Tugas Askep Kritis Kelompok 5
Tugas Askep Kritis Kelompok 5
Tugas Askep Kritis Kelompok 5
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Gangguan SISTEM RESPIRATORY“ ACUTE Respiratory Distress
Syndrome (ARDS)” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga Shalawat serta
salam tercurah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, juga segenap
keluarga, dan para sahabatnya.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pembina
Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo.
2. Dr. H. Nur Hamim, S.KM., S.Kep.Ns., M.Kes selaku Ketuan STIKes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo.
3. Bapak Nafolion Nur Rahmat, S.Kep.Ns., M.Kes, selaku Kepala Prodi
Sarjana Keperawatan STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo.
4. Bapak Dodik Hartono.,S.Kep.,Ns.,M.TR. Kep selaku Dosen Mata Kuliah
Kritis.
5. Orang tua selaku pemberi dukungan moral dan material.
6. Rekan – rekan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong STIKes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo semester VII.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Kesan : pada kedua lapang paru, dan berkonsultasi pada SMF Ilmu
Penyakit Jantung, didapatkan edema paru non cardiogenic yang bisa
disebabkan penyakit dasarnya (drowning)
V. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
1. Diet sonde
2. Inf RD5 1500 cc/24 jam
3. Drip Metronidazole 3 × 500 mg iv
4. Drip Levofloxacin 1 × 750 mg iv
5. Chloramphenicol 3 × 1
6. Paracetamol 3x1
7. Pemasangan chest-tube+continues suction -30 cmH2O
8. ANALISA DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Benda asing dalam Bersihan jalan napas
- Keluarga pasien mengatakan jalan napas tidak efektif
ketika pasien dikeluarkan dari
kolam pasien batuk disertai
sedikit darah dan lumpur.
DO :
- Kesadaran menurun GSC :
3E3V3M
- Ada penumpukan darah dan
lumpur
- Pasien mengalami batuk
- Tampak penggunaan otot bantu
nafas
- Terpasang ventilator
- Terdengar bunyi nafas tambanhan
ronki basah halus
- Terdapat dipsnea
- Bronkovesikuler pada 1/3 bawah
paru kiri, vesikuler menurun pada
paru kanan
- Pada palpasi didapatkan fremitus
raba menurun pada kedua lapang
paru
- S : 39,0oC
- N : 130 x/menit
- TD : 100/60 MmHg
- RR : 44 x/menit
- SpO2 : 95 %, Terpasang o2 Nasal
3 lpm
DS : Respon trauma Hipertermia
- Keluarga pasien mengatakan
kulit pasien teraba panas
berkeringat
DO :
- Penurunan kesadaran GSC :
3E3V3M
- Tampak pucat pada kedua kaki
- Kulit teraba panas berkeringat
- Mangalami penurunan kesadaran
- Gelisah
- Suhu : 39,0oC
DS : Kelelahan otot Gangguan ventilasi
- Keluarga klien mengatakan pernapasan spontan
bahwa klien mengalami
penurunan kesadaran
DO :
- Dispnea
- Gelisah
- Suhu : 39,0oC
- N : 130 x/menit
- TD : 100/60 MmHg
- RR : 44 x/menit
- SpO2 : 95 %, Terpasang o2
Nasal 3 lpm
pCO2: 51 mmHg,
pO2 80 mmHg,
SO2 92,2%.
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Benda asing dalam jalan napas d.d
Ronkhi basah, dispnea, sesak nafas, keadaan umum lemah, tekanan darah
100/60 mmHg, RR 44×/menit, Nadi 130×/menit, dan Suhu 39,0° C, SpO2 :
95 %, Terpasang o2 Nasal 3 lpm, terpasang ventilator. (D. 0001)
2. Hipertermia b.d Respon trauma d.d Suhu tubuh diatas nilai normal, Suhu:
39,0oC, tampak pucat pada kedua kaki, kulit teraba panas berkeringat (D.
0130)
3. Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernapasan d.d dispnea,
Gelisah, Suhu : 39,0oC, Nadi : 130 x/menit, TD : 100/60 MmHg, RR : 44
x/menit, SpO2 : 95 %, Terpasang o2 Nasal 3 lpm (D. 0004)
DIAGNOSA
NO TANGGAL KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan 13 Oktober Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Nafas (1.01011)
napas tidak efektif 2022 selama 8 jam diharapkan Bersihan jalan napas
Observasi
b.d benda asing meningkat, dengan kriteria hasil sebagai 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas).
dalam jalan napas berikut :
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi,
(D.0149) Bersihan Jalan Napas (L.01001) wheezing, ronkhi kering) Monitor sputum (jumlah,
Indikator Ekspektasi SA ST wama, aroma).
Terapeutik
Batuk efektif Meningkat 1 2
3. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt
Produksi sputum Menurun 2 3 dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal).
4. Posisikan semi-Fowler atau Fowler.
Gelisah Menurun 2 3 5. Berikan minum hangat.
Frekuensi napas Membaik 3 4 6. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
7. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik.
Pola napas Membaik 3 4 8. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal.
9. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep
McGill.
10. Berikan oksigen, jika perlu.
Edukasi
11. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
12. Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi
13. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2. Hipertermia b.d 13 Oktober Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen hipertermia (I.15506)
Observasi
respon trauma 2022 selama 8 jam diharapkan termoregulasi
1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi,
(D.0130) membaik, dengan kriteria hasil sebagai terpapar lingkungan panas,penggunaan inkubator)
2. Monitor suhu tubuh
berikut :
3. Monitor kadar elektrolit
Termoregulasi(L.14134) 4. Monitor haluran urine
Indikator Ekspektasi SA ST 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
Takikardi Menurun 4 5 1. Sediakan lingkungan yang dingin
Takipnea Menurun 3 4 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaantubuh
4. Berikan cairan oral
Suhu tubuh Membaik 3 4
5. Ganti linen seriap hari atau lebih sering jika mengalami
hyperhidrosis (keringat berlebih)
Ventilasi Membaik 3 4 6. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hiportemia
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,
Tekanan darah Membaik 4 5
aksila)
7. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
9. Anjur kantirah baring
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika
perlu
3. Gangguan ventilasi 13 Oktober Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan respirasi (I.01014)
spontan b.d 2022 selama 8 jam diharapkan ventilasi spontan Observasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
kelelahan otot membaik, dengan kriteria hasil sebagai
2. Monitor pola napas (seperti brdipnea, takipnea,
pernafasan berikut : hiperventilasi,kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, atastik)
3. Monitor kemampuan batuk efektif
(D.0004) Ventilasi spontan (L.01007)
4. Monitor adanya produksi sputum
Indikator Ekspektas SA ST
5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
i 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Auskultasi bunyi napas
Volume tidal Meningka 4 5 8. Monitor saturasi oksigen
t 9. Monitor nilai AGD
10. Monitor hasil X-Ray thoraks
Dyspnea Menurun 4 5 Teraputik
1. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
Penggunaan otot Cukup 3 4 pasien
bantu napas 2. Dokumentasikan hasil pemantauan
menurun
Edukasi
Gelisah Menurun 3 5 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
PCO2 Cukup 3 4
membaik
PO2 Cukup 3 4
membaik
Takikardia Membaik 4 5
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan 13 Oktober 11.00 1. Mengkaji frekuensi dan kepatenan jalan napas. Hasil S: -
: O:
napas tidak efektif 2022
- RR : 36 x/menit - Kesadaran cukup membaik
b.d benda asing - Terdengar bunyi napas tambahan ronkhi - Masih terdengar bunyi napas tambahan
2. Mengevaluasi pergerakan dada. ( ronkhi)
dalam jalan napas
Hasil : tampak penggunaan otot-otot napas - Tidak ada tanda-tanda sianosis
(D.0149) tambahan - RR : 26 x/menit
3. Memposisikan semi fowler - Sesak berkurang
4. Melakukan fisiotherapy dada - Tampak gelisah
5. Memasang O2 nasal 3 lpm Bersihan Jalan Napas (L.01001)
- Indikator Ekspektasi SA ST SC
Batuk efektif Meningkat 3 4 4
Gelisah Menurun 2 3 5
Frekuensi Membaik 2 4 3
napas
Pola napas Membaik 3 4 4
Ventilasi Membaik 3 4 4
Tekanan Membaik 4 5 4
darah
A: Hipertermia
P: masalah teratasi sebagaian lanjutkan
intervensi
3. Gangguan ventilasi 13 Oktober 11.00 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan Ventilasi spontan (L.01007)
upaya napas : S:-
spontan b.d 2022
RR : 36x/menit O:
kelelahan otot 2. Memonitor pola napas : - RR : 30x/menit
takipneu - Tampak gelisah
pernapasan 3. Memonitor adanya sumbatan jalan napas : - Terdapat otot bantu napas
Terdapat suara napas tambahan (ronkhi) pCO2: 49 mmHg,
(D.0004)
4. Memonitor saturasi oksigen :
pO2 85 mmHg,
- SPO2 : 98 %
- Terpasang 02 nasal 3 lpm SO2 96,2%.
-
Indikator Ekspektas SA ST SC
i
Dyspnea Menurun 3 5 4
Penggunaan Menurun 2 4 4
otot bantu
napas
Gelisah Membaik 3 4 5
PO2 Membaik 3 4 4
A: Gangguan ventilasi spontan
P: masalah teratasi sebagaian lanjutkan
intervensi