MPH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yashir Ramadhan

NIM : A.131.20.0156

Matkul : Metode Penelitian Hukum

Implememtasi Tanggung Jawab Pengelolaa di Tempat Pembuangan Akhir di


Jatibarang Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah

Latar Belakang

BAB I

Sampah sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan manusia sehari-


hari, setiap aktivitas manusia pasti akan menghasilkan sampah, jika tidak ditangani
dengan baik maka akan sering mengganggu lingkungan sekitar. Apalagi di kota
besar seperti Semarang, dengan pesatnya pembangunan dan pertumbuhan
penduduk, timbulan sampah juga semakin hari semakin meningkat. Salah satu
kelurahan Semarang Selatan, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Gajah
Mungkur merupakan salah satu kelurahan yang penduduknya aktif dan produktif
dalam industri Oleh karena itu, pembuangan dan pengolahannya perlu ditangani
dengan baik agar tumpukan sampah tidak menumpuk dan mengganggu
lingkungan sekitar. Berdasarkan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan hak setiap orang atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat. Amanat konstitusi mewajibkan pemerintah untuk
memberikan pelayanan publik dalam pengelolaan sampah. Maka dalam hal ini
pemerintah merupakan pihak yang diberdayakan dan bertanggung jawab dalam
pengelolaan sampah Benda – benda padat dari yang berupa sisa proses industri,
kegiatan perdagangan, rumah tangga dan lain– lain dapat berbentuk organik
maupun anorganik. Zat organik dalam sampah dapat terdiri dari bahan nitrogen /
protein karbohidrat, lemak dan sabun yang bersifat dapat berubah dan menjadi
busuk yang mengeluarkan bau tidak sedap
Pemeritah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Daerah
Kota Semarang No 6 Tahun 2012. Pada Perda tersebut ditetapkan bahwa metode
pengolahan sampah dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan berkesi
nambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang lebih efektif,

Berdasarkan uraian latar belakang di atas , saya tertarik untuk meneliti tentang
“Implememtasi Tanggung Jawab Pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir di
Jatibarang Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah”

Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi tanggung jawab peraturan daerah kota Semarang


Nomor 6 Tahun 2012 di TPA Jatibarang?
2. Faktor – faktor apa yang menghambat implementasi tanggung jawab
peraturan daerah Kota Semarwng nomor 6 tahun 2012 di TPA Jatibarang?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Tentang Sampah


2.2 Pengertian tentang Jenis Sampah
2.3 Penangan Sumber Sampah

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian hukum merupakan suatu cara atau alat untuk mendapatkan
pelajaran yang memberikan uraian tentang bagaimana proses – proses suatu karya
ilmiah atau penelitian hukum disusun.

Metode penelitian menurut Ronny Hanitijo Soemitro adalah penelitian pada


umumnya yang bertujuan untuk menemukan mengembangkan dan membenarkan
suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha memperoleh sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan. Kemudian mengembangkan berarti
memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada masih atau dapat
diragukan kebenarannya.
Dengan adanya suatu metode penelitian akan dapat mempermudah suatu penelitian
itu dirumuskan, dianalisa, dan mudah untuk memecahkan masalah – masalah
tertentu. Peranan metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, menurut Soerjono Soekanto sebagai berikut :

1. Menambah kemampuan para ilmuan untuk mengadakan atau


melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal – hal yang
belum diketahui.
3. Memberikan kemungkinan.
4. Lebih besar untuk melakukan penelitian interdisipliner.
5. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan
pengetahuan mengenai masyarakat.17

Kegiatan penelitian dibutuhkan suatu metode yang baik dan benar agar diperoleh
hasil yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga suatu metode
penelitian dapat dikatakan sebagai suatu hal yang mutlak dalam sebuah penelitian
ilmiah hukum.

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini yang penulis gunakan adalah tipe penelitian yuridis
sosiologis yaitu tipe penelitian yang dilakukan secara langsung dangan
melihat kenyataan yang ada dalam praktek di lapangan.18 Penelitian secara
yuridis sosiologis digunakan dalam penelitian ini karena penulis ingin
mengkaji tentang implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang No 6
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah di Kecamatan Gajah Mungkur.
Metode pendekatan secara yuridis sosiologis sangat penting untuk
mengetahui keefektivan suatu peraturan daerah yang harus diterapkan di
masyarakat.

3.2 Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, metode


deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau peristiwa yang terjadi
dalam memaparkan objek penelitian berdasarkan kenyataan yang ada secara
kronologis dan sistematis. Kemudian dikaitkan dengan kaidah–kaidah hukum
tertentu dalam memecahkan permasalahan. Selain memberikan pemaparan
dan penggambaran objek data yang diperoleh akan diinventarisasikan
kemudian disusun secara sistematis, dianalisis berdasarkan kesesuaian
norma–norma hukum yang berlaku kemudian memberikan aspek–aspek
permasalahan mengenai implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang No
6 Tahun 2016 mengenai pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Gajah
Mungkur.

3.3 Metode Penentuan Sampel

Dalam melakukan penelitian hukum ini penulis menggunakan cara


pengambilan sampel sistematis non random yang dilakukan dengan cara
“purpose sampling” ( sampel bertujuan ) yang dilakukan dengan mengambil
subjek yang didasarkan pada tujuan tertentu untuk menjaring informasi dan
berbagai macam sumber sebanyak mungkin dan menggali informasi yang
menjadi dasar dari penelitian dan sampel yang diambil adalah sampel yang
memenuhi kriteria saja. Peneliti turun langsung ke Kecamatan Gajah Mungkur
guna meneliti bagaimana implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang No
6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Gajah
Mungkur.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu sumber data yang diperoleh berupa
berupa data yang didapat langsung dari lapangan dan didukung dengan data
sekunder yang berupa studi pustaka.

1. Data Primer
Data primer merupakan hasil dari wawancara maupun data tertulis yang
merupakan hasil penelitian di lapangan yang dilakukan secara terstruktur,
pengamatan langsung untuk mendapatkan fakta atau gambaran yang
kongkrit mengenai pengolahan sampah yang dilakukan di Kecamatan Gajah
mungkur. Dalam wawancara dengan perangkat Kecamatan Gajah mungkur
dan warga setempat secara terstruktur terlebih dahulu disiapkan instrumen
berupa beberapa daftar pertanyaan atau kuisioner yang berfungsi sebagai
pedoman pada saat wawancara dengan perangkat dari Kecamaan Gajah
Mungkur berlangsung.
2. Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data yang berhubungan erat dengan data primer
sehingga dapat membantu menganalisa dan memahami data primer. Data
sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian hukum ini didapatkan dari
dokumen – dokumen mengenai realisasi pengelolaan sampah di Kecamatan
Gajah Mungkur berdasarkan pada acuan Peraturan Daerah Kota Semarang
No 6 Tahun 2012.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh melalui :

1. Studi pustaka, merupakan pengkajian informasi tertulis mengenai


hukum yang berasal dari sumber dan dipublikasikan secara luas atau
untuk umum, sebagaimana misal perundang-undangan.
2. Studi dokumen, merupakan penelusuran dokumen yang tidak
dipublikasikan untuk umum.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data kualitatif.


Analisis data kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data
deskriptis analistis, data yang diperoleh dikumpulkan dan di proses dengan
memilah – milah data dari lapangan. Membandingkan antara implementasi
kebijakan dengan keadaan yang berkembang di masyarakat.

Data yang sudah berhasil dikumpulkan selanjutnya dilakukan editing untuk


mengetahui apakah data tersebut sudah benar, lengkap atau masih ada
kekurangan yang harus disempurnakan. Selanjutnya disajikan dalam bentuk
laporan penelitian. Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan
penelitin kuantitatif. Penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat
sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan
dari apa yang telah direncanakan. Hal ini dapat terjadi apabila perencanaan
ternyata tidak sesuai dengan apa yang ada dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai