Velia Hendri - 175310163 - Velia Hendri
Velia Hendri - 175310163 - Velia Hendri
Velia Hendri - 175310163 - Velia Hendri
Oleh :
Velia Hendri
175310163
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat pada saat ini dapat
merupakan poin yang sangat penting dalam suatu perusahaan (Amelia, 2020).
1
2
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
tahunan yang diatur melalui peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), setiap
laporan tahunanya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peraturan itu ditetapkan
diatur melalui Surat Keputusan Bapepam No. 347/BL/2012 tentang penyajian dan
oleh OJK untuk merevisi laporan keuangan tahun 2018. Hal ini dikarenakan
adanya overstate pada laba bersih sebesar USD809,85 ribu atau setara Rp11,33
miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding
2017 yang menderita rugi USD216,5 juta. Kenaikan laba yang signifikan terjadi
yang memiliki utang kepada maskapai berpelat merah tersebut. PT Mahata Aero
dibayarkan. Utang belum dibayarkan tersebut sudah diakui oleh pihak GIIA
sehingga terjadinya peningkatan laba di tahun 2018. Hal ini menjadi polemik
sehingga OJK dan menteri keuangan harus memeriksa GIIA dikarenakan adanya
manajemen laba yang berlebihan sehingga GIAA harus diberi sanksi oleh OJK
laporan keuangannya.
mengalami overstated dengan nilai material sejumlah Rp 613 miliar. OJK juga
dengan metode aktual penuh atas penjualan kavling siap bangun (Kasiba) dengan
nilai gross sebesar Rp 732 miliar. Pendapatan tersebut dinilai bertentangan dengan
tersebut tidak ada yang merasa ditutupi, karena laporan keuangan salah satu faktor
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
Tingkat likuiditas yang lebih tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi suatu
keuangan perusahaan, yang likuiditas tinggi berarti kondisi keuangan juga lebih
keuangan (Kemal, 2019). Terdapat perbedaan hasil penelitian dari Kemal (2019)
keuangan.
perusahaan itu sendiri dapat mempertahankan eksitensi sebuah bisnis. Mulyadi &
Terdapat perbedaan hasil penelitian dari Neliana (2017) yang menyatakan umur
total aktiva lebih besar, lebih mudah mendapatkan dana dari kreditur, perusahaan
Syarli (2021). Oleh karena itu, semakin besar total aktiva suatu perusahaan maka
perusahaan akan semakin besar. Terdapat perbedaan hasil penelitian dari Syarli
laporan keuangan.
1. Kegunaan Teoritis
perusahan-perusahan di Indonesia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan acuan untuk
2. Kegunaan Praktis
a. Penulis
keuangan.
b. Perusahaan Transportasi
publik.
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian.
BAB V : PENUTUP
penelitian.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Menurur Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan atau agency theory
investor yang juga biasa disebut dengan principal dengan para manajer yang
merupakan agent yang diberikan wewenang. Teori keagenan tersebut juga dapat
dilihat sebagai suatu model kontraktual antar dua atau lebih pihak, yaitu dimana
salah satu pihak disebut agent dan pihak lain disebut principal (Sefty, dkk, 2016).
teori keagenan (agency theory) Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa
hubungan keagenan (agency relationship) ada bilamana satu atau lebih individu
yang disebut dengan principal bekerja dengan individu atau organisasi lain yang
Principal akan menilai kinerja agent melalui laporan keuangan yang disampaikan
kepada pemiliknya.
11
12
pemilik sebagai principal. Asimetri informasi ini terjadi ketika manajer lebih
pemegang saham dan stakeholder. Hal ini dikarenakan pihak manajer setiap hari
keuangan dan informasi relevan lainnya dalam laporan keuangan tahunan karena
laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
13
berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut
yang dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
asimetri informasi antara manajer perusahaan dan pihak luar karena manajer
akan datang daripada pihak luar. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan
informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah
satunya berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya yang akan
Semakin besar perusahaan akan memiliki dorongan yang lebih besar untuk
adalah karena nilai perusahaan sangat tergantung pada persepsi investor mengenai
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang
entitas dalam suatu periode akuntansi, informasi yang diberikan entitas melalui
membuat keputusan.
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
merupakan laporan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Setiap transaksi yang
dapat diukur dengan uang dicatat dan diolah sedemikia rupa, sehingga menjadi
sifatnya historis yang disusun untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
dipercayakan kepadanya.
a) Pemilik.
Pemilik pada saat ini adalah mereka yang memiliki usaha tersebut.Hal
laporan keuangan yang telah dibuat adalah untuk melihat kondisi dan
b) Manajemen.
perusahaan yang mereka juga buat, juga memiliki arti tertentu. Bagi pihak
c) Kreditor
d) Pemerintah
e) Investor
lembaga keuangan seperti bank dapat pula diperoleh dari investor melalui
angsuran ke depan.
1. Kualitas primer.
keputusan.
akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan.
tepat.
1) Daya uji (verifiability): hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh
2. Kualitas sekunder
Suwardjono (2014).
(CALK). CALK berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas, danlaporan arus kas. CALK memberikan deskripsi naratif atau
laporankeuangan tersebut.
asimetri informasi antara agen dan principal. Revaluasi aset tetap dilakukan
Stakeholder potensial, misalnya calon investor dan calon kreditur merasa lebih
dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani
1) Tujuan melindungi, tujuan ini dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua
pemakai cukup paham atau mengerti seluk beluk akuntansi. Bagi mereka
keuangan.
2) Tujuan informatif, tujuan ini dilandasi oleh gagasan bahwa semua pemakai
tingkat pengungkapan.
dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju.
(Lampiran 1).
22
pada Desi dan Eddy (2016) yang mengungkapkan perbandingan antara jumlah
item yang diungkapkan dengan jumlah item yang seharusnya diungkapkan. Indeks
Semakin banyak item yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin banyak juga
2.1.5 Profitabilitas
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Menurut Hanafi dan Halim (2016)
(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu.
sekarang.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rasio ini bisa
Laba Bersih
ROA =
Total Aset
2.1.6 Leverage
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Menurut Hanafi
dan Halim (2016) leverage adalah pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul
atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi
atau kejadian di masa lalu. Utang muncul terutama karena penundaan pembayaran
25
untuk barang atau jasa yang telah diterima oleh organisasi dan dari dana yang
dipinjam.
lainnya (kreditor).
dengan modal.
pengelolaan aktiva.
f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat
(2016) yaitu Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), debt ratio merupakan rasio utang
yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total
aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
26
keuangan.
2.1.7 Likuiditas
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar
dengan investasi jangka pendek. Tingkat likuiditas yang lebih tinggi akan
Hanafi dan Halim (2014) menjelaskan perhitungan salah satu dari rasio
sebuah bisnis. Umur perusahaan yang tua maka akan mendapatkan pengalaman
yang banyak dari pada umur perusahaan yang masih muda. Umur perusahaan
perusahaan yang tua maka akan mendapatkan pengalaman yang banyak dari pada
umur perusahaan yang masih muda. Perusahaan yang mempunyai umur tua akan
memiliki banyak pengalaman dalam hal menghadapi para pesaing bisnis lainnya.
berdiri maka akan dipercaya oleh investor untuk menanamkan modalnya dari pada
perusahaan yang baru berdiri. Karena perusahaan yang telah lama berdiri
diasumsikan oleh investor akan dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dari
pada perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan yang baru berdiri akan
akan mendapatkan pengalaman yang banyak dari pada umur perusahaan yang
28
masih muda. Perusahaan yang mempunyai umur tua akan memiliki banyak
pengalaman dalam hal menghadapi para pesaing bisnis lainnya. Mulyadi &
perusahaan dilihat dari besarnya nilai equitas, nilai penjualan atau nilai total
besaran, dimensi, atau kapasitas dari suatu perusahaan, sebagai penentuan sebuah
perusahaan besar, atau kecil dapat dilihat dari nilai total aktiva, penjualan bersih,
dan kapitalisasi pasar. Jadi semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin
besar pula modal yang ditanamnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah dalam
memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan sebagainya,
debitur dapat membayarkan hutangnya. Oleh karena itu, semakin besar total
29
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel Variabel Hasil
Independen Dependen
1 Hanifah Nur Leverage, Pengungkapan Profitabilitas memiliki
Azzahra, Profitabilitas, Laporan pengaruh positif terhadap
Kuswatun Likuiditas, Keuangan pengungkapan laporan
Hasanah, Ukuran keuangan, sedangkan
Dirvi Surya Perusahaan, Dan leverage, likuiditas ukuran
Abbas Umur Perusahaan perusahaan, dan umur
(2021) perusahaan tidak memiliki
pengaruh terhadap
pengungkapan laporan
keuangan.
2 Zikri Aidilla Leverage, Kualitas Laporan Likuiditas, ukuran
Syarli Likuiditas, Keuangan perusahaan, usia
(2021) Profitabilitas, Perusahaan perusahaan berpengaruh
Ukuran pada kualitas pelaporan
Perusahaan, keuangan. Leverage dan
Umur Profitabilitas tidak
Perusahaan, dan berpengaruh pada kualitas
Kualitas Audit pelaporan keuangan.
3 Lainatusshifa Leverage, Kelengkapan Likuiditas berpengaruh
Kemal Likuiditas, Pengungkapan negatif signifikan dan
(2019) Profitabilitas, Laporan sedangkan leverage,
Saham Publik, Keuangan profitabilitas dan umur
dan Umur perusahaan tidak
Perusahaan berpengaruh terhadap
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
4 Nala Ukuran Kelengkapan Likuiditas, leverage,
Widhiyastuti Perusahaan, Pengungkapan profitabilitas berpengaruh
(2017) Likuiditas, Laporan signifikan
Leverage, Status Keuangan terhadap pengungkapan
Perusahaan, laporan keuangan.
Profitabilitas, Sedangkan ukuran
Umur Perusahaan perusahaan, umur
dan Porsi Saham perusahaan tidak
30
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Profitabilitas
H1
Leverage H2
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keu
Likuiditas H3
Umur Perusahaan H4
H5
Ukuran Perusahaan
2.4 Hipotesis
Laporan Keuangan
perusahaan.
32
laporan keuangan.
Keuangan
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Utang muncul
terutama karena penundaan pembayaran untuk barang atau jasa yang telah
laporan keuangan.
Keuangan
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar
(Harahap, 2013).
suatu keuangan perusahaan, yang likuiditas tinggi berarti kondisi keuangan juga
laporan keuangan.
laporan keuangan.
Laporan Keuangan
sebuah bisnis. Umur perusahaan yang tua maka akan mendapatkan pengalaman
yang banyak dari pada umur perusahaan yang masih muda. Semakin lama
Mulyadi & Ariyanti (2016) menyatakan umur perusahaan yang tua harus
perusahaan dilihat dari besarnya nilai equitas, nilai penjualan atau nilai total
aktiva. Jadi semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula
modal yang ditanamnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah dalam memasuki
pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan sebagainya, yang
debitur dapat membayarkan hutangnya. Oleh karena itu, semakin besar total
METODE PENELITIAN
laporan keuangan. Penelitian ini berjenis kuantitatif yaitu metode penelitian yang
disektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-
tujuan penelitian. Sampel pada penelitian ini setelah dilakukan dengan pada
(lampiran).
37
38
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder
yang diperoleh dari sumber yang sudah ada dan tidak perlu dicari sendiri oleh
peneliti.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder meliputi
laporan tahun 2018-2021. Data tersebut dapat diperoleh dengan mengakses situs
keuangan dan data lain yang diperlukan. Data pendukung pada penelitian ini
adalah metode studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta literatur yang memuat
sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara penelusuran dan pencatatan infomasi
yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan. Data
Variabel pada penelitian ini terdapat 6 (enam) variabel, yang terdiri dari 5
antara skor pengungkapan yang telah diraih dengan total nilai maksimum yang
dapat diraih
secara detail pada masing-masing item laporan keuangan yang telah ditentukan.
Keuangan (OJK) Nomor: 29/ POJK.04 / 2016. Pada pedoman penyajian laporan
1. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan, di mana jika suatu item
diungkapkan diberi nilai satu (1) dan jika tidak diungkapkan diberi nilai nol
(0).
40
skor total.
n
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑘
Keterangan:
pula angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut. Perusahaan dengan angka
2. Profitabilitas
Asset) juga sering disebut ROI (Renturn on Inestment). Rasio ini mengukur
tertentu (Hanafi dan Halim, 2014). Pengukuran ROA menurut Hanafi dan Halim,
(2014):
3. Leverage
hutang (debt ratio). Pengukuran debt to equity (DER) menurut Kasmir (2014):
4. Likuiditas
terhadap hutang lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan.
Rasio yang rendah menunjukan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio
lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan
5. Umur Perusahaan
yang mempunyai umur yang relatif lebih, biasanya lebih baik mengumpulkan,
memiliki jam kerja yang banyak. Umur perusahaan dapat diukur dengan
6. Ukuran Perusahaan
kecilnya perusahaan dilihat dari berbagai cara yaitu total aktiva, nilai pasar saham,
dan lain-lain. Size perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dilihat dari
(2017):
program pengolah data statistik yang dikenal dengan SPSS 26. Metode-metode
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata
Model regresi memiliki beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan estimasi yang baik atau dikenal dengan BLUE (Best Linear
1) Uji Normalitas
normal atau mendekati normal.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, uji
menunjukkan lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis diterima atau terdistribusi
normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018). Jika varians dari residual
melihat ada tidaknya pola tertentupada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED.
44
3) Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Salah satu
cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi
adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Jika
nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat
4) Uji Autokorelasi
dalam metode regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada
periode t dengan kesalahan dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika tidak terjadi
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
e) dU < d < 4-dU maka tidak ada autokrelasi positif dan negatif (diterima)
45
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji hipotesis yang
(X1), Leverage (X2), Likuiditas (Xʒ), Umur Perusahaan (X4), dan Ukuran
Persamaan regresi linier berganda atas tiga variabel bebas terhadap variabel tidak
Keterangan :
PROFit = Profitabilitas
LEVit = Leverage
LIKUIDit = Likuiditas
α = Konstanta
a. Jika sig. < 0,05, maka hipotisis diterima. Hal ini menunjukan bahwa
b. Jika nilai sig. > 0,05, maka hipotisis ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
dependen.
2018). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 sampai 2021. Perusahaan jasa
Tabel 4.1
Kriteria Purposive Sampling
No. Jumlah
42
Jumlah Perusahaan Jasa Transportasi Tidak
Sesuai
Sesuai
Perusahaan jasa transportasi yang terdaftar di
1 BEI secara berturut-turut selama periode 2015- 29 (13)
2019
Perusahaan yang menerbitkan laporan
2 22 (7)
keuangan berturut-turut selama periode 2015-
2019
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 22
Jumlah tahun pengamatan 5
Jumlah sampel data selama observasi 110
Sumber: Data Olahan, 2023
47
48
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KLK 88 0,5753 0,6849 0,617372 0,0257575
ROA 88 -0,6594 2,0718 -0,013496 0,2659354
DER 88 -7,9404 5,4949 0,714066 2,2722226
CR 88 0,0530 7,4195 1,484261 1,6150225
Umur 88 8 71 31,36 15,739
Size 88 25,2346 32,6537 28,179975 1,5219153
Valid N (listwise) 88
Sumber: Data Olahan SPSS 26, 2023
pada salah satu sampel yaitu PT Blue Bird Tbk (BIRD) di tahun 2018-
tahun 2018, nilai tertingginya sebesar 2,0718 yang terjadi pada PT Express
49
Transindo Utama Tbk (TAXI) di tahun 2021, lalu nilai rata-rata sebesar -
7,9404 yang terjadi pada PT Steady Safe Tbk (SAFE) di tahun 2019, nilai
(Persero) Tbk (GIAA) di tahun 2018, lalu nilai rata-rata sebesar 0,714066,
Segara Sejati Tbk (MBSS) di tahun 2021, lalu nilai rata-rata sebesar
yang terjadi pada PT Soechi Lines Tbk (SOCI) di tahun 2018, nilai
Tbk (GIAA) di tahun 2021, lalu nilai rata-rata sebesar 31,36, dan nilai
(TAXI) di tahun 2021, nilai tertingginya sebesar 32,6537 yang terjadi pada
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) di tahun 2020, lalu nilai rata-
Model regresi memiliki beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan estimasi yang baik atau dikenal dengan BLUE (Best Linear
normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, uji
menunjukkan lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis diterima atau terdistribusi
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 88
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,02356837
Most Extreme Differences Absolute 0,080
Positive 0,080
Negative -0,056
Test Statistic 0,080
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
Sumber : Data Olahan SPSS 26, 2023
51
sebesar 0,080 dengan nilai signifikan sebesar 0,200. Residual data berdistribusi
normal jika signifikansi > α= 0,05, dari pengujian diatas dapat dilihat bahwa
untuk signifikansinya adalah 0,200 lebih besar dari α = 0,05, maka dapat
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018). Jika varians dari residual
melihat ada tidaknya pola tertentupada grafik scatterplot antara SRESID dan
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot
52
Pada Gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Salah satu
cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi
adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Jika
nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA 0,731 1,368
DER 0,845 1,184
CR 0,760 1,315
Umur 0,884 1,131
Size 0,883 1,133
Sumber : Data Olahan SPSS 26, 2023
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai variance inflation factor
(VIF) dari model analisis pada penelitian ini berada kurang dari angka 10, yaitu
53
profitabilitas (ROA) memiliki VIF sebesar 1,368, leverage (DER) memiliki VIF
sebesar 1,184, likuiditas (CR) memiliki VIF sebesar 1,315, umur perusahaan
memiliki VIF sebesar 1,131, dan ukuran perusahaan (SIZE) memiliki VIF sebesar
1,133.
Sedangkan pada nilai tolerance semua variabel lebih besar dari 0,1, yaitu
tolerance sebesar 0,845, likuiditas (CR) memiliki tolerance sebesar 0,760, umur
memiliki tolerance sebesar 0,883. Dari ketentuan yang telah disebutkan di atas,
telah diketahui nilai VIF dan tolerance masing-masing variabel dalam penelitian
dalam metode regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada
periode t dengan kesalahan dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika tidak terjadi
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
a. Jika 0 < d < dl, maka keputusan ditolak atau tidak ada autokorelasi positif
b. Jika dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada keputusan atau tidak ada autokorelasi
positif
c. Jika 4-dl < d < 4, maka keputusan ditolak atau tidak ada korelasi negatif
54
d. Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, maka tidak ada keputusan atau tidak ada korelasi
negatif
e. Jika du < d < 4-du, maka keputusan ditolak atau tidak ada positif atau
negatif
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 0,403 0,163
a
0,112 0,0242763 1,874
a. Predictors: (Constant), Size, Umur, CR, DER, ROA
b. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data Olahan SPSS 26, 2023
nilai dl sebesar 1,536, dan nilai du sebesar 1,775. Artinya berdasarkan nilai
tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif, karena
nilai du=1,775 < d=1,874 < 4-du=2,225 (du < d < 4-du).
Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients berdasarkan
leverage (X2), likuiditas (X3), umur perusahaan (X4), dan ukuran perusahaan (X5)
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,496 0,051
ROA 0,011 0,011 0,114
DER 0,000 0,001 0,018
CR -0,003 0,002 -0,182
Umur 0,000 0,000 0,262
Size 0,004 0,002 0,235
a. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data Olahan SPSS 26, 2023
independen. Dengan melihat tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linear
c. Koefisien regresi leverage (DER) adalah sebesar 0,000 artinya jika variabel
d. Koefisien regresi likuiditas (CR) adalah sebesar 0,000 artinya jika variabel
variabel dependen (Ghozali, 2018). Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05
1) Jika nilai sig. < 0,05, maka hipotisis diterima. Hal ini menunjukan bahwa
2) Jika nilai sig. > 0,05, maka hipotisis ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis Parsial
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 9,793 0,000
ROA 0,967 0,336
DER 0,165 0,869
CR -1,575 0,119
Umur 2,437 0,017
Size 2,189 0,031
a. Dependent Variable: KLK
Sumber : Data Olahan SPSS 26, 2023
1) Hipotesis Pertama
keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Pada Tabel 4.7
58
nilai signifikan profitabilitas (ROA) sebesar 0,336 berada lebih besar dari α 0,05,
laporan keuangan, maka dapat disimpulkan hasil pada hipotesis pertama (H1) yang
2) Hipotesis Kedua
keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Pada Tabel 4.7
nilai signifikan leverage (DER) sebesar 0,869 berada lebih besar dari α 0,05,
keuangan, maka dapat disimpulkan hasil pada hipotesis kedua (H2) yang
3) Hipotesis Ketiga
keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Pada Tabel 4.7
nilai signifikan likuiditas (CR) sebesar 0,119 berada lebih besar dari α 0,05,
keuangan, maka dapat disimpulkan hasil pada hipotesis ketiga (H3) yang
4) Hipotesis Keempat
Tabel 4.7 nilai signifikan umur perusahaan (UMUR) sebesar 0,017 berada lebih
5) Hipotesis Kelima
Tabel 4.7 nilai signifikan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,031 berada lebih
2018). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R 2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,403a 0,163 0,112 0,0242763
a. Predictors: (Constant), Size, Umur, CR, DER, ROA
b. Dependent Variable: KLK
Sumber : Data Olahan SPSS 26, 2023
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.8 di atas, besarnya
nilai R-square dalam model regresi diperoleh sebesar 0,163. Hal ini menunjukkan
sebesar 16,3%, sedangkan sisanya sebesar 83,7% dipengaruhi oleh faktor lain
4.5 Pembahasan
Laporan Keuangan
laporan keuangan dengan nilai koefisien 0,011. Hasil uji parsial menunjukkan
nilai signifikan profitabilitas sebesar 0,336 lebih besar dari 0,05, yang artinya
61
keuangan ditolak.
laporan keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Hasil ini
sejalan dengan hasil penelitian dari Syarli (2021) yang menyatakan profitabilitas
ini juga menolak hasil penelitian dari Azzahra, dkk (2021) yang menyatakan
Keuangan
laporan keuangan dengan nilai koefisien 0,000. Hasil uji parsial menunjukkan
nilai signifikan leverage sebesar 0,869 lebih besar dari 0,05, yang artinya leverage
ditolak.
62
Hasil ini menjelaskan bahwa tinggi atau rendahnya leverage tidak akan
keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Azzahra, dkk (2021) yang menyatakan leverage tidak
juga menolak hasil penelitian dari Widhiyastuti (2017) yang menyatakan leverage
Keuangan
laporan keuangan dengan nilai koefisien -0,003. Hasil uji parsial menunjukkan
nilai signifikan likuiditas sebesar 0,119 lebih besar dari 0,05, yang artinya
ditolak.
Hasil ini menjelaskan bahwa tinggi atau rendahnya likuiditas tidak akan
keuangan pada perusahaan transportasi di BEI tahun 2018-2021. Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Azzahra, dkk (2021) yang menyatakan likuiditas tidak
63
juga menolak hasil penelitian dari Kemal (2019) yang menyatakan likuiditas
Laporan Keuangan
pengungkapan laporan keuangan dengan nilai koefisien 0,000. Hasil uji parsial
menunjukkan nilai signifikan umur perusahaan sebesar 0,017 lebih rendah dari
2021. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Neliana (2017) yang
laporan keuangan. Hasil ini juga menolak hasil penelitian dari Azzahra, dkk
pengungkapan laporan keuangan dengan nilai koefisien 0,004. Hasil uji parsial
menunjukkan nilai signifikan ukuran perusahaan sebesar 0,031 lebih rendah dari
2021. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Syarli (2021) yang menyatakan
keuangan. Hasil ini juga menolak hasil penelitian dari Azzahra, dkk (2021) yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
BEI tahun 2018-2021. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan pada bab
tahun 2018-2021.
65
66
5.2 Saran
Fitriyanti, I. N., Norita, N., & Aminah, W. (2017). Analisis Pengaruh Return On
Equity, Leverage, Ukuran Perusahaan, Dan Umur Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (studi Pada Perusahaan
Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).
eProceedings of Management, 4(2).
Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
67
68
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 29/ POJK.04 / 2016 Tentang Penyampaian
Laporan Tahunan Perusahaan Emiten Dan Publik.
CNNIndonesia.com
Investor.id
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Item Pengungkapan Laporan Keuangan
2. Aset
1. Kas dan Setara kas
3. Piutang Usaha
Aset Lancar 4. Aset Keuangan Lancar
5. Persedian
6. pajak dibayar dimuka
7. Biaya dibayar dimuka
8. Aset Tidak lancar atau kelompok lepasan
yang dimiliki untuk dijual.
1. Piutang Pihak berelasi Non Usaha
2. Asset keuangan tidak lancar lainnya
Aset Tidak Lancar 3. Investasi pada entitas assosiasi
4. Property Investasi pada entitas asosiasi
5. Aset tetap
6. Aset tak berwujud
7. Asset pajak tangguhan
2. Liabilitas
1. Utang Usaha
2. Beban akrual
3. Utang pajak
4. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Liabilitas Jangka Pendek 5. Bagian lancar atas liabilitas jangka
panjang panjang yang akan jatuh tempo
dalam 1 tahun
6. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
7. Liabilitas atas pembayaran berbasis saham
jangka pendek
8. Provisi jangka pendek
9. Liabilitas terkait asset atau kelompok
lepasan yang dimiliki untuk dijual
1. Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya
2. Utang pihak berelasi non-usaha
Libilitas Jangka Panjang 3. Utang sewa pembiayaan
4. Utang obligasi
5. Sukuk
6. Obligasi konservasi
7. Liabilitas keuangan jangka panjang
lainnya
8. Liabilitsa atas pembayaran berbasis saham
jangka panjang
9. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
10. Liabilitas pajak tangguhan
11. Utang subordinasi
12. Provisi jangka panjang
1. modal saham
2. tambahan modal disetor
3. selisih transaksi dengan pihak pengendali
Ekuitas 4. saham tresuri
5. saldo laba
6. pendapatan komprehesif lainnya
7. kepentingan non-pengendalian
B. Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan Usaha
2. Beban pokok penjualan
3. Laba (rugi ) kotor
4. Beban usaha
5. Pendapatan lainnya
6. Beban lainnya
7. Beban keuangan
8. Bagian laba (rugi) dari entitas asosiasi
9. Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
10. Beban(penghasilan) pajak
11. Laba (rugi) periode berjalan dari
operasi yang dilanjutkan
12. Laba (rugi) periode berjalan dari operasi
yang dihentikan setelah pajak
13. Laba (rugi) periode berjalan
14. Pendapatan komprehensif lain
15. Pajak penghasilan terkait
16. Pendapatan komprehensif lain periode
berjalan setelah pajak
17. Total laba (rugi) komprehensif periode
berjalan
18. Laba (rugi ) periode berjalan dapat
diatribusikan
19. Total laba (rugi) periode berjalan
yang dapat distribusikan
20. Laba (rugi) per saham dasar dan dilusian
C. Laporan Perubahan Ekuitas
1. Total laba (rugi) komprehensif selama satu
periode, yang menunjukkan secara
terpisah jumlah yang dapat daitribusikan
kepada pemilik entitas induk kepada
kepentingan non pengendali
2. Pengaruh penerapan retropektif atau
penyajian kembali secara retropektif yang
diperkenankan oleh SAK untuk setiap
komponen ekuitas
3. Rekonsiliasi antara jumlah yang tercatat
pada awal dan akhir periode untuk setiap
komponen ekuitas secara terpisah.
D. Laporan arus kas
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
E. Catatan ats laporan keuangan
1. Gambaran umum Perusahaan
2. Dasar penyusunan laporan keuangan dan
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
yang diterapkan
3. Informasi tambahan untuk pos-pos yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas,
sesuai dengan urutan penyajian laporan
dan penyajian masing-masing pos; dan
4. pengungkapan lainnya yang antara lain
meliputi: informasi yang dipersyaratkan
oleh SAK yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan; dan
informasi yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan, tetapi
informasi tersebut relevan untuk
memahami laporan keuangan.
TOTAL 73 ITEM
Lampiran 2. Tabulasi Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KLK 88 .5753 .6849 .617372 .0257575
ROA 88 -.6594 2.0718 -.013496 .2659354
DER 88 -7.9404 5.4949 .714066 2.2722226
CR 88 .0530 7.4195 1.484261 1.6150225
Umur 88 8 71 31.36 15.739
Size 88 25.2346 32.6537 28.179975 1.5219153
Valid N (listwise) 88
1. Uji Normalitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA .731 1.368
DER .845 1.184
CR .760 1.315
Umur .884 1.131
Size .883 1.133
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 .403a .163 .112 .0242763 1.874
a. Predictors: (Constant), Size, Umur, CR, DER, ROA
b. Dependent Variable: KLK
HASIL REGRESI LINIER BERGANDA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .403 a
.163 .112 .0242763
a. Predictors: (Constant), Size, Umur, CR, DER, ROA
b. Dependent Variable: KLK
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .009 5 .002 3.188 .011b
Residual .048 82 .001
Total .058 87
a. Dependent Variable: KLK
b. Predictors: (Constant), Size, Umur, CR, DER, ROA
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .496 .051 9.793 .000
ROA .011 .011 .114 .967 .336
DER .000 .001 .018 .165 .869
CR -.003 .002 -.182 -1.575 .119
Umur .000 .000 .262 2.437 .017
Size .004 .002 .235 2.189 .031
a. Dependent Variable: KLK