4 B - Kelompok 2 - Struktur Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia
4 B - Kelompok 2 - Struktur Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia
4 B - Kelompok 2 - Struktur Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia
Disusun Oleh:
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang Struktur Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat menjadi lebih baik lagi dan juga meningkatkan kualitas makalah kedepannya.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Sistem
Hukum Indonesia dan Perundang-Undangan Sosial. Kami berharap semoga makalah yang
kami susun ini dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu mengenai Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia untuk para pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kegagalan legislasi dalam menciptakan produk hukum yang responsif dan partisipatif
akan mengakibatkan pula hilangnya makna filosofi dari cita hukum pancasila yang sebenarnya
sumbernya dari akar budaya Indonesia asli. Norma hukum yang dikristalkan menjadi peraturan
perundang-undangan pada akhirnya memiliki tujuan hukum yang membahagiakan rakyatnya,
sehingga mampu menghadirkan produk hukum yang mengandung nilai keadilan sosial (social
justice/substantial justice).
Menurut Prof. Bagir Manan, Peraturan perundang-undangan adalah setiap putusan tertulis
yang dibuat, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh lembaga dan atau pejabat negara yang
mempunyai fungsi legislatif sesuai dengan tata cara yang berlaku. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
pengertian peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
2
Adapun unsur-unsurnya yaitu:
1. Peraturan Tertulis
Peraturan yang tertulis tidak sama dengan peraturan yang ditulis. Yurisprudensi
misalnya, adalah bukan peraturan tertulis, walaupun bentuk fisiknya ditulis. Peraturan
tertulis mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
2) Peraturan tersebut dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat negara yang berwenang.
4) Apabila dicermati maka baik Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, maupun Peraturan Presiden tersebut ditempatkan di dalam lembaran negara,
dan Peraturan Daerah ditempatkan dalam lembaran daerah. Dengan demikian peraturan
tersebut ditempatkan di lembaran resmi.
4
Peraturan yang baru mengesampingkan peraturan lama. Asas ini berlaku saat ada dua
peraturan yang hierarkinya sederajat dengan tujuan mencegah ketidakpastian hukum.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem peraturan perundang-undangan
sebagai landasan utama dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Struktur
peraturan perundang-undangan di Indonesia ini sangatlah penting dalam menentukan tata cara
penyelenggaraan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat.
3.2 Saran
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, kami berharap semoga makalah
yang kami susun ini dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu mengenai Struktur
Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia untuk para pembaca. Kami juga berharap,
semoga kita bisa menerapkan peraturan ada di Indonesia ini dengan baik dan benar
sebagaimana semestinya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Rusmala, Erna Tri. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Hukum. Yogyakarta: Laboratorium Hukum
Universitas Widya Mataram.
Sati, Nisrina Irbah. (2019). Ketetapan MPR dalam Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49 (4).