Makalah Pendidikan Agama Masyarakat Madani
Makalah Pendidikan Agama Masyarakat Madani
Makalah Pendidikan Agama Masyarakat Madani
“MASYARAKAT MADANI”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama / Nim : Ahmad zaeni musthofa / 2383207028
: Irin nur azizah / 2383207014
Semester : I (satu)
Fakultas : Pendidikan
Jurusan : Pendidikan teknologi komunikasi (PTI)
Dosen : Lumatul Arif, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirahim.
Dengan mengucapkan
Alhamdulillah
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala Rahmat dan karunia-Nya, Sehingga penyusun
dapat menyelesaikanmakalah ini. Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugasmata
kuliah Pendidikan Agama Islam IV yang membahas tentang
Masyarakat madani
Sholawat serta salam semogatetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW,keluarganya, para sahabatya, dan orang-orang yang tetap istiqomah di jalan Allah.Dalam
penyelesaian makalah ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dan Bapak Dosen
Lumatul Arif, M.Pd
sebagai dosen yang telah memberikan tugas ini.
Dengan menyadari ketidak sempurnaan makalah
ini penyusun sangat berharap atas kritik dan saran yang bersifatmembangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Sebagai akhirkata mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua,Amin
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................8
C. Tujuan Penelitian...................................................................8
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................10
iii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Konsep yang diciptakan oleh Anwar Ibrahim ini ingin menunjukkan bahwa masyarakat idealnya
memiliki peradaban yang maju. Lebih tepatnya, beliau menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur. Dimana sistem tersebut didasarkan pada
prinsip moral yang dapat menjamin keseimbangan antara kestabilan masyarakat dan kebebasan
individunya.
Di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli. Simak
informasinya dengan seksama ya.
iv
1. Mun’im (1994)
Mengungkapkan bahwa istilah civil society atau masyarakat madani adalah sebuah gagasan
eris yang mengejawantah di berbagai tatanan sosial. Dimana hal terpenting dari gagasan tersebut
adalah usaha ya dalam menyelaraskan berbagai konflik kepentingan. Entah itu kepentingan
masyarakat, individu, dan juga negara
2. Hefner
Hefner mengungkapkan bahwa masyarakat madani merupakan sebuah masyarakat yang
memiliki ciri khas demokratis dalam berinteraksi dengan masyarakat lain. Selain itu, masyarakat
madani biasanya lebih heterogen. Dalam kondisi tersebut, mereka diharapkan bisa mengorganisasi
dirinya sendiri serta bisa menumbuhkan kesadaran untuk mewujudkan peradaban. Dengan begitu,
mereka pada akhirnya mampu berpartisipasi dan mengatasi kondisi global yang cukup kompleks dan
juga penuh dengan persaingan.
3. Mahasin (1995)
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masyarakat madani merupakan terjemahan
dari civil society (dalam Bahasa Inggris). Kata civil society tersebut terdiri dari dua kata dari Bahasa
Latin, civitas dei yang artinya kota, Illahi dan society yang artinya masyarakat. Dari kata tersebut
membentuk satu kata yaitu civilization yang artinya peradaban. Oleh karena itu, civil society memiliki
arti sebagai komunitas atau kelompok masyarakat kota yang telah memiliki peradaban yang maju.
4. Munawir (1997)
Menurutnya, masyarakat madani itu berasal dari Bahasa Arab. Kata Madani berasal dari kata
madana yang artinya mendiami, membangun, atau tinggal. Namun berubah lagi menjadi madaniy
yang berarti orang kota, beradab, dan orang sipil. Dengan begitu, bisa kita simpulkan bahwa kata
madani dalam Bahasa Arab memiliki banyak arti. Sedangkan konsep madani menurut Majid (1997)
seringkali dipandang sebagai masyarakat yang sudah berjasa dalam menghadapi rancangan kekuasaan
serta menentang pihak pemerintah yang sewenang-wenang di Negara Eropa Selatan, Amerika Latin,
dan juga Eropa Timur.
5. Hall (1998)
Hall mengatakan bahwa masyarakat madani biasanya identik dengan istilah civil society.
Dimana hal tersebut berarti sebuah ide, bayangan, angan-angan, serta cita-cita suatu komunitas yang
bisa mengejawantahkan kehidupan sosial. Di dalam masyarakat madani, para anggotanya akan
berpegang teguh pada kemanusiaan dan juga peradaban.
v
Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka pelajari.
Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan mereka terhadap Sang Pencipta.
Sehingga hal tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota dengan
anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki nuansa yang
demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan dengan adanya Lembaga Swadaya
Masyarakat, partai politik, pers yang bebas, dan juga toleransi.
Mengapa bisa seperti itu? Karena dalam masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik
sosial yang rasional. Dimana anggota masyarakat secara eksplisit dan jelas menciptakan demokrasi.
Jadi, masyarakat madani hanya dapat dijamin oleh negara yang menganut sistem demokrasi, seperti
halnya Indonesia.
Kemudian terkait toleransi yang sudah disinggung di atas, mempunyai arti yaitu kesediaan tiap
individu dalam menerima berbagai pandangan, sikap, dan juga perbedaan politik. Toleransi yang
seperti itu adalah sebuah sikap yang dikembangkan di dalam masyarakat madani. Itu adalah sebagai
bentuk dari rasa saling menghargai dan juga menghormati antar sesama. Baik itu kelompok maupun
individu yang memiliki pendapat serta sikap yang berbeda.
5) Supremasi Hukum
Dalam KBBI, supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang berarti
bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini bisa terjadi apabila sebuah
negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.
Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud jika hukum yang ada
diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak ada pengecualian untuk mendapatkan suatu kebenaran
atas nama hukum.
vi
6) Keadilan Sosial
Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan juga
pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga negara dan negara itu sendiri.
Dimana hal itu meliputi aspek kehidupan.
Artinya, warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas negaranya. Begitu juga negara,
mereka juga mempunyai hak serta kewajiban atas warganya.
Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang. Sehingga akan menghasilkan
output yang seimbang juga. Kemajemukan atau keberagaman tentu akan terjadi di dalam masyarakat.
Terlebih di dalam suatu negara yang memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari
berbagai kelompok yang berbeda-beda.
Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap menerima dan mengakui secara tulis
bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara itu bersifat majemuk atau beragam. Hal ini bisa menjadi
faktor terwujudnya masyarakat yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat, norma,
dan juga bahasa, suku agama, serat etnis.
Sebagai anggota masyarakat madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita memiliki
beragam bahasa, suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap pluralisme harus kita miliki dan
juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan akan memberikan nilai positif yang berasal dari
Tuhan.
7) Partisipasi Sosial
Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun individu, kita perlu
berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
tertentu.
Dengan adanya partisipasi sosial yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya
masyarakat madani. Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak serta kewajiban
individu terjaga dengan sangat baik.
1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat dengan
melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.
2. Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga kepentingan yang
sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan alternatif.
3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah dan juga
program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.
4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara. Sebab, anggota
organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang diambil oleh pemerintah.
5. Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.
vii
6. Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu mengakui
keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan kepentingan sendiri.
7. Terdapat pembebasan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari lembaga sosial dengan berbagai
macam perspektif.
8. Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah masyarakat yang
memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu, mereka juga menempatkan hukum
Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur kehidupan.
9. Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik itu secara
kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak lain.
10. Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa saja mengurangi
kebebasan mereka.
11. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah memiliki
kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu dengan pihak lain yang
memiliki latar belakang yang berbeda.
12. Terciptanya keseimbangan antara hak serta kewajiban.
13. Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk masa depan.
14. Memiliki akhlak yang mulia.
Apabila dicari akar sejarah masyarakat madani, maka bisa dilihat jika dalam masyarakat Yunani
Kuno, hal ini sudah ada. Di dalam Raharjo (1997), mengungkapkan bahwa istilah civil society telah ada
sejak dahulu kala sebelum masehi. Seseorang yang pertama kali mencetuskan istilah civil society adalah
Cicero, yaitu seorang orator dari Yunani Kuno.
Menurut Cicero, civil society merupakan sebuah komunitas politik yang memiliki adab yang baik.
Hal tersebut biasanya dicontohkan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Dimana mereka memiliki kode
hukum sendiri. Dengan adanya kewarganegaraan serta budaya kota, maka istilah kota tidak hanya sekadar
konsentrasi penduduk saja.
Namun juga sebagai pusat kebudayaan dan peradaban. Selain itu, istilah masyarakat madani tak
hanya mengacu pada istilah civil society. Akan tetapi juga berdasarkan pada konsep kota Madinah yang
dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, masyarakat madani juga mengacu pada konsep
masyarakat yang beradab atau tamadun. Serta konsep lain yang dikenalkan oleh filsuf Al Farabi yaitu
konsep Madinah sebagai Negara Utama.
Menurut seroang peneliti di Lembaga Pengemabngan Pesantren dan Studi Islam, Dr. Ahmad
Hatta, piagam madinah merupakan sebuah dokumen penting yang bisa membuktikan bahwa masyarakat
viii
madani di zaman dulu sangatlah maju. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa kejelasan hukum serta
konstitusi yang ada di dalam masyarakat.
Bahkan jika menilik pendapat dari Hamidullah (1958) dalam bukunya First Written Constitutions
In The World, piagam madinah merupakan sebuah konstitusi tertulis pertama di dalam sejarah manusia.
Konstitusi tersebut secara mengejutkan ternyata berisi mengenai aturan tentang hak-hak sipil yang
sekarang ini banyak diributkan.
Hak-hak sipil ini kini dikenal sebagai HAM atau hak asasi manusia. Hal ini muncul jauh sebelum
Deklarasi Universal PBB, Revolusi Perancis, dan juga Deklarasi Kemerdekaan Amerika
dikumandangkan.
Namun juga sebagai pusat kebudayaan dan peradaban. Selain itu, istilah masyarakat madani tak
hanya mengacu pada istilah civil society. Akan tetapi juga berdasarkan pada konsep kota Madinah yang
dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, masyarakat madani juga mengacu pada konsep
masyarakat yang beradab atau tamadun. Serta konsep lain yang dikenalkan oleh filsuf Al Farabi yaitu
konsep Madinah sebagai Negara Utama.
Menurut seroang peneliti di Lembaga Pengemabngan Pesantren dan Studi Islam, Dr. Ahmad
Hatta, piagam madinah merupakan sebuah dokumen penting yang bisa membuktikan bahwa masyarakat
madani di zaman dulu sangatlah maju. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa kejelasan hukum serta
konstitusi yang ada di dalam masyarakat.
Bahkan jika menilik pendapat dari Hamidullah (1958) dalam bukunya First Written Constitutions
In The World, piagam madinah merupakan sebuah konstitusi tertulis pertama di dalam sejarah manusia.
Konstitusi tersebut secara mengejutkan ternyata berisi mengenai aturan tentang hak-hak sipil yang
sekarang ini banyak diributkan.
Hak-hak sipil ini kini dikenal sebagai HAM atau hak asasi manusia. Hal ini muncul jauh sebelum
Deklarasi Universal PBB, Revolusi Perancis, dan juga Deklarasi Kemerdekaan Amerika
dikumandangkan.
Pada dasarnya Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang demokratis dan religius. Dalam
pembentukan masyarakat madani, bangsa Indonesia berusaha untuk mewujudkannya. Maka perlu
dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, religius, memiliki wawasan
yang luas , serta memiliki toleransi yang mengerti cita-cita nasional bangsa Indonesia. Dalam
menghadapi perubahan dan perkembangan zaman, maka masyarakat diharuskan untuk berperan
aktif dalam mewujudkan masyarakat madani. Adapun peran umat islam dalam mewujudkan
masyarakat madani, yaitu dengan cara menciptakan kerukunan antar umat beragama,
menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama, saling pengertian antara umat
beragama, serta menumbuhkan sikap demokratis.
ix
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Sebelumnya apa kalian tau apa itu masyarakat madani.?
2. Apa saja ciri khas / Karakteristik masyarakat madani.?
3. Menurut Munawir (1997) masyarakat madani bagaimana.?
4. Sebutkan salah satu ciri-ciri masyarakat madani.?
TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah PENDIDIKAN AGAMA
b) Untuk menambah wawasan tentang masyarkat madani
c) Untuk mengetahui lebih dalam tentang masyarakat madani
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila dicari akar sejarah masyarakat madani, maka bisa dilihat jika dalam masyarakat
Yunani Kuno, hal ini sudah ada. Di dalam Raharjo (1997), mengungkapkan bahwa istilah civil
society telah ada sejak dahulu kala sebelum masehi. Seseorang yang pertama kali mencetuskan
istilah civil society adalah Cicero, yaitu seorang orator dari Yunani Kuno. Menurut Cicero, civil
society merupakan sebuah komunitas politik yang memiliki adab yang baik. Hal tersebut biasanya
dicontohkan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Dimana mereka memiliki kode hukum sendiri.
Dengan adanya kewarganegaraan serta budaya kota, maka istilah kota tidak hanya sekadar
konsentrasi penduduk saja.
Namun juga sebagai pusat kebudayaan dan peradaban. Selain itu, istilah masyarakat
madani tak hanya mengacu pada istilah civil society. Akan tetapi juga berdasarkan pada konsep
kota Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, masyarakat madani
juga mengacu pada konsep masyarakat yang beradab atau tamadun. Serta konsep lain yang
dikenalkan oleh filsuf Al Farabi yaitu konsep Madinah sebagai Negara Utama.
Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani, yaitu dengan cara menciptakan
kerukunan antar umat beragama, menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama, saling
pengertian antara umat beragama, serta menumbuhkan sikap demokratis.
BAB III
xi
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun pengertian lain dari masyarakat madani yaitu mereka adalah golongan masyarakat yang
beradab, berperikemanusiaan, menguasai ilmu pengetahuan, unggul dalam hal teknologi.
Selain memilik ciri khas tersendiri masyarakat madani juga memiliki karakteristik
tersendiri yaitu sebagai berikut.
1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.
2. Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga
kepentingan yang sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan
alternatif.
3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah dan
juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.
4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara. Sebab,
anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang diambil
oleh pemerintah.
5. Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.
6. Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu
mengakui keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan
kepentingan sendiri.
7. Terdapat pembebasan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari lembaga sosial dengan
berbagai macam perspektif.
8. Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah masyarakat
yang memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu, mereka juga
menempatkan hukum Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur kehidupan.
9. Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik itu
secara kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak lain.
xii
10. Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa saja
mengurangi kebebasan mereka.
11. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah
memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu dengan
pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda.
12. Terciptanya keseimbangan antara hak serta kewajiban.
13. Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk masa depan.
14. Memiliki akhlak yang mulia.
Apabila dicari akar sejarah masyarakat madani, maka bisa dilihat jika dalam masyarakat
Yunani Kuno, hal ini sudah ada. Di dalam Raharjo (1997), mengungkapkan bahwa istilah civil
society telah ada sejak dahulu kala sebelum masehi. Seseorang yang pertama kali mencetuskan
istilah civil society adalah Cicero, yaitu seorang orator dari Yunani Kuno. Menurut Cicero, civil
society merupakan sebuah komunitas politik yang memiliki adab yang baik. Hal tersebut biasanya
dicontohkan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Dimana mereka memiliki kode hukum sendiri.
Dengan adanya kewarganegaraan serta budaya kota, maka istilah kota tidak hanya sekadar
konsentrasi penduduk saja. Namun juga sebagai pusat kebudayaan dan peradaban. Selain itu,
istilah masyarakat madani tak hanya mengacu pada istilah civil society. Akan tetapi juga
berdasarkan pada konsep kota Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena
itu, masyarakat madani juga mengacu pada konsep masyarakat yang beradab atau tamadun. Serta
konsep lain yang dikenalkan oleh filsuf Al Farabi yaitu konsep Madinah sebagai Negara Utama.
Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani, yaitu dengan cara menciptakan
kerukunan antar umat beragama, menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama, saling
pengertian antara umat beragama, serta menumbuhkan sikap demokratis.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/zahrotuljazilah/63760ddb08a8b55df60f7f92/apa-peranan-umat-islam-dalam-
mewujudkan-masyarakat-madani#:~:text=Adapun%20peran%20umat%20islam%20dalam,beragama%2C%20serta
%20menumbuhkan%20sikap%20demokratis
Zahrotul Jazilah
xiv
xv