MAKALAH Fpi
MAKALAH Fpi
MAKALAH Fpi
Disusun Oleh:
Kelompok 8
TAHUN PELAJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikamat iman, nikmat sehat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan tanpa ada suatu halangan apapun. Dan tak
lupa sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan baginda agung
Nabi Muhammad SAW yang selalu dinanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumil
qiyamah.
Tak lupa juga mengucap rasa syukur dan banyak-banyak terimakasih kepada
dosen pengampu pada mata kuliah “Filsafat pendidikan” yang telah memberikan tugas
ini sehingga kami dapat membuat dan menghasilkan makalah ini. Makalah ini dibuat
diharapkan supaya dapat menambah pengetahuan dan menambah wawasan kami sesuai
dengan bidang studi yang sedang kami tempuh sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Meskipun makalah ini telah disusun dengan secara maksimal, akan tetapi kami
sebagai penulis memahami bahwa sebagai manusia bisa menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
A. Kesimpulan .................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah tantangan yang paling
penting dalam pembangunan pendidikan. Sentralisasi dalam manajemen atau
pengelolaan pendidikan telah menyebabkan kurang berkembangnya kemampuan
daerah untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan pendidikan daerah masing-
masing. Salah satu sarana terpenting dalam pendidikan adalah sekolah. Guru sebagai
tenaga pengajar merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan
dikembangankan secara terus menerus.
Potensi sumber daya guru harus terus berkembang agar dapat melaksanakan
fungsinya secara professional. Oleh karena itu diperlukanlah supervisi pendidikan
untuk mengawasi dan memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru. Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan
dengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademik, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada
kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu
memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan
untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam mengembangkan mutu
kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar dapat melakukan
pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien. Dalam makalah supervisi
pendidikan ini akan dibahas mengenai konsep dasar supervisi pendidikan, fungsi-
fungsi dan tujuan supervisi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Secara bahasa administrasi, jika merujuk pada kata asalnya administratio dari
bahasa latin, bermakna memberi bantuan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan.
Secara terminologi administrasi yang sering diidentikan dengan bagian tata usaha
semata merupakan pengaruh dari warisan Belanda, dimana administratie dan diserap
jadi administrasi berkenaan dengan penyusunan keterangan-keterangan yang sistematis
dan pencatatannya ditulis agar mendapat ringkasan terhadap keterangan tersebut secara
menyeluruh dan korelasinya satu sama lain. Helbert A Simonn mengemukakan bahwa
administrasi merupakan kegiatan sekelompok orang yang saling bekerjasama untuk
menyelesaikan tujuan bersama. Amadi Eric mendefinisikan administrasi sebagai proses
sistematis dalam menyusun dan menyelaraskan sumberdaya manusia dan sumberdaya
material yang ada agar organisasi terkait dapat mencapai tujuan umum dan tujuan yang
telah ditetapkan.1
1
Ginsberg, R., & Okeafor,K., Pengantar Administrasi Pendidikan (Teaching Education, 1987) 91-95.
2
Sohiron., Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek, 2018. hal 5.
3
Administrasi dan manajemen memiliki persamaan pada aspek:
1). Men (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa dan sebagainya),
Keseluruhan sumber daya ini dapat dimaksimalkan sedemikian rupa agar tujuan
pendidikan tersebut dapat terwujud dengan cara yang efektif dan efisien. Administrasi
dalam dunia pendidikan setidaknya memiliki beberapa tujuan pokok, menurut
Sergiovanni dan Carver, meliputi: 1). Produksi menjadi efektif, 2). Efisien, 3).
Kemampuan penyesuian diri, 4). Kepuasan. Tujuan tersebut menjadi acuan
penyelenggaraan lembaga pendidikan dalam mencapai keberhasilan.
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui ilmunya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dipertanyakan
(diminta pertanggung jawaban)”.
Sedangkan manajemen pendidikan adalah kegiatan memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah
5
ditentukan. Manajemen pendidikan adalah suatu sistem pengelolaan dan penataan
sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat,
kurikulum, dana, sarana dan prasarana pendidikan, manajemen, dan lingkungan hidup.
Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen pendidikan dirumuskan sebagai
pengerahan seluruh sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen pendidikan Islam menurut Sulistyorini adalah suatu proses
pengorganisasian atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber
daya manusia dan sumber daya manusia Islam dalam menggerakkannya untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Sejalan dengan pengertian di atas,
Muhaimin mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana
memanfaatkan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk
mencapai tujuan pembangunan, kemajuan, dan mutu proses serta hasil pendidikan Islam
itu sendiri.
1. Prinsip dan Tujuan Manajemen dalam Pendidikan Islam
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat menjadi landasan manajemen
dalam Islam. Ayat-ayat tersebut dapat dipahami setelah dilakukan analisis mendalam.
Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan landasan manajemen pendidikan
Islam adalah sebagai berikut.
َوَم ا َك اَن الُم ُعِم ُنوَن ِلَيي ـَتَف َّق ُه َو ِفي ـ ـَتَف َّق ُه ْو ِف َد ّ ْيْن َو َلُينِذ روا َقْوَمُه ْم ِإَذا َرَجُعوا ِإَلْيَه ْم َلَعَّلُه ْم َيْح ذَ ُروَن.
Artinya: Dan tidaklah hendaknya orang-orang mukmin semuanya berangkat (ke
medan perang). Mengapa di antara mereka tidak ada sebagian kelompok yang
memperdalam ilmu agamanya untuk memberikan teguran kepada kaumnya ketika
mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga diri mereka sendiri.
َو ْلَيْخ َش اَّلِذ ْيَن َلْو َتَرُك ْو ا ِم ْن َخ ْلِف ِه ْم ُذِّرَّيًة ِض ٰع ًف ا َخ اُفْو ا َعَلْيِه ْۖم َفْلَيَّتُقوا الّٰل َه َو ْلَيُقْو ُلْو ا َقْو اًل َس ِد ْيًد ا
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
(Al Sajdah : 05).
Keberhasilan proses pendidikan juga tergantung pada pola pengelolaan lembaga
pendidikan tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Abduh di atas. Meskipun
saat ini lembaga pendidikan Islam sudah mulai mengembangkan mutu pendidikannya
3
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2008).
7
terutama dari segi manajemen, namun diakui bahwa upaya tersebut masih bersifat
tambal sulam atau dengan kata lain mengadopsi model yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan umum. Artinya adanya rasa percaya diri bahwa apa yang dapat dilakukan
oleh lembaga pendidikan umum juga dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan Islam.
C. Supervisi Pendidikan Islam
1. Pengertian Supervisi
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti di atas dan vision berarti melihat, secara keseluruhan berarti melihat dari atas.
Oleh karena itu supervisi mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik
dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas,
dan kinerja bawahan." Hal tersebut juga ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang mengartikan supervisi sebagai pengawasan utama atau pengontrolan
tertinggi.4
Dalam pendidikan Islam istilah guru-guru supervisi yang digunakan adalah al-
musyarafah, yang secara kebahasaan masih seakar dengan kata syaraf yang selalu
berkaitan dengan "kedudukan terhormat" (high rank, nobility, meningkat distinction,
eminence, etc). Dalam hal ini al-musyarafah dimaksudkan sebagai pengawasan yang
berasal dari kalangan orang-orang yang memiliki kedudukan terhormat.6
Kedudukan terhormat dalam Islam, tidak selamanya berkonotasi pangkat dan kepe
jabatan atau atas dasar strata kehidupan sosial, tetapi lebih didasarkan kepada derajat
keimanan dan keilmuan. Alquran menyatakan bahwa Allah meninggikan derajat orang-
orang beriman dan berilmu pengetahuan diantara umat manusia lainnya. Jadi seorang
supervisor (musyrif) menurut konsep ini, mestilah orang-orang yang memiliki nilai
lebih yang siap menularkan dan menginternalisasikan nilai lebih tersebut kepada pihak
yang disupervisi."
2. Fungsi Supervisi
9
maupun Ayer (dalam Encyclopedia of Educational Research: Chester Harris, 1958:
1442) dalam Piet A. Sahertian mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah
membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha
perbaikan.
11
keahliannya, pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah, interaksi
sekolah, interaksi sekolah dengan masyarakat, kerja sama di bidang pengembangan
pendidikan dengan semua pihak, dan sebagainya, merupakan ini dari ruang lingkup
supervisi pendidikan. Dengan pertimbangan tersebut, ruang lingkup utama dari
supervisi pendidikan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum.
b. Ketenagaan atau personel sekolah.
c. Ketatausahaan atau administrasi sekolah.
d. Sarana dan prasarana pendidikan.
e. Hubungan sekolah dengan masyarakat.
f. Kerja sama pengembangan penyelengaraan pendidikan dengan semua pihak yang
sifatnya menguntungkan bagi peningkatan pembelajaran siswa dan
pengembangan fasilitas sekolah.10
5. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan Islam
Supervisi pendidikan merupakan pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan
dan pengajaran madrasah (sekolah) pada umumnya dan meningkatkan mutu belajar
mengajar terhadap peserta didik di madrasah atau sekolah. Supervisi pendidikan pada
dasarnya melakukan pembinaan kearah pengembangan dan kemampuan guru untuk
mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan kemampuan sendiri.
Pada dasarnya supervisi pendidikan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Supervisi bersifat kontruktif, yang dibimbing dan diawasi harus dapat
menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya.
c. Supervisi harus sederhana dan informasi dalam pelaksanaanya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman terhadap guru-guru yang
disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan hubungan pribadi.
f. Supervisi harus memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka
para guru di sekolah.
10
Tatang, Supervisi Pendidikan.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak, karena dapat menimbulkan perasaan para
guru.
h. Supervisi tidak boleh di dasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan atau kekurangan para guru.
j. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharap hasil dan tidak boleh cepat
kecewa.
k. Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif, dan kopratif.11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan Islam merupakan
proses menyeluruh yang berkenaan dengan penyusunan rencana yang sistematis.
Manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana memanfaatkan dan mengelola
sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk mencapai tujuan
pembangunan, kemajuan, dan mutu proses serta hasil pendidikan Islam itu sendiri.
tujuan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan Islam adalah, Pembentukan akhlak mulia. Persiapan
hidup di dunia dan akhirat.Menumbuhkan jiwa ilmiah dalam pembelajaran.
Menyiapkan peserta didik yang profesional serta menjaga kerohanian dan agama.
Mempersiapkan peserta didik untuk mencari rezeki dan pelestarian dari segi
kemanfaatan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam di atas.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditunjukkan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran, Supervisor bertugas mengawasi, membina,
mengarahkan, dan mengembangkan semua civitas akademika yang berlangsung di
sekolah. Supervisi pendidikan pada dasarnya melakukan pembinaan kearah
11
Abu Bakar, “Sosial Budaya,” Supervisi Pendidikan Agama Islam 8, no. 01 (n.d.).
13
pengembangan dan kemampuan guru untuk mengatasi dan menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dengan kemampuan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, “Sosial Budaya,” Supervisi Pendidikan Agama Islam 8, no. 01 (n.d.).