Makalah Pancasila

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan kegiatan mutlak yang dilakukan seluruh umat manusia


selama mereka masih hidup di dunia, karena manusia sebagai makhluk sosial perlu
saling melakukan interaksi. Komunikasi dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada
orang-orang yang melakukan komunikasi dengan harapan orang tersebut memiliki
persepsi yang sama dengan kita, dengan kata lain, komunikasi merupakan kegiatan
penyampaian pesan dari komunikator pada komunikan.

Komunikasi adalah bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif antara


komunikator yang menyampaikan pesan dengan orang yang diajak berkomunikasi. Hal
tersebut tentu dipengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Ada dua hal
yang terjadi ketika komunikasi berlangsung, yaitu penciptaan makna dan penafsiran
makna. Tanda yang disampaikan bisa berupa verbal atau non verbal. Verbal diartikan
dengan penggunaan kata-kata sebagai pesan, dan non verbal diartikan sebagai
komunikasi dengan tanda-tanda selain kata-kata atau bahasa.

Manusia adalah makhluk sosial. Seorang individu tidak bisa hidup seorang diri
melainkan hidup saling melengkapi satu samalain, antara sesama manusia. Manusia
juga perlu berkomunikasi untuk membina suatu hubungan antar sesama manusia karena
komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia.

Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai
fungsi dan peranan yang penting ketika berkomunikasi. Fungsi bahasa yang utama yaitu
sebagai alat komunikasi yang digunakan setiap manusia.

Seseorang dapat menggunakan ide, keingininan, pikiran dan mennyampaikan


informasi melalui bahasa sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat

1
penting bagi manusia. Komunikasi merupakan bentuk interaksi yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk
komunikasi verbal tetapi juga dalam hal ekspresi muka, tulisan, lukisan,seni, dan
teknologi.

Komunikasi dapat menggunakan media komunikasi massa seperti majalah, surat


kabar, televisi, dan radio. Hal ini disebabkan oleh teknologi untuk melakukan
komunikasi yang telah berkembang secara pesat, sehingga untuk melakukan komunikasi
memiliki banyak pilihan. Sedangkan dalam menyampaikan suatu pesan komunikasi, ada
beberapa alat yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Contohnya
adalah surat, telepon, surat, sms, atau melalui e-mail. Karena teknologi dan akal pikiran
manusia semakin berkembang, maka dalam menyampaikan pesan pada saat ini bisa
menggunakan media seperti film, novel, ilustrasi gambar, bahkan dengan musik.

Widjaja (2000), mengatakan komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,


harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu. Mengandung arti,
dilakukan oleh penyampaian pesan ditujukan kepada penerima pesan. Komunikasi
adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan
lambang-lambang, yang mengandung arti atau makna. Atau perbuatan penyampaian
suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. pengertian secara
paradigmatik yaitu komunikasi yang berlangsung menurut suatu pola dan memiliki
tujuan tertentu, dengan pola komunikasi yang sebenarnya memberi tahu, menyampaikan
pikiran dan perasaan, mengubah pendapat maupun sikap.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah:

1. Apa Pengertian dari komunikasi.


2. Apa saja proses komunikasi.
3. Apa saja tujuan dan fungsi komunikasi.
4. Apa saja jenis jenis komunikasi.
5. Apa saja bentuk bentuk komunikasi.
6. Apa saja faktor pendukung dan penghambat komunikasi.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk:

1. Mengetahui pengertian dari komunikasi


2. Mengetahui proses komunikasi
3. Mengetahui tujuan dan fungsi komunikasi
4. Mengetahui jenis-jenis komunikasi
5. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Komunikasi.


Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari karena komunikasi mempunyai peran yang sangat besar dalam
segala hal sebagai penunjang kehidupan manusia. Komunikasi menjadi
salah satu kebutuhan dasar individu dalam berinteraksi di dalam
kelompoknya.

Tujuan komunikasi bukan hanya informatif atau sebagai cara


penyampaian pesan tapi juga menjadi salah satu bentuk dalam menjalin
hubungan, baik individual, dalam kelompok ataupun organisasi.

Komunikasi tidak hanya dilakukan oleh dua orang saja, tapi kita dapat
berkomunikasi dengan lebih banyak orang, baik sebagai komunikator
atau komunikan. Semakin banyak orang yang hidup di lingkungan kita,
maka semakin banyak juga masalah yang timbul karena perbedaan
pendapat, sudut pandang, sifat, perilaku, dan lain sebagianya, maka
semakin banyak juga kita melakukan komunikasi, karena untuk
mengatasi masalah atau perbedaan itu hanya dapat diselesaikan dengan
cara berkomunikasi, dari situ kita dapat melihat betapa pentingnya
komunikasi. Pentingnya komunikasi juga tidak hanya diperlukan dalam
lingkungan, tetapi dalam berorganisasipun kita memerlukan komunikasi
demi tercapainya tujuan bersama.

Istilah Komunikasi berasal dari bahasa latin “Communis” atau


“Commo". dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi
berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna,”Commonness”.
Aktivitas komunikasi, harus mengandung kesamaan makna antara dua
pihak yang terlibat. Karena kegiatan

4
komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan
tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima
suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan
dan lain-lain.
Menurut Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi mengatakan
bahwa: Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah
sikap, pendapat perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak
langsung melalui media. (2000:5)

Ditinjau dari segi penyampaian informasi, komunikasi yang bertujuan


bersifat informatif dan persuasif. Karena memang tidak mudah untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau jumlah orang.
Menurut Hovland, Jania, dan Kelly dalam Rakmat dalam bukunya
yang berjudul Psikologi Komunikasi mendefinisikan komunikasi
sebagai berikut: Proses pengiriman stimuli (biasanya verbal) oleh
seseorang (komunikator) untuk memodifikasi perilaku orang lain
(publik). (2000:5)

1.2 Proses Komunikasi.

Komunikasi dapat berlangsung dengan baik apabila proses komunikasinya


berjalan dengan baik dan lancer. Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai
persamaan dengan bagaimana seorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang
berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), serta melewati proses
menulis, mendengar, dan mempertukarkan informasi.
Menurut Effendy dalam bukuya Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek mengutip
bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni sebagai berikut:
Berlangsungnya penyampaian ide, informasi, opini, kepercayaan, perasaan dan

5
sebagainya oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan lambing, misalnya

bahasa, gambar, warna, dan sebagainya yang mempunyai syarat. (1998:63-64)

Agar lebih jelas maka peneliti akan membahas proses komunikasi dengan
peninjauan dari Carl Hovland dalam Effendy yang menjelaskan bahwa:

“komunikasi adalah suatu upaya yang sistematis untuk memutuskan secara tegas
asas-asas dan atas dasar atas-atas tersebut disampaikan informasi serta bentuk
pendapat dan sikap.” (1993:16)
Dari penjelasan tersebut, komunikasi jelas merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk menyatakan atau tidak menyatakan suatu
gagasan kepada orang lain dengan menggunakan lambing-lambang berupa
bahasa, gambar-gambar atau tanda-tanda yang berarti sikap umum.
Proses komunikasi terdiri atas dua tahap, meliputi proses komunikasi primer
dan proses komunikasi sekunder. Mondry dalam Effendy menjelaskan bahwa:
1. Proses komunikasi secara primer, merupakan proses penyampaian pikiran dan
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (simbol)
sebagai media. Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi meliputi
bahasa, kial (gesture) gambar, warna, dan sebagainya. Syarat secara langsung
dapat “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder, merupakan proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah menggunakan lambang sebagai media pertama. Komunikator
menggunakan media kedua dalam
berkomunikasi karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang
relative jauh atau dalam jumlah yang banyak. (2002:15)

Pada media primer, lambing yang paling banyak digunakan adalah bahasa.
Bahasa merupakan sarana yang paling penting banyak dipergunakan dalam
komunikasi, karena hanya dengan bahasa (lisan atau tulisan) kita mampu

6
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain, baik berbentuk ide,
informasi atau opini bisa dalam bentuk konkret ataupun abstrak. Hal ini bukan
hanya suatu hal atau peristiwa yang sedang terjadi sekarang, tetapi juga pada
masa lalu atau waktu yang akan datang. Kial (gesture) memang dapat
“menerjemahkan” pikiran seseorang sehingga terekspresi secara fisik, tetapi
menggapaikan tangan atau memainkan jemari, mengedipkan mata atau
menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengkomunnikasikan hal-hal
tertentu saja (sangat terbatas).

Demikian pula dengan isyarat yang menggunakan alat, seperti bedug,


kentongan, sirine, dan lainlain, juga makna yang memiliki makna tertentu. Kedua
lambing (isyarat warna) tersebut sangat terbatas kemampuannya dalam
mentransmisikan pikiran seseorang kapada orang lain. Sementara proses
komunikasi sekunder merupakan kelanjutan dari proses komunikasi primer, yaitu
untuk menmbus dimensi dan ruang waktu. Maka dalam menata lambing-lambang
untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus
mempertimbangkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan.
Penentuan media yang akan digunakan perlu didasari pertimbangan mengenai
siapa komunikan yang akan dituju.

Setelah pembahasan diatas mengenai proses komunikasi, kini kita mengenal


unsur-unsur dalam proses komunikasi. Penegasan tentang unsus-unsur dalam
proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Sender: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
2. Encoding: penyediaan, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk
lambang.
3. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.

7
4. Media: saluran komunikasi tempat berlaluunya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
5. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa
pesan.
8. Feedback: umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikators.
9. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya.

1.3 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi.

 Fungsi Komunikasi.
Beragam tokoh komunikasi, memberikan padangan yang beragam pula
sehubungan dengan fungsi dari komunikasi. Komunikasi dapat memuaskan
kehidupan kita manakala semua kebutuhan fisik, identitas diri, kebutuhan
sosial dan praktis dapat tercapai. (Adler dan Rodman, 2003). Berikut adalah
fungsi dari komunikasi secara universal menurut Kasali (2005 : 15) :

1. Memenuhi Kebutuhan Fisik.

Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan, komunikasi dapat


berfungsi untuk menyembuhkan manusia. Adler dan Rodman (2003),
menjelaskan bahwa orang yang kurang atau bahkan jarang menjalin
hubungan dengan individu lain, berisiko tiga atau empat kali mengalami
kematian. Sebaliknya,
mereka yang sering menjalin hubungan mempunyai peluang hidup

8
empat kali lebih besar. Dari hal ini menunjukkan kepada kita,
bagaimana berinteraksi (dimana di dalamnya melibatkan komunikasi)
dapat membuat seseorang meningkatkan kualitas fisik seseorang.

2. Memenuhi Kebutuhan Identitas.

Seseorang melakukan aktifitas komunikasi dengan sesamanya, karena


mereka ingin memberikan informasi bahwa mereka ada bersama kita.
Komunikasi bisa diibaratkan dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
KTP merupakan sebuah kartu yang berisi identitas diri si pemiliknya,
seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan sebagainya. KTP ini sangat
bermanfaat ketika seseorang ingin memberitahu mengenai siapa
dirinya kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut. Maka,
sehubungan dengan komunikasi, menjadi sangat

penting terutama ketika bersosialisasi satu sama lain. Dengan


demikian, seseorang akan mengetahui atau belajar tentang siapa
dia dan siapa saya. (Adler dan Rodman, 2003)

3. Memenuhi Kebutuhan Sosial.

Komunikasi, dapat membantu seseorang memenuhi kebutuhan


sosial mereka seperti, mengisi waktu luang, kebutuhan disayangi,
kebutuhan untuk dilibatkan, kebutuhan untuk keluar dari masalah
yang rumit, kebutuhan untuk rileks, dan untuk mengontrol diri
sendiri atau orang lain.

4. Memenuhi Kebutuhan Praktis.

Salah satu fungsi utama dari komunikasi adalah kita dapat


memebuhi berbagai kebutuhan praktis sehari-hari. Komunikasi
seolah menjadi kunci bagi kita, untuk membuka kesempatan kita
dalam hal memenuhi kebutuhan praktis, karena kita berinteraksi

9
dengan orang lain. Sementara, Rudolph F Verderber
mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi.
Fungsi pertama, fungsi sosial yakni bertujuan untuk kesenangan,
untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan
memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan,
yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu pada saat tertentu. (Mulyana, 2007 : 5).

 Tujuan Komunikasi.
1. Mengubah Sikap (To Change The Attitude).

Komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang.


Setelah seseorang mengemukakan informasi apa yang ingin
disampaikan (komunikasi) maka tahap selanjutnya adalah apakah
seseorang akan terpengaruh atau tidak terhadap informasi atau
pesan yang disampaikan dan selanjutnya apakah hal tersebut akan
merubah sikap orang tersebut atau tidak. Komunikasi diharapkan
dapat merubah sikap seseorang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh komunikannya.

2. Mengubah Opini / Pendapat / Pandangan (To Change The


Opinion).

Selanjutnya komunikasi bertujuan untuk mengubah pendapat atau


opini seseorang sesuai yang diharapkan oleh komunikannya.
Selaras dengan kata dasar
dari communication yaitu common, yang bila kita definisikan
dalam bahasa Indonesia berarti “sama”, maka kita sudah dapat
melihat dengan jelas bahwa memang tujuan dari komunikasi yaitu
mencapai suatu kesamaan dalam hal pendapat atau opini.

10
3. Mengubah Perilaku (To Change The Behavior).

Setelah memperoleh suatu informasi, tujuan dari komunikasi


adalah agar seseorang penerima informasi tersebut akan berperilaku
sesuai dengan stimulus yang diberikan atau dengan kata lain
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh si pemberi
informasi. (Effendy, 2002:50)

4. Mengubah Masyarakat (To Change The Society).

Dalam poin sebelumnya, perubahan perilaku yang diharapkan lebih


kepada individu atau perorangan, pada poin ini perubahan yang
dititik beratkan pada suatu kelompok manusia yang lebih luas
jangkauannya. Sehingga perubahan yang terjadi sifatnya secara
masal. (Effendy, 2002:55)

Gordon I. Zimmerman merumuskan tujuan komunikasi menjadi dua


kategori besar. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-
tugas yang penting bagi kebutuhan kita untuk memberi makan dan pakaian
kepada diri sendiri, memuaskan rasa penasaran kita akan lingkungan, dan
menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan
memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mempunyai
tujuanisi, yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk
menyelesaikan tugas, dan tujuanhubungan yang melibatkan pertukaran
informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain. (Mulyana,
2007:4)

1.4 Jenis-Jenis Komunikasi.

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan


aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Selaras dengan pembahasan

11
sebelumnya, komunikasi memiliki tujuan hubungan yang di dalamnya
melibatkan suatu proses pertukaran informasi dan akhirnya berdampak terhadap
kualitas hubungan seseorang dengan orang lain atau kelompok dengan kelompok
lain.
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal.

Komunikasi verbal ialah simbol atau pesan yang menggunakan satu kata
atau lebih dengan menggunakan usaha-usaha yang dilakukan secara sadar
untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan dalam menggunakan
bahasa yang dapat di mengerti karena bahasa merupakan sistem kode verbal.

Menurut Larry L. Barker, bahasa mempunyai tiga fungsi : 1) penamaan


(naming atau labeling), 2) interaksi, dan 3) transmisi informasi. Berikut ini
adalah penjelasan sehubungan dengan fungsi dari bahasa:
a. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan
objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat
dirujuk dalam komunikasi.

b. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat


mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
c. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikankepada orang lain, inilah
yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai
fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa
lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan
tradisi kita.

2. Komunikasi Non Verbal.

Bahasa nonverbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang


sering digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan
dengan katakata ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan

12
anggota tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau
body language. Selain itu juga, penggunaan bahasa non verbal dapat
melalui kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan penggunaan simbol-simbol. Menurut Drs. Agus M.
Hardjana, M.Sc., Ed. menyatakan bahwa: “Komunikasi non verbal
yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal,
tanpa kata-kata”.

Sedangkan menurut Atep Adya Barata mengemukakan bahwa:

“Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui


pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi
dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi
dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).
Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu:

a. Komunikasi visual.
b. Komunikasi sentuhan.
c. Komunikasi gerakan tubuh.
d. Komunikasi lingkungan
e. Komunikasi penciuman
f. Komunikasi penampilan
g. Komunikasi citrasa

1.5 Bentuk Bentuk Komunikasi.

Deni Darmawan (2007) berpendapat bahwa komunikasi terjadi dalam beberapa


bentuk, yaitu sebagai berikut :
1. Komunikasi Personal (Personal Communication).

a. Komunikasi Intrapersonal (Intrapersonal Communication)


Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita

13
sadari atau tidak. Disadari atau tidak, sebelum berbicara atau berkomunikasi
dengan orang lain, kita akan melakukan komunikasi intrapersonal atau
berbicara kepada diri sendiri terlebih dahulu.

b. Komunikasi Antarpersona (Antarpersonal Communication)


Komunikasi Antarpersonal adalah komunikasi antar dua orang secara atap
muka, yang memungkinkan setiap pernyataan menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal.
Bentuk komunikasi antarpersonal ini adalah komunikasi diadik (dyadic
communication) yang melibatkan hanya dua orang saja.

2. Komunikasi Kelompok (Group Communication).

Kelompok adalah kumpulan manusia dalam lapisan masyarakat yang


mempunyai ciri atau atribut yang sama dan merupakan satu kesatuan yang
saling berinteraksi. Kelompok juga merupakan suatu kesatuan sosial yang
terdiri atas dua atau lebih individu yang telah menjadikan interaksi sosial yang
cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat
pembagian tugas, struktur, dan normanorma tertentu yang khas bagi kesatuan
sosial tersebut. (Sherif dalam Gerungan).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi


kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih,
dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yangmana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.

1.6 Faktor Yang Mendukung dan menghambat komunikasi.

Komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh bebrapa faktor yang dapat


mendukung atau malah menghambat keberhasilan komunikasi antarpribadi

14
tersebut. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi antarpribadi diuraikan
sebagai berikut:
1. Faktor Pendukung.

Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi dilihat


dari sudut komunikator, komunikan, dan pesan, sebagai berikut (Suranto,
2010):
a. Komunikator memiliki kredibilitas/kewibawaan yang tinggi, daya tarik
fisik maupun nonfisik yang mengundang simpati, cerdas dalam menganalisis
suatu kondisi, memiliki integritas/keterpaduan antara ucapan dan tindakan,
dapat dipercaya, mampu memahami situasi di lingkungan kerja, mampu
mengendalikan emosi, memahami kondisi psikologis komunikan, bersikap
supel, ramah, dan tegas, serta mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat
dimanaia berbicara.
b. Komunikan memiliki pengetahuan yang luas, memiliki kecerdasan
menerima dan mencerna pesan, bersikap ramah, supel, dan pandai bergaul,
memahami dengan siapa ia berbicara, bersikap bersahabat dengan
komunikator. Pesan komunikasi dirancang dan disampaikan sedemikian
rupa, disampaikan secara jelas sesuai kondisi dan situasi, lambang-lambang
yang digunakan dapat dipahami oleh komunikator dan komunikan, dan tidak
menimbulkan multi interpretasi/penafsiran yang berlainan.

2. Faktor Penghambat.

Faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi adalah sebagai


berikut (Suranto, 2010):
a. Komunikator komunikator gagap (hambatan biologis), komunikator
tidak kredibel/tidak berwibawa dan kurang memahami karakteristik
komunikan (tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain-lain) atau
komunikator yang gugup (hambatan psikologis), perempuan tidak
bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki (hambatan

15
gender).
b. Komunikan yang mengalami gangguan pendengaran (hambatan
biologis), komunikan yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan
(hambatan psikologis), seorang perempuan akan tersipu malu jika
membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki (hambatan gender).
c. Komunikator dan komunikan kurang memahami latar belakang sosial
budaya yang berlaku sehingga dapat melahirkan perbedaan persepsi.

d. Komunikator dan momunikan saling berprasangka buruk sehingga


membosankan.
e. Tidak digunakannya media yang tepatatau terdapat masalah pada
teknologi komunikasi (microphone, telepon, power point, dan lain
sebagainya).
f. Perbedaan bahasa sehingga menyebabkan perbedaan penafsiran pada
simbolsimbol tertentu.

16
BAB III

PENUTUPAN

 KESIMPULAN.
Komunikasi dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada orang-
orang yang melakukan komunikasi dengan harapan orang tersebut
memiliki persepsi yang sama dengan kita, dengan kata lain,
komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan dari komunikator
pada komunikan.
 PESAN.
Saya harap dalam penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi yg membaca nya, serta menambah wawasan ilmu bagi kita semua.

17
DAFTAR PUSTAKA

DeVito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Karisma Publishing iswoyo,


D. (2007).
Ilmu pendidikan Yogyakarta: UNY Press Sudardjo, S., & Esti, H.P. (2003).
Devito,Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Jakarta: Profesional Book.
Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Pt. Rosdakarya.
Djuarsa. Sasa. 1994. Teori komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fisher Aubrey. 1997. Teori-teori komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Farouk.2004.Praktik Ilmu komunikasi. Teraju
Goldberg. Elarson. 1985. Komunikasi Kelompok. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
DeVito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Karisma Publishing.

18

Anda mungkin juga menyukai