PERTEMUAN+2+by+tyas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan 2 :

Sistem Bilangan Real


Dra Sri Wahyuningtyas, M. Pd.
Prodi Teknik Industri – Fakultas
Teknik Universitas Pelita Bangsa
• SISTEM BILANGAN REAL
1. Sistem Bilangan Real

Dalam matematika, bilangan real adalah nilai kuantitas kontinu yang dapat
dinyatakan dalam garis bilangan garis riil atau nyata. Bilangan riil dapat dianggap
sebagai titik pada garis panjang yang tak terbatas yang disebut garis angka atau
garis nyata, di mana poin yang sesuai dengan bilangan bulat sama- sama spasi.
Setiap nomor riil dapat ditentukan oleh representasi desimal mungkin tak
terbatas, seperti 7,538, di mana setiap digit berturut-turut diukur dalam unit
sepersepuluh ukuran yang sebelumnya.
René Descartes, pada abad ke-17 menerangkan sifat nyata dalam bilangan
untuk membuat perbedaa antara akar nyata dan imajiner dari polinomial.
Bilangan riil biasa digunakan untuk mengukur jarak, untuk mengukur jumlah
seperti waktu, massa, energi, kecepatan, dan banyak lagi.
Bilangan real termasuk semua bilangan rasional, seperti
bilangan bulat − 5 dan pecahan 4/3, dan semua Bilangan
irasional, seperti √ 2 (1,41421356..., akar kuadrat dari 2,
bilangan aljabar irasional). Termasuk dalam irasional adalah
bilangan Transendental, seperti π (3,14159265...), bilangan
natural atau euler dengan notasi e (2,71828…)

Biasanya bilangan real biasanya dinyatakan dengan notasi


R. Dalam kalkulus, bilangan riil sering digunakan pada
operasi pengurangan dan penjumlahan, perkalian dan
pembagian. Misal a dan b bilangan real maka operasinya
adalah a+b, a-b, a x b, dan a/b.
Jenis jenis bilangan real dalam matematika dapat ditunjukkkan
pada Gambar diatas Dimana bilangan riil merupakan induk dari
bilangan bilangan matematika tersebut seperti dijelaskan
sebagai berikut:
Himpunan bilangan asli (N), N = { 1, 2, 3, …. }
Himpunan bilangan cacah (W) , W = {0, 1, 2, 3, … }
Himpunan bilangan bulat (J),
J = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }

Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang


mempunyai bentuk p/q atau bilangan yang dapat ditulis dalam
bentuk a/b, dimana a dan b adalah anggota bilangan bulat dan b
≠0
Contoh
Buktikan apakah bilangan-bilangan berikut ini termasuk
“ bilangan rasional atau bukan?
1. bilangan 5
2. bilangan 3,4
3. bilangan 0,33333…
4. bilangan 2,121212…
Jawab ”
1. bilangan 5 dapat ditulis dalam bentuk a/b yaitu : 5/1 atau 10/2
atau 15/3 dan seterusnya.
2. bilangan 3,4 dapat ditulis dalam bentuk 34/10 atau 340/100 dan
seterusnya
3. bilangan 0,33333… dapat ditulis dalam bentuk 1/3 dimana 1 dan
adalah bilangan real

4. bilangan 2,121212 ….untuk merubah dalam bentuk a/b
maka digunakan cara berikut:
𝑥 = 2,121212 …
100𝑥 = 212,1212 …
100𝑥 − 𝑥 = 210
99𝑥 = 210

jadi :
𝑥 = 210/99

Sehingga bilangan tersebut adalah bilangan rasional


2. Garis bilangan riil

Garis bilangan riil adalah tempat titik titik bilangan dalam sebuah
mistar nyata yang dimulai dari minus tak hingga (-~)` sampai tak hingga
(~). Bilangan riil dapat diempatkan pada garis bilangan secara terurut
seperti diperlihatkan pada gambar berikut
3. Hukum-hukum bilangan real
• Jika a dan b adalah bilangan-bilangan riil maka berlaku :
• a + b hukum penjumlahan
• a . b hukum perkalian
• a + b = b + a hukum komutatif penjumlahan
• a . b = b .a hukum komutatif perkalian
• a + 0 = 0 + a = a hukum penjumlahan nol
• a . 0 = 0 . a = 0 hukum perkalian nol
• a . 1 = 1 . a = a hukum perkalian satu
• a + ( - a ) = -a + a hukum invers penjumlahan
• a . ( 1/a ) = 1 hukum invers perkalian
• ( a + b ) + c = a + ( b + c ) hukum asosiatif penjumlahan
• ( ab ) c = a ( bc) hukum asosiatif perkalian
• a ( b + c ) = ab + ac hukum distributif dimana a, b dan c merupakan
bilangan-bilangan riil

4. Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari unsur bilangan
real dan imajiner. Bentuk umum bilangan kompleks adalah 𝑧 = 𝑎 + 𝑏𝑖
Dimana a adalah komponen nyata bagian riil dan ditulis sebagai
Re(z) dan b
adalah bagian imajiner dan ditulis sebagai Im(z).
Bilangan a dan b adalah bilangan-bilangan riil sedangkan
i adalah bilangan imajiner yang besarnya adalah √−1. .

Karena √−1 = i, maka : i 2 = -1

Dari keterangan diatas penulisan bilangan imajiner seperti √−2 dapat


ditulis:
√−2 = √2 ∙ √−1 = √2 ∙ 𝑖
Grafik bilangan komplek dalam bentuk a+bi
Garis bilangan riil, Re" adalah sumbu riil dan "Im" adalah sumbu imajiner
5. Hukum – hukum bilangan kompleks

Misalkan terdapat dua bilangan kompleks z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2


+ iy2, maka berlaku hukum hukum berikut:
z1 = z2 maka x1 = x2 dan y1 = y2 hukum kesamaan
z1 + z2 = (x1 + x2) + i(y1 + y2) hukum penjumlahan
z1 - z2 = (x1 - x2) + i(y1 - y2) hukum pengurangan
z1 . z2 = (x1x2 - y1y2) + i(x1y2 + x2y1) hukum perkalian
6. Konjugat

• Konjugat dari suatau bilangan kompleks dapat dijelaskan sebagai berikut.


Bila terdapat suatu bilangan kompleks z = x + iy, maka konjugat bilangan
kompleks tersebut adalah z = x – iy. Jika bilangan kompleks berbentuk z = x
– iy, maka konjugatnya adalah z = x + iy.

Contoh :
• Bilangan komplek A= 3 + 4i , maka konjugat bilangan tersebut adalah
• 𝐴̅ = 3 − 4𝑖
• Bilangan komplek B= 12 - 5i , maka konjugat bilangan tersebut adalah
• 𝐵̅ = 12 + 5𝑖
7. Operasi Aritmetika bilangan kompleks

Operasi aritmetika pada bilangan komplek meliputi operasi penjumlahan, pengurangan,


perkalian dan pembagian. Untuk memahami nya maka diberikan contoh contoh sebagai
berikut:
a. (2 + 3 i) + (5 – 4i) = (2 + 5) + (3 – 4)i = 7 – i
b. (8 + 4 i) – (3 – 4i) = (8 – 3) + (4 – (– 4)i) = 5 + 8i

c. ((2 + 3 i) + (5 – 4i) = (2 + 5) + (3i – 4i) = 7 – i


= (2 + 3 i) + (5 – 4i) = (2 + 5) + (3i – 4i) = 7 – i / (1 + 2 i)
= ( (2 + 3 i) * (1 – 2 i) ) / ( (1 + 2 i) * (1 – 2 i) )
= ( (2*1 + 3*2) + ( -2*2 + 3*1) i ) / ( 12 + 22 )
=(8–i)/5
= z1 + z2 = (x1 + x2) + i
8. Perkalian bilangan kompleks dengan konjugatnya

Jika terdapat suatu bilangan kompleks 𝑧 = 𝑎 + 𝑏𝑖 maka konjugat bilangan


tersebut adalah nya adalah 𝑧̅ = 𝑎 − 𝑏𝑖. Jadi perkalian bilangan kompleks
dengan konjugatnya adalah :
𝑧 ∗ 𝑧̅ = (𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑎 − 𝑏𝑖)
= 𝑎2 − 𝑎𝑏𝑖 + 𝑏𝑎𝑖 − 𝑏2𝑖2
= 𝑎2 + 𝑏 2

Dari hasil perkalian tersebut diatas, dapat di simpulkan bahwa perkalian


bilangan kompleks dengan konjugatnya menghasilkan bilangan riil.
9. Pembagian dua buah bilangan kompleks

• Untuk melakukan operasi pembagian dua buah bilangan kompleks, maka


pertama dilakukan perkalian pembilang dan penyebutnya (dalam hal ini z1
dan z2 ) dengan konjugat z2 . Sehingga didapat :
( (a + b i) * (c – d i) ) / ( (c + d i)*(c-d i) )
= ((a + b i)*(c – d i)) / (c2 + d2)
= ((a*c + b * d) + (– a*d + b*c) i) / (c2 + d2)
Contoh :
1. (5 + 4 i) / (1 + 2 i)
= ( (5 + 4 i) * (1 – 2 i) ) / ( (1 + 2 i) * (1 – 2 i) )
= ( (5*1 + 4*2) + ( -5*2 + 4*1) i ) / ( 12 + 22 )
= ( 13 – 6i ) / 5
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai