JURNAL
JURNAL
JURNAL
Abstrak : Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui optimasi kerja guru melalui
komunikasi dan literasi dalam pencapaian standar akreditasi Madrasah Unggul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode riset lapangan
melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan kajian dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kepala madrasah berkomunikasi dengan
guru secara verbal (berupa rapat, briefing dan tatap muka); dan non-verbal
(berupa pengamatan ekspresi guru, gerak tubuh dan komunikasi digital via
smartphone). Kedua, kepala sekolah menampilkan perilaku teladan, pembinaan
keterampilan dan profesionalitas guru. Ketiga, kepala madrasah mengadakan
konsultasi guru yang tergabung dalam MGPM, melatih penggunaan laptop, dan
koordinasi sesama guru juga tenaga kependidikan di MAN 2 Aceh Tengah.
A. Pendahuluan
sama dengan orang lain itu menimbulkan adanya komunikasi. Naluri manusia
inginkan. Firman Allah SWT QS. Al-Hujarat (49) ayat 13: Artinya: “Hai
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
cetak maupun elektronik telah tumbuh begitu pesat. Maraknya industri media
baik itu organisasi besar, kecil, berupa organisasi bisnis maupun nonbisnis,
merupakan hal yang bersifat alamiah. Tanpa dipelajari, dikuasai dan dipahami,
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ash Shaff ayat 4 yang
Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan
barisan yang teratur dan kokoh. Salah satu surat Madaniyah ini mengupas
secara rinci tentang konsep berjamaah di dalam Islam. Hal ini memang sangat
ditekankan oleh Rasulullah SAW pada masa berdakwah di Madinah, saat surat
ini diturunkan.
1
Afridoni Afridoni and others, ‘Manajemen Akreditasi Sekolah Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 6.3 (2022), 13832–38
<https://doi.org/10.31004/jptam.v6i3.4402>.
Guru merupakan aspek penting sebagai salah satu penentu
macetnya organisasi.
Falcione dalam Pace dan Faules (2001: 149) menyatakan bahwa, “iklim
komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu
sentral, pertama, dan utama. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan
dalam hal ini guru dituntut memiliki kompetensi yang bagus, apabila
Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dari suatu proses belajar mengajar. Keberhasilan kinerja guru juga ditentukan
(Mangkunegara, 2007:67).
Undang No.14 tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa “guru adalah pendidik
menengah”.
ditunjukkan oleh guru baik secara kualitas maupun kuantitas yang ditampilkan
dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana maka guru harus mampu
kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator
maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
pekerjaannya.
Dengan kata lain, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah
didik untuk tercapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dikatakan baik dan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, untuk mencapai
karena dengan memiliki kinerja yang tinggi maka tingkat sumber daya
B. Rumusan Masalah
Tengah ?
C. Tujuan Penelitian
optimasi kinerja guru melalui komunikasi dan literasi dalam pencapaian standar
tujuan penelitian.