Laporan Remaja Dan Perimenopouse Natalia Reni Dayanti 2323569
Laporan Remaja Dan Perimenopouse Natalia Reni Dayanti 2323569
Laporan Remaja Dan Perimenopouse Natalia Reni Dayanti 2323569
Oleh :
NATALIA RENI DAYANTI
NPM 23.23.569
Pembimbing Stase
A. Latar Belakang
disertai perubahan secara fisik dan psikis. Gejala yang timbul dari tiga
menopause. Masa ini biasa terjadi selama 2-8 tahun,dan ditambah 1 tahun di
atas 40 tahun,tetapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usia
Perubahan fisik yang terasa dan menibulkan rasa tidak nyaman adalah
adanya semburan panas (hot flushes) dari dada ke atas yang sering terjadi
disusul dengan keringat banyak. Perbahan dan keluhan lain yang dirasakan
mengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurt WHO,di asia pada tahun
2025 jumlah wanita menopause akan melunjak dari 107 juta jiwa. Berdasarkan
premenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar
240 -250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (USIA dari 46-49
2017 sebanyak 78.5-74.36 % atau 965-853 orang dan yang memasuki masa
wanita usia lanjut sebanyak 345 atau 97.68 % dan yang belum mendapat
pelayanan ada 337 atau 91.07 % . DiKlinik Pratama SAM adalah salah satu
angka tertinggi untuk jumlah wanita usia lanjut yang memasuki premenopause
dan angka siklus haid tertinggi sebanyak 967 orang, pada tahun 2017 jumlah
wanita usia lanjut ada 913 orang dan yang mengalami gangguan siklus haid
ada 91 orang, tahun 2018 wanita usia lanjut meningkat menjadi 945 orang dan
(Mubarak,2012)
Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk memberikan asuhan
pada ibu premenopause dengan gangguan haid akan dituangkan dalam bentuk
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
bentuk SOAP.
2. Tujuan khusus
Pratama SAM.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Banjarmasin.
3. Manfaat Praktis
A. Premenopause
1. Pengertian
dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause,
antara usia 46-50 tahun,ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,
dengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak,
yang kadan kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telah
analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi
kadang dijumpai kadar estrogen yang tinggi. Keluhan yang muncul dapat
perubahan dari menopause dan mencakup juga satu tahun atau dua belas
bulan pertama setelah terjadi menopause. Perubahan premenopause dan
menstruasi.
kepentingan klinis dan riset maka pada tahun 2011 Stage of Reproductive
memiliki jumlah folikel sebanyak ± 750.000 buah dan jumlah ini akan
estrogen sehingga tidak ada umpan balik negatif dalam poros hipotalamus
untuk menentukan fase awal atau akhir dari masa transisi menopause.
ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya
dan LH, dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah
folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di bawah
pramenopause. Kadar itu tidak berkurang selama kurang dari satu tahun
banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang
ovarium). Dengan penuaan, produksi DHEA turun 60% dan DHEAS turun
80%. Berat badan memiliki korelasi yang positif dengan kadar estron dan
pada masa perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri dan
panas (hot flushes) yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian disertai
bagian tubuh terutama seluruh kepala, leher, dada bagian atas, dan
punggung. Selain itu, dapat juga diikuti dengan adanya sakit kepala,
mengalami hot flusehes selama 2 tahun, bahkan ada yang lebih dari 15
dimulai 1-2 kali per jam. Pada kondisi yang berat, frekuensinya dapat
mencapai 20 kali sehari. Selain itu, jika muncul pada malam hari hal
adanya stres, alkohol, kopi, makanan dan minuman yang panas. Hal ini
juga dapat terjadi karena reaksi alergi pada kasus hipertiroid, akibat
tubuh.
suhu tubuh yang sangat kecil pun dapat memicu mekanisme pelepasan
panas yang dipicu oleh perubahan suhu tubuh meski sangat kecil.
kemih, uretra, otot dasar pelvis serta fasia endopelvis. Struktur tersebut
Epitel uretra dan trigonum vesika mengalami atrofi. Hal ini akan
hebat, atau urin yang tertahan, hal ini sangat erat kaitannya dengan
beberapa lapis sel sehingga mengurangi rasio sel permukaan dan sel
basal. Pada akhirnya, vagina menjadi lebih rapuh, kering dan mudah
oksid (NO) yang memiliki sifat antibakteri dan hanya dapat diproduksi
vagina juga bersifat radikal bebas bagi sel-sel tumor dan kanker.
timbul perubahan pada hormon ini maka akan timbul keluhan psikis
pascamenopause.
stressor bagi wanita yang tengah menjadi tua untuk merasa kehilangan
1) Polimenorea
hari.
2) Oligomenorea
Adalah haid dengan siklus yang lebih panjang yaitu lebih dari
35 hari.
3) Amenorea
tertentu.
4) Hipermenorea ( menoregia)
banyak dan atau lamanya lebih lama dari normal dari siklus
yang teratur.
5) Hipomenorea
Karena itu, selama satu minggu wanita bisa mengeluh mastalgia dan
estrogen.
meningkat juga. Peningkatan FSH ini akan terjad beberapa tahun sebelum
akan hilang sampai akhir dari masa perimenopause dan hal ini merupakan
tetapi menurun secara progresif seiring dengan usia dari tahun pertengahan
sebanyak 14%, tetapi mayoritas diproduksi oleh sel stroma hilar dan
gonadotropin.
lebih tua.
lagi.
C. Disfungsi seksual pada wanita masa premenopause
atau hasrat seksual pada seseorang atau lawan jenisnya, baik pria maupun
wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik secara medis
gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus
atau rasa sakit terkait dengan hubungan seksual. Disfungsi seksual pada
lebih dari 40% wanita berusia 18-59 tahun. Meskipun disfungsi seksual
atau maupun wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik
merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari
baik secara medis maupun psikologis, serta memberikan efek yang kurang
merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari
atau rasa sakit terkait dengan hubungan seksual. Disfungsi seksual pada
lebih dari 40% wanita berusia 18-59 tahun. Meskipun disfungsi seksual
ada rangsang seksual yang cukup dan telah mencapai fase arousal
1. Aktifitas fisik
fisik maka kadar estradiol dan testoteron pada wanita yang mengalami
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Dan hal ini juga
2. Jumlah kelahiran
46 sampai 50 tahun.
3. Oophorectomy
4. Siklus haid
Wanita dengan siklus haid yang akan memendek lebih awal memasuki
masa perimenopause.
Insiden sindroma perimenopause 1,75 kali lebih tinggi dan umur rata-rata
wanita yang tidak bekerja dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih
lebih awal. Tingkat pendidikan dan ekonomi yang lemah tersebut menjadi
faktor pemicu stres fisik dan sosial yang berhubungan dengan amenorea
masa tubuh yang tinggi merupakan faktor predisposisi bagi seorang wanita
kadar hormon estradiol dan inhibin B yang secara signifikan lebih rendah
daripada wanita yang tidak mengalami obesitas. Kadar FSH pada wanita
pada umur, ras, dan merokok. Namun mekanisme hal ini masih belum
begitu jelas.
menemukan bahwa merokok dan BMI yang tinggi dapat memicu seorang
wanita untuk mengalami hot flushes lebih sering dan lebih berat23.
lebih sering mengalami hot flushes dibanding kan dengan wanita yang
Hubungan antara hot flushes dan indeks masa tubuh mungkin hanya
pada wanita yang usianya lebih muda yaitu di awal memasuki masa
tahun). Di sisi lain, indeks masa tubuh yang tinggi dapat menjadi faktor
pelindung terhadap hot flushes pada wanita yang usianya lebih tua (usia
lemak. Hipotesis klinis yang telah diterima secara luas adalah wanita
dengan berat badan yang lebih rendah akan mengalami hot flushes lebih
untuk mengalami hot flushes lebih sering dan lebih berat. Pada wanita
flushes sedang atau berat apabila dibandingkan dengan wanita yang tidak
8. Status Perkawinan
1. Faktor Psikis
2. Sosial Ekonomi
4. Faktor Lain
Wanita yang belum menikah dan wanita karier, baik yang sudah atau
gejala yang hebat. Hail ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh
akan terjadi dalam rentang waktu bebarapa bulan yang kemudian akan
2. Kekeringan vagina
muncul rasa gatal pada vagina. Yang lebih parah lagi adalah rasa sakit saat
menjadi lebih tipis,lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamian mulai
sayur
2. Berolahraga teratur
4. Melakukan hobi
6. Menghindari rokok
7. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi orang
lain.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY F PREMENOPAUSE DENGAN GANGGUAN
HAID DI KLINIK PRATAMA SAM
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengalami haid yang sedikit seperti bercak darah yang
lamanya 1-2 hari, badan terasa panas dan sakit disertai dengan pusing,
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 2 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang
sudah 10 tahun.
4. Riwayat Haid
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
5. Riwayat Ginekologi
Tidak ditanyakan
dan AIDS.
a. Nutrisi
Frekuensi : 3 x sehari
Porsimakan : 1 piring
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
BAK
b. Aktifitas
Masalah : Tidakada
d. Pola Seksual
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 56 kg
2. Pemeriksaan khusus
ikterik
cuping hidung
j. Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan yang
abnormal
C. Analisa Data
D. Penatalaksanaan
BB: 56 kg
TD : 130/90 mmHg,
Nadi : 80 x/m,
Respirasi : 21 x/m
Suhu : 36,7°C
2. Memberitahu ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal
yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami
ibu yaitu karena itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause
adalah masa sekitar usia 46-50 tahun dengan dimulainya dengan siklus
masa premenopause.
seperti buah apel, anggur, jeruk, dan lain-lain dan sayuran wortel, tomat,
kedelai, slada, brokoli dan laian-lain. serta berolahraga seperti senam
pukul : 10.00 Wib sedikit dan seperti bercak sejak hari selasa, ibu
O:
Pemeriksaan umum :
c. Tanda vital :
- TD : 120/80 mmhg
- Suhu : 36,5°C
- Respiasi : 20 x/menit
A:
P:
ibu.
x/menit.
serap
vagina kebelakang
BAK
vitamin.
2 Sabtu, 04-03-2024 S:
Pukul 11.00 Wib Ibu mengatakan haid nya sudah tidak ada lagi, badan
O:
Pemeriksaan umum
e. Tanda vital :
- TD : 140/90 mmhg
- Suhu : 36°C
- Respiasi : 20 x/menit
P:
mengandungan vitamin
sering.
PEMBAHASAN
mendapatkan kasus pada tanggal 26 Februari 2021 pada saat itu penulis bertemu dengan
ibu premenopause usia 49 tahun di Klinik Pratama SAM. Penulis bertemu ibu dan
mengkaji beberapa data ibu di ruangan KIA dan meminta persetujuan ibu untuk diberikan
asuhan kebidan kepada ibu tentang premenopause dan gangguan haid yang terjadi pada
ibu.
4.7 Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan merupakan langkah akhir dari proses manajemen
asuhan kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang
dikumpulkan dengan kriteria yang diidentifikasikan, memutuskan apakah tinjauan telah
tercapai atau tidak dengan tindakan yang sudah diimplementasikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
SAM tahun 2024” ini penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut
S : ibu premenopause dengan gangguan haid mengeluh haid sedikit seperti bercak
darah, badan terasa pegal-pegal dan terasa panas, dengan disertai tidak nafsu
makan.
O : ku baik, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80 x/m, respirasi 21 x/menit, suhu
36,7 C. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan kongenital, dan tidak dilakukan
pemeriksaan laboratorium.
P:
1. ibu premenopause ini dengan memberikan asuhan, memantau keadaan ibu nya,
teori yang ada. Setelah dilakukan pemantauan samapai 3 hari didapatkan hasil
Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
Agar terus meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi sehingga
Guyton, Hall JE. 2011. Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia
(PA): Elsevier, Inc.
Manan E. 2013. Bebas dari Ancaman Disfungsi Seksual Khusus Wanita. Jakarta:
Buku Biru.
Varney, Helen; Kriebs J.M; Gegor C.L. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 4. Jakarta: EGC.
OBYEKTIF
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36,20C
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 21x/menit
b. BB : 76 kg
c. TB : 160cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
Bibir :Tidak nampak pucat
Telinga : Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
Tulang belakang : Lordosis
Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
Ekstremitas :Tidak ada odeme
c. Auskultasi
Jantung :Bunyi mur mur
Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
e. Pemeriksaan penunjang
Hb : 12,3 gr%
ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa
menstruasi tidak teratur sejak delapan bulan yang lalu.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Suhu : 36,20C
- Nadi : 81x/menit
- Respirasi : 21x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang
sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti
kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu
untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan
pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala perimenopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara
lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
OBYEKTIF
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,00C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 55 kg
c. TB : 158 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 12,5 gr%
ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 46 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,00C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan
simptomatis).Pengobatan simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit
kepala, jantung berdebar, tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah
gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu
pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala
sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang
diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara
lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 47 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 79 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan
simptomatis).Pengobatan simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan
sakit kepala, jantung berdebar, tekanan darah yang tinggi dan lain
sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan pengobatan
spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk
menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan
kembali bila obat yang diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT
antara lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “B”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM
Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 130/70 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 58 kg
c. TB : 162 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga : Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,5 gr%
Assesment
Diagnosa: Ibu usia 45 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Suhu : 36,20C
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 21x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM
Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 78x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 64kg
c. TB : 160 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,5 gr%
Assesment
Diagnosa: Ibu usia 47 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah tidak mendapatkan
haid sejak tiga bulan yang lalu.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 78x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian
dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang
merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “J”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM
Assesment
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosiona : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM
Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 72 kg
c. TB : 160 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,0 gr%
Assesment
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian
dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang
merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 13 MEI 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
6. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
7. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaanumum : Baik
b. kesadaran : Composmenthis
c. Status emosional : Stabil
d. Tandavital
TD : 110/70 mmHg
HR : 84 kali /menit
RR : 25 kali /menit
Suhu : 36,7ºC
e. BB : 42 kg
TB : 145 cm
IMT : 19,9 kg/m2
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. R Umur 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 1 Mei 2021
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 30 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergi obat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
d. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
e. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
f. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
g. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
h. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. D Umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
9. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut bagian
bawah
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar darah dari vagina dan rasa nyeri dibagian
bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Pasien mengatakan dirinya
belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien mengatakan tidak ada alergi
obat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
d. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
e. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/60 mmHg
HR : 81 kali /menit
RR : 20 kali /menit
Suhu : 36,3ºC
BB : 34 kg
TB : 140 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. G Umur 12 tahun dengan menarche
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : KIE tentang fisiologis menstruasi
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 100/70 mmHg
HR : 83 kali /menit
RR : 23 kali /menit
Suhu : 36ºC
BB : 40 kg
TB : 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. T umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 16 Maret 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : 30 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
6. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
7. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
8. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
9. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
ganti celana dalam 1 kali/hari.
10. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak
merokok dan tidak ada makanan pantangan apapun.
11. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya.
Orang tua pasien menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- Kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/80 mmHg
HR : 81 kali /menit
RR : 24 kali /menit
Suhu : 36,6ºC
BB : 43 kg
TB : 145 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. K umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
g. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut bagian
bawah
h. Riwayat Kesehatan
i. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar farah dari vagina dan rasa nyeri dibagian
bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Pasien mengatakan dirinya
belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien mengatakan tidak ada alergi
obat.
j. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
k. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
f. Nutrisi Makan 2 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
g. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
h. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
i. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
j. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
l. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
m. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
4. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/60 mmHg
HR : 80 kali /menit
RR : 21 kali /menit
Suhu : 36,5ºC
BB : 45 kg
TB : 150 cm
5. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. A Umur 14 tahun dengan menarche
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : KIE tentang fisiologis menstruasi
Planning
9. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
10. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
11. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
12. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
13. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari serta pembalut yang dipakai
- Pasien bersedia melakukannya
14. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
15. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
16. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut
bagian bawah
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar farah dari vagina dan rasa nyeri
dibagian bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
4. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
5. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
6. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 100/80 mmHg
HR : 82 kali /menit
RR : 22 kali /menit
Suhu : 36,3ºC
BB : 45 kg
TB : 150 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. Y umur 14 tahun dengan Menstruasi pertama
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
4. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari serta pembalut yang dipakai
- Pasien bersedia melakukannya
6. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
7. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
8. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaanumum : Baik
kesadaran : Composmenthis
Status emosional : Stabil
Tandavital
TD : 120/70 mmHg
HR : 78 kali /menit
RR : 19 kali /menit
Suhu : 36,2ºC
BB : 46 kg
TB : 159 cm
2. Pemeriksaan Fisik
0 Bentuk tubuh N
: ormal
1 Wajah w
: ajah tidak pucat
2 Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
3 Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
4 Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
5 Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
6 Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. N umur 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang
menurun. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari pertama dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 21 Maret 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
6. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
7. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
7 Keadaanumum : Baik
8 kesadaran : Composmenthis
9 Status emosional : Stabil
10 Tandavital
TD : 110/80 mmHg
HR : 82 kali /menit
RR : 20 kali /menit
Suhu : 36ºC
BB : 46 kg
TB : 159 cm
2. Pemeriksaan Fisik
11 Bentuk tubuh N
: ormal
12 Wajah W
: ajah tidak pucat
13 Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
14 Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
15 Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
16 Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
17 Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan
Assesment
Diagnosa : Nn. H umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang
menurun. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.