peserta didik
5. Guru belum Hasil kajian literatur : 1. Pengetahuan
mengoptimalkan 1. https ://garuda guru tentang
Masalah yang
N Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
telah
o. Masalah Penyebab Masalah
diidentifikasi
model kemdikbud.go.id/docu model
pembelajaran yang ments/detail/10368 pembelajaran
inovatif sesuai Menurut Tettaivini, dkk (2017) inovatif masih
dengan ”Peningkatan kompetensi guru minim
karakteristik dalam pembuatan bahan ajar 2. model
materi dan siswa menggunakan media pembelajaran
pembelajarn smart learning. yang tidak
Faktor penyebab permasalahn sesuai dengan
kurang maksimal karakeristik
implementasi model materi siswa
pembelajaran inovatif, adalah : 3. Sarana
a. Saran prasarana Prasarana
pendukung belum belum
memadai memadai
b. Guru kurang kreatif
dalam menemukan
model pembelajaran
c. Kondisi perekonomian
orang tua siswa yang
tidak menudukng siswa
untuk konsentrasi
dalam tugas belajar
2. Hardiyanto, Ricky
(2013) Pembelajaran
inovatif yang
mengandung arti
pembelajaran yang
dikemas oleh guru atau
instruktur lainnya yang
merupakan wujud
gagasan atau teknik
yang dipandang baru
agar mampu
memfasilitasi siswa
untuk memperoleh
kemajuan dalam proses
dan hasil belajar
Hasil wawancara :
KEPALA SEKOLAH (Sarira
Alla Manurun, S.si., M.M.Pd):
Guru belum memahami
model model pembelajaran
inovatif yang sesuai dengan
karakteristik materi
sehingga guru tidak
menerapkan model yang
sesuai dengan karakteristik
materi dalam pembelajaran
Masalah yang
N Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
telah
o. Masalah Penyebab Masalah
diidentifikasi
PAKAR
(Dr. Sri Rahayu, S.Pd.
M.Pd) :
Hasil wawancara :
2. Pembelajaran di kelas
berbasis hots :
Kemampuan dasar anak
untuk level LOTS pun
masih kesulitan. Guru
sudah terbiasa
menyuguhkan soal
LOTS
PAKAR
(DR. Sri Rahayu, S.Pd.,
M.Pd) :
a. Siswa Kurang membuka
diri berlatih dengan
soal soal HOTS
b.
- Warga sekolah sudah
nyaman dengan
pembelajaran
konvensional yang
cenderung LOTS, , guru
kurang membiasakan
siswa berpikir tingkat
tinggi.
DOSEN :
a. Guru masih
melaksanakan
pembelajaran
berbasis LOTS dan
MOTS.
Masalah yang
N Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
telah
o. Masalah Penyebab Masalah
diidentifikasi
b. guru kurang
termotivasi untuk
belajar atau
meningkatkan
kemampuannya
untuk mendalami
pembelajaran HOTS
Hasil Wawancara
KEPALA SEKOLAH (Sarira
Alla Manurun, S.si., M.M.Pd.)
:
1. Jaringan di sekolah
tidak mendukung
2. Guru belum memahami
dan terampil
menggunakan IT
PAKAR :
Dr. Sri rahayu , S.Pd., M.Pd :
PENGAWAS
Drs. Legiman , M.Pd :
1. Kurangnya pelatihan
guru dalam penggunaan
IT
2. Kurangnya usaha guru
dalam meningkatkan
keterampilan dalam
penggunaan IT