Kelompok Uas Komunikasi Antarpribadi
Kelompok Uas Komunikasi Antarpribadi
Kelompok Uas Komunikasi Antarpribadi
Disusun oleh:
SAMPUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
BAB II:
2.1
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BIBLIOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Kerangka teori sangat penting untuk penelitian, peneliti memberikan menjelaskan
masalah yang terkait dengan variabel kunci, subvariabel atau subjek dalam kajiannya
(Arikunto, 2002: 92). Peran teori dalam penelitian adalah untuk menjelaskan bagaimana
fenomena sosial atau alam menjadi fokus perhatian. Teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi dan mengusulkan untuk menyajikan visi sistematis gejala dengan
menggambarkan hubungan antara variabel, sehingga menjelaskan dan memprediksi
gejala-gejala ini (Kriyanto, 2006: 45).
Adapaun Teori komunikasi yang sesuai adalah Teori Dialektika Relasional.
Goldhaber mendefinisikan sebagai proses menciptakan dan bertukar pesan dalam
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk menghadapi lingkungan
yang tidak pasti dan terus berubah di mana ada lebih banyak interaksi antar individu
akan dipelajari lebih lanjut menggunakan teori tingkat komunikasi pribadi atau
interpersonal. Teori dialektika relasional sendiri ialah salah satu teori komunikasi pada
tingkat komunikasi keterampilan komunikasi dan diskusi ekstensif tentang
perkembangan tautan. Teori ini dikembangkan oleh Leslie Baxter dan Barbara. Menurut
teori ini, hidup berhubungan ditandai dengan ketegangan berkepanjangan antara konfilik
yang mana Baxter dan Montgomery menyarankan pendekatan dengan cara monolog,
dualisme, dan dialektika dapat digunakan untuk memahami penglihatan dari perilaku
manusia.
2.1 . Dampak
Menurut KBBI, Dampak merupakan benturan ataupun suatu pengaruh yang dapat
memberikan baik pengaruh positif maupun negatif. Keadaan di mana terdapat suatu
hubungan yang bercirikan timbal balik ataupun suatu sebab akibat atas apa yang
dipengaruhi. Dampak juga secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses lanjutan
dari keputusan yang diambil oleh individu dan akan memberikan suatu pengaruh baik
ataupun akibat negatif.
Sehingga dari penjabaran yang telah dijelaskan di atas, dampak dapat di bagi
menjadi dua bagian, yakni:
2.1.1 Dampak Positif
Dampak merupakan keinginan untuk meyakinkan, membujuk, mempengaruhi atau
untuk mengesankan orang lain dengan maksud bahwa mereka akan mengikuti atau
untuk mendukung keinginannya. Sedangkan positif sendiri ialah keadaan jiwa seseorang
yang mempertahankan diri agar dirinya tidak membelokkan fokusnya terhadap sesuatu
yang negatif yang dipertahankan dengan usaha yang sadar. Orang yang memiliki pikiran
positif telah berpikir buruk yang menyebabkan individu tersebut akan dengan cepat
memulihkan diri. Sehingga seperti yang kita dapat mengerti bahwa dampak positif ialah
sebuah kemauan dalam meyakinkan, membuhuj rayu, mempengaruhi mengenai
argumen positif kepada orang lian dengan tujuan agar orang lain mengikuti serta
mendukung keinginannya dengan baik.
2.1.2 Dampak Negatif
Dalam kamus bahasa Indonesia, dampak negatif adalah pengaruh yang kuat yang
dapat memiliki konsekuensi negatif . Dampak sendiri ialah keinginan untuk membujuk,
sengaja membujuk, mempengaruhi, atau mengesankan orang lain sehingga mereka
mengikuti atau mendukung kehendaknya. Menurut berbagai penelitian ilmiah, telah
disimpulkan bahwa efek negatifnya lebih besar dibandingkan dengan efek positifnya.
Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa gagasan dampak negatif adalah
harapan membujuk, membujuk, mempengaruhi atau mengesankan orang lain, niat
mereka adalah untuk mengikuti atau mendukung keinginan jahatnya, dan menimbulkan
konsekuensi tertentu.
3. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal ialah komunikasi antara dua orang orang yang menjadi
kontak langsung dalam bentuk percakapan komunikasi karena ini bisa tatap muka dan
juga bisa dilakukan melalui media Telepon. Secara umum, komunikasi antar manusia
dapat diartikan sebagai suatu proses
Pertukaran makna antara orang-orang yang berkomunikasi satu sama lain.
definisi proses mengacu pada perubahan dan tindakan yang sedang berlangsung.
Komunikasi antara manusia juga merupakan pertukaran, yaitu. pertunjukan Kirim dan
terima pesan bolak-balik. Pada saat yang sama, artinya Berbagi selama proses, yaitu
saling pengertian orang-orang yang mengirimkan pesan yang digunakan dalam proses
untuk berkomunikasi
Para ahli komunikasi, diantaranya DeVito menyatakan: “interpersonal
communication is defined as communication that takes place between two persons who
have a clearly established relationship; the people are in some way connected.” (DeVito,
1992:11).
DeVito memiliki pendapat bahwa komunikasi diantara dua orang yang memiliki
suatu hubungan yang terhubungkan dengan beberapa cara merupakan makna dari
komunikasi interpersonal.
Secara umum komunikasi interpersonal merupakan suatu komunikasi di antara
orang-orang secara langsung yang mana komunikasi tersebut akan saling melibatkan
serta mempengaruhi presepsi dan argumentasi lawannya. Sedangkan, Deddy Mulyana
memiliki argumentasi yang menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi antara orang-
orang secara langsung tatap muka, dengan memungkinkan setiap inividu memberikan
serta menangkan reaksi secara verbal ataupun non verbal disebut dengan komnikasi
interpersonal. Sehingga komunikasi interpersonal secara singkat ialah komunikasi yang
melibatkan orang secara tatap muka yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak
berdasarkan informasi yang disampaikan.
Pada dasarnya, komunikasi antar manusia ini adalah sebuah proses yang saling
mempengaruhi komunikasi. Hubungan interpersonal tatap muka memungkinkan umpan
balik atau tanggapan langsung (immediate feedback). Penerima pesan dapat dengan
cepat menanggapi pesan yang diterima. Salah satu manfaat komunikasi Setiap pihak
yang terlibat saling berhadapan Komunikasi dapat langsung merasakan dan
mengetahui umpan balik dari partner komunikasi.
4. Pengertian Keluarga
Menurut Friedman, dua orang atauapun lebih yang bersatu yang didasari dengan
kebersamaan serta ikatan emosional dengan mengidentifikasi diri individu tersebut dari
sebagaian kelompok disebut dengan keluarga. Menurut PP No.21 tahun 1994, unit kecil
yang terbangun oleh suami-istri; suami,istri, dan anaknya; ayah dan anak; ibu dan anak
disebut sebagai keluarga.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat memiliki arti yang strategi untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sistem. Keluarga adalah sistem
terbuka atau sistem sosial yang hidup yang terdiri dari beberapa subkomponen, yaitu
pasangan, orang tua, Anak-anak, saudara kandung, kakek-nenek, dll. Semua sistem Ini
saling mempengaruhi, mengkondisikan satu sama lain dan mengkondisikan satu sama lain
serta standar atau peraturan yang mewakili bahwa semua anggota keluarga harus patuh.
4.1 Tipe Keluarga
Secara tradisional dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Keluarga inti terdiri dari pasangan dan anak-anak mereka - kandung, adopsi atau
keduanya,
b. Keluarga besar meliputi keluarga inti dan mereka yang juga memiliki hubungan
darah seperti kakek nenek, bibi, paman, sepupu (Friedman, 2003).
BIBLIOGRAFI
Publikasi Buku
Devito, J. A. (2016). The Interpersonal Communication Book (14th edition). Pearson
Education Limited. ISBN-13 978-0133753813
Wood, J. T. (2015). Interpersonal communication: Everyday encounters (8th edition).
Cengage Learning. ISBN-13 978-1285445830
Publikasi Artikel/Jurnal
Başaslan, Z. (2022). THE PLACE OF SOCIAL MEDIA IN FAMILY COMMUNICATION.
European Journal of Social Sciences Studies, 7(5).
http://dx.doi.org/10.46827/ejsss.v7i5.1278
Hertlein, K. M. (2012). Digital dwelling: Technology in couple and family relationships.
Family Relations, 61(3), 374-387. https://doi.org/10.1111/j.1741-
3729.2012.00702.x
Jordan, A. B., Hersey, J. C., McDivitt, J. A., & Heitzler, C. D. (2006). Reducing children's
television-viewing time: a qualitative study of parents and their children. Pediatrics,
118(5), e1303-e1310. https://doi.org/10.1542/peds.2006-0732
Lamanna, M. A. (2002). The family system: Kin, conjugal family, and the state. SAGE
Publications, Inc., https://dx.doi.org/10.4135/9781452233888
Lanigan, J. D. (2009). A sociotechnological model for family research and intervention: How
information and communication technologies affect family life. Marriage & Family
Review, 45(6-8), 587-609. http://dx.doi.org/10.1080/01494920903224194
Procentese, F., Gatti, F., & Di Napoli, I. (2019). Families and social media use: The role of
parents’ perceptions about social media impact on family systems in the relationship
between family collective efficacy and open communication. International journal
of environmental research and public health, 16(24), 5006.
http://dx.doi.org/10.3390/ijerph16245006
Publikasi Internet
DataReportal. (n.d.). Digital around the world - datareportal – global digital insights.
DataReportal. Retrieved December 11, 2022, from https://datareportal.com/global-
digital-overview#:~:text=A%20total%20of%205.07%20billion,12%20months
%20to%20October%202022.
Published by Statista Research Department, & 20, S. (2022, September 20). Internet and
social media users in the world 2022. Statista. Retrieved December 11, 2022, from
https://www.statista.com/statistics/617136/digital-population-worldwide/