Makalah Kel - Administrasi Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Diajukan untuk dipresentasikan dalam


Mata Kuliah Administrasi dan Pengawasan Pendidikan

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
1. Alya triani (221550640)
2. Dinda kartika (221550649)
3. Annisa ery zulfia (221550642)

Dosen Pengampu : Dr. Al Jufri, M.Pd.I

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANGHARI

FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini tentang “Administrasi Pendidikan”. Dalam
menyusun Makalah ini, ada sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat,
sehingga kami mampu menyelesaikannya.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir,
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Wassalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Muara Bulian, 3 Oktober 2023

Penyusun
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2

A. Pengertian administrasi pendidikan.................................... 2


B. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan............................. 3
C. Peranan guru dalam administrasi pendidikan .................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................... 15

Daftar Pustaka ............................................................................................. 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang semakin maju ini, masih banyak orang tua, atau
masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan bisa berjalan dengan
sendirinya. Padahal dalam kenyataannya, pendidikan tidak bisa berjalan dengan
sendirinya tanpa adanya organisasi yang mengaturnya.

Oleh karena itu, diperlukan adanya administrasi pendidikan yang


berfungsi mengatur jalannya proses pendidikan. Dimana, fungsi administrasi
adalah sebagai pengatur dari jalannya sistem pendidikan. Untuk itu, alangkah
lebih baiknuya kita mengetahui dengan pasti apa itu konsep administrasi secara
jelas. Sehingga kita tidak keliru dalam menafsirkannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Administrasi Pendidikan?
2. Bagaimana pengertian prinsip administrasi Pendidikan?
3. Bagaimana Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian


segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Jadi di dalam proses administrasi pendidikan segenap
usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu
diintegrasikan, dioragnisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang
diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.(Purwanto, 2009)
Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu sebagai
ilmu dan dan sebagai proses.

Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu mengandung


pengertian bahwa Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya yaitu manusia, kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati.(Engkoswara, 1987) Banyak orang beranggapan bahwa
administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut tulis-menulis, tata usaha, atau
pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan bukan hanya seperti itu.

Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha


kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai
usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien.
Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya sama dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu.
Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga,
material, uang, ataupun waktu. Administrasi pendidikan pada dasarnya merupakan
administrasi dalam mengelola, mengatur, dan mengalokasikan sumber daya yang
terdapat dalam dunia pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat

2
untuk menyatukan dan menyelaraskan peranan seluruh sumberdaya yang dimiliki
guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti
bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari
manajemen dalam bidang lain.(Hadijaya, 2012).

B. Prinsip-prinsip Administrasi Pendidikan

Prinsip artinya titik tolak. Jika yang dimaksudkan merupakan prinsip


administrasi, ialah titik tolak embarkasi administrasi. Prinsip ialah sesuatu yang
sangat bertenaga, sempurna, dan tak boleh dinafikan pada pelaksanaan acara tertentu.
Hal tersebut tertentu, karena ialah acuan serta tujuan subtansi aplikasi setiap
kegiatan.1

Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau


bertitik tolak pada prinsip yg fundamental. Prinsip ini diartikan juga menjadi dasar
pijakan, adalah menjadi dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi
pendidikan adalah menjadi berikut:2

1. Prinsip Efisiensi
Tenaga administrasi akan berhasil pada tugasnya jika dia memakai seluruh
asal, energi, dana serta fasilitas yang terdapat secara efisien. seorang administrator
yang profesional harus mampu memanfaatkan ketika sebaik mungkin buat mengelola
aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani biaya yang tinggi. Penghamburan
biaya dan penghabisan ketika yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan
administrasi yang jelek, sehingga akan berdampak negatif dan merugikan
kepentingan internal institusinya serta kepentingan eksternal yang dilayaninya.

Supaya prinsip efisien terealisasi, seluruh objek administrasi harus


diorganisasikan secara baik, sebagai akibatnya penerapan prinsip efisiensi sahih-sahih
relefan menggunakan tujuaannya.

1
Tatang. Administrasi Pendidikan. (Bandung:Pusataka Setia. 2017). hlm 39.
2
Loc.cit., Daryanto, Administrasi Pendidikan, hlm. 15.

3
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membuat
hubunganhubungan kerja antara orang-orang sebagai akibatnya terwujud satu
kesatuan usaha pada mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam
pengorganisasian adanya pembagian tugas, kewenangan, serta tanggunga jawab
secara rinci berdasarkan bidang-bidang serta bagian- bagian, sehingga terciptanya
adanya korelasi kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.

2. Prinsip Pengelolaan

Administrator ialah manajer yang bekerja menggunakan langkah-langkah


manajemen yang baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan
mengontrol dengan demikian, sasaran yang dituju menjadi simpel dan bisa dicapai
dengan baik. Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang kentara
sehingga program yang dijadwalkan dirancang secara hierarkis atau sistematis serta
mendahulukan sekala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

Acara jangka pendek dilaksanakan sekaligus menjadi bagian awal berasal


program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah
dilaksanakan sebagai awal menuju acara jangka panjang. Menggunakan demikian,
semua pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam
mencapai target. Menurut Ngalim Purwanto (1998:15), setiap program memerlukan
perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan artinya suatu cara
menghampiri masalahpersoalan. Pada penghampiran problem itu, si perencana
merumuskan apa saja yg wajib dikerjakan serta bagaimana dikerjakannya.

Langkah-langkah pada perencanaan meliputi hal-hal berikut:

1) Memilih dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.


2) Meneliti dilema-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data dan isu-isu yg diperlukan.

4
4) Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana problem-persoalan itu bisa dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

3. Prinsip Pengutamaan

Tugas Pengelolaan Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada


amanah buat mengutamakan tugasnya. Aplikasi tugas tidak didasarkan pada pesan
sponsor, melainkan atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip
efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya memboroskan porto.

Aplikasi yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan 8 kejalinan


semua tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor
dengan baik serta benar. Dikelola adalah diurus dangan baik serta sahih yg mengikuti
sistem yang telah terbangun seebelumnya.

Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yg ditetapkan sebelumnya.
Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi serta misi eksklusif yang darinya dibuat
pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan
dapat menjadi unsur yang sangat vital buat mencapai tujuan visibilitas yang telah
ditetapkan.

4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Seorang pemimpin harus menyebarkan korelasi baik menggunakan seluruh


bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik ialah
pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan serta
menyarankan. sebaliknya, bawahan yang baik tak pernah mengugat serta gusar
kepada atasan, melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang masih pada konteks
profesionalitas yang terdapat diatas hukum yang disepakati. Menggunakan demikian,
seluruh bekerja atas kesadaran penuh, tulus dan tidak merasa ditekan atau dipaksa.

5
Kesadaran ini sangat berperan pada pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan
dan sistem administrasi.

Gaya kepemimpinan yang tepat ialah jika admidtrator memperhitungkan taraf


kematangan para anggota organisasi serta situasi yang terdapat. Bila pada organisasi
telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang
berhasil harus mampu menimbulkan pencerahan untuk menuntaskan tugas
pekerjaannya.

5. Prinsip Kerjasama

Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama


dalam arti kongkalikong, yang mengorbankan kepentingan mendasar serta
mengambil manfaat yang sifatnya kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara
kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam kaitannya menggunakan porto
oprasional sekolah serta penyaluranya.3

Seseorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bila beliau mampu


pada mengembangkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat. Ada dua asas
yang dapat dipergunakan menjadi landasan kerja aktivitas administrasi di sekolah
antara lain:

a. Asas Idiil

Pelaksanaan administrasi pendidikan disuatu negara tergantung di sistem


pendidikan yang dianut suatu negara. Sistem pendidikan yang dianut Negara
Indonesia adalah sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan yang
dilaksanakan sesuai pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena
administrasi pendidikan pada hakikatnya merupakan sub sistem asal sistem
pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang digunakan pada aktivitas
administrasi pendidikan di sekolah juga pancasila dan UUD 1945.

3
Daryanto. Administrasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2014). hlm 12.

6
b. Asas Operasional/prinsip

Sebagaimana sudah diketahui, bahwa dalam rangka mencapai tujuan


pendidikan nasional seperti yang tercantum pada Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN), sistem pendidikan pada sekolah di Indonesia sudah mengalami pembaruan.
Upaya pembaruan itu dilakukan antara lain juga buat menaikkan mutu pendidikan
pada taraf sekolah. Bentuk pembaruan sistem pendidikan pada sekolah itu tertuang
dalam bentuk kurikulum. Kurikulum yang dimaksud merupakan kurikulum 1975.

Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam menyelenggara


kan pendidikan di Indonesia. Ada lima buah prinsip yang melandasi kurikulum 1975
ini. Pada pendekatan sistem, aktivitas administrasi merupakan salah satu komponen
instrumental proses penyelenggaraan pendidikan pada sekolah. Karena proses
penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu dilakukan dalam kurikulum 1975, maka
kelima prinsip yang dipergunakan buat melandasi kurikulum 1975 pula harus menjadi
landasan operasional bagi aktivitas administrasi pendidikan pada sekolah. 4Kelima
prinsip itu artinya:

 Prinsip fleksibilitas
 Prinsip efisien dan efektivitas
 Prinsip berorientasi di tujuan
 Prinsip kontinuitas
 Prinsip pendidikan seumur hidup

C. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan

Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan


mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru
sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses
perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan
penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
4
Daryanto. Administrasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2014). hlm 15..

7
keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus aktif
memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan
yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan
bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru
harus terlibat.

Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi


pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.

a. Administrasi Kurikulum.

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc bahwa kurikulum


merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman
pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam
kegiatan mendidik siswanya”.

Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai


seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem


pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar.

Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda


dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.

Pedoman-pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainnya, antara lain


pedoman penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusunan program
pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan
menyusun jadwal pelajaran.

Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut


melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu

8
sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal
pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru
memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.5

b. Administrasi Kesiswaan

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc bahwa administrasi


kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa
disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa
disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan
suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.

Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah
memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai
dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.

Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu:

1) Penerimaan siswa

2) Pembinaan siswa

3) Penamatan program siswa di sekolah.

Peranan guru dalam administrasi kesiswaan

1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di
antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai
dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,

5
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat, 2005). hal. 60-65.

9
karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat
kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.

3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.

4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.6

c. Administrasi sarana dan prasarana

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung


yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang
tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan

Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses


pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan
untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai
secara efektif dan efisien.

Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas


pertimbangan bahwa:

1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.

2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang rusak,
dihapuskan atau hilang.

3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.

Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:

a. Perencanaan kebutuhan

Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas


pertimbangan bahwa:
6
Ibih hal. 67

10
1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.

2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang rusak,
dihapuskan atau hilang.

3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.

b. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan

Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah


dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak
berfungsi lagi.

c. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

Merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap


pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah


dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan
penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud.7

d. Administrasi personal

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, personal pendidikan adalah golongan
petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non
edukatif (ketata uasahaan)

Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam


kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).

Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :

a. Membuat buku induk pegawai

7
Kosasi, Raflis; Soetjipto. Profesi Keguruan. (Jakarta : Rineka Cipta 2011) hal. 98

11
b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti
dengan pegawai dan lain- lain

c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,


maupun tata administrasi.

d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai

f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran

g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas,
surat kuasa, dan lain- lain.

e. Administrasi keuangan

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,


pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu
tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.8

f. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)

mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga


dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian
antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

g. Administrasi layanan khusus

Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses


belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

8
Ibid hal. 99

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

13
Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala
usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material
sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara
efektif dan efisien.

Prinsip administrasi merupakan titik tolak keberangkatan administrasi.


Prinsip ialah sesuatu yang sangat kuat, sempurna, dan tidak boleh dinafikan
dalam aplikasi program tertentu. Hal tersebut eksklusif, sebab ialah acuan serta
tujuan subtansi aplikasi setiap kegiatan. Administrasi pendidikan pun harus
berpegang pada prinsip eksklusif atau bertitik tolak pada prinsip yang mendasar.
Prinsip ini diartikan pula menjadi dasar pijakan, ialah menjadi dasar dan panduan
bertindak.

Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh,


dengan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai
bidang di sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan
handal. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Sebagai seorang yang menggeluti dunia pendidikan, marilah kita bersama-
sama untuk memperbaiki dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan administrasi
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. (2005). Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.

14
Bariroh, I. (2019, Januari 27). Retrieved from
http://imroatulbariroh.blogspot.com/2016/12/makalah-administrasi-
pendidikan.html
Daryanto, H. M. (2011). Administrasi Pendidikan (7th ed.). JAKARTA: Rineka
Cipta.
Asnawir, Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN IB Pres Padang, 2005
Gunawan, Ary H, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), Jakarta:
PT RINEKA CIPTA, 2002
Purwanto, Ngalim. Administrasi pendidikan dan supervise pendidikan. Bandung:
PT REMAJA ROSDA KARYA, 2010
Sabri, Ahmad, Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN-IB Press, 2000
Zakiyah Daradjat, dkk.,1999. Ilmu Pendidikan Islam. jakarta:bumi aksara dan
Departemen Agama RI.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Suparlan,2005. Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat.
Kosasi, Raflis, Soetjipto. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

15

Anda mungkin juga menyukai