Bab 1
Bab 1
Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
Produk utama PT. LNK adalah fiber creme multipurpose creamer, yang merupakan
krimmer yang tidak berbahan baku susu atau sering disebut dengan Non Dairy Creamer
(NDC). Fiber creme multipurpose creamer diproduksi dengan mencampurkan olahan
minyak nabati dan sirup glukosa serta tambahan protein. Proses produksi akan melewati
serangkaian proses meliputi sterilisasi dan pengeringan untuk memperoleh bubuk krimer
yang kemudian akan diteruskan menuju proses pengemasan dengan berbagai variasi
kemasan untuk didistribusikan kepada konsumen. Saat ini PT. LNK memiliki 5 jenis
series produk yaitu Ellenka Fiber creme multipurpose creamer, Lautan Premix, Lautan
Dairy, Lautan Krimer dan Rich Creme.
Pada kerja praktek di PT.LNK, penempatan yang diberikan merupakan departemen
operasional divisi process and technology (PTH). Divisi PTH bertanggung jawab dalam
menganalisa dan menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi pada proses
produksi dan pengolahan limbah. Sehingga pada laporan kerja praktek ini, akan spesifik
membahas proses produksi produk utama PT.LNK fiber creme multipurpose creamer dan
utilitas pendukung proses produksi serta pengolahan limbah yang diterapkan.
operasional dan non operasional. Area operasional merupakan area dimana proses
produksi berlangsung dan semua departemen pendukungnya mulai dari plant, unit
pengolahan limbah, unit pengolahan air, gudang penyimpanan produk dan bahan baku,
serta utilitas. Peletakan gudang penyimpanan bahan baku dan produk yang berdekatan
dengan plant bertujuan untuk memudahkan mobilitas proses produksi. Selain itu, gudang
penyimpanan bahan baku dan produk ditempatkan tepat disamping area jalanan pabrik
untuk meningkatkan aksesibilitas bongkar muat departemen logistik. Pada kerja praktek
ini, kami ditempatkan pada divisi PTH yang memiliki office tertera pada nomor 24
Gambar I.1. PTH merupakan salah satu divisi pada departemen operasional, sehingga
memiliki office yang terletak berdekatan dengan area proses produksi. Seperti terlampir
pada Gambar I.1, maka dapat dilihat bahwa office PTH terletak diantara plant I dan plant
II, serta unit pengolahan air. Selain itu, jarak yang dekat dengan utility, dan pengolahan
limbah juga memudahkan aksesibiltas dalam meninjau secara langsung masalah yang
dihadapi proses produksi dan pengolahan limbah.
31
30
29
28
No Deskripsi
32
1 Pos security
37
2 Parkir Motor
3 Parkir Mobil
4 Weight Bridge
27
26
10 Taman
15
11 Kantor Utama
12 Hydrant Room 1
13 Ruang Penyimpanan Spare Part Logistic
14 Mechanical Electrical and Utility Building
15 Unit Pengolahan Limbah
16 Penyimpanan Glukosa I
22
25
17 Penyimpanan Minyak I
24
18 Plant I
19 Ruang Penyimpanan Bahan Kimia
21
22 Waste Pit
23 Toilet
24 PTH and SHE Office
25 Plant II
26 Penyimpanan Glukosa II
14
27 Penyimpanan Minyak II
28 Workshop
29 Penyimpanan Boiler
17
16
30 Penyimpanan Chiller
31 Gas Engine Room
32 Ware House II
33 Ware House I
18
13
34
12
9
11
8
3
7
36
3
10
35
2
3
I.3. Pemasaran
Produk hasil produksi dari PT. LNK didistribusikan dan dijual kepada konsumen
secara nasional dan internasional. Produk dari PT. LNK didistribusikan ke seluruh
indonesia dan luar negeri mencakup Australia, Melanesia, Micronesia, Polynesia,
Amerika Selatan, Benua Eropa, Afrika, Asia dan Timur Tengah. Pola bisnis yang
diterapkan oleh PT. LNK berorientasi kepada empat pola berikut, yaitu ; B2B (Business
to Business), B2C (Business to Consumer), HoReCa (Hotel, Restaurant, Cafe) dan OEM
(Original Equipment Manufacturer). Pola Bisnis B2B yang diterapkan merupakan bisnis
yang dijalani oleh PT. LNK dan perusahaan lain, baik produk yang dijual berupa finished
good maupun semi-finished good. Pola bisnis ini diterapkan pada produk-produk dengan
kemasan besar yaitu 10, 25 dan 500 kg. Kemudian pola bisnis B2C merupakan pola bisnis
yang melibatkan antara PT. LNK terhadap konsumen langsung. Produk yang dijual
mengikuti pola ini merupakan Ellenka Fiber Creme dengan kapasitas kemasan paling
besar adalah 1 kg. Pemasaran B2C ini dijembatani oleh Retail Store seperti Alfamart,
Indomaret, Superindo dll. Pola bisnis lainnya adalah HoReCa, dimana pola bisnis ini
menyerupai pola bisnis B2C namun hubungan bisnis yang terjadi merupakan antara PT.
LNK terhadap Hotel, Restaurant, dan Cafe. Produk yang dijual mengikuti pola bisnis
merupakan produk Rich Creme degan kemasan 1 kg dengan masa simpan yang lebih
lama. Pola bisnis terakahir yang diterapkan oleh PT. LNK adalah OEM, dimana bisnis ini
tidak menawarkan produk jadi hasil olahan namun, yang ditawarkan adalah dalam bentuk
jasa. PT. LNK menawarkan pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi
produk akhir suatu perusahaan lain.