Kelompok 1 Adm

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP


ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :
Dr. Citra Juniarni, M.Pd.I

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Anisya (230101003)
2. Frizka Utami (230101053)
3. Muhammad Ramadon (230101057)
4. Rania Putri (230101033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QU’AN AL-ITTIFAQIAH
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini dengan baik. Penulis
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah pengampu yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, dan wawasan yang berharga dalam penulisan
Makalah ini. Tanpa adanya dukungan, penulisan Makalah ini tidak akan terwujud.
Makalah ini akan membahas mengenai “ Konsep Dasar dan Ruang Lingkup
Administrasi Pendidikan” Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik dan dapat menjadi referensi yang berguna bagi pembaca.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
di masa depan.

Indralaya, 17 Desember 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................


B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan..................................................


B. Ruang Lingkup Administrai Pendidikan.................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi
pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di Negara-negara yang sudah
maju, administrasi pendidikan mulai berkembang dengan pesat sejak
pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya perang
dunia kedua. Khususnya di Negara kita Indonesia, administrasi pendidikan
baru diperkenalkan melalui beberapa IKIP sejak tahun 1960-an, dan baru
dimasukkan sebagai mata pelajaran tahun ajaran 1965-1966. Oleh karena
itu, tidk mengherankan jika para pendidik sendiri banyak yang belum
dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan
dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada umumnya.
Disamping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu, terus
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan
Negara masing-masing.

Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah


disebut diatas, maka diperlukan sebuah penjelasan secara rinci dan
mendetail tentang administrasi pendidikan agar para pendidik dapat
memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidik itu. Oleh
karena itu, para pendidik terlebih dahulu harus mengetahui pengertian
dan ruang lingkup administrasi pendidikan. Maka makalah ini kami akan
menjelaskan pengertian serta ruang lingkup administrasi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Administrasi Pendidikan ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Administrasi Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan


1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologi, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama
dengan kata to dalam bahasa Inggris yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan
ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani, membantu atau mengarahkan”. Dalam hal ini, pengertian
administrasi adalah melayani secara intensif. Dari perkataan “administrare”
kini terbentuk kata benda “administrario” dan kata sifat “administrativus”
yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris “administration”. Dalam
bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”, (to look after), dan
mengarahkan (tata usaha).1

Perkataan ini selanjutnya diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia


menjadi “administrasi”. Akan tetapi, disamping perkataan administrasi yang
berasal dari bahasa Inggris, di Indonesia dikenal juga istilah “administratie”
yang berasal dari bahasa Belanda. Pengertian administrasi dalam bahasa
Belanda bersifat terbatas dan hanya menyangkut

mengarahkan, menghasil gunakan, mengelola, menjalankan,


mengemudikan, mengatur, mengurus, mengusahakan, dan
mendayagunakan.2

Kemudian administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses


kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Disini dipahami bahwa ada tiga syarat kegiatan administrasi,
yaitu: (1) adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok orang, (2)
adanya penataan atau pengaturan dalam kerjasama, (3) adanya tujuan yang
akan dicapai dari kegiatan kerjasama.

Dengan begitu kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu


kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
1
Herabudin,(2009), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), h.17
2
Inu Kencana Syafi’i, (2006), Ilmu Administrasi Publik, (Jakarta: Rinekacipta),h. 16

2
Dengan kata lain, administrasi adalah tata aturan penyelenggaraan dan
pelaksanaan organisasi dari sisi lahir untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.

2. Tujuan Administrasi Pendidikan


Tujuan administrasi pendidikan adalah memberikan sistematika
kerja dalam Sehingga mengelola tugas-tugas pendidikan. operasional
kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran
atau tujuan yang telah ditetapan. Dengan demikian, para kepala sekolah
dapat mengelola pendidikan dengan mudah dan menguasai bidang
tugasnya.3
Setiap kegiatan di adakan proses administrasi pendidikan diarahkan
untuk mencapai pendidikan. Adanya unsur tujuan ini tujuan menimbulkan
perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas
dan tanggung jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai
sekolah lainnya. Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan mencapai
tujuan pendidikan.4

3. Fungsi Administrasi Pendidikan


Fungsi administrasi pendidikan merupakan proses pengaturan dan
pemberdayaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Penerapan fungsi
fungsi administrasi di bidang pendidikan dapat dirangkum menjadi 9 fungsi
administrasi pendidikan, antara lain sebagai berikut :
1) Fungsi Perencanaan Perencanaan adalah dasar penindakan
keberhasilan administrasi menjadi proses yang diikuti pemimpin atau
manajer dengan tuntasnya pemikiran atas dasar pencapaiannya.
Perencanaan merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala program
dan sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan optimal pada masa
depan.
2) Fungsi Pengorganisasian Fungsi pengorganisasian merupakan
aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara
orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di pengorganisasian ini dalam terdapat
pembagian tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara terinci
menurut bidang-bidang dan bagian bagian, sehingga dapat tercipta
hubungan-hubungan kerja sama yang harmonis dan pencapaian lancar
tujuan ditetapkan.
3) Fungsi Penggerakan Fungsi yang menuju telah penggerakan
merupakan suatu sikap dari pimpinan terhadap kemampuan menggerakan

3
Gunawan.(2002). Administrasi Sekolah (administrasi pendidikan mikro). Jakarta: Rineka cipta.
4
Sutisna,O. (1989). Administrasi pendidikan.Bandung: Angkasa

3
tenaga dengan pendidik, kependidikan, maupun penunjang dalam
menangani pendidikan melalui keorganisasian.
4) Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan suatu bentuk
pengawasan dengan menggunakan segala kewenangannya dengan
menjamin bahwa segala bentuk tiindakan pekerja sesuai tujuan dan aturan
pengorganisasiannya.
5) Penyusunan Pegawai Fungsi penyusunan pegawai merupakan suatu
pemilihan, penentuan, pengangkatan, pembinaan, pembibingan sumber
daya manusia (SDM) dengan menggunakan berbagai pendekatan maupun
seni pembinaan SDM.
6) Fungsi Pengarahan Fungsi pengarahan merupakan penjelasan,
petunjuk, bimbingan, maupun segala pertimbangan. Dan merupakan suatu
bentuk pelaksanaan dengan manajer pengawasan, memiliki kesempatan
maupun bersamaan sehingga banyak peluang disertakan dengan petunjuk
maupun bimbingan agar dapat terselesaikan.
7) Fungsi Pengoordinasian Fungsi pengoordinasian merupakan
aktivitas manajer dengan melibatkan seseorang dalam berorganisai dalam
bentuk kerjasama yang harmonis. Sehingga dapat terhindarnya kesalahan
komunikasi, persaingan yang tak sehat, serta simpangsiur informasi dengan
membingungkan pegawai upaya tercapaianya tujuan organisasi dengan
pengambilan tindakan sesuai dengan prosedurnya.
8) Fungsi Pelaporan Fungsi pelaporan merupakan penanganan berupa
hasil catatan yang digunakan manajer dalam membuat laporan daam upaya
tercapainya tujuan pendidikan. Fungsi ini biasanya disertakan dengan fungsi
perencanaan dan berhasil apabila tata kearsipan dikelola secara efektif dan
efisien.
9) Fungsi Pendanaa/Anggaran Fungsi pendanaan atau anggaran
merupakan pelaksanaan kegiatan dalam program terhadap organisasi
dengna cara menetapkan asal sumber keuangan dan penggunaannya, serta
pengalokasian mupn perhitungannya agar pengeluarannya dapat dikelola
oleh organisasi.5

B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Ruang lingkup adalah segala hal yang dapat memperlancar dan
membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan
sekolah (lembaga pendidikan formal) sehingga tujuan pendidikan dapat
ditempuh melalui bentuk-bentuk kegiatan secara tertib dan teratur yang
pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan itu sendiri 6.

5
Mahagandi, Vici Okta. Konsep Dasar, Fungsi dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan. Universitas Negeri
Padang.
6
Ahmad Rohani dkk (2003), Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah,Jakarta, Bumi Aksara h. 7

4
Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi
sekolah seperti halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku pengelolaan)
disebut bahwa administrasi sekolah mencakup pengaturan, proses belajar
mengajar, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan
perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkupnya, Administrasi berlingkup mikro adalah
administrasi bertarap lokal yang dilakukan perguruan tinggi dan sekolah.
Untuk memahami dan menemukan dengan tepat dan kronologik yaitu
dimulai dari lingkup yang paling sempit atau mikro.
Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi sekolah maka
ruang lingkup yang harus diketahui adalah 7:
1. Administrasi Peserta Didik
Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional, Bab 1 Pasal 1 disebukan bahwa :”Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
dan latihan bagi tugas pada masa yang akan datang”.
Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh
peserta didik (dalam lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti
Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional,
rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka
meninggalkan sekolah.
Administrasi peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan diluar
kelas dan didalam kelas. Kegiatan di luar kelas yaitu :
a. Penerimaan peserta didik baru.
b. Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan dalam buku
Klapper.
c. Pembagian seragam sekolah beserta perlengkapannya, seragam
pratikum, seragam pramuka, dengan tata tertib penggunaannya.
d. Pembagian kartu OSIS beseta tata tertib sekolah yang harus
dipatuhi (dan sanksi terhadap pelanggarannya).
e. Pembinaan peserta didik, dan pembinaan kesejateraan peserta
didik.
Adapun kegiatan- kegiatan di dalam kelas adalah :
a. Pengelolaan kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal. agar terjadinya PBM dengan baik).
b. Interaksi belajar mengajar yang positif.
c. Perhatian guru terhadap dinamika kelompok, demi kelancaran
Proses Belajar

7
Ari H Gunawan, (2003) Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro,Jakarta: Renika Cipta.

5
Mengajar (PBM).
d. Pemberian pengajaran remedial, bagi yang lambat belajar.
e. Pelaksanaan presensi secara kontinu.
f. Pembentukan pengurus kelas, dan pengorganisasian kelas.
g. Menyediakan alat dan media belajar sesuai dengan kebutuhan.
h. Penyediaan bahan penunjang belajar lainnya.
Dapat kita simpulkan bahwa administrasi peserta didik adalah segala
rencana yang disusun sekolah untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan
agar peserta didik dapat menjalankan PBM dengan baik dan nyaman.
2. Administrasi Personel Guru
Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah, sehingga guru dapat
menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Juga dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan
bahwa “Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas
membimbing, mengajar atau melatih peserta didik”. Jadi guru merupakan
garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini juga termasuk
pegawai tata usaha, sehingga keseluruhanya disebut personel, pegawai, dan
karyawan. (kata personel diangkat dari kata Belanda “pesoneel” yang sama
dengan bahasa Inggris “personeel” yang mempunyai arti
“urusan/pegawai/kepegawaian”. Adapun kegiatan administrasi personal
adalah8 :
a. Pengangkatan dan penempatan guru.
b. Pembentukaan organisasi personal guru.
c. Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan
d. Masalah kondisi dan evaluasi.
e. Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan
penyuluhan).
Selain kegiatan administrasi personal ada pula tugas yang harus
dijalankan oleh personal guru di antaranya adalah:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi yang sehat dan dinamis yang dapat menunjang
pelaksanaan KBM.
b. Menguasai pelajaran yang dipegangnya secara profesional.
c. Membuat program pengajaran secara berkala (program tahunan, program semester,
silabus, dan setiap recana pengajaran tatap muka).
d. Melaksanakan KBM secara profesional.
e. Melakukan evaluasi dan tindak lanjutnya.

8
Herabudin, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009), h. 134

6
f. Mengawasi dan meningkatkan serta mendorong kecerdasan intelektual,dan spritual
peserta didik
g. Membuat laporan pelaksanaan dan hasil KBM yang dilakukan.
h. Menjadi uswatun hasanah serta bertanggungjawab langsung.
i. Mengatur ketertiban, kebersihan, dan keamann ruang kelas dan
lingkungan disekitar sekolah.
j. Mengikuti kegiatan rapat pembinaan rutin yang diadakan oleh
sekolah.
k. Melaksanakan tugas selain KBM oleh kepala sekolah.

3. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan yang kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisen demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi melalui bahan pelajaran yang
disusun dalam kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrasi
Kurikulum. Interaksi antara ketiga komponen tersebut, peserta didik,
pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM)9
Selanjutnya KBM/PBM ini menjadi fokus dalam administrasi pendidikan,
karena segala upaya dan kegiatan yang dilakukan terhadap tujuan
suksesnya mengelola sekolah akan dipusatkan pada KBM/PBM. Seperti
berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya selalu dituangkan dalam
KBM/PBM. Maka garapan-garapan berikutnya dari administrasi pendidikan
adalah garapan-garapan yang diusahakan untuk menyukseskan KBM/PBM.

Secara operasional kegiatan administrasi kurikulum meliputi tiga


kegiatan pokok yaitu:
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
1) Pembagian tugas guru yang dijabarkan dalam struktur program
pengajaran, dan ketentuan tentang baban mengajar wajib bagi
guru.
2) Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.
3) Tugas guru dalam kegiatan KBM.
b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik.
1) Mengikuti dengan tertib jadwal pelajaran sekolah.

9
Ari H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika Cipta, 2011), h.

7
2) Mengikuti dengan konsisten dan konsekuen jadwal belajar
kegiatan-kegiatan sehari-hari yang telah disusun sendiri, sesuai
kemampuan dan kesempatan masing-masing.
3) Mengunjungi perpustakaan untuk perlengkapan bahan belajar
dan pengayaan yang diperlukan.
4) Mengikuti kegiatan kelompok belajar untuk berdiskusi kelompok
sebagai pemantapan pemahaman.
5) Mengikuti les privat.
c. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik.
d. Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.
1) Faktor kegiatan fisik
2) Faktorr kegiatan non fisik.
3) Faktor pelengkapan bahan bacaan.

4. Administrasi Sarana dan Prasarana


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjanga dengan
sarana dan prasarana pendidikan. Maka timbullah garapan yang keempat
yaitu administrasi sarana dan prasarana. Secara otimologis prasarana adalah
alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya:
tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya.
Sarana adalah alat langsung untuk pencapai tujuan pendidikan 10. Secara
kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana
pendidikan melipti :
a. Perencanaan penggandaan barang.
b. prakualifikasi rekanan.
c. Penggandaan barang.
d. Penyimanan, Investarisasi, penyaluran.
e. Pemeliharaan dan rehabilitasi.
f. Penghapusan dan penyingkiran.
g. Pengendalian.

5. Administrasi Anggaran Biaya


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan
anggaran biaya yang memadai. Maka timbullah garapan kelima yaitu
administrasi anggaran biaya. Administrasi Anggaran Biaya Pendidikan
merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu
terhadap biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan
operasional pendidikan semangkin efektif dan efisien, demi menbantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara garis besar
kegiatan meliputi pengumpulan dan penerimaan dana yang sah (dana rutin,

10
Daryanto,(2014),Administrasi Pendidikan,Jakarta : Renika Cipta,h. 51

8
SPP, sumbur BP3, Donasi dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana, dan
pertanggung jawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenang
Dana yang masuk itu disebut dana masukan (input) yang kemudian
setelah dilakukan perencanaan Anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam
pelaksanaan proses/operasional pendidikan (throughput), dan akhirnya
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang barlaku bersama hasil usaha
(output) yang dihasilkannya.

6. Tata Laksana (Tata Usaha)


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata
laksana yang baik. Kegiatan ini sering disebut administrasi dalam arti sempit
atau kegiatan tulis-menulis. Garapan keenam ini yang disebut dengan
administrasi Tata Usaha, yang menunjang seluruh garapan yang ada. Tata
usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi
sebagai berikut :“Tata Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-
menyurat yang dimulai dari penghimpunan, mencatat, mengelola,
mengadakan pengiriman, dan menyimpan semua bahan keterangan yang
diperlukan oleh organisasi”.

7. Administrasi Organisasi
KBM/PBM akan semakin berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya
diorganisasikan dengan sebaik-baiknya, termaksud pengorganisasian yang
terstruktur, jenjang pendidikan, dan sebagainya. Terjadilah garapan yang
ketujuh yang disebut administrasi Organisasi Pendidikan. Lebih lanjut
kegiatan organisasi adalah pemberian struktur atau susunan kerja dengan
penempatan jabatan serta penentuan personel-personelnya dalam suatu
kerja sama serta hak, kewajibanya, dan tanggungjawabnya masing-masing.
Sehingga tersusun pola kegiatan menuju tercapainya tujuan bersama.
8. Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas)
Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan
berhasil dalam tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat
menjalin hubungan yang akrab dan serasi terhadap seluruh publiknya, yang
disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan Masyarakat), sehingga kegiatan
operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan.Fungsi pokok dari
husemas adalah untuk menarik simpati masyarakat pada umumnya sera
publik (masyarakat terdekat atau terkait) khususnya sehingga dapat
meningkatkan relasi masyarakat terhadap sekolah.
Tujuan Husemas adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata
masyarakat, sehingga prestasi sekolah dapat meningkat. Manfaat Husemas
adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri
sekolah, serta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan
material.

9
9. Administrasi Supervisi (Pengawasan)
Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang
telah disusun secara kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan
administrator sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk
keberhasilan selanjutnya, masing-masing garapan serta keseluruhannya
harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang mempunyai
kepemimpinan pendidikan pancasila11.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Administrasi merupakan kegiatan tulis-menulis, mengirim dan


menyimpan keterangan. Administrasi sering dikaitkan dengan aktivitas
administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari
aktivitas administrasi yang sebenarnya. Secara umum kata dalam
“administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan/usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan dan mengatur semua kegiatan
organisasi di dalam mencapai tujuan secara tertib, efisien dan efektif.
Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal administrasi
sebagai seni. Kemudian pada tahun 1886 itu muncullah suatu ilmu baru,
yang sekarang ini dikenal dengan ilmu administrasi yang objek studinya
tidak termasuk objek studi ilmu-ilmu yang lain. ilmu administrasi telah
11
H. Hari Gunawan,(2011), Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro,Jakarta: Renika Cipta

10
pula memiliki metode analisanya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsip-
prinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya sendiri.

Dengan begitu kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu


kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
Dengan kata lain, administrasi adalah tata aturan penyelenggaraan dan
pelaksanaan organisasi dari sisi lahir untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan terdiri dari : Administrasi Peserta didik,


Personal Guru, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Anggaran Biaya, Tata Usaha, Administrasi
Organisasi, hubungan sekolah dan masyarakat, serta administrasi Supervisi.

B. Saran

Berdasarkan pemaparan materi diatas bahwa penting sekali sebagai seorang


pendidik maupun peserta didik mengetahu pengertian dan ruang lingkup administrasi
pendidikan agar dapat membantu proses lembaga pendidika sehingga tercapai tujuan
pendidikan tersebut.

Daftar Pustaka

Daryanto. (2014). Adminsitrasi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.


Herabudin (2009), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Pustaka
Setia, h.17
Inu Kencana Syafi’i (2006), Ilmu Administrasi Publik, Jakarta:
Rinekacipta,h.16
Gunawan.(2002). Administrasi Sekolah administrasi pendidikan mikro. Jakarta: Rineka cipta.
Sutisna,O. (1989). Administrasi pendidikan.Bandung: Angkasa

11
Mahagandi, Vici Okta. Konsep Dasar, Fungsi dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.
Universitas Negeri Padang.
Ahmad Rohani dkk (2003), Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah,Jakarta, Bumi
Aksara,h.7
Ari H Gunawan, (2003) Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro,Jakarta: Renika
Cipta.
Daryanto,(2014),Administrasi Pendidikan,Jakarta : Renika Cipta,h. 51
H. Hari Gunawan,(2011), Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro,Jakarta: Renika
Cipta

12

Anda mungkin juga menyukai