Modul Askeb Kebidanan Kehamilan Dikonversi
Modul Askeb Kebidanan Kehamilan Dikonversi
Modul Askeb Kebidanan Kehamilan Dikonversi
VISI MISI
AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN
Visi
Menjadi Penyelenggara Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Unggul Service Excellent Dalam Pelayanan Kebidanan yang Berintegritas
Tinggi dan Berdaya Saing di tingkat Nasional dan Internasional Tahun 2030
Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang unggul dalam Service Excellent, berintegritas tinggi dan
berdaya saing secara nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan iklim akademik yang mampu mendukung perwujudan
Visi Akbid Mitra Husada Medan.
3. Menyiapkan Peserta didik agar menjadi lulusan yang Service Excellent,
berakhlak, berintegritas tinggi serta berdaya saing di tingkat nasional dan
internasional.
4. Mengembangkan praktik kebidanan yang Service Excellent berbasis
fakta(Evidence Based Practise) yang bercirikan kegawatdaruratan
kebidanan dan kewirausahaan
5. Menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga/Instansi terkait baik di
nasional maupun internasional.
Tujuan
1. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mewujudkan Tridharma perguruan tinggi
2. Menghasilkan iklim akademik yang kondusif, berintegritas tinggi dan
berdaya saing tingkat nasional internasional
3. Menghasilkan lulusan yang Service Excellent, Profesional, berakhlak,
berintegritas tinggi serta berdaya saing di tingkat nasional dan
internasional.
4. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam praktik kebidanan Service
Excellent berbasis fakta (Evidence Based Practise ) yang bercirikan
kegawatdaruratan kebidanan dan kewirausahaan
5. Menghasilkan kerjasama dengan lembaga terkait baik di tingkat nasional
Diketahui
Akbid Mitra Husada Medan Direktur,
KATA PENGANTAR
Penulis
Daftar Isi
C ove r
V i s i M i s i Akad em i Keb i dana n M i t r a H u sad a Med
an Ka t a peng anta r
DaftarIsi
M ek ani s me Pe mbe l a j a r an
M engh i t un g Us i a K eha m i l a n dan Ta f s i r an T an gga l Pe r sa l
i n an M engu ku r TF U da n TBB J
Kun j ung an Keh am i l an awa l Ante Nat a l Car
e Pe me r i k saan F i s i k I bu Ha m i Head Toet
oe
D oku men t as i Asu ha n K ebi dana n K eha mi l
an Pen u t up
R ang kum an
G l o sa r i u m
D a f t a r Pus t aka
Mulai
Kompeten?
Ya
Tidak
Melakukan demonstrasi
Kompeten?
Ya
Selesai
Bd. 5.301
MENGHITUNG
USIA
KEHAMILAN DAN
TAFSIRAN
TANGGAL
PERSALINAN
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR I
Menghitung Usia Kehamilan
K
fisiologi yang normal di
alami oleh wanita. Bidan
sebagai seorang care
provider (pemberi layanan) yang
memberikan layanan bagi ibu
hamil haruslah paham dan
mengerti tentang konsep
kehamilan dan asuhannya sehingga dapat memberikan asuhan sesuai
dengan batas kewenangannya. Pada Kegiatan belajar ini kita akan
menentukan usia kehamilan dan Tafsiran Tanggal Persalinan.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
10
URAIAN
S
ebelum Anda mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja
asuhan yang diberikan pada ibu hamil, sebaiknya anda
memahami terlebih dahulu perhitungan usia kehamilan dan
Tafsiran Tanggal Persalinan.
Cara 1 :
Seorang wanita hamil dengan HPHT 14-8-2008 dan datang ke bidan
pada tanggal 11-2-2009, maka untuk menghitung usia kehamilan
caranya sebagai berikut :
Minggu Hari
14-8-2008 (bulan Agustus memiliki 31 2 3
hari, jadi 31-14=17 hari ?
9 4 2
10 4 3
11 4 2
12 4 3
1 4 3
11/2/2009 ……………………………. = 11 1 4
hari ?
23 20 = 2 mgg
6 hari
23 + 2 mgg
6 hari 1
Cara 2 :
Apabila tanggal pemeriksaan mendekati TTP bisa menggunakan
perhitungan sebagai berikut : Kehamilan sampai aterm mempunyai
jumlah minggu 40. Kemudian dihitung selisih jarak tanggal
AnamnesePemeriksaan Anc dengan tanggal HPHT,
Contoh :
Pasien datang periksa tanggal 28 Januari 2009. Diketahui HPHT : 4-5-
2008. TTP 11-2-2009. Dihitung jarang periksa (28 Januari 2009)
sampai dengan TTP (11-2-2009), hasilnya dapat maju atau mundur 14
hari atau 2 minggu. Maka perhitungan usia kehamilannya adalah
b. Rumus Bartholomew
Antara simfisi pubis dan pusat dibagi dalam 4 bagian yang sama,
maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan.
Pertengahan simfisis dan pusat: 16 minggu
Setinggi pusat : 24 minggu
1 jari diatas pusat : 34 minggu
2 jari diatas pusat : 36 minggu
3 jari diatas pusat : 38 minggu
2 jari diatas pusat : 40 minggu karena sudah
masuk PAP
TUGAS / LATIHAN I
15
JAWABAN I
1. C
2. E
Mari kita hitung. Ibu hamil dengan HPHT tanggal 20
September 2014, maka penghitungan TTP nya adalah
tnggal 20 + 7 = 27, bulan 9 -3 = 6, tahun 2014 + 1 = 2015.
Jadi TTP nya 27-6-2015.
MENGUKUR
TINGGI FUNDUS
UTERI / TFU
DAN
TAFSIRAN BERAT
BADAN JANIN /
TBBJ
17
KEGIATAN BELAJAR II
Mengukur Tinggi FUndus Uteri
D
alam upaya standarisasi
fundus uteri,
perkiraan tinggi
para peneliti saat ini
menyarankan penggunaan pita
ukur untuk mengukur tinggi fundus dari tepi
pubis karena memberikan hasil
atas simfisi yanglebih
Diketahui
akurat dandapatdiandalkan.
bahwa
pengukuran dengan
menggunakanpitaukur,memberikanhasil
yang konsisten antara individu (walaupun masih terjadi sedikit variasi
kecuali bila semua bidan dilatih dengan cara yang sama). Serta kehamilan
yang sehat dapat kita ketahui dengan teridentifikasinya Berat Badan Janin
yang disebut dengan TBJ / Tafsiran Berat Badan Janin.
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
Catatan :
Sebelum bulan ke-3 TFU belum teraba dari luar
Akhir bulan ke -3 (12 mg) TFU 2-3 jari diatas Sympisis Pubis Akhir bulan ke - 4 (16 mg)
Akhir bulan ke - 6 (24 mg) TFU Setinggi Pusat Akhir bulan ke - 7 (28 mg) TFU 3 jari diat
Akhir bulan ke - 8 (32 mg) TFU ½ Pusat– Pros. Xypoideus
Akhir bulan ke - 9 ( 36 mg) TFU 3 jari dibawah Pros. Xypoideus Akhir bulan Ke-10 (40 m
19
1. B
Penyelesaian : Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155
= (30 - 11) x 155 = 2945 gram
2. E
Penyelesaian : Catatan :
Sebelum bulan ke-3 TFU belum teraba dari luar
Akhir bulan ke -3 (12 mg) TFU 2-3 jari diatas Sympisis Pubis
Akhir bulan ke - 4 (16 mg) TFU ½ Sympisis Pubis – Pusat
Akhir bulan ke - 5 (20 mg) TFU 3 jari dibawah Pusat
Akhir bulan ke - 6 (24 mg) TFU Setinggi Pusat
Akhir bulan ke - 7 (28 mg) TFU 3 jari diatas Pusat
Akhir bulan ke - 8 (32 mg) TFU ½ Pusat– Pros. Xypoideus
Akhir bulan ke - 9 ( 36 mg) TFU 3 jari dibawah Pros. Xypoideus
Akhir bulan Ke-10 (40 mg) TFU ½ Pusat – Pros. Xypoideus
Bd. 5.301
PEMERIKSAAN
FISIK IBU HAMIL
HEAD TO TOE
PENDAHULUAN
I. Diskripsi
Mata dan Relevansi
kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan memberikan
kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil secara efektif, aman dan holistic dengan
memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil pada kondisi normal
berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etik profesi.
Dalam modul ini anda akan mempelajari asuhan kehamilan
pada kunjungan awal. Kemampuan tersebut sangat penting bagi
mahasiswa, karena kemampuan ini akan menjadi bekal saat
berpraktik di lahan praktik sehingga mahasiswa dapat
mengaplikasikan pembelajaran yang didapat di kelas dan mampu
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Proses kehamilan
adalah proses yang fisiologis sehingga dalam memberikan asuhan
harus berfokus pada kebutuhan atau kondisi pasien dan tidak
memberikan intervensi medik yang tidak diperlukan, untuk membantu
anda menguasai kemampuan diatas.
Pada Modul ini akan dijelaskan cara mudah bagi anda
untukmemahami Asuhan Kehamilan khususnya asuhan kehamilan
pada kunjungan awal.Modul ini dibuat untuk mengoptimalkan metode
pembelajaran di kelas (tatap muka) yang memiliki waktu cukup
terbatas, sehingga dengan adanya modul ini diharapkan pada saat
perkuliahan di kelas dapat berjalan lebih efektif untuk memahami
tentang Asuhan Kehamilan khususnya asuhan kehamilan pada
Kunjungan Awal.
III.Capaian Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR
K
fisiologi yang normal di
alami oleh wanita. Bidan
sebagai seorang care
provider (pemberi layanan) yang
memberikan layanan bagi ibu
hamil haruslah paham dan
mengerti tentang konsep
kehamilan dan asuhannya sehingga dapat memberikan asuhan sesuai
dengan batas kewenangannya. Pada Kegiatan belajar ini kita akan
membahas mengenai konsep dasar asuhan kehamilan, materi ini sangat
penting untuk anda ketahui karena materi ini akan sangat berguna bagi
anda untuk membangun pola pikir dalam memberikan asuhan kehamilan
pada ibu hamil sesuai dengan wewenang seorang bidanyang akan
dibahas pada kegiatan belajar ini
T TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
belum Anda mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja
S
S
28
b. Keluhan utama
Pengkajian Keluhan utama untuk mempermudah bidan dalam
memberikan asuhan dan menegakkan diagnosa pada tahap
selanjutnya, apakah keluhan pasien merupakan hal yang
fisiologis atau patologis. Dalam mengkaji keluhan pasien agar
efektif maka gunakan (PQRST)
P : Provokatif / Paliatif (Faktor Penyebab keluhan yang
dirasakan)
Q : Qualitas / Quantitas ( Kualitas dari masalah/ keluhan yang
dirasakan klien)
R :Region / Radiasi (Area atau tempat terjadinya
masalah/keluhan yang dirasakan klien)
S : Scale (Seberapa besar keluhan atau masalah yang
dirasakan klien)
T : Timing (Waktu keluhan/ masalah muncul atau berapa lama
durasi)
Contoh : Ibu mengatakan terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu
mengeluh mual muntah≥ 5 kali sehari terutama pada pagi hari
30
Misal : TFU 28 cm
Minggu :8 x 28 cm = 32 minggu
7
Bulan : 2 x 28 = 8 bulan.
7
4) Imunisasi TT
Antige Perlindunga
Interval Lama Perlindungan
n n (%)
TT1 Awal Belum ada 0%
4 minggu setelah
TT 2 3 Tahun *) 80%
TT1
6 bulan setelah TT
TT 3 5 Tahun 95%
2
1 tahun setelah TT
TT 4 10 Tahun 95%
3
1 tahun setelah TT 25 Tahun/ Seumur
TT 5 99% 33
4 hidup
f. Riwayat kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui karakteristik personal, riwayat penyakit
menular/keturunan dan riwayat pengobatan.
2) Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adaya resiko penyakit menular/keturunan
dan kelainan-kelainan genetik.
g. Data psikososial
1) Riwayat perkawinan
2) Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan ini
3) Respons ibu terhadap kehamilan
4) Hubungan ibu dengan anggota keluarga suami dan anggota
keluarga yang lain
5) Adat setempat yang dianut dan berhubungan dengan
kehamilan
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dilakukan untuk mengetahui
ada/tidaknya keabnormalan secara fisik/ Pemeriksaan fisik ini
dilakukan secara sistematis dari kepala hingga ujung kaki (head to
toe). Pemeriksaan fisik, meliputiIPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi
dan Auskultasi)
1) Kepala
Amati bentuk kepala mesosephal atau terdapat benjolan
abnormal
- wajah
Perhatikan adanya
pembengkakan pada wajah,
Apabila terdapat
pembengkakan atau edema di
wajah, perhatikan juga adanya pembengkakan pada
tangan dan kaki,apabila di tekan menggunakan jari akan
berbekas cekungan yang lambat kembali seperti
semula.Apabila bengkak terjadi pada wajah, tangan dan
kaki merupakan pertanda terjadinya pre eklampsia.
- Mata 38
dari kaki
varices
dilakukan pemeriksaan
danedema.Pemeriksaan
edema dilakukan dengan cara menekan pada bagian 39
Pusat
Akhir bulan ke - 8 (32 mg) TFU ½ Pusat– PRX
Akhir bulan ke - 9 ( 36 mg) TFU 3 jari dibawah
PRX
Akhir bulan Ke-10 (40 mg) TFU ½ Pusat – PRX
b) Leopold II
Tujuan Pemeriksaan :
Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada
bagian samping kanan dan kiri uterus
Cara Pemeriksaan :
Setelah melakukan Leopold I
pindahkan tangan ke bagian
kanan dan kiri uterus ibu,
tangan kanan meraba bagian
janin yang berada di
samping kiri uterus
sedangkan tangan kiri
menahan pada sisi sebelah
nya, begitupula sebaliknya.
Apabila teraba bagian yang keras, datar dan
memanjang itu adalah sifat dari punggung janin,
kemudian tentukan pada bagian sebelah mana
punggung janin berada. Lalu, Apabila pada bagian
samping kanan atau kiri ibu teraba bulat, keras dan
melenting (Kepala) dan pada sisi sebaliknya teraba
bulat, besar, dan lunak (bokong) maka janin dalam
posisi melintang.
c) Leopold III 43
d) Leopold IV
Tujuan Pemeriksaan:
Memastikan bagian terbawah janin sudah masuk
Pintu Atas Panggul
Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin
sudah memasuki pintu Atas Panggul
44
- Cek Ginjal
Perubahan yang terjadi selama masa kehamilan
menyebabkan ginjal bekerja lebih berat.Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat selam kehamilan.Pada
pemeriksaan ginjal ini bertujuan untuk mengetahui
adanya gangguan pada sistem urinaria. Cara melakukan
pemeriksaan ginjal ialah
a) Minta ibu untuk duduk membelakangi pemeriksa
b) Tentukan area untuk
dilakukan perkusi pada
ginjal dengan
caramenyusuri Costa
Vertebra Angelkearah
belakang.
c) Lakukan pukulan lembut pada area yang ditentukan
- Refleks Patella
Pemeriksaan refleks patella adalah pengetukan pada
tendon patella menggunakan refleks hammer. Pada saat
pemeriksaan reflex patella ibu harus dalam keadaan
rileks dengan kaki yang menggantung.Pada kondisi
normal apabila tendon patella diketuk maka akan terjadi
refleks padaotot paha depan di paha berkontraksi, dan
menyebabkan kaki menendang keluar.Jika reaksi negatif
kemungkinan ibu hamil mengalami kekurangan vitamin
B1. Jika dihubungkan dengan nantinya saat persalinan,
ibu hamil yang refleks patella negatif pada pasien
preeklampsia/eklampsia tidak dapat diberikan MgS04.
Jika refleks negatif, ada kemungkinan ibu mengalami
keracunan MgS04.
- Pemeriksaan Panggul
Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk
menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat
kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit
persalinan, apakah terdapat dugaan kesempitan panggul
atau kelainan panggul.
Pemeriksaan Panggul dilakukan:
a) Pada pemeriksaan pertama pada ibu hamil
b) Pada ibu yang pernah melahirkan namun ada
kelainan pada persalinan yang lalu (SC)
c) Primigravida
Pemeriksaan Panggul
Luar
Lumbal 5
SIAS
Kanan Panggul SIAS kiri
Symfisis
Pubis
c. Menentukan Diagnosis
1) Menentukan normalitas kehamilan
a) Membuat kesimpulan dari seluruh hasil
pemeriksaan
b) Berdasarkan data dasar yang mengacu pada
kondisi yang fisiologis dalam kehamilan.
c) Dituntut pemahaman mengenai perubahan
anatomi fisiologi ibu hamil, serta adaptasi
psikologis ibu hamil di setiap trimester.
Diagnosa kehamilan ditegakkan berdasarkan atas
ada atau tidaknya tanda-tanda kehamilan. Tanda
kehamilan ditentukan dengan melakukan anemnesa
(tanya jawab), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
labolatorium.
Tanda-tanda kehamilan ada 3 yaitu :
a) Tanda pasti 51
53
60
d. Mengembangkan perencanaan
Catatan :
Kunjungan Awal
Trimester I Trimester II Trimestester III
PP Tes - -
Buku KIA Buku KIA Buku KIA
Stiker P4K Stiker P4K Stiker P4K
Anamnesa Anamnesa Anamnesa
Keseluruhan Keseluruhan Keseluruhan
Pemfis Head to Pemfis Head to Pemfis Head to Toe
Toe Toe Leopold I, II, III, IV
Leopold I Leopold I, II, III Pengukuran
Pengukuran Pengukuran Panggul
Panggul Panggul Cek Ginjal
Cek Ginjal Cek Ginjal Refleks Patella
Refleks Patella Refleks Patella Pem. Laboratorium
Pem. Pem. Laboratorium
Laboratorium
63
JAWABAN III
Skenario kasus I
Pada tanggal 15 Juni 2015, Ny. Musia 25 tahun ditemani
suamidatang ke BPM bidan Nisa, mengeluhterlambat haid sejak 2
bulan yang lalu, pada tanggal 12 April 2015. mengeluh mual
muntah ≥ 5 kali sehari terutama pada pagi hari disertai pusing dan
kurang nafsu makan, ibu merasa lemah dan sulit untuk beraktivitas.
Setelah dilakukan pemeriksaan TTV : TD 110/90 mmHg, Nadi 85
x/menit, T: 37,5 0 C Respirasi 24x/menit. Pemeriksaan palpasi
ditemukan TFU 3 jari diatas symfisis, Ballotement (+). PPTest (+)
Apa yang akan anda lakukan jika anda adalah bidan Nisa?
Skenario Kasus II
Ny. Evi G1 P0 A0 datang ke BPM bidanBunga ingin
memeriksakan kehamilannya yang sekarang berumur 7bulan.Ny.
Evi baru pertama kali memeriksakan kehamilannya di tempat bidan
Bunga. Pemeriksaan TTV dalam batas Normal, dan Pemeriksaan
Palpasi TFU pertengahan pusat-prx (30 cm), Punggung Kanan,
Presentasi Kepala DJJ 145 x/menit
Apa yang akan anda lakukan bila anda adalah bidan Bunga? 64
Tes Formatif
10. Makan sedikit tapi sering adalah upaya untuk mengurangi keluhan
…. Pada ibu hamil trimester I
a. Pusing
b. Konstipasi
c. Mual Muntah
d. Perut Kembung
e. Nyeri epigastrum
68
13. Berapakah rata-rata Kebutuhan zat Besi bagi ibu saat hamil?
a. 300 mg
b. 320 mg
c. 500 mg
d. 750 mg
e. 800 mg
Kunci Jawaban
1. C 11. B
2. E 12. E
3. C 13. E
4. B 14. D
5. D 15. B
6. E
7. B
8. B
9. B
10. C
DOKUMENTASI
ASUHAN
KEBIDANAN
KEHAMILAN
Konsep Dokumentasi
KONSEP DASAR
DOKUMENTASI :
Berisi dokumen/ pencatatan yang memberi bukti/kesaksian tentang sesuatu atau
suatu pencatatan tentang sesuatu
Pengertian
Dokumentasi adalah :
Proses pencatatan, penyimpanan informasi, data, fakta yang bermakna
dalam pelaksanaan kegiatan.
( Management Kebidanan Depkes RI, 1995 )
Tujuan
Dokumentasi pasien merupakan aspek penting dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. Semua instansi kesehatan mempunyai dokumen pasien yang
dirawatnya, walaupun bentuk format dokumentasi masing – masing instansi
berbeda.
Prinsip Dokumentasi
Catatan pasien merupakan dokumen yang legal dan bermanfaat bagi tenaga
kesehatan dan padien itu sendiri serta mengandung arti penting sehingga perlu
memperhatikan prinsip yang dapat ditinjau dari 2 segi :
a. Ditinjau dari isi
Mempunyai nilai administrative
Mempunyai nilai hukum
Mempunyai nilai ekonomi 73
MODEL-MODEL DOKUMENTASI
PENDAHULUAN
Manajemen informasi yang efektif memerlukan suatu system dokumentasi
yang baik.
TUJUAN
Untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang pasien
dalam suatu catatan yang terorganisir secara baik dan mudah untuk dikoreksi /
diperoleh kembali.
76
2. Rencana Asuhan
3. Catatan Perkembangan
77
: Data subjektif
: Data Objektif
Perkembangan keadaan yang bisa diamati, diukur oleh bidan atau
tenaga kesehatan.
: Analisis
Kedua jenis data diatas dinilai, dianalisa apakah ada perkembangan
kearah kebaikan / kemunduran, hasil analisa dapat menguraikan
sampai dimana masalah yang ada dapat diatasi / berkembang
menjadi masalah baru, maka akan timbul diagnosa baru.
: Planning
Rencana penanganan pasien dalam hal ini didasarkan pada hasil
analisa diatas, berisi :
Rencana sebelumnya apabila keadaan / masalah belum teratasi
Membuat rencana baru bila rencana awal tidak efektif
: Implementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan masalah
: Evaluasi
Berisi penilaian sejauh mana rencana tindakan dan implementasi
yang telah dilaksanakan, sejauh mana masalah pasien teratasi. 78
Keuntungan POR :
a. Perawatan atau asuhan dicatat dan difokuskan pada masalah pasien
b. Data perawatan atau asuhan harus dicatat atau didokumentasikan
c. Data yang telah diorganisasikan menggambarkan masalah
secara spesifik
d. Masing – masing data masalah diberi tanda dan nomor, hal ini untuk
mengingatkan kita pada hal yang perlu diperhatikan
e. Masalah perlu intervensi yang dibuat pada data perencanaan
Kerugian POR :
a. Jika blanko untuk mendokumentasikan tidak tersedia maka tindakan
kebidanan / asuhan yang kurang hati – hati dapat hilang dari catatan.
b. Jika SOAPIER disingkat menjadi SOAP maka dapat terjadi
kekacauan pada pencatatan intervensi dan implementasi.
O Meliputi :
1. Observasi keadaan pasien
2. Evaluasi kemajuan
3.Identifikasi masalah baru dan
penyelesaian
4. Rencana tindakan dan pengobatan
Tanda tangan dokter
Dll
Keuntungan SOR :
1. Menyajikan data secara berurutan dan mudah diidentifikasi
2. Memudahkan bidan secara bebas mencatat informasi
3. Format dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian,
perubahan, intervensi dan klien / hasil
Kerugian SOR :
1. Potensial terjadinya pengumpulan data yang terfragmentasi karena
tidak berdasarkan urutan waktu
2. Kadang – kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumnya
tanpa harus mengulang dari awal 80
Keuntungan CBE :
1. Tersusunnya standard minimal untuk pengkajian dan intervensi
2. Data yang tidak normal nampak jelas
3. Data yang tidak normal mudah ditandai dan dipahami
4. Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu ditulis
5. Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi
6. Data klien dapat dicatat pada format klien
7. Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien
8. Jumlah halaman lebih sedikit dipakai dalam dokumentasi
9. Intervensi disimpan sebagai catatan yang permanent
Kerugian CBE :
1. Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong/tidak ada.
2. Pencatatan rutin sering diabaikan. 81
Keuntungan:
1. Memungkinkan penggunaan proses keperawatan.
2. Intervensi dan catatan perkembangan dapat dihubungkan.
3. Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai pulang.
Kerugian:
1. Tidak dapat digunakan untuk pencatatan semua disiplin ilmu.
2. Pembatasan rencana tindakan yang tidak aktifatif untuk
beberapa situasi keperawatan.
d. Kardeks
e. Komputerisasi
Keuntungan :
1. Lebih mudah dibaca.
2. Kemungkinan kesalahan kecil, karena terprogram.
3. Hemat waktu dan biaya.
4. Pelayanan pasien bisa lebih cepat karena banyak pesanan dapat
disampaikan melalui komputer dan komunikasi antar unit bisa
dipantau lewat komputer.
5. Meningkatkan komunikasi antar tim kesehatan.
6. Lebih memudahkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan
LATIHAN
85
PENUTUP
Rangkuman
Antenatal Care
Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga
mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan laktasi dan
kembalinya kesehatan reproduksi. ANC bertujusn Memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
Standar minimal asuhan kehamilan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan.Asuhan kehamilan 7T, 10 T, 14T
Kunjungan Awal
Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu
hamil ke tempat
bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan
hingga sebelum
minggu ke-12. Kunjungan Awal kehamilan (K1) terbagi menjadi 2 yaitu K1
Murni dan K1 Akses . Pada umumnya kunjungan kehamilan berupaya
untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan,
dan nifas dengan baik.
Pemeriksaan Kehamilan pada Kunjungan Awal harus dilakukan secara
lengkap lengkap dan sistematis, apa saja yang harus dilakukan pada
kunjungan awal kehamilan agar asuhan yang diberikan efektif sesuai
dengan kebutuhan pasien, mari kita pelajari lebih lanjut. Hal-hal yang
harus dilakukan oleh bidan ialah 86
GLOSARIUM
Daftar Pustaka