Contoh Studi Kasus
Contoh Studi Kasus
Contoh Studi Kasus
Ceritakan situasi yang pernah Anda alami dalam merancang pembelajaran terstruktur yang
berkesinambungan dengan memadukan materi, pedagogik dan teknologi dengan pendekatan yang
relevan yang menghasilkan nilai terukur untuk kepentingan pembelajaran sesuai karakteristik
siswa. Dalam situasi tersebut Anda juga menceritakan apa yang Anda alami saat melakukan
evaluasi pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan
belajar berdasarkan rancangan pembelajaran tersebut.
Jelaskan situasi yang terjadi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran tersebut
(terkait topik yang sudah dipilih)
Sebagai seorang guru, saya tertantang untuk merubah cara agar belajar
Matematika menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak-anak yaitu
bermain sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Matematika.
c. Jelaskan peran Anda dalam merancang dan melakukan evaluasi
d. Siapa saja yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi tersebut ?
e. Jelaskan tantangan dan hambatan yang anda hadapi pada saat merancang dan
melakukan evaluasi pembelajaran terkait dengan masalah pada topik tersebut ?
Saya berdiskusi dengan teman guru kelas 3 karena satu fase dengan
saya, yaitu fase B. Saya bertanya banyak tentang ketercapaian materi
prasyarat yang bisa saya acu dalam menyusun instrument. Saya juga
meminta pendapat beliau tentang kuis dan LKPD yang saya susun. Tidak
lupa saya juga bertanya dengan Bu Ana, Guru Penggerak di sekolah saya,
tentang perumusan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan
metode pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Saya senang dan siswa saya juga. Mengapa saya senang?. Karena saya puas melihat
anak- anak belajar sambil bermain dan mereka tidak lagi terpaksa belajar Matematika.
Betul-betul kepuasan tersendiri.
Siswa saya tidak lagi menganggap Matematika menyeramkan lagi. Bahkan sampai jam
pembelajaran selesai, mereka tidak mau berhenti belajar. Mereka sangat antusias dan
minta lagi dan lagi untuk gamifikasi ini.
Saya penasaran apakah reaksi siswa saya juga sama dengan hasil belajar mereka.
Akhirnya saya pakai Kahoot untuk mengukur pemahaman mereka secara individu dan saya
beri LKPD secara kelompok. Hasilnya menggembirakan, nilai mereka mencapai kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran meski belum 100%. Ada 3 anak yang memang agak
lambat dan saya perlu lakukan pendampingan tambahan.
3 anak tersebut saya beri pendampingan tambahan saat jam istirahat. Saya buat
kesepakatan dengan mereka tentang jadwal dan materi yang dibahas. Ada semacam
remedial teaching dan remedial test yang saya lakukan. Setelah itu saya berikan umpan
balik kepada mereka dan kadang-kadang saya belikan permen sebagai hadiah untuk
mengapresiasi perkembangan mereka.