Administrasi Personalia Dan Administrasi Sapras

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ADMINISTRASI PERSONALIA DAN

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

Ditulis untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu: ARI SETIYANTO, S.Pd,.M.Pd.

Disusun oleh:

Siti Hajar Al-Mubarok

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM

SUMATERA SELATAN

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT , yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayar-nya sehingga penulis dapat menyelesaikn tugas nakalah tentang
“Administrasi Personalia dan Administrasi Sarana dan Prasarana”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Bapak Ari Setiyanto, S.Pd.,M.Pd. sebagai dosen pengampu pada mata
kuliah Administrasi Pendidikan, yang bertujuan untuk para pembaca lebih memahami materi
seputar makalah ini.

Tak luput saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ari Setiyanto, S.Pd.,M.Pd
selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan atas dukungan serta bimbingannya.

Makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini juga merupakan langkah yang sangat
baik untuk membuat ,akalah yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penulis, maka saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Konsep Administrasi Personalia ................................................................... 2


B. Bidang Layanaan dalam Administrasi Personalia ......................................... 2
C. Proses Administrasi Personalia ..................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8

A. Kesimpulan ................................................................................................... 8

DAFTARPUSTAKA ............................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi untuk meningkatkan hidup manusia,
karena mealui pendidikan ini manusia dapat menjadi cerdas, memiliki kemampuan,
memiliki sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik dimasyarakat dan
dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Karena dengan adanya
pendidikan, maka kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam
memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan, sehingga dapat memiliki
kepribadian yang mandiri dan mampu bertanggung jawab serta memiliki pemahaman,
toleransi, dan apresiasi terhadap orang lain.
Untuk menumbuhkan kualitas pendidikan yang baik diperlukan pengelolaan
yang baik, yang terarah pada nilai-nilai kemajuan yang sesungguhnya, sebenarnya dan
tentunya berdasarkan dari nilai-nilai luhur yabg ditentukan. Manajemen pendidikan
berupaya menjawab persoalan itu dengan berbagai pendekatan dan teori yang akan
mengarahkan pada bagaimana cara mengelola institusi, lembaga, serta yang berkaitan
dengan sekolah. Dengan adanya manajemen atau administrasi yang baik, kita akan
dapat mencapai tujuan kita dengan lebih baik, efektif dan efesien.
Administrasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih cepat,
berhasil, lebih hemat dalam penggunaan alat dan biaya. Diantara bagian dari
administrasi yang akan dibahas adalah administrasi personalia. Administrasi
personalia merupakan pembahasan tentang bagaimana cara mengatur dan mengelola
personalia, yakni para subjek pendidikan seperti guru, pegawai, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep administrasi personalia?
2. Apa saja bidang layanan dalam administrasi personalia?
3. Bagaimana proses atau kegiatan dalam administrasi personalia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Administrasi Personalia


Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad” yang artinya kepada
dan “ministro” yang berarti melayani. Dalam arti sederhananya adalah kegiatan yang
meliputi catat-mencatat surat-menyurat, pembukuan ringan, agenda dan sebagainya.1
Menurut Sondang P.Siagian, administrasi adalah kerjasama antara dua orang atau
lebih yang didasarkan atas pola pikir yang logis untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.2 Sedangkan menurut Sikula ialah menunjukan hal yang harus ditangani
oleh manajer sebagai kepala atau yang memonitori anggota dalam ruang lingkup
manajemen pendidikan seperti pembentukan staf, penilaian, melatih dan
mengembangkan, dan masih banyak lagi.
Personalia sekolah dalam arti luas meliputi guru, murid dan pegawai.3 Namun
lebih sering digunakan untuk menyebutkan suatu golongan atau organisasi seperti
pendidik, pegawai tata usaha, penjaga sekolah dan lainnya, yang merupakan anggota
organisasi yang bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan yang sudah ditentukan.
Secara konsep, personalia ditangani oleh para manajer agar aktivitas mereka
dapat dipertahankan dan semakin meningkat. Para manajer akan membina mereka,
berusaha mewujudkan antar hubungan yang baik, menilai dan mempromosikan
mereka, dan berusaha meningkatkan kesejahteraan mereka.4 Tujuan dari manajemen
personalia pada dasarnya langsung berkaitan pada tercapainnya tujuan pelaksanaan
sehingga aspek personalia sangat perlu mendapatkan perhatian yang sama dari sistem
lainnya. Oleh karena itu peranan manajer personalia adalah memajukan organisasi
sekaligus memperhatikan dan memajukan personalia pendidikan yang keduanya
saling berkaitan erat.

B. Bidang Layanan dalam Administrasi Personalia


Dalam administrasi personalia pendidikan tercakup beberapa bagian personalia,
diantaranya adalah:

1
Rusmaini, ilmu pendidikan, palembang: grafindo telindo press, 2014, hlm.100.
2
Hendyat Soetopo dan Wasty Sumanto. Pengantar operasinal administrasi pendidikan. Surabaya; usaha
nasional,1982. Hlm.150
3
Moh. Rifa’i, administrasi pendidikan, bandung; jemmars,1984.hlm.110
4
Made Pidarta, manajemen pendidikan indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta.2004.hlm 108

2
1. Administrasi Personalia Bagian Tata Usaha (TU)
Tata Usaha disekolah memiliki peranan penting dalam terlaksananya
semua kegiatan di sebuah sekolah, karena bagian tata usaha inilah yang
mengatur dan mengurusi hampir seluruh kegiatan dari sekolah, mulai dari
kegiatan penerimaan siswa baru hingga kegiatan keseluruhan siswa.
Administrasi bagian mempunyai kegiatan seperti:5
a. Organisasi dan Struktur Tata Usaha
b. Anggaran Belanja Keuangan Sekolah
c. Masalah Kepegawaian dan Personalia Sekolah
d. Keuangan dan Pembukuan Sekolah
e. Masalah Pengangkatan, Pemindahan, Penempatan, Laporan, Pengisian
Buku Induk, Raport dan lain-lain.

2. Administrasi Personalia Bidang Kepegawaian dan Guru


Pegawai dalam suatu sekolah adalah semua manusia yang bergabung
dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
mencapai tujusn pendidikan, mereka itu dimulai dari kepala sekolah sampai
pesuruh sekolah (office boy). Yang diperlukan pembagian tugas dan tanggung
jawab serta hubungan yang jelas.
Guru adalah personal pendidikan yang paling sering bertemu dan
berinteraksi dengan peserta didik, yang berperan besar terhadap kemajuan
peserta didik, bahkan kualitas sekolah juga dipengaruhi oleh guru yang berada
didalamnya, yang harus memenuhi standar kompetensi kelayakan mengajar
yang telah ditentukan.6
Didalam bidang administrasi personalia bidang kepegawaian terdapat
beberapa tugas yang difungsikan meliputi:
a. Pengangkatan dan Penempatan tenaga kerja
b. Organisasi Personel Guru
c. Masalah Kepegawaian dan Kesejahteraan Guru
d. Rencana orientasi bagi guru yang baru
e. Mengkoordinasi penilaian kemajuanguru-guru
f. Insevice training dan upgrading guru-guru

5
Ngalim Purwanto. Administrasi pendidikan. Jakarta. Mutiara Press. 1987.hlm.21
6
Ary. H Gunawan. Administrasi Sekolah dan Administrasi Mikro. Jakarta. Rineka Cipta. 1996.hlm.21

3
Sedangkan dalam bidang Guru terdapat beberapa tugas yang harus dimiliki
seorang guru meliputi:7
a. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan
pegawai tata usaha dalam menjalankan tugas masing-masing sebaik
mungkin.
b. Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode
baru dalam mengajar dan belajar.
c. Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
d. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
e. Usaha mempertinggikan mutu dan pengalaman guru-guru melalui
pembelajaran disekolah.

3. Admistrasi Personalia Bidang Murid atau Siswa


Bidang ini merupakan layanan yang memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan dan layanan siswa dikelas dan diluar kelas seperti
pengenalan, pendaftaran, layanan individual yang meliputi pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan disekolah.
Dalam manajemen personalia tidak hanya mengurus kegiatan pencatatan
peserta didik saja namun meliputi aspek yang lebih luas digunakan untuk
membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui
proses pertumbuhannya. Adapun administrasi murid yang meliputi:
a. Organisasi perkumpulan murid
b. Masalah dan kesejahteraan murid
c. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
d. Bimbingan penyuluhan bagi murid-murid

C. Proses Administrasi Personalia


Proses diartikan sebagai runtunan perubahan dalam perkembangan sesuatu,
rangakian tindakan, pembuatan atau pengolahan. Adapun proses administrasi

7
Muhammad Mustafari. Manajemen Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo.2015.hlm.106

4
personalia disini dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengelola
personalia bidang pendidikan.
Secara umum, proses administrasi personalia membicarakan tentang perencanaan,
pengembangan antar hubungan personalia, penilaian dan promosi, kesejahteraan,
hingga penelitian personalia.8 Adapun proses-proses tersebut dapat diuraikan kedalam
beberapa poin sebagai berikut:
1. Rencana pengadaan personal
Dalam upaya pengadaan personel pendidikan perlu dilakukan perencanaan
yang matang, hal ini harus sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lembaga
pendidikan dalam menentukan personel yang dibutuhkan serta bidang keahlian
yang diperlukan. Dalam membuat rencana pengadaan personel tersebuat perlu
dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Analisis jabatan
Usaha meninjau terhadap semua jabatan atau pekerjaan-
pekerjaan yang ada pada sebuah lembaga agar dapat diketahui berapa
jumlah personel yang dibutuhkan sesuai jabatan dan keahlian yang
diperlukan.
b. Inventarisasi personel
Pencatatan atau pendaftaran jumlah maupun identitas personel
yang ada.
c. Pengadaan personel
Perencanaan personalia yang mencakup jumlah dan jenis
keterampilah atau keahlian seseorang, ditempatkan pada pekerjaan
yang dapat memberikan keuntungan bagi organisasi atau lebaga.
2. Penataan, pengangkatan dan penempatan calon pegawai/personel
Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat dan perlu
ditata dengan memperhatikan beberapa hal, seperti:
a. Latar belakang pendidikan, ijazah/keahliannya dan interes kerjanya
b. Pengalaman kerja
c. Pengembangan dan peningkatan karirnya
d. Sikap atau penampilan dan sifat atau kepribadiannya

8
Made Pidarta. Op.cit. hlm.111

5
Demi sukses nya penataan ini pihak pemimpin hendaknya dapat
menyediakan situasi dan kondisi yang layak atau memadai, tentram, aman
serta nyaman sehingga para pegawai makin mencintai pekerjaannya. Dalam
kegiatan yang dilakukan untuk pengangkatan dan penerimaan calon pegawai
antara lain:
a. Penerimaan pegawai/guru; pelamar yang telah dinyatakan diterima
atau lulus menjadi calon pegawai, setelah mendapat persetujuan maka
yang bersangkutan diangkat menjadi calon pegawai dengan
mengeluarkan surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai
sesusai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku, oleh
pejabat yang berwenang kepada Badan Administrasi Kepegawaian
Negara (BAKN).
b. Penempatan pegawai/guru; penempatan merupakan yang tidak mudah
dan memerlukan pertimbangan dan pemikiran yang matang. Ada
beberapa kesulitan dalam penempatan pegawai seperti:
1) pegawai enggan ditempatkan jauh dari kota.9
2) adanya kecenderungan semakin banyak siswa namun jumlah
guru yang tidak sebanding.
3) belum ada perencanaan yang matang dalam penempatan
pegawai.
4) administrasi kepegawaian yang sangat birokratis.
Untuk mengatasi kesulitan diatas dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
1) penempatan guru hendaknya didasarkan kepada hasil seleksi
yang ditetapkan.
2) disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
3) jarak tempat tinggal guru dan sekolah tidak begitu jauh.
4) latar belakang pendidikan dan pengalaman guru sebelumnya
dapat dipertimbangkan sebagai salah satu penilaian.10
c. Penghasilan pegawai/guru; perlu dipertimbangkan beberapa hal
seperti, calon pegawai hendak memperoleh hasil yang sesuai dengan
peraturan, dapat memperhitungkan masa kerjanya sebagai pegawai

9
Asnawir, op.cit. hlm.108-109
10
Ibid, hlm.110-111

6
sebelum pengangkatannya sebagai pegawai negeri,serta hak gaji mulai
berlaku saat calon pegawai secara nyata melaksanakan tugas.
3. Kenaikan pangkat dan ujian dinas
a. Kenaikan pangkat reguler; yang diberikan kepada PNS yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
b. Kenaikan pangkat istimewa; yang diberikan kepada PNS setingkat
lebih tinggi dari pangkat sebelumnya
c. Kenaikan pangkat pengabdian; kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
sebagai penghargaan kepada PNS11
4. Pengembangan karir dan peningkatan mutu tenaga kependidikan
a. Pentingnya pengembangan karir; melalui pengembangan karir
diharapkan mutu dan antusias guru dalam melaksanakan tugas semakin
tumbuh, mutu pendidikan disekolah semakin meningkat, pelaksanaan
administrasinya berjalan lancar serta pelaksanaan bimbingan dan
hubungan guru terhadap peserta didik akan semakin baik.
b. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir; yaitu
pemahaman akan tujuan pendidikan dan pengajaran secara jelas,
kemampuan untuk memilih bahan pengajaran, kesanggupan untuk
memahami masalah serta kesanggupan untuk menjelaskan bahan dan
pengalaman belajar.
c. Moral kerja dan produktivitas kerja; meliput beberapa faktor yaitu
faktor minat, faktor upah atau gaji, faktor status sosial, tujuan yang
mulia, serta faktor hubungan dan suasana kerja.

11
Ary. H Gunawan. Op.cit. hlm. 33-34

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi personalia dapat diartikan sebagai cabang administrasi yang


khusus yang menitik beratkan perhatian kepada soal-soal kepegawaian. Secara konsep
personalia ditangani oleh manajer agar aktivitas mereka dapat dipertahankan dan
semakin meningkat. Para manajer akan membina mereka, berusaha mewujudkan antar
hubungan yang baik, menilai dan mempromosikan mereka, dan berupaya
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Adapun bidang-bidang layanan dalam administrasi personalia antara lain;
Administrasi Personalia Bagian Tata Usaha, Administrasi Personalia Bidang
Kepegawaian dan Guru dan Administrasi Bidang Murid atau Siswa.
Dalam administrasi personalia, proses pelaksanaan dan kegiatan yang
dilakukan antara lain; rencana pengadaan personel, penataan, pengangkatan dan
penempatan calon pegawai, kenaikan pangkat, serta pengembangan karis dan
peningkatan mutu tenaga kependidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. Administrasi. Pendidikan. Padang. IAIN IB PRESS. 2005

Gunawan, Ary. H. Administras Sekolah dan Administrasi Mikro. Jakart; Rineka Cipta.1996

Mustafari, Muhammad. Manajemen Pemdididkan. Jakarta; PT. Raja Grafindo. 2015

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta; PT. Rineka Cipta.2004

Purwanto, Ngalim. Administrasi Pendidikan. Jakarta; Mutiara Press.1987

Rifa’i, Moh. Administrasi Pendidikan. Bandung; Jemmars.1984

Rusmaini. Ilmu Pendidikan. Palembang; Grafindo Telindo Press.2014

Soetopo, Hendyat dan Wasty Sumanto. Pengantar Oprasional Administrasi Pendidikan.


Surabaya; Usaha Nasional.1982

9
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 10

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 11

A. Latar Belakang ............................................................................................... 11


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 11

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 12

A. Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana. ....................................... 12


B. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana. ................................................... 12
C. Peran Guru Dalam Administrasi Sarana dan Prasarana. ................................ 14

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 15

A. Kesimpulan .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebi dalam
mencapai tujuan secara efesien dan efektif dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada. Administrasi juga dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Administrasi pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dalam sutu organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan dari
organisasi tersebut. Dalam administrasi tersebut terdapat beberapa bidang yang dikaji
antaranya administrasi peserta didik, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan,
administrasi kurikulum, administrasi sarana dan prasarana, administrasi keuangan dan
lainnya.
Sarana dan prasarana dalam pendidikan berfungsi untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar dan mengajar,baik secara langsung mauun tidak
langsung. Prasarana dan sarana pendidikan menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu
peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
yang canggih.

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar dari administrasi sarana dan prasarana?

2. Bagaimana poses dalam administrasi sarana dan prasarana?

3, Apa peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana?

11
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana

Menurut Afriansyah, administrasi dapat diartikan sebagai pelayanan atau


pengabdian kepada subjek tertentu. Secara istilah dapat diartikan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien dengan memanfaatkan sumber daya
manusia dalam bentuk kerjasama.
Sarana pendidikan adala alat-alat atau benda- benda yang secara langsung
menjadi penunjang proses belajar dan mengajar seperti meja, kursi, alat-alat tulis,
media pengajaran dll. Sedangkan prasarana adalah alat-alat sebagai penunjang
jalannya proses pengajaran seperti perpustakaan, mesjid, ruang kelas, dll.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan rangkaian
proses yang direncanakan secara sengaja dan sungguh-sungguh terhadap benda-benda
pendidikan , agar senantiasa siap dipakai dalam proses kegiatan.12

B. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana


Menurut Syahril, ada beberapa proses dalam administrasi sarana dan prasarana, yaitu:
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan untuk mengkonkritkan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan dalam bentuk usulan kegiatan. Serta upaya yang dilakukan
untuk mengidentifikasi secara tepat terhadap sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
2) Pengadaan
Usaha yang dilakukan untuk mewujudkan sapras yang dibutuhkan
sesuai dengan rencana yang telah disusun baik melalui pembelian, hadiah,
menyewa dsb.
3) Penyimpanan

12
H. Afriansyah. Administrasi sarana dan prasarana. 2019

12
Kegiatan yang dilakukan untuk menampung barang milik negara atau
unit kerja berdasarkan hasil dari pengadaan, pada tempat tertentu yang
biasanya disebut dengan gudang .
4) Penyaluran
Dilakukan untuk pemindahan barang dan tanggung jawab pengelolaan
barang dari seseorang kepada pihak lain.
5) Inventaris
Sebagai kegiatan pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Tujuan
inventaris sapras antara lain:
 Sebagai bukti secara tertulis terhadap kegiataan pengelolaan barang
sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
 Memudahkan dalam pengecekan barang
 Memudahkan dalam pengawasan
 Agar peralatan tidak mudah hilang
6) Pemanfaatan dan pemeliharaan
Untuk mengusahakan agar barang kantor tetap dalam keadaan baik atau
siap untuk dipakai. Terdapat beberapa tujuan pemeliharaan sapras pendidikan
antaranya:
 Agar barang tidak kadaluarsa
 Agar barang tidak mudah susut
 Agar barang tidak mudah rusah karena suhu dan cuaca
 Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih
 Agar barang tidak mudah hilan
7) Penghapusan
Suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau
menghapus daftar barang-barang milik negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8) Pengawasan
Merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan
administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat
dihindarkan.13

13
Syahril. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Padang. Sukabina Press.

13
C. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana
Berdasarkan kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah dalam UU No. 20 tahun 2003, pasal 45 ayat 1 yaitu; “ setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan, sosial, emosional dan kejiwaan siswa.
Peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah adalah:
 Guru harus merencanakan pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan proses yang dibutuhkan dalam pendidikan.
 Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana dan prasarana seoptimal
mungkin.
 Guru harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
sapras.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam suatu organisasi


untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Administrasi dapat diartikan sebagai
usaha untuk mendayagunakan semua sumber secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian administrasi sarana dan prasarana
adalah segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang digunakan
untuk menunjang jalannya pendidikan.
Secara umum aktifitas administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi
perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan, inventaris, penghapusan dan
penataan.
Proses-proses ini penting dilakukan agar membantu guru dalam
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan peserta didik dalam proses
pembelajaran, terutama yang berkaitan erat dengan sarana dan prasarana yang
menunjang secara langsung maupun tidak langsung.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. Administrasi Sarana dan Prasarana. (2019)

https://doi.org/10.17605/osf./io/eqtfb

Syahril. Manajemen. Sarana dan prasarana Pendidikan. Padang; Sukabina Press.

Syaifudin. Ilmu Komputer. Bandung; Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai