Template Jippg

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN PROFESI GURU

Volume xx Nomor xx 2022, pp xx-yy


E-ISSN: 2621-5705; P-ISSN: 2621-5713
DOI: http://dx.doi.org/10.23887/jippg.v4i3

Efektifitas E-LKPD Berbasis Project Based Learning pada


Muatan IPA Tema 5 di Kelas V Sekolah Dasar
Made Meri Tarisna1*, Ketut Suma2 , I Made Citra Wibawa3
1,2,3
Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
*Corresponding author: [email protected]

Abstrak
Kesediaan media pembelajaran IPA masih terbatas yang berdampak pada hasil belajar siswa kurang, oleh sebab
itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan bangun dan menghasilkan E-LKPD Berbasis
Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan IPA Tema 5 Kelas V Sekolah Dasar yang valid,
praktis dan efektivitasnya terhadap hasil belajar IPA di Kelas V Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini penelitian
dan pengembangan dengan metode pengumpulan data kuesioner dan tes, subjek penelitian E-LKPD sebagai
media, ahli, dan siwa. Instrument penelitian berupa kuisioner validitas, kuesioner kepraktisan, dan tes hasil
belajar IPAS. Analisis data menggunakan uji-t yaitu paired samples test. Hasil penelitian adalah validitas E-
Modul melalui ahli materi 95,83% sangat valid, validitas ahli media 90,83 % sangat valid. Kepraktisan oleh
guru 94,61% digunakan serta kepraktisan oleh siswa 89,23% dengan kategori sangat praktis dan layak
dugunakan. Simpulan LKPD Berbasis Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan IPA Tema 5
Kelas V Sekolah Dasar efektif meningkatkan rata-rata hasil belajar IPAS. Implikasi dari adanya penelitian ini e-
modul meningkatkan hasil belajar IPA serta siswa mampu berfikir secara kritis.
Kata Kunci: E-LKPD, PBL, IPA

Abstract
The availability of science learning media is still limited which has less impact on student learning outcomes,
therefore this study aims to describe the design and produce E-LKPD Based on Project Based Learning in
Learning on Science content Theme 5 Class V Elementary Schools that are valid, practical and effective on
science learning outcomes in Class V Elementary School. This type of research is research and development
using questionnaire and test data collection methods, E-LKPD research subjects as media, experts, and
students. The research instruments were validity questionnaires, practicality questionnaires, and science
learning outcomes tests.Data analysis used the t-test, namely the paired samples test. The result of the research
is that the validity of the E-Module through material experts is 95.00% very valid, the validity of media experts
is 98.76% very valid, and the validity of linguists is 97.14% very valid. Practicality by the teacher 97.67% is
used and practicality by students is 96.54% in the category of very practical and feasible to use. Conclusions
Project-Based Learning Worksheets on Learning in Science Content Theme 5 Class V Elementary Schools
effectively increase the average science learning outcomes. The implication of this research is that e-modules
improve science learning outcomes and students are able to think critically.
Keywords: E-LKPD, PBL, IPA

1. PENDAHULUAN
Proses pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan atau bagian integral dari
pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diadakan untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas untuk menjadi sumber pengerak (driving forces) bagi proses
pembangunan dan kehidupan masyarakat (Marlinah, 2019). Untuk mencapai tujuan
pendidikan, Pendidikan formal di sekolah saja tidak cukup. Pendidikan formal perlu
dijalankan dengan dukungan Pendidikan informal dan non-formal (Mursalim & Tech, 2019).
Pendidikan informal dan non-formal yang dijalankan di masyarakat dan keluarga akan

History: Publisher: Undiksha Press


Received : April 10, 2021 Licensed: This work is licensed under
Revised : April 12, 2021 a Creative Commons Attribution 4.0 License
Accepted : May 03, 2021
Published : May 25, 2021

1
Judul Artike

mampu memaksimalkan hal-hal yang dipelajari di sekolah serta menyempurnakan materi


yang tidak diajarkan dalam kurikulum yang berlaku (Sari, 2018; Yulianingsih dkk, 2020).
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata
pelajaran ke dalam sebuah tema yang bermakna dan berorientasi terhadap
kebutuhan siswa (Anda Juanda, 2019). Pembelajaran tematik menggabungkan beberapa
mata pelajaran menjadi satu pelajaran yang terpadu. Pelajaran tidak lagi dipisahkan menjadi
mata pelajaran namun tersusun menjadi tema tertentu (Juanda, 2019; Prastowo, 2019).
Dengan demikian siswa diharapkan mampu memahami pelajaran dengan lebih baik.
Pembelajaran ini juga menekankan pada keaktifan siswa dalam proses belajar sehingga siswa
mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap sosial dan spiritual (Karli,
2015). Penilaian yang digunakan pun mengedepankan penilaian sikap spiritual, penilaian
sikap sosial, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
Pada pelaksanaanya, pendidikan di Indonesia masih menghadapi beberapa
permasalahan sehingga pelaksanaannya kurang optimal. Salah satu masalah utama dalam
pendidikan di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar siswa di sekolah utamanya pada mata
pelajaran IPA. Rendahnya hasil belajar siswa tercermin pada hasil evaluasi yang dilakukan
oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dilakukan
melalui sebuah program berjudul PISA dan dipublikasikan pada 2018. Hasil evaluasi PISA
tersebut menyebutkan bahwa tingkat literasi sains siswa di Indonesia berada pada peringkat
70 dari 78 negara (Nofiana & Julianto, 2018; Suparya dkk, 2022). Penelitian oleh OECD
dengan standar PISA tidak hanya terjadi pada tahun tersebut saja namun sudah dilaksanakan
sejak 2003. Penelitian di tahun sebelumnya menunjukkan hasil serupa dimana Indonesia
menempati peringkat bawah (Fuadi dkk, 2020). Melalui hasil tersebut dapat dilihat bahwa
siswa di Indonesia kurang mampu memahami materi dan tidak bisa mengaplikasikan hal-hal
yang mereka pelajari (Sutrisna, 2021).
Hasil observasi di SD Neger 3 Banyubiru juga memperlihatkan pencapaian hasil
belajar siswa yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimum. Dari data hasil ulangan
tengah semester tersebut, dari 23 orang siswa yang ada di kelas V tercatat bahwa ada lebih
dari 50% siswa yang tidak lulus kriteria ketuntasan minimum. Hanya ada 6 orang siswa yang
tercatat mampu mencapat kriteria ketuntasan minimum. Angka tersebut merepresentasikan
rendahnya tingkat pemahaman siswa kelas V terhadap materi yang diajarkan. Kurangnya
keaktifan di kelas mendorong siswa untuk tidak mengembangkan diri dan mengurangi
inisiatif siswa untuk belajar lebih banyak. Metode belajar yang dipilih guru juga menyulitkan
siswa untuk mengasosiasi materi dan konsep yang diajarkan di kelas. Sebagai akibatnya,
pemahaman siswa pun menjadi kurang. Hal tersebut juga menguatkan hasil temuan OECD
yang menyimpulkan hal serupa pada penelitian di tahun 2018.
Hasil belajar tidah hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja. Ada faktor-faktor
eksternal yang juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Oktaviani (2017) menyebutkan
aktor eksternal yang berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu Keluarga dan Lingkungan
Sekolah. Keluarga terdiri dari orang tua yang sedari dini memberikan pendidikan berupa nilai
kehidupa dan mencontohkan kebiasaan dan kepribadian yang baik kepada seorang anak.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang bai, seorang anak harus tercukupi kebutuhan
pokoknya, merasa aman dan dilimpahi kasih sayang dari keluarganya, serta tinggal dalam
lingkungan yang tenang (Oktaviani, 2017; Marlina & Sholehun, 2021).
Namun proses pendidikan yang terjadi masih mengikuti gaya lama yang kaku
sehingga mengambil waktu dan hak-hak siswa untuk bermain. Kondisi ini menyebabkan
siswa di tingkat ini cenderung malas dan cepat bosan pada saat belajar di dalam kelas. Siswa
memiliki energi yang besar untuk beraktifitas namun hal ini tidak didukung oleh kegiatan
belajar yang direncanakan oleh guru. Guru masih cenderung menggunakan metode ceramah
dan kurang meningkatkan kemampuannya dalam menguasai metode pengajaran lain seperti

2
Penulis Pertama et al.,

belajar dalam kelompok dan metode lain yang lebih terbarukan (Septiani & Afiani, 2020).
Perubahan pada kurikulum juga tidak serta merta diikuti dengan perubahan metode mengajar
guru. Hal ini terjadi karena banyak guru kurang mendapatkan pelatihan dan pendampingan
yang baik dalam implementasi kurikulum. Keadaan ini memaksa guru untuk tetap
menggunakan cara lama dalam menyampaikan materi yang berakibat pada rendahnya
motivasi siswa dalam belajar. Untuk menyampaikan materi dan mengembangkan karakter
siswa, guru tidak hanya dituntut untuk mampu menggunakan metode yang tepat namun juga
menggunakan sumber belajar yang menarik dalam kegiatan belajar mengajar (Nilasari dkk,
2016).
Sari & Yustiana (2021) menyatakan bahwa bahan ajar yang tidak disusun secara
sistematis memberikan dampak terhadap prestasi belajar siswa, serta penggunaan bahan ajar
yang terbatas dan kurang menarik akan menjadikan siswa malas membaca. Pemanfaatan
bahan ajar lebih banyak menggunakan buku siswa ternyata memiliki beberapa kelemahan
yaitu tidak mampu menggambarkan kondisi secara nyata, proses pembelajaran kurang efektif,
kurang mengaktifkan siswa, materi yang sangat terbatas, dan sering dianggap sebagai bahan
hapalan, sehingga menyebabkan siswa merasa kesulitan memahami materi dan cenderung
merasa bosan mengikuti kegiatan pembelajaran (Rostikawati & Permanasari, 2016). Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, diperlukan adanya sebuah solusi alternatif yang dirasa
efektif dan inovatif dalam mengatasi permasalahan keterbatasan tersebut dalam proses
pembelajaran. Solusi yang dimaksud ialah dengan mengembangkan bahan ajar yang berupa
lembar kerja untuk peserta didik terkolaborasi dengan IPTEKS serta dipadukan dengan
metode belajar yang mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir siswa. Lembar
Kerja Peserta Didik sering disebut LKPD. Penggunaan LKPD sebagai alat untuk membantu
siswa dalam proses belajar, karena di dalamnya terdapat materi yakni ringkasan dari berbagai
sumber buku yang relevan sehingga proses pembelajaran efektif pada waktu yang dibutuhkan
yang mana didalamnya terdapat beberapa materi pembelajaran dan latihan soal serta petunjuk
kegiatan pembelajaran (Dewi dan Susilowibowo, 2016).
Mengacu pada hal tersebut maka penulis akan mengembangkan lembar kerja peserta
didik yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar dan pemecahan masalah.
Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PJBL). PjBL adalah
model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan
memberi peluang peserta didik bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar meraka
sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik (Pawana,
2014). Metode PjBL adalah salah satu metode yang direkomendasikan para ahli untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Wajdi, 2017; Setiawan dkk, 2020).
Metode ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kreatifitas
mereka dalam menyelesaikan suatu proyek dan mampu memecahkan permasalahan.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini
menggunakan model penelitian ADDIE yang terdiri dari 1) tahap analisis (analysis), (2) tahap
perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development), (3) tahap implementasi
(implementation) dan (5) tahap evaluasi (evaluation). Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian pengembangan E-LKPD Berbasis Project Based Learning pada Pembelajaran pada
muatan IPA Tema 5 Kelas V Sekolah Dasar terdiri atas metode observasi, wawancara,
pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Subjek penelitian ini adalah 2 orang dosen ahli
materi pembelajaran, 2 orang dosen ahli media pembelajaran, 5 orang guru dan 23 siswa
kelas V SD N 3 Banyubiru. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian ini yaitu instrumen yang penilaian produk yang meliputi uji validitas produk dan
uji kepraktisan produk. Intrument validitas produk meliputi instrument ahli materi pelajaran

3
Judul Artike

dan ahli media media pelajaran. Sementara instrument uji kepraktisan meliputi instrument
kepraktisan untuk guru dan untuk siswa. Adapun kisi-kisi ahli mata pelajaran, ahli media
pelajaran, ahli bahasa, dan uji kepraktisan dijabarkan pada table 1,2, dan 3.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Validitas Ahli Mata Pelajaran

No Aspek Indikator Nomor Butir


1 Self 1. Kejelasan tujuan pembelajaran 1,2,3,4,5,7,8,9,10,
Instruction 2. Pengemasan materi pembelajaran 11,12,13,14,15,
3. Materi pembelajaran didukung dengan 16, 17, 18, 19
contoh maupun ilustrasi
4. Latihan soal relevan dengan materi,
konteks kegiatan dan lingkungan
peserta didik
5. Ketersediaan rangkuman materi
6. Ketersediaan umpan balik atas
penilaian peserta didik
2 Self Contained 1. Memuat seuruh meteri pembelajaran 20,21
satu standar kompetensi atau
kompetensi dasar secara utuh.
3 Adaptif 1. E-LKPD berbasis Project Based 22,23
Learning mengadaotasi perkembangan
teknologi
4 User Friendly 1. Instruksi mudah digunakan 24,25,26,27
2. Informasi mudadh digunakan

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Validitas Ahli Media Pembelaajaran


No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Organisasi 1. Kemudahan mencapai tujuan 1,2
pembelajaran
2. Kejelasan materi pembelajaran
2 Daya Tarik 1. Kemenarikan penampilan isi E-LKPD 3,4 , 5, 6
berbasis Project Based Learning
muatan IPA
2. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal
3. Kerapian E-LKPD berbasis Project
Based Learning muatan IPA
3 Huruf dan 1. Ketepatan warna huruf dan gambar 7,8,9
Gambar 2. Kejelasan penggunaan huruf
4 User Friendly 1. Instruksi mudah digunakan 10,11,12,13
2. Informasi mudah digunakan
5 Adaptive 1. E-LKPD berbasis Project Baded 14,15
Learning muatan IPA mengadaptasi
perkembangan teknologi

4
Penulis Pertama et al.,

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Ahli Praktisi


No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Organisasi 1. Kemudahan mencapai tujuan 1,2
pembelajaran
2. Kejelasan materi pembelajaran
2 Daya Tarik 1. Kemenarikan penampilan isi E-LKPD 3,4 , 5, 6
berbasis Project Based Learning
muatan IPA
2. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal
3. Kerapian E-LKPD berbasis Project
Based Learning muatan IPA
3 Huruf dan 1. Ketepatan warna huruf dan gambar 7,8,9
Gambar 2. Kejelasan penggunaan huruf
4 Self Intruction 1. Kejelasan tujuan pembelajaran 10, 11, 12, 13, 14,
2. Pengemasan materi pembelajaran 15, 16, 17, 18.
3. Materi pembelajaran didukung dengan 19 , 20, 21, 22,
contoh maupun ilustrasi 23, 24, 25, 26, 27,
4. Latihan soal relevan dengan materi, 28
konteks kegiatan dan lingkungan
peserta didik
5. Ketersediaan rangkuman materi
6. Ketersediaan umpan balik atas
penilaian peserta didik
5 Self Contained 1. Memuat seuruh meteri pembelajaran 29,30
satu standar kompetensi atau
kompetensi dasar secara utuh.
6 User Friendly 1. Instruksi mudah digunakan 31,32,33,34
2. Informasi mudah digunakan
7 Adaptive 1. E-LKPD berbasis Project Baded 35,36
Learning muatan IPA mengadaptasi
perkembangan teknologi

Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian E-LKPD Berbasis
Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan IPA Tema 5 Kelas V Sekolah Dasar
ini yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil analisis
data ini kemudian digunakan untuk mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitas E-
LKPD yang dikembangkan. Pada penelitian ini mengunakan uji beda yaitu uji-t dari hasil
pretest dan posttest antara pembelajaran sebelum menggunakan E-LKPD dan pembelajaran
sesudah menggunakan E-LKPD.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pada hasil penelitian ini akan dibahas mengenai beberapa hal pokok yaitu:
mendeskripsikan rancang bangun E-LKPD Berbasis Project Based Learning,
mendeskripsikan validitas E-LKPD Berbasis Project Based Learning, mendeskripsikan
kepraktisan E-LKPD Berbasis Project Based Learning, dan mendeskripsikan efektivitas E-
LKPD Berbasis Project Based Learning pada hasil belajar siswa. Rancang bangun E-LKPD
Berbasis Project Based Learning menggunakan model pengembangan ADDIE.

5
Judul Artike

Pengembangan E-LKPD Berbasis Project Based Learning dimulai dari tahap analisis. Hasil
yang didapatkan melalui kegiatan analisis yaitu: . Permasalahan yang sering terjadi dalam
pembelajaran IPA yaitu: (1) proses pembelajaran masih berpusat pada guru (2) kurangnya
penggunaan bahan ajar yang menarik, misalnya guru hanya menggunakan buku teks yang
berupa buku siswa dan LKS dalam menyampaikan materi, (3) keterbatasan materi dan soal-
soal pada buku teks yang mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam mempelajari materi,
(4) Penggunaan LKPD muatan IPA masih sederhana dan terbatas.
Setelah melihat hasil analisis, peneliti mulai melakukan tahap berikutnya yaitu tahap
perencanaan lembar kerja siswa elektronik (E-LKPD). E-LKPD juga harus didesain dengan
memperhatikan perkembangan teknologi serta kebutuhan siswa. Untuk memenuhi hal
tersebut platform pembuatan Lembar Kerja interaktif bernama Liveworksheet mulai
disiapkan sebagai tempat untuk mengembangkan lembar kerja. Langkah selanjutnya dalam
proses pengembangan E-LKPD berbasis project based learning adalah langkah
pengembangan.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Produk
No Subjek Uji Coba Hasil Validitas (%) Keterangan
1 Uji Ahli Media Sangat Valid
Pembelajaran 90,83%
2 Uji Ahli Materi Sangat Valid
Pembelajaran 95,83%

penelitian E-LKPD Berbasis Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan
IPA Tema 5 Kelas V Sekolah Dasar yang telah diuji validitas dan kelayakannya kemudian
diuji cobakan kembali untuk mengetahui kepraktisan dan kemenarikan penggunaan media
pembelajaran dengan menggunakan kuisioner kepraktisan. Uji coba ini dilakukan kepada dua
orang guru kelas sebagai praktisi dan 10 siswa kelas V. Adapun hasil uji validitas produk
tersebut disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Kepraktisan Produk
No Subjek Uji Coba Hasil Kepraktisan (%) Keterangan
1 Uji Kepraktisan oleh Guru Sangat Valid
89,23%
2 Uji Kepraktisan oleh Siswa Sangat Valid
94,61%

Setelah diimplementasikan, siswa dievaluasi untuk melihat tingkat pemahaman siswa


setelah diajar dengan menggunakan E-LKPD. Dari data hasil evaluasi siswa di atas terlihat
bahwa rata rata nilai ulangan siswa pun meningkat dari 46,52 menjadi 89,35. Jika
dibandingkan dengan KKM rata rata nilai ulangan siswa membaik dari kategori E-LKPD
tidak efektif (46,52) manjadi E-LKPD sangat efektif (89,35). Angka tersebut
mengindikasikan bahwa E-LKPD berbasis project-based learning sangat efektif. Pengujian
efektivitas dari produk E-LKPD Berbasis Project Based Learning juga dilakukan terhadap
ulangan harian siswa sebelum atau sesudah E-LKPD berbasis Project Based Learning
digunakan. Data yang akan dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan post-test kepada
siswa. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji t, yaitu Paired
Samples Test untuk mengetahui perbedaan antara hasil dari pre-test dan post-test.
Tabel 7. Hasil Analisis Paired Samples Test
Std. Sig. (2-
Mean t df
No Pair 1 Deviation tailed)
1 Posttest-
48,826 13,300 15,443 22 0,0000
Pretest

6
Penulis Pertama et al.,

Setelah mengadakan uji validitas dan kepraktisan, beragam saran dan masukan juga
dikumpulkan sebagi bekal melaksanakan penyempurnaan produk/ revisi produk. Saran dan
masukan yang diberikan oleh ahli materi dan media adalah (1) E-LKPD hendaknya
dilengkapi dengan tujuan penggunaan E-LKPD serta indikator yang sesuai dengan
kurikulum; (2) untuk menghindari penggunaan gambar cartoon/animasi pada E-LKPD; (3)
Gambar yang disertakan agar mengambil gambar riil sehingga mudah untuk diasosiasikan
oleh siswa; (4) gambar yang bersifat mendukung materi/text bacaan hendaknya disertai
dengan sumbernya.

Pembahasan
Hasil penelitian menyajikan berbagai temuan serta hasil pengujian terkait dengan proses
pengembangan E-LKPD Berbasis PjBL. Pada bagian ini, dibahas tentang ulasan tahapan
pengembangan produk dengan model pengembangan ADDIE, validitas produk, kepraktisan
produk dan efektivitas produk dalam mengatasi permasalahan yang ada. Tahap awal
pengembangan dilaksanakan dengan melakukan beberapa analisis seperti analisis kebutuhan
siswa, analisis kurikulum, analisis bahan ajar dan lembar kerja siswa, serta analisis karakter
siswa. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa diperlukan pengembangan sumber
belajar yang kekinian dan berbasis kegiatan dan diskusi.
E-LKPD yang dikembangkan dirancang dan dengan menggunakan sebuah aplikasi
bernama Liveworksheet. Aplikasi ini dipilih karena sangat mudah untuk digunakan dan
diakses dimana saja. Aplikasi ini akan mengubah latihan dan pelajaran yang sudah didesain
guru pada aplikasi microsoft word menjadi lebih interaktif. Dengan bantuan internet, sebuah
latihan dan sumber yang tadinya hanya berbentuk kertas biasa berubah menjadi sebuah
sumber yang menarik dan bisa diakses kapan saja oleh semua siswa. E-LKPD yang didesain
berubah menjadi lebih menarik dan praktis untuk dibaca dan dikerjakan dimana saja. E-
LKPD ini juga dikembangkan dengan project-based learning sebagai basisnya. Project based
learning (PjBL) merupakan sebuah metode belajar yang mengasah kemampuan berpikir
siswa dengan mengerjakan sebuah tugas dengan jangka waktu tertentu. Penggunaan E-LKPD
berbasis PjBL juga sesuai dengan karakteristik peserta didik yang duduk di bangku kelas V
Sekolah Dasar. Menurut Piaget, siswa sekolah dasar berada pada tingkat perkembangan
pemikiran konkret operasional (Piaget pada Sakti, 2018).
Proses pengembangan E-LKPD dilakukan berdasarkan rancangan dan arahan dari dosen.
Setelah produk E-LKPD telah dihasilkan selanjutnya dilakukantapahan pengembangan
dengan melakukan penilaian dengan uji coba produk. Uji coba produk ini dilaksanakan
dengan meminta penialaian dari 2 orang dosen ahli materi, 2 orang dosen ahli media
Berdasarkan analisis hasil uji validitas E-LKPD Berbasis PjBL oleh 2 ahli materi
pembelajaran diperoleh skor rata-rata validitas materi sebesar 95,83 % hasil tersebut
menunjukkan bahwa tingkat validitas materi dalam E-LKPD berbasis PjBL berada pada
kategori sangat baik. Hal tersebut dikarenakan media yang dikembangkan dari aspek
self instruction E-LKPD sudah dirancang untuk membantu siswa belajar secara mandiri,
Materi dan tujuan dituliskan dengan jelas serta dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar yang
mendukung. Untuk membantu siswa memahami materi dengan baik, Latihan soal dan contoh
kegiatan juga disediakan. E-LKPD juga dilengkapi dengan rangkuman dan memungkinkan
siswa untuk memberikan timbal balik. Aspek Self Contained E-LKPD yang diberikan kepada
siswa telah dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Aspek Adaptive Pengembangan E-LKPD dilakukan dengan
memperhatikan perkembangan teknologi. E-LKPD bisa digunakan oleh siswa dengan mudah
sehingga teknologi yang terbarukan perlu untuk diakomodasi. Aspek User friendly E-LKPD
mencantumkan instruksi kerja secara jelas dan mudah dipahami siswa sehingga siswa mudah
7
Judul Artike

menggunakannya. Selain itu informasi pendukung yang ada pada E-LKPD juga ditulis
dengan jelas dan sederhana.
Sejalan dengan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 sebagaimana dikutip pada
Purnomo dan Wilujeng (2016) trdapat beberapa aspek dalam pengembangan materi dalam
sebuah E-LKPD. Materi dalamE-LKPD harus memuat aspek (a) self instruction yang berarti
materi mampu menuntun siswa untuk dapat belajar secara mandiri; (b) self contained yang
bermakna materi harus merepresentasikan standar kompetensi atau kompetensi dasar secara
utuh., (c) adaptive artinya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, dan (d) user
friendly yang bermakna materi mudah dipamami dan digunakan oleh siswa.
Berdasarkan analisis hasil uji validitas E-LKPD Berbasis PjBL oleh 2 ahli media
pembelajaran diperoleh skor rata-rata validitas materi sebesar 90,83 %.Setelah dikonversikan
ke dalam tabel kriteria validitas, hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat validitas
media dalam E-LKPD berbasis PjBL berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut
dikarenakan media yang dikembangkan dari aspek self instruction ,Aspek daya Tarik,
huruf dan gambar, use friendly, Adaptive sangat baik, Daya Tarik sanbgat baik. Aspek self
instruction E-LKPD telah disusun untuk membantu siswa belajar mandiri, dari aspek daya
Tarik E-LKPD telah didesain dengan menarik sehingga siswa terdorong untuk membaca
instruksi dan mengerjakan Latihan soal yang ada. E-LKPD juga didesain dengan rapi
sehingga seluruh instruksi bisa terbaca dengan baik. Aspek Huruf dan Gambar Penggunaan
huruf dan gambar pada E-LKPD ukuran, warna dan ukuran huruf dan gambar yang dipakai
sudah sesuai.
Hal Tersebut sejalan dengan Purnomo dan Wilujeng (2016) terdapat beberapa aspek
dalam pengembangan E-LKPD. Media E-LKPD harus memuat aspek (a) organisasi dimana
media yang ditampilkan harus disusun sedemikian rupa untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran, (b) Daya Tarik yang berarti E-LKPD disusun dengan menarik dan jelas,
(c) huruf dan gambar yang digunakan pada E-LKPD dipilih dengan hati-hati agar dapat
membantu siswa memahami materi, (d) adaptive adaptive artinya sesuai dengan
perkembangan teknologi yang ada, dan (e) user friendly yang bermakna media E-LKPD
mudah dipamami dan digunakan oleh siswa.
Produk E-LKPD Berbasis Project Based Learning Pada Muatan IPA Tema 5 di Kelas V
dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji kepraktisan oleh guru dan siswa. Berdasarkan
hasil analisis data kepraktisan oleh guru didapatkan hasil sebesar 94,61% dan hasil anlisis
data kepraktisan oleh siswa sebesar 89,23%. hasil uji kepraktisan guru berada pada kategori
“sangat praktis” dan hasil uji kepraktisan siswa berada pada kategori sangan “sangat praktis”.
Hal ini dikarenakan E-LKPD Berbasis Project Based Learning Pada Muatan IPA Tema 5 di
Kelas V Sekolah Dasar dari segi media E-LKPD mudah digunakan, relevan dengan materi
pembelajaran, tampiln E-LKPD yang menarik serta dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran mandiri. Kemudian dari segi materi E-LKPD Berbasis Project Based Learning
Pada Muatan IPA Tema 5 di Kelas V Sekolah Dasar sesuai dengan capaian pembelajaran,
cakupan materi yang luas, materi sesuai dengan bahasan pokok dan bahasa yang digunakan
mudah dipahami serta ketersediaan tugas dan evaluasi dalam E-LKPD sesuai dengan capaian
pembelajaran.
Hal tersebut sejalan dengan Sukardi (2008) indikator dari kepraktisan sebuah lembar
kerja yaitu Aspek Penggunaan. Aspek ini berhubungan dengan kemudahan dalam
penggunaan lembar kerja. Sebuah lembar kerja harus mudah untuk diatur, disimpan, dan bisa
digunakan dengan cepat dan kapan saja. Aspek Daya Tarik. Sebuah lembar kerja yang baik
menarik untuk dilihat dan diisi dengan ilustrasi serta gambar-gambar yang meningkatkan
keinginan peserta didik untuk belajar. Aspek Bahasa. Aspek ini berhubungan dengan
kemudahan guru dan siswa dalam memahami instruksi yang tertulis dalam lembar kerja.
Aspek Penyajian. Sebuah lembar kerja harus disajikan dengan sistematis sehingga mudah

8
Penulis Pertama et al.,

dipahami. Lembar kerja yang disajikan dengan sistematis bisa digunakan sebagai pengganti
buku atau sebagai materi tambahan.
Pengujian efektivitas dari produk E-LKPD Berbasis Project Based Learning juga
dilakukan terhadap ulangan harian siswa sebelum atau sesudah E-LKPD berbasis Project
Based Learning digunakan. Data yang akan dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan
post-test kepada siswa. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji t,
yaitu Paired Samples Test untuk mengetahui perbedaan antara hasil dari pre-test dan post-
test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p) uji t sebesar 0,000. Nilai
probabilitas (p) < 0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang signifikan sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan
menggunakan E-LKPD berbasis Project Based Learning pada muatan IPA Tema 5 di kelas V
Sekolah Dasar.
4. SIMPULAN DAN SARAN
E-LKPD Berbasis Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan IPA Tema 5
Kelas V Sekolah Dasar ini menggunakan model penelitian ADDIE yang terdiri dari 1) tahap
analisis (analysis), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development),
(3) tahap implementasi (implementation) dan (5) tahap evaluasi (evaluation). E-LKPD
Berbasis Project Based Learning pada Pembelajaran pada muatan IPA Tema 5 Kelas V
Sekolah Dasar dinyatakan valid, praktis dan dinyatakan efektif berdasarkan hasil one sample
t-test dengan hasil t-hitung karena ada peningkatan rata-rata pembelajaran IPA hasil belajar
siswa kelas V SDN 3 Banyubiry dengan menggunakan e-modul berbasis Project Based
Learning.

5. DAFTAR RUJUKAN
6. Ahdar, A., & Wardana, W. (2019). Belajar dan Pembelajaran: 4 Pilar
Peningkatan Kompetensi Pedagogis.
7. Aisyah. Gipayana. Djatmika. 2017. Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Literasi Bercirikan Quantum Teaching Untuk
Mengoptimalkan Pembelajaran Efektif Dan Produktif. Pengembangan
Bahan Ajar Berbasis Literasi Bercirikan Quantum Teaching Untuk
Mengoptimalkan Pembelajaran Efektif Dan Produktif. Jurnal
Pendidikan, Vol. 2, No. 5, Hal 667—675
8. Ajhuri, K. F. (2019). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 135-136.
9. Alhamuddin, A. (2014). Sejarah Kurikulum di Indonesia (Studi
Analisis Kebijakan Pengembangan Kurikulum). Nur El-Islam, 1(2),
48-58.
10. Alhikmah, N. A. (2021). Pengembangan Elektronik Lembar Kerja
Peserta Didik (E-LKPD) berbasis REACT pada materi bangun ruang
sisi datar Kelas VIII SMP Islam Sabilurrosyad Gasek Kota Malang
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim).
11. Anda Juanda, A. J. (2019). Pembelajaran Kurikulum Tematik
Terpadu: Teori & Praktik Pembelajaran Tematik Terpadu Berorientasi
Landasan Filosofis, Psikologis dan Pedagogis.

9
Judul Artike

12. Divan, S. (2018). Pengembangan bahan ajar tematik berbasis budaya


lokal untuk siswa kelas iv sekolah dasar. Ilmu Pendidikan: Jurnal
Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 3(1), 101-114.
13. Febrianti, R. (2020). Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran di
Masa Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Malang. https://um. ac.
id/berita/implementasi-kurikulum-danpembelajaran-di-masa-pandemi-
covid-19.
14. Fuadi, H., Robbia, A. Z., Jamaluddin, J., & Jufri, A. W. (2020).
Analisis faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi sains peserta
didik. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(2), 108-116.
15. Gunawan, G., Kustiani, L., & Hariani, L. S. (2018). Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Jurnal Penelitian Dan
Pendidikan IPS, 12(1), 14-22.
16. Hanida, H., Neviyarni, N., & Fahrudin, F. (2019). Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Bahan Ajar Tematik Terpadu Berbasis
Model Discovery Learning Di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 3(2), 716-724.
17. Indonesia, U. U. R. (2003). Sistem pendidikan nasional. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
18. Karli, H. (2015). Penerapan pembelajaran tematik SD di Indonesia.
EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 2(1).
19. Kurniawan, B., Wiharna, O., & Permana, T. (2017). Studi analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada mata pelajaran
teknik listrik dasar otomotif. Journal of Mechanical Engineering
Education, 4(2).
20. Maladerita, W., Septiana, V. W., Gistituati, N., & Betri, A. (2021).
Peran Guru dalam Menerapkan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4771-4776.
21. Marlina, L., & Sholehun, S. (2021). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH
MAJARAN KABUPATEN SORONG. FRASA: Jurnal Keilmuan,
Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(1), 66-74.
22. Marlinah, L. (2019). Pentingnya peran perguruan tinggi dalam
mencetak SDM yang berjiwa inovator dan technopreneur
menyongsong era society 5.0. IKRAITH-EKONOMIKA, 2(3), 17-25.
23. Muhammedi, M. (2016). Perubahan Kurikulum Di Indonesia: Studi
kritis tentang upaya menemukan Kurikulum Pendidikan islam yang
ideal. Jurnal Raudhah, 4(1).
24. Mursalim, M., & Tech, M. I. (2019). Kebijakan dan Strategi:
Membangun Interkoneksi antara Pendidikan Formal, Non-Formal, dan
Informal dalam Konteks Pendidikan Sepanjang Hayat di Indonesia
(Makalah). Kendari.

10
Penulis Pertama et al.,

25. Nilasari, E., Djatmika, E. T., & Santoso, A. (2016). Pengaruh


penggunaan modul pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar
siswa kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 1(7), 1399-1404.
26. Nofiana, M., & Julianto, T. (2018). Upaya peningkatan literasi sains
siswa melalui pembelajaran berbasis keunggulan lokal. Biosfer: Jurnal
Tadris Biologi, 9(1), 24-35.
27. Novianto, A., & Mustadi, A. (2015). Analisis buku teks muatan
tematik integratif, scientific approach, dan authentic assessment
sekolah dasar. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran,
45(1).
28. Noviyana, H. (2017). Pengaruh model project based learning terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematika siswa. JURNAL e-DuMath,
3(2).
29. Nurbaeti, R. U. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Ipa Berbasis
Problem Based Learning Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Cakrawala Pendas, 5(1), 280154.
30. Oktaviani, N. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar Matematika (Studi Komparatif Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri 3 Palopo) (Doctoral dissertation, Institut Agama Islam
Negeri Palopo).
31. Prastowo, A. (2019). Analisis pembelajaran tematik terpadu. Prenada
Media.
32. Pebriani, N. P. I., Putrayasa, I. B., & Margunayasa, I. G. (2022).
PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER
THINKING SKILL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN IPA TEMA 8 KELAS V SD. Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan Indonesia, 12(1), 76-89.
33. Puspita, V., & Dewi, I. P. (2021). Efektifitas E-LKPD berbasis
Pendekatan Investigasi terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1),
86-96.
34. Puspitasari, R., Hamdani, D., & Risdianto, E. (2020). Pengembangan
e-modul berbasis HOTS berbantuan flipbook marker sebagai bahan
ajar alternatif siswa SMA. Jurnal Kumparan Fisika, 3(3), 247-254.
35. Putri, A. D. K., & Imaniyati, N. (2017). Pengembangan profesi guru
dalam meningkatkan kinerja guru (Professional development of
teachers in improving the performance of teacher). Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran, 2(2), 93-101.
36. Rosilia, P., Yuniawatika, Y., & Murdiyah, S. (2020). Analisis
kebutuhan bahan ajar siswa di kelas III SDN Bendogerit 2 Kota Blitar.
Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran,
10(2), 125.

11
Judul Artike

37. Sakti, B. P. (2018). Indikator Pengembangan Karakter Siswa Sekolah


Dasar.
38. Salsabila, A., & Puspitasari, P. (2020). Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa Sekolah Dasar. Pandawa, 2(2),
278-288.
39. Sari, R. K. (2018). Peran Orang Tua dalam Penyelenggaraan
Pendidikan di Sekolah Dasar Lab School UNNES. Skripsi di
terbitkan: Semarang: Program Sarjana Unnes.
40. Setiawan, L., Wardani, N. S., & Permana, T. I. (2020). Peningkatan
kreativitas siswa pada pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
project-based learning. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan
Aplikasi, 8(2).
41. Suarmawan, K. A. (2019). Faktor-Faktor Eksternal yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas
Viii di Smp Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran 2018/2019 (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Ganesha).
42. Sujana, I. (2019). FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
INDONESIA. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar. 4. 29.
10.25078/aw.v4i1.927.
43. Sulfemi, W. B. (2019). Pengaruh kemampuan pedagogik guru dengan
hasil belajar ips.
44. Suparya, I. K., Suastra, I. W., & Arnyana, I. B. P. (2022).
RENDAHNYA LITERASI SAINS: FAKTOR PENYEBAB DAN
ALTERNATIF SOLUSINYA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti,
9(1), 153-166.
45. Supriadi, O. (2009). Pengembangan profesionalisme guru sekolah
dasar. Jurnal Tabularasa, 6(1), 27-38.
46. Sutrisna, N. (2021). Analisis kemampuan literasi sains peserta didik
SMA di Kota Sungai Penuh. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12), 2683-
2694.
47. Syukur, T. A., & Rafiqoh, S. (2018). Pengantar ilmu pendidikan.
48. Wajdi, F. (2017). Implementasi project based learning (PBL) dan
penilaian autentik dalam pembelajaran drama indonesia. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, 17(1), 86-101.
49. Widayanti dkk. (2018). “Pengembangan Lembar Kerja Praktikum
Percobaan Melde Berbasis PjBL”. Indonesian Journal of Science
Education, Vol. 06, No. 1.
50. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M.
(2020). Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak
selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 5(2), 1138-1150.
51. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M.
(2020). Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak
12
Penulis Pertama et al.,

selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan


Anak Usia Dini, 5(2), 1138-1150.
Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, D., &
Mutakinati, L. (2020). The Impact of Covid-19 to Indonesian
Education and Its Relation to the Philosophy of “Merdeka Belajar.”
Studies in Philosophy of Science and Education, 1(1), 38–49.
https://doi.org/https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9
52. Alfin, J. (2014). Analisis Karakteristik Siswa Pada Tingkat Sekolah
Dasar. 190–205
53. Fitria, Y., & Idriyeni, I. (2017). Development of Project-Based
Teaching Materials for The Fifth Graders of Primary School. Jurnal
Ta’dib, 20(2), 99–106.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31958/jt.v20i2.747
54. Giri Pawana, Made dkk. (2014). “Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbasis Proyek dengan Model Addie pada Materi
Pemrograman Web Siswa Kelas X Semester Genap di Smk Negeri 3
Singaraja”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol. 4, No. 1.
55. Herliandry, L. D., Nurhasanah, Suban, M. E., & Heru, K. (2020).
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65–70.
https://doi.org/https://doi.org/10.21009/jtp.v22i1.15286
56. Iasha, Vina. (2018). “Peningkatan Proses Tematik Terpadu
Menggunakan Pendekatan Scientific di Sekolah Dasar”. Jurnal
Pendidikan Dasar, Vol. 2, No. 1, ISSN: 2580-3611.
57. Jogezai, N. A., Baloch, F. A., Jaffar, M., Shah, T., Khilji, G. K., &
Bashir, S. (2021). Teachers’ Attitudes Towards Social Media (SM)
Use in Online Learning Amid The COVID-19 Pandemic: The Effects
of SM Use by Teachers and Religious Scholars During Physical
Distancing. Journal Heliyon, 7(4), 1–9.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06781
58. Kusuma, J. W., & Hamidah. (2020). Perbandingan Hasil Belajar
Matematika Dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group Dan
Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik
Covid 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 5(1), 97–106.
https://doi.org/https://doi.org/10.26877/jipmat.v5i1.5942
59. Komala, R.S., Mudjiran. 2021. Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik Permainan Edukatif di
Sekolah Dasar. Jurnal BASICEDU. Vol. 6, No.5, Hal. 5593 – 5600
60. Laksana, D. N. L. (2016). Miskonsepsi Dalam Materi IPA Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Indonesia |, 5(2), 166–175.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v5i2.8588
61. Lasmanawati, Elly dan Yulia Rahmawati. (2018). “Pemahaman Model
Pembelajaran Sebagai Kesiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga”, Jurnal Media
Pendidikan Vol. 7, No. 1.
62. Mardikaningtyas, Dyah Afiat dkk. (2016). “Pengembangan
Pembelajaran Pencemaran Lingkungan Berbasis Penelitian
Fitoremediasi untuk Menunjang Keterampilan Ilmiah Sikap Peduli

13
Judul Artike

Lingkungan dan Motivasi Mahasiswa pada Matakuliah Dasar-Dasar


Ilmu Lingkungan”. Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 3, EISSN: 2502-
471X.
63. Pawana, Made Giri dkk. (2014). “Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbasis Proyek dengan Model Addie pada Materi
Pemrograman Web Siswa Kelas X Semester Genap di Smk Negeri 3
Singaraja”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol. 4, No. 1.
64. Puspita, L. (2019). Pengembangan Modul Berbasis Keterampilan
Proses Sains Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal
Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 79–87.
https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jipi.v5i1.22530
65. Qazi, A., Qazi, J., Naseer, K., Zeeshan, M., Qazi, S., Abayomi-alli, O.,
Ahmad, I. S., Darwich, M., Talpur, A., Hardaker, G., Naseem, U.,
Yang, S., & Haruna, K. (2021). Adaption of Distance Learning to
Continue the Academic Year Amid COVID-19 Lockdown. Journal
Pre-Proofs (Children and Youth Services Review), 1–20.
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2021.106038
66. Revita, R. (2017). Validitas perangkat pembelajaran matematika
berbasis penemuan terbimbing. Suska Journal of Mathematics
Education, 3(1), 15-26.
67. Rostikawati, D. A., & Permanasari, A. (2016). Rekonstruksi Bahan
Ajar Dengan Konteks Socio-Scientific Issues Pada Materi Zat Aditif
Makanan Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 2(2), 156–164.
https://doi.org/10.21831/jipi.v2i2.8814
68. Sari, Y., Yustiana. 2021. Efektivitas Bahan Ajar Cerita Bergambar
Bermuatan Religius terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 8, No 2, Hal. 175-185
69. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan
(Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2008), h273.
70. Setyowati, Dessy dkk. (2018). “Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam
Mata Pelajaran IPS Bagi Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar”. Jurnal
Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, V
71. ol. 4, No. 2, ISSN: 2460-8475.
72. Susilowati, S. (2017). Pengembangan Bahan Ajar IPA Terintegrasi
Nilai Islam untuk Meningkatkan Sikap dan Prestasi Belajar IPA
Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 3(1), 78–88.
https://doi.org/10.21831/jipi.v3i1.13677
73. Sugiyanti. (2019). ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Pendekatan
Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngabeyan 01”. Jurnal
Pendidikan, Vol. 6, No. 2.
74. Suzuki, S. N., Akimoto, Y., Suzuki, K., Okada, A., Hirata, K., Kato,
T., Yajima, K., Kanematsu, H., Fukumoto, T., & Yoshikawa, F.
(2020). Development of A-txt system compatible introductory
teaching materials for Electric Power Engineering using gaming
simulation. Procedia Computer Science, 176, 1557–1566.

14
Penulis Pertama et al.,

https://doi.org/10.1016/j.procs.2020.09.167

15

Anda mungkin juga menyukai