29 2 Bab Ii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Pakcoy

Menurut Sunarjono (2013) tanaman pakcoy dalam sistematik tumbuhan

mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rhoeadales

Famili : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa L.

Adapun kandungan yang terdapat dalam tanaman pakcoy ini yaitu kalori,

protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, serta vitamin A, B, C dan E. Nutrisi

magnesium yang terdapat pada pakcoy bisa mereduksi stress dan membantu

dalam hal pola tidur yang baik, selain itu pakcoy memiliki manfaat yang lain

seperti menghilangkan rasa gatal ditenggorokan pada penderita batuk, dapat

menyembuhkan sakit kepala, memperbaiki fungsi ginjal, bahan pembersih darah

dan dapat memperlancar pencernaan dikarenakan adanya kandungan serat yang

tinggi (Rukmana dan Yudirachman, 2016).

Morfologi Tanaman Pakcoy

Akar

Tanaman pakcoy mempunyai sistem perakaran tunggang yang dapat

tumbuh sedalam 30-50 cm dan cabang akar pakcoy memiliki bentuk bulat panjang

6
7

yang tumbuh menyebar ke segala arah yang berfungsi untuk menyerap unsur hara

dan air yang berada di tanah (Setyanigrum dan Saparinto, 2011).

Batang

Tanaman pakcoy memiliki batang yang sangat pendek dan beruas-ruas

sehingga hampir tidak kelihatan. Fungsi dari batang pakcoy yaitu sebagai

penopang daun (Setyaningrum dan Saparinto, 2011).

Daun

Pakcoy memiliki daun yang berbentuk oval, berwarna hijau tua,

mengkilat, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, daunnya tersusun

berbentuk spiral rapat dan mempunyai tangkai. Daun pakcoy memiliki tangkai

berwarna putih atau hijau muda dan berdaging. Tanaman pakcoy dapat tumbuh

sekitar 15-30 cm. Daun pakcoy memiliki permukaan yang sangat halus dan tidak

mempumyai bulu (Dermawan, 2010).

Bunga

Bunga tanaman pakcoy berwarna kuning dan mempunyai struktur yang

tersusun dalam tangkai bunga panjang dan bercabang banyak. Kuntum bunga

terdiri empat helai kelopak, empat helai mahkota, empat helai benang sari dan

satu buah putik yang mempunyai rongga. Bunga pakcoy melakukan penyerbukan

secara langsung dengan bantuan dari serangga atau manusia (Sunarjono, 2013).

Syarat Tumbuh Tanaman Pakcoy

Suhu

Pakcoy merupakan tanaman subtropics (daerah beriklim sedang) dan

toleran terhadap suhu yang panas. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah rendah
8

yang memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan dan bersuhu 27°C-32°C.

Pakcoy dapat dipanen pada saat berumur 30-45 hari (Sukmawati, 2012).

Menurut Sutirman (2011) pakcoy mempunyai kecocokan terhadap iklim,

cuaca dan tanah indonesia sehingga dapat dikembangkan. Daerah untuk

penanaman pakcoy dimulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di

atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang

mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter di atas permukaan

lautsehingga tanaman ini cocok dibudidayakan pada daerah dataran rendah

maupun dataran tinggi dan dapat tumbuh di daerah yang memiliki suhu panas dan

suhu dingin. Tanaman pakcoy tahan terhadap air hujan sehingga dapat di tanam

sepanjang tahun, jika pada musim kemarau tanaman pakcoy harus disiram secara

teratur.

Tanah

Menurut Wahyudi (2010) tanaman pakcoy pada dasarnya dapat tumbuh

dengan baik pada tanah yang subur, tanah yang lempung, lempung berpasir,

gembur dan banyak mengandung bahan organik. Salah satu syarat tanah yang baik

dalam membudidayakan tanaman pakcoy adalah tanah yang digunakan harus

memiliki pH 6,0-6,8 dan kondisi lahan terbuka serta aliran/pembuangan airnya

lancar. Tanaman pakcoy dapat tumbuh optimal apabila ditanam pada lahan atau

yang memiliki unsur hara makro dan mikro yang cukup tinggi.
9

Pupuk Organik Cair Limbah Tahu

Pupuk organik cair adalah larutan yang berasal dari pembusukan bahan

organik seperti dari sisa tanaman, limbah agroindustri, kotoran hewan dan kotoran

manusia yang mempunyai kandungan unsur hara. Pupuk organik cair dapat dibuat

dengan bahan organik dengan cara mengomposkan dan memberi aktivator

sehingga dapat dihasilkan pupuk organik cair dengan kandungan unsur hara yang

sudah lengkap. Adapun keunggulan dari pupuk organik cair yaitu dapat membantu

memperbaiki struktur dan kualitas tanah karena memiliki kandungan unsur hara

dan bahan organik yang dibutuhkan (Rasmito dkk., 2019).

Limbah cair tahu adalah sisa dari proses pencucian, perendaman,

penggumpalan dan pencetakan selama pembuatan tahu. Limbah cair tahu

mengandung beberapa bahan organik yang dibutuhkan tanaman seperti N 1,24%,

P2O5 5,54%, K2O 1,34% dan C-organik 5,803%. Kandungan unsur hara N yang

terdapat dalam limbah cair tahu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan

vegetatif tanaman pakcoy seperti penambahan tinggi tanaman dan luas daun.

Nitrogen terdapat dalam bentuk organik yang meliputi NH4, NO3, NO2, N2O, dan

unsur N lainnya. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3.

Selanjutnya, dalam siklusnya, nitrogen organik di dalam tanah mengalami

mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Kandungan bahan

organik pada limbah cair tahu jika diolah dengan tepat menggunakan campuran

bahan lain maka akan menghasilkan pupuk organik yang ramah lingkungan dan

dapat menyuburkan tanaman. Limbah cair tahu yang telah difermentasi maka

kandungan haranya dapat langsung diserap oleh tanaman tersebut

(Hikmah, 2016).
10

Limbah cair tahu dapat dijadikan alternatif baru yang digunakan untuk

pupuk sebab tersedianya unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat

berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk cair karena pada saat ini limbah

cair tahu belum banyak dimanfaatkan (Aliyenah dkk., 2015).

Media Tanam

Media tanam mempunyai manfaat sebagai tempat tumbuhnya akar,

penyedia hara bagi tanaman dan menyuplai air yang cukup. Media tanam yang

dicampur oleh beberapa bahan harus menghasilkan struktur yang sesuai karena

setiap jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda bagi tanaman. Pemberian

bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang dapat memperbaiki media

tanam tersebut (Syahputra dkk., 2014).

Kompos merupakan salah satu alternatif pupuk organik yang dapat

memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan

hara dan mempunyai kandungan unsur hara makro dan mikro sedangkan

pengomposan adalah proses bahan organik mengalami penguraian secara biologis

khususnya mikroba-mikroba yang bermanfaat sebagai sumber energi

(Elpawati dkk., 2015).

Tanah yang dipupuk dengan kompos kotoran sapi dalam jangka waktu

yang lama masih dapat memberikan hasil panen yang terbaik karena kompos

kotoran sapi penyedia unsur hara yang berangsur-angsur terbebaskan

(Ghiffari dkk., 2014).

Kompos kotoran sapi mengandung unsur hara yaitu nitrogen 0,40 – 1%,

phospor 0,20 – 0,50%, kalium 0,10% - 1,5%, kadar air 85 – 92%, Ca, Mg, Mn, Fe
11

dan Zu, tetapi kompos kotoran sapi harus diberi bahan tambahan karena pH

kotoran ini 4,0 – 4,5 atau pHnya terlalu asam akan menyebabkan pertumbuhan

mikroba akan terbatas (Dewi dkk., 2017).

Arang sekam merupakan media tanam yang praktis digunakan karena

tidak perlu disterilisasi, hal ini disebabkan mikroba patogen telah mati selama

proses pembakaran. Arang sekam mengandung unsur hara N 0,3%, P2O5 15%,

K2O 31% dan memiliki pH 6,8. Karakteristik dari arang sekam yaitu bertekstur

remah, siklus udara yang tinggi, kapasitas tukar kation tinggi, mempunyai

kemampuan menahan air yang tinggi dan dapat mengabsorbsi sinar matahari

dengan efektif (Fahmi, 2013).

Arang sekam memiliki sifat porous yang baik, ringan, dan dapat mengikat

unsur hara karena arang sekam memiliki pori-pori yang banyak. Pori-pori tersebut

berfungsi untuk mengikat dengan cara menyerap unsur hara, dan jika unsur hara

sudah diserap maka saat disiram, unsur hara tidak larut terbawa air. Salah satu

keunggulan dari arang sekam yaitu dapat mengikat unsur hara yang akan

memberikan dampak yang positif dalam penggunaannya jika dicampur dengan

pupuk kandang karena ada beberapa unsur hara dalam pupuk kandang mudah

hilang dan dapat diikat oleh arang sekam serta unsur hara yang diikat dapat

dimanfaatkan oleh akar tanaman sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman

meningkat (Naimnule, 2016).

Pestisida Nabati Daun Pepaya

Pestisida nabati adalah pestisida yang berbahan dasar dari tumbuhan

karena pestisida nabati mempunyai sifat yang mudah terurai dialam sehingga
12

tidak mencemari lingkungan dan pestisida nabati mempunyai peran sebagai racun

kontak (Ariyanti dkk., 2017).

Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan pestisida nabati yaitu daun

pepaya. Daun pepaya (Carica papaya) berpotensi sebagai pestisida karena

getahnya mengandung senyawa toksik (racun) seperti saponin, alkaloid, karpan,

papain dan flavonoid, residunya terurai menjadi senyawa yang ridak beracun

sehingga lingkungan tidak tercemar. Papain merupakan racun kontak yang dapat

masuk kedalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami pada tubuh serangga

(Julaily dkk., 2013).

Anda mungkin juga menyukai