Manajemen BK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana telah dijabarkan dalam berbagai makalah sebelumnya,
salah satu konsep perencanaan program BK yang baik adalah ’memungkinkannya
dilakukan penilaian’. Sejumlah ketentuan dan rumusan tentang tatalaksana
bimbingan konseling disetiap jenjang pendidikan pun pada akhirnya akan
menyisakan pemikiran dalam benak kita akan ”Bagaimana konsep dan
pelaksanaan penilaian terhadap bimbingan konseling itu sendiri”. Pengelolaan dan
pelaksanaan bimbingan konseling yang berorientasi pada pencapaian tujuan
belajar dan kegiatan dalam proses belajar  itu tentunya memerlukan sebuah
penilaian baik sebagai balikan maupun sebagai tahapan manajemenistik yang baik
dan sistematis. Lalu, penilaian yang dimaksud tentunya akan mengarah kepada
apa dan siapa?
Muri (2005, hal 12-17) menyatakan bahwa pengukuran dalam proses
belajar mengajar atau dalam pendidikan merupakan suatu prosedur penerapan
angka atau simbol terhadap suatu objek atau kegiatan maupun kejadian sesuai
dengan aturan. Sedangkan assessment diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan tentang : kebijakan
pendidikan, mutu pendidikan, mutu program pendidikan atau mutu kurikulum,
mutu proses pendidikan, mutu input dan produk atau tentang penguasaan peserta
didik berkaitan dengan apa yang telah diajarkan padanya. Adapun konsep evaluasi
diartikan sebagai suatu proses penggambaran, pemerolehan, dan penyediaan
informasi yang berguna untuk penetapan alternatif-alternatif keputusan.
Dengan mengamati konsep di atas, maka pembahasan tentang penilaian
tentu bukanlah suatu konsep yang sederhana dengan hanya memberikan atribut
tertentu (kualitatif maupun kuantitatif) semata, akan tetapi merupakan kegiatan
yang sistematis dengan memperhatikan berbagai aturan atau prosedur tertentu.
Terutama pembicaraan tentang penilaian bimbingan konseling, konsep utama
yang mesti disepakati adalah berkenaan dengan pemakaian istilah yang tepat
untuk mengukur, mengasesment, mengevaluasi, atau pun menilai bimbingan
konseling.
 
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dan tujuan penilaian BK ?
2. Apa pengertian dan tujuan study lanjut ?
3. Apa kriteria dan kaidah penyusunan alat ukur BK ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui lebih banyak lagi
tentang manajement penilaian dan studi lanjut dan agar makalah ini dapat berguna
bagi orang-orang yang membacanya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
Manajement Penilaian dan Study Lanjut
 
A. Pengertian dan Tujuan Penilaian BK
Kegiatan penilaian pada hakikatnya bertujuan untuk mengetahui atau
memperoleh gambaran yang bersifat informasi akurat tentang keefektifan dan
efisiensi sesuatu yang telah dilaksanakankan. Informasi berkenaan dengan
keefektifan dan keefisiensian ini selanjutnya akan melahirkan suatu keputusan
tertentu.  Secara khusus tujuan penilaian akan sangat ditentukan oleh fungsi
penilaian (pengambilan keputusan dan penyediaan informasi) dan aspek-aspek
yang akan dinilai itu sendiri.  Misalnya penilaian yang ditujukan untuk program
bimbingan konseling, akan memfungsikan kegiatannya pada penyediaan sejumlah
informasi tentang program itu dan seterusnya akan pula melahirkan keputusan
tentang keeefektifan atau efisiensi program, begitupun seterusnya.
Mengenai penilaian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan
penyediaan informasi ini, Muri (2005:23) menyatakan bahwa penilaian dalam
kontek ini akan berfungsi sebagai perbaikan, pengendalian proses dan mutu
pendidikan, berbagai keputusan tentang peserta didik, akuntabilitas publik, dan
regulasi administrasi tentang sekolah.
Setiap orang atau lembaga yang ingin mengetahui seberapa jauh hasil
kegiatan yang telah dilakukannya, maka harus melakukan penilaian. Di sekolah
pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu juga dinilai. Bahkan dengan
penilaian, akan ada kesempatan untuk meningkatkan kegiatan itu. Yang dimaksud
dengan penilaian ialah menetapkan baik atau tidaknya sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu. Tetapi biasanya seseorang melakukan pengukuran. Yaitu
membandingkan sesuatu yang di ukur dengan alat ukurnya. Dalam hal ini alat
ukur ini ada yang terstandart, ada pula yang tidak terstandar tetapi sudah biasa
dipergunakan dalam kalangan itu.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penilaian pelaksanaan
bimbingan konseling disekolah ialah mengetahui efektifitas pelaksanaan
bimbingan di sekolah itu. Atau apakah hasil yang dicapai dengan pelaksanaan
bimbingan itu sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.?
Tetapi oleh karena keseluruhan pelaksanaan bimbingan disekolah harus
dinilai meliputi program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasil bimbingan,
maka rincian penilaian itu ialah?
 Apakah program bimbingan yang dilaksanakan itu sesuai dengan kriteria
program bimbingan yang baik.
 Apakah pelaksanaan tiap-tiap layanan bimbingan telah sesuai dengan kaidah-
kaidah yang harus diikuti masing-masing jenis layanan bimbingan.
 Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang di inginkan

B. Pengertian dan Tujuan Studi Lanjut


Studi lanjut adalah usaha umtuk menelaah hasil layanan kepada siswa
yang telah meninggalkan sekolah itu, baik karena droup out, karena melanjutkan
study, atau karena bekerja. Study lanjut sangat penting bagi sekolah, sebab dengan
study lanjut itu sekolah dapat mengetahui jenis-jenis lanjutan study yang diikiuti
oleh siswa.
Adapun tujuan yang ingin di capai :
 Untuk mengetahui siapakah diantara mereka yang masih
menginginkan  bantuan bimbingan lebih lanjut.
 Seberapa jauh mereka dapat memamfaatkan bantuan bimbingan dalam
kehidupannya secara nyata.
 Untuk membina kehidupan alumnus dengan almamater yang akan banyak
mamfaatnya.

Bila dirinci lebih lanjut, tujuan studi lanjud itu ialah :


 Memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan yang di berikan
sekolah
 Dapat igunakan untuk mengindetifikasi kebutuhan lebih lanjut yang
diperlukan oleh mereka baik droup out, melanjutkan studi maupun bekerja
 Dapat menelaah secara intensif sekolompok murid yang khusus
 Memperoleh informasi yang berguna bagi siswa yang sekarang
 Memperoleh informasi yang dimamfaatkan oleh para petugas bimbingan
sekolah
 Mengetahui sebab dropout
 Mengetahui mobilitas siswa yang telah meninggalkan sekolah
 Menentukan prosentase siswa yang meninggalkan sekolah dan memerlukan
latihan atau lapangan kerja
 Menentukan prosentase siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi
yang diinginkan
 Menilai efektifitas program penempatan yang diselenggarakan oleh sekolah.

C. Kriteria dan Kaidah Penyusunan Alat Ukur BK


1. Kriteria program bimbingan yang baik
Apabila belum tersedianya alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai
program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasilnya, maka alat tersebut  bisa
kita susun berdasarkan kriteria yang ada yaitu kriteria program bimbingan yang
baik, dalam buku bimbingan dan penyuluhan yang diterbitkan oleh P dan K
dituliskan tentang ciri-ciri program yang baik adalah sebagai berikut.
 Program itu masih dapat dikembangkan secara berangsur angsur dengan
melibatkan semua petugas sekolah dalam merencanakan
 Program itu memiliki tujuan yang ideal tetapi realistis dalam pelaksanaanya
 Program itu mencerminkan komunikasi yang kontinyu diantara semua
anggota staf pelaksanaanya.
 Program itu disertai fasilitas yang diperlukan
 Program itu disusun sesuai dengan program pengajaran disekolah yang
bersangkutan.
 Program itu menunjukkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan
mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat sekitar.
 Pelaksanaan program itu sejalan dengan proses penilaian diri baik tentang
program itu sendiri maupun kemajuan sisiwa yang dibimbing serta kemajuan
pengetahuan dan keterampilan petugas yang melaksanakannya
 Program itu menjamin keseimbangan layanan bimbingan.
2. Kriteria keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan (efektivitas bimbingan)
Karena ektifitas bimbingan itu diukur dengan tercapainya tujuan, maka
alat ukurnya dapat disusun dari tujuan masing-masing layanan bimbingan yaitu :
 Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data selengkap-
lengkapnya tentang data siswa dan lingkungannya.
 Layanan penyajian informasi/orentasi dan penempatan bertujuan agar siswa
dapat mengorentasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya dan agar
para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
Layanan konseling bertujuan agar para siswa memperoleh konsep diri
memadai mengenai :
 Dirinya sendiri
 Harapan-harapan yang ingin dicapai
 Kepercayaan terhadap dirinya
 Layanan studi lanjut bertujuan :
 Untuk mengetahui diantara lulusan yang masih memerlukan bimbingan lanjut
 Untuk mengetahui seberapa jauh lulusan dapatmemamfaatkan layanan
bimbigan yang diterimanya
 Untuk mengetahui prosentase besarnya  siswa yang melanjutkan studi dan
terjun kedunia kerja setelah menamatkan sekolahnya
 Untuk menilai efektifitas bantuan penempatan
 Pertimbangan dalam menyusun alat ukur  pelaksanaan bimbingan
Pelaksanaan bimbingan meliputi layanan pengumpulan data, penyajian
informasi,orentasi,penempatan layanan konseling, penilaian studi lanjut, maka
kaidah-kaidah yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun alat
ukur, pelaksanaannya dapat diambil dari materi masing-masing layanan
itu  misalanya :
a. Untuk pengumpulan data kaidah-kaidahnya dapat digali dari :
 Jenis data yang dikumpulkan
 Sumber data yang tepat
 Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
 Instrumen yang dipakai dengan metode itu
 Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan
 Untuk penyajian informasi /orentasi
 Jenis informasi yang dpat dimamfaatkan oleh siswa
 Jenis-jenis informasi yang dapat dimamfaatkan oleh siswa setelah
menamatkan sekolah
 Ketetapan waktu dalam penyajian informasi
 Sumber-sumber informasi
 Pemberian informasi

b. untuk layanan konseling :


 penggunaan bebagai tehnik mengindetifikasi siswa bermasalah
 prosentase siswa yang bermasalah
 pengaturan prioritas siswa yang akan dilayani dengan konseling
 petugas yang melakukan konseling
 penyusunan laporan konseling
 studi lanjut
 metode yan digunakan tentang studi lanjut
 tanggapan siswa tentang studi lanjut

c. untuk layanan penempatan


 apakah penempatan itu dengan mempertimbangkan kemampuan
bakat,minat,kegemaran,cita-cita,dan sebagainya dari individu yang dibantu
 apakah penempatan itu telah disetujui dengan individu itu sendiri

Sebenarnya disamping kegiatan-kegiatan apa yang elah dilakukan  oleh


para petugas pelaksanaan bimbingan juga dapat dinilai dengan tugas-tugas para
petugas dan prinsib-prinsib bimbingan yang dilaksanakan. Artinya pelaksanaan
bimbingan itu apakah telah sesuai dengan dengan tugas-tugas para petugas
bimbingan dan apakah bimbingan yang dilaksanakan itu telah sesuai dengan
dengan prinsip-prinsip bimbingannya. Oleh karena itu alat ukurnya juga dapat
disusun dari tugas-tugas para petugas bimbingan sedangkan tentang prinsip-
prinsip  bimbingan adalah sebagai berikut:
 prinsif umum
 karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap an tingkah laku individu,
perlu diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segtala
aspek kepribadian yang unik dan komplek.
 Pelaksanaan bimbingan harus harus mempunyai chenel dengan pmbimbing
yang lebih ahli dan sanggup bekerja sama.
 Terhadap program bimbingan harus senantiasa dilakukan penilaian untuk
mengetahui sampai dimana hasil dan mamfaat yang memperoleh serta
kesesuaiannya dengan rencanan yang disusun.
 Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang dibimbing
 Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa
 Program bimbingan harus berpusat kepada siswa
 Keputusan terahir dalam proses dalam proses bimbingan ditentukan oleh
individu yang dibimbing.
BAB III
PENUTUP
 
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sebuah penilaian tidak
hanya berhenti satu titik tetapi berlanjut ketitik yang lain sehingga menjadikan
suatu penilaian yang efectif dan efesien. Informasi yang dikumpul untuk diolah itu
dapat berkenaan dengan kemampuan belajar (kognitif), keterampilan yang telah
diperoleh (psikomotor), atau kesesuaian sikap yang diinginkan (afektif). Informasi
ini akan diolah berdasarkan mekanisme tertentu untuk sampai pada keputusan
yang mendeskripsikan suatu objek tersebut.
Oleh karena itu kaitannya dengan studi lanjut sangat erat sekali karna kalau
sebelumnya sudah ada penilaian maka cara untuk menempatkan lebih mudah
karna sebelumnya sudah di ketahui atau ada penilaiannya.

https://raudatuljannah0494.wordpress.com/2015/05/20/manajement-penilaian-dan-
studi-lanjut/
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Prayitno, Prof, dkk, Seri Layanan Konseling L3 : Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. Padang.2004
Prayitno, Prof, dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling : Rineka Cipta.
Jakarta. 2004
http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/LayananPenempatan&Penyaluran–
f25/
Blocker. Donald H,1987, the profesional Counselor. New York macmilan
publising Company.
Departeman P dan K, 1986, Buku materi pokok bimbingan dan penyuluhan,
Jakarta Uneversitas Terbuka .
http://iwanramadanie.blogspot.com/2011/12/manajemen-penilaian-dan-study-
lanjut.html
A.      Arti dan tujuan penilaian dalam bimbingan
Penilaian ialah menetapkanbaik atau tidaknya sesuatu berdasarkan kreteria
tertentu. Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penilaian pelaksanaan
bimbingan di sekolah ialah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan bimbingan
disekolah itu. Tetapi oleh karena keseluruhan pelaksanaan bimbingan disekolah
harus dinilai meliputi program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasil
bimbingan, maka rincian penilaian itu :
1.       Apakah program bimbingan yang dilaksanakan itu dilaksanakan itu sesuai
dengan kreteria program bimbingan yang baik
2.       Apakah pelaksanaan tiap-tiap layanan bimbingan telah sesuai dengan kaidah-
kaidah yang harus diikuti masing-masing jenis layanan bimbingan
3.       Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan?
B.      Arti dan tujuan studi lanjut
Studi lanjut adalah usaha untuk menelaah hasil layanan bimbingan kepada para siswa
yang telah meninggalkan sekolah itu, baik karena droup out, karena melanjutkan
studi, atau karena bekerja. Adapun tujuan yang ingin dicapai :
1.       Untuk mengetahui siapakah diantara mereka yang masih menginginkan bantuan
bimbingan lebih lanjut
2.       Seberapa jauh mereka dapat memanfaatkan bantuan bimbingan dalam
kehidupan secara nyata.
3.       Untuk membina hubungan alumnus dengan almamater yang akan banyak
manfaatnya
C.      Kriteria dan kaidah-kaidah yang dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan dalam menyusun alat ukur
1.       Kreteria program bimbingan yang baik
2.       Kaidah-kaidah yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam
menyusun alat ukur pelaksanaan bimbingan
3.       Kreteria keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan (efektivitas bimbingan)

http://hildadorma.blogspot.com/2013/02/manajemen-penilaian-dan-studi-lanjut.html

Anda mungkin juga menyukai