7918 21928 1 SM
7918 21928 1 SM
7918 21928 1 SM
Abstrak
Masyarakat desa Benjor yang tergabung dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
menjadikan komunitas inovator yang mampu melihat peluang, semangat, dan berkemampuan
dalam memperkaya pasar dengan produk yang inovatif. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
bertujuan untuk mengetahui potensi desa didalam hal pengembangan Produk Sambal Bakar Pawon
Benjor untuk menambah penghasilan masyarakat khususnya kaum perempuan di Desa Benjor.
Pendampingan yang dilakukan pada masyarakat Desa Benjor terdiri dari tahapan perancangan
dengan membuat desain label pada kemasan produk, Nomor Izin Berusaha (NIB), serta membuat
akun Instagram sebagai media promosi. Kemudian dilakukan sosialisasi tentang cara pengalengan
makanan juga cara sterilisasi kemasan. Setelah itu, dilakukan demonstrasi pembuatan Sambal Bakar
Pawon Benjor oleh bersama ibu-ibu Desa Benjor. Terakhir memproduksi sambal bakar untuk
diperjualbelikan Hasil dari pendampingan UMKM ini adalah para perempuan di Desa Benjor
mengetahui cara memasak Sambal Bakar sekaligus cara pengalengan makanan dan sterilisasi yang
tetap terjaga dan tahan lama. Kegiatan ini membangun kesadaran mengenai inovasi di bidang
ekonomi kreatif yang kemudian menjadikan UMKM Sambal Bakar Pawon Benjor ini sebagai
produk unggulan dari Desa Benjor. Selain itu, diharapkan dengan adanya UMKM Sambal Bakar
Pawon Benjor potensi lain yang ada di Desa Benjor dapat lebih tergali dan dikembangkan.
Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, Produk Sambal Bakar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), Desa Benjor
Abstract
The Benjor village community who are members of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) have
become a community of innovators who are able to see opportunities, enthusiasm, and ability to enrich the market
with their innovative products. Community Service activities aim to find out the potential of the village in terms
of developing Sambal Bakar Pawon Benjor Products to increase community income, especially women in Benjor
Village. The mentoring carried out in the Benjor Village community consists of the design stage by making label
designs on product packaging, Business License Numbers (NIB), and creating Instagram accounts as a
promotional medium. Then socialization was conducted on how to properly store food as well as how to sterilize
the packaging. After that, a demonstration of making Sambal Bakar Pawon Benjor was performed by the mothers
of Benjor Village. The result of this MSME mentoring is that women in Benjor Village are familiar with how to
cook Sambal Bakar as well as how to cannage and sterilize food that is maintained and lasts a long time, as well
as building awareness about innovation in the field of creative economy which then makes Sambal Bakar Pawon
Benjor MSMEs a flagship product of Benjor Village. Furthermore, it is expected that with the existence of
UMKM Sambal Bakar Pawon Benjor, other potentials in Benjor Village can be further explored and developed.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya yang dapat menunjang
kebutuhan serta kelangsungan hidup rakyatnya. Dari berbagai sumber daya sebagai faktor
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 369
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
produksi konsep ekonomi kreatif aka terwujud. Hal ini dikarenakan ekonomi kreatif
sebagai konsep perpaduan informasi dan kreativitas serta gagasan dan pengetahuan
(Rohmah, 2017). Ekonomi kreatif tidak memiliki definisi tunggal, melainkan sebuah
konsep perpaduan antara interaksi, kreatifitas, dan ide-ide dari segi pengetahuan dan
teknologi (Sartika et al., 2022). Disamping itu, semakin berkembangnya peradaban
manusia maka diiringi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
oleh karena itu munculah ide kreatif serta inovatif dari segala aspek, tak terkecuali dalam
hal ekonomi.
Istilah ekonomi kreatif sudah ada sejak masa pemerintahan presiden ke-6, yaitu
Susilo Bambang Yudhoyono yang terus digalakkan hingga sekarang. Pada tahun 2015
presiden Joko Widodo meresmikan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) sebagai
bentuk dukungan terhadap ekonomi kreatif, karena memang peran penting ekonomi kreatif
dalam suatu negara dan daerah sangat besar, termasuk untuk meningkatkan ekonomi
secara global (Sari et al., 2020).
Berdasarkan website resmi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdapat
17 subsektor yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif, salah satunya bidang kuliner.
(Siaran Pers, n.d.) Kuliner sendiri merupakan bidang yang sangat luas cakupannya di
Indonesia, karena dari setiap daerah memiliki kuliner khasnya masing-masing, salah
satunya adalah sambal. Makanan yang berbahan baku cabai ini, memiliki berbagai macam
jenis tergantung campuran bahan yang digunakan, dan kedepannya akan terus muncul
inovasi-inovasi baru dari produk sambal.
Salah satu contoh produk UMKM Ekonomi Kreatif dari Desa Benjor, Kecamatan
Tumpang, Kabupaten Malang adalah sambal bakar sebagai produk ekonomi kreatif
unggulan dari desa tersebut. Desa Benjor sangat berpeluang untuk dikembangkan menjadi
desa kreatif, karena memiliki potensi budaya, sumber daya alam, dan sumber daya manusia
yang memadai. Potensi budaya lainnya yang tidak kalah menarik adalah terdapat kuliner
khas desa dengan bahan baku yang diperoleh dari desa setempat. Warga yang terampil
mengolah olahan kuliner lokal juga tidak kalah banyak ditemukan di desa. Mengingat
makanan juga merupakan produk dari sebuah budaya, maka kuliner khas desa Benjor
adalah potensi budaya yang menjadi unsur penting untuk digunakan mencitrakan dan
mengembangkan desa Benjor sebagai desa kreatif. Melalui potensi kuliner yang dimiliki
Desa Benjor perlu dikembangkan lebih jauh gastronomi sebagai sebuah komoditas wilayah
tersebut mengingat perkembangan tren wisata kuliner semakin meningkat. Sebagai daerah
yang memiliki makanan dan minuman khas Desa Benjor memiliki potensi gastronomi yang
dimanfaatkan oleh pengusul kegiatan dengan bantuan sumber daya di desa sebagai daerah
dengan wisata kuliner “Dapur Benjor”. Hal ini menjadi bagian promosi tujuan wisata
daerah tersebut. Untuk menjadi destinasi wisata kuliner, “Dapur Benjor” berpeluang
memanfaatkan bahan baku pertanian untuk dijadikan produk kuliner yang kreatif.
Pemanfaatan produk lokal kuliner di Desa Benjor menjadi gaya hidup warga
masyarakatnya.
Adapun permasalahan dalam bidang produksi di desa Benjor adalah perlu dilakukannya
pendampingan dari tim pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat kepada ibu-ibu
tim penggerak PKK. Kegiatan ini berupa edukasi dan praktik untuk proses kreatif dalam
menciptakan, membuat, dan menyantap makanan sebagai seni dan potensi budaya. Ibu-
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 370
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
ibu tim penggerak PKK berkreasi memasak dan menghidangkannya. Permasalahan dalam
bidang pemasaran adalah belum adanya upaya untuk memanfaatkan media online dan
menjalin kerjasama dengan forum dan komunitas. Kemungkinan terbesar permasalahan
pemasaran ada pada promosi dan pemasaran online yang disebabkan karena keterbatasan
SDM.
Didukung oleh industri-industri kreatif, sektor perekonomian dalam hal kuliner ini
dapat bergerak maju dan berkembang, karena memiliki konsep yang lebih mengutamakan
kreativitas, ide, dan pengetahuan dari sumber daya manusianya (Sartika et al., 2022). Hal
ini berarti sejalan dengan definisi ekonomi kreatif menurut Sartika yaitu penggunaan ide
dan pengetahuan berkonsep kreativitas dan manusia yang berperan sebagai faktor produksi
utamanya.
METODE PENELITIAN
Pemrakarsa pembuatan sambal bakar adalah tim penggerak PKK Desa Benjor.
Komunitas perempuan tersebut memberdayakan potensi desa untuk mengembangkannya
sebagai UMKM. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sambal bakar adalah
bahan baku pertanian yang segar dari desa tersebut. Tahapan pelaksanaan pembuatan
sambal bakar adalah perancangan, pembuatan desain produk, pemasaran.
Pada tahapan perancangan dilakukan uji coba resep Sambal Bakar untuk
menentukan daya tahan makanan pasca proses produksi. Setelah melewati proses uji coba,
tim melakukan tahapan kedua yakni membuat desain untuk label produk, lalu membuat
produk sesuai hasil dari uji coba. Tahapan terakhir yang dilakukan adalah menjual produk.
Pembuatan desain untuk label produk dirancang agar terlihat lebih menarik. Setelah
desain label produk selesai, tim melakukan pendampingan kepada masyarakat Desa Benjor
terkait cara memproduksi Sambal Bakar Pawon Benjor. Bentuk pendampingan adalah
berupa edukasi, dan selanjutnya adalah memproduksi Sambal Bakar Pawon Benjor untuk
dipasarkan pada acara target yaitu pameran. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk
membantu warga desa Benjor mengetahui cara pembuatan yang baik dan benar sesuai
standar agar kualitas produk yang dihasilkan terjaga. Pada tahap pemasaran produk mulai
dipasarkan pada pameran Dies Natalis Universitas Negeri Malang serta mulai
diperkenalkan ke pembeli secara online.
Data dianalisis menggunakan model tahapan simultan 6P (Winarno & Robfi’ah,
2020). Melalui tahapan simultan yang digambarkan berikut, strategi pada perencanaan
kegiatan dapat lebih ditekankan.
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 371
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
Approach
Excavation
Deepening
Matching
Interpretation
Presentation
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 372
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
Produk UMKM dari Desa Benjor merupakan sambal bakar yang dimasak secara
tradisional menggunakan gerabah sehingga cita rasa yang dihasilkan lebih otentik. Bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan Sambal Bakar pun merupakan bahan berkualitas
sehingga produk Sambal Bakar tersebut dapat bertahan lama yakni selama satu bulan.
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan UMKM Sambal
Bakar Pawon Benjor ini diawali dengan melakukan edukasi dari ahli pengawetan makanan
kepada para warga Desa Benjor. Tujuan edukasi adalah memberi informasi akurat
mengenai cara pengalengan makanan beserta cara sterilisasi kemasan yang baik dan benar
agar kualitas produk tetap terjaga.
Setelah edukasi tersebut warga Desa Benjor yang didampingi oleh tim pelaksana
memberikan demonstrasi mengenai cara memasak dan melakukan pengemasan yang baik
agar kedepannya masyarakat mampu mengelola usaha tersebut dengan nilai jual yang
tinggi serta dapat dikenal oleh khalayak, baik dari skala regional sampai nasional agar
sesuai dengan salah satu tujuan dari ekonomi kreatif yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2019 (Pusat, 2019).
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 373
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
Upaya lain untuk mendukung kegiatan pendampingan ini, tim juga membuat label
pada kemasan Sambal Bakar Pawon Benjor. Selain itu tim pelaksana juga mendampingi
mendaftarkan UMKM mendapatkan Nomor Izin Berusaha (NIB).
Gambar 5. Nomor Izin Berusaha (NIB) UMKM Sambal Bakar Pawon Benjor
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 374
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
Gambar 6. Tangkapan layar akun Instagram UMKM Sambal Bakar Pawon Benjor
Produk UMKM Sambal Bakar Pawon Benjor juga diikutsertakan dalam pameran
Dies Natalis Universitas Negeri Malang ke-68, sehingga produk UMKM ini sudah mulai
dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan respon positif dari para pelanggan.
Ekonomi kreatif perlu dikembangkan disini. Ekonomi kreatif tidak hanya menciptakan
nilai tambah secara ekonomi namun juga nilai tambah secara sosial, budaya dan
lingkungan (Nandini, 2016)
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 375
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Negeri Malang yang telah
memberi dukungan moral dan dana terhadap program pengabdian masyarakat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, D. N., & Winarno, A. (2022). Cultural Heritage Folk Crafts Management:
Contribution to the Welfare and Stability of Local Wisdom. Technium Social Sciences
Journal, 31, 685–692. https://doi.org/10.47577/tssj.v31i1.6475
Nandini, R. M. (2016). Dampak Usaha Ekonomi Kreatif Terhadap Masyarakat Desa
Blawe Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Kebijakan dan Manajemen Publik,
4(1), 1–11.
Pusat, P. (2019). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi
Kreatif.
https://jdih.kemenparekraf.go.id/asset/data_puu/regulation_subject_1573099507
_24_tahun_2019.pdf
Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media
Promosi. Jurnal Common, 3(1), 71–80.
https://doi.org/10.34010/common.v3i1.1950
RI, S. D. (n.d.). Program Legislasi Nasional—Dewan Perwakilan Rakyat. Retrieved December
14, 2022, from https://www.dpr.go.id/prolegnas/deskripsi-konsepsi3/id/155
Rohmah, U. (2017). Analisis Peran Ekonomi Kreatif Dalam Peningkatan Pendapatan Pengrajin
Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Industri Anyaman Bambu Desa
Tulungagung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu).
http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/1340
Sari, A. P., Pelu, M. F. A., Dewi, I. K., Ismail, M., Siregar, R. T., Mistriani, N., Marit, E.
L., Killa, M. F., Purba, B., Lifchatullaillah, E., Ferinia, R., & Sudarmanto, E.
(2020). Ekonomi Kreatif. Yayasan Kita Menulis.
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 376
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Volume 4, 2022
Sartika, S. H., Mashud, M., Hasan, M., Syam, A., Susilowati, E., Purba, B., SN, A., Jufri,
M., Faried, A. I., Rosihana, R. E., & Amruddin, R. (2022). Ekonomi Kreatif.
Yayasan Kita Menulis.
Siaran Pers: Menparekraf Dorong 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Masuk di E-katalog LKPP. (n.d.).
Kemenparekraf/Baparekraf RI. Retrieved December 14, 2022, from
https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-menparekraf-dorong-17-
subsektor-ekonomi-kreatif-masuk-di-e-katalog-lkpp
Winarno, A., & Robfi’ah, S. (2020). Why Do Vocational High School Girls Drop Out?
Unraveling the Correlation between Business Development in Rural Areas and
Adolescents’ School Interest in the Blitar Regency, East Java. KnE Social Sciences.
https://doi.org/10.18502/kss.v4i10.7398
E ISSN 2714-5603
Home Page: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/senamu/index 377