MAKALAH Fpi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGERTIAN HAKEKAT ADMINISTRSASI, MANAJEMEN DAN SUPERVISI


PENDIDIKAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Dr. Zainal Abidin. S.Ag, M,Ag

Disusun Oleh:

Kelompok 8

1. Ahmad Faktur Rohman (2201010110)


2. Anisa Lutfiani (2201010010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN PELAJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Waarahmatullahi Wabarakatuh…

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikamat iman, nikmat sehat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan tanpa ada suatu halangan apapun. Dan tak
lupa sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan baginda agung
Nabi Muhammad SAW yang selalu dinanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumil
qiyamah.

Tak lupa juga mengucap rasa syukur dan banyak-banyak terimakasih kepada
dosen pengampu pada mata kuliah “Filsafat pendidikan” yang telah memberikan tugas
ini sehingga kami dapat membuat dan menghasilkan makalah ini. Makalah ini dibuat
diharapkan supaya dapat menambah pengetahuan dan menambah wawasan kami sesuai
dengan bidang studi yang sedang kami tempuh sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Meskipun makalah ini telah disusun dengan secara maksimal, akan tetapi kami
sebagai penulis memahami bahwa sebagai manusia bisa menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.

Wassalamu’alaikum Waarahmatullahi Wabaraktuh...

Metro, 1 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...........................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................1
C. Tujuan Rumusan Masalah .........................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................3

A. Pengertian Hakekat Administrasi Pendidikan Islam ..................3


B. Manajemen Pendidikan Islam ....................................................5
C. Supervisi Pendidikan Islam.........................................................8

BAB III PENUTUP ..............................................................................14

A. Kesimpulan .................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah tantangan yang paling
penting dalam pembangunan pendidikan. Sentralisasi dalam manajemen atau
pengelolaan pendidikan telah menyebabkan kurang berkembangnya kemampuan
daerah untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan pendidikan daerah masing-
masing. Salah satu sarana terpenting dalam pendidikan adalah sekolah. Guru sebagai
tenaga pengajar merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan
dikembangankan secara terus menerus.
Potensi sumber daya guru harus terus berkembang agar dapat melaksanakan
fungsinya secara professional. Oleh karena itu diperlukanlah supervisi pendidikan
untuk mengawasi dan memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru. Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan
dengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademik, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada
kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu
memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan
untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam mengembangkan mutu
kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar dapat melakukan
pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien. Dalam makalah supervisi
pendidikan ini akan dibahas mengenai konsep dasar supervisi pendidikan, fungsi-
fungsi dan tujuan supervisi pendidikan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Hakekat Administrasi Pendidikan Islam?


2. Bagaimana Pengertian Manajemen Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Pengertian Supervisi Pendidikan Pendidikan Islam

1
C. Tujuan Rumusan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Hakekat Administrasi Pendidikan Islam.


2. Untuk Mengetahui Manajemen Pendidikan Islam.
3. Untuk Mengetahui Supervisi Pendidikan Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakekat Administrasi Pendidikan Islam

Secara bahasa administrasi, jika merujuk pada kata asalnya administratio dari
bahasa latin, bermakna memberi bantuan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan.
Secara terminologi administrasi yang sering diidentikan dengan bagian tata usaha
semata merupakan pengaruh dari warisan Belanda, dimana administratie dan diserap
jadi administrasi berkenaan dengan penyusunan keterangan-keterangan yang sistematis
dan pencatatannya ditulis agar mendapat ringkasan terhadap keterangan tersebut secara
menyeluruh dan korelasinya satu sama lain. Helbert A Simonn mengemukakan bahwa
administrasi merupakan kegiatan sekelompok orang yang saling bekerjasama untuk
menyelesaikan tujuan bersama. Amadi Eric mendefinisikan administrasi sebagai proses
sistematis dalam menyusun dan menyelaraskan sumberdaya manusia dan sumberdaya
material yang ada agar organisasi terkait dapat mencapai tujuan umum dan tujuan yang
telah ditetapkan.1

Administrasi merupakan bagian dari dasar pendidikan Islam, administrasi juga


berhubungan dengan dasar-dasar historis, sosiologis, ekonomi, politik, psikologis,
filosofis dan Islam dalam konteks pendidikan. Administrasi pendidikan menurut Hadri
Nawawi merupakan rangkaian kegiatan atau proses menyeluruh berkenaan dengan
pengendalian usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan perencanaan yang sistematis untuk diaplikasikan pada suatu tempat,
seperti di sekolah dan lembaga pendidikan formal lain.

Administrasi pendidikan dalam pandangan Djam'an Satori, 2 ialah proses


kerjasama secara menyeluruh dengan memaksimalkan seluruh komponen sumber daya
dan material yang ada dan relevan agar dapat mencapai tujuan pendidikan dengan
efektif dan efisien.

1
Ginsberg, R., & Okeafor,K., Pengantar Administrasi Pendidikan (Teaching Education, 1987) 91-95.
2
Sohiron., Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek, 2018. hal 5.

3
Administrasi dan manajemen memiliki persamaan pada aspek:

a). Perlu kerjasama,

b). Tujuan organisasi dirumuskan dengan rasional,

c). Pengelola dan administrator bekerjasama.

Adapun perbedaannya ialah, administrasi:

a). Membuat tujuan dan kebijakan umum demi merealisasikan tujuan,

b). Bersifat menyeluruh ditujukan kepada semua,

Sedangkan perbedaan manajemen:

a). Membuat perencanaan, penyelenggaraan, dan penilian kegiatan untuk


merealisasikan tujuan organisasi,

b). Terbatas pada suatu lembaga atau organisasi.

Berdasarkan beberapa definisi administrasi pendidikan sebelumnya, dapat


disimpulkan bahwa administrasi pendidikan Islam merupakan proses menyeluruh yang
berkenaan dengan penyusunan rencana sistematis, pengendalian penyelenggaraan,
kerjasama antar anggota, pengorganisasian sumber daya yang tersedia, pemograman,
penyusunan kepegawaian, pembiayaan, penyelarasan, pelaporan, dan pengevaluasian,
pelayanan pengurusan, dan sebagai alat bantu untuk memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan dengan cara yang efektif dan efisien, serta landasan pelaksaannya mengacu
pada dalil-dalil Islam.

Sumber daya administrasi pendidikan meliputi "Enam M" diantaranya:

1). Men (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa dan sebagainya),

2). Money (biaya dan dana),

3). Methods (kurikulum, metode),

4). Materials (siswa, sarana-prasarana, bahan ajar dan sebagainya),


5). Machines (mesin, teknologi pendidikan seperti komputer dan sebagainya),

6). Markets (pemasaran dan pasar dunia pendidikan).

Keseluruhan sumber daya ini dapat dimaksimalkan sedemikian rupa agar tujuan
pendidikan tersebut dapat terwujud dengan cara yang efektif dan efisien. Administrasi
dalam dunia pendidikan setidaknya memiliki beberapa tujuan pokok, menurut
Sergiovanni dan Carver, meliputi: 1). Produksi menjadi efektif, 2). Efisien, 3).
Kemampuan penyesuian diri, 4). Kepuasan. Tujuan tersebut menjadi acuan
penyelenggaraan lembaga pendidikan dalam mencapai keberhasilan.

B. Manajemen Pendidikan Islam


Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan
terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan,
atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols
dan Hasan Shadily, management berasal dari akar kata to manage yang berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Manajemen sebagai suatu disiplin ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Frederick
W. Taylor dengan bukunya The Principle of Scientific Management (1914) dan Henry
Fayol in General and Industrial Management (1945). Namun jauh sebelum keduanya,
ajaran Al-Qur’an dan Hadits telah terlebih dahulu menjelaskan prinsip-prinsip dan
prinsip-prinsip manajemen yang jika dibandingkan dengan teori-teori manajemen para
ahli masa kini tidak kalah bobotnya, karena ajaran-ajaran itu juga merupakan prinsip-
prinsip manajemen. prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip manajemen bahkan dengan
istilah lain. Sebagai contoh, Al-Qur'an dapat disajikan:
‫َوَاَل َتْق ُف َم ا َلْيَس َلَك ِبِه ِع ْلٌم ِإَّن الَّس ْمَع َو الَبَص َر َواْل ُفَؤ اَد ُك ُّل ُعولـِـَك َك اَن َعْنُه َمْس ُئْو ال‬.

Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui ilmunya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dipertanyakan
(diminta pertanggung jawaban)”.
Sedangkan manajemen pendidikan adalah kegiatan memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah

5
ditentukan. Manajemen pendidikan adalah suatu sistem pengelolaan dan penataan
sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat,
kurikulum, dana, sarana dan prasarana pendidikan, manajemen, dan lingkungan hidup.
Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen pendidikan dirumuskan sebagai
pengerahan seluruh sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen pendidikan Islam menurut Sulistyorini adalah suatu proses
pengorganisasian atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber
daya manusia dan sumber daya manusia Islam dalam menggerakkannya untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Sejalan dengan pengertian di atas,
Muhaimin mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana
memanfaatkan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk
mencapai tujuan pembangunan, kemajuan, dan mutu proses serta hasil pendidikan Islam
itu sendiri.
1. Prinsip dan Tujuan Manajemen dalam Pendidikan Islam
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat menjadi landasan manajemen
dalam Islam. Ayat-ayat tersebut dapat dipahami setelah dilakukan analisis mendalam.
Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan landasan manajemen pendidikan
Islam adalah sebagai berikut.

‫َوَم ا َك اَن الُم ُعِم ُنوَن ِلَيي ـَتَف َّق ُه َو ِفي ـ ـَتَف َّق ُه ْو ِف َد ّ ْيْن َو َلُينِذ روا َقْوَمُه ْم ِإَذا َرَجُعوا ِإَلْيَه ْم َلَعَّلُه ْم َيْح ذَ ُروَن‬.
Artinya: Dan tidaklah hendaknya orang-orang mukmin semuanya berangkat (ke
medan perang). Mengapa di antara mereka tidak ada sebagian kelompok yang
memperdalam ilmu agamanya untuk memberikan teguran kepada kaumnya ketika
mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga diri mereka sendiri.
‫َو ْلَيْخ َش اَّلِذ ْيَن َلْو َتَرُك ْو ا ِم ْن َخ ْلِف ِه ْم ُذِّرَّيًة ِض ٰع ًف ا َخ اُفْو ا َعَلْيِه ْۖم َفْلَيَّتُقوا الّٰل َه َو ْلَيُقْو ُلْو ا َقْو اًل َس ِد ْيًد ا‬

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka


meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah,
dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
Ayat-ayat Al-Qur’an, hadis dan atsar di atas apabila dikaji secara cermat dan
mendalam menunjukkan adanya nilai-nilai manajemen dalam Islam. Manajemen dalam
Islam sangat diperlukan khususnya dalam aspek pendidikan.
Pendidikan Islam yang dikelola dengan baik dan tertib tentu akan membuahkan
hasil yang memuaskan. Sebaliknya pendidikan yang tidak dikelola dengan baik tentu
akan menghasilkan hal-hal yang tidak menentu. Adapun tujuan manajemen dalam
pendidikan Islam tentunya tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan Islam.
Menurut H. Athiyah Al-Abrasyi mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
1. Pembentukan akhlak mulia.
2. Persiapan hidup di dunia dan akhirat.
3. Menumbuhkan jiwa ilmiah dalam pembelajaran.
4. Menyiapkan peserta didik yang profesional serta menjaga kerohanian dan
agama.
5. Mempersiapkan peserta didik untuk mencari rezeki dan pelestarian dari segi
kemanfaatan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam di atas
2. Hakikat Manajemen dalam Pendidikan Islam
Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen
adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur)
yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT 3:
‫ُيَدِّبُر ْاَألْم َر ِم َن الَّس َم آِء ِإَلى ْاَألْر ِض ُثَّم َيْعُرُج ِإَلْيِه ِفي َيْو ٍم َك اَن ِم ْقَداُرُه َأْلَف َس َنِة ِّمَّم ا َتُعُّدوَن‬

Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
(Al Sajdah : 05).
Keberhasilan proses pendidikan juga tergantung pada pola pengelolaan lembaga
pendidikan tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Abduh di atas. Meskipun
saat ini lembaga pendidikan Islam sudah mulai mengembangkan mutu pendidikannya
3
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2008).

7
terutama dari segi manajemen, namun diakui bahwa upaya tersebut masih bersifat
tambal sulam atau dengan kata lain mengadopsi model yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan umum. Artinya adanya rasa percaya diri bahwa apa yang dapat dilakukan
oleh lembaga pendidikan umum juga dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan Islam.
C. Supervisi Pendidikan Islam
1. Pengertian Supervisi

Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti di atas dan vision berarti melihat, secara keseluruhan berarti melihat dari atas.
Oleh karena itu supervisi mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik
dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas,
dan kinerja bawahan." Hal tersebut juga ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang mengartikan supervisi sebagai pengawasan utama atau pengontrolan
tertinggi.4

Secara etimologis, istilah supervisi diambil dari perkataan bahasa Inggris


supervision yang artinya pengawasan di bidang pendidikan. Sedangkan ditinjau dari
morfologisnya supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk kata. Supervisi terdiri dari dua
kata yaitu super berarti atas, lebih, visi berarti lihat, tilik, awasi. Orang yang melakukan
supervisi disebut dengan supervisor, dan seorang supervisor memang mempunyai posisi
diatas atau kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya.

Secara istilah, Carter Good’s Dictionary Education menyatakan bahwa”supervisi


adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga ke
pendidikan lainnya untuk memperbaiki pembelajaran. Termasuk didalamnya adalah
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru,
menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pembelajaran dan
metodemetode mengajar, serta mengevaluasi pembelajaran”. Konsep supervisi modern
sebagaimana dirumuskan oleh Willes dalam senang dan maslachah sebagai berikut:
”supervisio is assitance in the development of better teaching situation”. Supervisi
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka,
1991).
adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan
ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar
mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student and environment). 5 Situasi
belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui kegiatan supervisi.
Dengan demikian, layanan supervisi tersebut mencangkup seluruh aspek dari
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran6 . Istilah supervisi tidak bisa disamakan
dengan inspeksi, inspeksi lebih menekankan kepada kekuasaan dan versifat otoriter,
sedangkan supervisi lebih menekankan kepada persahabatan yang dilandasi oleh
pemberian pelayanan dan kerja sama yang lebih baik diantara guru-guru, karena bersifat
demokratis. Supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik menurut asal-usul (etimologi),
bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu
(semantik).

Dalam pendidikan Islam istilah guru-guru supervisi yang digunakan adalah al-
musyarafah, yang secara kebahasaan masih seakar dengan kata syaraf yang selalu
berkaitan dengan "kedudukan terhormat" (high rank, nobility, meningkat distinction,
eminence, etc). Dalam hal ini al-musyarafah dimaksudkan sebagai pengawasan yang
berasal dari kalangan orang-orang yang memiliki kedudukan terhormat.6

Kedudukan terhormat dalam Islam, tidak selamanya berkonotasi pangkat dan kepe
jabatan atau atas dasar strata kehidupan sosial, tetapi lebih didasarkan kepada derajat
keimanan dan keilmuan. Alquran menyatakan bahwa Allah meninggikan derajat orang-
orang beriman dan berilmu pengetahuan diantara umat manusia lainnya. Jadi seorang
supervisor (musyrif) menurut konsep ini, mestilah orang-orang yang memiliki nilai
lebih yang siap menularkan dan menginternalisasikan nilai lebih tersebut kepada pihak
yang disupervisi."

2. Fungsi Supervisi

Fungsi Supervisi Pendidikan Islam Fungsi utama supervisi pendidikan


ditunjukkan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth Jane,
5
Senang Dan Maslachah, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan Islam (Malang: Madani, n.d.).
6
Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam (Citapustaka Media, 2006), no. h. 164.

9
maupun Ayer (dalam Encyclopedia of Educational Research: Chester Harris, 1958:
1442) dalam Piet A. Sahertian mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah
membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha
perbaikan.

Berikut ini fungsi-fungsi tersebut diatas diuraikan secara rinci:

a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah,


Oleh karena perubahan terus-menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga makin
bertambah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi yang
baik terhadap semua usaha sekolah. Yang dimaksud dengan usaha-usaha sekolah
misalnya
b. Usaha tiap guru Ada sejumlah guru
Yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin mengemukakan
idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah
peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu itu perlu dikoordinasi. Itulah
fungsi supervisi.
c. Usaha-usaha sekolah
Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan
sekolah termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi
yang baik.
d. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Tiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan
gagasan-gagasan baru guru-guru ingin belajar terus-menerus.7
3. Tujuan supervisi
Supervisi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan di sekolah, sebab
supervisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka membantu pihak sekolah dan guru-
guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih baik sehingga tujuan
(pembelajaran) yang diharapkan bisa dicapai secara optimal. Hal ini tidak berarti bahwa
tujuan supervisi identik dengan tujuan pendidikandi sekolah. Sebagai suatu kegiatan
7
Tatang, Supervisi Pendidikan (Jawa barat: Pustaka Setia, n.d.)
independent , supervisi juga mempunyai tujuan tersendiri, tetapi tetap berada dalam
kerangka tujuan pendidikan sekolah. 8
Di dalam pelaksanannya, supervisi perlu memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya
khusus, sehingga dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan supervisi
pendidikan menurut N.A. Ametembun (2007) dalam Donni Juni Priansa dan Rismi
Somad adalah:
a. Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan
peranan sekolah dalam mencapai tujuan.
b. Memperbesar kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya
menjadin anggota masyarakat yang efektif.Membantu guru untuk mengadakan
diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan belajar
mengajar, serta menolong mereka dalam merencanakan perbaikan.
c. Meningkatkan kesadaran terhadap tatakerja yang demokratis dan komprehensif.
d. Memperbesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal
dalam profesinya(keahlian)melindungi guru dan karyawan pendidikan terhadap
tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik tak sehat dari masyarakat.
e. Membantu guru untuk lebih dapat memanfaatkan pengalamannya sendiri
f. Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarakat untuk
menyokong sekolah.
g. Mengembangkan “espirit de corps” guru-guru yaitu ada rasa kesatuan dan
persatuan antar guru.
h. Membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam kontak tujuan
perkembangan peserta didik.9
4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan Islam
Supervisor bertugas mengawasi, membina, mengarahkan, dan mengembangkan
semua civitas akademika yang berlangsung di sekolah. Seluruh kepentingan
administrasi sekolah, mulai dari penerimaan calon siswa, penempatan siswa baru,
penyusunan kurikulum, penempatan para pendidik, yang disesuaikan dengan
8
Piet A Sahertian, Konsep Dasar&Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber
Daya Manusia (Jakarta: Asdi Mahasatya, n.d.).
9
M.Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, n.d.)

11
keahliannya, pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah, interaksi
sekolah, interaksi sekolah dengan masyarakat, kerja sama di bidang pengembangan
pendidikan dengan semua pihak, dan sebagainya, merupakan ini dari ruang lingkup
supervisi pendidikan. Dengan pertimbangan tersebut, ruang lingkup utama dari
supervisi pendidikan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum.
b. Ketenagaan atau personel sekolah.
c. Ketatausahaan atau administrasi sekolah.
d. Sarana dan prasarana pendidikan.
e. Hubungan sekolah dengan masyarakat.
f. Kerja sama pengembangan penyelengaraan pendidikan dengan semua pihak yang
sifatnya menguntungkan bagi peningkatan pembelajaran siswa dan
pengembangan fasilitas sekolah.10
5. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan Islam
Supervisi pendidikan merupakan pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan
dan pengajaran madrasah (sekolah) pada umumnya dan meningkatkan mutu belajar
mengajar terhadap peserta didik di madrasah atau sekolah. Supervisi pendidikan pada
dasarnya melakukan pembinaan kearah pengembangan dan kemampuan guru untuk
mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan kemampuan sendiri.
Pada dasarnya supervisi pendidikan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Supervisi bersifat kontruktif, yang dibimbing dan diawasi harus dapat
menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya.
c. Supervisi harus sederhana dan informasi dalam pelaksanaanya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman terhadap guru-guru yang
disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan hubungan pribadi.
f. Supervisi harus memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka
para guru di sekolah.
10
Tatang, Supervisi Pendidikan.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak, karena dapat menimbulkan perasaan para
guru.
h. Supervisi tidak boleh di dasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan atau kekurangan para guru.
j. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharap hasil dan tidak boleh cepat
kecewa.
k. Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif, dan kopratif.11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan Islam merupakan
proses menyeluruh yang berkenaan dengan penyusunan rencana yang sistematis.
Manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana memanfaatkan dan mengelola
sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk mencapai tujuan
pembangunan, kemajuan, dan mutu proses serta hasil pendidikan Islam itu sendiri.
tujuan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan Islam adalah, Pembentukan akhlak mulia. Persiapan
hidup di dunia dan akhirat.Menumbuhkan jiwa ilmiah dalam pembelajaran.
Menyiapkan peserta didik yang profesional serta menjaga kerohanian dan agama.
Mempersiapkan peserta didik untuk mencari rezeki dan pelestarian dari segi
kemanfaatan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam di atas.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditunjukkan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran, Supervisor bertugas mengawasi, membina,
mengarahkan, dan mengembangkan semua civitas akademika yang berlangsung di
sekolah. Supervisi pendidikan pada dasarnya melakukan pembinaan kearah

11
Abu Bakar, “Sosial Budaya,” Supervisi Pendidikan Agama Islam 8, no. 01 (n.d.).

13
pengembangan dan kemampuan guru untuk mengatasi dan menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dengan kemampuan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, “Sosial Budaya,” Supervisi Pendidikan Agama Islam 8, no. 01 (n.d.).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka, 1991.
Dja’far Siddik. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam. Citapustaka Media, 2006.
Ginsberg, R., & Okeafor,K. Pengantar Administrasi Pendidikan. Teaching Education,
1987.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Sohiron. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek, 2018.
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Tatang, Supervisi Pendidikan.
Piet A Sahertian, Konsep Dasar&Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Asdi Mahasatya, n.d.).
M.Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, n.d.)
Senang Dan Maslachah, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan Islam (Malang:
Madani, n.d.).

Anda mungkin juga menyukai