Laporan Fakrot
Laporan Fakrot
Laporan Fakrot
Ditulis Oleh :
Diketahui/disahkan oleh,
Kepala Jurusan
Khamistan,ST.MT
NIP : 19630823 199003 1 002
LEMBARAN PENGESAHAN REVIEWER
REVIEWER
ZULKHAIRI ,ST.MT
Kata Pengantar
PRAKATA
A. Latar Belakang
Dalam praktek kerja batu I ini, sebahagian besar pekerjaan yang terdapat
dalam konstruksi gedung meliputi, Pemasangan dinding setengah bata,
pemasangan pilar pemasangan ubin lantai dan plasteran dinding / acian.
Untuk mencapai hasil yang sempurna, seorang pekerja harus mengikuti
teknik dan aturan - aturan dari setiap pekerjaan dalam hal Konstruksi Batu,
karena faktor bekerja memegang peranan penting bila kita membicarakan
masalah mutu dan kualitas dari suatu konstruksi bangunan terutama sekali
bangunan gedung.
Adapun faktor mutlak yang harus diketahui oleh seorang pekerja dalam
pekerjaan pemasangan batu bata adalah :
1. Dapat mengenali jenis dan kualitas material yang baik untuk
pemasangan batu bata.
2. Dapat mencampur dan mengaduk material yang akan digunakan
dalam pekerjaan pemasangan batu bata.
3. Mengetahui daya hisap persentimeter luas permukaan batu bata.
4. Mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan ikatan
antara material dengan batu bata setelah pekerjaan
pemasangan selesai.
5. Mengetahui cara menetukan kedataran dan ketegakan
pemasangan batu bata.
6. Mengetahui macam-macam ikatan yang baik dalam pekerjaan
pemasangan batu bata.
7. Mampu merawat pekerjaan selama ikatan antara batu bata
dengan adukan belum monolit antara yang satu dengan yang
lainnya.
8. Mengetahui teknik pemasangan batu bata yang baik dan benar.
9. Mampu meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan
pemasangan batu baja.
Dengan mengetahui teknik dan aturan-aturan di atas pekerjaan
pemasangan batu bata akan mendapatkan mutu dan kualitas sesuai dengan
yang diharapkan.
a. Kriteria Pembaca
Buku laporan praktikum kerja batu ini dapat dibaca dan dipelajari
oleh semua kalangan pembaca umumnya, tetapi khususnya diperuntukan
bagi mahasiswa teknik sipil sendiri yang ingin mendalami mata kuliah
kerja batu.
Untuk dapat memahami isi buku laporan kerja batu ini maka
disyaratkan pembaca telah memiliki pengetahuan ataupun wawasan
sendiri mengenai hal hal yang berkenaan dan berkaitan dengan kerja
batu.Buku laporan kerja batu ini diperuntukan bagi mahasiswa teknik
sipil program studi D-IV pada semester I.
b. Isi laporan petunjuk pratikum
c. Petunjuk penggunaan
Materi Buku Laporan ini dimulai dari Judul topik serta perincian hal-
hal yang berkaitan dengan pembahasan topik tersebut. Pembaca juga di
tuntun untuk dapat mengikuti bab per bab atau topik per topik sampai
pada kesimpulan akhir laporan kerja batu ini.
DAFTAR ISI
LEMBARAN JUDUL..................................................................................i
PENGESAHAN INSTITUSI....................................................................... ii
PENGESAHAN REVIEW........................................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
PRAKATA....................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................. viii
BAB IX KESIMPULAN..............................................................................72
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................74
TAKARIR.....................................................................................................75
PENJURUS...................................................................................................77
LAMPIRAN..................................................................................................78
LEMBARAN ASISTENSI...........................................................................84
BAB I
1.1 Bahan
Untuk pekerjaan pasangan batu,bahan - bahan yang digunakan adalah :
1. Batu Bata
2. Semen
3. Kapur
4. Pasir
5. Air
a. Syarat-syarat bata
Bata sebagai suatu unsur bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
Semua bidang-bidang sisi harus datar
Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang
berlebihan
Warna pada penampang patahan merata
Bila diketok suaranya nyaring
Panjang bata sama dengan dua lebar + siar (1 cm)
1.1.2 Semen
Semen adalah bahan hidrolik, artinya dapat mengeras setelah bereaksi
dengan air sebagai bahan pengikat, semen mempunyai proses penggerasan
yang relatif cepat yang penyusunannya juga relatif rendah jika dibandingkan
bahan pengikat yang lainnya. Semen sebaiknya disimpan ditempat yang
terlindungi dari panas dan hujan serta terhindar dari udara yang lembab.
Semen adalah sebagai bahan pengikat utama dalam adukan dan semen
mempunyai sifat membatu kalau terkena air atau udara lembab. Semen adalah
suatu sebuk yang sangat halus berwarna abu – abu, kehijau – hijauan, terdiri
dari kristal – kristal silikat, kalsium dan aluminium. Bahan dasarnya adalah
campuran antar batu kapur dan tanah liat yang perbandingannya selalu diteliti
dan dianalisa terlebih dahulu baru kemudian dicampurkan menjadi satuan dalam
satu perbandingan.
Semen adalah suatu hasil buatan yang didapat karena bersatunya dengan
betul suatu campuran dari kapur ( CaCO3 ) dan tanah liat dalam perbandingan 4
: 1, yang dipijarkan hingga lebur dan berubah menjadi suatu massa seperti batu.
Setelah dingin batu – batu ini kemudian dipecah dengan mesin menjadi
potongan – potongan kecil, seterusnya digiling hingga menjadi tepung yang
sangat halus dan kemudian diayak.
Diantara bahan – bahan ikat yang kita ketahui, semen adalah bahan yang
terpenting, karena semen dapat mengadakan pengikatan dan pengerasan didalam
air. Semen dinamakan hidrolik dikarenakan pengikatan serta pengerasan hanya
akan terjadi karena adanya air. Air disini diperlukan untuk melangsungkan reaksi
– reaksi kimia sehingga menghasilkan senyawa - senyawa hidrat, yang dapat
mengeras.Untuk pembakaran semen ini biasanya diperlukan temperatur 1400 C
– 2000 C.
1.1.3 Kapur
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian ditabur dengan air
sehinga menjadi tepung.
Sifat yang mengguntungkan dari kapur adalah keplastisannya yang tinggi,
kapur yang baik digunakan adalah kapur padam, yang lewat dari ayakan 0,3 mm
dan semakin halus butirannya kapur akan semakin bagus.
Kapur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adukan, agar kapur tetap
mempunyai daya ikat yang baik, maka penyimpanan kapur di lapangan harus
pada tempat yang kering dan diusahakan didalam ruangan yang beratap agar
terhindar dari hujan. Jika kapur tersebut ditimbun dan menumpuk, tempat
penimbunannya ini harus lebih tinggi dari permukaan air banjir daerah
penimbunan tersebut.
1.1.4 Pasir
Pasir adalah
ada
juga
yang
diproses melalui pengalian. Pasir merupakan butiran- butiran mineral atau
agregat yang halus dan mempunyai gradasi 0 - 4 mm. Fungsi pasir dalam
pekerjaan pasangan adalah sebagai bahan pengisi. Pasir yang baik harus
mempunyai syarat - syarat seperti dibawah ini :
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %
Bebas dari bahan organik
Mempunyai gradiasi yang berkisar antara 0,25 mm s/d 4 mm
Pasir harus kuat
Penyimpanannya:
Setiap tumpukan pasir harus diberi alas agar pasir tidak bercampur dengan
tanah yang ada di bawahnya,lebih-lebih sewaktu pengambilannya dengan sekop.
Dengan demikian kebersihan pasir dapat dijamin dan mutu dari konstruksi
bangunan yang kita kerjakan dapat di tingkatkan.
1.1.5 Air
Air adalah salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam adukan. .
Air yang akan digunakan untuk membuat adukan menjadi seperti bubur kental
dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain, untuk
menggeras dan mendapatkan adukan yang baik maka harus digunakan :
Air besih, dengan kata lain bebas dari bahan organik seperti kotoran
hewan, tumbuhan-tumbuhan dan lain sebagainya.
Air tidak mengandung minyak, garam dan zat-zat lain yang dapat
merusak adukan (pasangan).
Untuk air ini sebaiknya dipakai air sumur air yang dapat diminum (air
tawar).Air juga berfungsi untuk menghomogenkan adukan mortal, merendam
bata dan membersihkan pasangan sebelum disambung dll. Tidak dibenarkan
memakai air yang mengandung minyak, alkali, garam untuk mengaduk mortar,
sebab ini akan mengurangi kekuatan pasangan. Dan jangan memakai air yang
mangandung zat besi atau air yang keasamannya tinggi.
1.2 Alat
Dalam hal ini kita sangat penting untuk mengenal peralatan-peralatan
yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi batu, adapun jenis peralatan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sendok spesi
2. Waterpass
3.Siku besi baja
4.Block/linebobine
5.Kotak spesi / jolang
6.Ember
7.Cangkul
8.Sekop
9.Meteran
10.Jointer
11.Raskam
12.Ayakan pasir
13.Sikat kawat
14.Gerobak dorong
15. Palu karet
1. SENDOK SPESI
Sendok spesi terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu .
Kegunaanya adalah untuk mengambil dan meletakkan mortal kedalam
pasangan batu bata .
2. WATERPASS
18
Alat ini terbuat dari plat baja atau besi mempunyai bentuk sudut siku ( 90 )
dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam Cm. Gunanya adalah untuk
mengukur kesikuan dalam pemasangan batu bata .
19
Kotak ini terbuat dari plat besi dengan bentuk trapesium dan sisinya diberi
tangkai agar mudah mengangkatnya sewaktu memindah-mindahkannya.
Kegunaanya sebagai tempat mengaduk/menaruh mortal.
6. EMBER
Ember terbuat dari plastik dengan bentuk piramid terpancung, dan diberi
tangkai untuk pegangannya. Kegunaanya adalah untuk mengambil air,
menakari pasir atau semen, membawa adukan dan lain-lain sebagainya .
7. CANGKUL
20
Cangkul berguna untuk mengaduk mortal, dan selain itu jaga dapat
digunakan untuk berbagai keperluan lain.Cangkul Pengaduk terdiri dari daun
cangkul yang terbuat dari palt baja dan diberi tangkai kayu. Cangkul ini
mempunyai lubang yang berguna untuk memudahkan mengaduk mortal.
Spesifikasinya :
- Mata cangkul : Panjang sisi 22 cm
- Lebar 17 cm
- Tebal plat 2 mm
- Tangkai : Panjang 80 cm
- Diameter tangkai 5 cm
8.SEKOP
21
Mata sekop terbuat dari plat besi, matanya lurus searah dengan gagang
pegangannya dan ujung matanya agak melengkung ke depan pegangannya terbuat
dari kayu dan pada pangkalnya diberi lapisan yang terbuat dari besi. Kegunaan
alat ini adalah untuk mengambil pasir dari tanah, mengaduk campuran material
dan lain-lain sebagainya .
9. METERAN
Meteran ini terbuat dari plat baja yang tipis dan dapat digulung kedalam
kotak yang berfungsi sebagai pelindung, gunanya adalah sebagai alat ukur .
10. JOINTER
Terbuat dari besi yang dibengkokkan dan diberi tangkai kayu, fungsi
utama dari jointer ini adalah untuk membersihkan siar pada pekerjaan
pemasangan batu bata .
11.RUSKAM
22
Ruskam terbuat dari kayu,plastik atau alumnium tipis dan diberi pegangan
pada bagian belakangnya . Pungsi utama ruskam adalah untuk plesteran
dinding dengan cara menggosokkan adukan pada bagian dinding yang akan
diplester .
Alat ini berbentuk empat persegi dilengkapi dengan pegangan yang dibuat
pada sisi yang berhadapan antara saut dengan yang lainnya . Kegunaan dari
23
ayakan adalah untuk memisahkan antara campuran agregat dengan batu
kerikil .
Sikat kawat terbuat dari kawat baja yang ditanamkan pada kayu dengan
arah atau posisi tiga jalur. Fungsi utama dari sikat kawat ini adalah untuk
membersihkan permukaan pasangan batu bata sebelum di plaster dengan
semen.
24
Gerobak dorong ini mempunyai bentuk yang beraneka ragam dan
mempunyai fungsi yang berbeda-beda, akan tetapi yang sering digunakan di
bengkel Civil Engineer Workshop PNL adalah gerobak dorong besi dilengkapi
dengan jolang untuk tempat muatan .
15.PALU KARET
Palu karet adalah suatu alat yang dibuat dari karet yang diberi gagang
kayu..Palu karet digunakan untuk mengetok atau meratakan batu bata atau
keramik.Palu karet terdiri dari berbagai macam ukuran, sesuai dengan
kebutuhan pamakai.
BAB II
CARA KERJA
25
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
- Bahan dasarnya adalah campuran antara batu kapur dan tanah liat
2. kapur
- Bahan perekat
3. Air
Air yang digunakan untuk pengadukan mortar harus air yang
bersih, yaitu air yang tidak mengandung minyak, alkali, garam dan
zat besi. Hal ini dapat mengurangi kekerasan pasangan.
26
4. Pasir
pasir adalah bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung, dan
dapat juga dibuat dari gilingan batu. Fungsi pasir dalam pasangan
adalah sebagai bahan pengisi.
27
B. . Penempatan Bahan – bahan
Agar leluasa dalam bekerja, maka terlebih dahulu diatur penempatan
bahan – bahan ditempat yang aman dan mudah terjangkau, antara lain :
- Air didalam ember diletakkan dibelakang kotak spesi.
- Pasir dan kapur diletakkan di samping kotak spesi.
- Cangkul dan sekop diletakkan di samping kanan.
28
5. Cangkul.
6. Ayakan pasir.
Bahan- bahan
1. Batu bata.
2. Pasir.
3. Kapur.
4. Air.
Hal - hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi keracunan adalah;
1. Biasakan selalu mencuci tangan dengan sabun sampai bersih setiap selesai
bekerja atau sebelum makan apalagi pekerja itu makandengan tangan.
2. Makan hendaklah jauh dari lokasi kerja, atau harus pada suatu tempat khusus
yang disediakan untuk makan.
3. Jangan merokok atau makan sesuatu sambil bekerja, kedua-
duanya rokok dan makanan mungkin dikotori oleh zat - zat yang
beracun ditempat kerja.
4. Jangan sekali-kali menggigit paku dalam bekerja.
5. Jangan biasakan menggeluarkan lidah dalam melakukansesuatu.
2. Kulit
Ketidaksempurnaan dalam memegang sesuatu peralatan dalam bekerja dapat
menimbulkan dermatitis.Suatu kuliit terkelupas karena terluka, minsalnya lecet,
pedih, benkang atau bernanah.Salah satu bahayanya adalah karena kulit yang
29
terluka itu baru dapat sembuh setelah hampir sebulan, kadang kala ada yang
bertahun - tahun baru sembuh.dan yang lebih bahaya lagi kalau yang terluka itu
kena kotoran dan ini dapat menimbulkan tetanus yang dapat menghilangkan
nyawa sipekerja.
Kecelakaan kerja bersumber dari kelalaian sipekerja itu sendiri
misalnya seperti:
1. Terinjak alat - alat yang tajam, sewaktu asyik bekerja.
2. Ditimpa oleh alat - alat yang jatuh dari ketinggian.
3. Tertusuk sendok spesi sewaktu melontarkan mortal dalam memplestar dinding
Pencegahan:
1. Letakan peralatan yang tajam ditenpat yang mudah terlihat dan dijangkau.
2. jangan meletakan alat - alat yang berat lebih tinggi dari kepala kita.
3. pakailah pakaian kerja yang lenkap.
4. Bekerja hendaklah dengan penuh konsentrasi.
5. Jangan bekerja sambil berbicara atau bercanda sesama teman.
3. Mata
Mata adalah salah satu panca indera yang vital, justru itu kita harus menjaga
dengan sebaik - baiknya.Mata kepercik mortal ini sering terjadi dalam pekerjaan
memasang bata, terutama sewaktu memplester dinding. Apabila mata anda
tepercik mortal anda maka ikutilah petunjuk dibawah ini:
1. Jangan sekali - kali menggosok mata yang ada butiran pasir didalamnya.
2. Bawa korban kedekat bak air bersih, suruh korban membenamkan matanya
kedalam pemukaan air dan kejapkan berulang kali dalam air itu.
3. Teteskan lotion kedalam matanya, ulangi beberapa kali.
4. Ingat jangan sekali - kali coba memindahkan benda yang terdapat pada mata
hitam atau kornea mata.
4. Tangan
Biasa yang terjadi pada tangan adalah lecet, lecet tersebut disebabkan oleh:
1. Karena memegang benda yang kasar
30
2. Karena pengaruh kapur atau semen
3. Karena memegang bata yang basah
Pencegahan:
1. Memakai sarung tangan kulit yang tipis
2. Sebelum bekerja olesi tangan dengan oli
3. Selesai kerja cuci tangan dengan bersih pakai sabun
4. Jangan sering memegang mortal yang masih basah
B.Pakaian Pengaman
1. Sepatu
Sepatu pengaman dengan kedua ujungnya yang keras harus selalu dipakai
dilokasi kerja.
2. Baju Bengkel
Baju bengkel sangat berguna sebagai pelindung tubuh disaat kita bekerja.
3. Kaca mata
Kaca mata pengamanberfungsi untuk mengurangi resiko dari serpihan bahan
yang beterbangan. Dan sangan dianjurkan memakai kaca mata sewaktu memotong
bata dengan mesin, menggerinda dan lain - lain.
4. Masker
Pernapasan kita harus dihindarkan dari bahaya debu dan udara kotor, sewaktu
membersihkan lokasi keja, memotong bata kering, mencampur semen dengan
pasir dan lain sebagainya.
5. Helmet
Helmet adalah alat pelindung kepala dari bahaya tertimpa benda-benda keras
dan berat.
31
2.1.7 Langkah kerja
1. Bersihkan dahulu alat-alat yang akan dipakai
2. Ayaklah pasir sebelum anda menakarinya untuk diaduk.
3.Takari pasir dan kapur, letakkan kotak tempat mengaduk disebelah dengan
jumlah tertentu. Dalam pengadukan spesi perbandingan yang biasa
dipakai 1 kapur : 6 pasir.
4. Ratakan pasir dengan cangkul
5. Masukkan semen yang telah ditakari dengan cara dihampakan diatas pasir
tadi, kemudian diratakan.
6. Aduk dengan sekop, dengan cara memindahkannya dari ujung kotak ke
ujung kotak lainnya, paling sedikit 3 kali, sehingga menghasilkan warna yang
sama.
7. Buat suatu lubang pada adukan tadi dan tuangkan air secukupnya kedalam
lubang itu, lalu diaduk dengan cangkul dan membolak-baliknya dan memelintir
agar semen dan pasir bersatu sambil mendorong dan menarik.
8. Apabila mortal terlampau kering, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil
terus diaduk.
9. Apabila adukan sudah rata dan tidak berbongkah lagi (benar-benar pulen),
maka mortal siap digunakan dalam pemasangan atau plesteran.
air
ember
32
sekop
kapur
pasir
jolang
Gerobak dorong
33
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4 Waterpass,plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
6 Sebelum bata di susun dengan baik terlebih dahulu batu bata harus di
rendam terlebih dahulu ,karena bata mempunyai daya resap yang
tinggi.Hal ini di lakukan untuk mencegah pengurangan daya ikat pada
ikatan bata tersebut, sehingga partikel-partikel bahan pengikat yang ada
di dalamya tidak terserap oleh bata.
2.2 PERTANYAAN
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan bata yang baik dan benar?
2. Bahan-bahan apa sajakahyang dibutuhkan dalam mengaduk mortal?
3. Sebutkan sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam mengaduk mortal?
4. Sebutkan syarat-syarat pasir yang baik !
5. Sebutkan kegunaan cangkul dan spesifikasinya !
2.3 JAWABAN
1. Yang dimaksud dengan bata yang baik dan benar apabila telah memenuhi
syarat-syarat berikut :
Semua bidang-bidang sisi harus datar
Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang
berlebihan
Warna pada penampang patahan merata
Bila diketok suaranya nyaring
Panjang bata sama dengan dua lebar + siar (1 cm)
34
a. Semen
b. Kapur
c.Air
d.Pasir
4. Pasir yang baik harus mempunyai syarat - syarat seperti dibawah ini :
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %
Bebas dari bahan organik
Mempunyai gradiasi yang berkisar antara 0,25 mm s/d 4 mm
Pasir harus kuat
5. Cangkul berguna untuk mengaduk mortal, dan selain itu jaga dapat
digunakan untuk berbagai keperluan lain.Cangkul Pengaduk terdiri dari
daun cangkul yang terbuat dari palt baja dan diberi tangkai kayu.
Cangkul ini mempunyai lubang yang berguna untuk memudahkan
mengaduk mortar.
Spesifikasinya :
- Mata cangkul : Panjang sisi 22 cm
- Lebar 17 cm
- Tebal plat 2 mm
- Tangkai : Panjang 80 cm
- Diameter tangkai 5 cm.
35
BAB III
36
3. Kemudian aduk campuran antara kapur dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
37
A. Pengaturan tempat kerja
Tujuan :
1. Agar dapat menghindari dari kecelakaan dalam bekerja.
2. Agar dapat memudahkan dalam bakerja.
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
4. Agar dapat menghindar
5. Agar dapat meningkatkan.
6. Agar dapat mengurangi kejenuhan dan kelelahan dalam bakerja.
38
3.1.4Dasarteori
Pasangan dinding batu bata ikatan ½ batu adalah ikatan dinding yang
biasa di gunakan pada bangunan. lapisan batu bata yang pertama dipasang
dengan jarak siar 0,8 -0.9 cm. pada lapisan batu bata yang kedua, peletakan
batu bata yang pertama di mulai dengan bata ½ , dilanjutkan dengan bata
penuh, sehingga letak bata pada lapisan ke dua berada diantara dua bata pada
lapisan pertama. lapisan pertama sama dengan lapisan ketiga, lapisan kedua
sama dengan lapisan keempat.pasangan bata harus padat dan tegak lurus.
Mengukur ketegakan dan kedataran pemasangan dengan waterpass.sebelum
mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit,maka perlu di latih terlebih dahulu
bagaimana teknik pemasangan batu bata yang benar ,mengukur kedaratan
dengan waterpass ,dengan cara memotong ½ bata yang benar .Upaya ini
merupakan pelatihan bagi mahasiswa untuk terbiasa mengunakan perkakas
kerja batu yang benar,serta cara merawat peralatan tersebut.Hasil kerja ini
mendapatkan ketegakkan, kelurusan dan kedataran yang tegak sesuai dengan
gambar kerja.
3.1.5 Alat dan bahan
Peralatan
1. Sendok spesi
2. Waterpas
3. Ember
4. Jolang
5. Sekop
6. Cangkul
7. Ayakan pasir
8. Jointer
9. Siku
10. Palu karet
Bahan - bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air
5.semen
39
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi.
3. Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan.
4. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
5. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
6. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur ditempat
pekerjaan.
7. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
8. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing dilapangan.
40
tekan ke bawah sambil menggesek-gesekkan kemuka dan kebelakang
hingga datar.
kamudian ambil sebuah bata letakkan di atas spesi tadi ,dengan posisi sisi
memanjang bata sejajar dengan benang ,tetapi pinggir bata tidak boleh
menyentuh benang,harus renggang kira-kira 1,5 mm.
10. Letakkan bata jajaran berikutnya,letakkan spesi rapat pada bata yang
pertama tadi ,dan letakkan batanya dalam posisis miring ke belakang atau
ke depan,di benamkan kira-kira 1,5 cm ke dalam spesi lalu di dorong ke
belakang.
11. Pertemuan antara bata dan bata kedua harus di batasi spesi setebal 1 cm
sehingga siar dari pasangan.
12. Siar tegak dari lapisan kedua harus di tengah bata lapisan pertama ,maka
pasangan bata pertama lapisan kedua dimulai dengan bata yang setengah.
13. Lapisan ke-2 kita mulai dengan bata setengah,dan sisinya di buat tegak
lurus dengan memakai waterpass.
14. Selanjutnya ukur kedataran permukaan bata lapisan kedua dengan
waterpass dan cek ketegakkan bidang depannya dengan waterpass.
15. Pasang bata setengah pada ujung yang satu lagi.
16. Kemudian pasang Line bobyne sebagai pedoman kedataran bata.
17. Lapisan ke-3 dimulai dengan memasang bata utuh pada kedua
ujung ,kemudian di waterpass kedataran dan ketegakannya.
18. Lapisan ke-4 sama dengan lapisan ke-2 dan lapisan ke-5 sama dengan
lapisan ke-3.
19. Periksakan pekerjaan tersebut kepada instruktur.
20. Dan kalau sudah di periksa oleh instruktur bongkar kembali pasangan
dan menepatkan bahan – bahan seperti semula, dan mencuci alat tersebut
kemudian letakkan pada tempatnya kembali.
41
3.1.8 Gambar kerja
42
PROYEKSI
TAMPAK DEPAN
LAPISAN 2
LAPISAN 1
LAY OUT
43
4 Waterpass,plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
3.3 PERTANYAAN
1. Apakah kegunaan waterpass dalam mengikat bata?
2. Hal apasajakah yang tidak boleh dilakukan pada saat memasang bata?
3. Gambarkan pasangan dinding batu ½ bata ikatan biasa !
4. Berapakah jarak siar datar pada saat memasang bata?
5. Sebutkan tujuan pengaturan tempat kerja !
3.4JAWABAN
1. Gunanya untuk mengukur kedataran,kemiringan dan ketegakan pasangan
batubata .
44
PROYEKSI
TAMPAK DEPAN
LAPISAN 2
LAPISAN 1
LAY OUT
4. Jarak siar datar harus sama tebalnya, yaitu berkisar antara 0,8 - 1,2 cm.
5. Tujuan pengaturan tempat kerja :
1. Agar dapat menghindari dari kecelakaan dalam bekerja.
2. Agar dapat memudahkan dalam bakerja.
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
4. Agar dapat menghindar
5. Agar dapat meningkatkan.
6. Agar dapat mengurangi kejenuhan dan kelelahan dalam bakerja.
45
BAB IV
46
2. Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3. Kemudian aduk campuran antara kapur dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
47
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
C. Penempatan Peralatan
Agar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur
penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain :
1. Sendok spesi dicantolkan dipinggir kotak spesi.
2. Waterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi
bagian sisi belakang.
3. Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
48
dari kerja ini, mendapat ketegakan dan kedataran yang tepat sesuai gambar
kerja.
Ikatan jerman ini adalah tipe dimana bata dipasang berselang – seling tiap
lapis antar bata memanjang bata melintang tetapi disini tidak ada bata ¼
dipasang.Setiap lapisan bata yang memanjang diawali dengan pasangan ¾
bata dan diikuti oleh sebuah bata melintang, dan seterusnya dipasang bata
biasa saja.
Bahan - bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air
5.Semen
4.1.6 Keselamatan kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah bekerja
2. Gunakan pakaian perlengkapan pelindung tubuh
3. Bekerja sesuai prosedur yang telah di tentukan
4. Konsentrasikan pikiran pada pekerjaan
5. Patuhi petunjuk instruktur.
49
2. Setelah mortar diletakkan di lantai kerja untuk lapisan pertama letakkan
bata utuhposisi melintang.
3. Untuk pemasangan lapisan ke II, kita mulai dengan memasang bata ¾
panjang.Sedangkan ujung pemasangan tetap tegak dan lurus.
4. Pengisian mortar pada siar melintang harus terisi penuh dan siar tengah
biarkansedikit kosong, Pemasangan bata tidak boleh didahulukan satu
jalur dulu, tapi harus maju dua sejajar sekaligus. Sebab jika kita
majukan satu baris, ketika memasang sebaris lagi yang dibelakang,
maka ikatan yang sudah terjadi pada jalur depan akan terlepas kembali.
5. Untuk lapisan ketiga pemasangannya sama dengan lapisan pertama dan
lapisan kedua sama dengan lapisan keempat, begitu selanjutnya keatas
lapis demi lapis silih berganti, sehingga semua lapisan terpasang.
6. Rapikan pasangan bata dengan menggunakan jointer dan di bersihka
sisa-sisa mortal dengan menggunakan sikat kawat.
50
TAMPAK DEPAN
LAPISAN 2
LAPISAN 1
LAY OUT
51
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4 Waterpass,plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
2.3 PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan pasangan batu batu ikatan jerman?
2. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam pasangan batu bata ikatan jerman !
3. Menagapa dikatakan ikatan jerman ?
2.4 JAWABAN
1. Pasangan batu bata ikatan jerman adalah tipe dimana bata dipasang
berselang – seling tiap lapis antara bata memanjang dan bata melintang,
tetapi disini tidak ada bata ¼ dipasang. Setiap lapisan bata yang memanjang
diawali dengan pasangan ¾ bata dan diikuti oleh sebuah bata melintang, dan
seterusnya dipasang bata biasa saja.
52
5. Untuk lapisan ketiga pemasangannya sama dengan lapisan pertama dan
lapisan kedua sama dengan lapisan keempat, begitu selanjutnya keatas
lapis demi lapis silih berganti, sehingga semua lapisan terpasang.
6. Rapikan pasangan bata dengan menggunakan jointer dan di bersihka
sisa-sisa mortal dengan menggunakan sikat kawat.
3. Dinamakan ikatan jerman karena ini merupakan rangkaian ikatan yang
digunakan pada bangunan-bangunan di zaman perang dunia, yang mana
pada saat itu jerman lah yang paling berkuasa pada saat itu.
BAB V
53
1. Siapkan alat , bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk.
2. Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3. Kemudian aduk campuran antara kapur dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
54
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
C. Penempatan Peralatan
Agar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur
penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain :
1. Sendok spesi dicantolkan dipinggir kotak spesi.
2. Waterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi
bagian sisi belakang.
3. Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
55
Teknik pemasangannya yaitu pada setiap lapisan di kurangi satu batu bata,
begitu seterusnya sampai pada lapisan yang diinginkan.
5.1.5 Alat dan Bahan
Peralatan Bahan
1. Sendok spesi 1. Pasir
2. Kotak spesi 2. Kapur
3. Cangkul 3. Air
4. Sekop 4. Bata
5. Ember, 5.Semen
6. Line Bobbyn
7. Ayakan Pasir
8. Palu Pemotong Bata
9. Waterpass
10. Siku
56
3. Setelah diletakkan mortal pada jalur A & B untuk lapisan pertama
letakkan bata utuh dan sesuaikan siarnya pada masing – masing jalur
tersebut.
4. Untuk lapisan kedua dimulainya dari sudut kop lapisan pertama agar
siarnya selang seling biar tidak mudah patah dan retak.
5. Pada pamasangan ini setiap lapis dikurangi setengah bata sampai ke
lapisan paling atasnya supaya berbentuk tangga pada ujung pasangan.
6. Kemiringan tangga harus berbentuk garis lurus dari lapisan ke 1
sampailapisan terakhir. Kemudian periksa sudutnya, ketegakannya,
kedatarannya dan siarnya.
57
PROYEKSI
TAMPAK DEPAN
LAPISAN 2
LAPISAN 1
LAY OUT
58
2. Bawa semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja,
kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / dekat untuk
menjangkau bahan dan alat, serta ruang gerak tidak terhalang.
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4 Waterpass,plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
5.3 PERTANYAAN
1. Apakah guna siku pada pasangan batu bata gigi jatuh?
2. Bagaimanakah yang dimaksud dengan pasangan batu bata gigi jatuh?
3. Gambarkan sketsa pasangan batu bata gigi jatuh !
4. Sebutkan langkah-langkah kerja pada pasangan batu bata gigi jatuh !
5. Sebutkan keselamatan kerja yang terdapat pada pasangan gigi jatuh !
5.4 JAWABAN
1. Gunanya adalah untuk mengukur kesikuan dalam pemasangan batu bata
hingga membentuk sudut 90°.
2. Yang dimaksud dengan pasangan gigi jatuh adalah Pasangan dinding batu
ikatan gigi jatuh merupakan teknik pemasangan batu bata dengan tujuan
supaya pemasangan batu bata dapat di lanjutkan di hari selanjutnya.
Teknik pemasangannya yaitu pada setiap lapisan di kurangi satu batu bata,
begitu seterusnya sampai pada lapisan yang diinginkan.
59
PROYEKSI
TAMPAK DEPAN
LAPISAN 2
LAPISAN 1
LAY OUT
60
Kemiringan tangga harus berbentuk garis lurus dari lapisan ke 1
sampailapisan terakhir. Kemudian periksa sudutnya, ketegakannya,
kedatarannya dan siarnya.
BAB VI
61
PASANGAN KOMBINASI
62
2. Agar dapat memudahkan dalam bakerja.
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
C. Penempatan Peralatan
Agar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur
penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain :
1. Sendok spesi dicantolkan dipinggir kotak spesi.
2. Waterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi
bagian sisi belakang.
3. Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
63
ini nantinya mendapat ketegakkan,kedataran, dan kesikuan.Ketebalan
plasteran (1 cm) sesuai dengan gambar kerja.
Bahan
1. Batu bata 4. Air
2. Semen 5. Pasir
3.Kapur 6. Keramik
64
a. Pemasangan Pilar Bata
Bersihkan permukaan lantai dimana kita akan membangun pillar ini.
Pasang dua buah bata sejajar dengan spesi 1 cm, kedua bata ini harus di
waterpas permukaannya serta salah satu sudutnya harus siku.
Untuk lapisan kedua kita pasang bata bata melintang diatasnya, yang mana
sisi luar bata harus vertical terhadap lapis ke 1 tadi pada dua bidang.
Kemudian dilanjutkan lagi pada pemasangan lapis yang ke III dengan
memasang bata persis seperti pada lapisan ke I tadi,dan dua bidangnya
harus tetap tegak lurus terhadap lapisan dibawahnya.
Begitu seterusnya pemasangan bata berikutnya silih berganti, sampai
terpasang pillar setinggi 17 lapis, cara pemasangan nya tetap sama, ,
sehingga didapatkannya pillar benar – benar lurus dan rapi.Dan seterusnya
silih berganti / selang seling.
b. Pemasangan Rolag
Langkah Kerja :
Sediakan cetakan rolag yang terbuat dari tripleks ataupun yang sejenisnya
yang berbentuk setengah lingkaran.
Kemudian letakkan begisting rolag diatas dua bidang pillar, untuk
pemasangan batanya harus ada As terlebih dahulu di tengahnya sebagai
pedoman kelengkungan pemasangan bata berikutnya
Setelah bata dipasang penuh diatas cetakan rolag tersebut, jangan dibuka
dulu cetakannya, tunggu sampai 24 jam baru bisa dibuka supaya bata yang
dipasang tidak patah / roboh
65
Lapisan kedua
Lapisan Pertama
66
bata
Rolag
Pilar bata
67
68
6.2 TATA CARA PENYIAPAN TEMPAT KERJA
1. Tentukan dimana bidang kerja anda, kemudian garis pada lantai kerja
dengan kapur sesuai dengan gambar kerja.
69
2. Bawa semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja,
kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / dekat untuk
menjangkau bahan dan alat, serta ruang gerak tidak terhalang.
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4 Waterpass,plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
6. Letakkan rolak di belakang kotak spesi.
6.3 PERTANYAAN
1. Apakah tujuan dari pasangan kombinasi ?
2. Gambarkan sketsa pilar bata !
6.4 JAWABAN
1. Tujuannya adalah agar mahasiswa mampumengkombinasikan pekerjaan
pemasangan 1/2 batu bata, ikatan jerman, pasangan gigi jatuh, pemasangan
pilar dan rolag.
2. Gambar pilar bata :
Lapisan kedua
Lapisan Pertama
BAB VII
70
7.1 MENGADUK MORTAR SECARA MANUAL
1. Siapkan alat , bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk.
2. Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3. Kemudian aduk campuran antara kapur dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
71
2. Agar dapat memudahkan dalam bakerja.
3. Agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
C. Penempatan Peralatan
Agar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur
penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain :
1. Sendok spesi dicantolkan dipinggir kotak spesi.
2. Waterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi
bagian sisi belakang.
3. Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
72
- Teknik pemasangan bata yang baik
- Perawatan plesteran
Bahan-bahan
- Pasir
- Semen
- Air
73
7.1.6 Keselamatan kerja
1. Berdo'a sebelum dan sesudah bekerja.
2. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan dan peralatan pada tempatnya.
3. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
4. Fokuslah pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5. Ikutilah segala petunjuk dari instruktur.
74
9. Meratakan adukan tadi dengan menggosokkan memakai jidar, sebagai
pedoman kedataran, kedua kepala plesteran itu, menggosokkan dengan
arah kiri dan kanan sambil didorong keatas.
10. Untuk menghaluskan dan meratakan permukaan plesteran, maka kita
gosok dengan ruskam kayu dengan gosokkan melingkar searah jarum
jam. Secara berulang-ulang.
11. Seandainya dinding yang diplester sewaktu-waktu terkena langsung
sinar matahari, maka perlu dijaga agar air adukan plesteran tidak
menguap secara drastic, maka perlu dijaga agar air adukan plesteran
tidak dianggap, maka harus di tutup dengan lembaran plastic sebelum
pekerjaan ditinggalkan. Supaya proses pengeringanberjalan sempurna.
75
1. Tentukan dimana bidang kerja anda, kemudian garis pada lantai kerja
dengan kapur sesuai dengan gambar kerja.
2. Bawa semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja,
kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / dekat untuk
menjangkau bahan dan alat, serta ruang gerak tidak terhalang.
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4. Waterpass,plat siku,raskam dan sendok spesi diletakkan di atas kotak
spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
7.3 PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan plester?
2. Apakah bahan-bahan yang digunakan dalam plester?
3. Apa fungsi dari plester?
4. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memplester !
5. Sebutkan tujuan Instruksional khusus dari maemplester !
7.4 JAWABAN
1. Plester adalah menutupi permukaan dinding bata yang menambah kekuatan
dan kekokohan dari bangunan itu sendiri.
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam plester adalah air,semen dan pasir.
3. Fungsi dari plester adalah untuk keindahan , kenyamanan dan
memperkuat / memperkokoh pasangan dinding.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memplester :
- Mutu bahan
- Komposisi adukan bahan yang tepat
- Teknik pemasangan bata yang baik
- Perawatan plesteran
5. Tujuan instruksi umum :
76
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara memplester dinding bata
dengan baik dan benar.
2. Agar dapat melakukan perawatan terhadap dinding yang telah di plester.
3. Agar dapat memperkirakan bahan yang di butuhkan dalam memplester
dinding bata.
BAB VIII
77
1. Siapkan alat , bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk.
2. Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3. Kemudian aduk campuran antara kapur dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air
kedalamnya
5. Kemudian aduk lagi hingga merata sampai menghasilkan mortar yang
diinginkan
78
- Kotak spesi ditempatkan sejauh 60-70 cm dari bidang pasangan.
- Kalau pasangan panjang, mungkin dibutuhkan 1 atau 2 kotak spesi.
- Bata diletakkan disamping kotak spesi dan disusun berdiri menurut arah
lebarnya sebanyak tiga lapis.
- Air didalam ember diletakkan dibelakang kotak spesi.
C. Penempatan Peralatan
Agar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur
penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain :
1. Sendok spesi dicantolkan dipinggir kotak spesi.
2. Waterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi
bagian sisi belakang.
3. Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
4. Keramik diletakkan di saming kotak spesi.
Peralatan : Bahan-bahan
- Waterpas. - Kain lap
- Sendok spesi. - Ubin lantai
- Palu karet - Semen
- Kotak spesi. - Pasir
- Siku-siku - Air
- Sekop
- Ember
79
8.1.6 Keselamatan kerja
1. Berdo'a sebelum dan sesudah bekerja.
2. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan dan peralatan pada tempatnya.
3. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
4. Fokuslah pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5. Ikutilah segala petunjuk dari instruktur.
80
semen
Keramik
1. Tentukan dimana bidang kerja anda, kemudian garis pada lantai kerja
dengan kapur sesuai dengan gambar kerja.
2. Bawa semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja,
kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / dekat untuk
menjangkau bahan dan alat, serta ruang gerak tidak terhalang.
3. Tempatkan kotak spesi kira-kira 60-70 cm dari bidang pekerjaan dan
susun bata kiri-kanan dari kotak spesi setinggi 3 lapis
4. Waterpass,plat siku,raskam dan sendok spesi diletakkan di atas kotak
spesi.
5 Peralatan yang tajam seperti palu pemotong, line bobyne di letakkan di
sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
8.3 PERTANYAAN
1. Berapakah ukuran keramik yang dipakai pada saat praktek berlangsung ?
2. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur kedataran saat memasang
keramik?
3. Berapakah jarak siar antar keramik?
4. Apakah fungsi dari keramik ?
5. Sebutkan langkah kerja saat pemasangan keramik !
81
8.4 JAWABAN
1. Ukurannya adalah 30 x 30 cm.
2. Alat yang digunakan untuk mengukur kedataran benda kerja adalah waterpass.
3. Jarak siar antar keramik adalah 0,1 sampai 0.3 mm.
4. Fungsi dari keramik adalah untuk membuat lantai tampak lebih indah.
5. Langkah kerja saat pemasangan keramik adalah :
- Bersihkan daerah pemasangan keramik
- Lalu tarikan lay outnya
- Kemudian disikukan apakah sudah siku
- Dan waterpasskan
- Setelah itu baru pemasangan keramik di mulai
- Dan setelah selasai periksa lah pada instruktur
BAB IX
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum di civil workshop yang telah penulis ikuti selama
10
82
hari, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pemasangan bata,memplester dan pemasangan keramik harus di lakukan
dengan teknik yang benar.
2. Pengukuran dan ketelelitian dalam bekerja sangat di perlukan agar tidak
terjadi penyimpangan dan kesalahan.
3. Penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan belum sesuai dengan time
schedule yang telah ditentukan.
4. Mahasiswa dan mahasiswi dapat menguasai segala jenis pengikatan batu bata
yang telah dipraktekkan dibengkel
SARAN
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seharusnya memakai pakaian kerja
dengan
lengkap demi keselamatan kerja kita serta patuhilah aturan-aturan dan petunjuk
dari
instruktur.Laksanakan pekerjaan dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang
baik dan teratur. Dan satu hal lagi yang harus selalu diingat, jangan pernah
membantah petunjuk yang telah diberikan oleh instruktur. Jangan menggangu
teman pada saat bekerja dan jangan bersenda gurau serta jangan pernah makan
tulang kawan, agar apa yang semua kita kerjakan berjalan sebagai mana yang kita
inginkan
KESAN
Pernah terketuk tangan dengan palu karet pada saat pemasangan bata dan
kecepret air adukan.
Merasakan bagaimana lelahnya kerja praktek menjadi tukang bangunan.
83
Mulai megatahui bahwa spasi yang biasanya dikerjakan oleh tukang pada
umumnya tidak benar. Karena kalau spesi terlalu tebal atau lebar maka apa
bila adanya guncangan yang misalnya diakibatkan oleh gempa akan cepat
terjadi suatu keretakan pada sebuah dinding.
Akhirnya kami dapat membedakan jenis-jenis ikatan batu bata.
Dan satu lagi yang terus di ingat “ JANGAN MAKAN TULANG
KAWAN” karena makan tulang kawan itu sangat menyakitkan…….
DAFTAR PUSTAKA
84
www. rubric keamanan konstruksi.com
www.google .co id
ml.scribd.com/doc/.../Laporan-Praktek-Kerja-Batu-Bagus-Aji-N-1MRK2
repiiii.wordpress.com/2013/02/03/laporan-kerja-batu-3/
shiamoyshimahlil.blogspot.com/2011/06/laporan-kerja-batu.html
nhichocs.files.wordpress.com/2011/07/kerja-batu-all.doc
TAKARIR
85
diminum.Air berfungsi untuk F.
menghomogenkan adukan mortal Faktor adalah pokok permasalahan
dan merendam batu bata. atau asal muasal suatu masalah.
B. G.
Batu bata adalah suatu bahan
Gerobak dorong biasanya
bangunan terbuat dari tanah liat dan digunakan untuk mengangkat
benda-benda yang berat misalnya
tanpa bahan campuran
pasir atau benda lainnya.
tambahan.Kemudian dicetak dalam H.
ukuran tertentu berbentuk balok Homogen merupakan campuran zat
dikeraskan melalui yang senyawa.
pembakaran.Ukuran 52 mm x 115 I.
mm x240 mm. 50 mm x 110 mm x Instruktur adalah pembimbing atau
pengajar yang memberi perintah
230 mm.
pengerjaan.
C.
Campuran yang dibuat sesuai
J.
standar, mempunyai kualitas yang
Jolang adalah tempat peletakan
baik dan kuat mempunyai ukuran mortal sewaktu pemasangan bata
atau tempat pengadukan mortal.
yang sesuai kebutuhan aturan dari
K.
pada konstruksi bangunan. Dalam
Kapur berasal dari pembakaran
prosess campuran mempunyai cara
batu kapur, kemudian dilebur
dan kebutuhan yang di pakai dalam
dengan air sehingga menjadi
suatu lokasi yang dipakai pada
tepung. Seperti cair kapur adalah
tempat tertentu.
menyerap air, justru itu kapur harus
disimpan terhindar dari
D.
kelembapan.Kapur berfungsi
Dasar teori adalah seperangkap
sebagai bahan pengikat dalam
konstruksi yang menjadi pokok
adukan sesuai kebutuhan.
pemikiran seseorang.
L.
E.
Line bobyyn adalahalat ini terdiri
Ember biasanya digunakan sebagai
dari dua potongan kayu yang
media untuk membawa air.
terbuat sedemikian rupa, yang
86
dihubungkan dengan benang. W.
Kegunaanya adalah sebagai garis Waterpass adalah alat yang terbuat
dari alumunium dan dilengkapi
petunjuk kelurusan pemasangan
dengan kotak niva,yaitu sebuah
batu bata . tabung yang didalamnya berisi
cairan ether dan ada gelembung
M.
udara didalamnya.
Mortal adalah campuran semen
pasir dan air yang telah diaduk
sebagai bahan untuk pengikat bata.
P.
Plat siku digunakan untuk menyetel
kesikuan pada sudut-sudut
pertemuan dinding
R.
Roskam adalah Alat ini terbuat
dari baja, plastik dan kayu,alat ini
juga terbuat dari pelat tipis dan
diberi tangkai kayu dibelakangnya.
Berguna untuk mendrop mortar
pada saat memplester dinding dan
juga untuk menghaluskan
permukaan plesteran
S.
Semen adalah sebagai bahan utama
dalam adukan dan semen akan
membuka kalau terkena air atau
udara lembab. Untuk mencegah
terjadi pengerasan ,semen harus
disimpan pada ruangan tertutup
tanpa jendela.
T.
Tujuan khusus adalah ambisi
daripada perintah.
U.
Ukuran adalah panjang atau
lebarnya suatu benda.
87
PENJURUS
Kedudukan Kata
Kata Penting
Penting
Air 2
Bata 1
Campuran 14
Dasar Teori 11
Ember 10
Faktor 17
Gerobak Dorong 10
Homogen 15
Instruktur 23
Jolang 7
Kapur 3
Line bobyyn 7
Mortal 11
Plat Siku 6
Roskam 6
Semen 4
Tujuan 38
Ukuran 32
Water Pass 5
LAMPIRAN
Dokumentasi
Tampak Samping
Tampak samping
Gambar Pasangan kombinasi
Gambar plesteran
Gambar pemasangan keramik
Hasil akhir
Menyetujui, Instruktur
H.Miswar,ST.MT
NIP :119650312199003 1 004