BK-Modul 3
BK-Modul 3
BK-Modul 3
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 1 dengan judul Perencanaan Layanan Dasar.
Dengan demikian Anda telah memahami bagaimana menyusun perencanaan layanan dasar. Hal
penting yang telah Anda pelajari dari Kegiatan Belajar 1 ini adalah:
Topik layanan dasar diangkat berdasarkan pertimbangan dari kebutuhan siswa dan sekaligus Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD).
RPL kegiatan layanan dasar terdiri atas komponen inti (tujuan, materi/bahan, metode dan langkah,
media, dan evaluasi) dan komponen pelengkap seperti jenis layanan, sasaran dan seterusnya sesuai
dengan perubahan format yang ditentukan dalam kurikulum BK.
Tujuan bimbingan pada RPL disusun dalam tiga tahap, yakni penyusunan tujuan umum, lakukan
analisis instruksional, dan penyusunan tujuan khusus.
Materi atau konten layanan dasar disusun berdasarkan sekuen tertentu dan selaras dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
Evaluasi kegiatan layanan dasar dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan
non-tes.
Tes Formatif KB 1
1. Berikut ini lima komponen utama perencanaan kurikulum dalam bimbingan klasikal,
kecuali …
a. Jenis layanan
b. Pokok bahasan dan materi
c. Metode
d. Evaluasi
4. Standar kompetensi kemandirian peserta didik penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan
bimbingan klasikal karena ….
a. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik memberikan arah pengembangan kompetensi
siswa agar tumbuh dan berkembang secara optimal
b. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik menjadi pertimbangan seperti guru menjadikan
Standar Kompetensi Lulusan sebagai pertimbangan menyusun pokok bahasan
c. Merupakan bentuk pemenuhan tuntutan dan prosedur yang diamanatkan dalam Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling di Sekolah
d. Menginspirasi pemilihan topik kegiatan bimbingan klasikal
5. Perhatikan tujuan khusus ini! “Siswa dapat menyebutkan cara berkomunikasi secara asertif.” Analisis
terhadap tujuan tersebut ….
a. Tepat karena telah mengandung semua unsur atau komponen tujuan bimbingan klasikal
b. Tepat karena kata kerja proses berpikir merupakan bagian dari salah satu tingkatan ranah kognitif
c. Kurang tepat karena kata kerja proses kognitif berasal dari tingkatan ranah kognitif yang terlalu
rendah
d. Kurang tepat karena seharusnya kata kerja yang tepat adalah menjelaskan
6. Berikut ini adalah kata kerja yang tepat untuk proses kognitif analisis, kecuali..
a. Mengilustrasikan
b. Mengemukakan
c. Mengidentifikasi
d. Memecahkan
7. Konselor memberikan bimbingan klasikal dengan topik perencanaan karier dan pokok bahasannya
meliputi (a) permasalahan perkembangan teknologi, (b) definisi perencanaan karier, (c) manfaat
perencanaan karier, (d) strategi perencanaan karier, dan (e) latihan perencanaan karier. Pokok bahasan
tersebut disusun dengan mengunakan sekuens ….
a. Kausal
b. Struktural
c. Rangkaian dari belakang (backward chaining)
d. Spiral
8. Urutan atau sekuens pembahasan bahan ajar yang dimulai dari konsep yang kompleks menuju bagian
kecil adalah bentuk dari sekuens ….
a. Psikologis
b. Hirarkis
c. Kausal
d. Spiral
Kunci Jawaban KB 1
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR (KB)
Rangkuman
Evaluasi Bimbingan dan Konseling sebagai upaya pengumpulan data dan analisis informasi untuk
membuat keputusan tentang kualitas dan hasil program bimbingan dan konseling. Evaluasi
dilaksanakan secara sistematis untuk mengetahui keefektifan tujuan yang telah ditetapkan dalam
program bimbingan dan konseling sesuai dengan standart tertentu. Disamping itu evaluasi
layanan bimbingan dan konseling dilakukan untuk menentukan seberapa kesesuaian program
dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Kriteria yang digunakan harus sesuai dengan semua tujuan diadakannya program bimbingan dan
konseling. Kriteria yang dimaksud antara lain: (1) taraf keberhasilan siswa dalam belajar di
perguruan tinggi dikemudian hari; (2) perasaan puas dalam memangku jabatan di masyarakat; (3)
aspirasi yang realistis dalam penyusunan rencana masa depan; (4) frekuensi pengungkapan
masalah yang sangat mengganggu ketenangan hidup berkurang; (5) hasil belajar di sekolah lebih
baik; (6) keterlibatan siswa dalam belajar akademis meningkat; (7) sejumlah siswa yang
menimbulkan kasus problematis berkurang; (8) lebih banyak siswa memanfaatkan layanan-
layanan bimbingan yang disediakan di sekolahnya.
Disamping itu kriteria yang digunakan dalam evaluasi program bimbingan dan konseling
mencakup kriteria internal dan eksternal. Kriteria internal merupakan kriteria yang dijabarkan
dari dalam rancangan program itu sendiri yang dapat ditinjau dari sudut: (a) koherensi
(konsistensi); (b) penempatan sumber daya manusia; (c) reaksi pelaksana program dalam hal ini
guru pembimbing/konselor; (d) reaksi pemakai program; (e) efektivitas penggunaan dana; (f)
kemampuan pengembangan diri terhadap program. Sedangkan kriteria eksternal mencakup: (a)
kemampuan pengarah kebijakan; (b) analisis cprost benefit; (c) efek multiplier baik berupa
imbasan langsung maupun imbasan tidak langsung.
Evaluasi program merupakan prosedur yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan
sejauh mana program bimbingan dan konseling telah direncanakan oleh guru pembimbing.
Evaluasi program dapat digunakan sebagai prosedur untuk penelitian diri untuk mengetahui
apakah program yang disusun telah memenuhi kaidah-kaidah penyusunan program atau belum,
sudah baik atau belum baik. Cakupan evaluasi program terkait dengan apakah program sudah
berdasarkan produk hukum, apakah dalam program ada visi dan misi, apakah program memuat
empat bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar dan karir), apakah dalam menyusun program
berdasarkan kebutuhan siswa dan lingkungan, apakah program layanan terdapat keseimbangan
antara layanan dasar, layanan responsif, dan layanan perencanaan individual serta dukungan
sistem.
Tes Formatif KB 2
1. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dikatakan berhasil apabila para siswa mampu
menunjukkan perilaku kecuali…
a. Mengetahui dan memahami program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah
b. Mengetahui dan memahami kemampuan dan kelemahan dirinya
c. Memahami kondisi sekolah dan masyarakat sekitar
d. Memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang dihadapinya
3. Usaha mendorong, mengkoordinir, dan menstimulir serta menuntun pertumbuhan guru pembimbing-guru
pembimbing secara berkesinambungan di suatu sekolah baik secara individual maupun kelompok agar lebih
efektif melaksanakan fungsi pelayanan dalam layanan bimbingaan dan konseling merupakan pengertian
dari…
a. Penilaian bimbingan dan konseling
b. Evaluasi bimbingan dan konseling
c. Supervisi bimbingan dan konseling
d. Akuntabilitas bimbingan dan konseling
2. Seorang konselor dalam melakukan evaluasi bimbingan dan konseling, data yang didapatkan diperoleh dari
hasil observasi bukan tafsiran pribadi. Hal merupakan penerapan prinsip evaluasi…
a. Sistematis
b. Objektif
c. Demokratis
d. Konstruktif
3. Jenis penilaian yang dilakukan setelah peserta didik memperoleh satu jenis layanan tertentu, sehingga lebih
menekankan pada ranah kognitif dan afektif yang terkait dengan tanggapan peserta didik/klien terhadap
program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan. Misalnya bagaimana pemahaman terhadap materi
layanan yang diberikan, bagaimana perasaan peserta didik setelah mengikuti layanan tertentu merupakan
bentuk penilaian…
a. Penilaian segera (laiseg)
b. Penilaian jangka pendek (laijapen)
c. Penilaian jangka panjang (laijapang)
d. Laporan pelaksanaan program (lapelprog)
4. Menurut Gysbers (2008) proses yang digunakan untuk menjawab pertanyaan apa dampak atau kontribusi
program bimbingan dan konseling terhadap kesuksesan para siswa khususnya pada prestasi akademik
meliputi kehadiran, rujukan disiplin, rata-rata nilai, skor nilai prestasi, dan perilaku kelas merupakan jenis
evaluasi…
a. Proses
b. Hasil
c. Program
d. Layanan
5. Seorang guru BK tidak pernah melakukan evaluasi program, apakah yang harus dilakukan ...
a. Memanggil guru BK dari sekolah lain untuk melakukan evaluasi bersama
b. Meminta kepada koordinator guru BK untuk mengevaluasi
c. Meminta kepala sekolah untuk melakukan pelatihan evaluasi
d. Mendiskusikan dengan teman-teman MGBK
6. Salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan evaluasi program bimbingan dan
konseling yaitu…
a. Nilai akademis siswa meningkat
b. Siswa merasa puas dengan pelayanan konselor
c. Lebih banyak siswa memanfaatkan layanan-layanan bimbingan yang disediakan di sekolahnya
d. Guru BK dapat melaksanakan semua program yang disusun.
7. Kegiatan berikut yang bukan merupakan esensi kegiatan evaluasi program BK…
a. Menemukan hambatan program
b. Menentukan nilai keberhasilan program
c. Membandingkan keterlaksanaan dengan kriteria
d. Menyatakan derajat keberhasilan
8. Kegiatan evaluasi program BK yang memfokuskan pada upaya menemukan bukti seberapa besar siswa
terbantu dan terfasilitasi perkembangannya merupakan evaluasi...
a. Sarana dan prasarana
b. Instrument
c. Produk (hasil)
d. Proses
9. Guru BK merasa bahwa selama ini pelaksanaan konseling tidak memuaskan untuk mengatasi kondisi
tersebut kegiatan yang dilakukan adalah...
a. Evaluasi program
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil kegiatan
d. Supervisi kegiatan
Kunci Jawaban KB 2
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR (KB) 3
Rangkuman
Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling adalah perwujudan kewajiban konselor sekolah untuk
mempertanggungjawabkan segala tindakan berkaitan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling. Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling merupakan komponen kunci untuk
memperlihatkan keefektifan program konseling. Tuntutan akuntabilitas memungkinkan konselor
untuk memperlihatkan kepada stakeholder baik di dalam maupun di luar sekolah kontribusi atau
dampak tentang apa yang dilakukan konselor. Semua guru bimbingan dan konseling atau konselor
harus membuat laporan penyelenggaraan bimbingan dan konseling sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja profesional. Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan penyusunan
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun evaluasi hasil
dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan selama
satu tahun berjalan. Depdiknas (2007), analisis hasil evaluasi dan tindak lanjut program BK adalah
umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan siswa yang belum terlayani,
kemampuan personil dalam melaksanakan program, serta dampak program terhadap perubahan
perilaku siswa dan pencapaian prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan
peningkatan mutu pendidikan. Hasil analisis harus ditindaklanjuti dengan menyusun program
selanjutnya sebagai kesinambungan program, mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan
BK lebih optimal, melakukan referal siswa yang memerlukan bantuan khusus dari terapis lain,
pengembangan komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan BK selanjutnya.
Tujuan kegiatan tindak lanjut pelaporan hasil program BK adalah untuk memperbaiki hal-hal yang
masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan dicapai, mengembangkan
program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan
atau efektifitas program BK. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kepentingan penyediaan umpan
balik bagi pelaksanaan program BK, perbaikan atau peningkatan implementasi program selanjutnya.
Segala kegiatan perlu ditindak lamjuti secara berkesinambungan, karena tindak lanjut bagian integral
dari layanan bimbingan dan konseling, Ini berkaitan dengan apa yang terjadi pada siswa saat di
sekolah atau setelah mereka meninggalkan sekolah. Ini adalah penilaian tentang bagaimana konseli
yang telah dibimbing, ditempatkan atau dirujuk atau siswa sudah mendapatkan layanan, tetapi untuk
menentukan apakah bantuan lebih lanjut diperlukan untuk klien. Maka penting menentukan tujuan
agar tercapai tindak lanjut.
Tes Formatif KB 3
1. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dikatakan berhasil apabila para siswa mampu
menunjukkan perilaku kecuali…
a. Mengetahui dan memahami program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah
b. Mengetahui dan memahami kemampuan dan kelemahan dirinya
c. Memahami kondisi sekolah dan masyarakat sekitar
d. Memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang dihadapinya
2. Usaha mendorong, mengkoordinir, dan menstimulir serta menuntun pertumbuhan guru pembimbing-guru
pembimbing secara berkesinambungan di suatu sekolah baik secara individual maupun kelompok agar lebih
efektif melaksanakan fungsi pelayanan dalam layanan bimbingaan dan konseling merupakan pengertian
dari…
a. Penilaian bimbingan dan konseling
b. Evaluasi bimbingan dan konseling
c. Supervisi bimbingan dan konseling
d. Akuntabilitas bimbingan dan konseling
3. Seorang konselor dalam melakukan evaluasi bimbingan dan konseling, data yang didapatkan diperoleh dari
hasil observasi bukan tafsiran pribadi. Hal merupakan penerapan prinsip evaluasi…
a. Sistematis
b. Objektif
c. Demokratis
d. Konstruktif
4. Jenis penilaian yang dilakukan setelah peserta didik memperoleh satu jenis layanan tertentu, sehingga lebih
menekankan pada ranah kognitif dan afektif yang terkait dengan tanggapan peserta didik/klien terhadap
program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan. Misalnya bagaimana pemahaman terhadap materi
layanan yang diberikan, bagaimana perasaan peserta didik setelah mengikuti layanan tertentu merupakan
bentuk penilaian…
a. Penilaian segera (laiseg)
b. Penilaian jangka pendek (laijapen)
c. Penilaian jangka panjang (laijapang)
d. Laporan pelaksanaan program (lapelprog)
5. Menurut Gysbers (2008) proses yang digunakan untuk menjawab pertanyaan apa dampak atau kontribusi
program bimbingan dan konseling terhadap kesuksesan para siswa khususnya pada prestasi akademik
meliputi kehadiran, rujukan disiplin, rata-rata nilai, skor nilai prestasi, dan perilaku kelas merupakan jenis
evaluasi…
a. Proses
b. Hasil
c. Program
d. Layanan
6. Seorang guru BK tidak pernah melakukan evaluasi program, apakah yang harus dilakukan ...
a. Memanggil guru BK dari sekolah lain untuk melakukan evaluasi bersama
b. Meminta kepada koordinator guru BK untuk mengevaluasi
c. Meminta kepala sekolah untuk melakukan pelatihan evaluasi
d. Mendiskusikan dengan teman-teman MGBK
7. Salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan evaluasi program bimbingan dan
konseling yaitu…
a. Nilai akademis siswa meningkat
b. Siswa merasa puas dengan pelayanan konselor
c. Lebih banyak siswa memanfaatkan layanan-layanan bimbingan yang disediakan di sekolahnya
d. Guru BK dapat melaksanakan semua program yang disusun.
8. Kegiatan berikut yang bukan merupakan esensi kegiatan evaluasi program BK…
a. Menemukan hambatan program
b. Menentukan nilai keberhasilan program
c. Membandingkan keterlaksanaan dengan criteria
d. Menyatakan derajat keberhasilan
9. Kegiatan evaluasi program BK yang memfokuskan pada upaya menemukan bukti seberapa besar siswa
terbantu dan terfasilitasi perkembangannya merupakan evaluasi...
a. Proses
b. Sarana dan prasarana
c. Instrument
d. Produk (hasil)
10. Guru BK merasa bahwa selama ini pelaksanaan konseling tidak memuaskan untuk mengatasi kondisi
tersebut kegiatan yang dilakukan adalah...
a. Evaluasi proses
b. Evaluasi hasil kegiatan
c. Supervisi kegiatan
d. Evaluasi program
Kunci Jawaban KB 3
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
Tugas Akhir
Selamat berjumpa kembali bapak dan Ibu peserta PPG dalam jabatan. Di akhir pembelajaran
Modul 3 ini bapak/ibu diharapkan mengerjakan tugas secara individu dan dikerjakan sesuai
dengan situasi dan kondisi bapak/ ibu masing-masing….
Tugas 1 :
1. Unggahlah RPL yang pernah bapak /ibu susun selama menjalankan tugas di sekolah masing-
masing sebelum mengikuti PPG dalam jabatan ini.
2. Lakukan analisis tehadap RPL bapak/ibu tersebut, apakah RPL bapak/ibu sudah tersebut
sudah memenuhi kriteria penyusunan RPL yang benar bila ditinjuau dari aspek-aspek di
bawah ini:
a. Ketepatan perumusan tujuan umum dan khusus. (sertai alasan)
b. Ketepatan pemilihan metode pelayanan (sertai alasan)
c. Ketepatan pemilihan media (sertai alasan)
d. Ketepatan pemilihan materi (sertai alasan).
3. Berdasarkan hasil analisis tersebut susun kembali RPL bapak/ibu secara benar dengan
memenuhi kriteria penyusunan RPL yang benar seperti yang telah dijabarkan dalam modul 4
ini.
Tugas 2 :
Dari program bimbingan dan konseling dan juga layanan yang telah Bapak/Ibu/Saudara lakukan
di sekolah, buatlah evaluasi program, evaluasi proses, dan evaluasi hasil layanan bimbingan dan
konseling yang telah Bapak/Ibu/Saudara lakukan itu.
Tes Sumatif Modul 3
1. Tujuan memiliki peran yang strategis dalam perencanaan bimbingan klasikal karena …
a. Mendasari penyusunan materi atau topik pembahasan bimbingan klasikal
b. Mendasari pemilihan metode bimbingan klasikal
c. Mendasari penyusunan media bimbingan klasikal
d. Memandu arah perubahan siswa yang hendak dicapai dari bimbingan klasikal
2. Tujuan khusus di bawah ini tepat untuk topik bimbingan klasikal ”Meningkatkan kepercayaan diri”, kecuali …
a. Siswa dapat menjelaskan definisi kepercayaan diri
b. Siswa dapat mengidentifikasi individu dengan kepercayaan diri yang tinggi dan rendah
c. Siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri
d. Siswa dapat mengaplikasikan strategi peningkatan kepercayaan diri
3. Perhatian urutan atau sekuens pokok bahasan dari topik “Peningkatan efikasi diri dalam belajar” di bawah ini!
[1] Manfaat efikasi diri
[2] Strategi peningkatan efikasi diri
[3] Definisi efikasi diri
[4] Ciri-ciri individu dengan efikasi diri rendah dan tinggi
[5] Pentingnya peningkatan efikasi diri dalam belajar
Sekuens rangkaian dari belakang untuk materi bimbingan klasikal di atas adalah...
a. [1]-[2]-[3]-[4]-[5]
b. [2]-[4]-[1]-[1]-[5]
c. [4]-[3]-[1]-[5]-[2]
d. [5]-[3]-[1]-[4]-[2]
4. Kapan evaluasi bimbingan klasikal dapat dikatakan sebagai suatu proses asesmen?
a. Saat evaluasi bimbingan klasikal menggunakan berbagai metode pengukuran yang variatif
b. Saat evaluasi bimbingan klasikal digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan
bimbingan klasikal
c. Saat evaluasi bimbingan klasikal dimaksudkan untuk mengindentifikasi faktor keberhasilan/kegagalan
d. Saat evaluasi bimbingan klasikal digunakan untuk mempertanggungjawabkan proses dan hasil kegiatan
6. Pokok bahasan “Strategi peningkatan efikasi diri dalam belajar” termasuk jenis pengetahuan metakognitif
ketika fokus bahasannya tentang ….
a. Kondisi atau persyaratan strategi peningkatan efikasi diri digunakan
b. Panduan praktis strategi peningkatan efikasi diri
c. Cara-cara peningkatan efikasi diri dalam belajar
d. Kaitan antara teori tentang strategi peningkatan efikasi diri dengan pedoman praktis
7. Hal yang memungkinkan dilakukan dalam penerapan metode Jigsaw ketika membahas tentang peningkatan
efikasi diri adalah …
a. Meminta kelompok ahli untuk mendalami sub topik tertentu
b. Menyampaikan pokok bahasan strategi peningkatan efikasi diri secara sistematis dengan diikuti latihan
praktik
c. Meminta anggota kelompok ahli untuk mengajarkan semua topik yang kepada kelompok asal
d. Mempersiapkan kelompok kecil untuk melakukan investigasi tentang pentingnya efikasi diri dalam belajar
8. Sub pokok bahasan yang dapat dipelajari siswa dari penggunaan pembelajaran berbasis masalah dalam
bimbingan klasikal dengan tema “Peningkatan efikasi diri dalam belajar” adalah berikut ini, kecuali …
a. Strategi peningkatan efikasi diri dalam belajar
b. Ciri-ciri siswa dengan efikasi diri yang tinggi dalam belajar
c. Latar belakang atau pentingnya efikasi diri dalam belajar
d. Definisi efikasi diri dalam belajar
9. Berikut ini kelebihan bimbingan klasikal tentang “Peningkatkan efikasi diri dalam belajar” dengan metode
diskusi kelompok, kecuali …
a. Pemahaman tentang efikasi diri dapat disintesis dari sudut pandang para anggota kelompok yang bervariasi
b. Strategi peningkatan efikasi diri dapat diperdebatkan dalam kelompok
c. Pengetahuan yang terstruktur tentang efikasi diri dapat diperoleh melalui diskusi kelompok
d. Strategi peningkatan peningkatan efikasi diri dapat dipraktikkan dalam kelompok
10. Supaya diskusi kelompok tentang “Peningkatan Efikasi Diri” tidak salah arah, maka hal yang perlu dilakukan
konselor adalah sebagai berikut, kecuali …
a. Menyampaikan dan mengingatkan batasan isu yang dibahas dalam diskusi
b. Meminta anggota kelompok menyampaikan pendapat apapun agar diskusi ramai
c. Memberikan penjelasan yang detail tentang efikasi diri sebelum diskusi
d. Membiarkan anggota kelompok tertentu agak menguasai pembicaraan daripada diskusi sepi
11. Dalam pembahasan “Strategi peningkatan efikasi diri dalam belajar” penggunaan media memberi kontribusi
yang paling sigifikan dalam …
a. Menjadikan prosedur strategi peningkatan efikasi diri lebih operasional
b. Membuat konsep efikasi diri lebih mudah dipahami
c. Menjadikan konsep efikasi diri lebih ringkas untuk diingat
d. Menjadikan aktivitas bimbingan klasikal berfokus pada kelemahan/kekuatan strategi peningkatan
efikasi diri
12. Berikut ini alasan tujuan penggunaan media yang harus selaras dengan tujuan bimbingan klasikal, kecuali …
a. Tujuan bimbingan klasikal dapat diselaraskan dengan tujuan penggunaan media
b. Media merupakan salah satu komponen yang diharapkan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan
bimbingan klasikal
c. Tujuan bimbingan klasikal mendasari semua komponen perencanaan RPL
d. Media mendukung upaya pencapaian tujuan bimbingan klasikal
13. Pemberian balikan yang efektif kepada siswa yang biasanya ramai menjadi diam saat bimbingan klasikal
berlangsung adalah …
a. Menyatakan bahwa perhatian yang diberikan siswa tersebut saat ini lebih baik daripada perhatian dari siswa
yang lainnya dalam mengikuti bimbingan klasikal
b. Menyampaikan penghargaan konselor atas meningkatnya perhatian yang diberikan siswa selama mengikuti
bimbingan klasikal
c. Menunjukkan apresiasi terhadap perhatian siswa dalam bimbingan kelompok sambil menyampaikan
kemungkinan hasil positif dari perubahan itu
d. Menyatakan apresiasi terhadap perhatian siswa dalam bimbingan klasikal dan akan terus memantau
perilakunya agar perhatiannya tetap terpelihara
14. Saat konselor melaksanakan diskusi kelas, konselor akan mendapatkan manfaat yang optimal ketika
menggunakan penataan tempat duduk dengan gaya …
a. Gaya auditorium agar semua perhatian siswa di dalam kelas terfokus pada kelompok yang presentasi
b. Gaya seminar agar siswa dapat memperhatikan kelompok yang presentasi dan sekaligus berinteraksi dengan
teman sekelas
c. Gaya kluster agar siswa dapat diskusi dengan kelompok kecilnya sebelum menyampaikan pendapat
d. Gaya tatap muka agar siswa dapat berinteraksi dengan teman sekelas secara lebih leluasa
15. Dalam bimbingan klasikal, seorang siswa enggan untuk mengerjakan tugas kelas. Pertimbangan yang tepat
bagi konselor untuk memberikan instruksi ulang kepada siswa tersebut adalah …
a. Siswa tidak sempat memperhatikan instruksi karena tempat duduk di belakang
b. Siswa kurang memahami instruksi tugas yang diberikan
c. Siswa mengerti instruksi tetapi merasa tugas tidak penting bagi dia
d. Siswa kelelahan untuk mengerjakan tugas kelas
16. Agar siswa tidak bicara dengan teman sebangku tugas kelas dalam bimbingan kelompok diberikan, maka
perilaku yang diharapkan dalam kontrak perilaku adalah …
a. Mengurangi perilaku bicara dengan teman sebangku
b. Langsung mengerjakan tugas setelah instruksi diberikan
c. Diam
d. Mengumpulkan tugas kelas tepat waktu
17. Agar time-out memberikan efek perubahan perilaku yang efektif, maka hal berikut dapat dilakukan, kecuali…
a. Siswa diminta untuk berdiri di belakang kelas
b. Time out dilaksanakan selama bimbingan klasikal berlangsung
c. Siswa diminta untuk berada di keluar kelas tanpa melakukan aktivitas apapun
d. Siswa berada di tempat duduknya tetapi tidak mendapatkan penguatan apapun
18. Berikut ini adalah komponen penunjang RPL Bimbingan Klasikal, kecuali …
a. Sasaran
b. Waktu
c. Materi/isi
d. Fungsi
19. Materi pada sub-pokok bahasan “Mengembangkan rencana kegiatan belajar” termasuk jenis pengetahuan ….
a. Faktual
b. Konseptual
c. Prosedural
d. Metakognitif
20. Tingkat proses berpikir yang tepat untuk sub-pokok bahasan “Mengembangkan rencana kegiatan belajar”
adalah …
a. Komprehensi atau pemahaman
b. Penerapan atau aplikasi
c. Analisis
d. Kreasi
21. Hasil sebuah assesment di sebuah SMP menunjukkan bahwa semua siswa kelas VII membutuhkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang cara belajar di SMP yang mereka sadari berbeda dengan di SD.
Program BK yang bisa disusun antara lain...
a. Layanan responsif melalui konseling kelompok
b. Perencanaan individual melalui carier day
c. Layanan dasar melalui bimbingan kelas
d. Dukungan sistem melalui home visit
22. Tujuan diadakan evaluasi dalam bimbingan dan konseling diantaranya sebagai berikut, kecuali...
a. Mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang sudah terlaksana dan yang belum terlaksana
b. Mengetahui efektifivitas metode layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan
c. Mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling
d. Memberikan masukan dalam kurikulum sekolah yang terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dan masalah
peserta didik
23. Secara garis besar evaluasi proses dapat dikelompokan dalam empat bagian yaitu...
a. Layanan bimbingan dan konseling, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, mekanisme dan
instrumentasi yang digunakan dalam layanan, pengelolaan dan administrasi layanan
b. Rekruitmen personil bimbingan dan konseling, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, mekanisme
dan instrumentasi yang digunakan dalam layanan, pengelolaan dan administrasi layanan
c. Layanan bimbingan dan konseling, kegiatan tambahan guru BK, mekanisme dan instrumentasi yang
digunakan dalam layanan, pengelolaan dan administrasi layanan
d. Layanan bimbingan dan konseling, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, mekanisme dan
instrumentasi yang digunakan dalam layanan, pengelolaan keuangan dan administrasi sekolah
24. Formatif-Sumatif Evaluation Model, adalah salah satu model penilaian yang dapat digunakan/diterapkan dalam
penilaian BK. Model ini dikembangkan oleh Michel Srieven dan merupakan jenis penilaian yang berorientasi
pada...
a. Proses dan hasil
b. Kegunaan dan hasil
c. Tujuan dan hasil
d. Program dan hasil
25. Kegiatan berikut yang bukan merupakan esensi kegiatan evaluasi program BK…
a. Menemukan hambatan program
b. Menentukan nilai keberhasilan program
c. Membandingkan keterlaksanaan dengan kriteria
d. Menyatakan derajat keberhasilan
26. Kegiatan evaluasi BK yang memfokuskan pada upaya menemukan bukti seberapa besar siswa terbantu dan
terfasilitasi perkembangannya merupakan evaluasi...
a. Proses
b. Sarana dan prasarana
c. Instrument
d. Produk (hasil)
27. Evaluasi program yang terkait dengan siswa yang sudah merasa puas dan lega atas pelayanan konseling oleh
guru BK. Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaannya. Metode evaluasi program didasarkan pada...
a. Expert assesmen (penilaian ahli )
b. Goal attainment (pencapaian tujuan )
c. Student outcomes (siswa keluar datang )
d. Customer satisfaction (kepuasan pelanggan )
28. Guru BK merasa bahwa selama ini pelaksanaan konseling tidak memuaskan, untuk mengatasi kondisi tersebut
kegiatan yang dilakukan adalah...
a. Evaluasi program
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil kegiatan
d. Supervisi kegiatan
29. Guru BK telah melaksanakan BK kelompok selama 1 semester tetapi melihat perkembangan siswa banyak
yang tidak mengikuti, malas mengikuti kegiatan, dan tidak ada proses umpan balik. Untuk menilai pelaksanaan
BK kelompok digunakan penilaian apa...
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi program
c. Evaluasi hasil
d. Evaluasi kegiatan
30. Seorang guru BK tidak pernah melakukan evaluasi program, apakah yang harus dilakukan...
a. Memanggil guru BK dari sekolah lain untuk melakukan evaluasi bersama
b. Meminta kepada koordinator guru BK untuk mengevaluasi
c. Meminta kepala sekolah untuk melakukan pelatihan evaluasi
d. Mendiskusikan dengan teman-teman MGBK
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF MODUL 3
1 16
2 17
3 18
4 19
5 20
6 21
7 22
8 23
9 24
10 25
11 26
12 27
13 28
14 29
15 30