Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, memberikan peluang bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa diberikan keleluasaan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD (PPK-BLUD)
Bagi SKPD yang telah menerapkan PPK-BLUD harus dapat menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Rumah Sakit Umum Daerah Curup sudah seharusnya dilaksanakan secara professional, secara
bertahap diharapkan dapat mengembangkan pelayanan kesehatan yang lengkap dan
berkesinambungan seiring dengan perkembangan jenis penyakit, kemajuan ilmu kedokteran serta
meningkatnya pendapatan dan pendidikan masyarakat.
Pengelolaan secara professional ini dapat terwujud apabila RSUD Curup menjalankan praktek -
praktek bisnis yang sehat dan dikelola oleh orang-orang yang profesional sehingga diharapkan
Rumah Sakit mampu meningkatkan jenis dan mutu layanan yang disediakan, sehingga RSUD
Curup dapat bertahan bahkan bersaing dan/atau mandiri dengan tetap sinergi dengan program-
program pelayanan kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Penerapan praktek bisnis yang sehat harus berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, hal ini
dapat terwujud apabila kinerja RSUD Curup dapat diukur, dievaluasi dan dapat dijadikan umpan
balik bagi perencanaan berikutnya. Siklus ini membutuhkan suatu dokumen standar tentang
penyelenggaraan pelayanan yang minimal harus diselenggarakan atau Standar Pelayanan Minimal
(SPM) baik pelayanan medik, penunjang medik, Pelayanan keperawatan dan manajemen yang
selanjutnya akan dijadikan target pembanding apakah pelayanan RSUD Curup dapat meningkat
produktivitasnya secara efisien sesuai dengan kualitas yang diharapkan dari tahun ke tahun.
Dokumen SPM RSUD Curup ini merupakan standar input; yaitu standar penyediaan peralatan,
standar penyediaan SDM dan standar penyediaan ruangan, standar output; yaitu standar atas
1
pemanfaatan standar input yang telah disediakan dan standar mutu; yang menyatakan kualitas hasil
pelayanan yang diberikan. Dalam SPM ini juga dirinci mengenai target pencapaian standar hingga
5(lima) tahun kedepan. Dengan demikian SPM ini dapat diterapkan sebagai panduan untuk menyusun
perencanaan tahunan.
Sebagai suatu sub sistem pelayanan kesehatan target grup pelayanan kesehatan RSUD Curup adalah
jumlah pasien yang memanfaatkan rumah sakit, dengan demikian pemenuhan standar pelayanan
minimal terbatas pada cakupan mutu layanan tertentu atas sejumlah masyarakat yang menggunakan
jasa layanan RSUD Curup. Hal tersebut untuk menghindari deferensiasi persepsi tentang SPM yaitu
pemenuhan kewenangan wajib yang memiliki target grup cakupan layanan dasar dan esensial
terhadap angka kesakitan (morbiditas) di suatu wilayah yang menjadi bagian dari kebijakan fungsi
pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah.
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit,
pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat
2
jalan yang Minimal harus diselenggarakan rumah sakit. SPM memiliki pengertian sebagai standar
kinerja pelayanan atas pelaksanaan standard operating procedure (SOP) pada setiap jenis layanan.
Hubungan SPM kewenangan Wajib Bidang Kesehatan, SPM Rumah Sakit dan Standard
Operating Procedure adalah sebagai berikut :
Kepuasan Pasien atas pelayanan RSUD Curup terletak pada bagaimana RSUD Curup mampu
mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik pasien yang dilayani. Kebutuhan dan karakteristik
yang telah diidentifikasi tersebut digunakan untuk merencanakan dan merancang suatu produk
layanan yang dibutuhkan ke dalam suatu proses yang memenuhi standar teknis dan standar mutu
produk layanan. Standar teknis tersebut dibuat berdasarkan kaidah-kaidah profesi medik yang
telah diakui secara nasional dan atau internasional dan diukur pencapaian kinerjanya dengan
indikator-indikator keberhasilan.
RSUD Curup adalah Rumah Sakit Type C, yang pembentukannya melalui proses identifikasi
kondisi masyarakat sebagai pengguna. Dengan demikian segala aktivitas yang dilakukan Rumah
Sakit memiliki ruang lingkup sesuai karakteristik type yang dimilikinya. Keberadaan standar
peralatan, ruangan dan sumber daya manusia RSUD RSUD Curup merupakan titik awal untuk
menentukan kemampuan yang dapat dilakukan RSUD Curup dalam melaksanakan pelayanannya.
Standar tersebut akan dijadikan dasar dalam penetapan standar cakupan minimal layanan yang
seharusnya mampu disediakan Rumah Sakit untuk mencapai mutu layanan yang diinginkan.
3
Sesuai kerangka konseptual input-output model maka standar penyediaan sumberdaya tersebut
merupakan unsur input atau output dari pelayanan manajemen rumah sakit untuk mendukung
proses layanan baik medik, penunjang medik maupun keperawatan sebagai bisnis utama RSUD
Curup.
2. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
Standar Pelayanan minimal berisikan indikator-indikator mulai dari penyediaan sumberdaya,
cakupan layanan dan mutu layanan, yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Bagi RSUD
Curup, penetapan dan pencapaian indikator-indikator SPM tersebut adalah hak untuk :
1). Memperoleh fasilitas dari pemerintah dalam penyediaan sumberdaya Minimal yang digunakan
dalam pelayanan.
2). Menetapkan jenis, jumlah layanan Minimal dan tarip layanan yang wajar untuk dibebankan
kepada pasien.
3). Mengembangkan kapasitas Rumah Sakit secara mandiri.
4
d. Landasan Hukum
Penyusunan SPM tidak lepas dari berbagai aturan yang dijadikan landasan penyusunannya yaitu :
1). UU No. 32 tahun 2004 tanggal 15 Oktober 2004 tentang Pemerintah Daerah
2). PP No. 23 tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
3). PP No. 58 tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4). PP No. 65 tahun 2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal
5). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
6). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tanggal 7 Nopember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
7). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008
tentang, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
8). Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit. tahun 2008
9). Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 900/2759/SJ tanggal 10 September 2008 perihal
Pedoman Penilaian Penerapan PPK-BLUD
10). Keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor. ................tanggal ......................... tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Curup Sebagai Badan Layanan Umum (BLU).