Administrasi Personalia Dan Administrasi Sapras
Administrasi Personalia Dan Administrasi Sapras
Administrasi Personalia Dan Administrasi Sapras
Disusun oleh:
SUMATERA SELATAN
2024
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT , yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayar-nya sehingga penulis dapat menyelesaikn tugas nakalah tentang
“Administrasi Personalia dan Administrasi Sarana dan Prasarana”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Bapak Ari Setiyanto, S.Pd.,M.Pd. sebagai dosen pengampu pada mata
kuliah Administrasi Pendidikan, yang bertujuan untuk para pembaca lebih memahami materi
seputar makalah ini.
Tak luput saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ari Setiyanto, S.Pd.,M.Pd
selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan atas dukungan serta bimbingannya.
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini juga merupakan langkah yang sangat
baik untuk membuat ,akalah yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penulis, maka saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
DAFTARPUSTAKA ............................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi untuk meningkatkan hidup manusia,
karena mealui pendidikan ini manusia dapat menjadi cerdas, memiliki kemampuan,
memiliki sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik dimasyarakat dan
dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Karena dengan adanya
pendidikan, maka kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam
memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan, sehingga dapat memiliki
kepribadian yang mandiri dan mampu bertanggung jawab serta memiliki pemahaman,
toleransi, dan apresiasi terhadap orang lain.
Untuk menumbuhkan kualitas pendidikan yang baik diperlukan pengelolaan
yang baik, yang terarah pada nilai-nilai kemajuan yang sesungguhnya, sebenarnya dan
tentunya berdasarkan dari nilai-nilai luhur yabg ditentukan. Manajemen pendidikan
berupaya menjawab persoalan itu dengan berbagai pendekatan dan teori yang akan
mengarahkan pada bagaimana cara mengelola institusi, lembaga, serta yang berkaitan
dengan sekolah. Dengan adanya manajemen atau administrasi yang baik, kita akan
dapat mencapai tujuan kita dengan lebih baik, efektif dan efesien.
Administrasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih cepat,
berhasil, lebih hemat dalam penggunaan alat dan biaya. Diantara bagian dari
administrasi yang akan dibahas adalah administrasi personalia. Administrasi
personalia merupakan pembahasan tentang bagaimana cara mengatur dan mengelola
personalia, yakni para subjek pendidikan seperti guru, pegawai, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep administrasi personalia?
2. Apa saja bidang layanan dalam administrasi personalia?
3. Bagaimana proses atau kegiatan dalam administrasi personalia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rusmaini, ilmu pendidikan, palembang: grafindo telindo press, 2014, hlm.100.
2
Hendyat Soetopo dan Wasty Sumanto. Pengantar operasinal administrasi pendidikan. Surabaya; usaha
nasional,1982. Hlm.150
3
Moh. Rifa’i, administrasi pendidikan, bandung; jemmars,1984.hlm.110
4
Made Pidarta, manajemen pendidikan indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta.2004.hlm 108
2
1. Administrasi Personalia Bagian Tata Usaha (TU)
Tata Usaha disekolah memiliki peranan penting dalam terlaksananya
semua kegiatan di sebuah sekolah, karena bagian tata usaha inilah yang
mengatur dan mengurusi hampir seluruh kegiatan dari sekolah, mulai dari
kegiatan penerimaan siswa baru hingga kegiatan keseluruhan siswa.
Administrasi bagian mempunyai kegiatan seperti:5
a. Organisasi dan Struktur Tata Usaha
b. Anggaran Belanja Keuangan Sekolah
c. Masalah Kepegawaian dan Personalia Sekolah
d. Keuangan dan Pembukuan Sekolah
e. Masalah Pengangkatan, Pemindahan, Penempatan, Laporan, Pengisian
Buku Induk, Raport dan lain-lain.
5
Ngalim Purwanto. Administrasi pendidikan. Jakarta. Mutiara Press. 1987.hlm.21
6
Ary. H Gunawan. Administrasi Sekolah dan Administrasi Mikro. Jakarta. Rineka Cipta. 1996.hlm.21
3
Sedangkan dalam bidang Guru terdapat beberapa tugas yang harus dimiliki
seorang guru meliputi:7
a. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan
pegawai tata usaha dalam menjalankan tugas masing-masing sebaik
mungkin.
b. Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode
baru dalam mengajar dan belajar.
c. Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
d. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
e. Usaha mempertinggikan mutu dan pengalaman guru-guru melalui
pembelajaran disekolah.
7
Muhammad Mustafari. Manajemen Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo.2015.hlm.106
4
personalia disini dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengelola
personalia bidang pendidikan.
Secara umum, proses administrasi personalia membicarakan tentang perencanaan,
pengembangan antar hubungan personalia, penilaian dan promosi, kesejahteraan,
hingga penelitian personalia.8 Adapun proses-proses tersebut dapat diuraikan kedalam
beberapa poin sebagai berikut:
1. Rencana pengadaan personal
Dalam upaya pengadaan personel pendidikan perlu dilakukan perencanaan
yang matang, hal ini harus sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lembaga
pendidikan dalam menentukan personel yang dibutuhkan serta bidang keahlian
yang diperlukan. Dalam membuat rencana pengadaan personel tersebuat perlu
dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Analisis jabatan
Usaha meninjau terhadap semua jabatan atau pekerjaan-
pekerjaan yang ada pada sebuah lembaga agar dapat diketahui berapa
jumlah personel yang dibutuhkan sesuai jabatan dan keahlian yang
diperlukan.
b. Inventarisasi personel
Pencatatan atau pendaftaran jumlah maupun identitas personel
yang ada.
c. Pengadaan personel
Perencanaan personalia yang mencakup jumlah dan jenis
keterampilah atau keahlian seseorang, ditempatkan pada pekerjaan
yang dapat memberikan keuntungan bagi organisasi atau lebaga.
2. Penataan, pengangkatan dan penempatan calon pegawai/personel
Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat dan perlu
ditata dengan memperhatikan beberapa hal, seperti:
a. Latar belakang pendidikan, ijazah/keahliannya dan interes kerjanya
b. Pengalaman kerja
c. Pengembangan dan peningkatan karirnya
d. Sikap atau penampilan dan sifat atau kepribadiannya
8
Made Pidarta. Op.cit. hlm.111
5
Demi sukses nya penataan ini pihak pemimpin hendaknya dapat
menyediakan situasi dan kondisi yang layak atau memadai, tentram, aman
serta nyaman sehingga para pegawai makin mencintai pekerjaannya. Dalam
kegiatan yang dilakukan untuk pengangkatan dan penerimaan calon pegawai
antara lain:
a. Penerimaan pegawai/guru; pelamar yang telah dinyatakan diterima
atau lulus menjadi calon pegawai, setelah mendapat persetujuan maka
yang bersangkutan diangkat menjadi calon pegawai dengan
mengeluarkan surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai
sesusai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku, oleh
pejabat yang berwenang kepada Badan Administrasi Kepegawaian
Negara (BAKN).
b. Penempatan pegawai/guru; penempatan merupakan yang tidak mudah
dan memerlukan pertimbangan dan pemikiran yang matang. Ada
beberapa kesulitan dalam penempatan pegawai seperti:
1) pegawai enggan ditempatkan jauh dari kota.9
2) adanya kecenderungan semakin banyak siswa namun jumlah
guru yang tidak sebanding.
3) belum ada perencanaan yang matang dalam penempatan
pegawai.
4) administrasi kepegawaian yang sangat birokratis.
Untuk mengatasi kesulitan diatas dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
1) penempatan guru hendaknya didasarkan kepada hasil seleksi
yang ditetapkan.
2) disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
3) jarak tempat tinggal guru dan sekolah tidak begitu jauh.
4) latar belakang pendidikan dan pengalaman guru sebelumnya
dapat dipertimbangkan sebagai salah satu penilaian.10
c. Penghasilan pegawai/guru; perlu dipertimbangkan beberapa hal
seperti, calon pegawai hendak memperoleh hasil yang sesuai dengan
peraturan, dapat memperhitungkan masa kerjanya sebagai pegawai
9
Asnawir, op.cit. hlm.108-109
10
Ibid, hlm.110-111
6
sebelum pengangkatannya sebagai pegawai negeri,serta hak gaji mulai
berlaku saat calon pegawai secara nyata melaksanakan tugas.
3. Kenaikan pangkat dan ujian dinas
a. Kenaikan pangkat reguler; yang diberikan kepada PNS yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
b. Kenaikan pangkat istimewa; yang diberikan kepada PNS setingkat
lebih tinggi dari pangkat sebelumnya
c. Kenaikan pangkat pengabdian; kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
sebagai penghargaan kepada PNS11
4. Pengembangan karir dan peningkatan mutu tenaga kependidikan
a. Pentingnya pengembangan karir; melalui pengembangan karir
diharapkan mutu dan antusias guru dalam melaksanakan tugas semakin
tumbuh, mutu pendidikan disekolah semakin meningkat, pelaksanaan
administrasinya berjalan lancar serta pelaksanaan bimbingan dan
hubungan guru terhadap peserta didik akan semakin baik.
b. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir; yaitu
pemahaman akan tujuan pendidikan dan pengajaran secara jelas,
kemampuan untuk memilih bahan pengajaran, kesanggupan untuk
memahami masalah serta kesanggupan untuk menjelaskan bahan dan
pengalaman belajar.
c. Moral kerja dan produktivitas kerja; meliput beberapa faktor yaitu
faktor minat, faktor upah atau gaji, faktor status sosial, tujuan yang
mulia, serta faktor hubungan dan suasana kerja.
11
Ary. H Gunawan. Op.cit. hlm. 33-34
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ary. H. Administras Sekolah dan Administrasi Mikro. Jakart; Rineka Cipta.1996
9
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebi dalam
mencapai tujuan secara efesien dan efektif dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada. Administrasi juga dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Administrasi pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dalam sutu organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan dari
organisasi tersebut. Dalam administrasi tersebut terdapat beberapa bidang yang dikaji
antaranya administrasi peserta didik, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan,
administrasi kurikulum, administrasi sarana dan prasarana, administrasi keuangan dan
lainnya.
Sarana dan prasarana dalam pendidikan berfungsi untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar dan mengajar,baik secara langsung mauun tidak
langsung. Prasarana dan sarana pendidikan menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu
peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
yang canggih.
B. Rumusan Masalah
11
BAB II
PEMBAHASAN
12
H. Afriansyah. Administrasi sarana dan prasarana. 2019
12
Kegiatan yang dilakukan untuk menampung barang milik negara atau
unit kerja berdasarkan hasil dari pengadaan, pada tempat tertentu yang
biasanya disebut dengan gudang .
4) Penyaluran
Dilakukan untuk pemindahan barang dan tanggung jawab pengelolaan
barang dari seseorang kepada pihak lain.
5) Inventaris
Sebagai kegiatan pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Tujuan
inventaris sapras antara lain:
Sebagai bukti secara tertulis terhadap kegiataan pengelolaan barang
sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Memudahkan dalam pengecekan barang
Memudahkan dalam pengawasan
Agar peralatan tidak mudah hilang
6) Pemanfaatan dan pemeliharaan
Untuk mengusahakan agar barang kantor tetap dalam keadaan baik atau
siap untuk dipakai. Terdapat beberapa tujuan pemeliharaan sapras pendidikan
antaranya:
Agar barang tidak kadaluarsa
Agar barang tidak mudah susut
Agar barang tidak mudah rusah karena suhu dan cuaca
Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih
Agar barang tidak mudah hilan
7) Penghapusan
Suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau
menghapus daftar barang-barang milik negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8) Pengawasan
Merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan
administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat
dihindarkan.13
13
Syahril. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Padang. Sukabina Press.
13
C. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana
Berdasarkan kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah dalam UU No. 20 tahun 2003, pasal 45 ayat 1 yaitu; “ setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan, sosial, emosional dan kejiwaan siswa.
Peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah adalah:
Guru harus merencanakan pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan proses yang dibutuhkan dalam pendidikan.
Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana dan prasarana seoptimal
mungkin.
Guru harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
sapras.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.17605/osf./io/eqtfb
16