97-Article Text-584-1-10-20220520

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

BUNAYYA, Vol II No.

1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561


Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM


PENINGKATAN KINERJA GURU DI MADRASAH
TSANAWIYAH (MTs) AL-MAIDAR PANDAN
Syafaruddin1, Suharja2, Hamzah3
UIN Sumatera Utara Medan1, Pascasarjana IAIN Padangsidimpuan2,
STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara3
[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: This paper aims to analyze organizational communication in improving teacher performance at
MTs Al-Maidar Pandan. This study used a qualitative approach with field research methods through in-
depth interviews and participant observation. The results showed that: First, the principal communicated
with the teacher verbally (in the form of meetings, briefings and face to face); and non-verbal (in the form
of observations of teacher expressions, gestures and digital communication via smartphones). Second, the
principal displays exemplary behavior, skills development and teacher professionalism, as well as a high
salary. Third, the head of madrasah held consultations for teachers who are members of MGPM, trained in
the use of laptops, and coordinated among teachers as well as education personnel at MTs Al-Maidar
Pandan.

Keywords: Organizational Communication, Performance, and Teacher.

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi organisasi dalam peningkatan
kinerja guru di MTs Al-Maidar Pandan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode riset lapangan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan kajian
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kepala madrasah berkomunikasi
dengan guru secara verbal (berupa rapat, briefing dan tatap muka); dan non-verbal (berupa
pengamatan ekspresi guru, gerak tubuh dan komunikasi digital via smartphone). Kedua, kepala
sekolah menampilkan perilaku teladan, pembinaan keterampilan dan profesionalitas guru, serta
gaji yang tinggi. Ketiga, kepala madrasah mengadakan konsultasi guru yang tergabung dalam
MGPM, melatih penggunaan laptop, dan koordinasi sesama guru juga tenaga kependidikan di
MTs Al-Maidar Pandan.

Kata Kunci: Komunikasi Organisasi, Kinerja, dan Guru.

PENDAHULUAN
Sekolah yang berhasil harus memiliki pemimpin yang kuat, dan kepala
sekolah yang harus memberikan kepemimpinan tersebut .Kepala sekolah
bertanggung jawab mengembangkan iklim sekolah dengan mendorong dan
memberikan dukungan kepada pengajaran yang sangat baik dan penilaian
praktik serta memberikan kepada siswa sebagai anak muda yang berbeda
inteligensi, emosi, gaya belajar, gender dan budaya sebagai tugas yang bukan
mudah. Karena itu peranan kepala sekolah bersifat multi dimensional, di satu
sisi memlihara untuk menjamin pendidikan tidak hanya praktik rutinitas tetapi
menjadikan proses pembelajaran bermakna dengan melibatkan semuanya

65
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

dalam menujun keadaan terbaik. Sekaligus memberikan pekerjaan dengan


membelajarkan diri untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.1
Melalui komunikasi pemimpin dapat mendorong untuk memikirkan apa
saja yang diinginkan anggota dalam perasaannya, pikiran dan ingin
dilakukannya. On a tactical level, we encourage them to really think about what they
want people to feel, to learn, and to do”.2 Semua yang dikerjakan guru secara
menyeluruh menjadi kinerja sekolah, yang ditentukan seberapa efektif kepala
sekolah menggunakan komunikasi organisasi dapat mendorong peningkatan
kinerja guru. Kemungkinan arah dalam komunikasi dapat mengalir secara
vertical atau dari atas ke bawah (up down) dalam struktur organisasi sebagai
supervisor berbicara kepada bagian-bagian. Selain itu komunikasi juga dapat
berlangsung secara horisontal dalam posisi pegawai yang sama dalam level
organisasi berbicara antara satu dengan lainnya. Atau komunikasi dapat
mengalir secara bebas dalam mana semua anggota organisasi didorong berbicara
dengan semua anggota melakukan perencanaan kolaboratif dan koordinasi.

Baik komunikasi interpersonal kepala sekolah, maupun komunikasi


organisasi di dalam sekolah menjadi instrument dalam mempengaruhi guru dan
tenaga kependidikan dalam menghasilkan kinerja pribadi dan kinerja sekolah.
Kinerja guru ditentukan oleh komunikasi kepala sekolah. Karena itu, kinerja
yang baik adalah kinerja yang dapat memberikan prestasi kerja yang tinggi
kepada sekolah, sehingga dengan prestasi kerja yang tinggi tersebut dapat
meningkatkan mutu sekolah secara komprehensif. Dengan kinerja guru yang
tinggi akan memberikan kerja yang optimal, dan mengerjakan tugas secara
efektif dan efisien. Kinerja seorang guru akan terlihat pada situasi dan kondisi
kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan
tugas dan kualitas dalam melaksanakan tugas tersebut.

1 Fritz W.Scharpf, “Globalization and the Welfare State: Constraints, Challenges and
Vulnerabilities”, Paper, “The Year 2000 International Research Conference on Social Security”,
(Helsinki, 25-27 September 2000), h. 98.
2 Ethan F Becker, and John Wortmann, Mastering Communication at Work (New York:

McGraw Hill, 2009), h. 9.

66
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Menjelaskan bahwa keberadaan guru yang baik menggunakan strategi


yang banyak dan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan interaksi di sekolah.
Strategi berbasis kepada pengalaman pembelajaran aktual dan dilakukan secara
positif, dan secara bertahap. Para guru menyediakan secara efektif, mudah
memberikan soluasi mengatasi masalah komunikasi, dan membantu
mengkomunikasikan dalam cara proaktif, dan penuh hormat serta memberikan
dukungan keinginan baik sebagai dasar keberhasilan mengajar bahkan ketika
informasi harus dikomunikasikan tidak menyenangkan dan sukar. 3
Sebagaimana Kinerja atau performansi menurut dapat diartikan sebagai
prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.
Smith, menyatakan bahwa kinerja adalah”…output drive from processes, human or
otherwise”, Jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari dari suatu proses. 4

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini, Simanjuntak menegaskan
bahwa kinerja adalah sesuatu yang penting dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi, karena setiap individu atau organisasi tentu saja memiliki tujuan
yang akan dicapai dengan menetapkan target atau sasaran. Keberhasilan
individu atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut itulah
merupakan kinerja.
Kinerja adalah hasil dari kemampuan yang beragam pada diri seseorang
dalam mewujudkan tujuan pekerjaan sebagaimana yang ditetapkan. Karena itu
kinerja merupakan aktualisasi kemampuan seseorang yang menjadi akumulasi
kinerja unit, dan kinerja organisasi.5 Kinerja guru berarti hasil kerja dari para
guru yang dipengaruhi kompetensi, kepemimpinan kepala sekolah model
komunikasi, motivasi kerja, budaya dan iklim organisasi sekolah, sistem reward,

3 Yvonne Bender, The Thactful Teacher (Chicago: Nomad Press 2005). Lihat Ahmad
Djalaluddin, Manajemen Qur’ani (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2005), 2007. h. 143.
4 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

h. 136
5Syafaruddin.Manajemen Organisasi Pendidikan Perspektif Sains dan Islam (Medan: Perdana

Publishing, 2015), h. 90.

67
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

dan kepuasan kerja.6 Kinerja guru yang tinggi menjadi harapan, karena
pengharapan stakeholders menjadi fokus dari manajemen dan kepemimpinan di
setiap sekolah.7
Dalam observasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan tersebut, di
temukan hal-hal yang unik di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan yaitu
adanya kerjasama antara Kepala Madrasah dan stakeholders baik guru, tenaga
kependidikan dan seluruh staff saling berkomunikasi untuk meningkatkan
kinerja guru. Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru
melakukan pelatihan, dan mengikutsertakan guru, tenaga kependidikan dan
juga siswa untuk mengasah kemampuan melalui kompetisi atau perlombaan,
serta melatih guru untuk terbiasa mengikuti kompetisi sekaligus melihat
kemampuan guru-guru tersebut. Akan tetapi bukan hanya gurunya namun
siswa juga ikut berperan dalam kompetisi tersebut. Sehingga dengan adanya
pelatihan dan juga kemampuan yang tinggi sehingga guru-guru dapat
mengantarkan siswanya meraih prestasi.
Sejauh ini berdasarkan dokumen madrasah adapun prestasi yang pernah
diraih oleh siswa adalah Juara I Mushaf Putri MTQ Kecamatan Pandan 2019,
Juara II Syarhil Putri MTQ Kecamatan Pandan 2019, Juara II Dekorasi Putra MTQ
Kecamatan Pandan 2019, Juara II Fahmil Qur'an MTQ Tingkat Kecamatan
Sibolga Utara 2019, Juara II Olimpiade IPS Tingkat MTs Se-Kab.Tapteng 2019,
Juara III Mushaf Putri MTQ Kecamatan Pandan 2019, Juara III Mushaf Putri MTQ
Kecamatan Pandan 2019, Juara III Fahmil Putra Kecamatan Pandan 2019, Juara
III Naskah Putra MTQ Kecamatan Pandan 2019, Juara III Naskah Putri MTQ
Kecamatan Pandan 2019, Juara III Umum Gerakan Pramuka Tingkat MTs 2019,
Juara III Syarhil Qur'an MTQ Tingkat Kecamatan Sibolga Utara 2019, Juara III
Syarhil Qur'an MTQ Tingkat kota Sibolga 2019, Juara 2 Fahmil Qur'an Tingkat

6 Muhammad Saleh Assingkily & Mesiono. “Karakteristik Kepemimpinan


Transformasional di Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta Relevansinya dengan Visi Pendidikan Abad
21” MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), (Bandung, 2019), h. 147-168.
7 Syafaruddin, et al. “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT

Bunayya Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(1),
2020), h. 32-45.

68
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Sibolga Utara 2020, Juara 2 Khottil Qur'an Tingkat Sibolga Utara 2020, Juara 3
Fahmil Qur'an Sibolga Sambas 2020, Juara 3 Lomba Dakwah Tingkat SMP/MTs
Sibolga Tapteng 2020.
Di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan ditemukan komunikasi
organisasi dalam peningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-
Maidar Pandan yaitu Komunikasi organisasi dari atas ke bawah atau dari Kepala
Madrasah ke guru dalam meningkatkan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Al-
Maidar Pandan saling berkoordinasi untuk mengadakan rapat koordinasi
dengan Wakil Kepala Madrasah untuk membahas kinerja guru. Kemudian,
kepala madrasah melakukan rapat dengan guru dalam rangka menjelaskan
tugas dan juga program madrasah Al-Maidar Pandan keseluruh guru maupun
tenaga kependidikan, sehingga informasi atau pesan tersampaikan dengan
efektif dan efisien.
Dalam peningkatan kinerja guru juga mengikuti sertifikasi atau salah satu
program yang diadakan pemerintah untuk menjadikan guru profesional dalam
bidangnya. Meskipun guru profesional baru satu orang atau tersertifikasi dari 15
guru namun para guru sudah menunjukkan kinerjanya yang tinggi dari
kemampuan siswa dalam menghasilkan prestasi di tingkat regional Sibolga baik
pretasi bidang akademik maupun non akademik.
Di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan fenomena komunikasi
organisasi dalam peningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-
Maidar Pandan yaitu Kepala Madrasah melakukan rapat evaluasi dan
koordinasi yang rutin yang dilaksanakan setiap sabtunya dengan guru-guru
guna meningkatkan kinerja guru. Sedangkan, komunikasi guru dengan guru
dilakukan melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang
dijadwalkan setiap semesternya. Demikian, komunikasi lainnya yang dilakukan
untuk meningkatkan kinerja guru yaitu Kepala Madrasah mengikuti
perkembangan melalui group se-Kabupaten Tapanuli Tengah dan group
whatsApp lainnya yang berkaitan dengan Madrasah untuk meningkatkan kinerja
guru. dengan grup tersebut akan ada informasi ter-update salah satunya tentang

69
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

informasi PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) dan juga tentang sertifikasi
untuk peningkatan kinerja guru dan dari website SIMPATIKA (Sistem Informasi
dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan) salah satu aplikasi
pemberian informasi tingkat nasional. Sedangkan, guru dan tenaga
kependidikan juga mempunyai username dan password masing-masing untuk
mengikuti informasi perkemabangan zaman melalui SIMPATIKA dan relasi
sesama guru untuk saling bertukar informasi.
Sebuah hasil riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khusus
pada saat presentasi, 55% keberhasilan menyampaikan informasi ditentukan
oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan kontak mata, 38%
ditentukan oleh nada suara, dan hanya 7% ditentukan oleh kata-kata. Riset lain
juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaiakn
secara berbarengan antara lisan dan tulisan.8
Pada perkembangan zaman saat ini, komunikasi pada komunikasi
modern atau organisasi maju menggunakan media yang tersedia, yaitu video
display terminal, electronic-mail, net-camera, dan voice mail (voice messaging system),
bahkan short message service (SMS), dan yang terbaru saat ini adalah WhattsApp
(WA), dan telegram (TG) yang membentuk sebuah group dan informasi lebih
cepat disampaikan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena difokuskan untuk
menjelaskan perilaku kepala madrasah, staf pimpinan, guru-guru dan tenaga
kependidikan di MTs Al-Maidar Pandan berkenaan dengan pelaksanaan
komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru. Penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi, dan kajian dokumentasi dalam
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab perumusan masalah dan
tujuan penelitian.

8 Khairul Umam. Perilaku Organisasi (Bandung:Pustaka Setia. 2010), h. 23

70
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Untuk menjamin kebenaran data maka digunakan teknik Triangulasi


data, baik pemeriksaan antar metode (wawancara, dicek metode observasi, dan
kemudian diperiksa dengan dokumen). Selain itu digunakan pula triangulasi
antar informan dari satu orang dicek dengan informan lain dan begitupula
seterusnya. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, pemaparan data,
dan penarikan kesimpulan tentang pelaksanaan komunikasi organisasi dalam
peningkatan kinerja di MTs Al-Maidar Pandan.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan pemaparan data-data yang telah diungkapkan baik


berdasarkan wawancara dan kajian dokumen dalam penelitian ini, berdasarkan
analisis yang dilakukan dapat di formulasikan temuan penelitian ini
berdasarkan fokus penelitian sebagaimana berikut:

1. Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru dalam Peningkatan


Kinerja Guru
Komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam meningkatkan kinerja
guru yaitu (1) komunikasi verbal seperti mengadakan rapat, briefing dan face to
face dan tulisan seperti mencetak program kerja;(2) Komunikasi nonverbal yaitu
memahami mimik muka dan gerakan tubuh;(3) melakukan komunikasi digital
seperti membagikan informasi melalui smartphone; (4) meningkatkan disiplin;
(5) diklat; (6) menyediakan sarana dan prasarana;(7) melakukan monitoring,
pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja guru;(8) memberikan motivasi,
arahan, dan contoh keteladanan kepada guru.
Dari fungsi komunikasi organisasi di atas yang dapat meningkatkan
kinerja guru yaitu Kepala Madrasah melakukan komunikasi verbal yaitu rapat
yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan guru dan tenaga kependidikan.
Di dalam rapat Kepala Madrasah menyampaikan informasi kepada guru dan
tenaga kependidikan yang berkaitan dengan program kerja, kebijakan, peraturan
dan sasaran kerja, memberikan penugasan dan pengarahan kerja. Rapat semester
berfungsi untuk mendapatkan (feedback) umpan balik dari guru secara langsung,

71
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

memberikan kesempatan bagi guru untuk menyampaikan pendapat, ide dan


juga memecahkan masalah. Selain itu, bagi guru baru juga bisa mengetahui kerja
yang harus dikerjakan dan mengajak guru untuk saling terbuka. Bahkan rapat
ini juga berguna mengambil keputusan bersama sebelum dilaksanakan.
Adapun proses komunikasi yang dilakukan Kepala Madrasah dengan
guru melalui program kerja yaitu membuat program kerja yang secara sistematis
dan terjadwal, di dalam program kerja tersebut berisi struktur organisasi,
pembagian tugas dan mekanisme kerja, jadwal kerja kepala madrasah, fungsi
dan tugas madrasah dan pengelolah madrasah, daftar nama-nama guru yang
mendapat tugas tambahan di samping tugas pokok sebagai guru mata
pelajaran/BP, tata tertib Madrasah, susunan program pengajaran, pembagian
tugas guru, 10 (sepuluh) kemampuan yang harus di miliki oleh seorang guru,
penjabaran tugas tata usaha. Selanjutnya program kerja tersebut akan
dirapatkan. setiap semesternya akan diadakan rapat untuk membahas tugas
guru dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana Al- Qur’an mengungkapkan kisah Nabi Yusuf a.s, yang
membuat rencana jangka panjang tentang persiapan atau perencanaan pangan
sebagaimana dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 47-49:

‫ِّمماا‬ ‫صد ُّتمۡ َف َذرُ وهُ فِي س ُۢن ُبلِ ِهۦٓ إِ اَّل َقل ِٗيٗل‬ َ ‫ِين دَأَٗبا َف َما َح‬ َ ‫َقا َل َت ۡز َرع‬
َ ‫ُون َس ۡب َع سِ ن‬
‫ِّمماا‬ َ ِ‫ون ُث ام َي ۡأتِي م ِۢن َب ۡع ِد َٰ َذل‬
‫َاد َي ۡأ ُك ۡل َن َما َق اد ۡم ُتمۡ لَهُنا إِ اَّل َقل ِٗيٗل‬ٞ ‫ع شِ د‬ٞ ‫ك َس ۡب‬ َ ُ‫َت ۡأ ُكل‬
.9 ‫ون‬ َ ُ‫اث ٱل اناسُ َوفِي ِه َي ۡعصِ ر‬ ُ ‫ام فِي ِه ي َُغ‬ٞ ‫ون ُث ام َي ۡأتِي ِم ۢن َب ۡع ِد َٰ َذل َِك َع‬ َ ‫ُت ۡحصِ ُن‬
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka
apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu
makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali
sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun

9
Q.S Yusuf : 47-49.

72
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggur.

Manajemen Qur’ani bahwa Ayat ini menunjukkan bahwa Yusuf As


merencanakan program untuk beberapa tahun ke depan. Bahwa perencanaan
tidak menafikan keimanan tapi merupakan tapi salah satu bentuk amal
kebajikan yang berupa ittikhadz al asbab (menjalankan sebab). Perencanaan
adalah tindakan yang legal secara menyeluruh bagi masa depan sehingga
mendorong seseorang untuk bekerja secara maksimal dan optimal dalam
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Firman Allah yang menyuruh
kaum muslimin untuk mempersiapkan diri menjadi dalil yang kuat bagi
pentingnya perencanaan masa depan.10
Downward communication atau komunikasi ke bawah yaitu komunikasi
yang turun dari satu level ke level yang lebih rendah, secara berlahan-lahan
menuju bawah. Dalam komunikasi ke bawah ini, pimpinan dituntut mampu
mengadakan komunikasi, memberikan informasi, dan ide-idenya kepada
bawahannya, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, atau baik
secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang melalui beberapa tingkatan,
biasanya menjadi tidak akurat, khususnya pesan yang disampaikan dengan
berbicara. 11 Fungsi komunikasi ke bawah antara lain:
a. Menyampaikan informasi dari bagian atas ke bagian bawah yang
berkaitan dengan kebijakan, peraturan, prosedur, program dan sasaran
kerja;
b. Memberikan penugasan di pengarahan kerja;
c. Menyampaikan umpan balik oleh atasan kepada bawahan tentang
perilaku dan kinerjanya;
d. Memberikan informasi lembaga/organisasi berupa laporan keadaan
(status report) dan laporan perkembangan (progress report);
e. Mengajukan permintaan dari atasan terhadap bawahan.

10 Zainal Arifin Zakaria, Tafsir Inspirasi (Medan: Duta Azhar. 2012). h.7.
11 Umam, Perilaku, h. 57.

73
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Selain itu, Kepala Madrasah juga menggunakan briefing dan tatap muka
yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara Kepala Madrasah dengan
guru, dengan adanya briefing ini salah satu untuk memberikan solusi dan
memecahkan masalah kerja guru. Dan tidak lupa denga komunikasi digital
menggunakan smartphone untuk memberikan informasi dari Kepala Madrasah
melalui group whatsApp. Media digital handphone untuk menyampaikan
informasi mendesak ataupun hal penting ketika Kepala Madrasah berada diluar
Madrasah atau guru tidak ada di Madrasah. Komunikasi yang dilakukan oleh
Kepala Madrasah dengan guru yaitu melalui group WhatsApp Madrasah dan ada
kalanya chat pribadi yang bersifat pribadi dan penting. Group WhatsApp ini
berfungsi sebagai sarana komunikasi Kepala Madrasah dengan seluruh guru-
guru. Group WhatsApp juga digunakan sebagai sarana komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada seluruh guru dan membagikan tugas secara
menyeluruh, akan tetapi tetap menggunakan papan pengumuman untuk surat
edaran yang akan dibaca oleh seluruh guru.
Menurut Syafaruddin para manajer menghabiskan sekurangnya 80 % dari
bekerjanya dalam keseharian adalah melakukan komunikasi langsung dengan
orang lain. dengan kata lain, 48 menit dalam setiap jam dihabiskan dalam
pertemuan, telephon, komunikasi online, bicara informal, ketika berjalan
disekitarnya. Adapun 20% lainnya, biasanya waktu digunakan manajer duduk
dan bekerja, kebanyakan juga dalam bentuk membaca dan menulis.12
Selain komunikasi verbal Wakil Kepala Madrasah juga menggunakan
komunikasi nonverbal yaitu dengan mimik muka dan gerakan tubuh guru yang
memiliki masalah yang berdampak pada siswa. Masalah yang sering terjadi
yaitu masalah pribadi yang dapat merusak hasil kerja guru, maka Wakil Kepala
Madrasah memanggil guru tersebut dan diajak diskusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut dan WKM (Wakil Kepala Madrasah) akan memberikan solusi
sesuai dengan tingkat kedewasaan guru. Masalah yang sering terjadi juga ada

12 Syafaruddin dan Anzizhan, Psikologi Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Prenada: 2019),
h. 262.

74
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

beberapa guru yang sering terlambat, maka Kepala Madrasah akan memeriksa
absensi secara berkala. Ketika ada guru yang bermasalah maka Kepala Madrasah
melakukan bimbingan kepada guru tersebut, ketika tidak diindahkan maka akan
diberikan surat peringatan pertama.
Sebuah hasil riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khusus
pada saat presentasi, 55% keberhasilan menyampaikan informasi ditentukan
oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan kontak mata, 38%
ditentukan oleh nada suara, dan hanya 7% ditentukan oleh kata-kata. Riset lain
juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaiakn
secara berbarengan antara lisan dan tulisan.13
Proses komunikasi ada lima elemen, yaitu: komunikator, pesan, media,
penerima pesan, dan umpan balik”. Dilihat dari segi jenis informasi dalam
komunikasi ada yang verbal maupun non verbal merupakan sifat dasar dalam
pertukaran pesan yang terjadi dalam kehidupan individu dan masyarakat. 14

Komunikasi kelompok kecil yang lain yaitu seminar, kuliah, ceramah, lokakarya,
forum atau simposium. Komunikasi yang terjadi ditujukan pada kognisi
komunikan, yaitu untuk memberitahukan suatu informasi sehingga komunikan
menjadi tahu.Umpan balik yang diperlukan komunikator adalah yang bersifat
verbal, yaitu dinyatakan dengan kata-kata, untuk memastikan komunikator
mengerti atau tidak.15
Komunikasi yang menunjang kinerja guru yang dilakukan dan
direncanakan oleh Kepala Madrasah adalah mengadakan dan mengikutsertakan
pelatihan yang dibiayai oleh Madrasah untuk peningkatan kinerja guru. Al-
Qur'an dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap proses
pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk
actuating ini. Allah berfirman sebagai berikut:

Umam, Perilaku, h.90.


13

Syafaruddin.Manajemen, h. 98.
14
15 Johnson Alvonco, Practical Communication Skill: Sistem Komunikasi Model Umum dan

HORENSO Untuk Sukses dalam Bisnis dan Kehidupan (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), h.
.14.

75
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

ۡ‫ت أَنا َل ُهم‬ ‫ون ٱل َٰ ا‬


ِ ‫صل َٰ َِح‬ َ ُ ‫ِين َي ۡع َمل‬ َ ‫َقي ِّٗما لِّيُنذ َِر َب ۡأ ٗسا َشد ِٗيدا مِّن لا ُد ۡن ُه َو ُي َب ِّش َر ۡٱلم ُۡؤ ِمن‬
َ ‫ِين ٱلاذ‬
‫أَ ۡجرً ا َح َس ٗنا‬
Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat
pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik](QS. al-Kahfi: 2)

Tafsir Jalalain yaitu (Sebagai jalan yang lurus) bimbingan yang lurus; lafal
Qayyiman menjadi Hal yang kedua dari lafal Al-Kitab di atas tadi dan sekaligus
mengukuhkan makna yang pertama (untuk memperingatkan) menakut-nakuti
orang-orang kafir dengan Alquran itu (akan siksaan) akan adanya azab (yang
sangat keras dari sisi-Nya) dari sisi Allah (dan memberi berita gembira kepada
orang-orang yang beriman, yang mengadakan amal saleh, bahwa mereka akan
mendapat pembalasan yang baik).16
Rasulullah SAW. banyak yang mengarahkan umat manusia agar beretos
kerja yang tinggi dan mengarah kepada profesionalisme sesuai dengan
pengarahan dan bimbingan dari al-Qur’an seperti yang disebutkan di atas,
diantaranya:

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah


mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR.
Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

Kepala Madrasah menambahkan cara menjalin komunikasi dengan guru


dalam peningkatan kinerja guru yaitu mengadakan pelatihan di Madrasah yang
dapat meningkatkan kinerja guru untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Al-Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli, A.-I. J.-S.
16

Tafsir Jalalain (Surabaya: PT. eLB Fitrah Mandiri Sejahtera. 2015), h. 358.

76
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan karena dengan mengadakan evaluasi kita dapat
mengetahui hasil dari kinerja yang kita laksanakan dan dapat meningkatkan
potensi yang kita miliki agar tujuan dari pembelajaran tersebut tersampaikan
kepada peserta didik dengan efektif dan efesien.
Adapun ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan pengawasan/controlling
sebagai berikut:

َ ِ‫َوإِنا َعلَ ۡي ُكمۡ لَ َٰ َحفِظ‬


‫ين‬
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu)] Q.S Infithar (82):10

Dalam tafsir Ibnu Katsir Maksudnya bagi kamu ada malaikat-malaikat mulia
di sisi Allah yang mengawasimu, maka janganlah kamu menyikapi mereka (para
malaikat itu) dengan keburukan-keburukan, karena mereka akan mencatat
seluruh perbuatan kalian.17 Evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah SAW
adalah secara langsung melihat tingkah laku para sahabat,mendengarkan bacaan
sahabat tentang ayat-ayat al-qur’an, tanpa menggunakan buku catatan
sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai pada ukuran yang diharapkan
Rosulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan meteri berupa
nasihat arahan, dan sebagainya.18 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dalam suatu komunikasi yang baik harus melakukan komunikasi yang
berkesinambungan, menjadwalkan rapat, dan juga menggunakan komunikasi
sesuai kebutuhan baik verbal, non verbal, maupun komunikasi digital.

2. Komunikasi Guru dengan Kepala Madrasah dalam Peningkatan


Kinerja Guru
Komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam peningkatan kinerja
guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Madar Pandan yaitu (1) komunikasi lisan

17 Ibnu Katsir, Ibnu. Tafsir Juz Amma (Jakarta: Pustaka Azzam.2007), h. 267.
18 Muhammad Nashruddin Albani, Ringkasan Shahih Muslim (Jakarta: Pustaka Azzam.
2008), h. 25.

77
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

(verbal) yaitu menyampaikan pendapat, ide, dan saran baik melalui rapat,
briefing maupun face to face; (2) komunikasi nonverbal yaitu mencontoh
keteladanan Kepala Madrasah; (3) Mengumpulkan laporan bulanan;(4)
Mengikuti pembinaan untuk menumbuhkan skill dan profesionalisme guru;(5)
Adanya salary (gaji) yang tinggi.
Kinerja akan maksimal ketika guru bisa memahami komunikasi dengan
baik atau komunikasi tersampaikan dengan jelas. Dengan rapat, briefing, dan
juga face to face memudahkan Kepala Madrasah untuk mengetahui keluhan,
saran, atau masukan yang dirasakan oleh guru sehingga Kepala Madrasah bisa
memberikan masukan dan solusi dari setiap permasalahan guru untuk
meningkatkan kinerja guru tersebut.
Selain komunikasi yang bersifat langsung, cetak, elektronik, Kepala
Madrasah juga menjalin komunikasi yang baik dengan para guru lewat aktivitas
sehari-hari seperti menanamkan sifat disiplin baik disiplin tugas maupun
kehadiran, dan Kepala Madrasah juga mengkomunikasikan tugas-tugas tersebut
dengan tingkah laku yang baik seperti keteladanan datang tepat waktu, displin
dengan tugas, dan melaksanakan tugas mengajar sesuai tuntutan yang sudah
ditetapkan, misalnya menyiapkan media pembelajaran saat mengajar,
menyiapkan Rancangan Proses Pembelajaran (RPP), silabus, program tahunan,
program semester, dan tugas lainnya sebagaimana halnya guru karena Kepala
Madrasah mempunyai tugas mengajar juga selain menjadi Kepala Madrasah.
Dalam rapat seluruh guru dan Kepala Madrasah untuk membahas
tentang program kerja yang berisi aturan–aturan yang ada di Madrasah yang
termasuk salah satunya tata tertib Madrasah, tugas pokok guru. Dalam rapat
akan di bahas juga program kerja yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan ke depannya. Wali Kelas bertugas mengelolah kelas/penanggung
jawab kelas, mengumpulkan data-data/identitas siswa untuk pengisian daftar
kelas, buku induk, buku penghubung, administrasi bimbingan dan penyuluhan,
mengisi DKN, rapor, absensi siswa, mengelola ruangan belajar sehingga indah,
bersih, rapi, dan meyenangkan, menyusun group belajar siswa di kelasnya dan

78
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

kerja sama dengan guru bidang studi, memeriksa kelengkapan kelas, denah
kelas, papan absensi siswa, buku absensi siswa, catatan kelas, pembagian tugas
siswa, dan lain-lain, membuat catatan khusus tentang siswa, meneliti kebenaran
absensi siswa di kelasnya serta memprosesnya melalui BP. Selain itu wali kelas
juga mempunyai tugas tambahan yaitu : mendata siswa, melihat kondisi siswa ,
memeriksa buku penghubung apa sudah di paraf guru bidang study,
mengkoordinir uang buku dan kas, memeriksa apakah siswa sholat dhuhur
berjamaah di Mesjid.
Dalam rapat diatas bertujuan agar guru dapat mengeluarkan ide,
pendapat dan juga bisa mendapatkan solusi atas masalah dalam mengerjakan
tugas. Dengan adanya rapat guru juga bisa lebih terbuka kepada Kepala
Madrasah dalam menyampaikan keluhan dan saran. Sehingga dapat memotivasi
guru yang lain baik guru lama maupun guru baru untuk berbicara dan
menyampaikan ide. Bahkan guru baru bisa membuka wawasan tentang
mengajar, dan guru yang tidak bisa menyampaikan ide dan juga kurang terbuka
bisa menyampaikan rekan kerjanya dan belajar untuk terbuka.
Upward communication atau komunikasi ke atas yaitu komunikasi dengan
atasan. Komunikasi ini tidak semudah komunikasi dengan bawahan. Perbedaan
status menyebabkan beberapa kendala dalam berkomunikasi, terutama dalam
mendapatkan umpan balik tentang hal-hal yang menjadi pikiran dan kinerja
bawahan. Komunikasi ke atas pada umumnya bertujuan memperoleh informasi,
keterangan yang berkaitan dengan kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaan
para pegawai di tingkat bawah/rendah. 19
Gondokusumo dalam hubungan kerja dapat mengenal komunikasi
informasi dan komunikasi penugasan. Yang pertama menyampaikan informasi
saja, sedangkan yang kedua adalah cara memberikan tugas supaya diselesaikan
dengan efisien. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dalam
memberikan tugas atau dikenal dengan komunikasi penugasan. Dalam

19 Umam. Perilaku, h. 58.

79
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

komunikasi penugasan segala sesuatu yang menyangkut pelaksanaan tugas


hendaknya direncanakan dan disusun dengan sebaik-baiknya agar dapat
dikomunikasikan dengan jelas. Penyampaian komunikasi dalam penugasan
pada suatu organisasi dapat berbentuk lisan atau tulisan. Proses penyampaian
informasi atasan dan bawahan terlaksana didalam komunikasi penugasan.20
Kegiatan komunikasi guru dengan Kepala Madrasah, yaitu tentang
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya dan
juga laporan kegiatan pembelajaran. Komunikasi yang dilakukan oleh kepala
Madrsah dapat berbentuk rapat,surat, handphone, briefing, face to face. Kepala
Madrasah juga menanamkan kedisiplinan. Kedisiplinan perlu untuk
ditanamkan karena seorang yang disiplin akan selalu melakukan pekerjaannya
dengan cermat, teliti, dan dengan hati yang senang. Sehingga suasana kerja akan
tertib nyaman dan kondusif, selain itu ketegasan dari seorang Kepala Madrasah
dibutuhkan dalam menegakkan kedisiplinan. Kepala Madrasah harus bertindak
tegas dalam setiap pelanggaran yang dilakukan guru, karena apabila setiap
pelanggaran yang dilakukan tidak mendapat perhatian serius maka kedisiplinan
yang diharapkan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dengan keteladanan
yang dicontohkan seperti mengerjakan tugas tepat waktu, datang paling awal
dan pulang paling akhir. Sehingga mencontohkan dari perilaku dan gerakan
tubuh.
Keteladanan adalah perilaku terpuji dan disenangi karena sesuai dengan
nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Perilaku keteladanan para pemimpin adalah
dengan menunjukkan kepada para bawahan mengenai apa yang harus mereka
lakukan, dan memberikan contoh-contoh dan terlibat dalam perilaku simbolik
yang memberitahu perilaku yang layak untuk dilakukan. Keteladanan dapat
ditampilkan dalam disiplin waktu, kepatuhan terhadap aturan, prosedur, tugas
dan tanggung jawab sepenuhnya.21

20 Mesiono. Manajemen Organisasi (Bandung: Citapustaka Media Perintis. 2014). h.199.


21 Syafaruddin dan Anzizhan, Psikologi, h. 81-82.

80
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Adapun mendidik dengan memberi keteladanan memiliki dasar sebagaimana


yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 yang menerangkan
dasar-dasar pendidikan, antara lain:

ٓ ۡ ‫ٱَّلل َو ۡٱل َي ۡو َم‬


‫ٱۡلخ َِر‬ َ ‫ة لِّ َمن َك‬ٞ ‫ٱَّلل أ ُ ۡس َوةٌ َح َس َن‬
َ ‫ان َي ۡر ُجو ْا ا‬ ِ ‫ُول ا‬
ِ ‫ان لَ ُكمۡ فِي َرس‬َ ‫لا َق ۡد َك‬
َ ‫َو َذ َك َر ا‬
‫ٱَّلل َكث ِٗيرا‬
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik
bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan hari akhir
dan dia banyak mengingat Allah].Q.S. Al-Ahzab;21

Sebagaimana dalam buku tafsir Ibnu Katsir menterjemahkan bahwa ayat


yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang mencontoh Rasulullah SAW.
dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya. Untuk itu Allah SWT
memerintahkan manusia untuk mensuritauladani Nabi SAW. pada hari Ahzab
dalam kesabaran, keteguhan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabarannya
dalam menaati pertolongan dari Rabb-Nya.22
Kedisiplin guru yang dibahas berikut ini melingkupi kehadiran,
pengisian absen hadir, ketepatan waktu datang dan pulang dari Madrasah,
keikutsertaan dalam apel pagi dan ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas
dan juga ketepatan jadwal mengajar. Dari indikator-indikator kedisiplinan
tersebut diatas telah dijalankan oleh para guru dengan sangat baik dalam
mengerjakan tugas sehari-hari, sehingga kinerja guru berjalan dengan lancar dan
mencapai hasil maksimal.
Pembinaan profesionalisme dan menyejahterakan guru meliputi : (1)
menata kembali sistem jenjang karier guru dan tenaga kependidikan lainnya; (2)
meningkatkan kesejahteraan guru baik secara material maupun psikologis; (3)
memberikan perlindungan hukum dan rasa aman kepada guru dalam
menjalankan tugasnya; (4) memberikan kesempatan yang luas kepada guru

22 Abdul Goffar, dkk. Tafsir Ibnu Katsir (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 2004), h.461.

81
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

untuk meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai pelatihan dan studi


lanjut. 23
Salah satu yang saat ini digunakan oleh sistem pendidikan nasional
Indonesia untuk untuk mengaitkan kinerja dengan strategi penggajian adalah
pemberian tunjangan profesi bagi guru, kepala sekolah/madrasah, pengawas
sekolah/madrasah. Sistem pemberian tunjangan profesi dapat menjadi alat yang
efektif untuk memotivasi guru, kepala sekolah/madrasah, pengawas
sekolah/madrasah untuk mendukung usaha implementasi strategi peningkatan
kinerja tenaga pendidik/tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. 24
Selain itu, guru juga meningkatkan kinerjanya karena adanya salary (gaji)
yang tinggi dan syarat dalam pemberkasan sertifikasi guru. Guru yang sudah
sertifkasi akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dan guru yang sertifikasi dan inpassing akan disesuaikan
dengan gaji guru PNS dan berdasarkan kualifikasi dan golongan.
3. Komunikasi Antar Sesama Guru, dan Tenaga Kependidikan
Komunikasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Madar Pandan adalah
(1) mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang berfungsi
untuk saling bertukar pikiran dan memecahkan persolan dalam mengerjakan
tugas; (2) mengadakan kembali pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dan
tenaga kependidikan; (3) mengasah kemampuan penggunaan komunikasi
digital seperti penggunaan laptop dan ilmu teknologi dalam mengerjakan tugas
ARD dan Simpatika; dan melakukan koordinasi sesama guru dan tenaga
kependidikan. komunikasi mengalir dari individu ke individu dalam tatap
muka dan latar kelompok. Perilaku komunikasi pemimpin adalah mencakup
pengarahkan perhatian orang lain menuju visi dan nilai suatu organisasi.

23 Etty Rochaety, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
h.38.
24 Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan (Medan: Perdana Publishing. 2012). h. 51

82
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Pemimpin dapat menggunakan banyak metode komunikasi mencakup canel


yang kaya/beragam, dalam komunikasi, cerita, metapora, kegiatan informal,
keterbukaan dan dialog. Tidak hanya pidato formal, tetapi juga memotivasi
pegawai”. Selain itu, komunikasi interpersonal membantu pimpinan memahami
pikiran dan perasaan para anggotanya.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah wadah bagi para guru
untuk tingkat sekolah berlanjut. Salah satu tujuannya adalah untuk menjadi
wadah bagi para guru dalam mendiskusikan berbagai persoalan terkait dengan
kegiatan pembelajaran, peran guru dalam mengajar, mendidik, melatih dan
membimbing siswa. 25
Komunikasi antar sesama guru melalui Muyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) yang mana para guru bertugas dalam penyusunan program dan
pengembangan mata pelajaran sejenis, koordinasi penggunaan ruang sarana,
koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis, pelaksanaan kegiatan
membimbing guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk
peningkatan kinerja guru, selain itu guru juga berkomunikasi melalui briefing
dan face to face antar sesama guru mata pelajaran, dan juga saling bertukar
pikiran dalam mengembangkan pembelajaran dan juga menyelesaikan masalah
tugas. Guru juga melakukan komunikasi dengan guru diluar Madrasah untuk
saling berbagi pengalaman dalam peningkatan kinerja guru baik lewat
handphone maupun face to face. MGMP berfungsi sebagai tempat bertukar
pikiran dan juga memecahkan persoalan dalam mengerjakan tugas.
Sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an tentang musyawarah
terdapat dalam Q.S Ali-Imron ayat 159 sebagai berikut :

ُ‫ٱعف‬ ۡ ‫ك َف‬ َ ۡۖ ‫ب َلَن َفضُّو ْا م ِۡن َح ۡو ِل‬ َ ‫نت َف ًظا َغل‬


ِ ‫ِيظ ۡٱل َق ۡل‬ َ ‫ِنت لَه ُۡۖۡم َولَ ۡو ُك‬
َ ‫ل‬ ِ ‫َف ِب َما َر ۡح َمةٖ م َِّن ا‬
‫ٱَّلل‬
َ ‫ٱَّلل إِنا ا‬
ُّ‫ٱَّلل ُيحِب‬ ِِۚ ‫ت َف َت َو اك ۡل َعلَى ا‬ َ ‫او ۡرهُمۡ فِي ۡٱۡلَ ۡم ۖۡ ِر َفإِ َذا َع َز ۡم‬ ِ ‫َو َش‬ ۡ ‫َع ۡنهُمۡ َو‬
ۡ‫ٱس َت ۡغف ِۡر لَهُم‬
َ ‫ۡٱل ُم َت َو ِّكل‬
‫ِين‬

25 Amini. Profesi Keguruan (Medan: Perdana Publishing.2016), h.107.

83
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu.Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya].Q.S. Ali-Imran (3):159

Dalam tafsir jalalay menterjemahkan sebagai berikut : (Maka berkat) ma


merupakan tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut) hai
Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka
terhadap perintahmu itu dengan sikap lunak (dan sekiranya kamu bersikap
keras) artinya akhlakmu jelek tidak terpuji (dan berhati kasar) hingga kamu
mengambil tindakan keras terhadap mereka (tentulah mereka akan menjauhkan
diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka
perbuat (dan mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu
hingga Kuampuni (serta berundinglah dengan mereka) artinya mintalah
pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai urusan itu) yakni urusan
peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru
sunah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah SAW. banyak bermusyawarah
dengan mereka. (Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati) untuk
melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka
bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya. (Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.26

Dalam sebuah hadits disebutkan:

Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan
para sahabatnya dibanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. (Hadits Jami'
At-Tirmidzi No. 1636 - Kitab Jihad)

26 Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir III. (Jakarta: Gema Insani. 1989), h.1

84
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Selain MGMP ini guru juga mengikuri pelatihan, seminar dan juga
pembinaan yang dapat meningkatkan kinerja guru sehingga dengan adanya
pelatihan, seminar dan juga pembinaan dapat meningkatkan profesinalisme
guru dan dengan ilmu yang di peroleh dari seminar dan juga pelatihan-pelatihan
lainnya yang menunjang kinerja guru kemudian dibagikan kepada guru dan
tenaga kependidikan lainnya agar guru yang lainnya bisa menerapkan ilmu
tersebut dalam pembelajaran dan saling belajar dari pengalaman masing-masing
guru baik dalam sharing atau bahkan Kepala Madrasah mengadakan kembali
pelatihan di Madrasah.
Selain itu, guru juga mengkuti pelatihan yang dapat meningkatkan
kinerja guru. Sehingga dengan pelatihan tersebut mengembangkan kompetensi
dan skill guru dalam mengajar. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah
kegiatan setelah mengikuti pelatihan, banyak orang yang menyelsaikan
pelatihan sangatlah sulit, tetapi lebih sulit menerapkan hasil pelatihan dalam
kehidupan sehari-hari di pekerjaannya. Bila pelatihan direncanakan dengan
baik, bila waktu dan proses dikelola dengan sedemikian rupa, maka hasil
pelatihan akan mudah dilaksanakan. Seorang gur yang telah mengikuti
pelatihan adalah sebaiknya dapat menerapkan untuk dirinya sendiri, untuk
lingkungan kecil di kelas, teman sekelompok, satu sekolah baru untuk semua.27
Kemudian untuk proses kegiatan kerja tenaga akademik kepala Madrasah
mewajibkan tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan
harus menguasai program-program komputer. Penguasaan program-program
komputer tersebut sangat penting untuk di kuasai agar dapat membantu kinerja
tenaga kependidikan, sehingga tugas-tugas tenaga kependidikan dapat
dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Selanjutnya, Kepala Madrasah
menerapkan pola agar tenaga kependidikan bisa menguasai program-program
tersebut, sehingga kepala tata usaha atau stafnya bisa mengajari para guru-guru

27 Amini.Profesi Keguruan. (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.7.

85
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

dalam melaksanakan tugas seperti pemberkasan sertifikasi guru, pengerjaan


aplikasi raport digital (ARD), aplikasi simpatika dan lainnya.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan yaitu komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam
meningkatkan kinerja Guru yaitu (1) komunikasi verbal seperti mengadakan
rapat, briefing dan face to face dan tulisan seperti mencetak program kerja; (2)
Komunikasi nonverbal yaitu memahami bahasa tubuh seperti mimik muka dan
gerakan tubuh; (3) melakukan komunikasi digital seperti membagikan informasi
melalui smartphone; (4) meningkatkan disiplin; (5) mengikuti diklat; (6)
menyediakan sarana dan prasarana;(7) melakukan monitoring, pengawasan dan
evaluasi terhadap kinerja guru;(8) memberikan motivasi, arahan, dan contoh
keteladanan kepada guru; Komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam
peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Maidar Pandan yaitu (1)
komunikasi lisan (verbal) yaitu menyampaikan pendapat, ide, dan saran baik
melalui rapat, briefing maupun face to face; (2) komunikasi nonverbal yaitu
mencontoh keteladanan Kepala Madrasah; (3) Mengumpulkan laporan bulanan;
(4) Mengikuti pembinaan untuk menumbuhkan skill dan profesionalisme guru;
(5) Adanya salary (gaji) yang tinggi.
Dalam konteks ini komunikasi antar sesama guru dan tenaga
kependidikan dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-
Maidar Pandan yaitu (1) Mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) yang berfungsi untuk saling bertukar pikiran dan memecahkan
persolan dalam mengerjakan tugas; (2) mengadakan pelatihan yang pernah
diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan; (3) mengasah kemampuan
penggunaan komunikasi digital seperti penggunaan laptop dan ilmu teknologi
dalam mengerjakan tugas ARD dan Simpatika; serta melakukan koordinasi
sesama guru dan tenaga kependidikan.

86
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

DAFTAR PUSTAKA

Albani, Muhammad Nashruddin. Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka


Azzam. 2008.
Alfiansyah, M., et al. “Kebijakan Internal Madrasah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta” MAGISTRA:
Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman, 11(1), 2020: 52-
67.
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MAGISTRA/article/
view/3460.
Al-Mahalli, Al-Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad, A.-I.
J.-S. Tafsir Jalalain. Surabaya: PT. eLB Fitrah Mandiri Sejahtera. 2015.
Alvonco, Johnson. Practical Communication Skill: Sistem Komunikasi Model Umum
dan HORENSO Untuk Sukses dalam Bisnis dan Kehidupan, Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2014.
Amini.Profesi Keguruan. Medan: Perdana Publishing.2016.
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib.Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,
Jilid 4. Jakarta: Gema Insani.1999.
Assingkily, Muhammad Shaleh & Mesiono. “Karakteristik Kepemimpinan
Transformasional di Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta Relevansinya dengan
Visi Pendidikan Abad 21” MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 4(1), 2019: 147-168. http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/index.php/manageria/article/view/2475.
Becker, Ethan F and John Wortmann, New York: McGraw Hill, Mastering
Communication at Work, 2009.
Bender, Yvonne, Chicago: Nomad Press, The Thactful teacher, 2005.Djalaluddin,
Ahmad. Manajemen Qur’ani. Yogyakarta: UIN Malang Press, 2007.
Ghoffar, Abdul, dkk. Tafsir Ibnu Katsir. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 2004.
Hadijaya, Yusuf. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing. 2012.
. Menyusun Strategi Berbuah Kinerja Pendidik Efektif. Medan: Perdana
Publishing. 2013.
Katsir, Ibnu. Tafsir Juz Amma,.Jakarta: Pustaka Azzam.2007.
. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir III. Jakarta: Gema Insani. 1989.
Kementrian Agama RI. Mushaf Al-Quran dan Terjemahnya. 2005.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

87
BUNAYYA, Vol II No. 1 Januari-Maret 2021 E-ISSN: 2721-0561
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Mesiono. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis. 2014.


Miller, Khaterine, Organizational Communication, Approaches and Processes, Boston:
Wadworth: Cengage Learning, 2012.
Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relation, Bandung :
Pustaka Setia, 2012
Pradan, N & Niti Chopra, Communication Skills for Educational Managers, India:
Book Enklave, 2008.
Rochaety, Ety, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Syafaruddin.Manajemen Organisasi Pendidikan Perspektif Sains dan Islam. Medan:
Perdana Publishing, 2015.
Syafaruddin dan Anzizhan, Psikologi Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Prenada:
2019.
Syafaruddin, et al. “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT
Bunayya Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah” AULADUNA: Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, 7(1), 2020: 32-45.
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/8966.
Umam, Khaerul. Perilaku Organisasi. Bandung:Pustaka Setia. 2010.
Wijayanto, Indra Sakti. TafsirQ.com//3-ali-imran/ayat-159. 2015
Zakaria, Zainal Arifin. Tafsir Inspirasi. Medan: Duta Azhar. 2012.
Zulkarnain, dan Wildan.Dinamika Kelompok: Latihan Kepemimpinan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara. 2013.

88

Anda mungkin juga menyukai