Pengaruh Model Pembelajaran

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Vol. 6, No. 1, Januari 2021, hlm.

1- 8
DOI: 10.32832/educate.v6i1.3939

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF


BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

Asriani1, Pahriadi2, Satria Sinta3


1.2,3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Tadulako
Email : [email protected]

Abstrak
Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan suatu model
pembelajaran Kreatif Produktif. Penelitian ini merupakan Penelitian eksperimen. cara pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat hipotesis dan pengujian hipotesis. Analisis data
menggunakan teknik regresi dengan aplikasi spss versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasilhasil
uji t pada post test 46,436, nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat
pengaruh pada model pembelajaran kreatif produktif berbantuan media visual terhadap hasil belajar siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kreatif
produktif berbantuan media visual terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Kasimbar pada mata
pelajaran IPA.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kreatif Produktif, Media Visual, Hasil Belajar Siswa.

Abstract
Science learning is oriented towards applicative abilities, developing thinking skills, learning abilities,
curiosity, and developing a caring and responsible attitude towards the social and natural environment.
Efforts that can be done are to apply a Creative Productive learning model. This research is an experimental
research. the way data was collected in this study, obtained from student learning outcomes tests. The data
analysis technique used in this study includes the prerequisite test of the hypothesis and hypothesis testing.
The data analysis used regression technique with the SPSS version 16 application. The results showed that
the results of the t test on the post test were 46.436, the value of p = 0.000 <0.05, so the alternative
hypothesis which states that there is an influence on the productive learning model assisted by visual media
on student learning outcomes . So it can be concluded that there is a significant influence between the
productive creative learning model assisted by visual media on the learning outcomes of class V SDN 2
Kasimbar students in science subjects.

Keywords: Productive Creative Learning Model, Visual Media, Student Learning Outcomes.

Diserahkan: 14-12-2020 Disetujui: 16-12-2020. Dipublikasikan: 17-12-2020


Kutipan: ‘’

1
PENDAHULUAN

Pendidikan yang diterjadi pada lingkungan sekolah, melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau adanya
proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 19, bahwa
proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk satuan pendidikan Sekolah Dasar, kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bertujuan untuk mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik (Depdiknas,
2006)

Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan


berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah Nusantara. Melalui pembelajaran IPA, siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. demikian, siswa terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif
(Indrawati, 2010).
Namun saat ini masih banyak yang terjadi di berbagai Sekolah Dasar di wilayah Sulawesi tengah
terutama di SD Negeri 2 Kasimbar, dimana proses pembelajaran masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran dan media yang kurang tepat dalam proses belajar
mengajar. Pada proses belajar mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional,
dimana guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran dengan banyak memberikan informasi kepada
siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar,
sehingga sebagian besar siswa mulai bosan, kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Selain itu, fasilitas yang belum memadai seperti penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA cukup rendah
hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas V SD negeri 2 Kasimbar tahun ajaran
2019/2020 hanya mencapai 65-70. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran
IPA di kelas V SD Negeri Kasimbar adalah minimal 75 .
Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah menjadikan proses belajar
mengajar menjadi kurang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan dimana siswa harus diupayakan
berperan aktif dan dapat menggali potensi yang ada pada dirinya sendiri. Sehingga siswa mampu
mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan,
menganalisa data, berpikir logis dan sistematis.
Bertitik tolak dari fakta diatas, kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa Sekolah dasar adalah
bagaimana cara untuk menguasai konsep pembelajaran dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara maksimal. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan suatu model
pembelajaran dengan pemberian media yang tepat agar kegiatan belajar mengajar akan mudah dan
menyenangkan bagi setiap siswa. Adapun model pembelajaran yang berperan dalam mampu
membangun motivasi belajar siswa antara lain model pembelajaran kreatif produktif

Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021 2


Model Pembelajaran kreatif-produktif merupakan model yang dikembangkan dengan mengacu
berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar dan
hasil belajar. Pendekatan tersebut antara lain cara belajar aktif kreatif (CBSA). Pendekatan dalam
pembelajaran yang meniti beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar
yang dikenal dengan strategi inkuiri, strategi pembelajaran konstruktif, serta strategi pembelajaran
kolaboratif dan koperatif (Wena, 2009). Pembelajaran ini dapat menantang para siswa untuk
menghasilkan suatu produk yang kreatif sebagai re-kreasi atau pencerminan pemahaman terhadap
materi yang dikaji sehingga nantinya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.Tahapan strategi
pembelajaran kreatif-produktif antara lain: 1) Orientasi; 2) Eksplorasi; 3) Interpretasi; 4) Re-kreasi; dan
5) Evaluasi. Keunggulan dari strategi pembelajaran kreatif-produktif antara lain: 1) Pemahaman
terhadap suatu nilai, konsep, atau masalah; 2) Kemampuan menerapkan konsep/memecahkan masalah;
3) Kemampuan mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman; 4) dapat membentuk kemampuan
berpikir yang kritis dan kreatif, bertanggung jawab, serta bekerja sama (Agus, 2009).
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti melakukan penelitian
berjudul, Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif-Produktif berbantuan Media Visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 2 Kasimbar. Manfaat penelitian ini antara
lain: 1) Memberikan sumbangan dalam pembelajaran IPA terutama dalam hal penggunaan strategi dan
teknik-teknik pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di
sekolah dasar; 2) Meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini diharapkan dapat menantang para
siswa untuk menghasilkan sesuatu/produk yang kreatif sebagai re-kreasi atau pencerminan pemahaman
siswa terhadap materi yang dikaji; 3) dengan adanya model pembelajaran kreatif-produktif dan model
pembelajaran inkuiri , diharapkan guru dapat memperbaiki diri untuk melakukan inovasi dan kreatif
dalam pembelajaran yaitu dengan memilih pendekatan, strategi, model, dan metode yang sesuai dalam
proses pembelajaran sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah Dasar.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan satu-
satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan sebab akibat.
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental design (desain eksperimen semu),
dengan bentuk desain. Non-Randomized Pretest Posttest Control Group Desain (Darmadi, 2011)
Desain penelitian ini melibatkan kelompok eksperimen, yaitu kelas eksperimen diberlakukan
model pembelajaran Kreatif-Produktif berbantuan media Visual. Pemberian Pretest diberikan pada awal
penelitian untuk mengukur suatu ekuivalensi atau penyetaraan kelompok serta untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa sedangkan post-test akan diberikan pada akhir penelitian. Penelitian ini
mengambil skor pretest sebagai penyetaraan dengan menggunakan soal-soal yang mengacu pada
pelajaran sebelum diberikan perlakuan pada kelompok siswa. Post-test diberikan pada akhir penelitian
yaitu memberikan sebuah tes.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus Tahun Ajaran 2020/2021 di SDN
2 Kasimbar. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 30 orang.Data
penelitian diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan instrumen tes hasil belajar.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat hipotesis terdiri
dari: 1). Uji normalitas, sebagai pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.
Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program
komputer Statistical Package for social science (SPSS) versi 20, yaitu kolmogorof-Smirnov; dan 2) Uji
homogenitas, dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varian yang sama atau
tidak. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan program
komputer Statistical Package for social science (SPSS) versi 20, yaitu Levena test. Selain itu prasayarat,
digunakan juga pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian diterima atau

3 Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021


ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode analisis dengan uji t yaitu dengan
mencari t hitung dan membandingkannya dengan t tabel, taraf signifikansi 5% kriteria. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis adalah jika t hitung > t tabel . maka H0 ditolak dan Ha diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Hasil Uji Kehandalan Instrumen
Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan penggunaan alat
ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur.Instrumen dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam
suatu tes mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara
yakni mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Berdasarkan hasil uji validitas butir soal menggunakan SPSS, diperoleh dari 30 soal yang diuji,
semuanya memenuhi kriteria.Hasil validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran 4.Selanjutnya untuk
hasil validasi RPP dan LKS oleh ahlinya diperoleh hasil bahwa kedua instrumen RPP dan LKS tersebut
layak digunakan.

Reliabilitas Instrumen
Tingkat reliabilitas suatu instrumen dapat diketahui dari nilai Cronboach Alpha. Kuisioner
dikatakan reliabel jika nilai Cronboach Alpha lebih dari 0,67. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS
diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Reliabilitas Butir Soal


Cronbach’s Alpha N of Items

0.845 30
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal pada tabel 4.1., diperoleh nilai
Cronboach’s Alpha sebesar 0,845. Oleh karena nilai Cronboach’s Alpha lebih besar dari 0,70 maka
instrumen tersebut dinyatakan reliabel.

Deskripsi Hasil Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan SPSS, uji daya pembeda dan tingkat kesukaran
butir soal diperoleh 30 soal yang memenuhi kriteria yang telah disesuaikan dengan hasil validasi. Dari
hasil analisis uji daya beda item tes hasil belajar diperoleh kesimpulan bahwa ada 22 butir soal dengan
kategori baik dan 8 butir soal dengan kategori cukup. Sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal
diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 soal tersebut, terdapat 5 item soal yang termasuk kategori mudah,
20 item soal yang termasuk kategori sedang dan 5 item soal yang termasuk kategori sukar.

Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Analisis


Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal
atau tidak.Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil uji normalitas postest dan kelas pretest seperti yang
disajikan pada Tabel 2.

Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021

4
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Nilai_pretest
N 30
Normal Parametersa Mean 55.6800
Std. Deviation 5.92966
Most Extreme Differences Absolute .142
Positive .118
Negative -.142
Kolmogorov-Smirnov Z .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .846

Hasil analisis pada Tabel 4.2., diperoleh nilai Sig. sebesar 0,469 > 0,05 yang berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku. Ini artinya data
yang diuji adalah berdistribusi normal.

Uji Homogenitas
Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data homogen atau
tidak.Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil uji homogenitas disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas
Nilai_pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.473 1 48 .86

Hasil analisis pada Tabel 4.3., diperoleh nilai Sig. sebesar 0,486> 0,05 yang berarti data yang
diuji berasal dari populasi yang bervariansi homogen.

Deskripsi Hasil Belajar Pretest dan Postest.


Tabel 4. Deskripsi Hasil Belajar
Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maximu Devia
N m m Mean tion
Pretest 9.007
30 3.00 43.00 26.3667
60
Posttest 9.007
30 53.00 93.00 76.3667
60
Valid N
30
(listwise)

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4 tersebut diperoleh hasil bahwa kedua hasil
test memiliki nilai mean pretest dan postest yang jauh berbeda, hal ini mengindikasikan bahwa hasil
post test mengalami peningkatan yang signifikan.

Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji t. Hasil perhitungan uji t menggunakan SPSS
disajikan pada Tabel 5.
Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021
5
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji t Hipotesis Pertama
One-Sample Statistics

Std. Std. Error


N Mean Deviation Mean
Pretest 30 26.3667 9.00760 1.64455
Posttest 30 76.3667 9.00760 1.64455

One-Sample Test
Test Value = 0
95%
Sig. Confidence
(2- Mean Interval of the
tailed Differ Difference
t df ) ence Lower Upper
Pretest 26.36 23.003 29.73
16.033 29 .000
667 2 02
Posttest 76.36 73.003 79.73
46.436 29 .000
667 2 02

Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis pertama dengan program SPSS pada Tabel 4.5.,
diperoleh nilai signifikan untuk hasil tes uji t pre test sebesar 16,033 meningkat pada post test 46,436,
nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat pengaruh pada model
pembelajaran kreatif produktif berbantuan media visual terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2
Kasimbar pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang diterima.

Pembahasan
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kreatif produktif berbantuan media visual.
Strategi pembelajaran kreatif produktif merupakan strategi yang dikembangkan dengan mengacu pada
berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar (Sunhaji, 2008). Melalui pendekatan pembelajaran kreatif produktif ini dapat menantang
siswa untuk mengkonstruksi sendiri konsep atau materi yang mereka dapatkan dan dapat menghasilkan
sesuatu yang kreatif sebagai pencerminan pemahaman siswa terhadap masalah atau topik yang sedang
dikaji (Wena, 2009).
Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara model pembelajaran kreatif produktif berbantuan media visual terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t pada Tabel 4.5 yang menunjukkan pada post test 46,436, nilai
p = 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat pengaruh pada model
pembelajaran kreatif produktif berbantuan media visual terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2
Kasimbar pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021

6
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Supriatnoko dan
Mustofa, 2016) dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kreatif
Produktif Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Di Politeknik Negeri Jakarta” menyatakan bahwa
hasilpenelitian menunjukkan bahwa, model Pembelajaran Kreatif produktif dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan tata bahasa ke dalam komunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh(Patimah, 2012) yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Kreatif Produktif dan Kreativitas Belajar Terhadap
Keterampilan/Kemampuan Menulis Puisi Siswa, menyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan
model PKP terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Melalui hal ini ditunjukkan dengan uji hipotesis
bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan model pembelajaran PKP lebih tinggi
daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.T erdapat pengaruhkreativitas
belajar terhadap kemampuan menulis puisi siswa.Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis bahwa
kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki kreativitas tinggi ada perbedaan yang sigifikan secara
statistic dengan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kreatif Produktif menggunakan media Visual dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti tujuan pembelajaran yang diinginkan bisa tercapai,
yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan. Karakteristik yang dimiliki model
pembelajaran kreatif produktif membantu guru menerapkan model ini didalam pembelajaran sehingga
siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, tanggung jawab dan kerjasama dalam
menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kreatif produktif
berbantuan media visual terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Kasimbar pada mata pelajaran
IPA.

Saran
Adapun berbagai saran dalam penelitian ini, antara lain: 1) Guru dapa tmenerapkan pendekatan,
metode, model, dan strategi pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran yang akan dilaksanakan
di kelas dapat lebih menarik, interaktif dan dapat berjalan dengan optimal sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa; 2) Siswa harus lebih aktif dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa
meningkat.Hal tersebutdapattercapai dengandukunganguru yang menggunakan strategi, model, dan
media pembelajaran yang tepat bagi siswa; dan 3) Perlu dilakukan penelitian untuk menemukan faktor-
faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Darmadi, H. (2011). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum.
Indrawati. (2010). Model Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMP. Bandung: PPPPTK IPA.
Patimah. (2012). Pengaruh Penerapan Model Kreatif Produktif dan Kreativitas belajar terhadap
keterampilan/kemampuan Menulis Puisi Siswa di Kelas VII SMPN 2 Sarolangun. Jurnal
Pendidikan, X(2), 13–27.

7
Sunhaji. (2008). Strategi Pembelajaran Konsep dan Aplikasinya. Jurnal Pemikiran Alternatif
Pendidikan INSANIA, 3(3), 474–492.
Supriatnoko dan Mustofa, A. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kreatif Produktif Pada Mata
Kuliah Bahasa Inggris Di Politeknik Negeri Jakarta. Politeknik Negeri Jakarta.
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Educate Vol. 6, No. 1, Januari,2021

Anda mungkin juga menyukai