Tugas 1 Pai Mkwu4101

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

NAVA AUDINA PUTRI

051077363

TUGAS 1

Berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan
dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah
ghairu mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan
contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan
manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-
Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia.
Jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang
dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab
dan sejahtera!
1. Ibadah dalam Islam dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu ibadah mahdlah dan
ibadah ghairu mahdlah:
a) Ibadah Mahdlah
Merupakan bentuk ibadah yang dijalankan sesuai dengan tuntunan dan aturan
yang telah ditetapkan dalam agama Islam. Ibadah mahdlah harus dilakukan
dengan cara yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an atau Hadis, dan tidak
boleh diubah atau ditambahkan.
Contoh-contoh ibadah nahdlah yaitu:
 Shalat : Melakukan rukun, sunnah, dan wajib sesuai dengan tuntunan yang
telah ditetapkan.
 Puasa : Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari
fajar hingga terbenam matahari.
 Zakat : Memberikan sebagian harta kepada yang berhak sesuai dengan
ketentuan syariat.
 Haji : Melakukan rangkaian ibadah tertentu di Mekah pada waktu-waktu
yang telah ditentukan.
b) Ibadah Ghairu Mahdlah
Merupakan bentuk ibadah yang tidak memiliki aturan yang ketat dalam agama
Islam, dan seringkali dapat disesuaikan dengan keadaan atau kebutuhan
individu
Contoh-contoh Ibadah Ghairu Mahdlah yaitu:
 Sedekah : Memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.
 Dzikir: Mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya atau membaca
tasbih, tahmid, tahlil, dan sebagainya.
 I'tikaf: Mengisolasi diri di masjid untuk beribadah dan berdzikir selama
beberapa hari.
2. Dalam Al-quran penciptaan manusia dijelaskan dalam beberapa ayat. Manusia
diciptakan oleh Allah SWT dengan akalm hati, dan rupa yang paling baik. Salah satu
ayat yang menjelaskan proses penciptaan manusia tercantum dalam surat Al-
Mu’minun ayat 12-14.
Bunyi dail surat Al-Mu’minun ayat 12-13
‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِاْل ْنَس اَن ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن ِط ْيٍن‬
wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah."
‫َٰن‬
‫ُثَّم َج َعْل ُه ُنْطَفًة ِفى َقَر اٍر َّم ِك يٍن‬
ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim makīn
Artinya: "Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim)."

‫ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما ثم أنشأناه خلقا آخر فتبارك‬
‫هللا أحسن الخالقين‬.
ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-
muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa
tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn
Artinya: "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik."
Tafsir dari surat Al-Mu’minun ayat 12-14 menerangkan tentang proses penciptaan
manusia yang sangat unik. Pada ayat 12 dijelaskan, bahwa manusia diciptakan dari
saripati yang berasal dari tanah.
Pada ayat 13 dijelaskan, bahwa dengan kekuasaan Allah SWT, saripati yang berasal
dari tanah tersebut dijadikan nuthfah (air mani). Dalam istilah ilmu biologi, air mani
seorang laki-laki disebut dengan sel sperma dan air mani kaum perempuan disebut
dengan sel telur (ovum). Dan ketika bertemu dalam proses pembuahan, keduanya
berada dan tersimpan dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim seorang perempuan.
Kemudian ayat 14 menjelaskan, bahwa ketika telah berada dalam rahim seorang
perempuan, dalam waktu tertentu (40 hari), nuthfah tersebut berkembang menjadi
’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu tertentu pula (40 hari),
’alaqah tersebut berubah menjadi mudghah (segumpal daging), lalu selama kurun
waktu tertentu (40 hari), mudghah tersebut berubah menjadi tulang-belulang yang
terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia,
sebagaimana telah disebutkan juga dalam ayat tersebut (kemudian Kami menjadikan
dia makhluk yang berbentuk lain).
Sumber: https://kumparan.com/berita-update/bacaan-surat-al-muminun-ayat-12-14-
lengkap-dengan-artinya-1xO3CWmwRBK/full

3. Istilah untuk menyebut manusia dalam Al-Quran

 "Insan" (‫)ِإْنَس ان‬

Istilah ini merujuk pada manusia secara umum, menekankan pada sifat manusiawi,
kerapuhan, dan keterbatasan manusia. Ini mencerminkan dimensi spiritual dan
jasmani manusia, menunjukkan kesadaran akan ketergantungan manusia pada Tuhan
dan kebutuhan akan bimbingan-Nya.

 "Bashar" (‫)َبَش ر‬

Istilah ini merujuk pada manusia sebagai makhluk duniawi yang rentan terhadap
kesalahan dan godaan, menyoroti kelemahan dan keterbatasan manusia dalam
menjalani kehidupan dunia. Istilah ini menekankan aspek kemanusiaan yang lemah
dan sering kali tersesat.

 "Nas" (‫)َناس‬

Istilah ini mengacu pada manusia sebagai komunitas atau kelompok yang berbeda-
beda, menunjukkan keberagaman manusia dalam masyarakat dan kebutuhan akan
interaksi sosial serta kerja sama antar sesama manusia.
 "Ibadi" (‫)ِعَباِد ي‬

Istilah ini merujuk pada hamba-hamba Allah, menekankan hubungan


antara manusia dengan Tuhan sebagai pencipta dan pemilik segala sesuatu. Ini
menunjukkan pentingnya pengabdian dan ketaatan manusia kepada Allah dalam
setiap aspek kehidupan.

 "Khalifah" (‫)َخ ِليَفة‬

Istilah ini merujuk pada manusia sebagai wakil atau khalifah Allah di bumi,
menunjukkan tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat alam semesta
serta menjalankan amanah yang diberikan Allah dengan adil dan bijaksana.

 "Rajul" (‫)َر ُجل‬

Istilah ini merujuk pada manusia atau laki-laki secara spesifik, menekankan identitas
gender dan peran laki-laki dalam masyarakat dan keluarga. Istilah ini sering digunakan
dalam konteks kisah-kisah Al-Qur'an untuk merujuk pada individu-individu tertentu.

Sumber : https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010535735/al-quran-
menyebutkan-beberapa-istilah-untuk-menyebut-manusia-jelaskan-istilah-istilah-yang-
digunakan-tersebut?page=2

4. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola
bumi serta segala isinya dengan baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan
manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah antara lain:

 Menjaga lingkungan: Manusia harus menjaga kelestarian alam dan menghindari


kerusakan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan
bahan-bahan berbahaya, menghemat energi, dan mendukung kegiatan yang ramah
lingkungan.
 Mengembangkan ilmu pengetahuan: Manusia harus terus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memahami dan memanfaatkan sumber daya alam
dengan bijak. Dengan pengetahuan yang baik, manusia dapat mengelola bumi
secara berkelanjutan.
 Menghormati hak asasi manusia: Manusia harus menghormati hak asasi manusia
dan memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini meliputi perlindungan
terhadap diskriminasi, kebebasan beragama, hak pendidikan, dan lain-lain.
 Berperilaku etis: Manusia harus berperilaku etis dalam segala aspek kehidupan,
baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dengan makhluk lainnya.
Hal ini mencakup sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala tindakan.
Sumber : https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910545830/jawaban-jelaskan-
langkah-langkah-yang-dilakukan-manusia-untuk-merealisasikan-peran-sebagai-
khalifah

5. Islam memiliki prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan


sejahtera, antara lain:
6.

 Keadilan
Islam mendorong keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam sistem
hukum, ekonomi, maupun sosial. Prinsip keadilan ini mengharuskan perlakuan
yang sama dan adil terhadap semua individu tanpa memandang latar belakang,
agama, atau status sosial. Keadilan menjadi dasar bagi
stabilitas masyarakat yang beradab dan sejahtera.

 Persaudaraan dan Toleransi

Islam mengajarkan nilai persaudaraan antar sesama manusia, tidak


memandang perbedaan ras, agama, atau budaya. Prinsip toleransi
menghormati keberagaman dan mempromosikan dialog antar agama dan
budaya, menciptakan lingkungan yang harmonis dan beradab di
tengah masyarakat yang multikultural.

 Kesejahteraan Sosial

Islam mendorong masyarakat untuk peduli terhadap kesejahteraan sosial dan


kesejahteraan umum. Prinsip ini mendorong pemberdayaan masyarakat yang
kurang mampu, pendistribusian yang adil dari sumber daya, dan penghapusan
kemiskinan. Islam menekankan pentingnya zakat dan sedekah untuk
membantu mereka yang membutuhkan dalam masyarakat.

 Kebaikan dan Kemurahan Hati

Islam mendorong umatnya untuk berperilaku baik dan memperlihatkan


kemurahan hati terhadap sesama. Prinsip kebaikan ini mendorong umat
Muslim untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain tanpa
pamrih, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang dan empati terhadap
orang lain.

 Pendidikan dan Pengetahuan

Islam menganggap pendidikan dan pengetahuan sebagai hal yang penting dan
wajib diperoleh oleh setiap Muslim. Prinsip ini mendorong pengembangan
pengetahuan dan keilmuan yang holistik, yang mencakup baik pengetahuan
agama maupun pengetahuan umum, untuk kemajuan individu dan masyarakat.

 Ketaatan kepada Allah

Islam menekankan pentingnya ketaatan kepada ajaran agama dan ketundukan


kepada kehendak Allah. Prinsip ini memandu umat Muslim untuk hidup sesuai
dengan nilai-nilai agama, menjalankan ibadah dengan tulus, dan
mengedepankan moralitas dan etika dalam semua aspek kehidupan.

Sumber : https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010535713/terjawab-
jelaskan-prinsip-prinsip-untuk-menegakkan-masyarakat-yang-beradab-dan-
sejahtera-menurut-islam?page=3

Anda mungkin juga menyukai