Hasbi DKK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Irfani: jurnal pendidikan islam

P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272


Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

HUBUNGAN PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI


MANAJER DENGAN KINERJA GURU

Muh. Hasbi1, Ismail Nasar2, Yinarti Hida3, Ritmon Amala4


1,3,4
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
2
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Email: [email protected]

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kepala madrasah
sebagai manajer dengan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Gorontalo. Pada penelitian yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
populasinya merupakan sampel jenuh, dengan jumlah yang diteliti 32 orang. Teknik
analisis data menggunakan angket, dan teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis data korelasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan
positif/signifikan antara peran kepala madrasah sebagai manajer dengan kinerja
guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Gorontalo. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil perhitungan koefisien kinerja antara nilai kinerja guru (variabel Y) dengan
peran kepala madrasah sebagai pengelola (variabel X) yang diperoleh sebesar
32,15%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah sebagai manajer dan
guru memiliki hubungan yang cukup kuat, yaitu: 0,567 dan positif, yang berarti
hubungan antara kepala madrasah sebagai manajer meningkat, sehingga kinerja
guru juga akan meningkat.
Kata Kunci: Kepala Madrasah sebagai Manajer, Kinerja Guru.

ABSTRACT
This study aimed to see the relationship between the principal as a manager and
teachers' performance in the Madrasah Aliyah Negeri Gorontalo District. In
research using this type of quantitative research, the population is a saturated
sample, with studied 32 people. The data analysis technique used a questionnaire,
and the data analysis technique used was moment data analysis. Based on the
research results, there is a positive/significant relationship between the role of the
head of the madrasah as a manager and the performance of teachers in Madrasah
Aliyah Negeri Gorontalo District. This is indicated by the results of calculating the
performance coefficient between the teacher performance score (variable Y) and
the role of the madrasah principal as manager (variable X), which was obtained at
32.15%. This shows that the principal as a manager and teacher performance has
a strong enough relationship: 0.567 and positive. This means that the relationship
between the head of the madrasah and a manager increases, so the teacher's
performance will also increase.
Keywords: principal as a manager, performance of teachers.

17
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

PENDAHULUAN
Kepala madrasah merupakan pemimpin yang memiliki peran sebagai
pendidik, sekaligus manajer dalam sebuah lembaga pendidikan islam. Peran yang
dimiliki harus berkorelasi dengan kemampuan yang dimiliki pula, sehingga dapat
meujudkan situasi madrasah yang harmonis dan berkemajuan sehingga dapat
tercapai peningkatan kualitas dari segala lini. Lembaga pendidikan islam yang
dipimpin baik itu tingkat dasar ataupun menengah mempunyai berbagai problem
yang sangat kompleks dan dinamis, sehingganya kepala madrasah dituntut untuk
dapat mengimplemntasikan peran dan kompetensinya dalam menyelesaikan
problem tersebut secara baik dan tepat.1
Sampai sekarang ini, penguasaan konsep manajemen atau keterampilan
manajerial serta peraturan yang sama dengan tugas kependidikan kepala madrasah
nampaknya belum terlalu didalami oleh kepala madrasah.
Beberapa problem yang tidak dinginkan dalam pengelolaan madrasah
adalah problem yang berasal dari kepala madrasah itu sendiri. Seperti kepala
madrasah kurang mengupgrade pengetahuan, pemahaman serta kemampuannya
setelah mengemban jabatan itu, biasanya mereka hanya menjalankan
pengalamannya sebagai guru. Serta karena pelatihan yang sangat singkat ataupun
tidak maksimal menyebabkan pemahaman pengelolaan madrasah menjadi sangat
minim, hingga akan berdampak pada warga madrasah yang dipimpin dan yang
menjadi tanggung jawabnya.2
Perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan, perngkoordinasian,
pengawasan dan penilaian seluruh program dan kegiatan madrasah merupakan
tugas dan tanggung jawab kepala madrasah terutama yang berkaitan dengan
kegiatan amidnitrasi peserta didik, pembiayaan madrasah, sarana dan prasarana,
humas, proses pembelajaran dan sebagainya..3 Olehnya itu dalam rangka
pencapaian tujuan madrasah, kepala madrasah wajib menjalankan tugas dan
tanggung jawab untuk melakukan kegiatan manajemen di atas kepada seluruh
sumber daya yang ada dan kegiatan/ program yang dilakukan di madrasahnya.

1
Erlianti, D., M. Maq, T. Susianto, I. Nasar, and A. Fathurohman. “Analysis of the Effect
of School Environment and Compensation on Performance of Vocational School Teachers”. Journal
on Education, Vol. 5, no. 4, Apr. 2023, pp. 14708-12, doi:10.31004/joe.v5i4.2534.
2
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Kependidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2002), h. 133.
3
Burhanuddin, Analisis Administrasi, Mmanajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,
(Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2014), h. 29.

18
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Kepala madrasah juga wajib menguasai kompetensi-kompetensi umum


yang dipersyaratkan.4 Kepala madrasah memiliki peran sebagai pengajar/pendidik,
manajer, supervisor, pemimpin, inovator dan pemberi motivasi. Jenis
kepemimpinan yang dipilih yang akan diterapkan menyesuaikan dengan kondisi
dan situasi yang ditemui di setiap institusi, baik transaksional, transformasional atau
visioner, dikombinasikan antara dua atau ketiganya. Penerapan kepemimpinan jenis
ini untuk mendukung keberhasilan peran kepemimpinan manajerial dan pengajaran
kepala madrasah. Dengan implementasi peran kepemimpinan, manajemen dan
pengajaran yang didukung oleh jenis kepemimpinan transaksional, para pemimpin
transformasi dan visioner dan visioner akan efektif. Efektivitas kepala kepala
Madrasah akan mengarah pada efektivitas madrasah. Dengan demikian, dalam
konteks pelaksanaan otonomi pendidikan, terutama di Madrasah, setidaknya ada
dua hal penting yang harus diperhatikan khusus, yaitu kemampuan peran pemimpin
madrasah sebagai manajer dan kinerja profesional guru.
Peran sebagai manajer yakni hal paling utama untuk memimpin sebuah
lembaga pendidikan. Menu rut Katz dan Kanz, kompetensi manajer terbagi atas tiga
cakupan yakni: (1) teknis (technic), terdiri atas teknik proses pengeloaan
(perencanaan, pengaturan, kordinasi, supervisi, dan pengendalian), (2) manusia
(human), kemampuan hubungan antar manusia, memotivasi dan membangun
moral, (3) konseptual (conceptual), menekan pengetahuan dan teknik terkait jasa
atau produk tentang lembaga.5 Sergiovanni mengemukakan tambahan pendapat
cakupan lain pengelolaan untuk manajer lembaga pendidikan, yakni kepemimpinan
simbolis (symbolic leadership), aktivitas kepala madrasah memberi contoh kepada
warga sekolah, dan kepemimpinan budaya (cultural leadership), yakni kepercayaan
dan nilai-nilai kepala sekolah merupakan hal yang urgen6.
Sergiovanni kemudian membahas pula tentang mutu pendidikan yang
diberikan di sekolah akan menghasilkan mutu belajar sebagai hasil dari peran
kepala madrasah sebagai manajer yang efektif, serta sekolah akan sukses dan efektif
karena mendapatkan dukungan penuh dari segenap guru dan warga sekolah lainnya.
Salah satu hal nyata dalam tugasnya sebagai kepala madrasah yakni melaksanakan
pemberian layanan yang maksimal dalam menunjang komptensi guru dalam
bekerja. Apabila guru dan staf diberikan layanan yang maksimal atau ditunjang
oleh kepala sekolah, maka guru dan staf tersebut juga akan mengadopsi layanan

4
Supardi, Sekolah Efektif Konsep dasar dan Praktiknya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2013), h 27
5
Nasar, I., and A. Majir. “Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatan
Kinerja Guru”. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme, Vol. 4, no. 3, Jan.
2023, pp. 484-95, doi:10.37680/scaffolding.v4i3.1917
6
Hidayati, Hidayati. "Manajemen Pendidikan, Standar Pendidik, Tenaga Kependidikan,
dan Mutu Pendidikan." Al-Ta lim Journal 21.1 (2014): 42-53.

19
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

tersebut kemudian diterapkan untuk melayani siswa pada saat proses belajar
mengajar di kelas serta layanan administrasi oleh staf atau tata usaha. Ini
mengartikan untuk pemberian layanan yang optimal untuk seluruh warga sekolah
bahwa kepala sekolah wajib berada di sekolah sepagi mungkin.7
Kualitas kepala Madrasah sebagai manajer telah secara signifikan
dipengaruhi oleh kinerja Manajerial yang diadakan untuk memberdayakan guru
sehingga guru profesional yang selalu ingin memperbarui untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Pemimpin Madrasah yang memiliki kinerja yang baik adalah
kepala madrasah yang memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual
dan luas yang baik dan futuristik. Kemampuan intelektual diperlukan dalam
observasi, pemahaman dan analisis informasi yang diperoleh. Kemampuan
emosional diperlukan untuk mengobati berbagai kendala dan dalam konstruksi
hubungan. Sementara kemampuan spiritual diperlukan saat mengambil pengalaman
sehingga keputusan dibuat di sisi kebenaran. Wawasan yang luas dan futuristik
adalah hal dasar dari tanda-tanda membaca perubahan di lingkungan sekolah untuk
membawa sekolah bahwa hal itu mengarah pada kondisi perubahan yang terus
terjadi. Kemampuan manjerial kepala sekolah merupakan kemampuan
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaiman diungkapkan dalam Kep. Men. Dik.
Nas No 162/U/2003 pasal 9 ayat 2 tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
sebagai: (1) pemimpin; (2) manajer; (3) pendidik; (4) administrator; (5) wirausaha;
(6) pencipta iklim kerja; (7) penyelia8
Guru adalah subjek yang paling berpengaruh dan paling urgen dalam
lembaga pendidikan secara umum karena bagi siswa, guru selaluvdigunakan
sebagai pemimpin teladan bahkan menjadi angka identifikasi diri. Di sekolah, guru
adalah elemen yang paling berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan
selain elemen siswa dan fasilitas lainnya. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan
sangat terjebak oleh persiapan guru dalam persiapan siswa melalui kegiatan belajar
mengajar. Akan tetapi, usaha strategik guru untuk mengembangkan kualitas output
pendidikan sangat dipengaruhi oleh keterampilan dan kinerja para guru.
Whitmore secara sederhana berpendapat bahwa kinerja merupakan
pengaplikasian fungsi-fungsi yang dituntut dari individu. Definisi tersebut
mengisyaratkan tanggung jawab yang besar dari pekerjaan individu. Whitmore

7
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2007), h 88
8
Nurdin, Diding. "Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Membangun Iklim
Sekolah Dan Kepuasaan Guru Di Sekolah Dasar." Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik
Pendidikan 24.1 (2017): 45-56.

20
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

menegasakan kinerja adalah suatu tindakan, suatu hasil, atau apa yang ditampakkan
individu melalui kemampuan yang sesuai fakta.9
Berdasarkan dari padangan Whitmore tadi, kinerja mewajibkan suatu
penerapan kemampuan seseorang, dan tanggungjawab atau kepemilikan yang
komprehensif. Jikalau tidak, maka hal ini tidak akan menjadi kemampuan
seseorang, tapi sebagian akan dimiliki oleh orang lain. Pandangan lain,
dikemukakan Samsudin bahwa kinerja diartikan sebagai tingkatan implementasi
tugas yang bisa dicapai seseorang dengan menggunakan potensi yang ada dan
batasan-batasan yang sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi.10
Sedangkan Nawawi memberikan pengertian kinerja sebagai output implementasi
suatu pekerjaan.11 Mulyasa mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja,
pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.12
Dari pembahasan di atas, maka kinerja bisa dirangkum sebagai sikap
seseorang yang menghasilkan output dari pekerjaaan tertentu setelah memenuhi
berbagai persyaratan. Kinerja adalah gambaran hasil kerja yang dilakukan
seseorang, atau dengan kata lain kinerja adalah unjuk kerja seseorang.
Kepala madrasah harus sangat berperan dalam peningkatan kinerja guru di
madrasah, seperti melakukan pemotivasian serta pembinaan-pembinaan kerja, serta
guru sendiri harus memotivasi dirinya agar meningkatkan kinerjanya. Istilah
“kinerja” dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata performance
(Bahasa Inggris). Pengertian ini berarti kinerja merupakan catatan tentang hasil-
hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu pula.13
Kinerja guru bisa dibuktikan dari beberapa kompetensi-kompotensi yang
harus dimiliki,. “Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional (Undang-
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Kinerja guru dapat terlihat
jelas dalam pembelajaran yang diperlihatkannya dari hasil belajar siswa. Kinerja
guru yang baik akan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik. Selanjutnya,

9
Dewi, Ratna. Pengaruh supervisi dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja
guru Mts Se-Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus 2016/2017. Diss. UIN Raden Intan
Lampung, 2017.
10
Samsudin, Sadili. Manajemen Sumber Daya. (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h.159
11
Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif.
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), h.234
12
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h.136
13
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2013), h 52-53

21
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

“kinerja yang baik terlihat dari hasil yang diperoleh dari penilaian hasil belajar
siswa”14.
Indikator kinerja dalam penelitian ini yakni dikutip dari Soedijarto
meliputi: (1) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang disiplin ilmu
pengetahuan sebagai sumber bahan ajaran;(2) mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang siswa dengan latar belakang kemampuan
karakteristik lainnya; (3) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai
teknik pendidikan; (4) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai
model belajar dan proses perubahan tingkah laku manusia pada umumnya dan siswa
pada khususnya. (5) mempunyai pengetahuan tentang berbagai media dan sumber
belajar dengan berbagai potensinya untuk menunjang pencapaian tujuan pndidikan;
(6) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang teknik penilaian pada khususnya
dan sistem penilaian pada umumnya. (7) mempunyai karakteristik seorang
pemimpin dan pendidik yang mampu menerapkan motto: ”Ing Ngarso Tulodo, Ing
Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” secara cukup dan kreatif; (8)
mempunyai kemampuan inovatif, dan berkepribadian Pancasila.15
Dengan demikian kinerja yang dalam penelitian ini merupakan variabel
mayor, tentunya hanya akan memberikan hasil yang optimal apabila ada variabel
lain yang turut berperan didalamnya. Meskipun demikian terlepas dari pengaruh
variabel lain untuk melihat optimalnya variabel kinerja guru di sekolah, hal yang
tidak dapat diabaikan dalam mengoptimalkan kinerja guru adalah beberapa dimensi
yang meliputi : (1) kualitas kerja; (2) kecepatan/ ketepatan, inisiatif, (3) kemampuan
dan (4) komunikasi. Selanjutnya dimensi kinerja guru tersebut melahirkan indikator
antara lain : (1) penguasaan bahan, (2) pengelolaan proses pembelajaran, (3)
manajemen kelas, (4) penggunaan media atau sumber belajar, (5) penguasaan
landasan pendidikan, (6) perencanaan program pengajaran, (7) pemimpin di kelas,
(8) manajemen interaksi belajar mengajar, (9) melakukan evaluasi hasil belajar
siswa, (10) penggunaan berbagai metode/model pembelajaran, (11) pemahaman
dan pelaksanaan fungsi dan layanan bimbingan konseling, (12) pemahaman dan
penyelenggaraan administrasi madrasah, dan (13) pemahaman dan penafsiran hasil-
hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Dengan demikian kinerja guru yang diharapkan adalah kemampuan
mengembangkan persiapan mengajar karena pada hakekatnya persiapan mengajar
akan mengarahkan tentang apa yang akan dilakukan oleh seorang guru dalam

14
Nugraheni, Aninditya Sri, and Ratna Rahmayanti. "Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru di MI Al Islam Tempel dan MI Al Ihsan Medari." Jurnal Pendidikan Madrasah 1.2
(2016): 277-293.
15
Soedijarto. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2013), h.10.

22
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

meningkatkan kinerjanya. Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang


kompleks dan sifatnya dimensional sehingganya guru harus menguasai tehnik yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan penting dalam pembelajaran.
Agar supaya program/kegiatan madrasah berjalan efektif dan efisien, maka
telah dibagi tugas pengelolaan program yang dimaksud kepada guru-guru dan staf
tata usaha, meskipun begitu beberapa program yang bersifat teknis masih dibantu
oleh Kepala madrasah.16 Dengan demikian, kepala madrasah bisa menjalankan
perannya dengan efektif jika dilandasi oleh keterampilan sebagai leader,
keterampilan menciptakan konsep serta hubungan antar individu, dapat melakukan
komunikasi dengan seluruh warga sekolah dengan stabil, dapat melakukan
penilaian kinerja guru dan staf administrasi, ketrampilian menganalisa sebuah
masalah, pengambilan keputusan secara cerdas dan benar. Kemampuan atau
keterampilan di atas adalah wujud dari kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
madrasah dalam pelaksanaan perannya.17
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Gorontalo didapatkan masalah penelitian yakni belum optimalnya peran kepala
madrasah sebagai manajer seperti pada perencanaan, kesulitannya yakni sulit untuk
meyatukan dari guru dan staf dalm mengambil keputusan dalam suatu perencanaan
karena minimnya budaya inisiatif dari guru maupun stafnya untuk mengajukan ide
dan gagasan. Dari segi pengarahan, yakni paradigm yang berbeda, budaya, motivasi
dan kemampuan guru yang memunculkan hambatan kepala madrasah pencapaian
tujuan madrasah. Kurangnya evaluasi yang dilakukan oleh kepala madrasah
terhadap program sekolah. Pengawasan, kesulitan yang dihadapi yakni terlalu
banyak beban tugas administratif yang menjadi tanggung jawab kepala madrasah
menyebabkan kurang fokusnya pengawasan kepala madrasah terhadap pelaksanaan
program madrasah. Hubungan yang minim antara madrasah dengan masyarakat
yang menyebakan ada paradigm yang terbangun pada masyarakat yang
menganggap guru sebagai satu-satunya subjek yang mempengaruhi keberhasilan
peserta didik
Dalam peningkatan mutu kinerja guru, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yakni peran kepala madrasah sebagai manajer, sebab kepala
madrasah adalah individu yang memiliki peran urgen pada pengelolaan dan
pengaturan kegiatan kinerja guru serta kepala madrasah pula yang memiliki
tanggung jawab secara langsung kepada implementasi selutuh aturan yang wajib

16
Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar, (Bandung:
Alfabeta,2012), h. 33
17
Yogaswara, Atep, Nanang Fattah, and Udin Saefudin Sa’ud. "Kontribusi Manajerial
Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Kepegawaian Terhadap Kinerja Mengajar Guru." Jurnal
Penelitian Pendidikan 11.2 (2010): 60-72.

23
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

dilakukan warga madrasah mulai guru, staf dan peserta didik. Madrasah Aliyah
Negeri Kabupaten Gorontalo adalah termasuk sekolah menengah pertama yang
yang unggul, dengan akreditasi yang A atau istimewa. Oleh karenanya metode
kepala madrasah dalam melakukan interaksi dengan seluruh warga madrasah akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan madrasah yang dipimpinnya, dan juga
dapat berpengaruh terhadap kinerja guru.
Berdasarkan permasalahan yang terdeskripsi di atas, ada beberapa alasan
yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini diantaranya kemajuan di
bidang pendidikan membutuhkan seorang leader sekaligus manager yang dapat
menerapkan manajemen yang baik dalam pengelolaan lembaga pendidikan serta
dapat berperan dalam peningkatan kinerja guru dalam penacapaian tujuan
pendidikan, serta sebahagian besar kepala madrasah masih belum optimal dalam
pelaksanaan supervisi akademik dan manajerial. Paradigma yang berkembang di
masyarakat mengenai pemosisian guru sebagai satu-satunya sentral dalam
pencapaian keberhasilan siswa di madrasah, akan tetapi kepala madrasahlah yang
juga merupakan komponen yag memiliki peran penting, karena kepala madrasah
adalah leader dan manager lembaga pendidikan.
Pada akhirnya dapat dikatakan kemampuan peran kepala madrasah sebagai
manajer mempunyai peran urgen dan strategik dalam rangka meningkatkan mutu
madrasah. Seluruh program di madrasah termasuk peningkatan mutu kinerja guru
dari semua kompetensi di madrasah dapat digerakkan oleh kepala madrasah dengan
menerapkan kemampuan manajerialnya, terdiri dari kemampuan teknis, hubungan
antar individu, serta kemampuan konseptual.
Beberapa penelitian yang relevan ditulis oleh Alhabsyi dkk dengan judul
“Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru”18, R.
Harapan, dkk dengan judul “Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru di MAN 2 Padangsidimpuan”19, dan Istikomah, dkk dengan judul
“Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru”20.
Semua penelitian di atas sama-sama meneliti tentang kepala sekolah dan guru,
tetapi tidak spesifik meneliti tentang salah satu peran kepala sekolah yakni peran
sebagai manajer. Sampai saat ini, masih sedikit perhatian dari peneliti yang

18
F Alhabsyi, S S Pettalongi, and ..., “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru,” Jurnal Integrasi … (2022),
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/jimpe/article/view/898.
19
R Harapan, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di MAN
2 Padangsidimpuan,” Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan … (2017), http://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/al-muaddib/article/view/108.
20
I Istikomah, “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru,” NUR EL-ISLAM: Jurnal Pendidikan … (download.garuda.kemdikbud.go.id, 2018),
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1285038&val=12630&title=Strategi
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru.

24
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

mengkaji hubungan kepala sekolah sebagai manajer dengan kinerja guru secara
kuantitatif.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka memotivasi penulis meneliti
permasalahan ini dengan judul “Hubungan Peran kepala madrasah sebagai manajer
Dengan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Gorontalo”.
Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis dengan menggunakan
Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Hipotesis Nihil (Ho).
Ha : 𝜌 ≠ 0 : Terdapat hubungan antara peran kepala madrasah sebagai manajer
dengan Kinerja guru
Ho: 𝜌 = 0 : Tidak terdapat hubungan antara peran kepala madrasah sebagai
manajer dengan efektivits kinerja guru.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dengan desain penelitian
deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk membuktikan tentang hubungan antara
peran kepala madrasah sebagai manajer dengan kinerja guru21, lokasi penelitian
yakni di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Gorontalo. Dalam penelitian ini
peneliti akan mejadikan seluruh guru Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Gorontalo sebagai subjek penelitian yaitu berjumlah 40 guru. Peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuisioner/angket yang terlebih
dahulu diujicobakan di luar sampel penelitian untuk mendapatkan angket yang
valid dan reliable. Metode analisis data yang akan di pakai dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis Uji normalitas data, Uji
Korelasi menguji hipotesis, menggunakan bantuan aplikasi komputerisasi SPSS
versi 23.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Uji Validitas
Dari hasil analisis data didapatkan hasil uji validitas terhadap 35 item
pernyataan angket variabel X (peran kepala madrasah sebagai manajer) dan 38 item
angket variabel Y dengan menggunakan taraf nyata α =0.05 dan N = 30 (30 orang
guru) di Marasah Aliyah Kota Gorontalo, serta dengan kriteria interval kepercayaan
95% dengan harga rtabel = 0.361.

21
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,(Cet, 4;
Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008), h. 42

25
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Untuk mendapatkan item instrument yang valid dilakukan uji coba terhadap
semua item pertanyaan dengan kriteria rhitung > rtabel. Hal ini menunjukkan semua
item pada angket dikatakan valid jika hasil perhitungan rhitung > rtabel. Hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 1. Status Validitas Item Angket
Variabel Jumlah Item Valid Tidak
Angket Valid
X (peran kepala madrasah
35 29 6
sebagai manajer)

Y (Kinerja Guru) 38 33 5

Berdasarkan hasil uji coba validitas angket variabel X (peran kepala


madrasah sebagai manajer) dari 35 item angket diperoleh 29 item instrument yang
valid (rhitung > rtabel) dan 6 item instrumen yang tidak valid (rhitung < rtabel). Dan angket
variabel Y (Kinerja guru) dari 38 item angket diperoleh 33 item angket yang valid
(rhitung > rtabel) dan 3 item instrument yang tidak valid (rhitung < rtabel). Dengan
demikian berdasarkan hasil uji coba tersebut jumlah item instrument angket yang
ada dalam angket digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 29 item angket
untuk mengukur variabel X (peran kepala madrasah sebagai manajer). Dengan
demikian berdasarkan hasil uji coba tersebut jumlah item instrument pertanyaan
yang ada dalam angket digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 33 item
angket untuk mengukur variabel Y (Kinerja guru).

2. Uji Reliability
Analisis uji reliabilitas dihitung dengan memakai rumus Cronbach Alpha
pada aplikasi SPSS 23.0. Pada analisis reliabilitas didapatkan nilai r:

Tabel 2. Analisis Uji Reliabilitas Variabel X dan Y


Variabel Cronbach's Alpha N of Items
X (peran kepala madrasah
0.742 35
sebagai manajer)

Y (Kinerja Guru) 0.739 38

Dari hasil Uji reliabilitas diperoleh koefisien Cronbach's Alpha yakni 0.742 untuk
variabel X dan 0.739 untuk variabel Y. Angka ini menunjukkan bahwa instrumen
tersebut reliabel karena > 0.6.

26
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

3. Uji Normalitas Data


Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Peran Kepala Madrasah
.127 40 .105 .949 40 .071
Sebagai Manajer
Kinerja Guru .099 40 .200* .963 40 .205
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas data:


a. Peran Kepala Madrasah Sebagai Manajer menjelaskan angka signifikasi
pada kolom kolmogorov-smirnov 0.105 > 0.05 membuktikan bahwa data
tersebut terdistribusi normal
b. Kinerja guru menjelaskan angka signifikasi pada kolom kolmogorov-
smirnov 0.200 < 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal.
4. Pengujian Hipotesis Uji Korelasi
Untuk hasil analisis hubungan antara variabel X (peran kepala madrasah
sebagai manajer) terhadap variabel Y (Kinerja guru) yakni:

Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Pearson


Correlations
Peran Kepala
Madrasah
Sebagai Kinerja
Manajer Guru
Peran Kepala Madrasah Pearson Correlation 1 .567**
Sebagai Manajer Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
Kinerja Guru Pearson Correlation .567** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

27
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Pada tabel 4 di analisis korelasi Pearson di atas, bahwa besarnya hubungan


antara variabel X (Peran Kepala Madrasah Sebagai Manajer) dengan variabel Y
(kinerja guru) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.567. Hal ini
menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara Peran Kepala Madrasah Sebagai
Manajer dengan kinerja guru di MTsN Gorontalo karena besaran korelasi antara
variabel Y (kinerja guru) dengan variabel X (peran kepala marasah sebagai
manajer) yaitu 0.567 > 0.05 berarti tingkat Peran Kepala Madrasah Sebagai
Manajer berkorelasi Cukup Kuat dengan Kinerja Guru. Sedangkan tingkat
signifikan koefisen korelasi satu sisi (2-tailed) dari output variabel ini (diukur dari
probabilitas yaitu (0,000) jauh di bawah 0,05, maka hubungan antara Peran Kepala
Madrasah Sebagai Manajer (Variabel X) dengan kinerja guru (Variabel Y)
signifikan. Sehingga dapat dikatakan untuk korelasi antara Variabel Y (kinerja
guru) dengan Variabel X (Peran Kepala Madrasah Sebagai Manajer) mempunyai
arah korelasi positif yang artinya semakin tinggi tingkat peran kepala madrasah
sebagai manajer dengan kinerja guru juga semakin tinggi. Demikian pula
sebaliknya.
Tabel 5. Interpretasi Koefesien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

Dari hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui besarnya sumbangan


variabel peran kepala madrasah sebagai manajer (X) dengan kinerja guru (Y) yaitu
melalui teknik mencari Koefisien Determinasi dengan rumus: r2 X 100%= 0.5672
X 100% = 32.15%. Artinya korelasi variabel peran kepala madrasah sebagai
manajer (X) dengan kinerja guru (Y) yaitu sebesar 32.15%.
Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat nilai signifikansi Sig. (2-tailed) antara
variabel X dengan Y adalah sebesar 0.000 < 0.05 dimana 0.05 adalah taraf
signifikan, yang berarti terdapat korelasi signifikan dari peran kepala madrasah
sebagai manajer dengan Kinerja guru. Berdasarkan Nilai R hitung, diketahui untuk
korelasi variabel X dengan Y adalah sebesar 0.567 > R tabel 0.312, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel peran kepala madrasah sebagai
manajer dengan variabel Kinerja guru. Karena R hitung atau Pearson Correlations
dalam analisis ini bernilai positif atau dengan kata lain semakin meningkat peran

28
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

kepala madrasah sebagai manajer maka akan meningkat pula kinerja guru. Maka
dari itu hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil Penelitian membuktikan bahwasanya teori tentang peran kepala
madrasah sebagai manajer berkorelasi dengan kinerja guru, dimana penelitian
sebelumnya dilakukan oleh Sulaeman secara kualitatif dengan judul Keterampilan
Manajerial Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Madrasah
Aliyah Al-Falah Arungkeke Kabupaten Jeneponto, didapatkan hasil antara
keterampilan manajerial dan kinerja pegawai khususnya kinerja guru terdapat
korelasi yang positif dan kuat. Sebab, semakin tinggi tingkat kemampuan
manajerial kepala madrasah, semakin tinggi pula tingkat kinerja para guru di
lingkungan madrasah itu sendiri. Hal itu ditandai dari intensitas pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru semakin meningkat serta adanya keinginan yang kuat dari
para guru untuk mengembangkan profesi dan kompetensinya masing-masing.22

KESIMPULAN
Terdapat korelasi variabel peran kepala madrasah sebagai manajer dengan
Kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Gorontalo. Simpulan ini sesuai
hasil dari ananlisis mengenai Koefisien korelasi antara nilai kinerja guru (variabel
Y) dan peran kepala madrasah sebagai manajer (variabel X) diperoleh sebesar 32.15
%. Hal ini membuktikan bahwa antara peran kepala madrasah sebagai manajer
dengan Kinerja guru memiliki hubungan cukup kuat yaitu: 0.567 dan positif yang
berarti, apabila peran kepala madrasah sebagai manajer meningkat maka akan
meningkat pula kinerja guru.

DAFTAR PUSTAKA
Alhabsyi, F, S S Pettalongi, And ... “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru.” Jurnal Integrasi … (2022).
Https://Jurnal.Uindatokarama.Ac.Id/Index.Php/Jimpe/Article/View/898.

Al-Oghny, M. Upaya Kepala Sekolah Dalam Memanajemen Sarana Dan


Prasarana Di Ma Baitul Makmur Desa Suka Datang Kabupaten Rejang
Lebong. Diss. IAIN Curup, 2019.

Burhanuddin. Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.


Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan. Khairil, Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.

22
Sulaiman. "Keterampilan Manajerial Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Di Madrasah Aliyahal-Falah Arungkeke Kabupatenjeneponto." Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam 8.1 (2019): 848-870.

29
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan


Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Penerbit Pustaka Setia,
2002.

Dewi, Ratna. Pengaruh supervisi dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap


kinerja guru Mts Se-Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
2016/2017. Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Erlianti, D., M. Maq, T. Susianto, I. Nasar, and A. Fathurohman. “Analysis of the


Effect of School Environment and Compensation on Performance of
Vocational School Teachers”. Journal on Education, Vol. 5, no. 4, Apr.
2023, pp. 14708-12, doi:10.31004/joe.v5i4.2534.

Fitrah, Muh. "Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan." Jurnal
Penjaminan Mutu 3.1 (2017).

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:


Bumi Aksara, 2012.

Harapan, R. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di


Man 2 Padangsidimpuan.” Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan …
(2017). Http://Jurnal.Um-Tapsel.Ac.Id/Index.Php/Al-
Muaddib/Article/View/108.

Hidayati, Hidayati. "Manajemen Pendidikan, Standar Pendidik, Tenaga


Kependidikan, dan Mutu Pendidikan." Al-Ta lim Journal 21.1 (2014).

Istikomah, I. “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Kinerja Guru.” Nur El-Islam: Jurnal Pendidikan ….
Download.Garuda.Kemdikbud.Go.Id, 2018.
Http://Download.Garuda.Kemdikbud.Go.Id/Article.Php?Article=1285038&
Val=12630&Title=Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru.

Moedjiarto. Sekolah Unggul: Metodologi untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan


Jakarta: Duta Graha Pustaka, 2001.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2007.

30
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Nasar, I., and A. Majir. “Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam


Meningkatan Kinerja Guru”. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam Dan
Multikulturalisme, Vol. 4, no. 3, Jan. 2023, pp. 484-95,
doi:10.37680/scaffolding.v4i3.1917.

Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang


Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005.

Nugraheni, Aninditya Sri, and Ratna Rahmayanti. "Pengaruh Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Guru di MI Al Islam Tempel dan MI Al Ihsan
Medari." Jurnal Pendidikan Madrasah 1.2 (2016).

Nurdin, Diding. "Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Membangun


Iklim Sekolah Dan Kepuasaan Guru Di Sekolah Dasar." Sekolah Dasar:
Kajian Teori dan Praktik Pendidikan 24.1 (2017).

Pranata, Yuri, and Syahwani Umar. "Pengaruh Supervisi Klinis dan Motivasi Kerja
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru." Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 3.10.

Prasetyo, Bambang. dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif. Cet,
4; Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung:Alfabeta, 2011.

Samsudin, Sadili. Manajemen Sumber Daya. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Saondi, Ondi Aris Suherman. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika


Aditama, 2010.

Silahahi, Ulbert. Studi tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori, dan Dimensi.
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002.

Sobandi, Ade. "Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Kinerja Mengajar Guru


SMKN Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota
Bandung." Manajerial: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi 9.2
(2010).

Soedijarto. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia


Widiasarana Indonesia, 2013.

31
Irfani: jurnal pendidikan islam
P-ISSN 1907-0969 E-ISSN 2442-8272
Volume 19 Nomor 1 Mei 2023
Halaman 17-32
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ir

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Cet: Ke 16, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif & R & D. Bandung: Alfabeta


2008.

Sulaiman. "Keterampilan Manajerial Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan


Kinerja Guru Di Madrasah Aliyahal-Falah Arungkeke
Kabupatenjeneponto." Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 8.1
(2019).

Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2013.

Supranto. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga, 2008.

Syaifuddin, Azwar. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ke 3: Yogyakarta: Pustaka


Pelajar Offset . 2009.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.


Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

Uno, B. Hamzah & Lamatenggo, Nina. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2012.
Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar.
Bandung: Alfabeta, 2012.

Yogaswara, Atep, Nanang Fattah, and Udin Saefudin Sa’ud. "Kontribusi


Manajerial Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Kepegawaian Terhadap
Kinerja Mengajar Guru." Jurnal Penelitian Pendidikan 11.2 (2010): 60-72.

32

Anda mungkin juga menyukai