Asuhan Keperawatan Nstemi
Asuhan Keperawatan Nstemi
Asuhan Keperawatan Nstemi
A
DENGAN NSTEMI DI RUANG ASER
RSUD KHIDMAT SEHAT AFIAT KOTA DEPOK
Disusun oleh :
Muhammad Muhidin
221030122606
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
BAB II TINJAUAN
1. Pengkajian Keperawatan........................................................................55
2. Analisa Data...........................................................................................69
3. Diagnosa Keperawatan...........................................................................70
4. Intervensi Keperawatan..........................................................................73
A. Pengkajian................................................................................................81
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................86
C. Intervensi Keperawatan............................................................................89
D. Implementasi Keperawatan......................................................................92
E. Evaluasi Keperawatan..............................................................................93
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................95
B. Saran.........................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................97
BAB I
LATAR BELAKANG
epidemiologi, pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 17,5 juta orang yang
koroner dan 6,7 juta orang meninggal akibat stroke. Jantung merupakan
sebuah organ dalam tubuh manusia yang termasuk dalam sistem sirkulasi.
dari gejala, kelainan gambaran EKG, dan enzim jantung. Infark miokard
yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah
terhenti setelah terjadi sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil aliran
sama sekali tidak mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit
bagian dari penyakit jantung coroner (PJK) dimana yang termasuk kedalam
Sindrom Koroner Akut adalah angina pectoris tidak stabil (Unstable Angina
merupakan salah satu manifestasi klinis dari Sindroma Koroner Akut (SKA)
dimana terjadi oklusi sub total disertai vasokonstriksi yang dinamis dari arteri
kematian mendadak bila tidak di tangani secara cepat dan tepat (O’Gara et
al. 2016).
koroner. Trombosis akut diawali dengan ruptur plak aterom yang tidak
unstable angina (UA) dan diagnosis banding diluar jantung harus tetap
Sekitar dua per tiga pasien dengan infark miokard merupakan NSTEMI dan
sering dibandingkan STEMI. Kurang lebih tiga dari 1000 orang menderita
rumah sakit lebih tinggi pada STEMI namun mortalitas jangka panjang
didapati dua kali lebih tinggi pada pasien- pasien dengan NSTEMI dalam
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
1) Anatomi jantung
d) Bilik jantung
e) Arteri koroner
yaitu :
kanan
kanan.
pulmonalis
ke kedua paru-paru.
6) Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan
ke atrium kiri.
2) Fisiologi jantung
a) Hemodinamika jantung
paru-paru.
b) Siklus jantung
besar, yaitu :
d) Fase Ejection
d) Fase Ejection
cabangnya.
ml.
Volume) (120-50=70).
sendiri.
d) Curah jantung
darah
yang dipompa oleh jantung). Selama setiap perode
menyerupai katekolamin.
sekuncup.
cukup berbeda.
1) Infark Transmural
yang superimposed.
2) Infark Subendokardial
3) NSTEMI
atau tertekan.
4) STEMI
sebelumnya.
b) Kolesterol
LDL berada pada level tinggi. LDL yang tinggi inilah yang
2016).
dalam asidosis. Pada saat ini terjadilah infark dan kematian sel.
yang ireversibel.
adalah:
1) Nyeri Dada
3) Gejala Gastrointestinal
menyebabkan cegukan.
4) Gejala Lain
1) Syok kardiogenik
miokardium.
2) Edema paru
1) Biomarker Jantung :
dengan troponin I:
aktin.
Infark
a) Fraksi Ejeksi
1) Terapi antiiskemia
RS
Penatalaksanaan Keperawatan
1) Pengkajian
a) Pengkajian persistem :
1) B1: Breath
2) B2: Blood
3) B3: Brain
4) B4: Bladder
5) B5: bowel
Konstipasi.
6) B6: Bone
kelemahan.
berat.
selama kegiatan.
A. PEGKAJIAN
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Sunda
Alamat : Bojong Sari
Keluhan utama : Nyeri dada sebelah kiri
Riwayat penyakit saat ini : Pasien masuk di IGD dengan nyeri dada dialami sejak tadi
Riwayat Sakit dan Kesehatan
pagi, dada terasa nyesak dan berat, keluhan dirasakan secara tiba-tiba. Keluhan disertai
lemas dan muntah-muntah kurang lebih 2x berisi cairan. Belum pernah dirawat dengan
penyakit jantung atau Nstemi.
Penglihatan (mata)
Pupil : Isokor Anisokor Lain-lain:
Sclera/Konjungtiva : Anemis Ikterus Lain-lain: Normal
Lain-lain :
Penginderaan
Pendengaran/Telinga : Baik
Gangguan pendengaran : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain :
Penciuman (Hidung)
Bentuk : Normal Tidak Jelaskan:
Gangguan Penciuman : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain
Masalah:
44
Kulit
Warna kulit: Ikterus Sianotik Kemeraha Pucat Hiperpigmentasi
Turgor: Baik Sedang Jelek
Odema: Ada Tidak ada Lokasi
Luka Ada Tidak ada Lokasi
Tanda infeksi luka Ada Tidak ada Yang ditemukan :
kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :
Masalah:
Tidak
Luka gangren Ya Tidak Pus Ya
Tidak
Laboratorium
Pemeriksaan penunjang
Radiologi/ USG, dll Ekg
Oral :
Aspilet 1 x 80 mg
Clopydogrel 1 x 75 mg
Isdn 3 x 5 mg
Atorvastatin 1 x 20 mg
Amlodipine 1 x 5 mg
Injeksi :
Omeprazole 1 x 40 mg
Arixtra 1 x 5 mg
Ondansentron 3 x 8 mg
Terapi:
Ceftriaxone 1 x 2 gr
Furosemide 1 x 20 mg
B. DATA FOKUS
No. Data Subjektif Data objektif
1. S: O:
- Pasien mengatakan nyeri dada - Pasien tampak meringis
nyeri terus menerus - TD: 140/80 mmHg
- Pasien mengatakan skala - Nadi: 133 x/mnt
nyeri - Suhu : 36 ºC
P : nyeri tersa berat dan berat - RR: 25 x/mnt
Q:nyeri terasa ada yang menekan - Spo2 : 100% nassa canul 3 lpm
R: nyeri di bagian dada kiri
S: skala. Nyeri 6
T: nyeri slama 20-30 menit
2. S O
- Pasien mengatakan dada - Pasien tampak nyesak
terasa nyesak dan berat - TD: 140/80 mmHg
- Keluhan di rasakan secara - Nadi: 133 x/mnt
tiba-tiba - Suhu : 36 ºC
- RR: 25 x/mnt
- Spo2 : 100% nassa canul 3 lpm
3. S O
- Pasien mengtakan muntah 2 x - Pasien tampak lemah
berisi cairan - Kalium : 3.0
- Pasien mengatakan lemas - Suhu : 36 ºC
- Kekuatan otot: 55
44
C. ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
1. S Pola Napas Tidak Gangguan
- Pasien mengatakan dada Efektif neurologis
terasa nyesak dan berat Elektroensefalogram
- Keluhan di rasakan secara (EEG)
tiba-tiba
O
- Pasien tampak nyesak
- TD: 140/80 mmHg
- Nadi: 133 x/mnt
- Suhu : 36 ºC
- RR: 25 x/mnt
- Spo2 : 100% nassa canul 3
lpm
O:
- Pasien tampak meringis
- TD: 140/80 mmHg
- Nadi: 133 x/mnt
- Suhu : 36 ºC
- RR: 25 x/mnt
- Spo2 : 100% nassa canul 3
lpm
O
- Pasien tampak lemah
- Kalium : 3.0
- Suhu : 36 ºC
- Kekuatan otot: 55
44
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan: Agen pencendera fisiologis (iskemia).
(D.0077)
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan Gangguan neurologis
Elektroensefalogram (EEG) (D.0005)
3. Resiko ketidak seimbangan elektrolit di tandai dengan mutah (D.0037)
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. Nama Mahasiswa : Muhammad Muhidin
Ruang : Asoka NPM : 221030122606
No.M.R. : 3234
Kolaborasi
Pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
Terapeutik
Atur interval pemantauan respirasi
Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
informasikan hasil pemantauan
Intervensi Pendukung
(I.03102) Managemen Elektrolit
Observasi
Identifikasi tanda gejala ketidakseimbangan
kadar elektrolit
Identifikasi penyebab ketidakseimbangan
elektrolit
Identifikasi kehilangan elektrolit melalui cairan
Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
Berikan cairan
Berikan diet yang tepat
Pasang akses intravena
Edukasi
Jelaskan jenis, penyebab, penanganan
ketidakseimbangan elektrolit
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit
Observasi
Identifikasi tanda gejala peningkatan kadar
kalium
Identifikasi penyebab hiponatremia
Monitor irama jantung, frekuensi jantung, dan
EKG
Monitor intake output cairan
Monitor tanda dan gejala gagal napas
Monitor kadar kalium serum/ atau urine
Monitor akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
Terapeutik
Pasang akses intravena
Berikan suplemen kalium
Pasang monitor jantung
Hindari pemberian KCl jika haluaran urine <
0.5 mL/ kgBB/jam
Hindari pemberian kalium secara
intramuscular
Hindari pemberian kalium secara bolus
Edukasi
Anjurkan modifikasi diet tinggi kalium:
sayuran hijau, tomat, coklat
F. EVALUASI
Nama Klien : Tn. A
Tgl/ No. Implementasi SOAP
Jam DK
05-05-2023 1 Intervensi Utama S : pasien mengatkan nyeri berkurang
09 : 00 (I.08238) Manajemen nyeri
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, O: Pasien Tak tampak menyesak
kualitas, intensitas nyeri - TD: 120/60 mmHg Diagnosis
Identifikasi skala nyeri - Nadi: 102 x/mnt
- Suhu : 36 ºC
Medis :
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan - RR: 25 x/mnt NSTEMI
memperingan nyeri - Spo2 : 100% room air Ruang Rawat
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang - Skala nyeri 3 : ASTER
nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
A: Nyeri Berkurang masalah nyeri teratasi sebgian
Monitor efek samping penggunaan analgesik
Terapeutik
P : Intervensi di lanjutkan
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan perilaku nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengrangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Pemberian analgetik,
Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri
Identifikasi riwayat alergi obat
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
Terapeutik
Dokumentasi respon terhadap efek analgesik dan
efek
Kolaborasi
Pemberian dosis dan jenis analgesik
BAB IV
A. KESIMPULAN
B. SARAN
saran yang mungkin bermanfaat untuk penanganan khususnya terhadap pasien dengan
gangguan system kardiovaskuler Non ST- Elevasi Miokard Infark (NSTEMI) sebagai
berikut:
1. Bagi Pendidikan
4. Bagi Penulis