10-Article Text-33-1-10-20211104
10-Article Text-33-1-10-20211104
10-Article Text-33-1-10-20211104
Abstract
This study aims to test the effect of leverage, liquidity, profitability, firm size, firm age and audite quality on
quality of financial reporting are measured by an index of accrual quality. The populations was wholesale and
retail trade companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2017-2019 period. Determination of the sample is
done by using puposive sampling method based on secondary data from financial reports that are available in
the Indonesia Stock Exchange website. There were about 225 companies selected at the sample of the study. The
method of analysis used was multiple linear regression analysis. Liquidity, firm size, firm age and audite quality
had effect on the quality of financial reporting. Leverage and Profitability had no effect on the quality of financial
reporting.
Keywords: Quality, Financial Reporting, Firm Characteristic, and Audite Quality.
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk menguji efek leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, usia perusahaan
dan kualitas audit pada kualitas pelaporan keuangan diukur dengan indeks kualitas akrual. Populasinya adalah
perusahaan perdagangan grosir dan eceran yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Penentuan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode puposive sampling berdasarkan data sekunder dari laporan
keuangan yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia. Ada sekitar 225 perusahaan yang dipilih pada sampel
penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Likuiditas, ukuran
perusahaan, usia perusahaan dan kualitas audit berpengaruh pada kualitas pelaporan keuangan. Leverage dan
Profitabilitas tidak berpengaruh pada kualitas pelaporan keuangan.
Kata kunci: Kualitas, Pelaporan Keuangan, Karakteristik Perusahaan, dan Kualitas Audit.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan instrumen penyedia informasi yang berkaitan dengan
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaaat bagi para
stakeholder. Tuntutan stakeholder yang membutuhkan informasi keuangan yang relavan dan
handal, menjadikan permintaan terhadap laporan keuangan perusahaan harus
mencerminkan realitas ekonomi. Informasi akuntansi berupa laporan keuangan tersebut
harus bersifat relevance, objectivity, dan reability (Jama’an, 2008). Perusahaan-perusahaan
berskala kecil hingga besar banyak menyajikan informasi keuangan dengan integritas yang
rendah, dimana informasi disajikan tidak sesuai dengan yang sebenarnya terjadi dan tidak
sesuai dengan kebutuhan beberapa pihak pengguna laporan keuangan (Astria, 2011).
Laporan keuangan kepada publik telah diwarnai berbagai skandal kecurangan
keuangan (corporate fraud) oleh manajemen perusahaan. Salah satunya yang baru terungkap
di tahun 2020 kasus manipulasi laporan keuangan PT Asuransi Jiwasraya. Menurut Agung
KAJIAN TEORITIK
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah informasi akuntansi yang disediakan perusahaan untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan alokasi modal terkait
dengan perusahaan (Kieso et al., 2011; 36). Menurut SAK (IAI, 2009), laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan yang baik
menggambarkan capital market yang efisien dan fair. Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi penggunanya.
Laporan keuangan yang berisikan informasi yang berkualitas harus dimiliki oleh
perusahaan agar dapat digunakan secara maksimal oleh investor dan pengguna lainnya.
Relevan (relevance) dan penyajian jujur (faithful representatio) merupakan dua kualitas
fundamental yang membuat informasi pelaporan keuangan menjadi berguna bagi para
pengambil keputusan. Kualitas fundamental akan menjadikan laporan keuangan yang
kredibel dan informatif sehingga mengurangi fenomena miskomunikasi yang terjadi antara
pemangku kepentingan dan mengurangi skeptimisme pengguna terkait dengan keputusan
manajer, seperti biaya keagenan juga akan mengurangi expected cash flow perusahaan
(latidris, 2011). Kualitas laporan keuangan sebuah perusahaan tergantung pada seberapa
besar informasi yang disajikan perusahaan dapat berguna bagi para pengguna dan bagaimana
perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang ada berdasarkan kerangka konseptual
dan prinsip-prinsip dasar dari tujuan akuntansi.
Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan bergantung
kepada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Prihadi, 2013: 173). Salah satu sumber
dana bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah dari kewajiban atau
liabilitas. Kewajiban merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan
pembayaran di masa depan dalam bentuk uang, jasa, atau aktiva lainnya. Kewajiban
merupakan klaim pihak luar atas aset dan sumber daya perusahaan kini dan masa depan
(Wild, 2005: 157). Besarnya Leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan
meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang
baik dimata investor dan kreditor. Kinerja yang baik yang dihasilkan perusahaan diharapkan
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 316
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021
agar kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, mudah mencairkan dana dari
kreditor, serta kreditor akan memperoleh informasi kemampuan pembayaran yang
berkualitas (Fanani 2009). Semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan maka semakin
tinggi pula kualitas laporan keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H1: Leverage berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Likuiditas
Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendek. Riyanto (2008: 25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang
berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financialnya yang segera harus dipenuhi. Keadaan yang kurang atau tidak likuid kemungkinan
akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi utang jangka pendek pada tanggal jatuh
temponya. Perusahaan dengan likuiditas tinggi memiliki biaya agensi yang lebih tinggi dan
membutuhkan pengawasan yang lebih besar. Dengan pengawasan yang tinggi dapat
diprediksi proses pembuatan laporan keuangan juga akan terawasi, sehingga laporan
keuangan yang dihasilkan juga dapat berkualitas (Fanani, 2009). Dalam penelitian Astuti
(2015) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H2: Likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.
Profitabilitas
Rasio profitabilitas juga merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dan
Widiastuti (2004) kenyatakan bahwa variabel profitabilitas mempengaruhi tingkat kualitas
laporan keuangan perusahaan manufaktur. Penelitian lain dilakukan oleh Fitriani (2010)
menunjukkan adanya faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan wajib maupun
sukarela laporan keuangan yang salah satunya adalah net profit margin.
Suatu perusahaan akan melakukan pengungkapan laporan keuangan secara
berlebihan jika memperoleh profitabilitas yang tinggi. Semakin tingginya rasio profitabilitas
perusahaan, menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 317
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021
laba, semakin baik kinerja perusahaannya dan semakin berkualitas pelaporan keuangan
perusahaan (Hasan dan Ahmad, 2013).
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H3: Profitabilitas berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang digunakan untuk mengklasifikasian besar
kecilnya perusahaan. Perusahaan besar lebih banyak disorot masyarakat, khususnya investor
dan juga banyak mendapat tekanan dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu
perusahaan besar cenderung menjaga image nya di masarakat. Menurut Saleh, (2004) bahwa
ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di
dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya
informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan.
Perusahaan besar cenderung untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih sesuai dengan
keadaan dari pada perusahaan kecil.
Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi tingkat keberanian untuk
menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan kenyataan karena perusahaan besar
harus memenuhi public demand atas pengungkapan yang bermanfaat (Halim et al., 2005).
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.
Umur perusahaan
Umur perusahaan merupakan berapa lama suatu perusahaan berdiri. Pada dasarnya
perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas/panjang, tidak didirikan hanya
untuk beberapa tahun saja (Kieso, 2002 : 50). Umur perusahaan merupakan hal yang
dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan
perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian.
Owusu – Ansah (2000), mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki umur lebih
tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan
informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup.
Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan dapat berkualitas. Selain itu perusahaan
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 318
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021
yang telah lama berdiri memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang
berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya. Perusahaan yang telah lama
berdiri umumnya memiliki profitabilitas yang lebih stabil dibandingkan perusahaan yang baru
berdiri atau yang masih memiliki umur yang singkat. Perusahaan yang telah lama berdiri akan
meningkatkan labanya karena adanya pengalaman dari manajemen sebelumnya dalam
mengelola bisnisnya.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H5: Umur perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.
Kualitas Audit
Kualitas hasil pemeriksaan adalah suatu kondisi dimana auditor mampu menemukan
pelanggaran-pelanggaran atau kecurangan-kecurangan yang terjadi pada suatu perusahaan
dan auditor tersebut mau mengungkapkan temuannya didalam sebuah laporan audit (Singgih
dan Bawono, 2009). Pemeriksaan atas laporan keuangan ini dimaksudkan untuk mengurangi
risiko informasi dan meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan ekonomi atas
laporan keuangan tersebut. Pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan dilakukan oleh
pihak independen yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan yang
disajikan oleh manajemen. Kualitas auditor berhubungan positif dengan ukuran KAP karena
didasarkan dua hal, yang pertama adalah alasan reputasi dan yang kedua adalah alasan
kekayaan (deep pocket) yang dimiliki oleh KAP besar. KAP yang besar lebih memiliki reputasi
yang besar, sehingga KAP besar akan lebih mempertahankan Independen dibandingkan KAP
kecil. Perusahaan audit yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas hasil
pemeriksaan tinggi dan memiliki reputasi tinggi di lingkungan bisnis. KAP yang lebih besar
dianggap lebih mandiri dari KAP yang kecil dalam menahan tekanan manajemen, jika terjadi
perselisihan karena biasanya memiliki lebih banyak klien dan mampu mengatasi kesulitan.
Didasarkan pada dua hal tersebut, KAP besar cendrung mengeluarkan laporan audit yang
berkualitas sehingga laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP tersebut juga akan
berkualitas karena sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan hipotesis yang dapat diajukan:
H6: Kualitas audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.
METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan wholesale dan retail
trade yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019 yang berjumlah sebanyak 93
perusahaan. Peneliti tertarik untuk mengambil perusahaan wholesale dan retail trade
dikarenakan banyaknya perusahaan yang baru mulai berkembang beberapa tahun
belakangan ini disektor ini. Fenomena ini dapat dilihat dari meningkatnya likuiditas saham
pada beberapa perusahaan wholesale dan retail trade yang aktif melakukan kegiatan saham
di BEI dimana pada setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Efeknya
membuat minat investor terhadap beberapa saham perusahaan wholesale dan retail trade
sangat tinggi. Sedangkan sampel penelitian dipilih dengan pendekatan purposive sampling,
artinya sampel yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan
penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel representative. Berdasarkan
proses pemilihan sampel, dari populasi yang tersedia, diperoleh 75 perusahaan yang diteliti
selama tiga periode, sehingga sampel yang dapat digunakan sebanyak 225 sampel. Kemudian,
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan
teknik pengumpulan data secara dokumentasi yang diakses langsung melalui website BEI,
www.idx.co.id.
HASIL PENELITIAN
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk
tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis statistik ini digunakan
untuk memberikan gambaran dari suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum,
mean, dan standar deviasi (SD). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu leverage,
likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kualitas audit sebagai variabel
independen, kualitas laporan keuangan sebagai variabel dependen. Variabel tersebut telah
diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1
Descriptive Statistics
Minimu Maximu
N m m Mean Std. Deviation
independen yang diketahui. Analisis ini juga mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa koefisien regresi, nilai t dan signifikansi adalah
seperti pada tabel 6 berikut :
Tabel 6
Persamaan Regresi
Model Variabel Koefisien Nilai t Signifikansi
Regresi
1 (Constanta) -2.13 -1.93 0.056
LEV 0.297 1.49 0.139
PROF 0.050 0.96 0.337
LIQ 0.004 2.14 0.035
FAGE 0.581 6.20 0.000
FSIZE -0.013 -3.67 0.000
KA 0.434 2.85 0.005
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2020.
Dari tabel 6 terlihat bahwa nilai t hitung dari masing-masing variabel leverage (X1),
likuiditas (X2), profitabilitas (X3), ukuran perusahaan (X4), umur perusahaan (X5), dan kualitas
audit (X6) adalah 1.491, 0.965, 2.137, 6.200, -3669, 2.850 serta signifikansinya masing-masing
0.139, 0.337, 0.035, 0.000, 0.000, 0.005.
Hasil dari persamaan regresi dari tabel 4.8 adalah sebagai berikut
Y= -2.127 + (0.297)X1 + (0.004)X2 + (0.050)X3 + (-0.013)X4 + (0.581)X5 + (0.434)X6 + e
Pengaruh Leverage terhadap kualitas laporan keuangan
Hipotesis pertama yang diuji adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan
dari leverage terhadap kualitas laporan keuangan. Dari hasil analisis regresi menunjukan
bahwa, leverage memiliki nilai regresi positif sebesar 0.297 dengan nilai thitung (1,491) < ttabel
(1,983) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.139. tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari
0.05, dengan demikian, H1 ditolak, yang berarti leverage tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan.
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 322
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021
Yang dan Krishnan (2005) dalam Hasan dan Ahmad (2013) menjelaskan bahwa adanya
manipulasi laba yang dilakukan manajer guna untuk meningkatkan imbalan bonus mereka.
Sehingga profitabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak yang sebenar-benarnya
terjadi. Kemudian mereka menambahkan bahwa manajemen melakukan manipulasi laba
guna untuk menarik minat masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaannya, biasa terjadi
pada perusahaan yang baru mulai berkembang. Terlihat bahwa perusahaan yang bergerak
dibidang wholesale dan retail trade yang digunakan sebagai sampel dalam peneltian ini,
merupakan perusahaan yang cendrung baru dalam mengembangkan bisnisnya di pasar
modal. Hal tersebut dilakukan bukan berarti laporan keuangan yang dilaporkan tidak
berkualitas. Namun, hal itu dilakukan guna untuk memperoleh manfaat baik untuk
perusahaan itu sendiri, maupun stakeholders pada perusahaan tersebut. Jadi, tinggi
rendahnya profitabilitas tidak akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Hipotesis keempat yang diuji adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan
dari ukuran perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan. Dari hasil analisis regresi
menunjukan bahwa ukuran perusahan memiliki regresi negatif sebesar -0.013 dengan nilai
thitung (-3,669) < ttabel (-1,983) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0.05. dengan demikian H4 diterima yang berarti ukuran perusahaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan Fanani (2009), kemudian penelitian yang dilakukan
oleh Karami dan Mohammadommid (2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
tinggi tingkat keberanian untuk menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan
kenyataan karena perusahaan besar harus memenuhi public demand atas pengungkapan
yang bermanfaat (Halim et al., 2005).
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan
Hipotesis kelima yang diuji adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan
dari umur perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan. Dari hasil analisis regresi
menunjukan bahwa likuiditas memiliki regresi positif sebesar 0.581 dengan nilai thitung (6,200)
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 324
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021
> ttabel (1,983) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. tingkat signifikansi tersebut lebih kecil
dari 0.05. dengan demikian H5 diterima yang berarti umur perusahaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Umur perusahaan mempengaruhi kualitas
laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil
dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena
perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup. Dengan demikian laporan keuangan
yang disajikan dapat berkualitas.
Pengaruh Kualitas Audit terhadap kualitas laporan keuangan
Hipotesis keenam yang diuji adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan
dari kualitas audit terhadap kualitas laporan keuangan. Kualitas audit diukur dengan melihat
KAP yang digunakan perusahaan sampel penelitian. Dari hasil analisis regresi pada tabel 4.8
menunjukan bahwa kualitas audit memiliki regresi positif sebesar 0.434 dengan nilai thitung
(2,850) > ttabel (1,983) dan tingkat signifikansi sebesar 0.005. Tingkat signifikansi tersebut lebih
kecil dari 0.05. dengan demikian H6 diterima yang berarti kualitas audit memiliki pengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Kualitas audit mempengaruhi kualitas laporan
keuangan. Kualitas auditor berhubungan positif dengan ukuran KAP karena didasarkan dua
hal, yang pertama adalah alasan reputasi dan yang kedua adalah alasan kekayaan (deep
pocket) yang dimiliki oleh KAP besar. KAP yang besar lebih memiliki reputasi yang besar,
sehingga KAP besar akan lebih mempertahankan Independen dibandingkan KAP kecil.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi model penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan
dalam penelitian ini, maka menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Doi : 10.53363/buss.v1i3.10 325
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management
p-ISSN : 2797-9725 | e-ISSN : 2777-0559
Vol. 1 No. 3 September - Desember 2021