Bahan Persentasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PENTINGNYA PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA

DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

Mata Kuliah : Kewarganrgaraan


Dosen : Selviana Teras Widy Rahayu, S.H., M.H

Disusun oleh :

Adina Rachma P.H (Nim. 221010600508)


Alya Mukhliza (Nim. 221010600087)
Fadillah Fiddini (Nim. 221010600099)
Kokom Komariyah (Nim. 221010600116)
Shinta Any Octavia (Nim. 221010600484)
Spa Trian Iriyanto (Nim. 221010600135)
Siti Rohmiatul Azizah (Nim. 221010600493)

FAKULTAS SASTRA INGGRIS


UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3


A. Faktor-faktor Memudarnya Pemahaman Wawasan
Nusantara. ................................................................................. 3
B. Upaya Yang Dilakukan Dalam Rangka Memperkokoh
Pemahaman Wawasan Nusantara ............................................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10


A. Kesimpulan.............................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan
mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandangan juga
mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-
citanya. Secara keadaanya pun, isi nilai-nilai wawasan nusantara telah tertuang
dalam dasar negara yaitu Pancasila dan pembukaan UUD tahun 1945.
Wawasan nusantara yaitu UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar sikap
serta cara pandang warga negara Indonesia. Dalam menjalankan wawasan
nusantara, diprioritaskan untuk memenuhi kesatuan wilayah dan menghargai
perbedaan yang ada untuk meraih tujuan nasional.
Dorongan yang melahirkan kebangsaan Indonesia bersumber dari
perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan. Wawasan nusantara Indonesia
menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit,
kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun
dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan mempengaruhi adat
budaya yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan
paham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan
bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa
ditunjukan kepada negara dan bangsa. Meskipun dalam awal pertumbuhan
nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal, yaitu: liberty, equality,
fraternality yang merupakan pangkal tolak nasionalisme yang demokratis, namun
dalam perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnai oleh
nilai-nilai dasar yang berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga
memberikan ciri khas bagi masing-masing bangsa.

2
Kesatuan kejiwaaan berupa Sumpah, bangsa Indonesia juga terikat oleh
kesatuan politik kenegaraan yang terbentuk dari pernyataan kemerdekaan yang
dibacakan Soekarno-Hatta atas nama rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Sejak saat itulah Indonesia secara resmi menjadi entitas politik yang merdeka,
berdaulat, dan berkedudukan sejajar dengan negara merdeka lainnya.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara perlu mendapat perhatian dan tanggung jawab bersama. Sehingga amanat
pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah
Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Negara Kesatuan
Republik Indonesia memiliki ribuan pulau. Pulau-pulau terseut tersebar dan
terpisah satu sama lain di perairan Indonesia. Hal inilah yang membuat persatuan
dan kesatuan harus terus dijaga dan dilestarikan. Wawasan nusantara menjadi salah
satu pandangan yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia sebagai suatu
kebanggaan terhadap bangsa sendiri. Melihat latar belakang masalah diatas, maka
penulis tertarik untuk mengangkat judul Wawasan Nusantara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis memberikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah yang menyebabkan Memudarnya Pemahaman Wawasan nusantara?
2. Apa saja Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka memperkokoh pemahaman
Wawasan Nusantara?

C. Tujuan Penulisan
Ditinjau dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor Memudarnya Pemahaman Wawasan nusantara.
2. Untuk mengetahui Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka memperkokoh
pemahaman Wawasan Nusantara.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Memudarnya Pemahaman Wawasan nusantara


Istilah wawasan nusantara datang dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang
berarti: pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Kemudian ditambahkan
akhiran “-an” hingga arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara lihat.
Sedangkan kata Nusantara terbagi dalam dua kata yaitu nusa yang berarti: pulau
atau kesatuan kepulauan dan kata antara yang berarti: letak antara dua unsur yakni
dua benua dan dua samudra; sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan
kepulauan yang terletak dari dua benua yakni Asia dan Australia serta dua samudra
yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.1
Menurut pendapat prof. Dr. Wan Usman, pengertian wawasan nusantara
menurut definisi prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.2
Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan
nusantara menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.3
1. Kedudukan wawasan nusantara4
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional.

1
Ridwan, Edward Samuel Renmaur Nur Ichsan Amin, Pancasila dan Kewarganegaraan, Pustaka
Puitika, Yogyakarta, 2018, hlm. 152.
2
Ibid, hlm. 153.
3
Ibid.
4
Irwan Gesmi, Eliwon Feriyanus, Pendidikan Kewarganegaraan, Myria Publisher, Sidoarjo, 2018,
hlm. 8-10.

4
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut:
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar Negara
berkedudukan sebagai landasan idiil.
2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi Negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagaai
landasan visional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi wawasan nusantara
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan wawasan nusantara
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan
nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa atau daerah.
Wawasan nusantara yang merupakan pedoman jiwa nasionalisme ini
memiliki dua tujuan utama, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. Berdasarkan
Pembukaan UUD 1945, wawasan nusantara memiliki tujuan nasional untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dan
untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Sementara tujuan ke dalam memiliki tujuan untuk
mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial.
Indonesia menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, kepentingan kawasan untuk

5
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat seluruh manusia di dunia.
Adapun faktor yang memengaruhi wawasan nusantara diantaranya adalah
faktor wilayah yang meliputi asas kepulauan, kepulauan Indonesia, konsep tentang
wilayah lautan dan karakteristik wilayah nusantara. Faktor yang kedua adalah
faktor geologi dan geostrategi.
Dengan munculnya beberapa permasalahan yang telah dihadapi oleh negara
kita sebenarnya menguji seberapa kuat eksistensi negara kita menghadapi
rongrongan dari negara-negara lain. Dan bila kita lihat kondisi wawasan nusantara
saat ini ada beberapa permasalahan yang mengancam integritas negara kita saat ini
diantaranya soal perbatasan antara Indonesia dengan negara lain contohnya
Indonesia dengan Malaysia, Pemerintah Indonesia tetap dikalahkan oleh Negara
Malaysia tentang kepemilikan Sipadan dan Ligitan. dan sekali lagi kita kehilangan
batas-batas wilayah lagi sebagaimana apa yang telah dirumuskan dalam konvensi
Djuanda.
Adapun faktor-faktor memudarnya pemahanan wawasan nusantara adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Adaya egosintrisme
Sebuah pemahaman yang dibangun dari semangat lokal tanpa memperhatikan
kepentingan bersama demi kepentingan bangsa dan Negara. Pemahaman
egosentrisme yang sering menjadi kebiasaan setiap etnis terutama bagi etnis
yang menganggap sebagai etnis mayoritas terkadang hal ini menimbulkan
hubungan antar etnis tidak berjalan harmonis, sehingga upaya dalam
menciptakan wawasan kebangsaan kepada semua warga masyarakat
Indonesia terganggu dengan sikap yang ditunjukan oleh egosentrisme yang
muncul pada etnis tertentu.
b. Adanya Sikap etnonasionalisme
Etnonasionalisme merupakan sikap yang menonjolkan etnis tertentu sebagai
superioritas dalam seluruh etnis yang ada di Indonesia, sehingga dengan sikap
ini, etnis yang berada di Ibukota Negara menganggap semua status kekuasan

6
hanya dapat dikuasai oleh orang-orang yang ada diIbukota Negara. Artinya
tidak memberikan kesempatan yang sama pada orang diluar etnis Jawa. Sikap
seperti ini yang telah membunuh semangat nasionalisme, dimana seluruh
etnis yang ada diIndonesia punya kedudukan yang sama dalam memegang
jabatan apapun yang terkait dengan jabatan yang ada di kalangan eksekutip
pemerintah pusat.
c. Adanya pemahaman penerapan otonomi daerah yang mengarah kepada sikap
etnosentrisme.
Etnosentrisme merupakan sikap negatip yang muncul akibat pelaksanaan
rekrutmen politik maupun pada jabatan PNS, dimana yang diprioritaskan
untuk menduduki jabatan didaerah adalah orang-orang yang berasal dari putra
asli daerah, sehingga etnis lain yang ada didaerah itu tidak mendapat
perlakuan yang sama dengan etnis lokal menikmati hak-hak sebagai warga
negara tidak diberikan sepunuhnya. Sikap ini dapat menimbulkan konflik dan
membunuh semangat demokrasi dan juga menghambat proses nasinalisme
dalam mewujudkan integritas nasional.
d. Adanya kesenjangan program pembangunan pemerintah pusat pada
pemerintah daerah.
Pelaksanaan program pemerintah pada saat itu yang diaksanakan dengan
sistem pemerintahan sentralistik didasarkan pada ketentuan Undang-Undang
No. 5 Tahun 1974 dimana pada saat itu kewenangan pemerintah pusat lebih
dominan dalam penyelenggaran pemerintah didaerah. Dengan sistem ini pula
daerah merasa di anak tirikan dalam melaksanakan program pembangunan,
sehingga ada daerah-daerah diIndonesia merasa diperlakukan tidak adil oleh
pemerintah pusat. oleh karenanya didaerah telah menimbulkan konflik
fertikal antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini ditunjukan oleh gerakan
separatis yang ada di Aceh dan Papua. Semua permasalahan ini diakibatkan
oleh karena kesalahan kebijakan pemerintah pusat dalam mengelola negara
dan hal ini pulalah yang telah menghambat semangat nasionalisme karena
pemerintah pusat tidak menggunakan konsep wawasan nusantara sebagai
landasan dalam melaksanakan program pembangunan didaerah.

7
2. Faktor ekstern
a. Pengaruh globalisasi
Dalam era globalisasi di semua negara-negara berkembang tidak
mampu lagi membendung pengaruh globalisasi karena hubungan antar negara
tidak lagi menjadi hambatan dalam melakukan hubungan dengan negara-
negara lainnya yang ada dibelahan dunia. Sehingga berdampak negatif dari
dibidang budaya, dimana bangsa Indonesia yang dikenal dengan budaya
ketimuran yang sangat menjujung tinggi etika dan moral bangsa dengan
adanya globalisasi ini telah mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia
yang tadinya sangat menghormati nilai-nilai moral dan dengan adanya
pengaruh budaya dari bangsa barat akhirnya dalam kehidupan keseharian
terasa mulai ditinggalkan oleh generasi mudah, mereka lebih cenderung pada
budaya dari barat tanpa memperdulikan lagi nilai-nilai etika yang sesuai
dengan perilaku bangsa Indonesia.
Dengan adanya sikap dan perilaku budaya dari bangsa lain yang
masuk melalui kecanggihan teknologi mengakibatkan meruntuhnya
semangat nasionalisme dan terkadang juga akibat dari globalisasi mental para
generasi mudah mulai meninggalkan budayanya sendiri dan lebih
membudayakan tradisi yang tidak sesuai dengan dasar falsafah negara kita
yakni Pancasila.
b. Pengaruh dari konstalasi politik Internasional
Dimana kita ketahui bahwa dalam pertarungan kepentingan negara-negara
besar untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Negara-negara superpower
tersebut, berusaha mencari pengaruh dari negara-negara berkembang untuk
melaksanakan idiologi dari negara tersebut.

B. Upaya Yang Dilakukan Dalam Rangka Memperkokoh Pemahaman Wawasan


Nusantara
Berbagai pengertian nasionalisme yang diungkapkan oleh para-ahli yang
pada intinya mengarah pada suatu konsep mengenai jati diri kebangsaan yang
memiliki fungsi dalam penetapan identitas individu di antara seluruh masyarakat

8
dunia. Nasionalisme Indonesia menggambarkan ikatan budaya yang menyatukan
dan mengikat rakyat Indonesia yang majemuk menjadi satu bangsa dalam ikatan
negara bangsa.
Untuk menjunjung tinggi jiwa nasionalisme Indonesia, wawasan nusantara
dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara
dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Hal itu dapat dicerminkan seperti dengan nilai religius,
kekeluargaan atau kekerabatan, bersikap saling menghargai dan saling toleransi
dengan semua orang tanpa pandang bulu. Di samping itu, wawasan nusantara juga
dapat diimplementasikan dengan membela bangsa Indonesia, mengenalkan dan
membawa citra yang baik bangsa Indonesia ke dunia luar, dan selalu mementingkan
kepentingan umum terlebih dahulu di atas kepentingan pribadi atau golongan
tertentu.
Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan
dorongan dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan, tindakan dan
perbuatan bagi para penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Wawasan nusantara memiliki tujuan untuk dapat mewujudkan jiwa
nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia yang
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi atau golongan
tertentu. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
kemajuan suatu bangsa karena melalui pendidikan dapat membuat masyarakat atau
warga negara menjadi berpikir lebih maju dan kritis, bermoral, dan mampu untuk
berkompetisi dengan negara lain.
Pengenalan terhadap wawasan nusantara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui pendidikan yang terbagi atas
pendidikan formal maupun pedidikan non formal.
1. Pendidikan formal
Wawasan Nusantara dilakukan melalui kurikulum yang sekarang diberikan
disemua tingkatan pendidikan formal Pendidikan yang diberikan ada pada
pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang memperkenalkan terhadap

9
semangat nasionalisme betapa beratnya para pendiri Negara mewujudkan
Negara kepulauan yang sangat sulit diperjuangkan sehingga negara kita disebut
sebagai negara kepulauan karena batasbatas wilayah laut Indonesia telah
menjadi satu kesatuan wilayah hal ini di nyatakan dalam Deklarasi Djuanda pada
tanggal 13 Desember 1957 dimana luas wilayah laut kita telah menjadi 12 mil
dari semula hanya 3 mil. sosialisasi melalui pendidikan formal ini menciptakan
rasa kesadaran terhadap nasionalisme yang dapat diwujudkan dengan keikut
sertaan menjaga eksistensi negara kita dari ancaman negara-negara lain.
2. Pendidikan non formal
Sosilisasi pemahaman wawasan nusantara dapat juga dilakukan lewat
pendidikan non formal, dimana masyarakat dilibatkan dalam diklat tentang
wawasan kebangsaan dengan tujuan agar supaya semua komponen warga
Negara Indonesia mengenal batas-batas wilayah laut atau perairan dan darat,
udara Indonesia. Semua ini dilakukan supaya perjuangan para pendiri negara
yang telah berusaha mencapai batas-batas territorial wilayah Indonesia dapat
dipertahankan perjuangan oleh generasi sekarang ini. karena ditangan generasi
sekarang inilah negara Indonsia akan tetap eksis sepanjang masa. Kesadaran
pemahaman wawasan nusantara dapat menghilangkan rasa kedaeraan yang
sering muncul dalam diri kita, oleh karenanya setelah kita mengenal bahwa
seluruh wilayah yang ada di Indonesia ini adalah satu kesatuan akan dapat
memperkokoh semangat nasionalime kita terhadap Negara kesatuan Republik
Indonesia.
3. Melalui media informasi
Untuk menjangkau sosialisasi pemahaman wawasan nusantara ke seluruh
lapisan masyarakat Indonesia yang tersebar dalam Propinsi di Indonesia dapat
dilakukan melalui media masa atau elektonik, oleh karenanya peranan TV negeri
maupun swasta sangat mendukung mensosialisasikan konsep wawasan
nusantara pada masyarakat. Dengan politik media dari berbagai negara lain diera
globalisasi ini pun menjadi tantangan kita bersama agar supaya masyarakat kita
tidak terpengaruh oleh media yang dapat menurunkan semangat nasionalisme.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor memudarnya pemahanan wawasan nusantara adalah faktor
internal diantaranya Adaya egosintrisme, Sebuah pemahaman yang dibangun
dari semangat lokal tanpa memperhatikan kepentingan bersama demi
kepentingan bangsa dan Negara. Etnonasionalisme merupakan sikap yang
menonjolkan etnis tertentu sebagai superioritas dalam seluruh etnis yang ada di
Indonesia. Etnosentrisme merupakan sikap negatip yang muncul akibat
pelaksanaan rekrutmen politik maupun pada jabatan PNS, dimana yang
diprioritaskan untuk menduduki jabatan didaerah adalah orang-orang yang
berasal dari putra asli daerah, sehingga etnis lain yang ada didaerah itu tidak
mendapat perlakuan yang sama dengan etnis lokal menikmati hak-hak sebagai
warga negara tidak diberikan sepunuhnya. Adanya kesenjangan program
pembangunan pemerintah pusat pada pemerintah daerah.
2. Upaya yang dilakukan dalam rangka memperkokoh pemahaman Wawasan
Nusantara, Untuk menjunjung tinggi jiwa nasionalisme Indonesia, wawasan
nusantara dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap
warga negara dengan menjadikan Panacasila sebagai pedoman hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal itu dapat dicerminkan seperti
dengan nilai religius, kekeluargaan atau kekerabatan, bersikap saling
menghargai dan saling toleransi dengan semua orang tanpa pandang bulu.

B. Saran
Adapun saran dari pemakalah dalam pembahasan wawasan nusantara
adalah mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan
wawasan nusantara sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa indonesia ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, Edward Samuel Renmaur Nur Ichsan Amin, Pancasila dan
Kewarganegaraan, Pustaka Puitika, Yogyakarta, 2018.

Irwan Gesmi, Eliwon Feriyanus, Pendidikan Kewarganegaraan, Myria Publisher,


Sidoarjo, 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai