Penelaah Kurikulum

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENELAAHAN KURIKULUM 2013

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

SDN / SDS : SDS UKHUWWATUL ISLAMIYAH

Wilayah Binaan : II ( Dua )

Kecamatan : Palmerah

SUKU DINAS PENDIDIKAN WILAYAH II


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
2022

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36
ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” dan ayat (2)
menyebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik”. Pasal 38 ayat (2) menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah.
Dalam rangka melaksanakan perundangan tersebut, telah diterbitkan Peraturan
Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2005 yang sudah direvisi beberapa kali terakhir menjadi PP
No.13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi delapan standar, yaitu
standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan. Pasal
17 (ayat 2) PP tersebut menyatakan bahwa “ Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan
komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi
dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan
SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs,
MA, dan MAK. Sejak keluarnya PP. No. 19 Tahun 2005 secara resmi penyusunan kurikulum
menjadi tanggung jawab setiap satuan pendidikan (sekolah dan madrasah), dengan demikian
tidak lagi dikenal istilah kurikulum nasional yang dulu menjadi tanggung jawab pemerintah
pusat.
Hingga saat ini telah terbit tujuh dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang
seharusnya dijadikan acuan dalam pengembangan dan penyusunan kurikulum
sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Informasi yang diperoleh dari
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengatakan bahwa pada umumnya sekolah dan madrasah
di semua jenjang dan jenis pendidikan sudah melaksanakan KTSP walaupun masih adaptasi
model kurikulum (KTSP) sekolah lain atau pusat dan sebagian kecil sekolah/madarasah yang
menyusun kurikulum sendiri. Dengan adanya keragaman kemampuan dalam mengembangkan
kurikulum sekolah (KTSP), tentu akan berdampak pada kualitas kurikulum yang dihasilkan.
Untuk itu perlu dilakukan verifikasi terhadap kurikulum yang disusun dan dikembangkan oleh
satuan pendidikan untuk melihat kesesuaiannya dengan standar nasional pendidikan dalam
rangka pengendalian mutu kurikulum. Dalam melakukan penelaahan kurikulum tentu saja
diperlukan instrumen penelaahan. Berdasarkan hal tersebut disusun panduan penelaahan
kurikulum (KTSP) yang diharapkan dapat menjadi masukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi,
Kabupaten/Kota dalam melakukan tugasnya menelaah kurikulum sekolah.
B. Tujuan
Penyusunan Panduan Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) bertujuan untuk memberikan
masukan ke Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka melaksanakan tugas
mereka mengendalikan mutu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan sebelum
disahkan.
C. Ruang Lingkup
Instrumen penelaahan kurikulum sekolah (KTSP) ini disusun dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan, terutama standar isi, SKL, standar proses, standar pengelolaan, dan
standar penilaian serta panduan penyusunan KTSP dari BSNP.
D. Sasaran Pengguna
Panduan penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) ini ditujukan bagi Satuan Pendidikan, Dinas
Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota serta Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah agar
memiliki persepsi yang sama dalam menelaah kurikulum sekolah.

1
Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (K 13) Dokumen 1

Aspek yang Analisis Saran


No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan
1 Cover/halaman  Terdapat logo sekolah/daerah
judul  Terdapat judul yang tepat
(Kurikulum SDS
UKHUWWATUL ISLAMIYAHi
 Menulis alamat sekolah dengan
lengkap
2 Lembar  Terdapat rumusan kalimat
Pengesahan pengesahan yang baik dan
benar
 Terdapat tanda tangan kepala
sekolah sebagai pihak yang
mensahkan beserta cap sekolah
 Terdapat tanda tangan ketua
komite sekolah sebagai pihak
yang menyetujui
 Terdapat tanda tangan pihak
Dinas Pendidikan sebagai pihak
yang mengetahui
3 Surat Keputusan  SK. Kepala Sekolah tentang tim
Kepala Sekolah penyusun K 13
 SK. Kepala Sekolah tentang
pemberlakuan K 13
4 Daftar isi  Mempunyai daftar isi sesuai
dengan kerangka K 13
 Penulisan daftar isi sesuai
dengan aturan penulisan yang
benar (Judul, Bab, Subbab, dst.)
… sistematis

BAB I Pendahuluan
5 A. Latar Belakang  Berisi dasar pemikiran
penyusunan K 13
 Dirumuskan dengan bahasa
yang baik dan benar
6 B. Acuan Rujukan : Permendikbud No.
Konseptual 61 tentang KTSP
Pengembangan  Menguraikan acuan konseptual
K13 pengembangan K 13
 Dirumuskan dengan bahasa
yang baik dan benar
7 C. Prinsip Rujukan : Permendikbud No.
Pengembangan 61 tentang KTSP
K13  Minimal berisi prinsip yang
terdapat dalam Panduan
Penyusunan K 13 dari BSNP
 Terdapat uraian dari setiap
prinsip tersebut

2
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan

 Prinsip dan uraiannya


menggunakan bahasa yang baik
dan benar

BAB II Tujuan Pendidikan Dasar,Visi,Misi, dan Tujuan


Satuan Pendidikan
8 A. Tujuan UUSPN & PP. No. 19 Th 2005
Pendidikan Dasar/
 Sesuai dengan rumusan tujuan
Menengah
pendidikan dasar/ menengah
yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan

9 B. Visi Sekolah Rujukan : Permendikbud No. 61


tentang KTSP
 Dijadikan cita-cita bersama
warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang
akan datang
 Mampu memberikan inspirasi,
motivasi, dan kekuatan pada
warga sekolah/ madrasah dan
segenap pihak yang
berkepentingan
Dirumuskan berdasarkan
masukan dari berbagai warga
sekolah/madrasah dan pihak-
pihak yang berkepentingan,
selaras dengan visi institusi di
atasnya dan visi pendidikan
nasional
Diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan
memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah
Disosialisasikan kepada warga
sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan
Ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di
masyarakat
Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar
jargon/motto tetapi harus bisa
dicapai dan terealisasi dalam
perencanaan (Silabus dan RPP
serta program secara
keseluruhan) dan proses
pembelajaran serta penilaian.

3
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan

10 C. Misi Sekolah Rujukan : Permendikbud No. 61


tentang KTSP
 Memberikan arah dalam
mewujudkan visi
sekolah/madrasah sesuai
dengan tujuan pendidikan
nasional
 Merupakan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu
tertentu
 Menjadi dasar program pokok
sekolah/madrasah
 Menekankan pada kualitas
layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan oleh
sekolah/madrasah
 Memuat pernyatan umum dan
khusus yang berkaitan dengan
program sekolah/madrasah

 Memberikan keluwesan dan


ruang gerak pengembangan
kegiatan satuan-satuan unit
sekolah/madrasah yang terlibat
Dirumuskan berdasarkan
masukan dari segenap pihak yg
berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan
guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah
Disosialisasikan kepada warga
sekolah/ madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan
 Ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di
masyarakat.

11 D. Tujuan sekolah/ Rujukan Permendikbud No. 61


madrasah tahun 2014 tentang KTSP
 Memberikan arah dalam
mewujudkan visi
sekolah/madrasah sesuai
dengan tujuan pendidikan
nasional.
 Menggambarkan tingkat kualitas
yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahuanan)
 Mengacu pada visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional serta
relevan dengan kebutuhan
masyarakat.

4
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan

 Mengacu pada Standar


Kompetensi Lulusan yg sudah
ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan
Pemerintah
 Mengakomodasi masukan dari
berbagai pihak yg
berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan
guru yeng dipimpin oleh kepala
sekolah
Disosialisasikan kepada warga
sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan

BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


12 A. Stuktur  Terdapat struktur kurikulum
Kurikulum yang disusun berdasarkan
kebutuhan sekolah yg sesuai dg
visi, misi dan tujuan sekolah
serta mengacu pada Standar Isi
 Terdapat alokasi waktu utk
setiap mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri
 Tambahan alokasi waktu
keseluruhan tidak melebihi 2 jam
pelajaran
 Tambahan maksimum 2 jam
pembelajaran per minggu
digunakan untuk apa dan
alasannya.
B. Muatan Rujukan : Permendikbud No. 37
Nasional tahun 2018
C. Muatan Rujukan :
Lokal 1.Permendikbud No. 79 tahun
2014 tentang Muatan Lokal
2. Pergub No.89 Tahun 2018
3. Kepdisdik N0. 1114 Tahun
2018
 Muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah
daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau
satuan pendidikan dapat
berbentuk sejumlah bahan
kajian terhadap keunggulan dan
kearifan daerah tempat
tinggalnya
 Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah provinsi
ditetapkan dengan peraturan
5
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan
gubernur
 Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota
ditetapkan dengan peraturan
bupati/walikota
 Penerapan muatan lokal dapat
dilakukan dengan cara
terintegrasi pada mata pelajaran
kelompok B dan/atau menjadi
mata pelajaran yang berdiri
sendiri pada kelompok B
sebagai mata pelajaran muatan
lokal
 Muatan lokal dapat dijadikan
sebagai bahan ajar pada
tema/subtema yang relevan
D. Kegiatan Rujukan : Permendikbud No.
Ekstrakurikuler 62 tahun 2014 tentang
kegiatan Ekskul Pendidikan
Dasar dan Menengah
 Kepala sekolah sebagai
penanggung jawab kegiatan
Ekstrakurikuler di sekolah
 Guru, tenaga kependidikan dan
instruktur sebagai pengembang
dan pembina kegiatan
Ekstrakurikuler
 Komite sekolah sebagai mitra
sekolah yang mewakili orang tua
peserta didik dalam
pengembangan program dan
dukungan pelaksanaan program
ekstrakurikuler
 Kegiatan ekstrakurikuler wajib
adalah kegiatan ekstrakurikuler
yang wajib diselenggarakan oleh
sekolah/madrasah dan wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik
 Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
adalah kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat dikembangkan dan
diselenggarakan oleh
sekolah/madrasah dan dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai
bakat dan minatnya masing –
masing
 Kegiatan ekstrakurikuler dapat
berupa : a. Krida : Pramuka,
LKS, PMR, UKS,
Paskibra, dll
b. Karya Ilmiah : KIR, Kegiatan
penelitian, dll
c. Latihan olah bakat dan minat :
Seni dan budaya, olahraga,

6
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan
pecinta alam, jurnalistik, dll
d. Keagamaan : pesantren kilat,
ceramah keagamaan, baca tulis
Al Qur’an, retreat

E. Beban Belajar Rujukan : Permendikbud No.


61 tentang KTSP
 Beban belajar dengan sistem
paket sebagaimana diatus
dalam struktur kurikulum setiap
satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester gasal
dan genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada
sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
 Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 40 % untuk SD/MI dari
waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan
F. Beban belajar Rujukan : Permendikbud No. 61
tambahan tentang KTSP
 Satuan pendidikan boleh
menambah beban belajar
berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain
yang dianggap penting oleh
sekolah/madrasah dan/atau
daerah, atas beban pemerintah
daerah atau sekolah yang
menetapkannya
G. Ketuntasan Rujukan : Permendikbud No.
belajar 53 tahun 2015, Permendikbud
No. 23 tahun 2016 tentang
Penilaian, dan Panduan
Penilaian Direktorat
Pembinaan SD
 Telah merumuskan ketuntasan
aspek sikap ( KI-1 dan KI-2 )
ditunjukkan dengan perilaku baik
peserta didik
 Telah menetapkan ketuntasan
belajar aspek pengetahuan dan
keterampilan (KI-3 dan KI-4) tiap
KD dengan analisis aspek
kompleksitas, daya dukung, dan
intake
H. Kenaikan kelas  Merumuskan kriteria kenaikan
dan kelulusan kelas sesuai dengan kriteria
7
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan
yang diatur direktorat
pembinaan SD
 Merumuskan kriteria kelulusan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku
 Terdapat strategi penanganan
siswa yang tidak naik kelas atau
tidak lulus
I. Pendidikan  Melakukan analisis konteks nilai
Karakter dan – nilai pendidikan karakter yang
Budaya perlu diprioritaskan di sekolah
Sekolah  Melakukan komitmen bersama
antara seluruh komponen
sekolah, kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, dan
komite sekolah
 Merancang jadwal secara
harian, mingguan, dan bulanan
dalam rangka pengembangan
pendidikan karakter sebagai
budaya sekolah
J. Literasi  Panduan Pembinaan Literasi di
SD (Direktorat Pembinaan SD)

BAB IV Kalender Penidikan

Rujukan : Permendikbud No. 61


tahun 2014 tentang KTSP
 Terdapat kalender pendidikan
yang disusun berdasarkan
kalender pendidikan yang
dikeluarkan oleh dinas
pendidikan dan memperhati-kan
kalender pendidikan yg ada di
Standar Isi
 Kalender pendidikan tersebut
disusun berdasarkan kebutuhan
dan karakteristik sekolah, serta
peserta didik dan masyarakat.
 Minggu efektif belajar per tahun
ajaran minimum 34 dan
maksimum 38 minggu
 Jeda tengah semester
maksimum 2 minggu (satu
minggu setiap semester)
 Jeda antar semester maksimum
2 minggu (antara semester I dan
II)
 Libur akhir tahun pelajaran
maksimum 3 minggu
 Hari libur keagamaan 2 – 4
minggu
 Hari libur umum/nasional
8
Aspek yang Analisis Saran
No Deskripsi *)
Ditelaah Ada Tidak Perbaikan
maksimum 2 minggu
 Hari libur khusus maksimum 1
minggu
 Kegiatan khusus sekolah/
madrasah maksimum 3 minggu
 Permulaan tahun pelajaran
adalah bulan Juli setiap tahun
dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya

Jakarta, 2021
Mengetahui , Pengawas SD Wilayah Binaan II
Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan
Kecamatan Palmerah

JOKO SUNARKO , SPd.MM KUAT WALUYO, M.Pd


NIP. 196611011988041001/110894 NIP 196706201991021001/11492

Anda mungkin juga menyukai