Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
PENYAKIT CACINGAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Aestethica Islami, M.P.H
KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
Adenia Shelli Kurniasty A. A1R21001
Ella Nur Aini A1R21016
Mariyo Aldi Tamaya A1R21032
Muhammad Agam Aulia P. A1R21035
Rosi Indah Pahlevi A1R21042
Tata Rohmad Shodik Dwi Permana A1R21046
Windi Assafira Fitri A1R21048
Resti Pramistya Dewi A1R21051
PROGRAM D3-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan sasarna mampu mengetahui dan memahami
pengertian, tanda gejala, penyebab, cara penularan, dampak, serta cara pencegahan
penyakit cacingan pada anak.
V. Media
Media yang digunakan adalah power point, video, dan lembar balik.
VI. Kegiatan Penyuluhan
Penyajian :
Memberikan ceramah dan tanya jawab - Mendengar dan 12 menit
mengenai : memperhatikan
1. Pengertian penyakit cacingan pada - Memberikan
anak tanggapan dan
2. Tanda dan gejala penyakit cacingan pertanyaan
pada anak mengenai hal
3. Penyebab cacingan pada anak yang kurang
4. Jenis cacing penyebab cacingan dimengerti
5. Cara penularan penyakit cacingan
pada anak
6. Dampak penyakit cacingan pada
anak
7. Cara pencegahan penyakit cacingan
pada anak
8. Cara pengobatan penyakit cacingan
pada anak
Penutup :
1. Merangkum materi yang sudah - Menjawab 8 menit
diberikan pertanyaan
2. Melakukan evaluasi dengan - Memberikan
memberikan pertanyaan secara lisan tanggapan
3. Menanggapi jawaban sasaran dan balik
pujian untuk jawaban yang bagus dan
jawaban yang kurang dilengkapi
4. Menanyakan kesanggupan sasaran
untuk mencegah penyakit cacingan
pada anak serta menyarankan sasarn
membaca leaflet
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Melakukan perizinan kepada kepala sekolah, guru yang bertugas dan
karyawan SD mengenai kegiatan penyuluhan sebelum acara dilakukan
b. Persiapan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
c. Kegiatan berlangsung sesuai waktu yang ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Jumlah siswa penyuluhan minimal 25 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet
c. Waktu penyuluhan adalah ±25 menit
d. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan memperhatikan saat
pemberian materi
3. Hasil Evaluasi
a. Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan menjelaskan kembali pengertian,
tanda gejala, penyebab, cara penularan, dampak, dan cara pencegahan
penyakit cacingan
b. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian tanda
gejala, penyebab, cara penularan, dampak dan cara pencegahan penyakit
cacingan
4. Evaluasi Peserta
Bentuk : pilgan
Waktu : 5 menit
A. Pengertian
Pengertian cacingan merupakan salah satu jenis penyakit yang rentan menyerang
balita atau anak anak, karena masa ini mereka sudah mengenal lingkungan dan senang
bermain di luar rumah serta belum mengetahui dengan benar menjaga kebersihan
mereka. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
tropis, termasuk Indonesia. Helminth (cacing) adalah metazoan, organisme besar yang
umumnya dapat dilihat dengan mata telanjang pada bentuk dewasanya. Multiseluler,
mengadakan reproduksi seksual, umumnya dalam tubuh hospes, tetapi mempunyai
stadium pradewasa (telur, larva) yang dapat hidup internal (di dalam tubuh hospes)
atau eksternal (di luar hospes) yaitu di dalam tanah. Cacing dapat menginfeksi bagian
tubuh manapun yang ditempatinya seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun usus
atau saluran pencernaan.
Kecacingan, atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan gejala
gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Infeksi cacing atau
biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh
parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri baik di luar atau di dalam tubuh dan mengambil nutrisi dari tubuh
inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkan
tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan. Jadi, dapat disimpilkan,
penyakit cacingan pada anak merupakan suatu gangguan kesehatan akibat adanya
cacing di dalam tubuh anak tersebut sehingga menimbulkan dampakdampak yang
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Cacing Gelang
3. Cacing Tambang
4. Cacing Kremi
E. Cara Penularan
Cacingan pada anak cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau
minuman yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut tinggal di usus
halus yang banyak berisi makanan. Penularan penyakit cacingan ini dapat melalui
berbagai cara dan telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa
masuk lewat makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar.
Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik
ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu. Telur yang
menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman yang
dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang
manusia dan pada akhirnya akan menginfeksi manusia. Mereka juga bisa berpindah
dari satu tangan ke tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan
berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing
mencuri zat gizi, termasuk protein untuk membangun otak. Pada anak khususnya
balita, cacingan menyebar dengan mudah dari satu anak ke anak yang lainnya dengan
perpindahan telur. Cacing dewasa, yang tinggal dalam anus, meletakkan telur-telurnya
pada kulit sekitar anus dan bokong. Tangan anak yang cacingan akan terkontaminasi
telur kecil-kecil saat dia menggaruk atau membersihkan daerah anus setelah buang air
besar, atau telur-telur tersebut akan tertinggal di tempat duduk toilet, dan menempel
pada orang berikutnya yang menggunakan toilet tersebut. Jika anak tidak mencuci
tangannya yang mengandung telur, dia akan memindahkannya ke mulut atau ke benda
lain yang disentuhnya, termasuk tangan atau mulut orang lain. Setelah telur tertelan,
telur tetap berada dalam musus halus sampai menetas, dan cacing kecil tersebut akan
berjalan ke ujung usus halus, di sana cacing menjadi dewasa dan berkembang biak.
Cacing yang betina kemudian mengeluarkan telurnya di sekitar anus dan siklus hidup
tiga puluh lima hari siap untuk diulangi.