Laporan Remaja Dan Perimenopouse Natalia Reni Dayanti 2323569

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 107

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN REMAJA DAN PREMENOPAUSE

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY F IBU PREMENOPAUSE DENGAN

GANGGUAN HAID DI KLINIK PRATAMA SAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Bidan


Di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Oleh :
NATALIA RENI DAYANTI
NPM 23.23.569

Pembimbing Stase

Bd. Nur Mala Sari, SST, M.Kes


19870724 201705 2 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
DELI HUSADA DELI TUA
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Premenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perumpuan.

Selain gangguan siklus haid memang menimbulkan gejala-gejala dan keluhan

disertai perubahan secara fisik dan psikis. Gejala yang timbul dari tiga

komponen utama yaitu, menurunnya kegiatan ovarium yang diikuti dengan

defisiensi hormonal terutama esterogen, yang memunculkan berbagai gejala

dan tanda menjelang, selama serta menopause. Faktor-faktor sosial-budaya

yang ditentukan oleh lingkungan perempuan, faktor-faktor psikologis yang

tergantung dari struktur karakter per empuan.

Premenopase adalah masa dimana tubuh mulai bertransisi menuju

menopause. Masa ini biasa terjadi selama 2-8 tahun,dan ditambah 1 tahun di

akhir menuju menopause. Masa premenopase biasanya terjadi pada usia di

atas 40 tahun,tetapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usia

masih dipertengahan 30 tahun (Lisnani,2010).

Perubahan fisik yang terasa dan menibulkan rasa tidak nyaman adalah

adanya semburan panas (hot flushes) dari dada ke atas yang sering terjadi

disusul dengan keringat banyak. Perbahan dan keluhan lain yang dirasakan

lagi seperti berdebar-debar (palpitis),vertigo,migraine, nafsu seks

(libido)menurun, gelisah, lekas marah, depresi, susah tidur (insomnia),rasa

kekurangan, rasa kesunyian,ketakutan keganasan, tidak sabran,rasa lelah,

keropos tulang, nyeri tulang belakang dan lain-lain.


Menurut data dari WHO (2012) (World Health Organization),setiap

tahunnya sekitar 25 wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami

menopause. sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiska

hidupnya dalam keadaan pasca menopause, dan 40 % dari wanita pasca

menopause tersebut tinggal dinegara berkembang dengan usia rata-rata

mengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurt WHO,di asia pada tahun

2025 jumlah wanita menopause akan melunjak dari 107 juta jiwa. Berdasarkan

Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 mengenai

premenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar

240 -250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (USIA dari 46-49

tahun) 18 % wanita Indonesia telah mengalami premenopause dengan segala

akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).

Presentasi wanita usia lanjut di kota Banjarmasin dari tahun 2011-

2017 sebanyak 78.5-74.36 % atau 965-853 orang dan yang memasuki masa

premenopause sebanyak 334 orang atau 66,80 %. Di tahun 2018 jumlah

wanita usia lanjut sebanyak 345 atau 97.68 % dan yang belum mendapat

pelayanan ada 337 atau 91.07 % . DiKlinik Pratama SAM adalah salah satu

angka tertinggi untuk jumlah wanita usia lanjut yang memasuki premenopause

dan angka siklus haid tertinggi sebanyak 967 orang, pada tahun 2017 jumlah

wanita usia lanjut ada 913 orang dan yang mengalami gangguan siklus haid

ada 91 orang, tahun 2018 wanita usia lanjut meningkat menjadi 945 orang dan

yang mengalami gangguan siklus haid 101 orang.(Dinkes,2018). Akibat

gangguan haid yg dirasakan, ibu cemas, depresi,mudah tersinggung dan stress.

(Mubarak,2012)
Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk memberikan asuhan

pada ibu premenopause dengan gangguan haid akan dituangkan dalam bentuk

proposal dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Premenopause Dengan

Gangguan Haid Di Klinik Pratama SAM”.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan

gangguan haid di Klinik Pratama SAM yang didokumentasikan dalam

bentuk SOAP.

2. Tujuan khusus

a. Melaksanakan pengkajian data subjektif pada ibu premenopause

dengan gangguan haid di Puskesmas Kalayan Dalam.

b. Melaksanakan pengkajian data obyektif tugas akhir pada ibu

premenopause dengan gangguan haid di Pusksmas Kelayan Dalam.

c. Melakukan penegakan diagnosa data sesuai dengan data yang

didapatkan pad ibu premenopause dengan gangguan haid di Klinik

Pratama SAM.

d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu premenopause

dngan gangguan haid di Klinik Pratama SAM.

e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu

premenopause dengan ganguan haid di Klinik Pratama SAM.

f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu premenopause

dengan gangguan haid di Klinik Pratama SAM.


g. Menganalisis faktor penyebab pada ibu premenopause dengan

gangguan haid di Klinik Pratama SAM.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa,

tenaga pengajar, serta tenaga kesehatan tentang asuhan pada ibu

premenopause dengan gangguan haid di Klinik Pratama SAM

Banjarmasin.

3. Manfaat Praktis

Memberikan pengetahuan dan memperbanyak pengalaman dan

wawasan bagi penulis dan pembaca dalam memberikan dan menyusun

asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Premenopause

1. Pengertian

Premenopause merupakan masa peralihan antara masa reproduksi

dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause,

antara usia 46-50 tahun,ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,

dengan pendarahan haid yang memanjang dan relative banyak.

Premenopause merupakan bagian dari masa klimakterium yang terjadi

sebelum premenopause (kusmiran, 2011 ).

Premeopause adalah masa sekitar usia 46-50 thn dengan dimulainya

dengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak,

yang kadan kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telah

muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindrom prahaid. Dari hasil

analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi

atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya

stimulasi ovarium yang berlebihan ( hiperstimulasi ), sehingga kadang-

kadang dijumpai kadar estrogen yang tinggi. Keluhan yang muncul dapat

disebabka karena hormon yang normal maupun tinggi. Sedangkan

keluhan yang muncul pada masa pascamenopause disebabkan karena

kadar hormon yang rendah.

Premenopause merupakan masa sebelum menopause dimana mulai

terjadi perubahan endokrin,biologis, dan gejala klinik sebagai awal

perubahan dari menopause dan mencakup juga satu tahun atau dua belas
bulan pertama setelah terjadi menopause. Perubahan premenopause dan

proses penuaan itu diantaranya seperti seperti perubahan pola pendarahan,

hot flash, gangguan tidur, perubahan atropik, perubahan psikologi,

perubahan berat badan, perubahan kulit, seksualitas dan perubahan fungsi

tiroid (varney, 2009).

Premenopause; merupakan periode menuju menopause (ketika

muncul keluhan/gejala endokrin, biologis, dan manifestasi klinik dari

menopause) dan satu tahun setelah menopause terjadi. Transisi

menopause/ menopausal transition; periode atau waktu sebelum haid

terakhir (Final Menstrual Period/FMP) ketika terjadi perubahan siklus

menstruasi.

Premenopause; adalah istilah yang digunakan untuk masa

reproduktif sampai dengan terjadinya FMP. Meskipun WHO telah

membuat definisi yang telah diterima luas, namun untuk mempermudah

kepentingan klinis dan riset maka pada tahun 2011 Stage of Reproductive

Aging Workshop (STRAW) mengadakan workshop dan membagi masa

transisi menopause ke dalam beberapa fase.


2. Fisologis premenopause

Proses menjadi tua pada dasarnya telah dimulai ketika sorang

wanita memasuki usia 40 tahun. Pada waktu lahir, seorang wanita

memiliki jumlah folikel sebanyak ± 750.000 buah dan jumlah ini akan

terus berkurang seiring berjalannya usia hingga akhirnya tinggal beberapa

ribu buah saja ketika mengalami menopause. Semakin bertambah usia,

khususnya ketika memasuki masa perimenopause, folikel-folikel itu akan

mengalami peningkatan resistensi terhadap rangsangan gonadotropin. Hal

ini mengakibatkan pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus

luteum dalam siklus ovarium berhenti secara perlahan-lahan. Pada wanita

diatas 40 tahun, 25% diantaranya mengalami siklus haid yang

anovulatoar. Resistensi folikel terhadap gonadotropin ini mengakibatkan

penurunan peroduksi estrogen dan peningkatan kadar hormon

gonadotropin. Tingginya kadar gonadotropin ini menyebabkan rendahnya

estrogen sehingga tidak ada umpan balik negatif dalam poros hipotalamus

dan hipofisis. Walaupun secara endrokinologi terjadi perubahan

hormonal, namun tidak ada kriteria khusus pengukuran kadar hormon

untuk menentukan fase awal atau akhir dari masa transisi menopause.

Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium.

Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel

primordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi, dan beratus-

ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya

tinggal beberapa folikel-folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSH

dan LH, dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah
folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di bawah

nilai kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi gonadotropin FSH

dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH)

diproduksi sesudah menopause dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi

ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogen

oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol (Guyton, 2011).

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen

perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa

pramenopause. Kadar itu tidak berkurang selama kurang dari satu tahun

sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen

utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun

selama masa premenopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih

banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang

dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar

testosteron biasanya tidak turun secara nyata selama pramenopause.

Kenyataannya, indung telur pascamenopause dari kebanyakan wanita

mengeluarkan testosterone lebih banyak daripada indung telur

pramenopause. (Wijayanti, 2009).

Menurut Fritz (2010), kadar estradiol serum pada wanita pasca

menopause sekitar 10-20pg/mL dan sebagian besar merupakan hasil

konversi estron, yang diperoleh dari konversi perifer androstenedion.

Kadar estrogen pada wanita menopause sangat bergantung dari konversi

androstenedion dan testosteron menjadi estrogen. Sebuah penelitian di

Australia menemukan bahwa kadar testosteron dalam sirkulasi tidak


berubah sejak 5 tahun sebelum menopause hingga 7 tahun setelah

menopause. Androstenedion adalah androgen utama yang dikeluarkan oleh

folikel yang sedang berkembang. Dengan terhentinya perkembangan

folikuler pada wanita pascamenopause, kadar androstenedion turun 50%.

Setelah menopause, hanya 20% androstenedion yang disekresi oleh

ovarium. Dehidroepiandrosteron (DHEA) dan dehidroepiandrosteron

sulfat (DHEAS) terutama dihasilkan oleh kelenjar adrenal (<25% oleh

ovarium). Dengan penuaan, produksi DHEA turun 60% dan DHEAS turun

80%. Berat badan memiliki korelasi yang positif dengan kadar estron dan

estradiol di sirkulasi dengan adanya konversi androstenedion menjadi

estrogen, namun dengan penuaan, kontribusi adrenal sebagai prekursor

produksi estrogen menjadi tidak adekuat.

3. Patofisiologi Sindroma Perimenopause

Sindrom perimenopause adalah sekumpulan gejala dan tanda yang terjadi

pada masa perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri dan

pascamenopause mengalami keluhan vasomotor, keluhan psikis, depresi,

dan keluhan lainnya dengan derajat berat-ringan yang berbeda-beda pada

setiap individu. Keluhan tersebut akan mencapai puncaknya pada saat

menjelang dan setelah menopause kemuadian berangsur-angsur berkurang

seiring dengan bartambahnya usia dan tecapainya keseimbangan hormon

pada masa senium.

a. Keluhan dan Gejala Vasomotor

Keluhan vasomotor yang dijumpai berupa perasaan/semburan

panas (hot flushes) yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian disertai

keringat yang banyak. Keluhan ini muncul di malam hari dan

menjelang pagi kemudian perlahan-lahan akan dirasakan juga pada

siang hari. Semburan panas ini mula-mula dirasakan di daerah kepala,


leher, dan dada. Kulit di area tersebut terlihat kemerahan, namun suhu

badan tetap normal meskipun pasien merasakan panas.

Segera setelah panas, area yang dirasakan panas tersebut

mengeluarkan keringat (night sweats)dalam jumlah yang banyak pada

bagian tubuh terutama seluruh kepala, leher, dada bagian atas, dan

punggung. Selain itu, dapat juga diikuti dengan adanya sakit kepala,

vertigo, perasaan kurang nyaman, dan palpitasi.

Hot flushes pada wanita dalam masa transisi menopause

ratarata mulai dirasakan 2 tahun sebelum Final Menstrual Period

(FMP) dan 85 persen wanita akan terus mengalaminya setidaknya

selama 2 tahun. Diantara wanita tersebut, 25 sampai 50 persen

mengalami hot flusehes selama 2 tahun, bahkan ada yang lebih dari 15

tahun.3 Durasi tiap episode serangan hot flushes bervariasi, hingga

mencapai 10 menit lamanya, dengan rata-rata durasi serangan 10

menit. Frekuensi hot flushes setiap harinya bervariasi antar individu,

dimulai 1-2 kali per jam. Pada kondisi yang berat, frekuensinya dapat

mencapai 20 kali sehari. Selain itu, jika muncul pada malam hari hal

ini dapat mengganggu kualitas tidur sehingga cenderung menjadi cepat

lelah dan mudah tersinggung. Hot flushes dapat diperberat dengan

adanya stres, alkohol, kopi, makanan dan minuman yang panas. Hal ini

juga dapat terjadi karena reaksi alergi pada kasus hipertiroid, akibat

obat- obatan tertentu seperti insulin, niacin, nifedipin, nitrogliserin,

kalsitonin, dan antiestrogen.

Mekanisme pasti patogenesis keluhan vasomotor belum

diketahui tapi data yang berhubungan dengan fisiologi dan behavior

menunjukkan bahwa keluhan vasomotor dihasilkan karena adanya

defek fungsi pada pusat termoregulasi di hipotalamus.


Pada area preoptik medial hipotalamus terdapat nukleus yang

merupakan termoregulator yang mengatur pengeluaran keringat dan

vasodilatasi yang merupakan mekanisme primer pengeluaran panas

tubuh.

Oleh karena keluhan vasomotor muncul setelah terjadinya

menopause alami atau pasca ooforektomi, maka diperkirakan

mekanisme yang mendasarinya adalah bersifat endokrinologi dan

berhubungan dengan berkurangnya jumlah estrogen di ovarium

maupun meningkatnya sekresi gonadrotropin oleh pituitari. Selain itu,

besar kemungkinan keluhan ini timbul karena interaksi antara hormon

estrogen dan progesteron yang fluktuatif pada masa perimenopause.

Keluhan vasomotor dapat muncul pada kondisi kadar estrogen tinggi,

rendah, maupun normal dalam darah. Keluhan vasomotor muncul

sebagai akibat reaksi withdrawl estrogen.

Meskipun estrogen memiliki efek yang signifikan terhadap

munculnya hot flushes, namun masih terdapat faktor lain yang

diperkirakan terlibat dalam patofisiologi hot flushes. Perubahan kadar

neurotransmiter akan mempersempit zona termoregulasi di

hipotalamus dan menurunkan pengeluaran keringat, bahkan perubahan

suhu tubuh yang sangat kecil pun dapat memicu mekanisme pelepasan

panas. Norepinefrin merupakan neurotransmiter utama yang dapat

mempersempit titik pengaturan (setpoint) termoregulasi dan memicu

mekanisme pengeluaran panas tubuh yang berhubungan dengan hot

flushes. Sebagaimana diketahui, estrogen mengatur reseptor adrenergik

pada banyak jaringan. Pada saat menopause, terjadi penurunan kadar

estrogen dan resptor α2 adrenergik di hipotalamus. Penurunan reseptor

α2 adrenergik presinaps akan memicu peningkatan norepinefrin dan


yang selanjutnya akan menyebabkan gejala vasomotor. Selain itu,

penurunan α2 adrenergik reseptor presinaps juga akan memicu

peningkatan serotonin yang mengakibatkan mekanisme pengeluaran

panas yang dipicu oleh perubahan suhu tubuh meski sangat kecil.

b. Keluhan dan Gejala Urogenital

Alat genital wanita serta saluran kemih bagian bawah merupakan

organ yang sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen. Reseptor

estrogen dan progesteron teridentifikasi di vulva, vagina, kandung

kemih, uretra, otot dasar pelvis serta fasia endopelvis. Struktur tersebut

memilki sebuah persamaan kemampuan untuk mereaksi perubahan

hormonal sebagaimana pada kondisi menopause dan nifas.

Epitel uretra dan trigonum vesika mengalami atrofi. Hal ini akan

menimbulkan uretritis, sistitis, atau kolpitis, sering berkemih dan

inkontinensia urin serta adanya infeksi saluran kemih. Terdapat juga

gangguan miksi berupa disuri, polakisuri, nikturi, rasa ingin berkemih

hebat, atau urin yang tertahan, hal ini sangat erat kaitannya dengan

atrofi mukosa uretra.

Pada usia perimenopause ini, serviks mengalami proses involusi,

berkerut, sel epitelnya menipis sehingga mudah cedera. Kelenjar

endoservikal mengalami atrofi sehingga lendir serviks yang diproduksi

berkurang jumlahnya. Tanpa efek lokal estrogen vagina akan

kehilangan kolagen, jaringan lemak dan kemampuan untuk menahan

cairan.dinding vagina menyusut, rugae menjadi mendatar, dan akan

nampak merah muda pucat. Permukaan epitel vagina menipis hingga

beberapa lapis sel sehingga mengurangi rasio sel permukaan dan sel

basal. Pada akhirnya, vagina menjadi lebih rapuh, kering dan mudah

berndarah dengan trauma minimal. Pembuluh darah di vagina


menyempit sehingga seiring berjalannya waktu vagina akan terus

menegang dan kehilangan fleksibilitasnya. Saat seorang wanita

memasuki usia perimenopause, pH vagina akan meningkat karena

menurunnya estrogen, dan akan terus meningkat pada masa post

menopause sehingga mangakibatkan mudahnya terjadi infeksi oleh

bakteri trikomonas, kandida albikan, stafilo dan streptokokus, serta

bakteri coli bahkan gonokokus. Adanya hormon estrogen akan

membuat pH vagina menjadi asam sehingga memicu sintesis Nitrit

oksid (NO) yang memiliki sifat antibakteri dan hanya dapat diproduksi

bilamana pH vagina kurang dari 4,5. Selain bersifat bakterisid, NO di

vagina juga bersifat radikal bebas bagi sel-sel tumor dan kanker.

Akibat perubahan ini, maka terjadi kekeringan vagina, iritasi,

dispareuni, dan rekurensi infeksi saluran kemih.

c. Keluhan dan Gejala Psikologis

Suasana hati, perilaku, fungsi kognitif, fungsi sensorik, dan kerja

susunan saraf pusat dipengaruhi oleh hormon steroid seks. Apabila

timbul perubahan pada hormon ini maka akan timbul keluhan psikis

dan perubahan fungsi kognitif. Berkurangnya sirkulasi darah ke otak

juga mempersulit konsentrasi sehingga mudah lupa. Pada akhirnya,

akibat berkurangnya hormon steroid seks ini, pada wanita

perimenopause dapat terjadi keluhan seperti mudah tersinggung, cepat

marah, perasaan tertekan. Pada dasarnya kejadian depresi pada pria

dan wanita memiliki angka perbandingan yang sama, akan tetapi

dengan terapi pemberian estrogen keluhan depresi dapat ditekan. Oleh

karena itu, estrogen dianggap sebagai salah satu faktor predisposisi

terjadinya depresi. Penyebab depresi diduga akibat meningkatnya

aktivitas serotonin di otak. Estrogen akan menghambat aktivitas enzim


monoamin oksidase (MAO), suatu enzim yang menonaktifkan

serotonin dan noradrenalin. Berkurangnya jumlah estrogen akan

berdampak pada berkurangnya jumlah MAO dalam plasma. Pemberian

serotonin-antagonis dapat mengurangi keluhan depresi pada wanita

pascamenopause.

Masa transisi menopause memiliki permasalahan sosiokultural

yang kompleks sebagaimana perunahan hormonal yang terjadi. Faktor

psikososial dapat mempengruhi gejala perubahan mood dan kognitif,

bahkan sejak memasuki masa transisi menopause, wanita telah

menghadapi berbagai tekanan seperti halnya penyakit yang dihadapi,

merawat orang tua, perceraian, perubahan karir dan pensiun. Budaya

barat yang menitik beratkan pada kecantikan dan kemudaan menjadi

stressor bagi wanita yang tengah menjadi tua untuk merasa kehilangan

status, fungsi, dan kendali diri.

d. Keluhan Gangguan Haid

1) Polimenorea

Adalah siklus haid yang lebih pendek yaitu kurang dari 21

hari.

2) Oligomenorea

Adalah haid dengan siklus yang lebih panjang yaitu lebih dari

35 hari.

3) Amenorea

Adalah tidak terjadinya haid pada wanita pada kurun waktu

tertentu.

4) Hipermenorea ( menoregia)

Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah yang lebih

banyak dan atau lamanya lebih lama dari normal dari siklus
yang teratur.

5) Hipomenorea

Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan

atau lamanya lebih pendek dari normal.

B. Perubahan Hormonal Pada Masa Premenopause

Transisi menopause dikarakteristik oleh kadar estrogen yang

berfluktuasi, siklus menstruasi yang tidak regular, dan kadang-kadang

terdapat gabungan manifestasi klinis kelebihan dan defisiensi estrogen.

Karena itu, selama satu minggu wanita bisa mengeluh mastalgia dan

perdarahan yang parah dan minggu berikutnya, mengalami gejala klinis

vasomotor, gangguan tidur dan kelelahan sebagai akibat dari insufisiensi

estrogen. Perubahan hormonal ini memiliki dampak pada hasrat seksual

wanita dan kapasitas untuk mencapai orgasme. Selama masa

perimenopause, wanita biasanya mengeluhkan kekeringan vagina

berhubungan dengan aktifitas seksual. Tanda ini merupakan tanda dari

kegagalan untuk orgasme dan lubrikasi, tetapi bukan karena insufisiensi

estrogen.

Pada saat premenopause terjadinya penurunan jumlah folikel

ovarium, sehingga menyebabkan penurunan produksi estrogen. Terjadi

peningkatan Serum Gonadotropin yang menyebabkan FSH dan LH

meningkat juga. Peningkatan FSH ini akan terjad beberapa tahun sebelum

terjadinya menopause. Peningkatan FSH akan menurunkan Inhibin B

sehingga dapat menurunkan jumlah folikel di ovarium. Estrogen tidak

akan hilang sampai akhir dari masa perimenopause dan hal ini merupakan

suatu respon dari peningkatan konsentrasi FSH. Akibat dari fluktuatifnya

hormon selama periode transisi ini, yaitu dari premenopause sampai

menopause maka, pengukuran untuk FSH dan estradiol tidak memiliki


nilai yang reliabel dalam pada penentuan status menopause.

Berlawanan dengan penurunan estrogen selama masa menopause,

kadar testosteron tidak berubah tiba-tiba selama masa transisi menopause,

tetapi menurun secara progresif seiring dengan usia dari tahun pertengahan

reproduksi. Setelah menopause hormon yang mengalami perubahan terdiri

dari empat, yaitu androgen, estrogen, progesteron dan gonadotropin.

Sekitar 50% androstenedion yang beredar mengalami penurunan.

Androgen adrenal akan berkurang sebanyak 60-80% sesuai dengan umur.

Penurunan testosteron lebih minimal. Terjadi konversi dari androstenedion

sebanyak 14%, tetapi mayoritas diproduksi oleh sel stroma hilar dan

terluteinisasi di dalam ovarium yang berespon terhadap meningkatnya

gonadotropin.

Peningkatannya relatif terjadi pada testosteron dibandingkan

androgen lain. Peningkatan relatif testosteron dibandingkan androgen lain

mungkin menyebabkan berkurangnya garis rambut, suara serak dan

rambut di wajah kadang-kadang dapat dilihat pada wanita-wanita yang

lebih tua.

Estron merupakan estrogen saat menopause, paling banyak

diproduksi oleh adrenal- meskipun konversi perifer dari androstenedion

meningkat dua kali. Sebagian estron dan testosteron secara perifer

mengalami konversi menjadi estradiol. Hentinya ovulasi menyebabkan

penurunan progesteron karena tidak adanya produksi dari korpus luteum

lagi.
C. Disfungsi seksual pada wanita masa premenopause

Menurut Manan (2013), disfungsi seksual merupakan penurunan libido

atau hasrat seksual pada seseorang atau lawan jenisnya, baik pria maupun

wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik secara medis

maupun psikologis, serta memberikan efek yang kurang baik terhadap

keharmonisan hubungan suami istri. Sedangkan menurut Elvira (2016),

disfungsi seksual secara luas merupakan ketidakmampuan untuk

menikmati secara penuh hubungan seks dan secara khusus merupakan

gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus

respon seksual yang normal.

Disfungsi seksual secara luas didefinisikan sebagai “sebuah

gangguan dalam proses yang memiliki karakteristik siklus respon seksual

atau rasa sakit terkait dengan hubungan seksual. Disfungsi seksual pada

perempuan sangat umum terjadi di Amerika Serikat, yang mempengaruhi

lebih dari 40% wanita berusia 18-59 tahun. Meskipun disfungsi seksual

tampaknya lebih umum terjadi di wanita dibandingkan pria, penelitian

mengenai gangguan seksual pada perempuan masih sangat sedikit.

Bagan siklus disfungsi seksual pada wanita sebagai berikut :

Disfungsi seksual wanita secara tradisional terbagi menjadi

gangguan minat/keinginan seksual atau libido, gangguan birahi, nyeri

atau maupun wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik

secara medis maupun psikologis, serta memberikan efek yang kurang

baik terhadap keharmonisan hubungan suami istri. Sedangkan menurut

Elvira (2016), disfungsi seksual secara luas merupakan ketidakmampuan

untuk menikmati secara penuh hubungan seks dan secara khusus

merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari

keseluruhan siklus respon seksual yang normal.


maupun wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal,

baik secara medis maupun psikologis, serta memberikan efek yang kurang

baik terhadap keharmonisan hubungan suami istri. Sedangkan menurut

Elvira (2016), disfungsi seksual secara luas merupakan ketidakmampuan

untuk menikmati secara penuh hubungan seks dan secara khusus

merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari

keseluruhan siklus respon seksual yang normal.

Disfungsi seksual secara luas didefinisikan sebagai “sebuah

gangguan dalam proses yang memiliki karakteristik siklus respon seksual

atau rasa sakit terkait dengan hubungan seksual. Disfungsi seksual pada

perempuan sangat umum terjadi di Amerika Serikat, yang mempengaruhi

lebih dari 40% wanita berusia 18-59 tahun. Meskipun disfungsi seksual

tampaknya lebih umum terjadi di wanita dibandingkan pria, penelitian

mengenai gangguan seksual pada perempuan masih sangat sedikit.

Bagan siklus disfungsi seksual pada wanita sebagai berikut :

Disfungsi seksual wanita secara tradisional terbagi menjadi gangguan

minat/keinginan seksual atau libido, gangguan birahi, nyeri atau rasa

tidak nyaman dan hambatan untuk mencapai puncak atau orgasme.

Disfungsi seksual wanita ini dibagi menjadi empat kategori yaitu:

1. Gangguan minat/keinginan seksual (desire disorders)

Yaitu berkurang atau hilangnya pikiran, khayalan tentang seks

dan minat untuk melakukan hubungan seks, atau takut dan

menghindari hubungan seks.

2. Gangguan birahi/perangsangan (arousal disorder)

Yaitu ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan

keterangsangan dan kenikmatan seksual secara subjektif, yang

ditandai dengan berkurangnya cairan atau lendir pada vagina


(lubrikasi).

3. Gangguan orgasme (orgasmic disorder)

Yaitu sulit atau tidak dapat mencapai orgasme, walaupun telah

ada rangsang seksual yang cukup dan telah mencapai fase arousal

4. Gangguan nyeri seksual (sexual pain disorder)

Gangguan nyeri seksual termasuk dispareunia, yaitu merasakan

nyeri saat melakukan senggama dan dapat terjadi saat masuknya

penis ke dalam vagina (penetrasi) atau selama berlangsungnya

hubungan seks, dan vaginismus yaitu terjadinya kontraksi atau

kejang otot-otot vagina sepertiga bawah sebelum atau selama

senggama sehingga penis sulit masuk ke dalam vagina.(Elvira,2016).

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan dan gejala perimenopause

1. Aktifitas fisik

Tingkat aktifitas fisik berbanding terbalik dengan kadar estradiol pada

wanita di akhir transisi menopause. Tingkat aktifitas juga berbanding

terbalik dengan kadar hormon testoteron. Semakin tinggi tingkat aktifitas

fisik maka kadar estradiol dan testoteron pada wanita yang mengalami

masa transisi menopause akan semakin rendah. Adapaun hormon lainnya

tidak terpengaruh secara signifikan oleh aktifitas fisik yaitu luteinizing

hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Dan hal ini juga

berkaitan dengan gejala pada masa transisi menopause.

2. Jumlah kelahiran

Wanita nullipara akan memasuki masa peimenopause lebih awal

dibandingkan dengan wanita multipara. usia premenopause berkisar antara

46 sampai 50 tahun.

3. Oophorectomy

Wanita yang mangalami oophorectomy unilateral akan mengalami


perimenopause lebih

4. Siklus haid

Wanita dengan siklus haid yang akan memendek lebih awal memasuki

masa perimenopause.

5. Faktor sosial ekonomi

Insiden sindroma perimenopause 1,75 kali lebih tinggi dan umur rata-rata

dimulainya perimenopause 1,2 tahun lebih muda pada wanita yang

memiliki riwayat keadaan ekonomi yang sulit di masa kanak-kanak dan

dewasa dalam hidupnya bila dibandingkan dengan wanita yang tidak

mengalami kesulitan ekonomi dalam hidupnya. Kesulitan ekonomi

seumur hidup dapat mempengaruhi fungsi ovarium lebih kuat daripada

kesulitan ekonomi pada masa kanak-kanak atau dewasa saja21. Pada

wanita yang tidak bekerja dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih

rendah memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian menopause

lebih awal. Tingkat pendidikan dan ekonomi yang lemah tersebut menjadi

faktor pemicu stres fisik dan sosial yang berhubungan dengan amenorea

dan disfungsi seksual.

6. Indeks masa tubuh

Sebuah penelitian pada wanita Spanyol menunjukkan bahwa obesitas

berhubungan dengan munculnya gejala menopause yang berat. Indeks

masa tubuh yang tinggi merupakan faktor predisposisi bagi seorang wanita

untuk lebih sering mengalami hot flushes.

Pada fase premenopause wanita yang mengalami obesitas memiliki

kadar hormon estradiol dan inhibin B yang secara signifikan lebih rendah

daripada wanita yang tidak mengalami obesitas. Kadar FSH pada wanita

obesitas secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang

tidak mengalami obesitas. Namun pada fase akhir transisi menopause


ekadar estradiol lebih tinggi pada kelompok wanita yang obesitas. Pada

wanita postmenopause kadar FSH yang lebih rendah ditemukan pada

kelompok wanita yang obesitas dibandingkan kelompok wanita yang tidak

obesitas. Obesitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi

perubahan hormonal selama masa transisi menopause yang tergantung

pada umur, ras, dan merokok. Namun mekanisme hal ini masih belum

begitu jelas.

Sebuah penelitian cross sectional dengan survey terhadap populasi

menemukan bahwa merokok dan BMI yang tinggi dapat memicu seorang

wanita untuk mengalami hot flushes lebih sering dan lebih berat23.

Penelitian lain menunjukkan wanita dengan Indeks Masa Tubuh 32kg/m2

lebih sering mengalami hot flushes dibanding kan dengan wanita yang

memiliki Indeks Masa Tubuh kurang dari 19kg/m2.

Hubungan antara hot flushes dan indeks masa tubuh mungkin hanya

pada wanita yang usianya lebih muda yaitu di awal memasuki masa

transisi menopause atau sepanjang masa transisi perimenopause (46-50

tahun). Di sisi lain, indeks masa tubuh yang tinggi dapat menjadi faktor

pelindung terhadap hot flushes pada wanita yang usianya lebih tua (usia

51-60) atau postmenopause dimana kadar estrogen telah berkurang secara

nyata dibandingkan wanita pada masa transisi menopause. Hal ini

dikarenakan adanya konversi androgen menjadi estrogen pada jaringan

lemak. Hipotesis klinis yang telah diterima secara luas adalah wanita

dengan berat badan yang lebih rendah akan mengalami hot flushes lebih

sering dibandingkan dengan wanita yang lebih gemuk.


7. Merokok

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki hubungan

positif dengan gejala vasomotor. Merokok dapat memicu seorang wanita

untuk mengalami hot flushes lebih sering dan lebih berat. Pada wanita

mantan perokok, tidak memiliki peningkatan resiko untuk mengalami hot

flushes sedang atau berat apabila dibandingkan dengan wanita yang tidak

pernah merokok sama sekali. Namun demikian, peningkatan resiko

mengalami hot flushes ditemukan secara bermakna pada wanita yang

masih merokok di saat masa transisi menopause.

8. Status Perkawinan

Sebuah penelitian menemukan bahwa gejala kekeringan vagina secara

signifikan lebih ringan sebagaimana sering dilaporkan pada wanita yang

belum menikah, janda, dan wanita yang bercerai apabila dibandingkan

dengan wanita yang menikah atau masih memiliki suami.

E. Gejala- Gejala pre menopause (Mubarak, 2012)

Gejala- gejala menurt Mubarak di pengaruhi oleh 4 faktor antara lain :

1. Faktor Psikis

Perubahan-perubahan psikologik maupun fisik ini berhubungan

dengan kadar estrogen. Gejala yang menonjol adalah menonjol adalah

berkurangnya tenaga dan gairah berkurangnya kosntrasi dan kemapuan

akademik,serta timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung,

susah tidur,rasa kesepian,ketakutan keganasan, tidak sabar dan lain-lain.

Perubahan psikis ini berbeda-beda bergantung pada kemampuan seorang

wanita untuk menyesuaikan diri.

2. Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik,kesehatan dan

pendidikan. Apabila faktor-faktor di atas cukup baik,akan mengurangi


beban fisiologis dan fisikologik.

3. Budaya Dan Lingkungan

Pengaruh budaya dan lingkungan sudah terbukti sangat

mempengaruhi wanita dalam penyesuaian diri dengan fase klimakterium.

4. Faktor Lain

Wanita yang belum menikah dan wanita karier, baik yang sudah atau

belum berumah tangga, riwayat menarche yang terlambat berpengaruh

terhadap keluhan-keluhan klimakterium yang ringan.tanda dan gejala

menopause mempunyai ciri-ciri khusus, baik tanda dan gejala

menopause karena mempunyai ciri-ciri khusus,baik tanda dan gejala

menopause karena perubahan fisik maupun karena perubahan psikilogis.

Gejala-gejala menepaouse disebabkan oleh perubahan kadar esterogen

dan progesterone. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium

menghasilakn lebih sedikit esterogen dan progesterone dan tubuh

memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala,

sedangkan wanita lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan

sampai berat (Proverawari,2010). Berkurangnya kadar esterogen secara

bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri

terhadap perubahan hormon,tetapi pada beberapa wanita penurunan

kadar esterogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-

gejala yang hebat. Hail ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh

pengangkatan ovarium (Proverawati,2010).


F. Keluhan fisik yang dialami wanita premenopause (Aqila, 2010)

1. Ketidak teraturan siklus haid

Disini siklus pendarahan yang keluar dari vagina tidak teratur.

Pendarahan seperti ini terjadi terutama diawal menopause.pendarahan

akan terjadi dalam rentang waktu bebarapa bulan yang kemudian akan

berhenti sama sekali. Gejala ini disebut gejala peralihan .

2. Kekeringan vagina

Gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi pada

lapisan dinsing vagina.vagina menjadi kering dan kurang elastis. Isi

disebabkan karena penurunan kadar esterogen. Tidak hanya itu, juga

muncul rasa gatal pada vagina. Yang lebih parah lagi adalah rasa sakit saat

berhubungan seksual, karena erubahan pada vagina, maka wanita

menopause biasanya rentan terhadap infeksi vagina. Intercourse yang

terjadi teratur akan menjaga kelembapan alat kelamin. Kekeringan vagina

terjadi karena leher Rahim sedikit sekali mensekresikan lendir.

Penyebabnta adalah kekuranagn esterom yang menyebabkan liang,vagina

menjadi lebih tipis,lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamian mulai

mengerut,keputihan,rasa sakit pada saat kencing (Aqila 2010)

G. Hal yang dilakukan pada saat melewati masa premenopause

1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah dan

sayur

2. Berolahraga teratur

3. Makanan yang baik dan bergizi

4. Melakukan hobi

5. Mengurangi mengkosumsi kopi, the, meniman soda dan alcohol

6. Menghindari rokok
7. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi orang

lain.

8. Berfikir bahwa menopause itu adalah sesuatu yang wajar

9. Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan dan sosial.

10. Besilaturahmi dengan teman bersama untuk bertukar fikiran

11. Mengkomunikasikan masalah dengan pasangan

12. Tingkatkan ibadah (Aqila, 2010).


BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY F PREMENOPAUSE DENGAN GANGGUAN
HAID DI KLINIK PRATAMA SAM

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Februari 2024

Tempat pengkajian : Klinik Pratama SAM

Waktu : 11.00 WIB

A. Data Subjektif

1. Identitas

Istri Suami

Nama : Ny. F Nama : Tn. A

Umur : 49 tahun Umur : 43 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SD

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Alamat : jl. Karya jaya Alamat : jl. Karya jaya

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan mengalami haid yang sedikit seperti bercak darah yang

lamanya 1-2 hari, badan terasa panas dan sakit disertai dengan pusing,

hal ini sudah terjadi selama 2 tahun terakhir.

3. Riwayat Perkawinan

Kawin 2 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang

sudah 10 tahun.
4. Riwayat Haid

a. Menarche umur : 12tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Teratur/tidak : Teratur

d. Lamanya : 5-7 hari

e. Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut / hari

f. Dismenorhoe : Tidak pernah

5. Riwayat Ginekologi

a. Perdarahan diluar Haid : Tidak ditanyakan

b. Riwayat Keputihan : Ada

c. Riwayat perdarahan setelah berhubungan badan : Tidak ditanyakan

d. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : Tidak ditanyakan

e. Riwayat adanya massa.tumor pada payudara dan alat kandungan :

Tidak ditanyakan

f. Lain-lain : Tidak ada

6. Riwayat Obstetri : memilik 1 orang anak dan tidak pernah keguguran.

7. Riwayat Keluarga Berencana

Jenis : Pil kombinasi

Lama : kurang lebih 10 tahun sampai sekarang.

Masalah : Tidak ada


8. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan ibu

Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun seperti

hipertensi, DM, asma, dan penyakit kronis seperti jantung, serta

penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV dan AIDS.

b. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak menderita

penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma, dan penyakit kronis

seperti jantung, serta penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV

dan AIDS.

9. Pola Kebutuhan Sehari-hari

a. Nutrisi

Jenis yang dikonsumsi : Nasi, tahu, tempe, ikan, ayam, daun

kangkung, wortel, daunbayam.

Frekuensi : 3 x sehari

Porsimakan : 1 piring

Pantangan : Tidak ada

b. Eliminasi

BAB

Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan

BAK

Frekuensi : 4-5 kali sehari

Warna : Kuning jernih


a. Personal Hygiene

Frekuensi mandi : 2 x sehari

Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari

Frekuensi ganti pakaian/jenis : Sesuai kebutuhan

b. Aktifitas

Masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,

mencuci piring, mencuci pakaian, dan memasak.

c. Tidur dan Istirahat

Siang hari : 1-2 jam

Malam hari : 6-7 jam

Masalah : Tidakada

d. Pola Seksual

Frekuensi : Tidak ditanyakan

Masalah : Tidak ada

10. Data Psikososial dan Spiritual

a. Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : Khawatir

b. Ketaatan ibu beribadah : Shalat

c. Pengetahuan ibu tentang penyakit yang diderita : Tidak mengetahui

d. Hubungan sosial ibu dengan keluarga : Baik

e. Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : Suami


B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Berat badan : 56 kg

d. Tinggi badan : 155 cm

e. Tanda Vital : TD 130/90 mmHg Nadi 80x/menit

Suhu 36,7°C Respirasi 21x/menit

2. Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan inspeksi dan palpasi

a. Kepala : Kulit kepala tampak bersih, tidak teraba benjolan yang

abnormal, rambu sedikit putih dan tidak rontok.

b. Muka : Tidak tampak pucat dan tidak tampak oedem

c. Mata : Tampak simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterik

d. Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak teraba

benjolan yang abnormal

e. Hidung : Tidak tampak polip dan tidak tampak pernapasan

cuping hidung

f. Mulut : Bibir tidak tampak pucat, tidak ada sariawan, tidak

tampak ada karies gigi

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

h. Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dada


i. Mamae : Tampak simetris, tidak ada benjolan yang abnormal

j. Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan yang

abnormal

k. Ekstrimitas : Tidak teraba oedem dan varises

l. Genetalia : Tampak pengeluaran bercak darah haid

3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

C. Analisa Data

1. Diagnosa Kebidanan : Ibu P1A0 dengan hipomenorea

2. Masalah : gangguan haid,panas tubuh,dan pusing.

3. Kebutuhan : Health education dan Konseling

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu :

BB: 56 kg

TD : 130/90 mmHg,

Nadi : 80 x/m,

Respirasi : 21 x/m

Suhu : 36,7°C

Pada pemeriksaan genetalia, tampak bercak darah haid.

”ibu mengetahui hasil pemeriksaan”

2. Memberitahu ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal

yang normal dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami

ibu yaitu karena itu adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause

“ ibu mengerti penjelasan yang diberikan”


3. Menjelaskan kepada ibu tentang premenopause adalah Premenopause

adalah masa sekitar usia 46-50 tahun dengan dimulainya dengan siklus

yang tidak teratur,memanjang,sedikit atau banyak, yang kadang disertai

dengan rasa nyeri.

“ ibu mengerti penjelasan yang diberikan “

4. Menjelaskan tentang rasa panas dan pusing yang di alami adalah

merupakan tanda-tanda gejala yang di alami pada saat akan memasuki

masa premenopause.

” ibu mengerti penjelasan yang diberikan ”

5. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga

kebersihan diri yaitu dengan cara :

a. Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari

b. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan

memiliki daya serap

c. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang

d. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK

e. Mengganti celana dalam setiap kali basah

f. Mengganti pembalut minimal 3x

“ ibu bersedia menjaga kebersihan diri”

6. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan pemakaian sabun anti septic

yang berbau atau berbahan kimia.

“ ibu bersedia mengikuti anjuran

7. Menganjurkan pada ibu untuk memakan yang mengandung vitamian

seperti buah apel, anggur, jeruk, dan lain-lain dan sayuran wortel, tomat,
kedelai, slada, brokoli dan laian-lain. serta berolahraga seperti senam

lansia,senam dipagi hari dan menggerakan tangan kaki ketika bangun

tidur untuk mengatasi sakit pada badan ibu.

“ibu mengerti dengan anjuran yang telah disampaikan”


CATATAN PERKEMBANGAN
Hari, Tanggal dan
Catatan Perkembangan
jam

1 Kamis,02-03-2024 S : ibu mengatakan saat ini ibu mengalami haid yang

pukul : 10.00 Wib sedikit dan seperti bercak sejak hari selasa, ibu

merasa badan terasa pegal dan panas dalam,dan

juga nafsu makan berkurang.

O:

Pemeriksaan umum :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda vital :

- TD : 120/80 mmhg

- Nadi :80 x/menit

- Suhu : 36,5°C

- Respiasi : 20 x/menit

A:

Ibu premenopause dengan hipomenorea

P:

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu

dan menanyakan keluhan yang sedang dirasakan

ibu.

2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, Tekan


darah 120/80, nadi 80, suhu 36,5, respirasi 20

x/menit.

3. Menjelaskan kembali kepada ibu bahwa bercak

darah haid yang di alami ibu adalah hal yang

normal dan menjelas kan penyebab bercak darah

haid yang di alami ibu yaitu karena itu adalah hal

yang terjadi pada ibu premenopause

4. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan

lebih menjaga kebersihan diri yaitu dengan cara :

a. Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari

b. Menggunakan pakaian dalam dari bahan

katun, tidak ketat, dan memiliki daya

serap

c. Cara cebok yang benar yaitu dari arah

vagina kebelakang

d. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan

BAK

e. Mengganti celana dalam setiap kali basah

5. Menganjurkan ibu untuk olahraga setiap pagi

dan memakan buah-buahan yang mengandung

vitamin.

6. Memberitahu ibu untuk makan-makan bergizi

dan tetap makan sedikit tapi sering.

7. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan


sabun anti seftik.

2 Sabtu, 04-03-2024 S:

Pukul 11.00 Wib Ibu mengatakan haid nya sudah tidak ada lagi, badan

masih terasa pegal-pegal,nafsu makan sedikit

bertambah, dan sering merasa pusing.

O:

Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : Compos mentis

c. Keadaan umum : Baik

d. Kesadaran : compos mentis

e. Tanda vital :

- TD : 140/90 mmhg

- Nadi :82 x/menit

- Suhu : 36°C

- Respiasi : 20 x/menit

A: Ibu premenopause dengan hipomenorea

P:

1. Melakukan pemeriksaan tanda pital dan

menanyakan keluhan ibu.

2. Memberitahu ibu untuk tetap

menjaga kebersihan tubuh dan


daerah genetalia ibu

3. Tetap menganjurkan ibu untuk

olahraga di pagi hari dan

memakan buh-buah yang

mengandungan vitamin

4. Memberitahukan ibu untuk tetap

makan-makan sedikit tapi

sering.

5. Menberitahukan ibu untuk tetap

menjaga daerah kewanitaan nya.


BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid penulis

mendapatkan kasus pada tanggal 26 Februari 2021 pada saat itu penulis bertemu dengan

ibu premenopause usia 49 tahun di Klinik Pratama SAM. Penulis bertemu ibu dan

mengkaji beberapa data ibu di ruangan KIA dan meminta persetujuan ibu untuk diberikan

asuhan kebidan kepada ibu tentang premenopause dan gangguan haid yang terjadi pada

ibu.

4.1 Pengkajian Dan Analisa Data Dasar


Pengkajian data dasar dilakukan pada saat pengamatan pertama kali atau pada saat
pasien datang. Pengkajian meliputi pengkajian data subyektif dimana diperoleh dari pasien.
Pengkajian data obyektif didapatkan melalui pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda
vital dan pemeriksaan fisik serta ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang sesuai dengan
kebutuhan pasien.

4.2 Menurut Diagnosa / Atau masalah


Data pengkajian dan adanya pemeriksaan penunjang maka akan didapatkan diagnosa
untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.

4.3 Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial


Berdasarkan tinjauan pustaka manajemen kebidanan adalah mengidentifikasi
adanya masalah yang akan terjadi sehingga bisa segera diatasi. Berdasarkan data yang ada
pada studi kasus ibu premenopause Ny F tidak didapatkan diagnosa segera yang harus
diatasi.

4.4 Tindakan Segera dan kolaborasi


Berdasarkan data yang memberikan gambaran dan indikasi adanya tindakan segera
dimana harus menyelamatkan jiwa klien. Pada ibu premenopause Ny F tidak ditemukan
adanya diagnosa potensial sehingga tindakan segera dan kolaborasi tidak dilakukan.

4.5 Rencana Asuhan / Intervensi


Pada manajemen kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif di tunjukan
pada indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien serta hubungannya dengan
masalah yang sedang dialami klien.

4.6 Implementasi Asuhan Kebidanan


Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana
tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman klien. Implementasi dapat dikerjakan
seluruhnya oleh bidan maupun sebagian dilaksanakan oleh klien dan kerja sama dengan
tim kesehatan lainnya. Pada ibu premenopause Ny F sudah di diberikan. .

4.7 Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan merupakan langkah akhir dari proses manajemen
asuhan kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang
dikumpulkan dengan kriteria yang diidentifikasikan, memutuskan apakah tinjauan telah
tercapai atau tidak dengan tindakan yang sudah diimplementasikan.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dalam bab terakhir penyusunan studi kasus yang berjudul “Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Ny F Premenopause Dengan Gangguan Haid Di Klinik Pratama

SAM tahun 2024” ini penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut

S : ibu premenopause dengan gangguan haid mengeluh haid sedikit seperti bercak

darah, badan terasa pegal-pegal dan terasa panas, dengan disertai tidak nafsu

makan.

O : ku baik, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80 x/m, respirasi 21 x/menit, suhu

36,7 C. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan kongenital, dan tidak dilakukan

pemeriksaan laboratorium.

A : diagnosis ibu Ny F premenopause dengan Hipomenorea.

P:

1. ibu premenopause ini dengan memberikan asuhan, memantau keadaan ibu nya,

menjaga kebersihan diri dan pola istrahatnya.

2. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang sudah diberikan pada ibu premenopause

dengan Hipomenoreatelah mendapat asuhan dan sudah dilaksanan sesuai dengan

teori yang ada. Setelah dilakukan pemantauan samapai 3 hari didapatkan hasil

secara keseluruhan normal.


5.2 SARAN

Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 Bagi profesi

Diharapkan dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu

premenopause, hendaknya bidan dapat tanggapndalam melakukan

tatalaksana asuhan sehingga ibu dapat mengetahui cara untuk mengatasi

masalah yang terjadi pada ibu.

5.2.2 Bagi Instalasi pendidikan

Diharakan bagi instalasi pendidikan lebih meningkatkan atau menambah

reverensi, sehingga dapat membantu penulis atau mahasiswa yanga akan

mengambil kasus yang sama.

5.2.3 Bagi praktek kebidanan

Agar terus meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi sehingga

mempermudah melakukan bimbingan penelitian ditempat tersebut, serta

memberikan dan menyelenggarakan elatihan mengenai tatalaksana kasus

ibu premenopause dengan Hipomenorea.


DAFTAR PUSTAKA

Aqila, Smart, 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta: Rohima Press.

Departemen Kesehatan RI. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia dan


Angka Kematian Ibu {internet}. {diakses 2019 Maret 5}. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
ibu.pdf

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. 2018. Profil Kesehatan Kota Banjarmasin


Tahun 2018. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Elvira, D. 2016. Disfungsi Seksual pada Perempuan. Jakarta : Balai Penerbit


FKUI.

Fritz MA, Speroff L. 2010. Clinical Gynecologic Endrocinology and Infertility.


Jakarta: Salemba Medika.

Guyton, Hall JE. 2011. Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia
(PA): Elsevier, Inc.

Hidayat, A, 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Kurmalasari, Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Kebidanan Dan


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:


Salemba Medika.

Lisnani. 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Premenopause Dalam


Menghadapi Perubahan Pada Masalah Menopause Di Kelurahan Sari
Kecamatan Medan Denai.
https://www.researchgate.net/publication/4522910 {Diakses tanggal 03
maret 2019}

Manan E. 2013. Bebas dari Ancaman Disfungsi Seksual Khusus Wanita. Jakarta:
Buku Biru.

Mubarak. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Dan Aplikasi Dalam


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Muslihatun. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


Nursalam, S. 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:
CV. Agung Seto.

Proverawati, Atikah. 2010. Menopause dan Sindrome Premenopause.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press.

Sastrawinata, S .2014. Klimakterium dan Menopause. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Prawiroharjo.

Varney, Helen; Kriebs J.M; Gegor C.L. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 4. Jakarta: EGC.

Wijayanti, D. 2009. Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita.


Yogjakarta: Rohima Press.

Wiknjosastro. 2010. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “K”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM
Tanggal : 14 Maret 2023 Pukul : 09.00 WIB
SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. K Nama Suami :Tn. Y
Umur : 49 tahun Umur : 53 tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Suku : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaa : Petani
Alamat : Gudang Merah Alamat : Gudang Merah
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa
menstruasi tidak teratur sejak delapan bulan yang lalu.

OBYEKTIF
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Suhu : 36,20C
 Nadi : 80x/menit
 Respirasi : 21x/menit
b. BB : 76 kg
c. TB : 160cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
 Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
 Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
 Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
 Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
 Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
 Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
 Bibir :Tidak nampak pucat
 Telinga : Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
 Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
 Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
 Tulang belakang : Lordosis
 Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
 Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
 Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
 Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
 Ekstremitas :Tidak ada odeme
c. Auskultasi
 Jantung :Bunyi mur mur
 Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
 Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
e. Pemeriksaan penunjang
 Hb : 12,3 gr%

ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa
menstruasi tidak teratur sejak delapan bulan yang lalu.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Suhu : 36,20C
- Nadi : 81x/menit
- Respirasi : 21x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang
sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti
kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu
untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan
pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala perimenopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara
lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “D”


DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 15 Maret 2023 Pukul : 10.10 WIB


SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama :Ny. D Nama Suami :Tn. P
Umur :46 tahun Umur :50 tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Suku :Jawa Suku/Bangsa :Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaa : Karyawan Swasta
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid
tidak teratur.

OBYEKTIF
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,00C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 55 kg
c. TB : 158 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 12,5 gr%

ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 46 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,00C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan
simptomatis).Pengobatan simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit
kepala, jantung berdebar, tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah
gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu
pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala
sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang
diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara
lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “P”


DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 16 Maret 2023 Pukul : 13.00 WIB


SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama :Ny. P Nama Suami :Tn. H
Umur :47 tahun Umur : 51 tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Suku :Jawa Suku/Bangsa :Jawa
Pendidikan :SMP Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaa : Petani
Alamat : Gg Mesjid 1
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur, gelisah dan dirinya menyatakan bahwa
haid tidak teratur.
OBYEKTIF
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 79 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 67 kg
c. TB : 168cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 12,5 gr%

ASSESMENT
Diagnosa: Ibu usia 47 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 79 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan
simptomatis).Pengobatan simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan
sakit kepala, jantung berdebar, tekanan darah yang tinggi dan lain
sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan pengobatan
spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk
menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan
kembali bila obat yang diberikan habis.
b. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement
Terapi=HRT). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai
faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit
jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita
dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT
antara lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “B”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 10 Maret 2023 Pukul : 14.15 WIB


Subyektif
1. Biodata
Nama :Ny. B Nama Suami :Tn. G
Umur :43 tahun Umur :45 tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Suku : Batak Suku : Batak
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Petani
Alama : Gg Mesjid 1
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa
menstruasi tidak teratur.

Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 130/70 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 58 kg
c. TB : 162 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga : Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,5 gr%

Assesment
Diagnosa: Ibu usia 45 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Suhu : 36,20C
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 21x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 11 Maret 2023 Pukul : 10.00 WIB


Subyektif
1. Biodata
Nama :Ny. S Nama Suami :Tn. R
Umur :47 tahun Umur :49 tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Suku :Jawa Suku :Karo
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Sekip
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakaon bahwa sudah
tidak mendapatkan haid sejak tiga bulan yang lalu.

Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 78x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 64kg
c. TB : 160 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,5 gr%
Assesment
Diagnosa: Ibu usia 47 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah tidak mendapatkan
haid sejak tiga bulan yang lalu.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,40C
- Nadi : 78x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian
dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang
merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “J”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 12 Maret 2023 Pukul : 10.05 WIB


Subyektif
2. Biodata
Nama :Ny. J Nama Suami :Tn. N
Umur :49 tahun Umur :50 tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Suku :Jawa Suku :Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Kuala
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa
mengalami haid tidak teratur.
Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 66 kg
c. TB : 159 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,0 gr%

Assesment
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosiona : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan
terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi, berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak
dengan cara di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan
nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya
dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya.Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E”
DENGAN PERIMENOPAUSE DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal : 20 Maret 2023 Pukul : 12.10 WIB


Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. E Nama Suami :Tn. S
Umur : 49 tahun Umur :50 tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Suku : Jawa Suku :Jawa
Pendidikan: SMP Pendidikan :SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat :Gudang Merah
2. Alasan Kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid
tidak teratur

Obyektif
1. Status Emosional : Baik
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
b. BB : 72 kg
c. TB : 160 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala :Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
- Leher :Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
- Muka :Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
- Mata :Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
- Hidung :Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
- Mulut :Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
- Bibir :Tidak nampak pucat
- Telinga :Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar cairan abnormal
- Dada :Tidak nampak benjolan abnormal
- Payudara :Tidak nampak adanya benjolan abnormal
- Tulang belakang : Lordosis
- Ekstremitas : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Dada :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Payudara :Tidak teraba adanya benjolan abnormal
- Ekstremitas:Tidak ada odeme
c. Auskultasi
- Jantung :Bunyi mur mur
- Paru- paru :Tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
- Cek Ginjal :Tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 11,0 gr%

Assesment
Diagnosa: Ibu usia 49 tahun dengan perimenopause.
DS : Akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa haid tidak teratur.
DO : Status Emosional : Baik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di
rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai
yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi,
agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman dengan pilihan
yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian
dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang
merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
a.Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis).Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
b.Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
 Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
 Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
 Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
 Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
 Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
 Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 14 MEI 2023 Pukul : 10.00 wib


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. R
Umur : 16 Tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Sekip

Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. H


Umur : 40 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Sekip

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 13 MEI 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
6. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
7. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaanumum : Baik
b. kesadaran : Composmenthis
c. Status emosional : Stabil
d. Tandavital
TD : 110/70 mmHg
HR : 84 kali /menit
RR : 25 kali /menit
Suhu : 36,7ºC
e. BB : 42 kg
TB : 145 cm
IMT : 19,9 kg/m2
2. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. R Umur 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
 Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
 Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
 Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri


menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur ,istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras,olahraga teratur.
 Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyerimenstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
 Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
 Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyerimenstruasi.
 Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
 Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
9. Melakukan Pendokumetasi
 Telah dilakukan dokumentasi
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 2 MEI 2023 Pukul : 10.50 wib


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. D
Umur : 14 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Mesjid 1

Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn. A


Umur : 37 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Mesjid 1

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.

3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 1 Mei 2021
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 30 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergi obat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
d. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
e. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
f. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
g. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
h. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.

5. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan


Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.

6. Riwayat Psikososial Spiritual


Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaanumum : Baik
b. kesadaran : Composmenthis
c. Status emosional : Stabil
d. Tandavital
TD : 110/80 mmHg
HR : 84 kali /menit
RR : 25 kali /menit
Suhu : 36,3ºC
BB : 41 kg
TB : 144 cm
IMT : 19,9 kg/m2
2. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. D Umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
9. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2023 Pukul : 10.00 WIB


Subyektif
1. Identitas
Nama : Nn. R
Umur : 12 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Mesjid 1

Nama Ibu : Ny. G Nama Suami : Tn. G


Umur : 30 Tahun Umur : 34 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl Mesjid 1

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut bagian
bawah

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar darah dari vagina dan rasa nyeri dibagian
bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Pasien mengatakan dirinya
belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien mengatakan tidak ada alergi
obat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
d. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
e. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/60 mmHg
HR : 81 kali /menit
RR : 20 kali /menit
Suhu : 36,3ºC
BB : 34 kg
TB : 140 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. G Umur 12 tahun dengan menarche
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : KIE tentang fisiologis menstruasi

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri


menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
4. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari serta pembalut yang dipakai
- Pasien bersedia melakukannya
6. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
7. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
8. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOA
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 16 Maret 2023 Pukul : 11.10 wib


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. T
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Gudang Merah

Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. H


Umur : 39 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gudang Merah
 Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari pertama dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
 Riwayat Menstruasi
HPHT : 16 Maret 2023
Menarche : 13 tahun
Lama : 6 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
 Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien mengatakan
dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien mengatakan tidak ada
alergiobat.
 Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
 Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
 Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
 Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 100/70 mmHg
HR : 83 kali /menit
RR : 23 kali /menit
Suhu : 36ºC
BB : 40 kg
TB : 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. T umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan


nyeri menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki
pola makan yang teratur,istirahat yang cukup, tidak merokok, tidakmeminum-
minumankeras,olahragateratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyerimenstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu
Pola hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air
hangat, melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-
minuman yang hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyerimenstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin heba
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2023 Pukul : 10.50 wib


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. K
Umur : 14 Tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Gudang Merah

Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. P


Umur : 38 Tahun Umur : 39 Tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gudang Merah

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 16 Maret 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : 30 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
6. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
7. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
8. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
9. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
ganti celana dalam 1 kali/hari.
10. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak
merokok dan tidak ada makanan pantangan apapun.
11. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya.
Orang tua pasien menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- Kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/80 mmHg
HR : 81 kali /menit
RR : 24 kali /menit
Suhu : 36,6ºC
BB : 43 kg
TB : 145 cm
2. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. K umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan


nyeri menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki
pola makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-
minuman keras,olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu
Pola hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air
hangat, melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-
minuman yang hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyerimenstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIKALAM SEHAT BATU AJI

Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2023 Pukul : 13.10 WIB


Subyektif
f. Identitas
Nama : Nn. A
Umur : 14 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Mesjid 1

Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. H


Umur : 37 Tahun Umur : 39 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl Mesjid 1

g. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut bagian
bawah

h. Riwayat Kesehatan
i. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar farah dari vagina dan rasa nyeri dibagian
bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Pasien mengatakan dirinya
belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien mengatakan tidak ada alergi
obat.
j. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
k. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
f. Nutrisi Makan 2 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
g. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
h. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
i. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
j. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
l. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
m. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
4. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 110/60 mmHg
HR : 80 kali /menit
RR : 21 kali /menit
Suhu : 36,5ºC
BB : 45 kg
TB : 150 cm
5. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. A Umur 14 tahun dengan menarche
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : KIE tentang fisiologis menstruasi

Planning
9. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
10. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

11. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
12. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
13. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari serta pembalut yang dipakai
- Pasien bersedia melakukannya
14. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
15. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
16. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 27 Maret 2023 Pukul : 13.50 WIB


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. Y
Umur : 14 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Gudang Merah

Nama Ibu : Ny. B Nama Suami : Tn. S


Umur : 41 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat :Gudang Merah

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari vagina dan merasakan nyeri pada perut
bagian bawah

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang keluar farah dari vagina dan rasa nyeri
dibagian bawah,sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
4. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
5. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
6. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaanumum : Baik
- kesadaran : Composmenthis
- Status emosional : Stabil
- Tandavital
TD : 100/80 mmHg
HR : 82 kali /menit
RR : 22 kali /menit
Suhu : 36,3ºC
BB : 45 kg
TB : 150 cm
2. Pemeriksaan Fisik

- Bentuk tubuh N
: ormal
- Wajah w
: ajah tidak pucat
- Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
- Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
- Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. Y umur 14 tahun dengan Menstruasi pertama
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien sedang mengalami
fisiologi menstruasi dimana pasien mengalami menstruasi pertama (menarche).
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila
dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini
tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman
keras, olahraga teratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyeri menstruasi.
4. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu Pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat,
melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-minuman yang
hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari serta pembalut yang dipakai
- Pasien bersedia melakukannya
6. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyeri menstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
7. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
8. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIK PRATAMA SAM

Tanggal Pengkajian : 30 mei 2021 Pukul : 11.50 WIB


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. N
Umur : 16 Tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Mesjid 1

Nama Ibu : Ny. P Nama Suami : Tn. D


Umur : 40 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Mesjid 1
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat pada
perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 29 Mei 2021
Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat Jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
5. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
6. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaanumum : Baik
kesadaran : Composmenthis
Status emosional : Stabil
Tandavital
TD : 120/70 mmHg
HR : 78 kali /menit
RR : 19 kali /menit
Suhu : 36,2ºC
BB : 46 kg
TB : 159 cm
2. Pemeriksaan Fisik

0 Bentuk tubuh N
: ormal
1 Wajah w
: ajah tidak pucat
2 Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
3 Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
4 Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
5 Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
6 Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. N umur 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah
Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang
menurun. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan


nyeri menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki
pola makan yang teratur,istirahat yang cukup, tidak merokok, tidakmeminum-
minumankeras,olahragateratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyerimenstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu
Pola hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air
hangat, melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-
minuman yang hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyerimenstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI KLINIKALAM SEHAT BATU AJI

Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2023 Pukul : 11.30 WIB


Subyektif
1. Identitas:
Nama : Nn. H
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Jl Sekip

Nama Ibu : Ny. Y Nama Suami : Tn. S


Umur : 42 Tahun Umur : 45 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat :Jl Sekip

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari pertama dan merasakan nyeri hebat
pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 21 Maret 2023
Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Pasien mengatakan nyeri hebat pada perut bagian bawah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri
hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien
mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien
mengatakan tidak ada alergiobat.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti Penyakit Jantung, Penyakit DM, Asma, Hipertensi,
Hepatitis, Epilepsi dan PMS.Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
apapun.
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi Makan 2kali sehari dengan porsi sedang, terdiri
dari nasi, telur, tempe, dan sayuran, jarang
memakan buah. Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi BAB 2 kali sehari, tidak ada keluhan sakit saat
BAB. BAK 3-4 kali sehari, tidak nyeri saat
berkemih
c. Istirahat jarang tidur siang dan tidur malam 8-9 jam
d. Aktivitas sekolahdan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
e. Hygiene Mandi 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celana dalam 1 kali/hari.
6. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok dan tidak
ada makanan pantangan apapun.
7. Riwayat Psikososial Spiritual
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya. Orang tua pasien
menyuruhnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
7 Keadaanumum : Baik
8 kesadaran : Composmenthis
9 Status emosional : Stabil
10 Tandavital
TD : 110/80 mmHg
HR : 82 kali /menit
RR : 20 kali /menit
Suhu : 36ºC
BB : 46 kg
TB : 159 cm
2. Pemeriksaan Fisik

11 Bentuk tubuh N
: ormal
12 Wajah W
: ajah tidak pucat
13 Mata K
: onjungtiva merah muda, sklera putih
14 Mulut b: ibir tidak pucat, lembab tidak kering
15 Hidung B
: ersih, Simetris, tidak ada polip
16 Telinga S: imetris, Bersih dan Tidak ada Serumen
17 Abdomen S: imetris, Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan

Assesment
Diagnosa : Nn. H umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
Masalah : Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
Kebutuhan : KIE tentang penyebab nyeri hebat pada perut bagian bawah

Planning
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa pasien mengalami gangguan
dismenorea primer.
- Pasien sudah mengetahui keadaanya
2. Memberitahu pasien bahwa nyeri menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan
bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang
menurun. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Memberitahu pada pasien bahwa nyeri pada dismenorea primer disebabkan oleh
kontraksi uterus yang berlebihan.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan


nyeri menstruasi yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, memiliki
pola makan yang teratur,istirahat yang cukup, tidak merokok, tidakmeminum-
minumankeras,olahragateratur.
- Pasien mengerti dan akan memulai menerapkan cara pencegahan untuk
menyembuhkan atau mengurangi nyerimenstruasi.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu
Pola hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air
hangat, melakukan posisi knee chest, mandi dengan air hangat serta minum-
minuman yang hangat.
- Pasien sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan KIE tetntang personal hygine seperti mandi 2 kali/hari dan mengganti
pakaian dalam 3 kali/hari
- Pasien bersedia melakukannya
7. Memberikan terapi obat peroral guna untuk mengurangi rasa nyerimenstruasi.
- Pasien bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
8. Melakukan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika adakeluhan dan mengalami nyeri
semakin hebat.
- Pasien bersedia melakukan kunjungan ulang jika nyeri semakin hebat.
9. Melakukan Pendokumetasi pada SOAP
- Telah dilakukan dokumentasi pada SOAP

Anda mungkin juga menyukai