Insan: Istilah Ini Digunakan Untuk Menyebut Manusia Secara Umum. Insan Berasal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD RIZKY HAMDALLAH

NIM. 051679424

Tugas. Pendidikan Agama Islam

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Coba
jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah
tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan
tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah
yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia
untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-
prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

Jawab :

1. 1. Ibadah Mahdhah
Ibadah Mahdhah menurut istilah adalah ibadah yang secara umum yang tidak dapat
diwakilkan, seperti ibadah badaniyah. Ibadah badaniyah adalah ibadah murni yang
berupa gerakan disik, tanpa dicampuri oleh komponen lainnya. Untuk hal ini,
contohnya yaitu salat dan puasa.
2. Ibadah Ghairu Mahdhah Beda dengan ibadah Mahdhah, ibadah Ghairu Mahdhah
secara umum dapat diwakilkan oleh orang lain, yang meliputi ibadah maliyah
mahdhah dan ibadah maliyah ghairu mahdhah.
Ibadah maliyah mahdhah adalah ibadah yang menyangkut urusan harta, seperti
sedekah dan zakat.
Sedangkan ibadah maliyah ghairu mahdhah adalah ibadah yang terdapat kaitanya
dengan harta, namun juga terkandung gerakan fisik di dalamnya. Contohnya, seperti
haji dan umrah.
2. Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an tercantum dalam surat Al-
Mu'minun ayat 12-14. Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut
di antaranya sebagai berikut.
‫ ُثَّم َخ َلْق َن ا ٱلُّن ْط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلْق َن ا ٱْلَع َلَق َة ُمْض َغ ًة‬. ‫ ُثَّم َج َع ْلَٰن ُه ُنْط َفًة ِفى َق َر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْق َن ا ٱِإْلنَٰس َن ِمن ُس َٰل َلٍة ِّمن ِط يٍن‬
‫َفَخ َلْق َن ا ٱْلُمْض َغ َة ِع َٰظ ًما َفَك َس ْو َن ا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًما ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر ۚ َفَت َب اَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬
Mengutip buku Literasi Al-Qur’an di Sekolah Negeri karangan La Ode Ilman, Tobroni,
Ishomudin, Khozin, manusia hanya lumpur hitam yang bahan dasarnya adalah air
mani yang hina kemudian terbentuklah manusia yang berakal dan memiliki hati.
Selain itu, manusia pun diciptakan lewat pencampuran sel sperma dan sel telur dari
sepasang.
3. Al-Quran menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang istilah-istilah tersebut:
Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan berasal
dari kata dasar “nasiya” yang berarti “lupa”.
Bashar: Istilah ini merujuk pada manusia sebagai makhluk yang terbuat dari tanah.
Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai individu yang memiliki
akal dan pemahaman.
Bani Adam: Istilah ini merujuk pada keturunan Adam, yaitu manusia secara
keseluruhan. Bani Adam menekankan persaudaraan dan kesatuan manusia sebagai
satu keluarga yang berasal dari Adam dan Hawa.
Khalifah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai khalifah atau
pemimpin di bumi.
Abdullah: Istilah ini merujuk pada manusia sebagai hamba Allah.
Insanul Kamil: Istilah ini merujuk pada manusia yang sempurna atau manusia yang
mencapai tingkat kesempurnaan spiritual. Insanul Kamil adalah tujuan akhir manusia
dalam mencapai kedekatan dengan Allah.
4. Tugas Manusia sebagai Khalifah
 Menjaga Keadilan Masih mengutip dari sumber yang sama, bahwa tugas
manusia sebagai khalifah adalah untuk memutuskan perkara secara adil.
 Menjadi Pemimpi Menurut Usep Badruzzaman dalam bukunya Aku Memilih
Bahagia, tugas manusia sebagai khalifah adalah menjadi pemimpin yang siap
mengemban amanah. Pemimpin yang dimaksud harus memiliki sifat pantang
menyerah, berani, bertanggung jawab, cerdas, kuat, santun, dan bersahaja.
 Menjaga Lingkungan Tugas manusia sebagai khalifah adalah memelihara bumi
atau menjaga lingkungan agar menjadi tempat tinggal yang aman
 Beribadah dan Mengenal Allah SWT.
5. 1. Keadilan Masyarakat yang sejahtera dan beradab tidak luput dari nilai-nilai
keadilan yang menyertainya. Dengan ada yang tindakan adil di dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat, maka kesejahteraan akan terbentuk dengan sendirinya.
Keadilan merupakan sunatullah, yang mana ketika Allah menciptakan seluruh
kehidupan yang ada di alam semesta memiliki prinsip keadilan untuk mencapai
keseimbangan dan keharmonisan.
2.Supermasi Hukum Masyarakat beradab tentunya memiliki sebuah pengontrol
berupa hukum untuk memastikan kehidupan berjalan dengan aman damai.
Supermasi hukum sangat diperlukan bagi masyarakat untuk menciptakan kedamaian
dan kesejahteraan. Dengan adanya kekuatan hukum yang berlaku, masyarakat tidak
dibayang-bayangi oleh kejahatan yang mungkin dapat terjadi. Hukum juga membuat
masyarakat hidup dalam ketertiban.
3. Egalitarianisme (Persamaan) Dalam masyarakat beradab dan sejahtera tidak
mengenal sistem kasta yang membeda- Bedakan. Semua orang memiliki hak yang
sama dan sepatutnya dihargai tanpa memandang ras, suku, dan agama yang dianut.
4. Pluralisme Pluralisme atau kemajemukan juga merupakan ciri khas dari
masyarakat beradab dan sejahtera. Dimana setiap orang dapat menerima
perbedaan dengan baik, saling toleransi, dan menganggap bahwa perbedaan yang
ada merupakan berkah dan karunia dari Allah SWT. Dan sudah sepatutnya untuk
saling menghargai satu sama lain secara sadar tanpa paksaan.
5. Pengawasan Sosial Pengawasan sosial sangat penting diterapkan pada masyarakat
agar tidak terjadi penyelewengan yang mungkin saja dapat terjadi. Pengawasan
sosial merupakan sebuah keharusan yang bisa dilakukan oleh individu maupun
lembaga untuk membentuk suatu lingkungan masyarakat yang beradab dan
sejahtera. Tentunya pengawasan sosial yang tepat haruslah berlandaskan husnu-
aldza

Anda mungkin juga menyukai