Marlyn Pentagraf (20211329)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM

PENGENALAN MIKROSKOP

Disusun oleh: Marlyn pentagraf agam /20211329

Dosen pengampu:Fardhiasih Dwi Astuti


Tujuan

Mahasiswa mengetahui fungsi bagian mikroskop dan prinsip penggunaan mikroskop

Dasar teori

Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop
ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya
membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada
tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek
hingga dari 150 kali dari ukuran asli.

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk
membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang
telah membuat alat ini pada tahun 1610.

Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya
diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini
menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa
optik melimit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis,
panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop
berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723)
terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan
peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota
Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain.
Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang
penemu mikrobiologi.

Leewenhoek mwnggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai,
air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang
dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi
dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan
ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi

dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak
lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop
yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil
pengamatannya tersebut danmengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya
yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat
kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300
surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk
batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan
tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya
melahirkan ilmu mikrobiologi.

Hasil pratikum
Pembahasan

1.Bagian dan fungsi mikroskop

1. Lensa Okuler

Lensa okuler adalah lensa yang berhubungan langsung dengan mata. Fungsi lensa okuler adalah
untuk memperbesar bayangan objek Ada tiga macam lensa okuler, yaitu perbesaran 5x, 10x dan
15x.

2. Lensa Objektif

Lensa objektif merupakan lensa yang berada di dekat objek yang diamati. Fungsi lensa ini adalah
untuk memperbesar bayangan benda. Ada empat macam lensa objektif, yaitu perbesaran 4x, 10x,
45x, dan 100x.

3. Diafragma

Diafragma adalah bagian optik mikroskop yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke lensa objektif.

4. Cermin

Cermin berfungsi mengarahkan sinar atau cahaya pada objek yang diamati. Cermin ada dua sisi
atas dan bawah cermin datar dan cermin cekung.

Cermin datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang, cermin cekung digunakan jika sumber
cahaya kurang terang.
Bagian Mekanik pada Mikroskop

1.Tabung

Tabung mikroskop berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.

2. Pegangan

Pegangan atau lengan mikroskop Berfungsi sebagai pegangan baik pada saat membawa atau
memindahkan mikroskop.

3. Meja benda

Bagian ini berfungsi untuk meletakkan preparat atau objek yang akan diamati.

4. Pegangan Sedia

Pegangan sedia berfungsi untuk menjepit sediaan (preparat atau objek) yang akan diamati agar
tidak bergeser ketika diamati.

5. Sekrup Pengarah Halus

Sekrup pengarah halus memiliki fungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan lensa objektif
terhadap preparat/objek secara perlahan.

6. Sekrup Pengarah Kasar

Fungsi bagian ini adalah untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah secara
cepat.

7. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk memfokuskan cahaya yang masuk k ke objek benda yang
diamati

8. Sendi Inklinasi

Bagian ini berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

9. Kaki

Kaki berfungsi untuk untuk menyangga atau menopang mikroskop.

10. Revolver
Berfungsi untuk menempatkan lensa objektif

2.Cara penggunaan dan bagimana menyimpan dan merawat mikrosop

1. Posisi Tangan Saat Memegang Mikroskop

. Pertama, pegang lah badan mikroskop menggunakan salah satu tanganmu.

2. Atur Pembesaran Lensa Objektif


mengatur pembesaran lensa objektif dari mikroskop menggunakan revolver. Atur lensa
objektif ke pembesaran terendah. Kamu perlu memposisikan lensa pada sumbu
pengamatan, sehingga lensa segaris dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
3. Atur Posisi Tabung
menempatkan tabung mikroskop pada posisi yang tepat dengan mengatur makrometer.
Pengaturan tabung ini dilakukan agar lensa revolver tidak terlalu dekat dengan meja
preparat. Dan akan memudahkan kamu ketika meletakan kaca dan preparat itu sendiri.
4. Letakan Kaca Preparat
meletakan kaca preparat pada meja preparat. Kemudian kamu perlu mejepitnya dengan
penjepit objek agar kaca preparat tidak bergeser.
5. Nyalakan Lampu Mikroskop
menyalakan lampu mikroskop agar mendapat pencahayaan yang memadai. Lampu pada
mikroskop akan membantu kamu untuk membuang bayangan pada preparat.
6. Atur Posisi Reflektor
atur cermin tersebut sedemikian rupa ke arah sumber cahaya. Sehingga, pencahayaannya
merata dan objek terlihat jelas.
7. Atur Bukaan Diafragma
Diafragma berada pada bagian bawah badan mikroskop. Atur diafragma hingga jumlah
cahaya yang masuk mencukupi untuk melakukan penelitian pada preparat.
8. Letakkan Preparat
menaruh preparat tepat dibawah lensa objektif. Dan, jangan posisikan lensa objektif
terlalu dekat dengan meja preparat dengan mengaturnya menggunakan makrometer.
9. posisikan meja preparat menggunakan makrometer hingga memiliki jarak 0,5 cm dengan
lensa objektif. Jarak ini nantinya akan mempengaruhi jarak fokus antara objek yg diteliti
dengan lensa.Atur Posisi Meja Preparat
10. Atur Fokus Lensa Objektif
Atur lagi fokus lensa terhadap objek penelitian menggunakan mikrometer sehingga objek
penelitian tersebut terlihat semakin jelas. Jika objek penelitian terlihat jelas
11. Atur Pembesaran
Atur lagi pembesaran lensa objektif menggunakan revolver untuk mendapatkan hasil
yang berbeda-beda.

12. Ambil Preparat


angkat badan mikroskop dan turunkan meja preparat, sehingga kamu bisa mengambil
preparat. Hal yang sama pun kamu lakukan ketika sesang mengganti preparat untuk
penelitian selanjutnya.
13. Posisikan ke Keadaan Awal
atur kembali bagian-bagian mikroskop ke keadaan semula. Angkat tabung mikroskop,lalu
putar
14. Bersihkan Lensa
Bersihkan mikroskop menggunakan karet penyemprot udara keseluruh bagian
mikroskop.
15. Tutup Mikroskop
letakan mikroskop pada tempat tertutup misalnya seperti lemari. Hal ini pun agar
mikroskop tetap aman dari debu yg dapat menempel pada bagain-bagian vital mikroskop.

Cara menyimpan dan merawat mikroskop

1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan
basa. Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel,
yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab.

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan
menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut
dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan
tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau
lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada
penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian
mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan
menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa
tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua
minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan
menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan
menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas
meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.

6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari
meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

Kesimpulan

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasatmata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).

mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif
dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop
Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.

Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang
menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat
adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

Daftar pustaka

https://www.kompasiana.com/alatlabor/54f90feca33311ae068b456b/sejarah-penemuan-
mikroskop

https://bobo.grid.id/read/082925356/penjelasan-lengkap-bagian-bagian-mikroskop-dan-
fungsinya?page=all

Anda mungkin juga menyukai