Kelompok 7 - Rasio Solvabiliitas - Alks
Kelompok 7 - Rasio Solvabiliitas - Alks
Kelompok 7 - Rasio Solvabiliitas - Alks
ANALISIS SOLVABILITAS
Disusun guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis Laporan
Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Adelina Citradewi, M.Ak.
KELAS B5AKR
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan Syariah yang diampu oleh Ibu Adelina Citradewi,
M.Ak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adelina Citradewi, M.Ak.
selaku dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Syariah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan seperdua pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kritik serta saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga gagasan pada makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yaitu begitu cepat membuat masyarakat lebih
kritis dalam berpikir untuk mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah
satu informasi ekonomi yang digunakan adalah informasi keuangan,
perusahaan adalah salah satu pihak yang menyediakan informasi keuangan
tersebut, yaitu berupa laporan keuangan yang digunakan bagi perusahaan
bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan kondisi keuangannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak investor, kreditur, dan
pihak manajemen perusahaan itu sendiri.
Pihak peusahaan dituntut untuk menyajikan informasi laporan
keuangan tersebut dengan jelas dan lengkap agar dapat digunakan secara
optimal oleh para pemakainya. Laporan keuangan menyajikan laporan
keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Posisi
keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca. Dalam laporan neraca
tersebut kita dapat mengetahui kekayaan atau aset perusahaan yang dimiliki
(sisi aktiva), dan di sisi pasiva dapa kita ketahui dari mana dana-dana untuk
membiayai aktiva (dari modal sendiri atau hutang) tersebut kita peroleh
sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapa kita lihat dalam
laporan laba rugi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan memang
memberikan informasi posisi dan kondisi keuangan perusahaan akan tetapi
laporan tersebut perlu kita analisa lebih lanjut dengan alat analisa keuangan
yang ada untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik
dalam menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Kegunaan dari
laporan keuangan itu sendiri yaitu data akuntansi yang diambil dari laporan
laba rugi dan neraca dalam beberapa periode pencatatan kedua elemen tersebut
berasal dari elemen laporan keuangan.
1
Dengan adanya data tersebut dapat dianalisis melalui analisa rasio
likuiditas, rasio solvabilitas. Masing-masing analisa tersebut akan memberikan
informasi. Karena melihat pentingnya manfaat dari analisa likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas suatu perusahaan bagi pihak intern maupun pihak
ekstem perusahaan serta di tunjang data-data dan teori yang selama ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rasio solvabilitas?
2. Apa manfaat dari rasio solvabilitas?
3. Apa saja tujuan dari rasio solvabilitas?
4. Apa saja jenis-jenis rasio solvabilitas?
5. Bagaimana cara perhitungan rasio solvabilitas?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari rasio solvabilitas.
2. Mengetahui manfaat dari rasio solvabilitas.
3. Mengetahui tujuan dari rasio solvabilitas.
4. Mengetahui jenis-jenis rasio solvabilitas.
5. Memahami cara perhitungan rasio solvabilitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nida Putri Rahmayanti dan Susmita Dian Indiraswari, “Pengaruh Rasio Likuiditas , Rasio
Solvabilitas , Dan Rasio Aktivitas Terhadap” 9, no. 1 (2020): 26.
2
Sunanto dan Putri, “Analisis Rasio Solvabilitas Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pt Sri Rejeki Isman Tbk,” Jurnal Ilmiah Feasible (JIF) 2, no. 2 (2020): 195,
3
mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat
perekonomian tinggi. Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu:
1) Total assets to total debt ratio, adalah rasio yang dihasilkan dengan
membandingkan jumlah aktiva (total aset) di satu pihak dengan jumlah
utang (total debt di lain pihak)
2) Net worth to total debt ratio, rasio ini membandingkan modal sendiri (net
worth di satu pihak dengan total hutang (total debt) di lain pihak.
3
Novia Shintia, “Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Terhadap
Asset Dan Equity Pada Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012 - 2015,” At-Tadbir :
Jurnal Ilmiah Manajemen 1, no. 1 (2017): 48, https://doi.org/10.31602/atd.v1i1.794.
4
C. Tujuan Rasio Solvabilitas
Pengaturan rasio yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi
perusahaan bagi perusahaan guna menghadapi segala kemungkinan yang akan
terjadi. Namun semua kebijakan ini tergantung dari tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Beberapa tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio
solvabilitas yakni: 4
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya (kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat
sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
4
Novia Shintia Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Terhadap Asset
Dan Equity Pada Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012 - 2015, 49.
5
Hendry Saladin and Reina Damayanti, “Analisis Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Dalam
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Hendry Saladin 1 , Reina Damayanti
5
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan. dibiayai oleh hutang atau seberapa besar
hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Dari hasil pengukuran, jika rasio-nya menunjukan nilai yang tinggi,
artinya pendanaan dengan hutang semakin banyak maka akan semakin
sulit perusahaan untuk mendapatkan tambahan pinjaman.
Hal tersebut karena dikhawatirkan perusahaan tidak sanggup untuk
membayar semua hutang-nya dengan menggunakan aktiva yang
dimilikinya.
Semakin tinggi nilai dari DAR mengindikasikan bahwa:
a. Semakin besar jumlah aktiva yang dibiayai dengan hutang.
b. Semakin kecil jumlah aktiva yang dibiayai dengan modal.
c. Semakin besar atau tinggi resiko perusahaan untuk melunasi
kewajiban jangka panjangnya.
d. Semakin besar beban bunga dari hutang yang harus dibayar oleh
perusahaan.
Jika nilai dari perhitungan menunjukan 100% atau 1 kali, artinya jumlah
aktiva sama dengan jumlah hutang. Dengan demikian perusahaan tidak
mempunyai kelebihan aktiva atas hutang yang dimilikinya.
Perusahaan harus mengusahakan supaya nilai dari DAR kurang dari
100% atau 1 kali, supaya dapat dikatakan baik. Berikut merupakan rumus
yang bisa digunakan untuk menghitung debt to assets ratio:
Total Hutang (Debt)
Debt to Assets Ratio = x 100%
Total Aktiva (Assets)
Atau
7
3. Long Term Debt to Equity Ratio
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Berikut
merupakan rumus yang bisa digunakan untuk menghitung long term debt
to equity ratio (LTDER):
Total Hutang Jangka Panjang
Long Term Debt to
(Long Term Debt) x 100%
Equity Ratio =
Total Modal (Equity)
Atau
Long Term Debt Total Hutang Jangka Panjang (Long Term
Debt)
to Equity Ratio =
Total Modal (Equity)
8
Earning Before Income Tax (EBIT)
Time Interest Earned Ratio = x 100%
Biaya Bunga (Interest Expense)
Atau
9
bahwa Rp 1 hutang jangka panjang dijamin oleh Rp 1 aktiva tetap yang
ada.
Berikut merupakan rumus yang bias digunakan untuk menghitung
Tangible Assets Debt Coverage.
Aset – Intangible - Utang
Tangible Assets Debt
Jangka Pendek
Coverage = Utang Jangka Panjang
E. Contoh Perhitungan
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Perusahaan XYZ mempunyai sebuah utang jangka panjang sebesar
Rp 845.260.111, utang jangka pendek sebesar Rp 235.850.301, aset lancar
sebesar Rp 6.000.000.000, dan aset tidak lancar sebesar Rp 11.352.817.132.
Total Hutang (Debt)
Debt to Assets Ratio = x 100%
Total Aktiva (Assets)
Maka:
DAR = 1.081.110.412/17.352.817.132
Maka:
10
Total Hutang (Debt)
Debt to Equity Ratio = x 100%
Total Modal (Equity)
Jadi, rasio utang dari perusahaan HIJ adalah sebesar 1,67 kali. Rasio
utang pada perusahaan ini masih tergolong kategori aman, karena tidak
melebihi 2 kali atau 200%.
11
4. Times Interest Earned Ratio
Sebuah perusahaan memiliki EBIT sebesar Rp 1.000.000.000 dan
Beban Bunga sebesar Rp 200.000.000
Time Interest Earning Before Income Tax (EBIT)
x 100%
Earned Ratio = Biaya Bunga (Interest Expense)
Maka:
TIER = 1.000.000.000/200.000.000
TIER = 5
Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki TIER sebesar 5,
yang berarti perusahaan mampu membayar beban bunga sebanyak 5 kali
dari laba operasinya. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
solvabilitas yang baik dan resiko kebangkrutan yang rendah.
Maka:
Fixed charge coverage ratio = (700.000.000 + 100.000.000) / (100.000.000
+100.000.000)
12
rendah.
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan makalah dapat disimpulkan bahwa rasio
solvabilitas merupakan Rasio solvabilitas merupakan gambaran kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi dan menjaga kemampuannya untuk selalu
mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar utang secara tepat waktu.
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya berapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Rasio solvabilitas memiliki tujuan dan manfaat, dintara lain untuk
menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya, untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
yang bersifat tetap, untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva
khususnya aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. Intinya dengan
analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan
dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Beberapa jenis rasio
solvabilitas yang sering digunakan yaitu Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt
to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned Ratio,
Fixed charge coverage ratio, Tangible Assets Debt Coverage (TADC).
14
DAFTAR PUSTAKA
15