LK.1.2 2
LK.1.2 2
LK.1.2 2
1. Kajian Literatur
a. Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
b. Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
c. Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
a. Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.
b. Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
c. Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
a. Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
b. Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
c. Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
d. Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasis Penyebab Masalah
diidentifikasi Masalah
Hasil Wawancara :
Menurut saya Pembelajaran Inovatif menggunakan model pembelajaran Games based
Learning juaga cocok dengan siswa,karena dengan menggunakan model pembelajaran
minat siswa akan bertambah karena pada umumnya siswa suka bermain games.
Penggunaan Strategis bekerja kelompok di kelas bisa meningkatkan kemampuan siswa
yang kurang paham.
(Ibu Darnawati Guru IPA)
Untuk meningkatkan minat siswa saya biasanya menggunakan juga biasa menggunakan
strategis bermain games.
(Ibu Andi Intang Guru PKN)
Menggunakan model pembelajaran dengan memanfaatkan canva berbasis TIK juga
sangat membantu untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar (Pak Randi Guru
Matematika)
2. Guru belum 1. Kurangnya sarana 1. Syah dan Kariadinata berpendapat bahwa Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan
mengoptimalka dan prasarana dalam fungsi otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengelola media yang berbasis
n model mengimplementasika teknologi dalam proses pembelajaran. Sehingga, terjadi proses dalam membangun rasa
pembelajaran n model pecaya diri pada siswa. Pembelajaran yang inovatif diharapkan siswa mampu berpikir kritis
yang inovatif pembelajaran. dan terampil dalam memecahkan masalah. Siswa yang seperti ini mampu menggunakan
2. Pemilihan media penalaran yang jernih dalam proses memahami sesuatu dan mudah dalam mengambil
sesuai dengan
pembelajaran yang pilihan serta membuat keputusan.
karakteristik
kurang tepat
materi dan membuat siswa 2. Ciri – ciri dalam pembelajaran inovatif Menurut para ahli menyebutkan suatu model
kebutuhan kurang berminat mengajar dianggap baik apabila memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
siswa. dalam pembelajaran 1. Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi prilaku siswa
dan sulit dalam 2. Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus yaitu : prubahan prilaku positif siswa
memahami materi. 3. Penetapan lingkungan belajar secara khusus dan kondusif
3. Kurangnya strategi 4. Ukuran keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran sehingga bisa menetapkan
pembelajaran kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
membuat kerja sama 5. Interaksi dengan lingkungan agar mendorong siswa lebih aktif dalam lingkungannya
dan komunikasi (Wahyuari,Sartono. Metode Pembelajaran Inovatif. (Jakarta : Grasindo, 2012) 12 Hamalik ,
antara siswa tidak Oemar. , Inovasi Pendidikan ; Perwujudannya dalam sistem pendidikan Nasional,
ada atau tidak (Bandung: YP. Permindo, 2004)
tercipta.
Hasil Wawancara :
Sebelum mengaplikasikan model Pembelajaran Kooperatif kepada siswa,ada baiknya Ibu
harus memahami nya terlebih dahulu
(Pak Sahrir Guru Prakarya)
3. Guru tidak 1. Kurangnya motivasi 1. Berdasarkan kajian literatur Pattimura, dan Maimunah (2020). Masih banyaknya guru yang
mempersiapkan guru dalam mengalami kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model
perencanaan merencanakan KBM pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
KBM dengan dengan baik (Sesuai Sehingga kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah kemampuan Guru yang belum
baik (Sesuai model,strategis dapat merancang model pembelajaran inovatif serta Guru belum dapat menstimulasi
pembelajaran) pemahaman siswa secara optimal sehingga mengakibatkan :
model
2. Penggunaan Model 1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran,
pembelajaran
Pembelajaran 2. Peserta didik menganggap pelajaran biologi sebagai pelajaran yang sulit dimengerti,
inovatif) Kooperatif dan 3. Proses pembelajaran yang kurang efektif mengakibatkan rendahnya pemahaman peserta
sehingga strategis pembelajaran didik saat pembelajaran yang pada akirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
pembelajaran dalam KBM (Kegiatan
cenderung Belajar Mengajar) Hasil Wawancara :
monoton. untuk meningkatkan Menggabungkan siswa yang pintar dan kurang pintar dalam satu kelompok adalah
kualitas pesera didik strategis pembelajaran yang bagus untuk meningkatkan kinerja siswa dalam belajar (Pak
dalam memahami Nurdin Guru Bahasa Inggris)
pelajaran.
3. Peserta didik tidak
aktif dan cendrung
diam selama
pembelajaran
dikarnakan model
pembelajaran yang
berpusat pada guru
dan kurangnya
kegiatan yang
melibatkan atau
mendorong keaktifan
siswa.