Teori Biaya Produksi
Teori Biaya Produksi
Teori Biaya Produksi
Nim : 01021281823047
Kampus : Indralaya
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Biaya tetap total(fixed cost) ialah Biaya yang tidak tergantung atau tidak
dipengaruhi oleh tingkat prduksi
2. Biaya Variabel (variable cost ) ialah Biaya produksi yang berubah menurut
tinggi rendahnya jumlah barang yang dihasillkan.
3. Biaya total (Total cost) ialah Penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel
Rumus : TC = FC + VC. Biaya produksi total didapatkan dari
penjumlahan
iaya tetap total (TFC=total fixed cost ) dan biaya berubah total ( TVC=total
variable cost ). Rumus : TC=TFC + TVC
Kurva TFC diatas bentuknya horizontal menunjukkan karena nilainya tidak berubah
walaupun banyaknya barang yang di produksi.Kurva TVC bermula dari titik 0 dan semakin
lama semakin tinggi yang menggambarkan bahwa produksi dipengaruhi hukum hasil yang
semakin berkurang.semakin besar produksi semakin besar nilai TVC.
Kemudian dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Biaya tetap rata-rata (Average Fix Cost ) ialah iaya tetap yang dibebankan
kepada setiap unit output. Rumus : AFC = FC/Q
2. Biaya variable rata-rata (Average Variabel Cost).ialah Biaya variabel yang
dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = VC/Q
3. Biaya total rata-rata ( Average Total Cost ) Ialah Biaya produksi yang
dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
Dalam jangka jangka ada beberapa istilah biaya produksi yang harus dipahami seperti
LTC, LVC, LAC, dan LMC. LTC disini digunakan untuk symbol dari total biaya produksi
jangka panjang. LVC yaitu biaya variabel untuk jangka panjang. LAC yaitu biaya ra-rata
dalam jangka panjang. LMC yaitu biaya marginal jangka panjang.
Total biaya produksi untuk jangka panjang adalah semua biaya yang digunakan untuk
melakukan produksi/menghasil barang dan jasa (output). Ingat penjelasan sebelumnya,
bahwa dalam jangka panjang, semua input/faktor produksi yang digunakan bersifat variabel.
Dengan demikian, semua input / faktor produksi dapat ditambah atau dikurangi. Dengan
demikian, total biaya produksi dalam jangka panjang dapat dirumuskan dengan:
LTC = LVC
Dengan LTC = total biaya (total cost) untuk jangka panjang, sedangkan LVC = biaya
variabel jangka panjang. Dengan demikian, perubahan biaya total dalam jangka panjang akan
sama dengan perubahan biaya variabel dalam jangka panjang. Tidak ada biaya tetap yang
dimasukkan dalam persamaan tersebut seperti pada jangka pendek. Karena semua faktor
produksi sudah dianggap input variabel dalam jangka panjang.
Istilah lain yang harus pahami yaitu biaya marginal untuk jangka panjang (LMC).
Adapun LMC dapat dirumuskan dengan:
LMC = d LTC / d Q
biaya marginal jangka panjang (LMC) ditentukan oleh perubahan biaya total pada
jangka panjang (d LTC) dibandingkan dengan perubahan output (d Q). Dengan kata lain yaitu
biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya yang ditanggung untuk tambahan satu
unit output yang dihasilkan.
Selain itu, ada juga istilah biaya rata-rata dalam jangka panjang.Karena biaya rata-rata
jangka pangjang (LAC) merupakan biaya total jangka panjang (LTC) dibagi dengan jumlah
output (Q). Biaya rata-rata jangka panjang dirumuskan dengan:
LAC = LTC / Q
pertama, diasumsikan bahwa keputusan jumlah yang harus diproduksi yaitu sebanyak
Q1 sebagai kuantitas output (hasil produksi) yang dapat memberikan keuntungan maksimum.
Mari kita lihat sisi jangka pendek dahulu. Dengan jumlah Q1 yang harus di produksi, pabrik
yang dipilih oleh produsen yaitu pabrik yang kecil agar biaya rata-rata dalam jangka
pendeknya paling kecil berdasarkan jumlah yang ingin diproduksi. Biaya rata-rata produksi
dari pabrik kecil yaitu sebesar SAC 1 (warna merah). Sehingga harga biaya produksi rata-rata
jangka pendek yang dipilih yaitu sebesar Y3.
Kedua, bagaimana kalau asumsinya kita ganti, bahwa produsen ternyata ingin
memproduksi barang sebanyak Q3. Produsen menganggap bahwa memproduksi sejumlah Q3
output inilah yang dapat memberikan tingkat laba maksimum. Bila kondisi ini dihadapi, yang
dipilih dalam jangka pendek yaitu berproduksi dengan pabrik besar. Ingat bahwa produsen
hanya dapat memilih 1 keputusan dalam jangka pendek. Pabrik sedang dan kecil tidak dipilih
karena akan memberikan biaya rata-rata jangka pendek nya yang lebih mahal bila
dibandingkan dengan pabrik besar.
biaya rata-rata jangka pendek (SAC 3) yang berwarna ungu. Bila perusahaan dengan
pabrik besar memproduksi sebanyak Q3, perusahaan dapat meminimalkan biaya rata-rata
jangka pendek (SAC 3) menjadi hanya sebesar Y1. Biaya di Y1 tentu akan lebih murah bila
dibandingkan dengan harga diatasnya. Produksi dengan pabrik kecil dan sedang akan
memberikan harga yang lebih mahal dari Y1.
Bentuk dari AC dari panjang yang membuat tentangnya teknologi untuk produksi
suatu barang ,sehingga menimbulkan :
Bila ingin meningkatkan produksi mobil dari 1000 unit ke 1200 unit tidak ada jalan
lain dalam jalan pendek kecuali menambah jumlah pekerja pabrik yang sudah ada.karena
terjadinya penurunan biaya marjinal,AC akan meningkat $10000 ke $12000 per mobil tapi
dlam jangk panjang,akan memperluas ukuran pabriknya atau akan menambah pekerja dengan
AC tetap sebesar $10000.skala ekonomi muncul karna tingkat produksi yang tinggi akan
memberi kesempatan pada setiap pekerja untuk melakukan spesialisasi,yang menyebabkan
pekerja menjadi lebih terlatih.sedangkan disekonomi muncul karena masalah koordinasio
yang terjadi besar dan semakin tidak efektif bagi pengelola untuk mempertanyakan biaya
serendah mungkin.