MAKALAH Hubungan Antara Rasio Linguiditas Dan Return On Asset

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA RASIO LINGUIDITAS DAN


RETURN ON ASSET

DOSEN PENGAMPU:

ANSHARI PUTRA, S.E, M.M

DISUSUN OLEH :

LENNY WILLIANI (22031205)

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM STUDI MANAJEMAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ASAHAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
bertema ” Hubungan Antara Rasio Linguiditas Dan Return On Asset” sebagai salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan .

Meskipun saya sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kesalahan
dan kekurangan. Namun, tentunya saya menyadari bahwa saya hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.

Oleh karena itu, saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini diwaktu mendatang. Semoga makalah dapat
memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin...

Asahan , 10 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................ 1


2. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan......................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 2

A. Pengertian Rasio Likuiditas ........................................................ 2


B. Tujuan Rasio Likuiditas .............................................................. 3
C. Manfaat Rasio Likuiditas ............................................................ 3
D. Jenis-jenis Rasio Likuiditas ........................................................ 4
E. Pengertian Return On Asset Atau ROA...................................... 5
F. Fungsi Return On Asset .............................................................. 5
G. Keunggulan Return on Asset ...................................................... 6
H. Kelemahan Return on Asset........................................................ 7
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROA ................................... 7
J. Cara Mencari ROA ..................................................................... 8

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................... 9

A. Hubungan Antara Rasio Linguiditas Dan Return On Asset ....... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................ 10

1. Kesimpulan ................................................................................. 10
2. Saran ........................................................................................... 10

Daftar Pustaka ......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan usaha di era globalisasi semakin pesat, banyak usaha-usaha baru yang
bermunculan. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan
fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan
menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan yang didirikan memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan atau laba. Keuntungan/laba ini digunakan perusahaan untuk mempertahankan
usahanya. Perusahaan harus selalu memperhatikan perkembangan Kinerja Keuangannya
untuk bisa mempertahankan usahanya tersebut.
Penilaian Kinerja Keuangan sangat penting dilakukan oleh perusahaan, karena dengan
mengetahui Kinerja Keuangan maka dapat dijadikan pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan keuangan. Rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada
penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari
suatu periode ke periode berikutnya. Adapun alat analisis yang sering digunakan untuk
mengukur Kinerja Keuangan adalah analisis rasio. Dengan menggunkan alat analisa berupa
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan angka yang terdapat dalam laporan
keuangan yang memiliki hubungan yang signifikan. Rasio keuangan yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Rasio
likuiditas merupakan kemampuan perusahan untuk membayar kewajiban jangka pendek tepat
pada waktunya. Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
atau keuntungan, sedangkan rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

B. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang diatas kita dapat membahas tentang Pengertian, Tujuan,
Manfaat dan jenis – jenis rasio likuiditas dan return on assets. Dan kita akan membahas
bagaimana rasio likuiditas dan pengaruh return on assets.

C. Tujuan Penulisan
Dalam tujuan penulisan kita dapat mengetahui Pengertian, Tujuan, Manfaat dan jenis – jenis
rasio likuiditas dan return on assets. Dan kita akan membahas bagaimana rasio likuiditas dan
pengaruh return on assets.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rasio Likuiditas


Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau kewajibannya
yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada i mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan
(likuiditas perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah
untukmengetahuikemampuanperusahaandalammembiayaidanmemenuhikewajiban(utang)
pada saat ditagih.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, James O. Gill menyebutkan rasio
likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah
menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang
sudah jatuh tempo.
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan
rasio yangdigunakanuntukmengukurseberapalikuidnyasuatuperusahaan.Caranyaadalahdengan
membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva
lancar (utang jangka pendek). Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga
terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Terdapat dua hasil penilaian terhadap pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila
perusahaan mampu memenuhi ke wajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan
likuid. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut, dikatakan
perusahaan dalam keadaan illikuid.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki utang yang segera jatuh tempo senilai
Rp1.000.000,00, sementara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sebesar Rp1.200.000,00.
Maka,perusahaaninidikatakanlikuid.Artinya,perusahaanmampumembayarutangtersebut.
Sebaliknya, jika aktiva lancar yang dimiliki perusahaan hanya sebesar Rp800.000,00
perusahaan ini dikatakan illikuid. Artinya perusahaan tidak mampu membayar utang dengan
seluruh aktiva lancar yang dimilikinya. Perusahaan masih kekurangan sebesar Rp200.000,00
untuk uutangnya.menutup Meskipun kondisi dalam keadaan likuid, posisi keuangannya

2
mengkhawatirkan karena sisa harta lancar tinggal Rp200.000,00. Hal ini berbahaya karena
misalnya ada kewajiban lainnya, pada saat ditagih perusahaan tidak mampu membayarnya.
Jadi ukuran perusahaan yang baik tidak hanya sekadar likuid saja, tetapi harus memenuhi
standarlikuiditastertentusehinggatidakmembahayakankewajibanlainnya.Dalampraktiknya
standar likuiditas yang baik adalah 200% atau 2: 1. Sebagai contoh di atas total harta lancar
Rp2.000.000,00, sedangkan total harta lancar Rp1.000.000,00. Namun, standar likuiditas ini
tidak mutlak dilakukan karena tergantung jenisindustrinya.

B. Tujuan Rasio Likuiditas


Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah pemilik
perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian,
pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyedia dana
bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor atau supplier yang
menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan.
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun
juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau tujuan
analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan, manajemen
perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan
distributor atau supplier.

C. Manfaat Rasio Likuiditas


Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas:
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
ditetapkan (tanggaldan bulantertentu).
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur di
bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva
lancar.
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnyalebihrendah.

3
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal
kerjaperusahaan
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untukmembayarutang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas
danutang.
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya untukbeberapaperiode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen
yang ada di aktiva lancar danutanglancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan
melihat rasio likuiditas yang ada padasaatini.

Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari rasio
yang dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak
kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak distributor adanya
kemampuan membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetujui
penjualan barang dagangan secara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang
diberikan akan mampu dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-
satunya cara atau syarat untuk menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara kredit

D. Jenis-jenis Rasio Likuiditas


Secara umum tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun, disamping itu, dari rasio
likuiditas dapat diketahui hal-hal lain yang lebih spesifik yang juga masih berkaitan dengan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semua ini tergantung dari jenis
rasio likuiditas yang digunakan. Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan secara
lengkap, dapat menggunakan jenis-jenis rasio likuiditas yang ada.
Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur
kemampuan, yaitu:
1. rasio lancar(currentratio)
2. rasio sangat lancar (quick ratio atau acidtestratio)
3. rasio kas(cashratio)

4
4. rasio perputarankas
5. inventory to networkingcapital
E. Pengertian Return On Asset Atau ROA
ROA adalah singkatan dari return on asset berarti pengembalian aset. Menurut Horne
dan Wachowicz, return on asset adalah alat dipergunakan perusahaan dalam mengukur
tingkat efektivitas secara keseluruhan, mulai dari penghasilan keuntungan hingga aktiva
tetap.
Pengertian ROA menurut para ahli lainnya berasal dari Bambang Riyanto bahwa
return on asset adalah kemampuan dana perusahaan dari investasi dalam nilai aktiva sehingga
bisa mendapatkan laba bersih setelah dikurangi pajak.
Berbeda dengan Kasmir berpendapat bahwa return on asset adalah rasio yang
digunakan dalam menilai hasil penjumlahan aktiva perusahaan. Sementara, menurut Fahmi,
ROA adalah alat untuk melihat sejauh mana suatu investasi berhasil menghasilkan profit
berdasarkan nilai investasi sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan.
Dari sejumlah pengertian ROA menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa return on
asset adalah indikator dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dengan
membandingkannya berdasarkan total aset keseluruhan. Selain itu, perhitungan ROA juga
berfungsi menilai sejauh mana efektivitas perusahaan.

F. Fungsi Return On Asset


Bagi perusahaan, perhitungan ROA sangat penting guna mengukur seberapa efektif
penggunaan aset guna menghasilkan modal. Selengkapnya tentang fungsi ROA adalah
sebagai berikut.
1. Mengukur Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Modal
Suatu perusahaan pastinya mempunyai modal dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Namun perusahaan harus mengetahui sejauh mana penggunaan modal. Sehingga fungsi
return on asset adalah mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal. Agar
perusahaan dapat menilai sejauh mana modal perusahaan telah bekerja maksimal dalam
menghasilkan keuntungan.
2. Membandingkan Efisiensi Perusahaan dengan Kompetitor
Fungsi kedua dari ROA adalah membandingkan efisiensi perusahaan dengan
kompetitor. Hal ini dipergunakan untuk mengetahui posisi perusahaan dengan kompetitor
lain dalam hal efisiensi pemanfaatan modal. Apakah perusahaan berada di atas kompetitor, di
bawah atau justru sama. Dengan demikian, perusahaan akan mampu menganalisa kekuatan

5
dan kelemahan perusahaannya untuk dimaksimalkan dan diperbaiki lebih baik.

3. Mengevaluasi Efisiensi Kinerja Tiap Divisi


Ketika perusahaan mengetahui hasil ROA, maka perusahaan akan melakukan evaluasi
terhadap seluruh aktivitas dan manajemen perusahaan, termasuk efektivitas sumber daya
manusia. Sehingga salah satu fungsi return on asset adalah mengevaluasi efisiensi kinerja
setiap divisi. Apabila hasil ROA menunjukkan perusahaan kurang efisien dalam
memanfaatkan modal, maka perusahaan akan berpikir dalam memaksimalkan kinerja setiap
divisi secara efisien mungkin.

4. Memberi Gambaran Tentang Profitabilitas Perusahaan


Poin keempat fungsi ROA adalah memberi gambaran mengenai profitabilitas
perusahaan. Karena ROA menghitung sejauh mana keuntungan produk perusahaan, maka hal
ini dapat membantu perusahaan mengukur laba bersih.

5. Menjadi Dasar Penyusunan Strategi Selanjutnya


Hasil ROA dapat menjadi evaluasi perusahaan untuk mengetahui hal apa saja yang
perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Dengan demikian, ROA dapat dijadikan sebagai dasar
penyusunan strategi selanjutnya.

6. Sebagai Bahan untuk Menarik Perhatian Investor


Tidak hanya faktor keuntungan dan keuangan saja yang menjadi perhatian investor
dalam memilih perusahaan. Tetapi perhitungan ROA perusahaan mampu menjadi bahan
pertimbangan investor untuk menyuntikkan modalnya. Semakin tinggi tingkat ROA
perusahaan, maka investor semakin tertarik menanamkan modalnya. Karena tingginya ROA
adalah tanda perusahaan menghasilkan untung besar dengan modal seminimal mungkin.

G. Keunggulan Return on Asset


Terdapat beberapa keunggulan dalam menggunakan perhitungan ROA adalah sebagai
berikut.

1. Mengukur Posisi Perusahaan Dengan Kompetitor


Keunggulan pertama dari return on asset adalah hasil analisanya mampu mengukur
posisi perusahaan dengan kompetitor. Analisa ROA bisa menunjukkan perbandingan rasio

6
industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dengan kompetitor berada di atas, bawah,
atau sama. Ketika perusahaan mengetahui posisinya, maka perusahaan mampu menganalisa
kekuatan dan kelemahannya untuk diperbaiki semakin baik.

2. Menilai Efisiensi Pemanfaatan Modal


Keunggulan berikutnya dari ROA adalah dapat menilai efisiensi pemanfaatan modal.
Perusahaan mengetahui hasil dari penggunaan modal, apakah hasilnya efisien atau justru
merugi. Dengan demikian, perusahaan bisa melakukan evaluasi perbaikan berikutnya.

H. Kelemahan Return on Asset


Dibalik keunggulannya, ada sejumlah kelemahan dari return on asset adalah sebagai berikut.
1. Dipengaruhi Tingkat Depresiasi Aktiva Tetap
Salah satu kelemahan ROA adalah nilainya dipengaruhi oleh tingkat depresiasi aktiva
tetap. Meskipun sudah digunakan, nilai aktiva tetap menjadi turun karena adanya penyusutan
aktiva tetap.

2. Kurang Stabil Saat Terjadi Inflasi


Return on asset adalah metriks yang sangat dipengaruhi inflasi. Apabila perusahaan
mengambil keputusan hanya berdasarkan ROA, maka perusahaan tersebut akan melakukan
hal-hal nekat saat inflasi terjadi, seperti menjual aset agar rasio ROA-nya kembali stabil.

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROA


Tingkat ROA suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Perputaran Piutang
Perputaran piutang atau receivable turnover merupakan faktor pertama yang
berdampak pada ROA. Salah satu aspek perhitungan ROA adalah perputaran kredit. Faktor
ini dapat dimanfaatkan untuk melihat durasi penagihan piutang pada periode tertentu atau
seberapa jauh potensi modal bisa diinvestasikan dalam perputaran piutang.

2. Perputaran Stok Produk


Faktor berikutnya yang mempengaruhi return on asset adalah perputaran stok produk.
Persediaan produk merupakan faktor penting dalam menghasilkan aktiva lancar. Perputaran
stok produk bertujuan untuk mempercepat arus kas perusahaan dari hasil penjualan.
3. Perputaran Kas

7
Salah satu faktor utama perhitungan ROA adalah cash flow atau perputaran kas
masuk dan keluar perusahaan. Perputaran kas berfungsi untuk menilai tingkat kapasitas
modal kerja dalam memenuhi pembayaran tagihan dan proses penjualan perusahaan.

J. Cara Mencari ROA


Setelah memahami uraian lengkap terkait ROA, berikutnya ketahui cara mencari
ROA. Adapun cara mencari ROA adalah sebagai berikut.

1. Penuhi Faktor-Faktor Dalam Perhitungan ROA


Pertama, cara mencari ROA adalah memenuhi faktor-faktor dalam perhitungan ROA.
Diantara faktor-faktornya meliputi, kas perusahaan baik laba dan rugi, total aset, penjualan
produk, pengeluaran, total piutang.

2. Ketahui Rumus ROA


Cara mencari ROA adalah mengetahui dan memahami rumus ROA. Sebelum
memasuki perhitungan ROA, ketahui rumus return on asset terlebih dahulu. Berikut rumus
return on asset yaitu:
ROA = Laba Bersih : Total Aset.

3. Siapkan Perhitungan ROA


Setelah memahami rumus ROA, selanjutnya cara mencari ROA adalah
mempersiapkan hal-hal yang digunakan dalam perhitungan ROA. Berdasarkan rumus ROA,
artinya Anda harus menghitung nilai laba bersih dan total aset perusahaan dalam periode
tertentu.

4. Lakukan Perhitungan
Setelah nilai dari laba bersih dan total aset diperoleh, cara mencari ROA adalah
melakukan perhitungan ROA. Masukkan nilai yang dimiliki perusahaan dalam rumus return
on asset. Kemudian hitung secara teliti, maka tingkat ROA perusahaan diketahui.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Rasio Linguiditas Dan Return On Asset


Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung
pemegang saham juga semakin kecil (Ang, 1997). Nilai CR yang tinggi dari suatu
perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor, namun mengindikasikan adanya
dana yang menganggur (idle cash) sehingga akan mengurangi tingkat profitabilitas
perusahaan, akibatnya ROA juga semakin kecil. Dengan demikian diduga semakin besar nilai
CR maka semakin kecil ROA (Ang, 1997). Penelitian yang dilakukan Asiah (2011) dan
Rahmawati (2010) menyatakan bahwa Current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap
Return On Asset. Berdasakan penjabaran diatas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini
adalah : H1 = Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset.
Tingkat likuiditas suatu perusahaan merupakan hal yang penting untuk dianalisa
karena dapat memengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Video oleh Ibu Erny Arianty,
Widyaiswara Ahli Muda Pusdiklat Keuangan Umum, ini menjabarkan bagaimana likuiditas
mempengaruhi tingkat profitabilitas. Video ini merupakan suplemen mata pelajaran Konsep
Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada Pelatihan Analisis Laporan
Keuangan Tingkat Dasar.
Jika current ratio meningkat maka akan berdampak pada penurunan return on assets,
begitu juga sebaliknya. Current ratio dapat mempengaruhi return on assets karena
kemungkinan perusahaan dapat menggunakan current assets yang dimiliki secara maksimal,
sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba besar. Menurut Murhadi (2013,
hal.57) “Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
hutang angka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh (Sinurat, 2017),
(Indriyani, Panjaitan, & Yenfi, 2017) yang menemukan bahwa Current Ratio Terhadap
Return On Assets memiliki pengaruh positif dan signifikan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Dengan kata
lain, rasio likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai
dan memenuhi kewajiban/utang pada saat ditagih atau jatuh tempo.
Sedangkan Return On Asset Atau ROA adalah singkatan dari return on asset berarti
pengembalian aset. Menurut Horne dan Wachowicz, return on asset adalah alat dipergunakan
perusahaan dalam mengukur tingkat efektivitas secara keseluruhan, mulai dari penghasilan
keuntungan hingga aktiva tetap.

B. Saran
Saya berharap bagi para pembaca dapat mengerti dan memahami makalah
yang saya buat dan dapat berguna untuk kita semua.

10
Daftar Pustaka

Meilinda Afriyanti, 2011. Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to
Equity Ratio, Sales dan Size terhadap Return on Asset (studi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2009).

Jefri Antono, 2012. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return on Asset (ROA)
pada Perusahaan Non Bank LQ 45.

Anggrainy Putri. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA
Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia

Aminatuzzahra, 2009. Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, NPM terhadap ROE pada
perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

11

Anda mungkin juga menyukai