2021-Pengembangan LKPD MatematikaBerbasis Kemampuan PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]

Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12


ISSN: 2808-0866

Pengembangan LKPD Matematika Berbasis Kemampuan


Pemahaman Matematis Dengan Pendekatan
Worked Example
Rahma Aulia Lubis
1
Program Studi Pendidikan Matematika, 2Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

[email protected]

Abstrak
Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasikan produk, mengetahui
validitas, dan respon siswa terhadap bahan ajar lembar kerja peserta didik yang telah
dihasilkan. Penelitian ini mengembangkan sebuah Lembar Kerja Peserta Didik
matematika berbasis kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked
example pada materi sistem persamaan linear dua variabel yang dapat menjadi alternatif
meminimalkan muatan kognisi siswa dan memberikan pemahaman kepada siswa.
Subjek dari penelitian ini dalah siswa kelas VIII-2 SMP Swasta PAB 3 Saentis yang
terdiri dari 10 siswa, dimana peneliti memilih reponden berdasarkan skala kecil.
Metodologi yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan
dengan menggunakan model pengembangan ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu: (1)
analisis (analysis), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (development), (4)
implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Namun pada penelitian ini
dilakukan sampai tahap pengembangan (development). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa lembar kerja peserta didik matematika berbasis kemampuan pemahaman
matematis dengan pendekatan worked example pada materi sistem persamaan linear
dua variabel menurut validasi ahli media berada pada persentase 80 % dengan kategori
validasi baik, atau layak digunakan tanpa revisi dan validasi ahli materi berada pada
persentase 87 % dengan kategori validasi baik, atau layak digunakan tanpa revisi.
Sedangkan untuk RPP menurut validasi ahli media dan ahli materi berada pada
persentase 82,22 % dengan kategori baik, atau layak digunakan tanpa revisi. Serta
menurut respon siswa berada pada persentase 86 % dengan kriteria sangat baik, dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan adanya data tersebut,
penelitian ini dapat memenuhi asumsi bahwa lembar kerja peserta didik matematika
berbasis kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked example pada
materi sistem persamaan linear dua variabel layak digunakan dan efektif ditinjau dari
muatan kognisi dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik, Perangkat Pembelajaran, Kemampuan


Pemahaman Matematis, Pendekatan Worked Example, Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel

1
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

1. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi komponen penunjang kemajuan suatu negara dalam
hal sumber daya manusia. Pendidikan sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi
masa depan anak. UU No. 20 Tahun 2003 mengatur tentang pendidikan Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan ialah usaha sadar secara terencana yang
mempunyai tujuan untuk menciptakan suasana belajar mengajar agar peserta
didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya dengan penguasaan
kekuatan spiritual keagamaan, diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan, serta dibutuhkan oleh diri sendiri, masyarakat, dan negara.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dari sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas. Widiharto (2004: 1) mengemukakan bahwa makna
belajar mengajar matematika di sekolah adalah demi mengembangkan
kemampuan siswa melalui keterampilan berpikir secara kritis, logis, sistematis
dan memiliki sifat objektif, jujur, dan disiplin dalam memecahkan masalah baik
dalam matematika maupun dalam kehidupan keseharian. Siswa juga
membutuhkan pemahaman dalam menganalisis suatu masalah atau kasus.
Beberapa indikator pemahaman pembelajaran matematika ialah mengenali
dan menerapkan suatu konsep, adanya prosedur, prinsip, dan ide pembelajaran
matematika secara tepat dalam masalah sederhana. Bahan ajar diberikan pada
anak didik tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga memberikan pemahaman
kepada anak didik agar mampu memahami konsep dari materi hendak
dipelajari (Umbara & Rahmawati, 2018). Sebagus apapun substansi bahan ajar,
apabila metode pengajaran tidak dipersiapkan dengan baik, maka substansinya
tidak akan sampai ke anak didik. Bisa jadi anak didik merasakan jenuh karena
kurangnya tanggung jawab dan semangat mengikuti pembelajaran (Nuraeni &
Rosyid, 2017; Hiltrimartin & Pratiwi, 2019). Dalam proses pembelajaran
matematika guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan berkesan yang kaya akan berbagai sumber belajar sehingga
siswa dapat lebih mudah memahami apa yang dijelaskan oleh instruktur. Namun,
observasi lapangan mengungkapkan bahwa rata-rata guru yang kekurangan
sumber mengajar yang memadai. Guru yang baik adalah guru yang mampu
memanfaatkan berbagai perangkat pembelajaran, tidak hanya buku paket dan
contoh pemecahan masalah.
Pembelajaran yang mempunyai sedikit sumber ajar hendak berdampak
partisipan ajar tidak memperoleh peluang buat berlatih dengan cara mendiri
mengarah berasal pada guru. Di pihak lain, Depdiknas dalam Utami (2018:269)
menyatakan bahwa salah satu tujuan perancangan bahan ajar adalah untuk
menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan persyaratan kurikuler dengan
memperhatikan bahan ajar, khususnya bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan lingkungan atau lingkungan sosialnya. Proses
pembelajaran yang dipimpin guru mengajarkan siswa untuk bergantung pada
guru, siswa tidak dapat menemukan rumus sendiri, yang mengakibatkan
pembelajaran matematika abstrak. Berdasarkan hasil observasi di skolah SMP
Swasta Al-Maksum Pendidikan matematika dimana guru menjadi pusat ketika
metode ceramah digunakan. Dikarenakan mayoritas siswa memiliki pemahaman
lebih ketika guru menjelaskan topik secara langsung kepada mereka daripada
harus mencari tahu sendiri. Pembelajaran itu sendiri dilakukan melalui
penggunaan buku paket, tidak ada bahan ajar lain yang digunakan untuk
membangkitkan minat siswa dalam belajar. Sementara buku paket selalu
digunakan sebagai sumber informasi dalam pendidikan, mereka tidak pernah

2
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

mampu mengajar siswa untuk belajar secara mandiri.


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menjadi salah satunya pada sumber
perserta didik dalam belajar, memberikan materi, arahan, dan motivasi kepada
siswa untuk menghadapi proses pemahaman matematika. LKPD menawarkan
arahan belajar, materi pendukung, dan proses kerja untuk menyelesaikan
masalah, yang semuanya berkontribusi pada belajar mengajar yang lebih
terstruktur bagi siswa. LKPD menjadi sumber belajar yang dapat dikembangkan
oleh tenaga pendidik sebagai para fasilitator. LKPD yang dimana proses
persiapan, desain dan pengembangan akan membangkitkan minat siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan LKPD juga
harus memperhatikan pengaturan dan kondisi kegiatan pembelajaran yang
sebenarnya. Pembelajaran adalah kegiatan yang dipimpin oleh guru yang
bertujuan untuk menciptakan skenario dan kondisi yang mendukung bagi siswa
dengan menyediakan fasilitas yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam
pembelajaran aktif, mendapatkan pengetahuan serta keterampilan, dan
memaksimalkan kinerja mereka menyesuaikan pada tujuan. Menurut
Hasratuddin (2015: 141) mengatakan bahwa:
“Proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
sikap positif siswa adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student centered)
dan berlangsung dalam konteks sosial. Proses belajar itu akan terlaksana
dengan baik jika seorang guru itu memahami materinya itu dan guru itu tahu
bagaiman teknik cara mengajarnya.” Pembelajaran matematika adalah suatu
upaya/kegiatan (merancang dan mengadakan sumber dalam siswa belajar,
memberikan bimbingan, memberi semangat secara emosional serta memberi
arahan) siswa dalam menggapai tujuan pendidikan matematika, yaitu:
mengembangkan kemampuan penalaran matematis, penguasaan ide, dan
kemampuan pemecahan masalah. Hasratuddin (2015: 140) belajar matematika
memerlukan integrasi belajar dan berpikir dalam domain tertentu, seperti
pengembangan sikap. LKPD digunakan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kompetensi dasarnya. Trianto (2011:222) mengungkapkan
bahwa “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memuat sekumpulan kegiatan
mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan
indikator pencapaian yang ditempuh.” Menurut Prastowo (2015: 24) jika dilihat
dari segi tujuan LKPD, terdiri dari lima bentuk yaitu (1) LKPD membantu siswa
memilih konsep; (2) LKPD membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan
konsep yang telah ditemukan; (3) LKPD berfungsi sebagai pedoman
pembelajaran siswa; (4) LKPD sebagai penguatan; (5) LKPD sebagai pedoman
praktis.
Kondisi proses pembelajaran yang hanya menekankan pada praktik tanpa
memahami konsep secara utuh. Oleh karena itu, siswa cenderung
menggunakanketerampilan proseduralnya ketika memecahkan masalah. Jika
urutan program diubah, akan sulit bagi siswa untuk menyelesaikan masalah.
Dalam menanggulangi masalah tersebut, meningkatkan belajar serta mengajar
adalah salah satu cara dan memberikan soal-soal yang menggali pengetahuan
konsep anak didik. Untuk beberapa situasi yang disebutkan di atas, masalah
perlu dipecahkan untuk mengatasi situasi tersebut. Retnowati mengatakan
bahwa pemecahan suatu problem tergolong efektif serta efisien akan
membutuhkan pengetahuan konseptual (konsep/fakta/pengetahuan deklaratif)
dan aturan matematika (pengetahuan prosedural). Kedua tipe wawasan ini

3
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

berfungsi selaku priorknowledge dalam penanganan sesuatu permasalahan.


Swaller dalam Cognitive Load Theory melaporkan kalau anak ajar yang tidak
memiliki priorknowledge dalam jenis lumayan dalam menuntaskan sesuatu
permasalahan serta menekuni dasar wawasan, hingga anak ajar wajib
diserahkan berbentuk petunjuk penataran yang akurat, ialah worked example.
Arti worked example ini merupakan supaya anak ajar bisa berlatih serta
memahami sesuatu materi yang diserahkan dengan memakai strategi
penanganan permasalahan di tiap tahap alhasil menggapai pemecahan yang
terbaik.
Clark, Nguyen, dan Swaller mengemukakan bahwa worked example yang
efektif ialah ekshibisi contoh atau solusi step by step untuk suatu masalah. Jelas,
worked example adalah upaya efektif yang didapat siswa dalam mendapatkan
keterampilan pemecahan masalah. Dalam menunjang kemampuan kognitif
dengan memperkenalkan masalah yang sudah ada dan solusi akhirnya ini
merupakan tujuan dirancangnya worked example. Langkah-langkah untuk
memecahkan masalah ini membimbing siswa untuk menemukan solusi. worked
example dapat membantu siswa mengklarifikasi pengetahuan baru dengan
menggabungkan pengetahuan baru siswa dengan apa yang sudah mereka
ketahui, dan memusatkan perhatian mereka pada prinsip-prinsip matematika
yang penting, sehingga meningkatkan pengetahuan siswa tentang konsep dan
prosedur. Contoh benar serta salah bisa membuat siswa paham tentang
pembelajaran. Mereka yang menerima worked example yang kemudian bisa
memberi kecil kesalahan, memecahkan problem lanjutan lebih cepat, serta
membutuhkan lebih Dikit bantuan guru.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Hana Eka Putri
Handayani,dkk. 2020) dengan judul “Validasi Pengembangan Modul
Pembelajaran Matematika Berbasis Kemampuan Pemahaman Matematis
Dengan Pendekatan Worked Example” riset ini bertujuan untuk mengembangkan
modul pembelajaran berbasis keterampilan pemahaman matematika dan
mengadopsi metode, yang kemudian digunakan sebagai metode alternatif untuk
memperkecil beban kognitif serta siswa dapat memahami. Metode dipergunakan
berupa penelitian dan pengembangan yang dikembangkan dengan model
pengembangan ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi). Hasil penelitian yang dipaparkan bahwa persentase modul
pembelajaran matematika berdasarkan kemampuan pemahaman matematika
adalah 90,741% berdasarkan pendekatan worked example yang diverifikasi oleh
ahli. Berdasarkan verifikasi pemakai, persentasenya adalah 87,78%, yang
merupakan standar yang sangat baik. Dan menurut verifikasi penonton
persentasenya 77,02%. Standarnya sangat efektif dan sangat lengkap. Dapat
digunakan tetapi perlu sedikit dimodifikasi. (Muhammad Ferry Irwansyah,dkk.
2019) juga melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas worked example
dengan strategi pengelompokan siswa ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah dan cognitive load” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
keefektifan strategi pembelajaran contoh kerja dan pemecahan masalah terhadap
keefektifan strategi siswa dalam membuat kelompok adalah (kolaborasi dan
individu) dilihat dari bagaimana mereka dalam memecahkan permasalahan dan
beban kognitif. Bersumber pada hasil riset serta pembahasan bisa disimpulkan
kalau startegi pembelajaran worked example tidak lebih efektif dibandingkan
strategi pembelajaran problem solving ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah. Ketidakefektifan worked example dikarenakan pada fase akusisi LKS

4
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

yang diberikan pada siswa yang belajar secara kolaboratif hanya satu, sehingga
akses untuk mempelajari LKS tersebut terbatas. Akan tetapi worked example
lebih efektif dalam upaya mereduksi cognitive load dibandingkan dengan problem
solving.
Penelitian sejenis juga dilakukan olehIntan (2020) dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Menggunakan Worked
Example” Penelitian ini menggunakan worked example pembelajaran
matematika SMP buat menganalisa kenaikan keahlian uraian matematika anak
didik sehabis penataran. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dan pra- eksperimental dan seperangkat desain pre-test dan post-test.
Peningkata n-gain didapatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. Uji
normalitas dan uji t satu sampel digunakan sebagai alat analisis data. Menurut
temuan penelitian dan analisis, adalah mungkin untuk mengklasifikasikan
peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa melalui penggunaan
worked example sebagai prioritas tinggi.

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan. Model
pengembangan yang digunakan diadaptasi dari model ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation). Model ADDIE mencakup lima langkah,
yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi, dan (5)
evaluasi.Namun pada penelitian ini dilakukan sampai tahap pengembangan
(development).
Sumber Datapada penelitian ini yaitu Validator, Guru matematika SMP,
Siswa Kelas delapan sekolah menengah pertama. Analisis ini memaparkan hasil
pengembangan produk yang berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
matematika berbasis kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan
worked example. Analisis data dilakukan setelah data-data terkumpul.

5
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

3. HASIL
Hasil Validasi RPP
Hasil validasi ahli terhadap RPP dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Hasil Validasi Kelayakan RPP


Validator
No Butir Penilaian
1 2 3
1 Kelengkapan komponen RPP 5 5 5

2 Penulisan penomoran, jenis dan ukuran


dalamRPP 4 4 4

3 Kejelasan dan urutan materi ajar 4 4 4

4 Keterpaduan antara komponen RPP 4 4 4

5 Kesesuaian indikator pembelajaran dengan


komponen dasar 4 4 4

6 Kesesuaian materi prasyarat dengan materi


yang diajarkan 4 4 4

7 Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan


pendekatan worked example 4 4 4

8 Langkah-langkah
pembelajaran dijabarkan 4 4 4
dengan jelas
9 Kesesuaian perkiraan alokasi waktu dengan
kegiatan yang dilakukan 4 4 4

10 Ketepatan kegiatan penutup dalam


pembelajaran 4 4 4

11 Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah


bahasa yang baik dan benar 4 4 5

12 Bahasa yang digunakan singkat,, jelas, dan 4


tidak menimbulkan pengertian ganda. 4 4

49 49 50
Jumlah Skor

Total Keseluruhan Skor 148

Rata-Rata 49,33

Persentase 82,22%

Kategori Baik

6
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa validator ke-1 diperoleh


jumlah skor 49, pada validator ke-2 diperoleh jumlah skor 49 dan pada validator
ke-3 diperoleh jumlah skor 50 .Total keseluruhan skor ketiga validator 148
dengan nilai rata-rata 49,33. Dari perolehan jumlah ketiga validator di atas, maka
dapat diperoleh persentase sebesar 82,22% dengan kategori “Baik”
kesimpulannya RPP Layak digunakan tanpa revisi.
Hasil Validasi Ahli Media Terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Matematika Berbasis Kemampun Pemahaman Matematis dengan
Pendekatan Worked Example
Hasil validasi ahi media terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
dapatdilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2 Hasil Validasi Kelayakan LKPD oleh Ahli Media
Aspek Penilaian Indikator Validator

Keserhanaan Kesederhanaan gambar pada LKPD 4


Kemudahan kalimat yang digunakan untuk
dapat dimengerti 4

Keterpaduan Kesesuaian urutan antar halaman 4

Kesesuaian petunjuk yang digunakan


dalamLKPD 4

Penekanan Penekanan warna dan tulisan pada halaman 4

Kesesuaian ukuran gambar tulisan pada


halaman 4

Bentuk Daya titik gambar yang digunakan 4

Keterbacaan bentuk huruf 4

Warna Kesesuaian warna pada halaman 4

Keserasian warna background dengan teks 4


Keserasian warna gambar dengan
background 4

Jumlah Skor 44

Rata-Rata 4

Persentase 80%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa validator diperoleh


jumlah skor 44 dengan nilai rata-rata 4. Dari perolehan jumlah validator di atas,
maka dapat diperoleh persentase sebesar 80% dengan kategori “Baik”
kesimpulannya LKPD Layak digunakan tanpa revisi.

7
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

Hasil Validasi Ahli Materi Terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Matematika Berbasis Kemampun Pemahaman Matematis dengan
Pendekatan Worked Example
Hasil validasi ahli materi yang terdiri dari satu orang dosen matematika dan
satu orang guru matematika terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3 Hasil Validasi Kelayakan oleh Ahli Materi
Aspek Validator
Penilaian Indikator
1 2
Kesesuaian Materi dengan
Kompetensi Dasar 4 4

Materi Kesesuaian Materi dengan Tujuan


Pembelajaran 4 4

Sistematika Penyajian materi 4 4

Tampilan LKPD menarik 5 5

Isi LKPD terlihat dengan jelas 5 5


Penyajian
LKPD berisi gambar-gambar
pendukung yang menarik 4 5

Ketepatan tata bacaan yang


digunakan 4 4

Kalimat yang digunakan mudahuntuk


dipahami oleh peserta didik 4 5
Bahasa
Petunjuk soal mudah untuk
dipahami 4 4

Istilah-istilah kata yang digunakanmudah


untuk dipahami 4 5

45
Jumlah Skor 42

Total Keseluruhan Skor 87

Rata-Rata 43,5

Persentase 87%

Kategori Baik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa validator ke-1 diperoleh

8
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

jumlah skor 42, pada validator ke-2 diperoleh jumlah skor 45. Total keseluruhan
skor kedua validator 87 dengan nilai rata-rata 43,5. Dari perolehan jumlah kedua
validator di atas, maka dapat diperoleh persentase sebesar 87% dengan kategori
“Baik” kesimpulannya LKPD Layak digunakan tanpa revisi.
Hasil Respon Siswa Terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Matematika Berbasis Kemampun Pemahaman Matematis dengan
Pendekatan Worked Example
Setelah produk dinyatakan layak digunakan selanjutnya uji coba produk
dengan skala kecil untuk kelas VIII-2 sebanyak 10 siswa. untuk mengetahui hasil
respon siswa terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.4 Hasil Respon Siswa
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 43
2 5 3 5 5 3 4 5 4 3 4 41
3 5 3 4 3 4 5 5 4 5 4 42
4 4 3 5 4 4 3 5 3 2 4 37
5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 44
6 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 47
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

8 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 43
9 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 42
10 5 4 3 5 3 3 4 5 5 4 41
Jumlah skor 430
Pesertase 86%
Sangat
Kriteria Baik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa diperoleh
jumlah skor seluruhnya 430. Dari perolehan jumlah respon siswa di atas, maka
dapat diperoleh persentase sebesar 86% dengan kriteria “Sangat Baik”
kesimpulannya LKPD mendapat respon “Sangat Baik” dari siswa, sehingga
LKPD sangat baik digunkan dalam proses pembelajaran yang dapat menjadi
alternatif meminimalkan muatan kognisi siswa dan memberikan pemahaman
kepada siswa

9
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

4. PEMBAHASAN
Pada sub bab ini merupakan hasil dari jawaban peneliti mengenai rumusan
masalah yang didasarkan hasil penelitin yang sudah dilakukan. Melalui hasil
penelitian yang sudah dikemukakan sebelumnya, pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis kemampuan pemahaman matematis
dengan pendekatan worked example terdapat tujuan, yaitu mengembangkan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis kemampuan
pemahaman matematis dengan pendekatan worked example dan mengetahui
kelayakannya. Penelitian pengembangan LKPD matematika berbasis
kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked example.
Menggunakan pengembangan yang menyesuaikan dengan model ADDIE
(Analysis, Design,Development, Implementation, Evaluation). Terdapat 5 (lima)
model tahapan, yakni: tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap
implementasi, serta tahap evaluasi. Terbatasnya waktu dalam penelitian ini
sehingga membuat penelitian tersebut hanya sampai tahap pengembangan
(development).
Pada tahap analisis (analysis) kegiatan yang dilakukan mencakup analisis
kurikulum, analisis siswa, dan analisis konsep. Tujuan dari analisis kurikulum
untuk menguraikan Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) yang akan
digunakan, analisis siswa dipakai guna mengetahui karakteristik siswa, serta
analisis konsep dengan tujuan mengindentifikasikan konsep-konsep utama yang
dipelajari dalam materi sistem persamaan linear dua variabel.
Pada tahap perancangan (design) kegiatan yang dilakukan mencakup
mempersiapkan referensi serta menyusun rancangan produk. Kesimpulan yang
bisa didapat dari langkah ini ialah supaya racangan ataupun desain LKPD yang
akan dikembangkan nanti sesuai dengan kurikulum 2013 pada materi sistem
persamaan linear dua variabel.
Pengembangan (development) merupakan tahap akhir, dimana kegiatan
yang dilakukan merupakan pengembangan rancangan atau desain produk, uji
kelayakan dan uji coba produk. Kesimpulan yang dapat diambil pada tahap ini
adalah, LKPD yang selesai diberikan menghasilkan kategori produk yang layak
digunakan.
Validasi RPP dan LKPD dilakukan oleh para ahli, berdasarkan hasil
penelitian RPP mendapatkan hasil penelitian dari validator ke-1 diperoleh jumlah
skor 49, pada validator ke-2 diperoleh jumlah skor 49 dan pada validator ke-3
diperoleh jumlah skor 50 . Total keseluruhan skor ketiga validator 148
dengan nilai rata-rata 49,33. Berdasarkan jumlah ketiga validator di atas, maka
didapatkan sebesar 82,22% dengan kategori “Baik” dapat simpulkan bahwa RPP
Layak digunakan tanpa revisi.
Sedangkan Lembar Kerja Peserda Didik (LKPD) mendapatkan hasil
penelitian oleh ahli media dengan jumlah skor 44 dengan nilai rata-rata 4.
Berdasarkan jumlah validator di atas, maka dapat diperoleh persentase sebesar
80% dengan kategori “Baik” dapat disimpulkan bahwa LKPD Layak digunakan
tanpa revisi. dan mendapatkan hasil penelitian oleh ahli materi dengan validator
ke-1 diperoleh jumlah skor 42, pada validator ke-2 diperoleh jumlah skor 45.
Total keseluruhan skor kedua validator 87 dengan nilai rata-rata 43,5.
Berdasarkan jumlah kedua validator di atas, maka didapatkan sebesar 87%
dengan kategori “Baik” dapat disimpulkan bahwa LKPD Layak digunakan tanpa
revisi.

10
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

Setelah validasi oleh validator kelayakan selanjutnya diuji cobakan kepada


siswa kelas VIII-2 SMP Swasta PAB 3 Saentis sebanyak 10 siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap LKPD. Hasil dari respon siswa diperoleh
jumlah skor seluruhnya 430 dengan persentase sebesar 86% dengan kriteria
“Sangat Baik” dapat disimpulkan bahwa LKPD mendapat respon “Sangat Baik”
dari peserta didik, sehingga LKPD sangat baik digunakan pada proses belajar
yang bisa dijadikan pilihan dalam kognisi siswa diminimalkan.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis
kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked example
menggunakan model pengembangan yang digunakan diadaptasi dari model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, evaluation). Model
ADDIE mencakup lima langkah, yaitu: (1) analisis, (2) perancangan, (3)
pengembangan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Karena keterbatasan waktu
penelitian ini dilakukan sampai tahap pengembangan (development). Kisimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis
kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked example materi
sistem persamaan linear dua variabel menurut para ahli meliputi ahli media dan
ahli materi, dimana ahli media dengan persentase 80% kategori “baik” atau layak
digunkan tanpa revisi dan ahli materi dengan persentase 87% dengan kategori
“baik” atau layak digunakan tanpa revisi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi sistem persamaan
linear dua variabel oleh para ahli diantaranya, ahli media dan ahli materi berada
pada persentase 82,22% dengan kategori “Baik” dan layak digunakan tanpa
revisi. Hasil uji coba produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika
berbasis kemampuan pemahaman matematis dengan pendekatan worked
example pada materi sistem persamaan linear dua variabel yang dilakukan di
SMP Swasta PAB 3 Saentis berada pada persentase 86% dengan kriteria
“Sangat Baik” sehingga dari perolehan respon siswa, didapatkan kriteria bahwa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis kemampuan
pemahaman matematis dengan pendekatan worked example pada materi sistem
persamaan linear dua variabel sangat baik digunkan dalam proses pembelajaran
yang dapat menjadi alternatif meminimalkan muatan kognisi siswa dan
memberikan pemahaman kepada siswa.

6. REFERENSI

Azizah, N., & Retnowati, E. (2017). Desain Worked Example untuk Mengajarkan
Matematika pada Siswa Disabilitas Netra. Seminar Matematika Dan Pendidikan
Matematika Uny, 517–524.
Handayani, F. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Bernuansa Islami
Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Untuk Siswa Kelas Viii Semester Ganjil.
Handayani, H. E. P., & Nuraeni, Z. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran
Matematika Berbasis Kemampuan Pemahaman Matematis Dengan Pendekatan
Worked Example. Lentera Sriwijaya : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1), 13–
21.
Hesser, Tiffany L., dan Jess L. Gregory. “Exploring the Use of Faded Worked Examples
as a Problem Solving Approach for Underprepared Students.” Higher Education

11
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal: 1-12
ISSN: 2808-0866

Studies, 2015: 37.


Intan, I. N., & Rosyid, A. (2020). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis
Siswa Menggunakan Worked Example. M A T H L I N E Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 5(1), 26–36.
Irvan, I., & Muslihuddin, R. (2020). The Development Of Teaching Materials With
Problem Based Learning On The Mathematical Statistics Subject To Improve
Students’ Critical Thinking Ability. IJEMS:Indonesian Journal of Education and
Mathematical Science, 2(1), 1.
Irwansyah, M. F., & Retnowati, E. (2019). Efektivitas worked example dengan strategi
pengelompokan siswa ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan cognitive
load. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6(1), 62–74.
Islam, U., Sunan, N., Surabaya, A., Tarbiyah, F., Keguruan, D. A. N., Pmipa, J., &
Matematika, P. P. (2018). Pengembangan Buku Ajar Aljabar Dengan Menggunakan
Worked Example. November.
Manurung, Y. H., Nasution, D. K., & Arda, M. (2021, October). Peningkatan Ketrampilan
Guru Dalam Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Metode Pembelajaran Berbasis
Online Di Smp Muhammadiyah 61 Medan. In Prosiding Seminar Nasional
Kewirausahaan (Vol. 2, No. 1).
Nasution, D. K. (2018). Corpus Based-Approach in Enhancing Students’ Academic
Writing Skill: Its Efficacy and Students’ Perspectives. International Journal, 6(2), 210-
217.
Nasution, D. K. (2018). PENERAPAN TEKNIK MOLINA & ALBIR DALAM
PENERJEMAHAN TEKS MANTERA JAMUAN LAUT DARI BAHASA MELAYU KE
DALAM BAHASA INGGRIS. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian Dosen, 1(1).
Nasution, D. K. (2020). Improving The Students’ Achievementr In Listening By Applying
Debate Plus Method. Indonesian Journal of Education and Mathematical Science
(IJEMS). UMSU.
Nasution, D. K., & Siregar, F. S. (2021). Investigating the Impact of Code-Switching on
English Foreign Language Students’ Speaking Confidence. EduTech: Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Ilmu Sosial, 7(2), 194-199.
Nasution, D. K., & Syahputra, R. (2020, October). The Impact of the Translation
Techniques and Ideologies on the Quality of the Translated Text of Mantra Jamuan
Laut from Malay Language into English. In Proceeding International Conference on
Language and Literature (IC2LC) (pp. 165-171).
Nasution, D. K., Panah, E., & Atmojo, W. T. Tertiary Students’ Preference of Online
Educational Games in the Language Learning Course. TESOL INTERNATIONAL
JOURNAL, 109.
Nasution, D. K., Sinar, T. S., & Lubis, S. (2017). Translating Malay Incantation Texts of
Sea Offerings into English: An Analysis of Translation Techniques and Translation
Accuracy. International Journal of English Language & Translation Studies, 5, 2308-
5460.
Nuraini, Novia. Skripsi: “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Bangun
Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII dengan Menggunakan Pendekatan
Worked Example, Berorientasi Pada Kemampuan Penyelesaian Masalah”.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.
Retnowati, Endah, Paul Ayres, dan John Sweller. “Can Collaborative Learning Improve
the Effectiveness of Worked Examples in Learning Mathematics?” Journal of
Educational Psychology,2016: 1.
Retnowati, Endah, Paul Ayres, dan John Sweller. “Worked Example Effects In Individual
And Group Work Settings.” EducationalPsychology, 2010: 49.
Wahyuni, dkk. (2020). The Development Teaching Materials Subject Class Calculus of
Many Variable Based on Discovery Learning Model at Education Faculty University
of Muhammadiyah Sumatera Utara. International Journal for Educational and
Vocational Studies. Vol.2,No.2.

12
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimedu

Anda mungkin juga menyukai