Pembahasan Mikologi Lengkap
Pembahasan Mikologi Lengkap
Pembahasan Mikologi Lengkap
Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen
panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan
dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat
uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval.
Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan
morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode
pengamatan yaitu dengan pembuatan slide cultur atau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi
dapat dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. (Riecka, 2012)
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai sistem pembulu seperti pada
tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari
jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat
memasak makanannya sendiri, maka jamur memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk
hidup yang telah mati maupun yang masih hidup. (Pracaya, 2007).
Jamur adalah sekelompok organisme yang digabungkan dalam toksin Kngdom Fungi berdasarkan
system Whittaker. Kingdom fungi mempunyai ciri khas yaitu bersifat heterotroph yang mengabsorbsi
nutrient dan memiliki kitin pada dinding selnya. Jamur dapat bersifat saprotrop dengan
mendapatkan nutrisi dari oraganisme lain yang mati, bersifat parasit dengan mendapatkan / nutrisi
dengan menghisap dari organisme hidup, atau dengan bersimbosis dengan cara mutualisme
bersama satu oraganisme. Produksi kitin, sejenis polisakarida adalah synapomorphy (sifat yang
serupa) antara fungi, choanoflagellata, dan hewan. Adapun jamur dibagi menjadi empat devisi yaitu :
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota (jamur imperfektil).
Pada umumnya jamur bersel banyak, tetapi ada pula yang bersel satu. Berdasarkan sifat ini pula,
maka ukuran jamur sangat bervariasi dari sangat kecil / mikroskopik sampai berukuran cukup besar /
makroskopik.
Jamur atau fungi adalah organisme heterotrofik yang memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya.
Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit
mengancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat
kimia yang lebih sederhana yang kemudian dikembalikan kedalam tanah dan selanjutnya
meningkatkan kesuburannya.
Kapang yaitu jamur yang berbentuk filament. Kapang berproduksi dengan menggunakan spora.
Spora kapang terdiri dari berbagai jenis yaiu : spora seksual dan spora aseksual. Kapang dapat
menggunakan berbagai komponen makanan dari yang sederhana sampai yang kompleks, kapang
mampu memproduksi enzim hidrolitik. Maka dari itu kapang mampu pada bahan yang menganung
pati, pectin, protein, atau lipid.
Khamir adalah kategori non takson yang mencakup semua fungi uniseluler yang berasal dari
kingdom zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Khamir umumnya berkembang baik secara
seksual maupun aseksual. Cara aseksual yaitu dengan bertunas dan fisi (membelah menjadi dua
setelah mitosis). Sedangkan cara seksual : yaitu dengan fusi (penggabungan) dua se dengan mating
tipe (tipe perkawinan) yang berbeda zigot hasil fusini kemudian akan membentuk empat hingga
delapan spora yang kemudian menyebar.
Tujuan Agar mahasiswa dapat mengamati dan mengenali morfologi jamur penyebab infeksi pada
manusia.
Daster :
Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik,
berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam dunia kehidupan
fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan
organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi.
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang – benang yang disebut hifa, yang saling
berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium
vegetative yang berfungsi meresap menyerap nutrient dari lingkungan , dan miselium fertile yang
berfungsi dalam reproduksi.
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa benang tunggal atau
bercabang – cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan
khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir
merupakan fungi bersel tunggal da tidak berfilamen. (Ita Trie 2012)
Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold).
1. Khamir
Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel
yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri
yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya
dari 5-30 μm atau lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni
terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung kepada umur
dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya (Coyne
1999)
a. Khamir Murni
Khamir yang dapat berkembang biak dengan cara seksual dengan pembentukan askospora khamir
ini diklasifikasikan sebagai Ascomycetes (Saccharomyces cerevisae, Saccharomyces carlbergesis,
Hansenula anomala, Nadsonia sp). (Coyne 1999)
b. Khamir Liar
Khamir murni yang biasanya terdapat pada kulitanggur. Khamir ini mungkin digunakan dalam proses
fermentasi, meskipun galur yang diperbaiki telah dikembangkan yang menghasilkan anggur dengan
rasa yang lebih enak dengan bau yang lebih menyenangkan. Khamir liar yang ada dikulit anggur
dimatikan dengan penambahan dioksida belerang pada buah anggur yang telah dihancurkan.
Inokulum galur khamir yang dikehendaki ditambahkan kemudian untuk memfermentasi air perasan
anggur. (Coyne 1999)
c. Khamir Atas
Khamir murni yang cenderung memproduksi gas sangat cepat sewaktu fermentasi,sehingga khamir
itu dibawa kepermukaan. Khamir atas mencakup khamir yang digunakan dalam pembuatan
roti,untuk kebanyakan anggur minuman dan bir inggris (Saccharomycescereviceae). (Coyne 1999)
d. Khamir Dasar
Khamir murni yang memproduksi gas secara lebih lamban pada bagian awal fermentasi. Jadi sel
khamir cenderung untuk menetap pada dasar. Galur terpilih digunakan dalam industri bir lager
(Saccharomyces carlsbergensis). (Coyne 1999)
Khamir yang didalamnya tidak terdapat atau dikenal tahap pembentukan spora seksual. Banyak
diantaranya yang penting dari segi medis (Cryptococcus neoformans, Pityrosporum ovale, Candida
albicans). (Coyne 1999)
2. Kapang
Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten,
istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa.
Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm.
Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Syamsuri 2004)
a. Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum. (Syamsuri
2004)
b. Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi
nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan
perpindahan nucleus dan sitopl
Pembahasan kuku :
Pembahasan
Dari hasil pengamatan ada dua koloni pada isolasi jamur, yaitu:
Ciri-ciri dari koloni ini sama dengan deskripsi morfologi koloni Aspergillus niger.
Aspergillus niger memiliki deskripsi koloni: Koloni berwarna putih menjadi biru kehijauan, hitam,
atau coklat pada biakan yang sudah dewasa. Ini menjadi ciri khusus Aspergillus niger.
Selain sebagai kontaminan makanan, jamur ini juga bersifat merugikan, jika jamur Aspergillus
niger berkembang di paru-paru pada manusia ataupun hewan dapat menyebabkan penyakit
aspergilosis.
Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur bernama aspergillus.
Penyakit yang disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi sistem pernapasan, namun juga
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata, atau sinus.
Mayoritas jamur tidak berbahaya, namun beberapa jenis jamur dapat menimbulkan penyakit serius
ketika sporanya terhirup oleh penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit paru, atau
asma.
Jika spesies ini menginfeksi kuku maka akan menyebabkan tinea unguium atau onikomikosis,
menyebabkan kuku menjadi rusak dan rapuh.
Jamur dimungkinkan tumbuh karena suasana lembab pada kaki, misalnya karena penggunaan kaos
kaki dan sepatu. Pada jumlah yang sedikit jamur ini menjadi flora normal pada manusia, namun pada
jumlah yang banyak dan tidak terkontrol akan bersifat patogen pada manusia. Hal ini mengingatkan
kita untuk selalu menjaga kebersihan.
J. Kesimpulan
1. Aspergillus niger.
----------
2. Salah satu spesies Candida yang bersifat pathogen adalah Candida albicans. Spesies ini
merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalm dua bentuk yang
berbeda yakni sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan
menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu.
3. Morfologi Candida pada media SDA umumnya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit
cembung, halus, licin dan kadang-kadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang
telah tua. Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Candida
albicans dapat tumbuh dan dibedakan dari spesies lain berdasarkan kemampuannya dalam
melakukan proses fragmentasi.
Pembahasa. Vsus
Mikosis dari Candida albicans yaitu mikosis sistemik. Jenis infeksi yang disebabkan oleh
jamur ini adalah kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut, vagina, dan saluran
pencernaan. Infeksi yang lebih gawat dapat menyerang jantung (endokarditis), darah
(septisemia), dan otak (meningitis). Lokalisasi infeksi biasanya terjadi pada mulut, saluran
pencernaan, dan vagina. Prevalensi infeksi Candida albicans pada manusia dihubungkan
dengan kekebalan tubuh yang menurun, sehingga invasi dapat terjadi.
Meningkatnya prevalensi infeksi Candida albicans dihubungkan dengan kelompok
penderita dengan gangguan sistem imunitas seperti pada penderita AIDS, penderita yang
menjalani transplantasi organ dan kemoterapi antimaligna. Selain itu makin meningkatnya
tindakan invasif, seperti penggunaan kateter dan jarum infus sering dihubungkan dengan
terjadinya invasi Candida albicans ke dalam jaringan. Edward (1990) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa dari 344.610 kasus infeksi nosokomial yang ditemukan, 27.200
kasus (7,9%) disebabkan oleh jamur dan 21.488 kasus (79%) disebabkan oleh spesies
Candida. Peneliti lain (Odds dkk. 1990) mengemukakan bahwa dari 6.545 penderita AIDS,
sekitar 44,8%-nya adalah penderita kandidiasis.
Banyak studi epidemiologi melaporkan bahwa terjadinya kasus-kasus kandidiasis tidak
dipengaruhi oleh iklim dan geografis. Hal itu menunjukkan bahwa Candida albicans sebagai
penyebab kandidosis dapat ditemukan di berbagai negara.
Gejala klinis yang terjadi akibat dari infeksi Candida albicans adalah:
1. Jika terjadi pada mulut tepatnya terjadi pada lidah maka akan mengurangi
kenyamanan penderitanya seperti sensasi rasa kecap yang terganggu, rasa pedih, rasa
sakit, dan rasa seperti terbakar pada lidah.
2. Jika terjadi pada vagina maka gejala utama fluor albus yang sering disertai rasa gatal.
3. Jika terjadi pada saluran pencernaan maka gejala yang ditimbulkannya adalah rasa
nyeri, terutama bila tersentuh makanan.
4. Jika terjadi pada paru-paru maka gejalanya menyerupai penyakit paru oleh sebab
lain, yaitu suhu tubuh meningkat, nyeri dada, batuk, dahak kental yang dapat bercampur
darah.
5. Jika terjadi pada jantung maka gejala yang sangat mirip dengan penyakit yang
disebabkan oleh kuman, yaitu demam, bising jantung, payah jantung, anemi dan
pembesaran limpa.
6. Jika terjadi pada otak gejala utamanya rasa nyeri disertai kelainan saraf misalnya
afasia atau hemiparesis.
.........
Budimulja, U., 2005, Mikosis, dalam Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisah, S. (eds), Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin, 4th ed, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 89
– 105.
Daili, E.S.S., Menaldi S.L. dan Wisnu, I.M., 2005, Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia
Sebuah Panduan Bergambar, PT Medical Multimedia Indonesia, Jakarta : 27 – 37.
Kulit :
Bahan diambil dan dipilih dari bagian lesi yang aktif, yaitu daerah pinggir terlebih dahulu
dibersihkan dengan alkohol 70 % lalu dikerok dengan skapel sehingga memperoleh skuama
yang cukup letakkan diatas gelas obyek dan dituangi KOH 10 % lalu tutup dengan cover
glass lalu periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x-40x
Kuku :
Bahan yang diambil adalah masa detritus dari bawah kuku yang sudah rusak atau dari
bahan kukunya sendiri, selanjutnya dituangi dengan KOH 10 % dan dilihat dibawah
mikroskop perbesaran 10x dicari hifa dan spora.
Malassezia furfur
Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan kulit untuk mengetahui adanya jamur
Malassezia furfur pada seorang praktikan yang mengidap panu. Dengan menggunakan
pisau kecil dan ketembet untuk mengambil kerokan panu ditemukanlah spesies Malassezia
furfur penyebab panu (pitiriasis versikolor).
Penyakit panu dalam bahasa kedokterannya disebut pitiriasis versikolor atau tinea
versikolor yang disebabkan oleh jamur dalam genus Malassezia dan sebagai spesies tunggal
disebut sebagai Malassezia furfur. Nama Malassezia furfur diambil dari nama penemunya
Louis-Charles Malassez (dari prancis) pada akhir abad ke-19.
Tempat hidup atau habitat dari jamur ini adalah pada kulit, dibagian belakang selain itu
juga dapat ditemukan pada kulit wajah manusia, jamur ini berada pada kulit karena kulit
yang selalu berada dalam keadaan yang banyak menghasilkan keringat sebab jamur ini
menyukai tempat yang lembab dan memiliki pH yang asam, sehingga apabila kondisi
tempat jamur ini menempel sesuai dengan yang diinginkannya ia akan berkembang biak
dan membentuk bercak – bercak putih pada kulit. Dapat
Jamur ini bukan merupakan salah satu golongan flora normal dalam tubuh
manusia. Jamur ini juga dapat menempel pada kulit akibat faktor lingkungan dan agen
penyebab seperti hewan peliharaan baik itu anjing, dan kucing.
Infeksi karena jamur Malassezia furfur akan menimbulkan penyakit pitiriasis versikolor atau
panu. Gejalanya berupa bercak-bercak putih, kadang kemerahan atau cokelat. Biasanya
terdapat di badan tapi bisa juga menyebar ke wajah dan disertai rasa gatal bila berkeringat.
Jika sudah sembuh, penyakit panu itu sering meninggalkan bercak putih yang menetap
dalam beberapa bulan sebelum kembali ke kulit normal.
Pitiriaris versikolor timbul ketika ragi Malassezia furfur yang secara normal mengkoloni kulit
berubah dari bentuk yeast menjadi bentuk miselia yang patologik, kemudian menginvasi
stratum korneum kulit. Beberapa kondisi dan faktor yang berperan pada patogenesis
pitiriaris versikolor antara lain lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, produksi
kelenjar keringat yang berlebih. Jamur yang ditemukan sebenarnya normal ditemukan di
kulit manusia. Namun dalam keadaan tertentu, misalnya kulit berkeringat, jamur ini akan
membuat kulit menjadi berubah warna.
Pengobatan dapat dilakukan secara topikal dan sistemik. Bila lesinya minimal atau terbatas,
dapat diberikan secara topikal dengan golongan imidazol, misalnya ketoconazole dalam
bentuk krim. Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsisten, karena
penyakit panu sering kambuh dan untuk mencegah serangan ulang
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Gejala
kandidiasis vagina termasuk gatal vagina dan sebuah think cairan vagina. Candida albican
sebenaranya merupakan flora normal dalam tubuh manusia namun ia akan bersifat
patogen apabila pertumbuhannya terlalu banyak (blooming) sehingga apabila
konsentrasinya dalam jumlah yang banyak dapat bersifat patogen dan dapat menimbulkan
penyakit. Penyelidikan lebih lanjut membuktikan bahwa sifat patogenitas tidak
berhubungan dengan ditemukannya Candida albicans dalam bentuk blastospora atau hifa
di dalam jaringan. Terjadinya kedua bentuk tersebut dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi,
yang dapat ditunjukkan pada suatu percobaan di luar tubuh. Pada keada an yang
menghambat pembentukan tunas dengan bebas, tetapi yang masih memungkinkan jamur
tumbuh, maka dibentuk hifa. Kelainan jaringan yang disebabkan oleh Candida albicans
dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma. Pada kandidosis sistemik, alat
dalam yang terbanyak terkena adalah ginjal, yang dapat hanya mengenai korteks atau
korteks dan medula dengan terbentuknya abses kecil-kecil berwarna keputihan. Biasanya
juga terjadi pada laki-laki dimana ujung penis dan kulitnya tampak merah.
Membuat diagnosis kandidiasis vagina termasuk melakukan evaluasi medis yang lengkap
dan pemeriksaan riwayat dan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. Ini termasuk
mengambil sampel kecil atau diambil sampel dari vagina atau leher rahim dan pemeriksaan
di bawah mikroskop untuk mengkonfirmasi pertumbuhan berlebih dari ragi. Infeksi lain dari
sistem vagina dan reproduksi, seperti klamidia dan gonore, biasanya diuji pada saat yang
sama. kandidiasis vagina dapat berhasil diobati dengan rencana perawatan yang meliputi
perubahan gaya hidup dan pengobatan.
kandidiasis vagina disebabkan oleh mikroorganisme jamur yang disebut Candida albicans.
kandidiasis vagina juga dapat disebut thrush vagina, kandidiasis vagina dapat berhasil
diobati dengan rencana perawatan yang meliputi perubahan gaya hidup dan pengobatan.
4. Infeksi karena jamur Malassezia furfur akan menimbulkan penyakit pitiriasis
versikolor atau panu.
5. Beberapa kondisi dan faktor yang berperan pada patogenesis pitiriaris versikolor
antara lain lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi, produksi kelenjar keringat yang
berlebih.